Anda di halaman 1dari 8

PRINSIP PEJABAT PERBENDAHARAAN

(KPA, PPSPM, PPK, Bendahara)


Pejabat perbendaharaan harus sudah ditetapkan sejak awal tahun anggaran dan
penetapan pejabat perbendaharaan harus mempertimbangkan:

CHECK & BALANCE


EGALITER
Pelaksanaan tugas dan fungsi PPSPM, PPK dan
PPSPM, PPK dan Bendahara memiliki Bendahara merupakan bentuk mekanisme
kedudukan yang sama atau setara secara Check & Balance agar belanja pemerintah
fungsi sehingga dalam penetapannya harus terjaga governance nya. Untuk memenuhi
menjaga kesetaraan jika dilekatkan dengan mekanisme ini maka asas egaliter dalam
jabatan struktural penunjukkan pejabat tersebut menjadi syarat
mutlak yang harus dipenuhi.

COMPETENCY
AUTHORITY
Pegawai yang akan ditunjuk sebagai pejabat
perbendaharaan harus memenuhi atau Pejabat Perbendaharaan menjalankan tugas
memiliki kompetensi yang memadai, sesuai dengan kewenangannya. Sebaiknya tidak
minimal memiliki pemahaman terkait : melebihi kewenangan yang dimiliki agar tidak
• Pengelolaan keuangan negara turut bertanggungjawab atas hal yg menjadi
• Pengadaan barang dan jasa kewenangan pejabat lainnya. Misalnya KPA tidak
• Pelaporan keuangan turut menandatangani dokumen tagihan.
KUASA PENGGUNA ANGGARAN  pasal 186 Permenkeu RI Nomor 62 Tahun 2023

Tugas dan Wewenang Pelaksana Tugas KPA


1. Menyusun DIPA;
Jabatan tidak terisi dan
2. Menetapkan PPK dan PPSPM; menimbulkan lowongan jabatan
3. Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam Jabatan KPA dianggap
pelaksanaan kegiatan dan anggaran; berhalangan apabila:
Pejabat definitif tidak dapat
4. Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana bertugas > 45 hari kalender
pencairan dana;
5. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran a. pejabat 1 (satu) tingkat dibawah
anggaran belanja negara; kepala satker yang memiliki tusi
terkait keuangan/umum/rumah
6. Melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran tangga/tata usaha kepegawaian/
atas beban anggaran negara; perlengakapan
7. Memberikan supervisi, konsultasi, dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
8. Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang Menteri/ Pimpinan b. pejabat 2 (dua) tingkat dibawah
kepala satker yang memiliki tusi Tidak
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; Lembaga dapat menjabat
terkait keuangan dalam hal pejabat
dan menetapkan plt. KPA sebagai
pada huruf a berhalangan
9. Menyusun laporan keuangan dan kinerja sesuai dengan dengan ketentuan PPK
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Merupakan Pejabat pelaksana tugas
kepala Satker atau pejabat lain selain
Tanggung Jawab kepala Satker dalam hal pejabat
pada huruf a dan huruf b
a. formil: tanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan berhalangan atau menjabat sebagai
wewenang KPA PPK
b. Materil: tanggung jawab atas penggunaan anggaran dan
keluaran yang dihasilkan atas beban anggaran negara Penetapan tidak terikat Tahun Anggaran dan
berakhir saat satker dilikuidasi atau tidak
mendapatkan anggaran DIPA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) pasal 188 Permenkeu RI Nomor 62 Tahun 2023
”Melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara”

Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab


Bertanggung jawab terhadap:
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana
a. Kebenaran materiil dan akibat dari penggunaan bukti hak tagih
penarikan dana;
b. Kebenaran data supplier dan data kontrak
2. Menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa;
c. Keseseusaian barang/jasa dengan spesifikasi teknis
3. Membuat, menandatangani, dan melaksanakan perjanjian
dengan penyedia barang/jasa; d. Penyelesaian pengujian tagihan dan penerbitan SPP tepat waktu
4. Melaksanakan kegiatan swakelola; Dibantu oleh PPABP dan PBDK untuk administrasi belanja pegawai:
5. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian yang a. PPABP memiliki tugas dan wewenang yang berhubungan dengan
dilakukannya; pengelolaan administrasi belanja pegawaiKebenaran data supplier
6. Mengendalikan pelaksanaan perikatan; dan data kontrak
7. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak b. PBDK memiliki tugas dan wewenang yang berhubungan dengan
tagih kepada negara; pengelolaan administrasi kepegawaian untuk pembayaran belanja
8. Membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain pegawai melalui interkoneksi antara aplikasi kepegawaian dengan
yang dipersamakan dengan SPP; aplikasi gaji
9. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada
KPA;
10. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada Tugas dan Wewenang Lainnya
KPA dengan Berita Acara Penyerahan;
1. menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
11. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
2. memastikan telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada
pelaksanaan kegiatan; negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara;
12. Menerbitkan dan menyampaikan SPP ke PPSPM; 3. mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan
13. Menyampaikan rencana penarikan dana kepada KPPN; dan prestasi kegiatan;
4. memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada
14. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan negara; dan
dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran 5. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada
anggaran belanja negara. penyedia barang/jasa.
PEJABAT PENANDATANGAN SPM (PPSPM)  pasal 190 Permenkeu RI Nomor 62 Tahun 2023
”Melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas beban
anggaran negara.”

