KEUANGAN DAERAH
1
DASAR PEMIKIRAN YANG TERKANDUNG DALAM
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006
3
POKOK-POKOK PERBEDAAN
PP 105/2000 DENGAN PP 58/2005
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
6
PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
(PPKD)
Kepala SKPKD selaku PPKD Dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD,
PPKD berwenang :
menyusun dan melaksanakan
kebijakan pengelolaan KEUDA; • menyusun kebijakan dan domlak APBD;
menyusun RAPBD dan RPAPBD; • mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD;
melaksanakan pemungutan PATDA • melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;
yang ditetapkan PERDA; • memberikan juknislak sistem penerimaan
melaksanakan fungsi BUD; dan pengeluaran kasda;
menyusun laporan keuda; • melaksanakan pemungutan pajak daerah;
melaksanakan tugas lainnya berdasarkan • menetapkan SPD;
kuasa yang dilimpahkan oleh KDH. • menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan
pemberian pinjaman atas nama PEMDA;
• melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan
KEUDA;
• menyajikan informasi KEUDA;
PPKD melimpahkan kepada pejabat lainnya
dilingkungan SKPKD menyusun • melaksanakan kebijakan dan pedoman
RAPBD/RPAPBD dan melakukan domlak pengelolaan serta penghapusan barang milik
daerah;
APBD, memungut pajak daerah, menyiapkan
pelaksanaan pinjaman dana pemberian jaminan • menunjuk pejabat dilingkungan SKPKD selaku
atas nama PEMDA, melaksanakan sistem kuasa BUD;
akuntansi dan pelaporan KEUDA, menyajikan • bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya
informasi KEUDA, dan melaksanakan kepada KDH melalui SEKDA.
kebijakan pengelolaan barang milik daerah.
7
KUASA BUD
• Mempunyai tugas :
Menyiapkan anggaran kas;
Menyiapkan SPD;
Menrbitkan SP2D;
Menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah;
Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank
dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan
APBD;
Menyimpan uang daerah;
Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan
investasi daerah;
Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna
anggaran atas beban rekening kas umum daerah;
Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah;
Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;
Melakukan penagihan piutang daerah.
Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada BUD
8
PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG
• Mempunyai tugas :
Menyusun RKA-SKPD dan DPA-SKPD;
Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban belanja;
Melaksanakan anggaran SKPD;
Menguji tagihan dan memerintahkan pembayaran;
Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang ditetapkan;
Manandatangani SPM;
Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD;
Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung
jawab SKPD yang dipimpinnya;
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD;
Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD;
Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan KDH..
Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada KDH melalui SEKDA.
9
KUASA PENGGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG
10
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN SKPD
• Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dan kuasa pengguna
anggaran/kuasa pengguna barang dalam melaksanakan program dan
kegiatan menunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selaku PPTK
berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan,
beban kerja, lokasi, dan/atau rentang kendali dan pertimbangan
objektif lainnya.
• PPTK yang ditunjuk oleh pejabat pengguna anggaran/pengguna
barang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
pengguna anggaran/pengguna barang.
• PPTK yang ditunjuk oleh kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna
barang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kuasa
pengguna anggaran/kuasa pengguna barang.
Tugas PPTK :
- mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
- melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; dan
- menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan
kegiatan mencakup dokumen administrasi kegiatan maupun
dokumen administrasi yang terkait dengan persyaratan pembayaran
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 11
PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN SKPD (PPK-SKPD)
Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, kepala
SKPD menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha
keuangan pada SKPD sebagai PPK-SKPD.
PPK-SKPD mempunyai tugas :
• meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang
disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/disetujui
oleh PPTK.
• meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan
tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara
pengeluaran;
• melakukan verifikasi SPP;
• menyiapkan SPM;
• melakukan verifikasi harian atas penerimaan;
• melaksanakan akuntansi SKPD; dan
• menyiapkan laporan keuangan SKPD.
PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas
melakukan pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara,
dan/atau PPTK. 12
MODEL 1
STRUKTUR ORGANISASI SKPD
KEPALA SKPD
Pengguna Anggaran
KABAG TU
Kasubbag TUK
PPK-SKPD
Kasubbag TUK Kasubbag TUK
PPK-SKPD PPK-SKPD
13
MODEL 2
STRUKTUR ORGANISASI SKPD
KEPALA SKPD
Pengguna Anggaran
KABAG TU
Kasubbag TUK
PPK-SKPD
14
MODEL 3
STRUKTUR ORGANISASI SKPD KHUSUS
SEKRETARIAT DAERAH
SEKDA
Pengguna Anggaran
KARO/KABAG
Kuasa Pengguna Angg.
Kasubbag
PPTK
Kabag/Kasubbag TU
PPK-SKPD
15
BENDAHARA PENERIMAAN DAN
BENDAHARA
PENGELUARAN
• Diusulkan PPKD kepada KDH untuk ditetapkan sebagai bendahara
untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
anggara SKPD.
• Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran adalah jabatan
fungsional.
• Baik secara langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan
kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa
atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan,
serta membuka rekening/giro pos atau menyimpan uang pada suatu
bank atau lembaga keuangan lainnya atas nama pribadi.
• Dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh bendahara
penerimaan pembantu dan/atau bendahara pengeluaran pembantu.
• Secara fungsional bertanggung jawab kepada PPKD selaku BUD.
• Secara administratif bertanggung jawab kepada kepala SKPD.
16
FUNGSI APBD
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa APBD menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan.
Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa APBD menjadi
pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada
tahun yang bersangkutan.
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa APBD menjadi pedoman
untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa APBD harus diarahkan untuk
menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian.
Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan APBD harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa APBD menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian daerah.
17
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN
18
STRUKTUR APBD
19
STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah :
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
22
STRUKTUR PEMBIAYAAN
A. Penerimaan Pembiayaan :
1. Selisih Lebih Perhitungan (SILPA) Anggaran Tahun Sebelumnya
2. Pencairan Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
B. Pengeluaran Pembiayaan :
1. Pembentukan Dana Cadangan
2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
3. Pembayaran Pokok Utang
4. Pemberian Pinjaman
Pembiayaan Netto ( A – B )
23
DANA CADANGAN
Dibentuk guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat
sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran yang
ditetapkan dengan PERDA.
PERDA tentang dana cadangan mencakup penetapan tujuan pembentukan
dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana
cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus
dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana
cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
RAPERDA dana cadangan dibahas bersamaan dengan pembahasan
RAPERDA tentang APBD.
Penetapan RAPERDA tentang pembentukan dana cadangan ditetapkan KDH
bersamaan dengan penetapan RAPERDA tentang APBD.
Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan daerah,
kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah dan penerimaan lain
yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.
Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan penempatan
dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah dana cadangan berkenaan
dalam daftar dana cadangan pada lampiran RAPERDA tentang APBD.
Pembentukan dana cadangan dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan
dalam tahun anggaran yang berkenaan.
24
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH FUNGSI KEUANGAN NEGARA
URUSAN WAJIB
Pendidikan
Kesehatan • Pelayanan Umum
Pekerjaan Umum
Perumahan
Penataan Ruang
Perencanaan Pembangunan
•Pertahanan *)
Perhubungan
Lingkungan Hidup
Pertanahan •Ketertiban dan Ketentraman
Kependudukan dan Catatan Sipil
Pemberdayaan Perempuan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera • Ekonomi
