Anda di halaman 1dari 45

PENGADAAN &

KONTRAK DI PUSKESMAS

SAIFUDIN ZUHRI, S.Si. MM.


0853-3008-8181
FASILITATOR
NAMA : SAIFUDIN ZUHRI, S.Si. MM.
ALAMAT : JL. YOS SUDARSO III /16 TULUNGAGUNG
TELPON : 0853 3008 8181
EMAIL : zuhriku@gmail.com
PROFESI : - FUNGSIONAL MADYA PENGELOLA PBJ KAB. TULUNGAGUNG
- FASILITATOR PENGADAAN B/J LKPP
- FASILITATOR PENGADAAN ALKES LKPP
- PROBITY ADVISOR LKPP
- PRAKTISI & KONSULTAN PENGADAAN B/J BLUD
- DEWAN PIMPINAN NASIONAL IKATAN FUNGSIONAL
PENGADAAN INDONESIA (IFPI)
PENGADAAN B/J PEMERINTAH
01 Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi
kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan

KARAKTERISTIK PBJ PUSKESMAS


02 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


03 BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis
dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang mempunyai

Agenda
fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya

STRATEGI PENGADAAN DI PUSKESMAS


Style 04 Serangkain rencana yang cermat tentang Tindakan terbaik yang dipilih
untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
PENGERTIAN
Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/
Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/
APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan,
sampai dengan serah terima hasil pekerjaan”

PRINSIP & ETIKA


BARANG
Efisien Tertib
Efektif Profesiona
Transparan Tdk Mempengaruh
Ternuka Tanggung jawab
Bersaing Tidak Pertentangan Kepentnigan PEKERJAAN JASA
Adil Hindari Boros KONSTRUKSI
Tidak salahgunakan wewnang KONSULTANSI
Akuntabel
Tidak terima/menjanjikan sesuatu

Pelaku Pengadaan
JASA LAINNYA
- PA - PELAKSANA SWAKLOLA
- KPA - AGEN PENGADAAN
- PPK - PENYEDIA
- POKMIL - PP
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
PERPRES 16 TAHUN 2018
• TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP, DAN ETIKA
• PELAKU PENGADAAN
• TAHAPAN PENGADAAN
• USAHA KECIL, PRODUK DALAM NEGERI,
DAN PENGADAAN BERKELANJUTAN
• PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
• SDM DAN KELEMBAGAAN
• PENGAWASAN, PENGADUAN, SANKSI,
DAN PELAYANAN HUKUM

PENGADAAN KHUSUS
• PENANGANAN DARURAT
• DI LUAR NEGERI
• DIKECUALIKAN
• PENELITIAN
• DIATUR TERSENDIRI
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PP Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 4

• Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan Pengelolaan


Keuangan Daerah dan mewakili Pemerintah Daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan

• Dalam melaksanakan kekuasaan, Kepala Daerah


melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya yang
berupa perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, serta
pengawasan Keuangan Daerah kepada Pejabat Perangkat
Daerah, terdiri atas:
a. sekretaris daerah selaku koordinator Pengelolaan
Keuangan Daerah;
b. kepala SKPKD selaku PPKD; dan
c. kepala SKPD selaku PA
PENGGUNA ANGGARAN (Pasal 9 Perpres 12/2021)
PA memiliki tugas dan kewenangan:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah
ditetapkan;
c. menetapkan perencanaan pengadaan;
d. menetapkan dan mengumumkan RUP;
e. melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa;
f. menetapkan Penunjukan Langsung untuk Tender/Seleksi ulang gagal;
f1.menetapkan pengenaan Sanksi Daftar Hitam;
g. menetapkan PPK;
h. menetapkan Pejabat Pengadaan;
i. dihapus;
j. menetapkan Penyelenggara Swakelola;
k. menetapkan tim teknis;
l. menetapkan tim juri/tim ahli untuk Sayembara/Kontes;
m.menyatakan Tender gagal/Seleksi gagal; dan
n. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan:
1) Tender/Penunjukan Langsung/E-purchasing untuk paket B/PK/JL nilai
Pagu Anggaran di atas 100 miliar rupiah); atau
2) Seleksi/Penunjukan Langsung JK Pagu Anggaran di atas 10 miliar rupiah
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
• “Kuasa PA yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat
yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian
kewenangan PA dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi SKPD ”

