Anda di halaman 1dari 136

DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN PERTAMBANGAN DAN

ENERGI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2018


Jalan Sultan Fatah, Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak 59515, Jawa Tengah
Telp: 0291-685715

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG PERKUMPULAN PERLINDUNGAN INSTALASI
LISTRIK NASIONAL (PPILN)

TAHUN ANGGARAN 2018

KONSULTAN PERENCANA

CV. ZAHANNY REKAYASA


Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah
BAB I.
UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 70 Tahun 2012 atas Perubahan Kelima Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut :
- Pekerjaan Konstruksi : Seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya;
- HPS : Harga Perkiraan Sendiri;
- HEA : Harga Evaluasi Akhir;
- Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) : Kerjasama usaha antar penyedia yang masing-masing
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;
- LDP : Lembar Data Pemilihan;
- LDK : Lembar Data Kualifikasi;
- Pokja Pengadaan : Kelompok Kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
Pengadaan Barang/Jasa;
- PA. : Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah
atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain
Pengguna APBN/APBD;
- KPA : Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditetapkan
oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan
oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD;
- SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
- SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja;
- TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri;
- LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja
K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem
pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.
C. Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
D. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan
usaha atau kemitraan/KSO.
BAB II.
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI Tergantung besar dan
kecilnya anggaran
DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN PERTAMBANGAN DAN ENERGI lelang :
KABUPATEN DEMAK Nilai < 5 M = Lelang
Jalan Sultan Fatah, Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak Sederhana
Nilai > 5 M Lelang
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM Umum
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
Nomor : 03.3/KN 14.11/Peng.llng/2018

Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi pada Senin, 1 Juli 2018 akan melaksanakan Pelelangan
Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi sebagai berikut:
1. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan : Pembangunan Gedung Perkumpulan Perlindungan Instalasi
Listrik Nasional (PPILN) Demak
Lingkup pekerjaan : Jasa Konstruksi Bidang Struktur, Sub. Bidang Bangunan
Non Perumahan Lainnya
Nilai total HPS : Rp 61.320.992.000,00,- (Enam Puluh Satu Milyar Tiga
Ratus Dua Puluh Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Dua
Ribu Rupiah)
Bisa APBN, APBD, Yayasan
Sumber pendanaan : APBD Tahun Anggaran 2018
tergantung pengguna
2. Persyaratan Peserta
Paket pengadaan ini terbuka untuk Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan
Kualifikasi Kecil, dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan Pengadaan
Secara Elektronik (LPSE) dengan persyaratan :
a. Memiliki SBU gred 2 atau gred 3 atau gred 4 Bidang Arsitektural sub bidang Bangunan
Non Perumahan Lainnya (21005) yang diterbitkan oleh LPJK.
b. Memiliki SIUJK bidang arsitektural.
3. Pelaksanaan Pengadaan
Pengadaan barang/jasa dilaksanakan secara elektronik, dengan mengakses aplikasi Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (aplikasi SPSE) pada alamat website LPSE
Website LPSE : www.lpse.demakkab.go.id
4. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan :
Jadwal dapat dilihat di www.lpse.demakkab.go.id
5. Dokumen Pengadaan dapat diambil dalam bentuk softcopy dan diunduh melalui website
LPSE
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian.
Semarang, 1 Juni 2018

Pokja Pengadaan
BAB III.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. Umum

1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pokja Pengadaan mengumumkan kepada para peserta untuk menyampaikan
penawaran atas paket pekerjaan konstruksi sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.2. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.3. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat umum dan
syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai
kontrak.

2. Sumber Dana
2.1. Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam
LDP.

3. Peserta Pelelangan Umum


3.1. Pelelangan Umum penyedia pekerjaan konstruksi ini terbuka dan dapat diikuti
oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha, kemitraan/KSO atau peserta
perorangan yang memenuhi kualifikasi.
3.2. Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan kemitraan/KSO, baik dengan
perusahaan nasional maupun asing maka peserta harus memiliki Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat persentase kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO tersebut.
3.3. Peserta kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi.

4. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan


4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk
mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut :
a. Berusaha mempengaruhi anggota Pokja Pengadaan dalam bentuk dan cara
apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan
Dokumen Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. Melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil
Pelelangan Umum, sehingga mengurangi/ menghambat/ memperkecil/
meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.
4.2. Peserta yang menurut penilaian Pokja Pengadaan terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.1 dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. Sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses Pelelangan Umum atau
pembatalan penetapan pemenang;
b. Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. Gugatan secara perdata; dan/atau
d. Pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
4.3. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja Pengadaan kepada PA/KPA.

5. Larangan Pertentangan Kepentingan


5.1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, dilarang memiliki/
melakukan peran ganda atau terafiliasi.
5.2. Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal 5.1 antara lain meliputi :
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris suatu Badan Usaha tidak
boleh merangkap sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada Badan
Usaha lainnya yang menjadi peserta pada Pelelangan yang sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan perencana menjadi Penyedia
Pekerjaan Konstruksi atau menjadi konsultan pengawas untuk pekerjaan fisik
yang direncanakannya, kecuali dalam pelaksanaan Kontrak Terima Jadi (turn
key contract) atau Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan pengawas menjadi Penyedia
Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan fisik yang diawasi, kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Terima Jadi (turn key contract) atau Kontrak Pengadaan
Pekerjaan Terintegrasi;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan bersaing dengan perusahaan
lainnya, merangkap sebagai anggota Pokja Pengadaan atau pejabat yang
berwenang menetapkan pemenang Pelelangan.
5.3. Afiliasi sebagaimana dimaksud pasal 5.1 adalah keterkaitan hubungan, baik antar
peserta, maupun antara peserta dengan PPK dan/atau anggota Pokja Pengadaan
yang antara lain meliputi :
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai dengan derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. PPK dan/atau anggota Pokja Pengadaan, baik langsung maupun tidak
langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan peserta;
c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung
maupun tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50% (lima
puluh perseratus) pemegang saham dan/atau salah satu pengurusnya sama.
5.4. Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I.

6. Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri


6.1. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan
pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia oleh tenaga Indonesia
(produksi dalam negeri).
6.2. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimungkinkan menggunakan bahan
baku, tenaga ahli, dan perangkat lunak yang tidak berasal dari dalam negeri
(impor) dengan ketentuan :
a. Pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar mencerminkan
bagian atau komponen yang telah dapat diproduksi di dalam negeri dan
bagian atau komponen yang masih harus diimpor;
b. Komponen berupa bahan baku belum diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi di dalam negeri belum
memenuhi persyaratan;
c. Pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya sedapat mungkin
dilakukan di dalam negeri;
d. Semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di dalam negeri,
seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan;
e. Penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk mencukupi
kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun
berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan secara terencana untuk
semaksimal mungkin terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli
asing tersebut ke tenaga Indonesia; dan
f. Peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang diimpor yang dilengkapi
dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang dilampirkan pada Dokumen
Penawaran.

7. Satu Penawaran Tiap Peserta


7.1. Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan/KSO
hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.
7.2. Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota kemitraan/KSO yang lain pada paket
pekerjaan yang sama.

B. Dokumen Pengadaan

8. Isi Dokumen Pengadaan


8.1. Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pengadaan dan Dokumen Kualifikasi.
8.2. Dokumen Pengadaan meliputi :
a. Umum
b. Pengumuman Pelelangan;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran :
1). Surat Penawaran;
2). Surat Kuasa;
3). Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO);
4). Dokumen Penawaran Teknis;
5). Jaminan Penawaran;
f. Bentuk Surat Perjanjian;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
i. Spesifikasi Teknis dan Gambar;
j. Daftar Kuantitas dan Harga;
k. Bentuk Dokumen Lain :
1). SPPBJ;
2). SPMK;
3). Jaminan Sanggahan Banding;
4). Jaminan Pelaksanaan;
5). Jaminan Uang Muka;
6). Jaminan Pemeliharaan.
8.3. Isi Dokumen Kualifikasi meliputi :
a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas;
c. Formulir Isian Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.
8.4. Peserta berkewajiban memeriksa kekurangan isi dokumen pengadaan ini,
kelalaian menyampaikan dokumen penawaran yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan ini merupakan resiko peserta.

9. Bahasa Dokumen Pengadaan


Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses Pengadaan
menggunakan Bahasa Indonesia.

10. Pemberian Penjelasan


10.1. Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi SPSE pada waktu
yang ditentukan oleh Pokja Pengadaan kepada peserta yang terdaftar.
10.2. Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan
dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.
10.3. Apabila dipandang perlu, Pokja Pengadaan melalui Aanwijzer atau tim teknis
yang ditunjuk, dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan
peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta.
10.4. Catatan tentang Pemberian penjelasan mengenai isi Dokumen Pengadaan,
pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja Pengadaan, dapat dilihat melalui
aplikasi SPSE. Jika dilaksanakan penjelasan lapangan dapat dibuat Berita Acara
Penjelasan Lanjutan (BAPL) yang diunggah dalam website LPSE dan dapat
dilihat melalui aplikasi SPSE.
10.5. Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
ditampung, maka Pokja Pengadaan menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan
10.6. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pengadaan, maka ketentuan baru atau perubahan tersebut
dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pengadaan awal.
10.7. Peserta dapat mengunduh Adendum Dokumen Pengadaan yang diunggah Pokja
Pengadaan pada aplikasi SPSE.

11. Perubahan Dokumen Pengadaan


11.1. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran, Pokja Pengadaan dapat menetapkan Adendum Dokumen Pengadaan,
berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan.
11.2. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.
11.3. Pengumuman Adendum Dokumen Pengadaan dapat dilihat pada website LPSE 2
(dua) hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
12. Perubahan Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran
Pokja Pengadaan dapat melakukan perubahan waktu pada setiap tahapan lelang dengan
menyertakan alasan perubahan.

C. Penyiapan Dokumen Penawaran

13. Biaya dalam Penyiapan Penawaran


13.1. Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan penyampaian penawaran.
13.2. Pokja Pengadaan tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditanggung
oleh peserta.