Sosial
Tenaga Kerja
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Penanaman Modal
• Lingkungan Hidup
Kebudayaan
Pemuda dan Olah Raga
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri • Perumahan dan Fasilitas Umum
Pemerintahan Umum
Kepegawaian
Pemberdayaan Masyarakat Desa • Kesehatan
Statistik
Kearsipan
Komunikasi dan Informatika
• Pariwisata dan Budaya
URUSAN PILIHAN
Pertanian
Kehutanan • Agama *)
Energi dan Sumberdaya Mineral
Pariwisata
Kelautan dan Perikanan • Pendidikan
Perdagangan
Perindustrian 25
Transmigrasi • Perlindungan Sosial
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
Jadual tahapan penyiapan dokumen Jadual tahapan penyiapan dokumen
penyusunan APBD tidak diatur secara penyusunan APBD diatur secara rinci
rinci dan ketat untuk mencapai target
persetujuan DPRD paling lambat 1
bulan sebelum TA dilaksanakan
AKU = rencana tahunan daerah disusun KUA disusun oleh KDH berdasarkan
KDH bersama DPRD bersumber dari RKPD yang diformulasikan dari hasil
hasil JARING ASMARA berpedoman JARING ASMARA (MUSRENBANGDA)
pada RENSTRADA/dokumen perencana dan hasil evaluasi kinerja masa lalu
an daerah lainnya untuk disepakati mengacu pada RPJMD dan RKP serta
bersama DPRD pedoman penyusunan APBD untuk
disepakati bersama DPRD
Penyusunan Strategi dan Prioritas PPAS disusun oleh KDH dan dibahas
APBD berdasarkan AKU yang telah dengan DPRD untuk disepakati
disepakati dengan DPRD sepenuhnya bersama yang selanjutnya KUA dan PPA
menjadi kewenangan pemda untuk dijadikan sebagai pedoman penyusunan
dijadikan sebagai dasar penyusunan RKA-SKPD
RASK
26
JADWAL PENYUSUNAN APBD
NO URAIAN WAKTU KET
A. APBD
1 Penyusunan RKPD Akhir bulan Mei
2. Penyampaian Rancangan KUA kepada Kepala Akhir bulan Juni 1 bulan
Daerah
3. Penyampaian Rancangan KUA dari Kepala Daerah Minggu pertama bulan Juli 3 minggu
kepada DPRD
4. KUA disepakati antara Kepala Daerah dengan DPRD Minggu pertama bulan Juli
27
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
13. Penyempurnaan sesuai hasil evaluasi 7 hari kerja Akhir bulan Desember
14. Pembatalan berdasarkan hasil evaluasi 7 hari kerja setelah
hasil evaluasi dari
Menteri Dalam Negeri/
Gubernur
15. Penghentian dan pencebutan pelaksanaan Perda 7 hari kerja Awal bulan Januari
tentang APBD bersama APBD
16. Penetapan keputusan pimpinan DPRD tentang 3 hari kerja setelah keputusan
penyempurnaan Perda APBD dan penyampaian ditetapkan
hasil penyempurnaan berdasarkan hasil evaluasi
17. Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala 31 Desember
Daerah tentang penjabaran APBD
18. Penyampaian Perda APBD dan Peraturan Kepala 7 hari kerja
Daerah tentang Penjabaran APBD kepada Menteri
Dalam Negeri/Gubernur
B. DALAM HAL DPRD TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN BERSAMA TERHADAP RAPERDA TENTANG APBD
3. Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah 30 hari kerja sejak KUA dan Minggu pertama bulan
tentang APBD PPAS disahkan Menteri Dalam Agustus
Negeri/Gubernur
28
SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD DAN APBN
(UU 17/2003, UU 25/2004, UU 32/2004, UU 33/2004)
RPJMD RPJM
5 Tahun 5 Tahun
Renstra
SKPD
1Tahun 1 Tahun
Dibahas
KUA PPAS bersama
DPRD
NOTA KESEPAKATAN
PIMPINAN DPRD DG KDH
Pedoman
RPJMD Penyusunan
RKA-SKPD
TAPD
RPJMD 1 Tahun 29
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PERDA APBD
KEBIJAKAN
BANGNAS & KEUDAN
KERANGKA EKONOMI
RPJMD MAKRO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
JARINGASMARA RKPD
MUSRENBANGSA
EVALUASI KINERJA
MASA LALU
RENSTRA SKPD
PEMDA
KUA & PPAS DPRD
SKPD PER-KDH
RKSKPD
Pedoman Penyusunan
RKA-SKPD (KUA, PPA, PANITIA
Standar, Satuan Harga, ANGGARAN
LEGISLATIF
Capaian Kinerja, SPM,
Formulir RKA-SKPD)
Klarifikasi
RAPBD
RKA-SLKPD
TAPD
Sosialiasai
Pengajuan Kepada
Masyarakat
RAPBD Raperda APBD
Evaluasi Persetujuan
PERDA APBD Raperda APBD Raperda APBD
30
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
Alur pengerjaan RASK membutuhkan
Alur pengerjaan RKA-SKPD
waktu dan tahapan yang panjang dan
disederhanakan (5 tahap pada SKPD &
kompleks (11 tahap pada SKPD & 14 tahap
7 tahap pada SKPKD)
pada SKPKD)
Adanya penegasan pengaturan
penggunaan kode rekening belanja.