• Pasal 11 :
1) PA dapat melimpahkan sebagian kewenangannya
kepada kepala Unit SKPD selaku KPA.
2) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berdasarkan pertimbangan besaran
anggaran kegiatan, lokasi, dan/atau rentang kendali.
3) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul
kepala SKPD

PP Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah


KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
(Psl 10 Perpres 12/2021)

(1) KPA dalam Pengadaan Barang/Jasa melaksanakan


pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PA.
(2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
KPA berwenang menjawab Sanggah Banding peserta Tender
Pekerjaan Konstruksi.
(3) KPA dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan
kewenangan yang terkait dengan:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja; dan/atau
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas
anggaran belanja yang telah ditetapkan.
(4) KPA dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
(5) KPA pada Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan
anggaran belanja dari APBD, dapat merangkap sebagai PPK
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
(Permendagri 77/2020)

 Dalam hal mengadakan ikatan untuk


pengadaan barang dan jasa, KPA bertindak
sebagai pejabat pembuat komitmen sesuai
dengan ketentuanperaturan perundang-
undangan.
 KPA yang merangkap sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen dapat dibantu oleh
pegawai yang memiliki kompetensi sesuai
dengan bidang tugas pejabat pembuat
komitmen atau agen pengadaan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa memiliki tugas:
a. Menyusun perencanaan pengadaan;
b. melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa;
c. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
d. menetapkan rancangan kontrak;
e. menetapkan HPS;
f. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kpd Penyedia;
g. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
h. melaksanakan E-purchasing untuk nilai di atas 200 juta rupiah;
i. mengendalikan Kontrak;
j. menyimpan & menjaga keutuhan seluruh dokumen pelak. kegiatan;
k. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;
l. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA
dengan berita acara penyerahan;
m. menilai kinerja Penyedia;
n. menetapkan tim pendukung;
o. menetapkan tim ahli atau tenaga ahli; dan
p. menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

Pasal 11 Perpres no.


21/2021
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), PPK melaksanakan tugas pelimpahan kewenangan
dari PA/KPA, meliputi :
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja; dan
b. mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak
lain dalam batas anggaran belanja yang telah
ditetapkan.
3) Dalam hal tidak ada penetapan PPK pada Pengadaan
Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari
APBD, PA/KPA menugaskan PPTK untuk melaksanakan
tugas PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sampai dengan huruf m.
4) PPTK yang melaksanakan tugas PPK sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) wajib memenuhi persyaratan
Pasal 11 Perpres no.
kompetensi PPK 21/2021
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DALAM HAL TIDAK ADA PENETAPAN PPK PADA PENGADAAN
BARANG/ JASA YANG MENGGUNAKAN ANGGARAN BELANJA
DARI APBD, MAKA :
A. PA/KPA MERANGKAP SEBAGAI PPK; ATAU
B. PA/KPA MENUGASKAN PPTK UNTUK MELAKSANAKAN
TUGAS PPK SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA PASAL 11
AYAT (1) HURUF A SAMPAI DENGAN HURUF M PERPRES
NO. 12/2021 TTG PERUBAHAN ATAS PERPRES NO.
16/2018 TTG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH.
PPTK DALAM PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
DITUNJUK SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-
PERUNDANGAN

Per-LKPP no.
12/2021
SEB MENDAGRI & KEPALA LKPP No. 027/2929/SJ & No. 1 Tahun
2021 Tentang
PERCEPATAN PELAKSANAAN PBJ DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
ORGANISASI PENGADAAN :
a. Pengguna Anggaran dapat menetapkan PPK untuk melaksanakan
tugas sesuai pasal 11 Perpres 12 tahun 2001
b. Tugas PPK MENYUSUN PERENCANAAN PENGADAAN dapat
dirangkap oleh KPA sesuai pendelegasian kewenangan dari PA
c. PA dapat menjalankan seluruh tugas kewenangannya tanpa
mendelegasikan kepada KPA atau PPK
d. Kasatker selaku PA dan kepala unit kerja selaku KPA dapat
menugaskan PPTK untuk melaksanakan tugas PPK