14. Bahasa Penawaran


14.1. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia.
14.2. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
14.3. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

15. Dokumen Penawaran


Dokumen Penawaran, meliputi :
15.1. Dokumen Penawaran Administrasi
a. Hasil Pemindaian (scan) Surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1). Tanggal;
2). Masa berlaku penawaran;
3). Harga penawaran;
4). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; dan
b. Hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran. Dalam hal pencairan jaminan
memerlukan dokumen asli Jaminan maka jaminan penawaran asli dikirim
melalui pos/jasa pengiriman ke alamat sesuai LDP
c. Hasil pemindaian surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
ada) ;
d. hasil pemindaian surat kuasa (apabila menguasakan)
15.2. Dokumen Penawaran Teknis :
a. Metode pelaksanaan;
Metode Pelaksanaan; harus menggambarkan pemahaman dan penguasaan
pekerjaan mulai pekerjaan persiapan s.d. pekerjaan akhir; sekurang -
kurangnya berisi bahasan tentang :
1). Rencana penanganan pekerjaan persiapan
2). Rencana penanganan pekerjaan utama
3). Rencana penanganan pekerjaan masa pemeliharaan
b. Jadwal waktu pelaksanaan;
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan yang dibuat dalam bentuk
Bar chart ‘S curve serta dapat diketahui kapan masing-masing pekerjaan
dimulai dan kapan selesai. Tahapan dan perhitungan kebutuhan waktu tiap
tahapan dalam network planning diyakini menggambarkan penguasaan
penawar dalam melaksanaan pekerjaan
c. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan (yang dipersyaratkan)
Lihat di lembar LDP
d. Spesifikasi teknis;
Penawar pemenuhan seluruh spesifikasi yang ditetapkam dalam dokumen
pengadaan. Spesifikasi teknis tiap material / bahan yang ditawarkan terdapat data
lengkap mengenai : jenis, type, merk, dan brosurnya (lihat di lampiran 2)
e. Daftar personil inti;
Lihat di lembar LDP
f. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
Lihat di lembar LDP.
15.3. Dokumen Penawaran Biaya, terdiri dari
a. Rekapitulasi Biaya
b. Daftar kuantitas dan harga (RAB)
c. Daftar Harga Satuan Pekerjaan
d. Daftar Harga satuan Bahan, Upah dan Alat
e. analisa harga satuan;
15.4. Data Isian kualifikasi (lihat dokumen LDK)
15.5. Rekapitulasi perhitungan TKDN
15.6. Dokumen lain yang dipersyaratkan;

16. Harga Penawaran


16.1. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
16.2. Peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan
ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan
pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
16.3. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan
paket pekerjaan konstruksi ini diperhitungkan dalam total harga penawaran.

17. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran


17.1. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang sebagaimana
tercantum dalam LDP.
17.2. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan cara
sebagaimana tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

18. Masa Berlaku Penawaran dan Jangka Waktu Pelaksanaan


18.1. Masa berlaku penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP.
18.2. Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya
penawaran, Pokja Pengadaan dapat meminta kepada seluruh peserta secara tertulis
untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu
tertentu. Konfirmasi perpanjangan dapat dilakukan secara elektronik, Peserta
Pengadaan dapat menyampaikan konfirmasi secara elektronik melalui e-mail
18.3. Peserta dapat :
a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah penawaran;
b. Menolak permintaan tersebut dan dapat mengundurkan diri secara tertulis
dengan tidak dikenakan sanksi.
18.4. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka
waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.

19. Bentuk Dokumen Penawaran


Dokumen Penawaran disampaikan dalam bentuk softcopy berupa file yang telah
dienkripsi dianggap telah ditandatangani oleh peserta pengadaan.

20. Pakta Integritas


20.1. Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan dan akan
melaporkan terjadinya kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam pengadaan
pekerjaan konstruksi.
20.2. Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu paket pekerjaan melalui
aplikasi SPSE, maka Penyedia barang/jasa dianggap telah menandatangani Pakta
Integritas.

21. Pengisian Dokumen Isian Kualifikasi


21.1. Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas dan mengisi Isian Data
Kualifikasi dalam aplikasi SPSE.
21.2. Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah disetujui dan ditandatangani
oleh peserta pengadaan.

22. Jaminan Penawaran


22.1. Peserta menyerahkan Jaminan Penawaran dalam mata uang penawaran
sebagaimana tercantum dalam LDP.
22.2. Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan
asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan
masa berlakunya tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. Nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan Penawaran;
d. Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai nominal
sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. Besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. Nama Pokja Pengadaan yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan
nama Pokja Pengadaan yang mengadakan pelelangan;
g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja,
setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja Pengadaan diterima oleh
Penerbit Jaminan;
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO.
22.3. Jaminan Penawaran dari pemenang lelang akan dikembalikan setelah pemenang
lelang menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.
22.4. Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak ditetapkan sebagai pemenang lelang
akan dikembalikan setelah pengumuman pemenang lelang.
22.5. Jaminan Penawaran akan disita apabila :
a. Peserta terlibat KKN;
b. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak bersedia
menambah nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
c. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan
evaluasi, tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
d. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri
atau gagal tanda tangan kontrak.

D. Pemasukan Dokumen Penawaran


23. Penyampulan dan Penandaan Sampul Penawaran
23.1. Penyampulan Dokumen Penawaran dengan menggunakan metode 1 (satu) file
melalui LPSE
23.2. Dokumen penawaran terdiri dari :
a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis;
c. Penawaran harga; dan
d. Dokumen Isian Kualifikasi
23.3. File disandikan dengan Aplikasi Pengaman Dokumen (APENDO).
23.4. Peserta wajib mengetahui dan mengikuti ketentuan penggunaan APENDO yang
tersedia pada aplikasi APENDO.

24. Penyampaian Dokumen Penawaran


24.1. Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja Pengadaan :
a. Pertama-tama, mengirimkan data kualifikasi melalui melalui aplikasi SPSE;
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file penawaran terenkripsi melalui aplikasi
SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.
24.2. Peserta hanya dapat menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja
Pengadaan melalui aplikasi SPSE.
24.3. Peserta dapat mengirim data kualifikasi dan mengunggah file penawaran secara
berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran. Data
kualifikasi dan file penawaran terakhir akan menggantikan data dan file yang
telah terkirim sebelumnya.

25. Batas Akhir Waktu Pemasukan Penawaran


Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi SPSE kepada Pokja
Pengadaan paling lambat pada waktu yang ditentukan oleh Pokja Pengadaan

26. Penawaran Terlambat


Setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, Aplikasi SPSE akan menolak setiap
penawaran yang akan dikirim.

E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran

27. Pembukaan Penawaran


27.1. Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja Pengadaan mengunduh dan melakukan
dekripsi file penawaran dengan menggunakan APENDO sesuai waktu yang telah
ditetapkan.
27.2. Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka (didekripsi), Pokja Pengadaan
menyampaikan file penawaran tersebut kepada LPSE untuk mendapat keterangan
bahwa file yang bersangkutan tidak dapat dibuka. Selanjutnya Pokja Pengadaan
menetapkan penawaran tidak memenuhi syarat. Apabila dapat dibuka, maka Pokja
Pengadaan akan melanjutkan proses atas penawaran yang bersangkutan.
27.3. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka pelelangan
dinyatakan gagal.
27.4. Penawaran masuk yang dimaksud butir 27.3 adalah dokumen penawaran yang
berhasil dibuka, yang terdiri dari data kualifikasi dan penawaran administrasi,
teknis dan harga.
27.5. Pokja Pengadaan tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan
penawaran kecuali untuk file penawaran yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan LPSE.

