Kepada Yth.
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran di Lingkungan Pemerintah
Kota Pekalongan
di
PEKALONGAN
SURAT EDARAN
Nomor : 900/…………
TENTANG
PEDOMAN PENATAUSAHAAN
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KOTA PEKALONGAN
TAHUN ANGGARAN 2022
17. SPP UP
a. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP UP dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran dalam rangka pengisian uang persediaan.
b. Ketentuan SPP UP sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah
sebagai berikut:
(1) besaran uang persediaan SKPD ditetapkan dengan Keputusan
Walikota;
(2) uang persediaan diberikan sekali dalam setahun; dan
(3) pengajuan SPP UP belum membebani kode rekening anggaran
yang tersedia dalam DPA-SKPD.
18. SPP GU
a. Pelaksanaan pembayaran dengan menggunakan Uang Persediaan
baik dalam SPP GU maupun SPP TU dilakukan menurut ketentuan:
(1) setiap pengeluaran tidak diperkenankan melampaui dana pada
kode rekening anggaran yang disediakan dalam DPA;
(2) setiap pembayaran harus berdasarkan tanda bukti yang sah;
dan
(3) pembayaran dengan Uang Persediaan dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu
kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa/pihak penerima
pembayaran paling banyak sebesar Rp. 25.000.000,00 (Dua
puluh lima juta rupiah).
b. Pengisian kembali uang persediaan hanya dapat dilakukan apabila
telah dipergunakan sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima
persen) dari uang persediaan yang diterima, dengan mengajukan
SPP GU.
19. SPP TU
a. Apabila terdapat kebutuhan belanja yang bersifat mendesak atau
kegiatan sesuai jadwal harus segera dilaksanakan, dan Uang
Persediaan tidak mencukupi karena sudah direncanakan untuk
kegiatan yang lain, maka Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu dapat mengajukan SPP TU.
b. Ketentuan SPP TU sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah
sebagai berikut:
(1) SPP TU diajukan untuk menambah uang persediaan;
(2) tambahan uang digunakan untuk kebutuhan 1 (satu) bulan
dan tidak digunakan untuk membiayai pengeluaran yang
menurut ketentuan berlaku harus dibayarkan dengan SPP LS;
(3) Bendahara Pengeluaran dapat mengajukan TU maksimal 6
(enam) sub kegiatan;
(4) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada KPA di Dinas
Kesehatan dapat mengajukan TU maksimal 6 (enam) sub
kegiatan;
(5) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada KPA di Sekretariat
Daerah dapat mengajukan TU maksimal 4 (empat) sub
kegiatan kecuali untuk Bendahara Pengeluaran Pembantu
Bagian Umum pada Sekretariat Daerah dapat mengajukan
maksimal 6 (enam) sub kegiatan;
(6) Bendahara Pengeluaran Pembantu pada KPA di Kecamatan
dapat mengajukan TU maksimal 3 (tiga) sub kegiatan;
(7) jumlah dana yang dimintakan dalam SPP TU harus
dipertanggungjawabkan tersendiri melalui SPP TU Nihil;
(8) dalam hal tambahan uang tidak habis digunakan dalam
waktu 1 (satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetorkan
kembali ke Rekening Kas Umum Daerah sesuai dengan
rekening belanja;
(9) ketentuan batas waktu penyetoran sisa tambahan uang
sebagaimana dimaksud pada angka (8), dikecualikan untuk
kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan atau
kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah
ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa diluar kendali PA/
KPA; dan
(10) atas pengecualian sebagaimana dimaksud pada angka (9)
maka PA/KPA harus memberitahukan secara tertulis kepada
Kuasa BUD.
20. SPP LS
a. SPP LS terdiri dari:
(1) SPP LS Gaji dan Tunjangan PNS
(2) SPP LS Gaji Non PNS
(3) SPP LS Barang/Jasa
(4) SPP LS Hibah Uang
(5) SPP LS Bansos Uang
b. SPP LS Gaji dan Tunjangan PNS digunakan untuk mengajukan
pembayaran gaji induk, gaji 13, THR, gaji susulan/rapel, gaji
terusan, tambahan penghasilan PNS, tambahan penghasilan guru
sertifikasi dan guru nonsertifiasi.
c. SPP LS Gaji Non PNS digunakan untuk mengajukan pembayaran:
(1) belanja gaji bulanan tenaga Non PNS dengan Surat Penugasan
Walikota; dan
(2) belanja gaji bulanan tenaga Non PNS dengan Surat Penugasan
PA/KPA, dengan jumlah minimal 6 (enam) orang tenaga Non
PNS per pengajuan SPP.
d. SPP LS Barang/Jasa digunakan untuk mengajukan pembayaran
belanja barang dan jasa dengan nilai diatas Rp. 25.000.000,00
(Dua puluh lima juta rupiah) kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa.
e. SPP LS Hibah Uang digunakan untuk mengajukan pembayaran
belanja hibah uang.
f. SPP LS Bansos Uang digunakan untuk mengajukan pembayaran
belanja bantuan sosial uang dengan nilai diatas Rp. 5.000.000,00
(Lima juta rupiah).
23. Pada setiap akhir hari kerja, uang tunai yang disimpan Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu paling banyak
sebesar Rp 20.000.000,00 (Dua puluh juta rupiah).