Anda di halaman 1dari 11

KEPALA DESA BANYULEGI

KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DESA BANYULEGI


NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL
DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BANYULEGI,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (1)


Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2018 tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa;
b. bahwa atas dasar pertimbangan seperti tersebut dalam
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur Juncto Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana
telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Ne-gara
Republik Indonesia Nomor 5717);;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana
telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);
9. Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2018 Tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah
Kabupaten Mojokerto Tahun 2018 Nomor 49);
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BANYULEGI
dan
KEPALA DESA BANYULEGI
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG DAFTAR KEWENANGAN


DESA BERDASARKAN HAK ASAL USULDAN
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Mojokerto.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat
Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Mojokerto.
4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Mojokerto
dalam wilayah kerja Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
5. Camat adalah Pemimpin dan Koordinator
Penyelenggaraan Pemerintahan di wilayah kerja
Kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan kewenangan Pemerintahan
dari Bupati untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan.
6. Desa adalah Desa Banyulegi Kecamatan
Dawarblandong Kabupaten Mojokerto.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa Banyulegi dan
Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa Banyulegi.
9. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut
dengan nama lain, yang selanjutnya disebut BPD
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-
undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya
disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
12. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan
kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.
13. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki
oleh Desa Banyulegi meliputi kewenangan di bidang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan
Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan
adat istiadat Desa.
14. Kewenangan berdasarkan hak asal usul adalah hak
yang merupakan warisan yang masih hidup dan
prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa
Banyulegi sesuai dengan perkembangan kehidupan
masyarakat.
15. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau
mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang
muncul karena perkembangan Desa dan prakarsa
masyarakat Desa.
16. Aset Desa adalah barang milik desa yang berasal dari
kekayaan asli milik desa, dibeli atau diperoleh atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
17. Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan,
penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan,
pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian aset desa.
18. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut
BUMDesa adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset,
jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
19. Barang Milik Desa adalah kekayaan milik desa berupa
barang bergerak dan barang tidak bergerak.
20. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya untuk
mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan
masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan
kebijakan, program, kegiatan dan pedampingan yang
sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan
masyarakat.
BAB II
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL

Pasal 2
Kewenangan Desa Banyulegi berdasarkan hak asal usul
meliputi :
a. sistem organisasi masyarakat desa;
b. pembinaan kelembagaan masyarakat;
c. pembinaan lembaga dan hukum adat;
d. pengelolaan tanah Desa Banyulegi; dan
e. pengembangan peran masyarakat Desa Banyulegi.

Pasal 3
Daftar kewenangan Desa Banyulegi berdasarkan hak asal
usul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan Peraturan Desa Banyulegi ini.

BAB III
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA
Pasal 4

Kewenangan lokal berskala Desa meliputi bidang :


a. penyelenggaraan pemerintahan desa,
b. pelaksanaan pembangunan desa;
c. pembinaan kemasyarakatan desa; dan
d. pemberdayaan masyarakat desa.

Pasal 5

Daftar Kewenangan Lokal Berskala Desa sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

BAB IV
TAHAPAN DAN TATA CARA PENETAPAN
KEWENANGAN DESA
Pasal 6

Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan


kewenangan lokal berskala Desa ditetapkan dengan
tahapan sebagai berikut :
a. pemilihan kewenangan berdasarkan daftar kewenangan
Desa yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati;
b. penyusunan rancangan Peraturan Desa;
c. pembahasan bersama BPD; dan
d. penetapan Peraturan Desa.
Pasal 7

(1) Pemilihan kewenangan Desa sebagaimana dimaksud


pada Pasal 6 huruf a dilakukan dalam forum
Musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh BPD
dan dihadiri oleh Pemerintah Desa, Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Unsur masyarakat.
(2) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri dari :
a. tokoh adat;
b. tokoh agama
c. tokoh masyarakat
d. tokoh pendidik;
e. perwakilan kelompok tani;
f. perwakilan kelompok perajin;
g. perwakilan kelompok perempuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungan
anak; dan
i. perwakilan kelompok masyarakat miskin.
(3) Selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Musyawarah Desa dapat melibatkan
unsur masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial
budaya masyarakat.
(4) Pemilihan kewenangan Desa didasarkan pada Daftar
Kewenangan Desa yang yang telah ditetapkan oleh
Bupati.
(5) Kepala Desa bersama BPD dapat menambah jenis
kewenangan berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala Desa lainnya sesuai
dengan prakarsa masyarakat, kebutuhan dan kondisi
lokal Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(6) Hasil musyawarah pemilihan jenis kewenangan Desa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan
penambahan jenis kewenangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (5) dituangkan dalam Berita
Acara.

BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 8
Pembiayaan untuk pelaksanaan penataan kewenangan
desa dibebankan pada:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan
b. Sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya
dalam Berita Desa BANYULEGI Kecamatan Dawarblandong.

Ditetapkan di : BANYULEGI
Pada Tanggal : 2019

KEPALA DESA BANYULEGI

TONI

Diundangkan di Banyulegi
Pada tanggal 2019

Plt. SEKRETARIS DESA BANYULEGI

SUPRIANTO

LEMBARAN DESA BANYULEGI TAHUN 2019 NOMOR ......


LAMPIRAN I PERATURAN DESA BANYULEGI
NOMOR .... TAHUN 2019 TENTANG
DAFTAR KEWENANGAN DESA
BERDASAR HAK ASAL USUL DAN
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA
DESA.

DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL-USUL

No. Bidang Kewenangan Rincian Kewenangan Desa

1. Penyelenggaraan a. Pengelolaan Tanah Kemakmuran


Pemerintahan Desa b. Pengelolaan Tanah Kas Desa
c. Pengelolaan Bengkok
d. Fasilitasi Penyelesaian sengketa tanah
tingkat desa
e. Penataan dan Pemetaan Tata Guna
Lahan
2. Pelaksanaan a. Pelestarian budaya gotong royong: kerja
Pembangunan Desa bakti, bakti sosial;
b. Pengelolaan dan pemelihaaan Makam
Desa.
c. Bagi pembuka tanah kapling/perumahan
wajib memberikan kompensasi pada desa
sesuai anggaran yang di tentukan
1. Uang kompensasi 50% untuk desa dan
50% untuk dusun.
2. Penggunaan poin 1 untuk
pembangunan & oprasional desa dan
dusun.
d. Pengembang tanah kavling dan
perumahan wajib menyediakan fasilitas
umum yang berupa tempat ibadah
tempat pembuangan sampah dan saluran
pembuangan air.
3. Pembinaan a. Pembinaan sistem organisasi masyarakat
Kemasyarakatan Desa desa; pembinaan paguyuban warga/trah,
pembinaan rembug-rembug warga;
b. Pembinaan kelembagaan masyarakat
adat;
c. Pembinaan pelestarian kelompok seni
tradisional
4. Pemberdayaan Sedekah Bumi dan Ruwat Desa
Masyarakat Desa

KEPALA DESA BANYULEGI,

TONI
LAMPIRAN II PERATURAN DESA BANYULEGI NOMOR .... TAHUN 2019
TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASAR HAK
ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA.

DAFTAR KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA


No. Bidang Kewenangan Rincian Kewenangan Desa
I Penyelenggaraan 1. Pengelolaan sistem administrasi dan
Pemerintahan Desa informasi Desa;
2. Penyusunan tata ruang dan Peta Sosial
desa;
3. Pendataan dan Pengklasifikasian Tenaga
Kerja Desa;
4. Penetapan organisasi pemerintahan desa;
5. Pembentukan Badan Permusyawaratan
Desa;
6. Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa;
7. Penetapan Kerja sama antar Desa;
8. Pemberian ijin penggunaan gedung
pertemuan atau Balai Desa;
9. Pendataan Potensi Desa;
10. Pemberian ijin hak pengelolaan atas
Tanah Desa;
11. Pengelolaan Administrasi Desa;
12. Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa
Antarwaktu;
13. Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa;
14. Peningkatan Kapasitas BPD;
15. Peningkatan Kapasitas Lembaga
Kemasyarakatan Desa;
16. Pengelolaan Keuangan Desa;
17. Pengelolaan Aset Desa;
18. Pengembangan hasil-hasil Industri
Desa;
19. Pengadaan dan penetapan sarana dan
prasarana keamanan Desa (Pos Kamling
/ Gardu);
20. Pemeliharaan Ketentraman dan
Ketertiban Masyarakat Desa;
21. Pemantauan kewaspadaan dini terhadap
terjadinya kejadian luar biasa;
22. Sosialisasi regulasi Pemerintah /
Pemerintah Tingkat Desa;
23. Penyuluhan program-program
pemerintah;
24. Penyusunan dan pendayagunaan Profil
Desa.