28. Evaluasi Penawaran


28.1. Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem gugur.
28.2. Sebelum evaluasi penawaran, untuk kontrak lump sum dilakukan koreksi aritmatik
dengan ketentuan:
a. Volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan;
b. Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; dan
c. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.
28.3. Hasil Koreksi aritmatik yang melampirkan daftar kuantitas dan harga hanya
dilakukan untuk menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga dengan yang tercantum dalam Dokumen pengadaan tanpa
mengubah nilai penawaran.
28.4. Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS dinyatakan
gugur.
28.5. Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja Pengadaan menyusun urutan dari
penawaran terendah.
28.6. Panitian pengadaan memasukkan hasil penawaran pada aplikasi SPSE
28.7. Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan oleh Pokja Pengadaan untuk
mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai dengan
penawaran terendah.
28.8. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang
menawar harga kurang dari HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran.
28.9. Pokja Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi :
a. Evaluasi administrasi;
b. Evaluasi teknis;
c. Evaluasi harga.
d. Evaluasi Dokumen Isian Kualifikasi
28.10. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
a. Pokja Pengadaan dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau
mengubah isi Dokumen Pengadaan ini;
b. Pokja Pengadaan dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen Penawaran;
c. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah:
1). Penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini yang mempengaruhi
lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2). Penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara
peserta yang memenuhi syarat.
e. Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja
Pengadaan selama proses evaluasi;
f. Panitia dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan :
1) Ketidakikutsertaan peserta dalam pemberian penjelasan; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya surat penawaran tidak
berkop perusahaan;
g. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang
tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan)
antara peserta, Pokja Pengadaan dan/atau PPK, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:
1). Peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang
terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2). Proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat (apabila ada); dan
3). Apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka 2),
maka pelelangan dinyatakan gagal.
28.11. Evaluasi Administrasi :
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang
tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi ;
b. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila :
1). Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen
Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk peserta yang tidak
menyampaikan formulir TKDN, maka penawarannya tidak digugurkan
dan nilai TKDN-nya dianggap nol);
2). Surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a). ditandatangani oleh :
(1) direktur utama/pimpinan perusahaan
(2) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang
nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya
(3) Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
yang dibuktikan dengan bukti otentik
(4) Pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak mewakili
perusahaan yang berkerjasama
b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP; dan
d). Bertanggal;
3). Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a). diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b). Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan
penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c). Nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan
Penawaran;
d). Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai
sebagaimana tercantum dalam LDP;
e). Besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan
huruf;
f). Nama Pokja Pengadaan yang menerima Jaminan Penawaran sama
dengan nama Pokja Pengadaan yang mengadakan pelelangan;
g). Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
h). Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi
dari Pokja Pengadaan diterima oleh Penerbit Jaminan;
i). Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO;
j). Apabila diperlukan panitia dapat mengkonfirmasi dan
mengklarifikasi subtansi dan keabsahan atau keaslian jaminan
kepada penerbit jaminan. Dalam hal penyedia barang/jasa hanya
mengirimkan softcopy jaminan penawaran dan tidak mengirimkan
jaminan penawaran asli, penyedia barang/jasa tersebut tidak dapat
digugurkan dalam tahap evaluasi administrasi jika hasil konfirmasi
kepada penerbit jaminan menyatakan bahwa jaminan tersebut dapat
dicairkan.
c. Pokja Pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang
jelas dan meragukan;
d. Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
e. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
f. Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
pelelangan dinyatakan gagal.
g. Pokja Pengadaan memasukan hasil evaluasi administrasi pada aplikasi
SPSE, termasuk alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi administrasi
28.12. Evaluasi Teknis:
a. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan;
b. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan ketentuan:
1). Pokja Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus
dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis
sebagaimana tercantum dalam LDP;
2). Penilaian persyaratan teknis dilakukan terhadap :
a) Metode Pelaksanaan :
(1) Penanganan Pekerjaan Persiapan
Rencana penanganan pekerjaan persiapan yang antara lain
memuat penempatan direksi keet dan gudang, mobilisasi dan
penempatan alat bantu kerja (peralatan utamanya apa dan
darimana), mobilisasi barang/material (yang utama saja,
darimana serta cara pemesanan), mobilisasi tukang dan pekerja
dan lain-lain sehingga dapat diketahui jumlah dan macam
kebutuhannya diyakini menggambarkan penguasaan penawar
untuk melaksanakan pekerjaan.
Hasil evaluasi :
 Tidak ada bahasan dinyatakan gugur;
 Ada tapi tidak menggambarkan penguasaan dalam
pelaksanaan pekerjaan persiapan dinyatakan gugur;
(2) Penanganan Pekerjaan utama
Rencana penanganan pekerjaan utama dan/atau pekerjaan
spesifik, antara lain memuat teknis-teknis pemasangan
pekerjaan utama dan/atau pekerjaan spesifik (contoh :
pekerjaan struktur, ME dan lain sebagainya) dari pemasangan
perancah sampai dengan pengecoran. Menjelaskan
barang/material yang dipakai dan lain sebagainya, juga
menjelaskan kebutuhan tenaga dan peralatan untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang diperlukan.
Dituangkan dalam uraian singkat dan sketsa-sketsa diyakini
menggambarkan penguasaan penawar untuk melaksanakan
pekerjaan
Hasil evaluasi :
 Tidak ada bahasan dinyatakan gugur;
 Ada tapi tidak menggambarkan penguasaan dalam
pelaksanaan pekerjaan dinyatakan gugur;
(3) Penanganan Pekerjaan Pada Masa Pemeliharaan
Rencana penanganan pekerjaan pada masa pemeliharaan, antara
lain memuat penjelasan rencana penanganan terhadap
penyempurnaan pekerjaan, sehingga dapat terpelihara seperti
pada saat diserah terimakan, selama masa pemeliharaan
dituangkan dalam uraian singkat, kalau memungkinkan
dijelaskan pekerjaan rutin dalam jangka waktu tertentu, diyakini
menggambarkan penguasaan penawar dapat memelihara hasil
pekerjaan.
Hasil evaluasi :
 Tidak ada bahasan dinyatakan gugur;
 Ada tapi tidak menggambarkan penguasaan dalam
pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan dinyatakan gugur;
b) Jadwal Waktu Pelaksanaan
Jadual waktu pelaksanaan dinyatakan memenuhi persyaratan apabila
tidak lebih lama dari jangka waktu yang ditentukan dalam dokumen
lelang dan urutan jenis pekerjaan secara teknis dapat dilaksanakan.
Dibuat dalam bentuk network planning dan bar chart S curve. Serta
dapat diketahui kapan masing-masing pekerjaan dimulai dan kapan
selesai. Tahapan dan perhitungan kebutuhan waktu tiap tahapan
dalam network planning diyakini menggambarkan penguasaan
penawar dalam melaksanakan pekerjaan
Hasil evaluasi :
 Tidak ada jadual dinyatakan gugur.
 Tidak ada bar chart ‘S curve’ dan/atau Network Planning
dinyatakan gugur.
 Urutan jenis pekerjaan secara teknis tidak dapat dilaksanakan
dinyatakan gugur.
 Jadual waktu melebihi dari jangka waktu yang ditentukan dalam
dokumen lelang dinyatakan gugur.
c) Spesifikasi Teknis
Penawar menjamin pemenuhan seluruh spesifikasi yang ditetapkan
dalam dokumen pengadaan. Spesifikasi teknis tiap material / bahan
yang ditawarkan terdapat data lengkap mengenai jenis, tipe, merk
yang disertai brosur-brosur (Brosur yang wajib dilampirkan dapat
dilihat dalam Lampiran 3 Spesifikasi Teknis).
Hasil evaluasi :
 Tidak ada daftar spesifikasi teknis yang ditawarkan dinyatakan
gugur.
 Ada daftar tapi kualitas satu atau lebih bahan/material tidak
sesuai dan atau dibawah kualitas yang disyaratkan dalam
dokumen pengadaan dinyatakan gugur.
 Ada daftar tapi tidak lengkap data mengenai jumlah, jenis, tipe,
merk dan tidak lengkap brosurnya dinyatakan gugur;
d) Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan.
Penawar dinyatakan memenuhi persyaratan apabila jenis, kapasitas,
komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan oleh
penawar sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
Hasil evaluasi :
 Tidak ada daftar peralatan yang disediakan dinyatakan gugur;
 Ada daftar tapi kurang dari minimal yang disyaratkan dalam
dokumen pengadaan dinyatakan gugur;
 Ada daftar, tapi tidak lengkap data mengenai
jenis/kapasitas/komposisi jumlah/status kepemilikan dinyatakan
gugur;
 Tidak ada bukti masing-masing peralatan dinyatakan gugur;
e) Personil Inti
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila personil inti
yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam dokumen lelang. Terdapat data mengenai jumlah,
kualitas, SKA/SKT, status pegawai secara lengkap.
Sistem koordinasi dan penugasan antar personil lapangan pada
penyedia jasa dituangkan dalam bentuk bagan organisasi serta uraian
ringkas untuk standar baku penanganan pekerjaan, tindak lanjut
apabila terjadi permasalahan pada saat pelaksanaan pekerjaan
diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk melaksanakan
pekerjaan.
Hasil evaluasi :
 Tidak ada daftar personil inti yang ditugaskan dinyatakan gugur.
 Ada daftar tapi kurang dari jumlah minimal yang disyaratkan
dalam dokumen lelang dinyatakan gugur.
 Ada daftar tapi salah satu personil yang disampaikan tingkat
pendidikannya atau pengalaman kerjanya kurang dari yang
dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan dinyatakan gugur.
 Ada daftar tapi salah satu SKA/SKT tenaga ahli tidak sesuai
kualifikasinya dinyatakan gugur.
 Ada daftar tapi salah satu atau lebih SKA/SKT tenaga ahli masa
berlakunya habis, dinyatakan gugur.
 Tidak dilampiri daftar riwayat hidup/ijazah/SKA/SKT yang sah
dinyatakan gugur.
 Tidak dilampiri surat penugasan masing-masing personil
dinyatakan gugur.
 Tidak ada bagan organisasi dan/atau penjelasannya dinyatakan
gugur.
 Ada bagan organisasi dan penjelasannya tetapi tidak
menggambarkan penguasaan pelaksanaan pekerjaan dinyatakan
gugur;
3). Pokja Pengadaan dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat
tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
4). Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Pokja Pengadaan melakukan klarifikasi dengan peserta.
Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
a) peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap
evaluasi harga;
b) apabila peserta yang lulus evaluasi teknis kurang dari 3 (tiga), maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga;
c) apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal.
Pokja Pengadaan memasukan hasil evaluasi teknis pada aplikasi SPSE, termasuk
alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi teknis
28.13. Evaluasi Harga:
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting,
dengan ketentuan :
1). Total harga penawaran atau penawaran terkoreksi dibandingkan terhadap
nilai total HPS :
a). apabila total harga penawaran atau penawaran terkoreksi melebihi
nilai total HPS, dinyatakan gugur; dan
b). Apabila semua harga penawaran atau penawaran terkoreksi di atas
nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2). Harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus
sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan
klarifikasi. Harga satuan penawaran tersebut dinyatakan timpang dan hanya
berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga;
3). Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan
klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan. Harganya
dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
4). Untuk kontrak lump sum:
a). Apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga penawaran antara
angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan
huruf;
b). Apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan
dalamhuruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan angka; atau
c). Apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan gugur.
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut :
1). Klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda
dibandingkan dengan perkiraan Pokja Pengadaan;
2). Klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80%
(delapan puluh perseratus) HPS dengan ketentuan :
a). Apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
b). Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan
Penawaran disita untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
c. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan), maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang
terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.
d. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang
sama, maka Pokja Pengadaan memilih peserta yang mempunyai kemampuan
teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.
e. Pokja Pengadaan menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

29. Evaluasi Kualifikasi


29.1. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang serta calon pemenang
cadangan 1 dan 2 apabila ada.
29.2. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian sistem
gugur.
29.3. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen
Kualifikasi.
29.4. Apabila calon pemenang lelang serta pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
tidak lulus evaluasi kualifikasi, maka dilakukan evaluasi kualifikasi terhadap
penawar ranking berikutnya.

30. Pembuktian Kualifikasi


30.1. Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
30.2. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dan
meminta salinannya serta meninjau ketempat penyedia jasa untuk melihat kantor,
personil dan peralatan (bila perlu).
30.3. Pokja Pengadaan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit
dokumen, apabila diperlukan. Khusus neraca perusahaan yang dimasukkan dalam
dokumen penawaran, harus dapat membuktikan kebenaran khususnya saldo
rekening bank penyedia jasa.
30.4. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta
digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya dimasukkan dalam Daftar Hitam.
30.5. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus pembuktian kualifikasi, maka lelang
dinyatakan gagal

F. Penetapan Pemenang

31. Pengumuman Pemenang


Pokja Pengadaan mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada) melalui aplikasi SPSE . dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat.

32. Sanggahan
32.1. Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE
atas penetapan pemenang kepada Pokja Pengadaan dalam waktu 5 (lima) hari
kerja setelah pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya penyimpangan,
dengan tembusan disampaikan secara offline kepada PPK, PA/KPA dan APIP
K/L/D/I sebagaimana tercantum dalam LDP.
32.2. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi :
a. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
b. Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang
sehat; dan/atau
c. Penyalahgunaan wewenang oleh Pokja Pengadaan dan/atau pejabat yang
berwenang lainnya.
32.3. Pokja Pengadaan wajib memberikan jawaban secara elektronik melalui aplikasi
SPSE atas semua sanggahan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima
surat sanggahan.
32.4. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja Pengadaan menyatakan
pelelangan gagal.
32.5. Sanggahan yang disampaikan secara offline, bukan kepada Pokja Pengadaan atau
disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan ditindak
lanjuti secara offline di luar aplikasi SPSE oleh pihak-pihak yang berwenang

33. Sanggahan Banding


33.1. Peserta yang tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Pokja Pengadaan,
dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP,
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan, dengan
tembusan kepada PPK, Pokja Pengadaan, dan APIP K/L/D/I sebagaimana
tercantum dalam LDP.
33.2. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi sebagaimana
tercantum dalam LDP, wajib memberikan jawaban secara tertulis atas semua
sanggahan banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah surat
sanggahan banding diterima.
33.3. Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan Jaminan
Sanggahan Banding sebesar sebagaimana tercantum dalam LDP dengan masa
berlaku 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal pengajuan sanggahan banding.
33.4. Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalah Pokja Pengadaan.
33.5. Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.
33.6. Sanggahan banding yang disampaikan bukan kepada Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP
atau disampaikan di luar masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti.

G. Penunjukan Pemenang Pengadaan

34. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa


34.1. Pokja Pengadaan membuat dan mengunggah Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) ke dalam aplikasi SPSE dan menginformasikan kepada PPK sebagai
dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia/Jasa (SPPBJ).
34.2. PPK menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan peserta pada formulir isian
kualifikasi masih berlaku, dengan ketentuan :
a. Tidak ada sanggahan dari peserta;
b. Sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak benar; atau
c. Masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.
34.3. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan ketentuan :
a. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya
masih berlaku dengan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh Pokja
Pengadaan, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP;
b. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya
masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh
Pokja Pengadaan, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam; atau
c. Apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa
penawarannya sudah tidak berlaku, maka Jaminan Penawaran yang
bersangkutan tidak boleh dicairkan.
34.4. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka penunjukan
pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan
peringkat, selama masa surat penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang
cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
34.5. Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka pelelangan
dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari PPK.
34.6. SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah pengumuman
penetapan pemenang, apabila tidak ada sanggahan.
34.7. SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah semua sanggahan
dan sanggahan banding dijawab.
34.8. Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan
Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak
34.9. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya SPPBJ.