 PPK dan PPTK wajib memiliki sertifikat kompetensi


pengadaan barang/jasa
 Dalam hal belum memiliki wajib memiliki sertifikat
Kompetensi, wajib memiliki sertifikat pengadaan
barang/jasa tingkat dasar atau level 1  Desember 2023
 Dalam hal tidak ada personil yang memenuhi persyaratan
sebagai PPK/PPTK maka PA menjalankan seluruh tugas
kewenangannya tanpa mendelegasikan atau KPA dapat
merangkap sebagai PPK
PUSKESMAS

 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
Puskesmas merupakan unit organisasi bersifat fungsional dan unit
layanan yang bekerja secara profesional.

 Puskesmas berkedudukan sebagai unit pelaksana teknis yang berada


di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Pasal 40 Permneks no. 43/2019 ttg Puskesmas

Portfolio Design
NILAI RELATIF KECIL
1 Nilai paket pengadaan barang/jasa jarang di atas 1
Milyar. Padahal paket utk UMKM hingga 15 Milyar
KARAKTERISTIK
PBJ
PUSKESMAS BARANG/JASA SEJENIS
2 Obat, BMHP, Alat Kesehatan, Bahan makan Pasien,
Kebutuhan Kantor

HARUSNYA
SEDERHANA,
MUDAH,
MENDUKUNG KEBUTUHAN BERULANG
PELAYANAN 3 Barang/jasa sejenis dibutuhkan setiap tahun, hanya
sedikit yang bersifat proyek
PROBLEMATIKA PBJ PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS SBG KPA
Tugas sebagai pimpinan unit pelayanan sekaligus
Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna 01
Barang dan sering sebagai PPK
KEBIASAAN MENERIMA DARI DINKES
03 Bertahun-tahun Puskesmas sebagai bagian dari
Dinas Kesehatan bertugas memberikan pelayanan
dengan kebutuhan yang dicukupi dari Dinas
MINIMNYA SDM PBJ Kesehatan
Pegawai Puskesmas didominasi dengan tenaga
Kesehatan dan sesuai dengan bidang Pendidikan 02
dan profesi. Sangat jarang yang tertarik di
pengadaan barang/jasa PELAKSANA PELAYANAN KESEHATAN
04 Sebagai UPT pelayanan Kesehatan, maka
pengadaan barang/jasa merupakan hal baru yang
harus dikerjakan
Pemerin
t a h d ae r ah kab
n e
u pa
rapkan
t e n/
p
k
o la
o t
p
a ha r u
e
s
ngelol
erah
m
a a
e
n
n
k
dor ong
eu angan BL
UD
n t u k m e u m d a
as u m
anan u No. 43/2019)
Puskesm ba d a n l ay
es
s a l 6 0 P ermenk
(p a

Mengapa Harus Badan Layanan Umum Daerah ?


BLU / D BLUD
UU no. 1 thn 2004
Tentang Perbendaharaan ֍ ♥ UU no. 23 thn 2014
Tentang Pemerintah
Negara Daerah

PP no. 23 th 2005
Tentang Pengelolaan ֍ DASAR ♥
PP no. 12 thn 2019
Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah

HUKUM
Keuangan Badan
Layanan Umum
(diubah PP 74/2012)

Permen-keuangan
PMK 05/2020 ttg ֍ ♥
Permendagri no. 79/2018
Tentang Badan Layanan
Pedoman Pengelolaan Umum Daerah
Badan Layanan Umum
DEFINISI
BLU BLUD
Instansi di lingkungan Sistem yang diterapkan oleh
Pemerintah yang dibentuk satuan kerja Perangkat
untuk memberikan pelayanan Daerah atau unit kerja pada
kepada masyarakat berupa satuan kerja Perangkat
penyediaan barang dan/atau Daerah dalam memberikan
jasa yang dijual tanpa pelayanan kepada masyarakat
mengutamakan mencari yang mempunyai fleksibilitas
keuntungan dan dalam dalam pola pengelolaan
melakukan kegiatannya keuangan sebagai
didasarkan pada prinsip pengecualian dari ketentuan
efisiensi dan produktivitas pengelolaan daerah pada
umumnya
Pasal 1 UU no. 1 tahun 2004 ttg Perbendaharaan Negara Penjelasan Pasal 346 UU no. 23 thn 2014 ttg Pemerintah Daerah
Tujuan BLUD
untuk memberikan layanan
umum
lebih efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan
bertanggungjawab