Tugas dan Wewenang

1. menguji kebenaran SPP atau dokumen lain yang Tanggung Jawab


dipersamakan dengan SPP beserta dokumen
pendukung; Bertanggung jawab terhadap:
2. menolak dan mengembalikan SPP, apabila tidak
a. kebenaran administrasi, kelengkapan
memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
administrasi, dan keabsahan administrasi
3. membebankan tagihan pada akun yang telah
disediakan; dokumen hak tagih yang menjadi dasar
4. menerbitkan SPM atau dokumen lain yang penerbitan SPM
dipersamakan dengan SPM; b. kebenaran dan keabsahan atas SPM
5. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
hak tagih; c. akibat yang timbul dari pengujian SPP
6. melakukan pemantauan atas ketersediaan pagu dan/atau penerbitan SPM
anggaran, realisasi belanja, dan penggunaan UP/TUP; d. ketepatan waktu penerbitan SPM dan
7. memperhitungkan kewajiban penerima hak tagihan penyampaian SPM kepada KPPN.
apabila penerima hak tagihan masih memiliki
kewajiban kepada negara;
8. menerbitkan dan menyampaikan SPM ke KPPN;
9. menyampaikan laporan atas pelaksanaan pengujian
dan perintah pembayaran kepada KPA secara periodik;
10. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan perintah
pembayaran.
BENDAHARA PENGELUARAN
”Dalam hal diperlukan Bendahara Pengeluaran dapat dibantu Satu atau lebih Bendahara
Pengeluaran Pembantu”

Tugas dan Wewenang Pengujian Bendahara

Menerima, menyimpan, membayarkan, Dalam hal pembayaran dengan mekanisme UP, Bendahara
melakukan pengujian terhadap SPBy yang diterbitkan oleh
menatausahakan, dan mempertanggung- PPK, diantaranya;
jawabkan uang untuk keperluan belanja
1. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
negara dalam pelaksanaan APBN pada diterbitkan PPK
kantor/ Satker Kementerian Negara/ 2. Pemeriksaan kebenaran hak tagih, meliputi: Pihak yang
Lembaga ditunjuk untuk penerima pembayaran, nilai tagihan yang
harus dibayar, dan jadwal waktu pembayaran
3. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan
4. Pemeriksaan kesesuaian capaian keluaran antara
spesifikasi teknis yang disebutkan dalam penerimaan
barang/jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam
dokumen perjanjian/kontrak
5. Pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan
klasifikasi anggaran
PRINSIP & MEKANISME PEMBAYARAN

Prinsip Pembayaran:
Pasal 21 ayat (1) UU No 1 Thn 2004: 1. Tepat Jumlah
Pembayaran
“Pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh
Langsung 2. Tepat Penerima
dilakukan sebelum barang atau jasa diterima”
3. Tepat Waktu

Uang Untuk operasional satker dan tidak dapat


Persediaan dilaksanakan dengan LS

Kejelasan penerimanya
Mekanisme
Pembayaran Pembayara
Kejelasan jumlah uang yang dibayarkan
Langsung
Kejelasan waktu akan dibayarkan

Penyedia Bendahara
Barang/Jasa Pengeluaran
UANG PERSEDIAAN

Prefinancing
Mengurangi
Membiayai
Biaya kebutuhan Revolving minimal “Idle Cash” dan
kebutuhan
satu bulan satu bulan sekali mempercepat
operasional
Menteri penyerapan
Keuangan
Diberikan dengan Bendahara wajib
Dipergunakan syarat : Kegiatan yang meminta secara
disetujui KPA, rincian tertulis jika sampai Perlindungan untuk
sebagai uang
Secara fungsi kebutuhan dana, dan batas waktu belum Bendahara
bertanggungjawab muka kegiatan batas waktu dipertanggung
kepada Menteri UANG
pertanggungjawaban jawabkan
Keuangan PERSEDIAAN

Pengujian
pembayaran:
Tanggungjawab Bendahara 1.Kelengkapan
Perlindungan untuk
sepenuhnya bertanggung jawab tagihan
Bendahara secara pribadi 2.Kebenaran tagihan Bendahara
3.Keabsahan tagihan
Bendahara 4.Ketersediaan dana
Pengeluaran Prefinancing

10
PENYELESAIAN TAGIHAN

Pasal 3 ayat (7) UU NOMOR 1


TAHUN 2004
“Keterlambatan pembayaran atas
tagihan yang berkaitan dengan
pelaksanaan APBN/APBD dapat
mengakibatkan pengenaan denda
dan/atau bunga”

“Merupakan perwujudan dari asas


resiprokal mengingat jika penyedia
jasa terlambat menyelesaikan
pekerjaan dikenakan denda maka
pemerintah juga dapat dikenakan
Jangan sampai kita terkena TGR mengingat Jika sampai terjadi pemerintah dikenakan denda atau bunga jika terlambat
setiap TGR harus deselesaikan sampai kerugian denda maka pemerintah akan membayarkan dalam membayar tagihan”
negara dapat dipulihkan. Dengan demikian TGR denda dan mengenakan TGR kepada pegawai
akan diwariskan kepada ahli waris jika ybs yang mengakibatkan pemerintah dikenakan
meninggal dunia dan TGR belum terselesaikan. denda. Hal ini mengingat secara prinsip negara
tidak boleh dirugikan dan setiap kerugian
negara harus dipulihkan kerugiannya.

11

Anda mungkin juga menyukai