35. BAHP dan Kerahasiaan Proses


35.1. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) oleh Pokja Pengadaan bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.
35.2. Pokja Pengadaan menuangkan ke dalam BAHP segala hal terkait proses
pemilihan penyedia/barang jasa secara elektronik yang tidak dapat diakomodir
atau difasilitasi aplikasi SPSE.
35.3. Jika diperlukan, file BAHP dapat diunggah secara berulang, diganti atau ditimpa
sampai dengan kontrak ditandatangani.

H. Pelelangan Gagal

36. Pelelangan Gagal


36.1. Pokja Pengadaan menyatakan pelelangan gagal, apabila :
a. jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran (file penawaran
administrasi dan teknis yang dapat dibuka) kurang dari 3 (tiga) peserta,
kecuali dalam pelelangan ulang maka proses pengadaannya tetap dilanjutkan;
b. Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
c. Dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak
sehat;
d. Seluruh harga penawaran yang masuk untuk Kontrak Lump Sum di atas HPS
e. Sanggahan dari peserta atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan
ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan Dokumen Pengadaan
ternyata benar;
f. Sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan
ternyata benar; atau
g. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan
evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian
kualifikasi.
36.2. PA sebagaimana tercantum dalam LDP menyatakan pelelangan gagal, apabila :
a. KPA sebagaimana tercantum dalam LDP sependapat dengan PPK yang tidak
bersedia menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan tidak sesuai
dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010;
b. Pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja
Pengadaan dan/atau PPK ternyata benar;
c. Dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
d. Sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas kesalahan prosedur yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010;
f. Pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen
Pengadaan; atau
g. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri.
36.3. Menteri/Kepala Lembaga/Pimpinan Institusi Lainnya sebagaimana tercantum
dalam LDP selaku PA menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya pelanggaran prosedur dalam
pelaksanaan pelelangan yang melibatkan KPA, PPK dan/atau Pokja ULP,
ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan KPA, ternyata
benar.
36.4. Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja Pengadaan memberitahukan
kepada seluruh peserta.
36.5. Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Pokja Pengadaan atau
Pokja Pengadaan lainnya yang ditugaskan meneliti dan menganalisis penyebab
terjadinya pelelangan gagal, menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:
a. Evaluasi ulang;
b. Penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. Pelelangan ulang; atau
d. Penghentian proses pelelangan.

I. Surat Jaminan Pelaksanaan

37. Surat Jaminan Pelaksanaan


37.1. Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat),
perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship) yang sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan Kontrak
sampai dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO)
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. Nama penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan
Pelaksanaan;
d. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai jaminan yang
ditetapkan;
e. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. Nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan nama PPK
yang menandatangan kontrak;
g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum
dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit
Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
Kemitraan/KSO; dan
j. Memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin.
37.2. Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Surat Jaminan
Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan untuk menandatangani Kontrak.
37.3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat Jaminan Pelaksanaan diatur
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

J. Penandatanganan Kontrak

38. Penandatanganan Kontrak


38.1. Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memeriksa apakah pernyataan
Dalam Dokumen Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu pernyataan
tersebut sudah tidak dipenuhi, maka penandatanganan kontrak tidak dapat
dilakukan.
38.2. Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah penyedia menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan, dengan ketentuan :
a. Nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran terkoreksi
diatas 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai penawaran atau penawaran terkoreksi; atau
b. Nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran terkoreksi
dibawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai total HPS.
38.3. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pengadaan
sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan yang melewati batas tahun anggaran.
38.4. Perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah mendapat persetujuan
kontrak tahun jamak.
38.5. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi, bahasa,
redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar
Dokumen Kontrak.
38.6. Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak dalam Surat
Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian
satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut :
a. Adendum Surat Perjanjian;
b. Pokok perjanjian;
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. Syarat-syarat khusus kontrak;
e. Syarat-syarat umum kontrak;
f. Spesifikasi khusus;
g. Spesifikasi umum;
h. Gambar-gambar; dan
i. Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
38.7. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu :
a. Sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
1). Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia; dan
2). Kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh PPK;
b. Rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila diperlukan.
38.8. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama penyedia adalah
Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar, yang
telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
38.9. Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada pasal 38.9, dapat
menandatangani kontrak, sepanjang mendapat kuasa/pendelegasian wewenang
yang sah dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran
Dasar untuk menandatangani kontrak.
BAB – IV
Lembar Data Pemilihan (LDP)
BAB IV.
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pokja Pengadaan : Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan
Umum Perumahan Pertambangan Dan Energi
Kabupaten Demak
2. Alamat Pokja Pengadaan : Jalan Sultan Fatah, Bintoro, Kecamatan Demak,
Kabupaten Demak 59515, Jawa Tengah
3. Website : www.perhubungan.jatengprov.go.id
4. Nama paket pekerjaan : Pembangunan Gedung Perkumpulan Perlindungan
Instalasi Listrik Nasional (PPILN)
5. Uraian singkat pekerjaan :
Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pembangunan Gedung
Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional (PPILN) Tahun Anggaran -
2018
Dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi :
a. Pembangunan Gedung Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional
(PPILN) Kab. Demak – 4 lantai dan lain-lainnnya seperti yang tertera dalam
Gambar Rencana.
b. Pembuatan sarana dan prasarana penunjang yang terdiri dari :
i). Pekerjaan instalasi listrik diluar bangunan.
ii). Pekerjaan instalasi listrik didalam bangunan.
iii). Pekerjaan pengadaan penangkal petir.
6. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
7. Jenis kontrak yang akan digunakan untuk pekerjaan ini adalah kontrak Lump Sum.

B. Sumber Dana
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kabupaten Demak Tahun Anggaran
2018

C. Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan dan Peninjauan Lapangan


(lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)

D. Dokumen Penawaran
1. Dokumen Administrasi terdiri dari :
a. Surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) harga penawaran;
4) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; dan
b. Hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran.
Jaminan penawaran asli dapat dikirim melalui pos/jasa pengiriman ke alamat Pokja
Pengadaan Jasa Konstruksi Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan
Umum Perumahan Pertambangan Dan Energi Kabupaten Demak Jalan Jalan Sultan
Fatah, Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak 59515, Jawa Tengah dapat
diterima paling lambat sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran.
c. Hasil pemindaian surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi apabila ada) ;
d. Hasil pemindaian surat kuasa (apabila ada) ;
2. Dokumen Penawaran Teknis terdiri dari :
a. Metode pelaksanaan;
Metode Pelaksanaan; harus menggambarkan pemahaman dan penguasaan
pekerjaan mulai pekerjaan persiapan s.d. pekerjaan akhir; sekurang-kurangnya
berisi bahasan tentang :
1) Rencana persiapan penanganan pekerjaan.
2) Rencana penanganan pekerjaan utama dan atau pekerjaan spesifik.
3) Rencana penanganan masa pemeliharaan
b. Jadual Waktu pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule); Jadual waktu pelaksanaan tidak
lebih lama dari jangka waktu yang ditentukan dalam dokumen lelang dan
menggambarkan pemahaman tahapan pekerjaan serta urutan jenis pekerjaan secara
teknis dapat dilaksanakan. Dibuat dalam bentuk bar chart ‘S curve’ dan Network
Planning.
c. Daftar Personil Inti :
Daftar Personil inti dan Bagan Struktur organisasi lapangan; Personil inti harus
sesuai dengan posisinya di struktur organisasi.

Persyaratan minimal personil inti yang ditugaskan di lapangan (harus ada SKA /
SKT untuk tenaga inti) :

Pengalama
n
No Jabatan Jumlah Profesiona Pendidikan / Keahlian
lMinimal
(tahun)
1 Site manager 1 3 Minimal S-1 Arsitek (bangunan
gedung) /Sipil (struktur bangunan
gedung) memiliki SKA yang
masih berlaku.
2 Pelaksana 2 3 Minimal. D-III Sipil/Arsitektur
(memiliki SKA/SKT Pelaksana
Bangunan Gedung)yang masih
berlaku
3 Mekanikal 1 3 Minimal D-3 Teknik Elektro
Elektrikal (memiliki SKA/SKT Elekrtrikal )
4 Tenaga 1 3 Minimal SLTA sederajat
Administrasi
4. Tenaga logistik 1 3 Minimal SLTA sederajat
Semua personil harus dilengkapi fotokopi SKA/SKT sesuai bidang pekerjaannya dan
masih berlaku, FC Ijazah terakhir, surat pernyataan kesanggupan, dan daftar riwayat
hidup. (kecuali tenaga logistik dan administrasi tidak perlu SKA/SKT)

d. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:

No Jenis Alat Jumlah


1 Truk 2 Unit
2 Beton Molen 2 Unit
3 Vibrator 1 Unit
Stamper 2 Unit
3 Pompa Air 1 Unit
5 Schafolding Minimal 500
Unit
6 Alat Ukur (waterpass / theodolith) 1 Unit
Peralatan harus dilengkapi bukti kepemilikan / sewa jangka pendek – panjang
e. Daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
Dapat dilihat pada Lampiran 4
f. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis tiap material / bahan yang ditawarkan terdapat data lengkap
mengenai jenis, tipe, merk yang disertai brosur-brosur.
Brosur-brosur yang harus dilampirkan sesuai lampiran spesifikasi merk/produk
pada Lampiran 2
3. Dokumen Biaya terdiri dari :
a. Rekapitulasi Biaya
b. Daftar kuantitas dan harga (RAB),
c. Daftar Harga Satuan Pekerjaan
d. Daftar Harga satuan Bahan, Upah dan Alat
e. Analisa harga satuan;
4. Data Kualifikasi (Isian Form Kualifikasi)

E. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran


1. Mata uang yang digunakan adalah rupiah
2. Pembayaran dilakukan dengan cara Angsuran/termijn

F. Masa Berlakunya Penawaran


Masa berlaku penawaran selama 60 (enam puluh) hari kalender sejak batas akhir waktu
pemasukan penawaran.

G. Jaminan Penawaran
1. Besarnya Jaminan Penawaran adalah ditetapkan sebesar Rp 1.839.629.760,- (Satu
Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu
Tujuh Ratus Enam Puluh Rupiah)
2. Masa berlakunya jaminan penawaran selama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
batas akhir pemasukan penawaran.
3. Jaminan Penawaran Asli ditujukan kepada : Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan Pertambangan Dan Energi Kabupaten Demak untuk
Pembangunan Gedung Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional (PPILN)
disampaikan melalui pos/jasa pengiriman ke alamat Jalan Sultan Fatah, Bintoro,
Kecamatan Demak, Kabupaten Demak 59515, Jawa Tengah dan dapat diterima paling
lambat sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran.
4. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara bilamana terjadi sesuatu
pada saat proses pengadaan (misal pihak peserta setelah ditetapkan sebagai pemenang
mengundurkan diri).
5. Jika jaminan dikeluarkan oleh Asuransi maka bersifat Unconditional.