Belanja Pegawai, belanja barang dan jasa,
serta belanja modal dapat dianggarkan
Belum secara tegas mengatur penggunaan dalam masing-masing RKA-SKPD.
kode rekening belanja antara SKPD dan
SKPKD dalam penyusunan RASK Belanja bunga, belanja subsidi, belanja
hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi
hasil, belanja bantuan keuangan, dan
belanja tidak terduga hanya dianggarkan
dalam RKA-SKPKD.
Mengutamakan informasi mengenai input Memuat informasi secara komprehensip
belanja terkait dengan capaian indikator kinerja
program dan kegiatan, lokasi, kelompok
sasaran dan perkiraan maju pendanaan
kegiatan
31
ALUR PENGERJAAN RKA-SKPD
RKA-SKPD
1 Kode Nama Formulir
RKA-SKPD Ringkasan Anggaran Pendapatan,
RKA-SKPD Belanja dan Pembinayaan SKPD
2.1
RKA-SKPD Rincian Anggaran Pendapatan
1 SKPD
RKA-SKPD RKA-SKPD RKA-SKPD RKA-SKPD Rincian Anggaran Belanja Tidak
2.2.1 2.2
2.1 Langsung SKPD
RKA-SKPD Rekapitulasi Rincian Anggaran
RKA-SKPD
3.1
2.2 Belanja Langsung menurut
Program dan Kegiatan SKPD
RKA-SKPD Rincian Anggaran Belanja
RKA-SKPD 2.2.1 Langsung menurut Program
3.2
dan Per Kegiatan SKPD
RKA-SKPD Rincian Penerimaan
3.1 Pembiayaan Daerah
RKA-SKPD Rincian Pengeluaran
3.2 Pembiayaan Daerah
32
KODE REKENING PENGANGGARAN
33
BAGAN KODE REKENING
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
x xx xx xx xx xx xx x xx xx xx xx xx xx xx x xx
Kode bidang
Kode program
pemerintahan
Kode kegiatan
Kode unit organisasi
Kode akun
Kode kelompok pendapatan, belanja
pendapatan, belanja dan pembiayaan
dan pembiayaan
Kode kelompok
Kode jenis pendapatan, belanja
pendapatan, belanja dan pembiayaan
dan pembiayaan
Kode jenis
Kode obyek pendapatan, belanja
pendapatan, belanja dan pembiayaan
dan pembiayaan
Kode obyek
Kode rincian obyek pendapatan, belanja
pendapatan, belanja dan pembiayaan
dan pembiayaan
36
PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI DAN
PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENJABARAN APBD
Membuat
RAPERGUB Pengesahan Bupati/Walikota
RAPERDA Tidak sebesar Pagu menetapkan
Gubernur
APBD Setuju APBD Tahun lalu PER-GUB/WAL
(30 hari)
(15 hari)
Dibahas bersama
DPRD
DPRD & Pemda
Bupati/Walikota
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 hari) PER-GUB/WAL
Melewati
Batas Waktu Tidak sesuai
Setuju
Evaluasi dg UU
Tidak
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERDA APBD & MENDAGRI Hasil
RAPERBUP/WAL
(15 HARI) Evaluasi
PENJABARAN RAPERBUP/WAL Gub membatalkan
APBD APBD (3 hari) Berlaku Pagu
APBD sebelumnya
Sesuai dg UU
37
PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOTA DAN DAN
PERATURAN BUP/WAL TENTANG PENJABARAN APBD
Membuat
RAPERGUB Pengesahan Bupati/Walikota
RAPERDA Tidak sebesar Pagu menetapkan
Gubernur
APBD Setuju APBD Tahun lalu PER-GUB/WAL
(30 hari)
(15 hari)
Dibahas bersama
DPRD
DPRD & Pemda
Bupati/Walikota
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 hari) PER-GUB/WAL
Melewati
Batas Waktu Tidak sesuai
Setuju
Evaluasi dg UU
Tidak
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERDA APBD & GUBERNUR Hasil
RAPERBUP/WAL
(15 HARI) Evaluasi
PENJABARAN RAPERBUP/WAL Gub membatalkan
APBD APBD (3 hari) Berlaku Pagu
APBD sebelumnya
Sesuai dg UU
Laporan kepada
Mnedagri
38
PELAKSANAAN APBD
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
Selain pada aspek pelaksanaan juga
menekankan pada aspek penyiapan
dokumen, mencakup :
39
ALUR PENGERJAAN DPA-SKPD
40
41
JADWAL PELAKSANAAN APBD
A. PELAKSANAAN APBD
42
BAGAN ALIR PERSIAPAN PELAKSANAAN APBD
