Anda di halaman 1dari 7

KEUCHIK BLANG BARU

KEMUKIMAN BLANG BARU KECAMATAN LABUHANHAJI BARAT


KABUPATEN ACEH SELATAN

QANUN GAMPONG BLANG BARU


NOMOR 01 TAHUN 2021

TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA GAMPONG


TAHUN ANGGARAN 2021

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG

KEUCHIK BLANG BARU,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 34 Ayat (5) Qanun


Kabupaten Aceh Selatan Nomor 22 Tahun 2012 tentang
Pemerintahan Gampong, dan ketentuan Pasal 31 Ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, serta Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2021. Dimana Keuchik
menetapkan Rancangan Qanun Gampong tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APB
Gampong);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Rancangan
Qanun Gampong Blang Baru tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Gampong menjadi Qanun
Gampong Blang Baru tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Gampong Tahun Anggaran 2021;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 Tentang


Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten
dalam Lingkungan Wilayah Provinsi Sumatera Utara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092);

2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3839);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaga Negara
1
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang


Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4633);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah
diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang perubahan Atas peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang


Dana Gampong yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
2
Gampong yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5694);

13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;

14. Qanun Kabupaten Aceh Selatan Nomor 4 Tahun 2007


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran
Daerah Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2007 Nomor 4);

15. Qanun Kabupaten Aceh Selatan Nomor 22 Tahun 2012


tentang Pemerintahan Gampong (Lembaran Daerah
Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2012 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Selatan
Nomor 22);

16. Peraturan Bupati Aceh Selatan Nomor 90 Tahun 2020


tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Gampong Tahun Anggaran 2021 (Berita
Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2020 Nomor 90);

17. Peraturan Bupati Aceh Selatan Nomor 91 Tahun 2020


tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian
Dana Gampong Setiap Gampong di Kabupaten Aceh
Selatan (Berita Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2020
Nomor 91);

18. Peraturan Bupati Aceh Selatan Nomor 92 Tahun 2020


tentang Tata Cara Penetapan, Pembagian Besaran dan
Pelaksanaan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
untuk Gampong dalam Kabupaten Aceh Selatan Tahun
Anggaran 2021 (Berita Kabupaten Aceh Selatan Tahun
2020 Nomor 92);

19. Peraturan Bupati Aceh Selatan Nomor 93 Tahun 2020


tentang Tata Cara Penetapan, Pembagian Besaran dan
Pelaksanaan Alokasi Dana Gampong Tahun 2021 Dalam
Kabupaten Aceh Selatan (Berita Kabupaten Aceh Selatan
Tahun 2020 Nomor 93);

20. Qanun Gampong Blang Baru Nomor 03 Tahun 2017


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Gampong Blang Baru Tahun 2017-2023,
sebagaimana telah diubah menjadi Qanun Gampong
Blang Baru Nomor 04 Tahun 2019 Tentang Perubahan
atas Qanun Gampong Blang Baru Nomor 03 Tahun 2017
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Gampong Blang Baru Tahun 2017-2023
(Lembaran Gampong Blang Baru Tahun 2019 Nomor 04);

21. Qanun Gampong Blang Baru Nomor 08 Tahun 2020


tentang Rencana Kerja Pemerintah Gampong (RKPG)
Gampong Blang Baru Tahun 2021 (Lembaran Gampong
Blang Baru Tahun 2020 Nomor 08).

3
Dengan Persetujuan Bersama

TUHA PEUT GAMPONG BLANG BARU


dan
KEUCHIK BLANG BARU

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : QANUN GAMPONG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN


DAN BELANJA GAMPONG TAHUN ANGGARAN 2021.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan :

1. Gampong Blang Baru yang selanjutnya disebut Gampong


adalah kesatuan masyarakat hukum yang berada
dibawah mukim dan dipimpin oleh Keuchik atau nama
lain yang berhak menyelenggarakan urusan rumah
tangga sendiri.

2. Keuchik adalah Keuchik Blang Baru.

3. Pemerintahan Gampong adalah penyelenggaraan urusan


pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintah
gampong dan Tuha Peuet Gampong dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

4. Pemerintah Gampong adalah Keuchik, Sekretaris


Gampong beserta Perangkat Gampong lainnya yang
memiliki tugas dalam penyelenggaraan pemerintah
gampong.

5. Otonomi Gampong adalah kemandirian dan kemampuan


pemerintah gampong beserta rakyat setempat untuk
menyelenggarakan pemerintahan gampong dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan dan kehidupan berdemokrasi
dalam masyarakat sesuai dengan kesadaran, aspirasi.