H. Pemasukan Dokumen Penawaran


(lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)

I. Batas Akhir Waktu Penyampaian Penawaran


(lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)

J. Pembukaan Penawaran
(lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)

K. Ambang Batas Sistim Gugur


Ambang Batas Nilai Teknis : tidak ada

L. Sanggahan, Sanggahan Banding Dan Pengaduan


1. Sanggahan ditujukan kepada Pokja Pengadaan Barang/Jasa
2. Tembusan sanggahan ditujukan kepada:
a. PPK
b. PA (Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah)
c. APIP (Irjen Kementrian PU dan Perumahan Rakyat)
3. Sanggahan Banding ditujukan kepada :
Menteri PU dan Perumahan Rakyat
4. Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada :
a. PPK
b. PA (Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah)
c. APIP (Irjen Kementrian PU dan Perumahan Rakyat)

M. Jaminan Sanggahan Banding


1. Besarnya jaminan sanggahan banding: Rp. 613.209.920,- (Enam Ratus Tiga Belas Juta
Dua Ratus Sembilan Ribu Sembilan Ratus Dua Puluh Rupiah)
2. Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara
N. Jaminan Pelaksanaan
1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
sejak penandatanganan kontrak.
Diisi dengan memperhitungkan tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan konstruksi (PHO)
2. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara bila terjadi keadaan
wan prestasi seperti uraian bab sebelumnya
3. Penyedia jasa wajib dan harus bersedia memperpanjang masa berlaku jaminan
pelaksanaan apabila terjadi perpanjangan waktu kontrak. Perpanjangan menyesuaikan
dari batas masa akhir kontrak perpanjangan
BAB – V
Lembar Data Kualifikasi (LDK)
BAB V.
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

 Lingkup Kualifikasi
Alamat Pokja Pengadaan : Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan
Umum Perumahan Pertambangan Dan Energi
Kabupaten Demak
Jalan Sultan Fatah, Bintoro, Kecamatan Demak,
Kabupaten Demak 59515, Jawa Tengah
Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perkumpulan Perlindungan
Instalasi Listrik Nasional (PPILN)

 Persyaratan Kualifikasi
(Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi) :
1. Formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh :
a. Direktur Utama/pimpinan perusahaan;
b. Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya;
c. Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik;
d. Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang
bekerja sama; atau
e. Peserta perorangan.
2. Memiliki izin usaha pekerjaan konstruksi (IUJK) sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) bidang Arsitektural Sub. Bidang Bangunan Non
Perumahan Lainnya (21005) yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK);
4. Menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa perusahaan yang bersangkutan dan
manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya;
5. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan tidak
masuk Daftar Hitam;
6. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan pajak terakhir (SPT
Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi),
PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga)
bulan terakhir dalam tahun berjalan (yang dipersyaratkan Bulan Januari, Februari dan
Maret 2017).
Peserta dapat mengganti persyaratan SPT Tahunan dengan menyampaikan Surat
Keterangan Fiskal (SKF) minimal tahun 2016 yang diterbitkan tahun 2017 namun
untuk laporan bulanan tetap harus dilampirkan;
7. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pengalaman pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari
3 (tiga) tahun;
8. Memiliki kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha kecil dan
kemampuan pada bidang pekerjaan;
9. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan;
10. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;
11. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari Bank Pemerintah/swasta untuk
mengikuti pengadaan pekerjaan ini paling kurang 10% (sepuluh prosen) dari nilai
pekerjaan;
12. Dalam hal peserta akan melakukan kemitraan :
a. Peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat
persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; dan
b. Untuk perusahaan yang melakukan kemitraan, evaluasi persyaratan pada huruf a)
sampai huruf j) dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan kemitraan.
13. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
a. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan.
b. Untuk usaha kecil KP = 5
c. Dalam hal kemitraan, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua perusahaan
yang bermitra.
BAB – VI
Bentuk Dokumen Penawaran
BAB VI.
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)


CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]

Nomor : .............., …………… 2018


Lampiran :

Kepada Yth.
Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi
..................................................
Di - DEMAK
Perihal : Penawaran Pekerjaan Pembangunan Gedung .......................................... ...
Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan nomor :
……………………….. tanggal …………………… dan setelah kami pelajari dengan saksama
Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen
Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk Pekerjaan Pembangunan Gedung
Kantor Perwakilan Grha Andalas Pekanbaru sebesar Rp.………………………..
(………………………….).
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama
100 (seratus) hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama 60 (enam puluh) hari kalender sejak batas akhir pemasukan
dokumen penawaran.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan :
1. Jaminan Penawaran;
2. Daftar Kuantitas dan Harga, Analisa Harga satuan ;
3. Surat Kuasa, apabila ada;
4. Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila ada;
5. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadual Waktu Pelaksanaan;
c. Daftar Personil Inti;
d. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan;
e. Spesifikasi teknis;
f. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan, (apabila ada).
6. Dokumen isian kualifikasi;
7. Dokumen lain yang dipersyaratkan.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk
pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
…………..…..
Jabatan
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
B. BENTUK SURAT KUASA
CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA
Nomor : ___________

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : _____________________________
Alamat Perusahaan : _____________________________
Jabatan : _____________________________ [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] _____________________________ [nama
PT/CV/Firma]

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. ___ [No.
Akta Notaris] tanggal ____________ [tanggal penerbitan Akta] Notaris ______________ [nama
Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya, yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada :
Nama : __________________________*)
Alamat : __________________________
Jabatan : __________________________
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:


1. Menandatangani Surat Penawaran,
2. Menandatangani Pakta Integritas,
3. Menandatangani Surat Perjanjian,
4. Menandatangani Surat Sanggahan,
5. Menandatangani Surat Sanggahan Banding.

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
__________, _______________ 20___

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

________________ ________________
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

*) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.

VI - 33
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA
Nomor : ___________

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : _____________________________
Alamat Perusahaan : _____________________________
Jabatan : _____________________ [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan/Kepala Cabang/wakil kemitraan (KSO)] ____________
[nama PT/CV/Firma]

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan/kemitraan (KSO)] berdasarkan [Akta
Notaris No. ___ [No. Akta Notaris] tanggal ____________ [tanggal penerbitan Akta] Notaris
______________ [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya atau Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) No ____ tanggal _________], yang selanjutnya disebut
sebagai Pemberi Kuasa,

Memberi kuasa kepada:


Nama : __________________________
Alamat : __________________________
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk :


1. melakukan pendaftaran dan pengambilan dokumen,
2. menghadiri pemberian penjelasan,
3. menghadiri pembukaan penawaran,
4. ______________, dst.

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

__________, _______________ 20___

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

________________ ________________
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

VI - 34
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)
CONTOH

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ________________ yang pembukaan penawarannya


akan dilakukan di ________________ pada tanggal ________ 20__, maka kami:
______________________________ [nama peserta 1]
______________________________ [nama peserta 2]
______________________________ [nama peserta 3]
______________________________ [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam
bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa :
1. Secara bersama-sama :
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah ________________
b. Menunjuk ____________________________ [nama peserta 1] sebagai perusahaan
utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas
nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:
_______________ [nama peserta 1] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 2] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 3] sebesar _____ % (___________ persen)
_________________________________ [dst]
3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing
tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan dan kerugian dari kemitraan/KSO.
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran
maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-
masing anggota kemitraan/KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota kemitraan/KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini,
termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan
dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat dan lain-lain.
6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada
_________________________ [nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur
utama/direktur pelaksana _________________________ [nama peserta 1] berdasarkan
persetujuan tertulis dari seluruh anggota kemitraan/KSO.
7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

VI - 35
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda tangan di
_________ pada hari __________ tanggal __________ bulan ____________, tahun
________________________

Peserta 1 Peserta 2

(_______________) (________________)

Peserta 3 dst

(________________) (________________)]

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas segel

VI - 36
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. Metoda pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian


pekerjaan];
2. Jadual waktu pelaksanaan pekerjaan [tidak melampaui batas waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP];
3. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sebagaimana tercantum dalam
LDP];
4. Spesifikasi teknis;
5. Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai dengan persyaratan sebagaimana
tercantum dalam LDP, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan];
6. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan sebagaimana
tercantum dalam LDP]; dan
7. Hal-hal lain yang dipersyaratkan.

VI - 37
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

E. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK


Contoh
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: _________________ dalam jabatan selaku


____________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ______________________ [Pokja Pengadaan]
Alamat : ______________________________________________

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________)

sebagai Jaminan Penawaran dalam bentuk garansi bank, apabila:


Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : ______________________________________________

Selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

Ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
yaitu:
a. Yang Dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Yang Dijamin tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. Yang Dijamin terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
Sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________ .

VI - 38
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

Untuk keyakinan, pemegang [Bank]


Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
Materai Rp. 6.000,-
_____[bank]
________________
[Nama dan Jabatan]

VI - 39
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
F. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN
Contoh
[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN
Nomor Jaminan : ____________________ Nilai :
___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat], sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
____________________ [nama Pokja Pengadaan],
_________________________________ [alamat] sebagai Pelaksana Pelelangan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ________________
(terbilang _____________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan untuk
pelaksanaan pelelangan pekerjaan ____________________________________________
yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN :
a. Menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah
dinyatakan sebagai pemenang;
b. Tidak:
1) Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) Menandatangani Kontrak; atau
3) Hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. Terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
4. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

VI - 40
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

TERJAMIN PENJAMIN
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk Materai Rp. 6.000,-
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
___________________ __________________

VI - 41
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

G. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : __________________________ [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ____________________________________
Bertindak
untuk
dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi _________________ [pilih yang sesuai dan
cantumkan nama]

Dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa :

1. Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);


2. Akan melaporkan kepada APIP ________ [isi sesuai dengan K/L/D/I] yang bersangkutan
dan/atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;
3. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

…………., ……………… 20…

[Nama Penyedia]

[tanda tangan] ,
[nama lengkap]

VI - 42
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : __________________________
Bertindak
untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]

2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]


Jabatan : __________________________
Bertindak
untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]

3. …......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

Dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa :

1. Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);


2. Akan melaporkan kepada APIP ________ [isi sesuai dengan K/L/D/I] yang bersangkutan
dan/atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;
3. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat
secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

……………., …………….. 20…

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[tanda tangan] , [tanda tangan] , [tanda tangan] ,


[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]

VI - 43
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

J.1. FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI BADAN USAHA

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI


UNTUK BADAN USAHA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ______________________ [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : _____________ [diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________________ [pilih yang sesuai
dan
Untuk cantumkan nama badan usaha]
dan atas nama
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Akte Notaris
__________________________ [sesuai akta pendirian/perubahannya/surat kuasa,
disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/perubahan/surat kuasa. Jika
kemitraan/KSO maka ditambah Surat Perjanjian Kemitraan/KSO] ;
2. Saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I”] ;
3. Saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. Saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang
terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. Badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. Salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar
Hitam;
7. Data-data saya/badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut :

VI - 44
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
A. Data Administrasi

1. Nama (PT/CV/Firma/Koperasi : ……………………………………….


2. Status Pusat Cabang
3. Alamat Kantor Pusat : ……………………………………….
No. Telepon : ………………………………………..

No. Fax. : ……………………………………….