 untuk membantu
pencapaian tujuan
dengan memperhatikan pemerintah daerah
asas keadilan, kepatutan 
dan manfaat sejalan dg
Praktek Bisnis Yang Sehat
UNDANG-UNDANG NO. 23 THN 2014
TTG PEMERINTAH DAERAH
Pasal 346
Daerah dapat membentuk Badan Layanan Umum Daerah dalam
 rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan

Penjelasan Pasal 346


Yang dimaksud dengan “badan layanan umum daerah” adalah
 sistem yang diterapkan oleh satuan kerja Perangkat Daerah atau
unit kerja pada satuan kerja Perangkat Daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam
pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya
DASAR HUKUM BLUD
PERATURAN PEMERINTAH
Nomor 12 tahun 2019 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 1 angka 56
BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh satuan kerja perangkat daerah atau unit
satuan kerja perangkat daerah pada satuan kerja perangkat daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola

pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan Pengelolaan Keuangan
Daerah pada umumnya.

Pasal 205 ayat (1)


Pemerintah Daerah dapat membentuk BLUD dalam rangka meningkatkan 
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 205 ayat (2)


Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Kepala Daerah menetapkan kebijakan fleksibilitas 
BLUD dalam Perkada yang dilaksanakan oleh pejabat pengelola BLUD
DASAR HUKUM BLUD
PERATURAN PEMERINTAH
Nomor 12 tahun 2019 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 207 ayat (1)


BLUD merupakan bagian dari Pengelolaan Keuangan Daerah 
Pasal 208
Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh PPKD dan pembinaan
teknis BLUD ditakukan oleh kepala SKPD yang bertanggungjawab 
atas Urusan Pemerintahan yang bersangkutan

Pasal 211
Ketentuan lebih lanjut mengenai BLUD diatur dalam Peraturan 
Menteri setelah memperoleh pertimbangan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan
DASAR HUKUM BLUD
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
Nomor 79 tahun 2018 ttg Badan Layanan Umum Daerah

Pasal 1 angka 2
Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan
keuangan dengan menerapkan praktek bisnis yang sehat untuk

meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa mencari
keuntungan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum &
mencerdaskan kehidupan bangsa


Pasal 1 angka 3
Praktek Bisnis Yang Sehat adalah penyelenggaraan fungsi
organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik
dalam rangka pemberian layanan yang bermutu,
berkesinambungan dan berdaya saing
DASAR HUKUM BLUD
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
Nomor 79 tahun 2018 ttg Badan Layanan Umum Daerah

Pasal 2 ayat (2)


 Kepala Daerah bertanggung jawab atas kebijakan
penyelenggaraan pelayanan umum.

Pasal 49 ayat (1)


 Penerapan BLUD ditetapkan dengan keputusan kepala daerah
berdasarkan hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 48 ayat (3)

DASAR HUKUM BLUD


PERATURAN PENGADAAN
BARANG/JASA
01 BLUD
03 05

02 04
PERPRES 12 TAHUN 2021
 Dikecualikan dari ketentuan dalam
Peraturan Presiden ini adalah Pengadaan
Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum/
Badan Layanan Umum Daerah
 Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD
diatur tersendiri dengan peraturan pimpinan
BLU/BLUD
 Dalam hal BLU/BLUD belum memiliki
peraturan PBJ tersendiri, pelaksanaan PBJ
pada BLU/BLUD berpedoman pada
Peraturan Presiden ini
 Ketentuan lebih lanjut mengenai
pengecualian dalam Pengadaan
Barang/Jasa diatur dengan Peraturan
Kepala Lembaga
Pasal 61 Perpres 12/2021
PERATURAN LKPP NO.5 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN
PENGADAAN BARANG/JASA YANG DIKECUALIKAN PADA
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