II Pelaksanaan 1. Pelayanan dasar desa :


Pembangunan Desa a. Pengelolaan pos kesehatan Desa dan
Poliklinik Desa;
b. Pengembangan tenaga kesehatan
Desa;
c. Pembinaan dan pengawasan upaya
kesehatan tradisional;
d. Penyuluhan penyalahgunaan
narkotika dan zat adiktif di Desa;
e. Penyuluhan sederhana tentang
penyakit menular dan penyakit tidak
menular;
f. Fasilitasi penyelenggaraan Desa Siaga;
g. Pemberian Makanan Tambahan dan
Vitamin;
h. Fasilitasi pusat kegiatan belajar
masyarakat;
i. Bantuan siswa miskin yang tidak
masuk dalam program Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
j. Penyuluhan pencegahan tindakan
kekerasan terhadap perempuan dan
anak;
k. Menerbitkan surat keterangan
miskin / kurang mampu;
l. Fasilitasi pengurusan orang terlantar
dan difabel tingkat desa;
m. Fasilitasi pemberian bantuan sosial
bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang tidak masuk
dalam program Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
n. Penanggulangan kemiskinan tingkat
desa;
o. Penetapan Penduduk Miskin
1. Pembangunan dan Pengelolaan Sarana
dan prasarana desa :
a. Pembangunan dan pemeliharaan
tempat ibadah;
b. Pembangunan dan pemeliharaan
Sanitasi Lingkungan;
c. Pembangunan dan pemeliharaan
Lapangan Desa;
d. Pembangunan dan pemeliharaan
obyek wisata di desa;
e. Pengembangan sarana dan prasarana
perekonomian pedesaan;
f. Fasilitasi pemberian bantuan
pemugaran rumah masyarakat
miskin;
g. Penanggulangan bencana tingkat desa
yang bersifat darurat dan segera
ditangani.
2. Pengembangan Ekonomi Lokal Desa :
3. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Desa

III Pembinaan 1. Membina kerukunan warga masyarakat


Kemasyarakatan Desa Desa;
2. Memelihara perdamaian, menangani
konflik dan melakukan mediasi di Desa;
3. Fasilitasi program keluarga berencana;
4. Fasilitasi bantuan pelayanan kesehatan
keluarga bagi rumah tangga miskin;
5. Fasilitasi pengembangan Olah Raga di
desa;
6. Fasilitasi pembinaan organisasi dan
kegiatan pemuda desa.
IV Pemberdayaan 1. Pengembangan Seni Budaya Lokal;
Masyarakat Desa 2. Pengorganisasian melalui pembentukan
dan fasilitasi lembaga kemasyarakatan
dan lembaga Adat;
3. Fasilitasi kelompok-kelompok
masyarakat melalui :
a. Kelompok tani;
b. Kelompok seni budaya; dan
c. Kelompok masyarakat lain di desa.
4. Fasilitasi terhadap kelompok-kelompok
rentan, kelompok masyarakat miskin,
perempuan, anak, masyarakat adat, dan
difabel;
5. Pengorganisasian melalui pembentukan
dan fasilitasi paralegal untuk
memberikan bantuan hukum kepada
warga masyarakat desa;
6. Pengorganisasian melalui pembentukan
dan fasilitasi kader pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat;
7. Peningkatan kapasitas melalui pelatihan
usaha ekonomi Desa;
8. Pendayagunaan teknologi tepat guna;
9. Peningkatan kapasitas masyarakat;
10. Penyelenggaraan Perencanaan
Pembangunan Desa;
11. Pemberdayaan masyarakat dan
pengarusutamaan Gender.

KEPALA DESA BANYULEGI,

TONI

Anda mungkin juga menyukai