E-mail : ………………………………………

4. Alamat Kantor Cabang : ……………………………………….


No. Telepon : ………………………………………..

No. Fax. : ……………………………………….

E-mail : ………………………………………

B. IJIN USAHA
1. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)

1. No. Surat Ijin Badan Usaha : …………………………………………………


2. Masa Berlaku Ijin Usaha : …………………………………………………
3. Instansi Pemberi Ijin Usaha : …………………………………………………

2. Sertifikasi badan Usaha (SBU)

1. No. SBU : …………………………………………………


2. Masa Berlaku : …………………………………………………
3. Instansi Pemberi SBU : …………………………………………………

3. Sertifikat Manajemen Mutu ISO*)

1. No. Regristasi ISO : …………………………………………………


2. Masa Berlaku : …………………………………………………
3. Instansi Pemberi : …………………………………………………

C. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN BADAN USAHA

1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/Koperasi

VI - 45
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
a. Nomor Akta
b. Tanggal
c. Nama Notaris

2. Akta Perubahan Terakhir


a. Nomor Akta
b. Tanggal
c. Nama Notaris

D. PENGURUS

1. Komisaris ( untuk PT )

No Nama Nomor KTP Jabatan dalam Perusahaan

2. Direksi/Pengurus Badan Usaha

No Nama Nomor KTP Jabatan dalam Perusahaan

E. DATA KEUANGAN

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT) Susunan Pesero (Untuk CV/Firma)

No Nama Nomor KTP Prosentase

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak


b. Bukti Laporan Pajak Tahunan Terakhir
c. Bukti Laporan Bulanan ( Tiga Bulan
Terakhir)
1) PPh Pasal 21
2) PPh Pasal 23

VI - 46
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
3) PPh Pasal 25 / Pasal 29
4) PPN
d. Surat Keterangan Fiskal (sebagai
pengganti huruf b)

F. DATA PERSONALIA

Jabatan Pengalaman Tahun


Tgl/bln/thn Tingkat Profesi/
No. Nama Dalam Kerja Sertifikat/
Lahir Pendidikan Keahlian
Pekerjaan (tahun) Ijasah
1 2 3 4 5 6 7 8

G. DATA FASILITAS / PERALATAN / PERLENGKAPAN

Kapasita Status
Jenis s Kepemilik
Merk Tahun Kondis Lokasi
No Fasilitas/ Jumla Atau an
Dan Pembuat i Sekaran
. Peralatan/ h Output Dukungan
Type an % g
Perlengkapan Pada /
Saat ini Sewa
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Catatan : Bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti
surat kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu diberlakukan.

H. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN


(Nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam kurun waktu
10 tahun terakhir)

Pemberi Tugas/
Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat Kontrak
Nama Sub. Menurut
Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Nomor BA.
Pekerjaan Pekerjaan Alamat/
Nama / Nilai Kontrak Serah
Telepon
Tanggal Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

VI - 47
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

I. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN

Pemberi Tugas/
Pejabat
Kontrak Progres Terakhir
Nama Sub. Pembuat
No. Paket Bidang Lokasi Komitmen
Pekerjaan Pekerjaan Nomor Kontrak Prestasi
Alamat/
Nama / Nilai (Rencana) Kerja
Telepon
Tanggal % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

J. MODAL KERJA

Surat dukungan keuangan dari Bank

Nomor : ……………………
Tanggal : ……………………
Nama Bank : ……………………
Nilai : ……………………

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa
sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata dan/atau
pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

…………., ……………….. 20…

PT/CV/Firma/Koperasi

[rekatkan materai Rp 6.000,-


dan tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]

VI - 48
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

BAB VII.
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI

VII.1. PENGISIAN FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI BADAN USAHA

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email badan usaha peserta
yang dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.

C. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)


1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.

D. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha


1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian badan
usaha.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan terakhir
badan usaha, apabila ada.

E. Pengurus
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha, apabila
berbentuk Perseroan Terbatas.
2. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha.

F. Data Keuangan
a. Diisi dengan nama, nomor KTP dan persentase kepemilikan saham/pesero.
b. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa
SPT Tahunan.
c. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan bulanan (tiga bulan terakhir)
:

VI - 49
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
1) PPH pasal 21;
2) PPH pasal 23;
3) PPH pasal 25/pasal 29;
4) PPN.
Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir dengan penyampaian
SPT Tahunan dapat diganti oleh peserta dengan penyampaian Surat Keterangan
Fiskal (SKF) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.

G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan (SLTP/SLTA/S-
1/S-2/S-3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama pengalaman
kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat Keterangan
Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis yang
diperlukan.

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini,
merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan
saat ini dan status kepemilikan/dukungan sewa (milik sendiri/sewa beli/sewa) dari
masing-masing fasilitas/peralatan/perlengkapan yang diperlukan. Bukti status
kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

I. Data Pengalaman Perusahaan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, sub bidang pekerjaan yang dipersyaratkan,
lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi
tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai
paket pekerjaan menurut kontrak dan tanggal Berita Acara serah terima (PHO),
untuk masing-masing paket pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir.

J. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, sub bidang pekerjaan dan lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat
Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, serta persentase progres
menurut kontrak, prestasi kerja terakhir dan rencana tanggal kontrak berakhir.

K. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal dan nama Bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
total HPS.

L. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi

VI - 50
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

BAB – VIII
Tata Cara Evaluasi Kualifikasi

VI - 51
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

BAB VIII.
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh :
a. Direktur utama/pimpinan perusahaan;
b. Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya;
c. Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan
dengan dokumen otentik;
d. Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang
bekerja sama; atau
e. Peserta perorangan.
2. Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
3. Menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa perusahaan yang bersangkutan
dan manajemennya atau peserta perorangan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak
untuk dan atas nama perusahaan atau peserta perorangan tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana;
4. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
5. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT
Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada
transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang
3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan (yang dipersyaratkan Maret, April dan
Mei 2015).
Peserta dapat mengganti persyaratan SPT Tahunan ini dengan menyampaikan Surat
Keterangan Fiskal (SKF) 2014 namun untuk laporan bulanan 3 (tiga) bulan terakhir
tetap harus dilampirkan;
6. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang
dari 3 (tiga) tahun.
7. Memiliki kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai;
8. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;
10. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari Bank Pemerintah/Swasta untuk
mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai total HPS;

VI - 52
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
11. Dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO :
a. Peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat
persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO
tersebut;
b. Evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 10 dilakukan untuk
setiap perusahaan yang melakukan kemitraan/KSO;
12. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
a. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha kecil KP = 5
b. Dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua
perusahaan yang bermitra/KSO;
B. Pokja Pengadaan memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam
Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal :
1. Kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. Pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta diminta
untuk membubuhi materai senilai Rp. 12.000,- (dua belas ribu rupiah).
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja Pengadaan dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
E. Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan system gugur.
F. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
G. Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.
H. Pembuktian Kualifikasi :
1. Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi;
2. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dan meminta
salinannya;
3. Panitia melakukan klarifikasi dan verifikasi kepada penerbit dokumen apabila
diperlukan;
4. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta
digugurkan, badan usaha dan pengurus dimasukkan dalam daftar hitam;
5. Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi maka lelang dinyatakan
gagal.

VI - 53
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

BAB – IX
Bentuk Kontrak

VI - 54
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

BAB IX.
BENTUK KONTRAK

SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi : __________
Nomor : __________

Jika Penyedia bukan berbentuk kemitraan/KSO maka kalimat pembukaan/komparisi sebagai


berikut :
“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun
____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara __________ [nama Pejabat
Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
__________ [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di
__________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan
_______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No
_________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] (selanjutnya
disebut “PPK”) dan __________ [nama wakil Penyedia], __________ [jabatan wakil Penyedia],
yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama Penyedia], yang berkedudukan di
__________ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta Notaris No. ___ [No. Akta notaris] tanggal
____________ [tanggal penerbitan Akta] yang dikeluarkan oleh Notaris ______________ [nama
Notaris penerbit Akta] (selanjutnya disebut “Penyedia”).”

Jika Penyedia berbentuk kemitraan/KSO maka kalimat pembukaan/komparisi sebagai berikut :


“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun
____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara __________ [nama Pejabat
Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
__________ [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di
__________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan
_______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No
_________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] (selanjutnya
disebut “PPK”) dan kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut :
1. _________________ nama Penyedia 1;
2. _________________ nama Penyedia 2;
..... dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung renteng atas
semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk __________ [nama
anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama
Kemitraan yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia wakil kemitraan], berdasarkan
surat Perjanjian kemitraan/KSO No. ___________ tanggal ___________ (selanjutnya disebut
“Penyedia”).”

VI - 55
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

MENGINGAT BAHWA :
a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);
b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini
dan mengikat pihak yang diwakili;
d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak :
1) Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut :
1. Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum, ditulis
sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp_____________ (___________________
rupiah);”
Untuk kontrak lump sum, ditulis sebagai berikut :
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);”
2. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian;
b. Pokok perjanjian;
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d. Syarat-syarat khusus Kontrak;
e. Syarat-syarat umum Kontrak;
f. Spesifikasi khusus;
g. Spesifikasi umum;
h. Gambar-gambar; dan

VI - 56
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran
i. Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang
lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3) Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak;
2) Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan dan segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang
dirinci dalam Kontrak;
6) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan Penyedia.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-
Syarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

VI - 57
Dokumen Pengadaan Bab VI : Bentuk Dokumen Penawaran

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama


PPK Penyedia/Kemitraan (KSO)
__________

[tanda tangan dan cap (jika salinan [tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka rekatkan asli ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

VI - 58
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
[kop surat K/L/D/I]

SATUAN KERJA :
SURAT PERINTAH KERJA
(SPK)

NOMOR DAN TANGGAL SPK :

Halaman _____ dari _____


PAKET PEKERJAAN : (Cantumkan dan lengkapi salah satu saja)
NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN
PENGADAAN : (Jika Pengadaan melalui
Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung

NOMOR DAN TANGGAL SURAT


PERMINTAAN PENAWARAN
(Jika pengadaan melalui Penunjukan
Langsung/Pengadaan langsung)

NOMOR DAN TANGGAL BERITA ACARA


HASIL NEGOSIASI :
(Jika pengadaan melalui Penunjukan
Langsung/Pengadaan langsung)

SUMBER DANA :

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN : ________________________ hari kalender

NILAI PEKERJAAN
Harga Satuan
Uraian Satuan Sub. Total (Rp) Total (Rp)
No. Kuantitas (Rp)
Pekerjaan Ukuran
Material Upah Material Upah

Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :

IX - 55
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian
pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima.
Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan
atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar
1/1000 (satu per seribu) dari nilai SPK sebelum PPN setiap hari kalender keterlambatan. Selain
tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Standar Ketentuan
dan Syarat Umum SPK terlampir.