(1) PENGADAAN BARANG/JASA PADA BLU/BLUD YANG PEMBIAYAANNYA


SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA DIBEBANKAN PADA APBN/APBD,
DILAKSANAKAN BERDASARKAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH.
(2) DALAM HAL TERDAPAT HASIL KAJIAN INTERNAL BLU/BLUD YANG
SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,
PENGADAAN BARANG/JASA PADA BLU/BLUD SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT (1) DAPAT MENGGUNAKAN PERATURAN
PIMPINAN BLU/BLUD
Pasal 3 Peraturan LKPP 5/2021
PERATURAN LKPP NO.5 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN
PENGADAAN BARANG/JASA YANG DIKECUALIKAN PADA
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

3) KETENTUAN TERKAIT PELAKU DAN ORGANISASI PENGADAAN


BARANG/JASA PADA BLU/BLUD MENGACU KEPADA PERATURAN LKPP
TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA PENGADAAN BARANG/JASA DAN UNIT
KERJA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH  PERATURAN LKPP 7/2021
TTG SUMBER DAYA MANUSIA PENGADAAN BARANG/JASA
4) DALAM HAL PENGADAAN BARANG/JASA PADA BLU/BLUD DIATUR DENGAN
PERATURAN PIMPINAN BLU/BLUD SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT
(2), BLU/BLUD MENGUMUMKAN RENCANA PBJ KE DALAM APLIKASI SIRUP
DAN MENYAMPAIKAN DATA KONTRAK DALAM APLIKASI SPSE

Pasal 3 Peraturan LKPP 5/2021


LAMPIRAN 1 PERATURAN LKPP
NO.5 TAHUN 2021
PENGADAAN BARANG/JASA DI BLU/BLUD
DILAKSANAKAN BERDASARKAN PERATURAN
PIMPINAN BLU/BLUD
DALAM HAL TERDAPAT ALASAN EFEKTIVITAS
DAN/ATAU EFISIENSI BERDASARKAN HASIL KAJIAN
INTERNAL BLU/BLUD, PEMIMPIN BLU/BLUD DAPAT
MENGATUR PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN
MEMPERHATIKAN HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:
a. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
BERKAITAN DENGAN BLU/BLUD.
b. PERATURAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH DAN BEST PRACTICE LAINNYA
SEBAGAI RUJUKAN.
LAMPIRAN 1 PERATURAN LKPP NO.5
TAHUN 2021
c. TUJUAN, PRINSIP DAN ETIKA PBJ PADA BLU/BLUD
DISESUAIKAN DENGAN TUJUAN ORGANISASI
BLU/BLUD DALAM RANGKA MENUNJANG TATA
KELOLA ORGANISASI YANG BAIK.
d. TAHAPAN PBJ PADA BLU/BLUD SECARA UMUM
MELIPUTI PERENCANAAN PENGADAAN,
PERSIAPAN PENGADAAN, PERSIAPAN PEMILIHAN,
PELAKSANAAN PEMILIHAN, DAN PELAKSANAAN
KONTRAK.
e. PENGATURAN PEMAKETAN/KONSOLIDASI
PENGADAAN, DAN METODE PEMILIHAN DIATUR
BERDASARKAN KEWENANGAN.
f. PENGATURAN JENJANG NILAI PADA METODE
PEMILIHAN DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN
BLU/BLUD.
LAMPIRAN 1 PERATURAN LKPP NO.5
TAHUN 2021
g. KRITERIA PENUNJUKAN LANGSUNG SELAIN
MERUJUK PADA PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DAPAT DITAMBAHKAN SESUAI
KEBUTUHAN MASING2 SEKTOR BLU/BLUD
h. DALAM KEADAAN DARURAT, BLU DAPAT
MENGACU PADA KETENTUAN PBJP DALAM
PENANGANAN KEADAAN DARURAT.
i. PENGUMUMAN RUP MELALUI SIRUP DAN
PENYAMPAIAN DATA KONTRAK KE DALAM
APLIKASI SPSE HARUS TETAP DILAKUKAN.
j. PENGEMBANGAN SISTEM DAN KEBIJAKAN PBJ
SEBAGAI BENTUK INOVASI DI BIDANG PBJ,
SEPERTI PENGELOLAAN DATA PELAKU USAHA
DAN PENILAIAN KINERJA PENYEDIA MELALUI
SIKAP/ VENDOR MANAGEMENT SYSTEM (VMS)
Permendagri 79/2018
(1) Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber dari
APBD dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah
(2) Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber dari:
a. jasa layanan;
b. hibah tidak terikat;
c. hasil kerja sama dengan pihak lain; dan
d. lain-lain pendapatan BLUD yang sah,
diberikan Fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau
seluruhnya dari ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah
(Pasal 76)
Pasal 77 Permendagri 79/2018