6. Tuha Peuet Gampong adalah Badan Permusyawaratan


Gampong yang anggotanya dipilih secara langsung dari
dan oleh masyarakat gampong setempat yang terdiri dari
unsur ulama, tokoh masyarakat setempat termasuk
pemuda dan perempuan, pemuka adat dan cerdik
pandai/cendikiawan yang ada di gampong yang berfungsi
mengayomi adat istiadat, membuat peraturan gampong,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
setempat serta melakukan pengawasan secara efektif
terhadap penyelenggaraan Pemerintah Gampong.

7. Musyawarah Gampong adalah permusyawaratan dan


pemufakatan dalam berbagai kegiatan adat,
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang
dipimpin oleh Keuchik dan Tuha Peut Gampong dan
dihadiri oleh lembaga-lembaga adat dan para pemimpin
agama di tingkat gampong.
4
8. Qanun Gampong adalah peraturan-peraturan, petunjuk-
petunjuk, adat istiadat yang dibuat oleh Tuha Peuet
Gampong bersama Keuchik.

9. Keuangan Gampong adalah semua hak dan kewajiban


gampong yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban gampong.

10. Pengelolaan Keuangan Gampong adalah keseluruhan


kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan gampong.

11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong yang


selanjutnya disingkat RPJMG adalah Rencana Kegiatan
Pembangunan Gampong untuk jangka waktu 6 (enam)
tahun.

12. Rencana Kerja Pemerintah Gampong, selanjutnya disebut


RKP Gampong, adalah penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Gampong untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.

13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong yang


selanjutnya disingkat APBG adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan gampong yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Gampong dan Tuha
Peuet Gampong yang ditetapkan dengan Qanun
Gampong.

14. Pendapatan Gampong adalah semua penerimaan yang


melalui rekening gampong yang merupakan hak gampong
dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar
kembali oleh gampong.

15. Dana Gampong, selanjutnya disingkat DG adalah dana


yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.

16. Alokasi Dana Gampong, selanjutnya disingkat ADG,


adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.

17. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak adalah


iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan
kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang,
yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah Daerah
dan Pembangunan Daerah.

18. Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut retribusi


adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan oleh

5
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
badan.
19. Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBK yang dialokasikan kepada gampong
berdasarkan angka presentase untuk mendanai
kebutuhan gampong.
20. Belanja Gampong adalah semua pengeluaran dari
rekening Gampong yang merupakan kewajiban Gampong
dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Gampong.
21. Pembiayaan Gampong adalah semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.
22. Rekening kas Gampong adalah rekening tempat
penyimpanan uang Pemerintah Gampong yang
menampung seluruh pendapatan gampong dan
digunakan untuk membayar seluruh belanja gampong
pada bank yang ditetapkan.
23. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya
disingkat SiLPA, adalah selisih lebih realisasi penerimaan
dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.
24. Surplus Anggaran Gampong adalah selisih lebih antara
pendapatan Gampong dengan belanja Gampong.
25. Defisit Anggaran Gampong adalah selisih kurang antara
pendapatan Gampong dengan belanja Gampong.

BAB II
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA GAMPONG
TAHUN ANGGARAN 2021

Pasal 2

Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong Tahun Anggaran


2021 dengan rincian sebagai berikut:

1. Pendapatan Gampong
a. Pendapatan Asli Gampong Rp 0,00
b. Pendapatan Transfer Rp 1.153.439.712,00
c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 2.919.383,67
Jumlah Pendapatan Rp 1.156.359.095,67
2. Belanja Gampong
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong Rp 491.670.560,00
b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Gampong Rp 174.519.000,00
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Gampong Rp 113.580.000,00
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Gampong Rp 0,00
e. Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaaan Rp 399.773.193,47
Darurat dan Mendesak Gampong
Jumlah Belanja Rp 1.179.542.753,47
Surplus/Defisit Rp (23.183.657,80)
3. Pembiayaan Gampong
a. Penerimaan Pembiayaan Rp 23.183.657,80
- SiLPA Tahun Sebelumnya Rp 20.183.657,80
- Pencairan Dana Cadangan Rp 3.000.000,00
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp 0,00
Selisih Pembiayaan (a-b) Rp 23.183.657,80
Sisa Lebih/(Kurang) Perhitungan Anggaran Rp 0,00
6
7

Anda mungkin juga menyukai