Untuk dan atas nama _________________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen ____________________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
penyedia maka ini untuk satuan kerja Pejabat Pembuat
rekatkan materai Rp. 6.000,-)] Komitmnen maka rekatkan
materai Rp. 6.000,-)]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

IX - 56
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
STANDAR KETENTUAN DAN SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. PENYEDIA JASA MANDIRI


SPK ini tidak dimaksudkan untuk menciptakan hubungan hukum antara Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan penyedia seperti hubungan hukum antara majikan dan buruh atau
antara prinsipal dan agen. Penyedia bertanggung jawab penuh terhadap personilnya.

2. HAK KEPEMILIKAN
PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan
sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK
maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan
tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.
Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK
dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau
jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan
dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan
akibat pemakaian yang wajar.

3. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan secara tertulis
penyedia atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk
menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh
PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam)
bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.

4. PEMUTUSAN
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat
memutuskan SPK ini dengan pemberitahuan tertulis kepada penyedia.
Jika SPK diputuskan sebelum waktu pelaksanaan pekerjaan berakhir dan pemutusan tersebut
akibat Keadaan Kahar atau bukan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia
berhak atas pembayaran pekerjaan secara pro rata sesuai dengan prestasi pekerjaan yang
dapat diterima oleh PPK.

5. PENANGGUNGAN
Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim atas
kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia dan/atau cidera tubuh, sakit
atau kematian personil penyedia dan/atau kehilangan atau kerusakan harta benda, serta
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari pelaksanaan SPK, terlepas
dari bagaimana, kapan atau di mana kerugian tersebut terjadi.

IX - 57
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
6. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi dan pungutan lain yang
dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan
ini dianggap telah termasuk dalam nilai SPK.

7. HUKUM YANG BERLAKU


Keabsahan, interpretasi dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik
Indonesia.

8. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan
negeri dalam wilayah hukum Republik Indonesia.

9. ADENDUM
SPK ini tidak dapat diubah kecuali dibuat secara tertulis serta berlaku jika disetujui oleh
PPK dan penyedia.

10. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK


Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh
pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama
penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat lainnya.

11. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI


Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja PPK telah atau akan
menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung
dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran
yang mendasar terhadap SPK ini.

IX - 58
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak

BAB – X
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)

IX - 59
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak

BAB – XI
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)

IX - 60
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak

BAB – XII
Spesifikasi Teknis

IX - 61
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak

BAB XII.
SPESIFIKASI TEKNIS

I. PENJELASAN UMUM
1. Penjelasan tentang pekerjaan meliputi :
Mendatangkan, mengolah, mengangkut semua bahan, pengerahan tenaga kerja,
pengadaan semua alat-alat bantu dan lain sebagainya yang pada umumnya langsung
atau tidak langsung termasuk didalam upaya menyelesaikan dengan baik dan
menyerahkan pekerjaan dengan sempurna serta lengkap sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
2. Lingkup pekerjaan/pembangunan yang dilaksanakan :
Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pembangunan Gedung
Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional (PPILN) Demak – Tahun
Anggaran - 2018
Dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi :
a. Pembangunan Gedung Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional
(PPILN) Demak dengan tata ruang seperti yang tertera dalam Gambar.
b. Pembuatan sarana dan prasarana penunjang yang terdiri dari :
a. Pekerjaan instalasi listrik didalam bangunan.
b. Pekerjaan pengadaan penangkal petir.
c. Pekerjaan prasarana lingkungan yang meliputi pembuatan saluran pembuangan
air hujan keliling bangunan dan lainnya seperti yang ditentukan dalam gambar.

II. S I T U A S I
1. Lokasi pekerjaan Pembangunan Gedung Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik
Nasional (PPILN) Demak ini terletak di Jalan Pemuda No. 55 Demak, Jawa Tengah.
2. Kondisi tapak diserahkan kepada penyedia jasa sebagaimana adanya pada waktu rapat
penjelasan, terutama kondisi tanah dan bangunan eksisting disekitarnya, pekerjaan
bongkaran septictank di-lokasi pekerjaan, dan penebangan 2 (dua) pohon besar yang
mungkin akan berpengaruh terhadap nilai penawaran (penyedia jasa harus
memperhitungkan dengan teliti sebelum membuat estimasi pekerjaan persiapan lahan).
3. Luas tapak untuk pembangunan disediakan sesuai dengan keadaan seperti pada gambar
rencana atau menyesuaikan keadaan yang ada dilapangan sesuai petunjuk dari Direksi
maupun Pengawas.

III. SARANA PEKERJAAN


Untuk kelancaran pelaksanaan di lapangan, penyedia jasa diharuskan untuk menyediakan :

IX - 62
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
1. Minimal personil yang harus disiapkan penyedia jasa adalah :
a. 1 (satu) orang Site Manager minimal ber-ijazah Sarjana S1 Teknik Arsitektur
( bangunan gedung ) atau Teknik Sipil (struktur bangunan gedung) dengan
pengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun dengan memiliki SKA yang sejenis
dengan pekerjaannya (bangunan gedung) dan masih berlaku.
b. 2 (dua) orang Pelaksana minimal Sarjana Terapan Teknik Sipil dan S1 Teknik
Arsitektur ( bangunan gedung ) berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun
dan memiliki SKA / SKT Pelaksana bangunan, yang masih berlaku.
c. 1 (satu) orang Mekanikal Elektrikal minimal berijazah D-III Teknik Elektro
berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun dan memiliki SKA/SKT
Elektrikal yang masih berlaku.
d. 1 (satu) orang Logistik lapangan minimal lulusan SLTA atau sederajat
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
e. 1 (satu) orang Administrasi Lapangan minimal lulusan SLTA atau sederajat
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
2. Penyediaan peralatan alat-alat bantu yang dipersyaratkan minimal mempunyai :
Truk = 2 (dua) unit, Beton Mollen = 2 (dua) unit, Vibrator = 1 (satu) unit, Pompa Air =
1 (satu) unit, Stamper = 2 (dua) unit, Schafolding minimal = 500 (lima ratus) unit, dan
Waterpass atau Theodolith (dipilih salah satu) = 1(satu) unit, yang semuanya harus
dilampiri bukti kepemilikan/sewa.
3. Bahan-bahan bangunan yang diperlukan harus selalu tersedia di lokasi pekerjaan dalam
jumlah yang cukup dengan kualitas dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan time schedule yang telah disusun ( tidak
mengalami keterlambatan akibat dropping material di-lapangan mengalami
keterlambatan ).

IV. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN


1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ada ketentuan lain dalam rencana kerja
dan syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya :
a. PERPRES-54 TAHUN 2010.
b. Undang-Undang RI No. 22/1999 tentang Pemerintah Daerah
c. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
d. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 19 - '89 dan atau Pedoman Beton Indonesia
1989 (PBI 1989).
e. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
f. Paku dan Kawat Paku ; SNI 03-0323-1989
g. Batu Alam untuk Bahan Bangunan : SNI 03-0394-1989
h. Agregat Beton : SNI 03-1750-1990

IX - 63
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
i. Pasir untuk adukan dan beton : SNI 03-0394-1989
j. Pedoman mendirikan bangunan : SNI 03-1728-1989
k. Peraturan Semen Portland Indonesia SNI no.: 08.
l. Peraturan umum tentang Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan dan
Perusahaan Air Minum.
m. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN
setempat.
n. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A : SK SNI S-04-1989-F
o. Genteng Keramik: SNI 03 – 2095 - 1991
p. Kayu untuk bahan bangunan : SNI 03-2445-1991
q. Mutu kayu bangunan : SNI 03-3527-1994
r. Tata cara pengecatan bangunan : SNI 03-2407-1991
s. Tata cara pengecatan tembok dengan cat emulsion : SNI 03-2410-1991
t. Tata cara pengerjaan asbes semen untuk langit-langit rumah ; SNI 03-2839-1992
u. Peraturan batu merah sebagai bahan bangunan.
v. Peraturan muatan indonesia.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 tersebut diatas berlaku dan mengikat
pula.
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen termasuk juga gambar-gambar detail yang sudah
disahkan/disetujui Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Addendum perubahan.
d. Berita Acara Penunjukan.
e. Surat Keputusan Pemberi Tugas/ Kuasa Pengguna Anggaran tentang penunjukan
Penyedia jasa.
f. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
g. Surat penawaran dan lampiran-lampirannya.
h. Jadwal pelaksanaan (time schedule) yang telah disetujui direksi.

V. UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK


1. Semua ukuran yang tercantum dalam gambar kerja dan rencana kerja dan syarat-syarat
ini dinyatakan dalam cm dan m, kecuali ukuran besi yang dinyatakan dalam mm.
2. Permukaan atas lantai ( p +/-0.00 ) sesuai dengan yang telah ditentukan dalam gambar
atau akan ditentukan kemudian pada saat uitzet/bouwplank.
3. Ukuran penduga mengacu pada bangunan yang telah ada dan dipilih pada salah satu
posisi yang cukup jelas. Ukuran penduga tersebut merupakan titik ikat tetap yang harus
dibuat pelaksana dibawah pengamatan direksi lapangan dan dipelihara selama tahapan
pelaksanaan.
4. Ketentuan letak bangunan Gedung Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasilonal
(PPILN) Demak ini diukur di bawah pengawasan Direksi maupun konsultan pengawas

IX - 64
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
dengan patok-patok yang dipancang dan papan bouwplank yang diketam pada sisi
bagian atas dan diberi tanda. pelaksana harus menyediakan paling sedikit 2 (dua) orang
pembantu pelaksana yang menguasai hal pengukuran untuk membantu/menentukan peil
datar dan bidang siku-siku.

VI. PEKERJAAN PERSIAPAN.


1. Pembersihan lokasi pekerjaan, Penyedia jasa harus membersihkan segala sesuatu yang
kemungkinan akan dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan termasuk diharuskan
membongkar Septictank dan peresapan yang terletak di-lokasi pembangunan Gedung
baru ini.
2. Sebelum memulai seluruh tahapan pekerjaan, terlebih dahulu Penyedia jasa harus
membuat Septictank semetara atau dapat menggunakan sepictank lama yang dapat
digunakan.
3. Selama berlangsungnya pekerjaan, penyedia jasa harus dapat menjaga lingkungan agar
tidak terganggu oleh jalannya pekerjaan.
4. Penyedia jasa harus memasang papan nama proyek sebanyak = 1 (satu) unit dengan
ukuran ± 30x40 cm. Redaksi dan ukuran nama proyek tersebut akan ditentukan
kemudian.
5. Penyedia jasa harus membuat bangsal kerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan
barang-barang dengan luas yang cukup dan dapat dikunci.
6. Untuk pelaksanaan pembangunan, penyedia jasa harus dapat menyediakan air kerja yang
harus berupa air tawar, bersih dan bebas mineral zat organik, bebas lumpur dll. sesuai
dengan petunjuk direksi / konsultan pengawas.
7. Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia jasa selama masa pelaksanaan pekerjaan
semisal dengan menggunakan diesel pembangkit tenaga listrik atau dengan cara lain
untuk mendapatkan Listrik kerja ini.
8. Item pekerjaan Air kerja dan listrik kerja tidak diperbolehkan dimasukkan dalam item
penawaran RAB Penyedia jasa.
9. Pembongkaran bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
10. Tempat/lokasi direksi keet sesuai petunjuk direksi.