KETENTUAN LEBIH LANJUT


MENGENAI PENGADAAN BARANG
DAN/ATAU JASA DIATUR DENGAN
PERATURAN KEPALA DAERAH
(PASAL 77)

PERATURAN KEPALA DAERAH DIMAKSUD BERTUJUAN


UNTUK MENJAMIN KETERSEDIAAN BARANG DAN/ATAU
JASA YANG LEBIH BERMUTU, LEBIH MURAH, PROSES
PENGADAAN YANG SEDERHANA, CEPAT SERTA MUDAH
MENYESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN UNTUK
MENDUKUNG KELANCARAN PELAYANAN BLUD
Permendagri 79/2018

Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari hibah terikat dilakukan
sesuai dengan:
(1) kebijakan pengadaan dari pemberi hibah; atau
(2) Peraturan Kepala Daerah sepanjang disetujui pemberi hibah
(Pasal 78)

(1) Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan oleh pelaksana pengadaan


(2) Pelaksana pengadaan dilaksanakan oleh panitia atau unit yang dibentuk oleh pemimpin
untuk melaksanakan pengadaan barang dan/atau jasa BLUD
(3) Pelaksana pengadaan terdiri atas personil yang memahami tata cara pengadaan,
substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan
(Pasal 79)
SUMBER ANGGARAN PUSKESMAS

KAPITASI KLAIM LAIN APBN/APBD


Pembayaran klaim kepada fasilitas
Sistem pembayaran yang dilaksanakan kesehatan tingkat pertama LAIN
pada FKTP khususnya Pelayanan Rawat berdasarkan jenis dan jumlah
Jalan yang bekerja sama dengan BPJS pelayanan kesehatan dari selain BPJS
Kesehatan yang didasarkan pada jumlah
peserta yang terdaftar di Faskes.
NON KAPITASI BOK
Pembayaran klaim kepada fasilitas Dana yang digunakan untuk
kesehatan tingkat pertama meringankan beban
berdasarkan jenis dan jumlah masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang diberikan. pembiayaan bidang kesehatan

DIKECUALIKAN PERPRES
Strategi Pengadaan di Puskesmas
PERLU MENYUSUN RENCANA TINDAKAN
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA YANG
EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK MENJAMIN
KETERSEDIAAN BARANG/JASA YANG
LEBIH BERMUTU, LEBIH MURAH, PROSES
PENGADAAN YANG SEDERHANA, CEPAT
SERTA MUDAH MENYESUAIKAN DENGAN
KEBUTUHAN
Analisa SWOT
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang ( Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weakness) dan ancaman (Threats)

STRENGTHS
Keunggulan internal, dapat berupa pemilikan SDM, teknologi, lokasi yang strategis,
manajer yang cakap, pendanaan yang kuat, dan lain-lain. Sedangkan kondisi internal

S
yang mendukung usaha pencapaian tujuan dapat berupa budaya organisasi, sinergi
dari unit-unit yan ada, good will, dan lain sebagainya

WEAKNESS
Kelemahan dan kondisi internal yg memungkinkan kegagalan mencapai tujuan, dapat
berupa ketidakmampuan pemakaian teknologi, karyawan tidak terampil, cost of capital
yang tinggi, sarpras tidak memadai, dsb. Sedangkan kondisi internal dapat berupa

W T
kecurigaan karyawan, budaya organisasi tidak jelas, menguatnya posisi kelompok
informal, dsb.