Pemberitahuan agar Menyusun Rancangan Surat Pemberitahuan disertai Perda ttg APBD
DPA-SKPD (Disan=mpaikan paling lambat 2 dan Per KDH ttg Penjabarab APBD
hari setelah penetapan Perda ttg APBD dan Per
KDH ttg Penjabaran APBD
RKA-SKPD yang telah diverifikasi
Rancangan DPA-SKPD
Verifikasi oleh
Tim Anggaran Pemda-bersama Kepala SKPD
(Proses verifikasi Paling Lambat 15 hari setelah Perda APBD) Menyerahkan Rancangan DPA-SKPD
ke PPKD untuk dibahas oleh Tim
Anggaran Pemda
44
PROSES PENCAIRAN DAN PEMBAYARAN LS
PPK-SKPD
SP2D
BANK
BENDAHARA
PENGELUARAN (SPP-
LS)
UANG
PPTK PIHAK
(menyiapkan dokumen) III
Tagihan & Laporan Kegiatan
45
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN UP
SP2D
PPK-SKPD
SPP-UP/GU/TU
BENDAHARA UANG
PENGELUARAN BANK
46
JADWAL PERUBAHAN APBD
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
1. Penyampaian Rancangan Perubahan KUA dan PPAS kepada Minggu pertama bulan Agustus
DPRD
2. Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS antara Kepala Minggu kedua bulan Agustus 7 Hari
Daerah dan DPRD
4. Penyampaian Raperda APBD beserta lampiran kepada DPRD Minggu kedua bulan September
5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda Perubahan APBD 3 bulan sebelum tahun anggaran berakhir Akhir bulan September
48
JADWAL PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
2. Penyampaian laporan realisasi anggaran semester 7 hari kerja setelah semester pertama
pertama dari pengguna anggaran ke PPKD berakhir
3. Penyampaian hasil konsolidasi laporan semester pertama Minggu kedua bulan Juli
oleh PPKD ke Sekda selaku koordinator pengelolaan
Keuda
4. Penyampaian rancangan laporan semester pertama dari Minggu ketiga bulan Juli
Sekda kepada Kepala Daerah
6. Penyampaian laporan keuangan SKPD kepada Kepala 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir Bulan Februari
Daerah melalui PPKD
7. Konsolidasi laporan keuangan SKPD oleh PPKD 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir Bulan Maret
8. Penyampaian laporan keuangan daerah kepada BPK 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir Akhir bulan Maret
9. Pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK 2 bulan setelah disampaikan Bulan Mei
10. Penyampaian Raperda pertanggungjawaban yang telah 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir Akhir bulan Juni
diaudit oleh BPK dari Kepala Daerah kepada DPRD
11. Persetujuan DPRD terhadap Raperda pertanggungg 1 bulan setelah disampaikan Akhir bulan Juli
jawaban yang telah diaudit BPK
49
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
12. Rancangan Perda tentang pertanggungjawaban Paling lama 3 (tiga) hari kerja
pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan
Kepala Daerah tentang penjabaran pertanggung
jawaban pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan
disampaikan kepada Menteri Dalam
Negerei/Gubernur untuk dievaluasi
13. Penyampaian hasil evaluasi oleh Menteri Dalam Paling lama 15 (lima belas) hari kerja
Negeri/Gubernur
14. Kepala Daerah dan DPRD menyempurnakan hasil Paling lama 7 (tujuh) hari kerja
evaluasi sebelum ditetapkan terhitung sejak diterimanya hasil
evaluasi
50
ASPEK PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
51
ASPEK PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
52
KETENTUAN PERALIHAN
53
KETENTUAN PERALIHAN
Dilaksanakan secara bertahap mulai Tahun Anggaran 2007 :
Pemerintah Daerah menyusun sistem akuntansi pemerintah daerah yang
mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan, Pasal 233 ayat (2).
55
56