OPPORTUNITIES
faktor dan situasi eksternal yang secara nyata membantu usaha-usaha
organisasi dalam mencapai tujuan. Dapat berupa pasar potensial, peluang
kerja sama, kebijakan pemerintah yang mendukung, dsb.

THREATS
Faktor eksternal yang memungkinkan organisasi mengalami kegagalan dalam
O
usahanya mencapai tujuan. Dapat berupa faktor pesaing, kebijakan pemerintah,
serikat pekerja, masyarakat, dan stakeholder lainnya
ANALISA SWOT PBJ DI PUSKESMAS
Adanya SDM dengan tingkat Peraturan tentang PBJ terus
Pendidikan relative tinggi, 02 disempurnakan, e-katalog, banyak
01 budaya orgniasasi yang diklat PBJ yang bisa diikuti, PBJ pada
baik, anggaran dari berbagai BLUD dapat diatur tersendiri, dll.
sumber, kerja sama lintas
sektor baik  Dinkes
sebagai SKPD

SDM kurang motivasi belajar Risiko dalam PBJ (kegagalan


05 hal baru, perencanaan yang 01 mencapai output, salah
kurang baik, tidak ada sarana administrasi, laporan dari
pendukung, kurangnya reward masyarakat, LSM, dll), kurangnya
bagi pelaku pengadaan, dll perlindungan bagi pelaku PBJ,
dll.
MATRIX KRALJIC
Pengelompokan kebutuhan barang/jasa menggunakan Supply Positioning Model akan lebih mudah dipahami dengan Matrix Kraljic Box yang
memposisikan barang/jasa kedalam empat kotak berdasarkan karakteristik potensi resiko/dampak dan potensi nilai belanja

RISIK
O Bottleneck Strategic
Risiko rendah bagi pengguna dan nilai pembelian
rendah
Product Product
Risiko rendah bagi pengguna dan nilai pembelian
tinggi
Risiko tinggi bagi pengguna dan nilai pembelian
tinggi
Risiko rendah bagi pengguna dan nilai pembelian
Routine Leverage
tinggi
Product Product
Strategi Sederhana :
Menurunkan Risiko dan
NIL Meningkatkan Nilai
AI
Mengenal KONTRAK PAYUNG
Kontrak Payung dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode
waktu tertentu untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan
volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat Kontrak
ditandatangani. Kontrak Payung dapat ditindaklanjuti dengan
Kontrak Pemesanan, Kontrak Pembelian, atau bentuk lainnya.

Pada pelaksanaan Kontrak Payung dapat dilakukan pembaharuan


harga satuan sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan dalam
rancangan kontrak. Pembaharuan harga satuan dilakukan sesuai
kesepakatan para pihak berdasarkan harga pasar yang berlaku
dan proses negosiasi.

Lamanya kontrak payung dapat melebihi Tahun Anggaran


Mengenal KONTRAK PAYUNG
Tujuan dari kontrak payung adalah:
a. meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses dalam
administrasi pengadaan.
b. memperoleh pengurangan biaya karena dilakukan aggregasi
belanja.
c. memperoleh jaminan ketersediaan barang untuk pengadaan
barang yang bersifat berulang

Kriteria kontrak payung adalah:


d. barang/jasa sudah standar;
e. waktu ataupun jumlah barang/jasa yang diperlukan tidak
dapat dipastikan;
f. barang/jasa tersebut dibutuhkan secara berulang; dan
g. pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/satuan kerja
yang didasarkan pada hasil penilaian pengukuran bersama
DISKUSI… PELAKU PENGADAAN DI PUSKESMAS 
JABFUNG PENGELOLA PBJ ?

OPTIMALISASI E-PURCHASING  BELA


PENGADAAN, E-KATALOG
SEKTORAL/LOKAL ?

OPTIMALISASI PAKET PENGADAAN


KONSOLIDASI PAKET ANTAR
PUSKESMAS ?

OPTIMALISASI JENIS KONTRAK 


KONTRAK PAYUNG UTK KEBUTUHAN
RUTIN ?
THANK YOU
SAIFUDIN ZUHRI - 085330088181

Anda mungkin juga menyukai