VII. PAPAN BOUWPLANK


1. Semua bouwplank menggunakan kayu meranti / terentang diserut rata dan terpasang
waterpass dengan peil + 0,00 setiap jarak 1 meter papan bouwplank diperkuat dengan
patok kayu berukuran 5/7 cm. pada papan bouwplank ini harus dicatat sumbu-sumbu
dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim atau diberi tanda- tanda yang
jelas.
2. Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah
kelongsoran terhadap galian tanah pondasi.

IX - 65
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
3. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pelaksana wajib memintakan pemeriksaan
dan persetujuan tertulis dari direksi.

VIII. PEKERJAAN TANAH


1. Pekerjaan tanah halaman.
a. Bahan
Tanah padas atau tanah urug yang digunakan untuk urugan bekas galian pondasi
atau urugan untuk peninggian lantai harus bersih dari humus, bebas sampah, bebas
dari bahan organisme dan lain-lain sesuai dengan petunjuk dari konsultan
pengawas.
b. Macam pekerjaan.
Pemerataan tanah dan pengurugan tanah dilakukan pada daerah seperti yang telah
ditentukan khususnya pada lokasi bangunan induk dan bangunan penunjang
( sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar ).
c. Menyusun rencana kerja secara grafis yang disertai dengan penjelasan-penjelasan
sejenis tentang jenis, kualitas equipment yang akan digunakan, metode kerja, cara
pengangkatan dan distribusi tanah, tempat-tempat penimbunan dan penyimpanan,
lokasi gedung-gedung, brak kerja dan sebagainya dari jumlah tenaga kerja yang
digolongkan dalam tingkat ketrampilan.
d. Mengerjakan penyaluran (stripping) dan drainage sementara untuk menanggulangi
erosi, memperbaiki keadaan tanah bangunan (grading) menurut garis-garis
kedalaman, ketinggian dan kemiringan sesuai dengan gambar rencana.
2. Pekerjaan galian
a. Galian tanah dilaksanakan untuk semua pasangan pondasi dan semua pasangan
lainnya dibawah tanah seperti yang tertera dalam gambar pengadaan.
b. Semua unsur-unsur pengganggu yang terdapat didalam atau didekat tanah galian
seperti akar atau tunas pohon, sisa kayu-kayuan, bekas bongkaran, batu-batuan dan
sebagainya harus dikeluarkan dan disingkirkan.
c. Pada bagian-bagian yang dianggap mudah longsor pemborong harus mengadakan
tindakan pencegahan dengan memasang papan-papan penahan atau cara lain.
kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat gugurnya tanah menjadi tanggungan
kontraktor.
3. Pekerjaan urugan dan pemadatan.
Urugan dan pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak
melebihi 20 cm, setiap lapis harus dipadatkan dengan stamper atau alat lain dengan
ketentuan harus sampai benar-benar didapatkan lapisan tanah yang benar-benar padat.
Tanah urug yang terlalu kering harus dibasahi dengan air tawar yang diikuti dengan
stamper atau dengan cara lain yang disetujui oleh konsultan pengawas maupun unsur
teknis.
4. Urugan tanah.
IX - 66
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
a. Urugan kembali lubang bekas galian pondasi hanya boleh dilaksanakan setelah ada
ijin dari konsultan pengawas setelah dilakukan pemeriksaan pondasi.
b. Setiap tanah urugan harus dibersihkan dari tunas tumbuh-tumbuhan dan segala
macam sampah atau kotoran, tanah urugan harus dari jenis tanah berbutir (tanah
lading atau berpasir atau tidak terlalu basah)
c. Urugan tanah untuk meninggikan atau memperbaiki permukaan pada dasarnya
akan ditentukan sesuai gambar atau minimal dibawah pengawasan konsultan
pengawas menurut ketinggian, lebar dan kedalaman yang diperlukan.
Pelaksanaannya harus dilakukan dengan stamper dan diawasi oleh konsultan
pengawas.

IX. PEKERJAAN PONDASI


1. Berdasar hasil penyelidikan tanah di-lokasi pekerjaan, Pondasi yang dipergunakan untuk
pekerjaan ini adalah pondasi Tiang Pancang berukuran 30x30 cm dengan panjang 10,6 m sesuai
dengan gambar rencana.
a. Posisi/perletakan pondasi tiang pancang ini dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan
Lay Out bangunan secara menyeluruh/Lay Out pondasi tersebut dan ditentukan dengan
teliti sesuai dengan gambar yang ada dan telah disetujui oleh Direksi / konsultan
pengawas.
b. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap benarnya penempatan, kedalaman,
besaran, lebar, letak dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, Ijin
dari direksi mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.
c. Pelaksana harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan ke Tie Beam
dan sparring pipa plumbing yang menembus pondasi, dan sudah harus dipersiapkan
sebelumnya agar tidak dikemudian hari terjadi pekerjaan bongkar membongkar yang
menghabiskan waktu maupun tenaga.
2. Pondasi Tiang Pancang, jenis dan ukuran sesuai desain :
a. Pemancangan pondasi harus mencapai tanah keras/tanah asli bukan tanah
timbunan. Apabila pemancangan pondasi dengan kedalaman sesuai gambar detail
untuk ini ternyata belum ditemukan tanah keras atau masih tanah timbunan, maka
pemancangan harus diteruskan hingga mencapai tanah keras. Sebaliknya apabila
telah mencapai tanah keras sebelum kedalaman yang direncanakan maka
pemancangan dapat dihentikan. Konsekuensi biaya pekerjaan tambah/kurang akan
diperhitungkan lebih lanjut.
b. Urugan kembali pekerjaan galian pile cap dilakukan sesuai dengan pekerjaan tanah
diatas.
c. Bilamana diperlukan urugan bawah pondasi ditujukan untuk perbaikan tanah sesuai
desain.
d. Pemancangan pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out, titik
as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui
Direksi.

IX - 67
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
3. Pemeriksaan tiap pondasi dilaksanakan terhadap betulnya penempatan, kedalaman,
besaran, lebar, letak dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan pondasi dimulai
ijin dari Direksi mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.
4. Untuk pekerjaan Pondasi Tiang Pancang setempat beton bertulang, penggalian tanah
sampai lapisan keras sebagai dasar untuk perletakkan merata, lapisan dasar dari K150
supaya dibuat sebagai lantai kerja dengan tebal dari 5 cm. dibawah lantai kerja diberi
lapisan sesuai dengan gambar.

X. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG


1. Lingkup pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan beton bertulang terdiri dari Pondasi Tiang Pancang, Tie Beam, Kolom,
Balok, Plat beton/plat dak lantai/plat dak yang berfungsi juga sebagai penutup atap,
Ring balk, dan lain-lain seperti yang ditentukan dalam gambar dimana pekerjaan
beton bertulang harus dikerjakan oleh Penyedia jasa.
b. Pekerjaan beton tidak bertulang terdiri dari :
i). Rabat beton keliling bangunan dan pekerjaan perkerasan lain-nya seperti yang
ditentukan dalam gambar.
2. Bahan/material
a. Semen yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah portland cement menurut SNI 8
atau menurut ASTM, memenuhi S 400 menurut standard cement portland yang
digariskan oleh Asosiasi Cement Indonesia.
b. Seluruh pasir untuk pekerjaan beton maupun untuk pekerjaan pasangan harus
menggunakan pasir Muntilan yang bermutu baik, tidak mengandung bahan
organis, kandungan lumpur maksimal = 4% (lima prosen). Sedangkan untuk
pekerjaan urugan baru diperbolehkan untuk menggunakan jenis pasir lokal yang
bermutu baik yang sudah mendapatkan persetujuan dari Direksi maupun Konsultan
pengawas secara tertulis.
c. Koral yang digunakan mempunyai ukuran maksimum 2-3 cm dan dapat memenuhi
persyaratan PBI-1971 NI-2.
d. Air yang dipakai harus air tawar yang bersih, bebas dari zat - zat kimia yang
merusak mutu beton, sesuai PBI 1971.
e. Tulangan besi beton yang digunakan harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat
dan lain-lain yang dapat merusak, besi yang dipakai produk berlabel SII, semua
tulangan menggunakan tulangan baja BJTP.24 polos untuk,   12 mm sesuai
dengan gambar dan tulangan baja BJTD 40 ulir untuk  D 12 mm, toleransi
dimensi baja sesuai standart SII.
f. Untuk mengetahui tegangan baja yang ada, maka perlu dilakukan test tarik baja.
dan biaya atau pekerjaan ini menjadi tanggug jawab penyedia jasa.

IX - 68
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak

3. Bekisting
a. Diharapkan bahan bekisting menggunakan multipleks yang memenuhi persyaratan
(tebal menyesuaikan keperluan) dengan rangka kayu Kalimantan Kualitas-II.
Untuk penggunaannya harus dengan persetujuan direksi.
b. Pasangan bekisting harus dilaksanakan dengan rapi, kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah bentuk. Kerapihan dan
ketelitian pemasangan bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting
dibongkar memberikan bidang- bidang yang rata.
c. Celah-celah yang ada harus rapat agar pada waktu mengecor air tidak merembes
keluar. sebelum pengecoran bagian dalam bekisting harus bersih dari kotoran.
4. Adukan / mutu beton
a. Mutu beton yang harus dicapai adalah K400 untuk pondasi tiang pancang dan pile
cap, dan K300 untuk bagian struktur atas (kolom, balok, plat) atau sesuai dengan
aturan PBI 1971.
5. Test mutu beton.
Test mutu beton harus dilakukan oleh penyedia jasa pekerjaan ini dengan diawasi
direksi lapangan. Pelaksana harus menyiapkan segalanya agar semua proses
pengawasan dan pengambilan sample dapat diawasi dengan baik dan mudah selama
periode pelaksanaan pembangunan/proyek berlangsung. Semua prosedur pengambilan
sample harus sesuai dan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam PBI 1971.
a. Benda uji yang dipergunakan harus berupa kubus 15x15x15 cm, dimana cetakan
untuk benda uji ini harus terbuat dari besi sehingga didapat benda uji yang
sempurna.
b. Pengujian beton yang dilakukan adalah meliputi test kekuatan (Trial Mix).
c. Slump test harus dilakukan pada setiap akan memulai pekerjaan pengecoran.
d. Nilai slump test harus tercapai sebagaimana dalam PBI 1971.
e. Bila ternyata hasil test kubus beton menunjukkan tidak tercapainya mutu yang
disyaratkan, maka direksi lapangan berhak untuk memerintahkan hal-hal sebagai
berikut : pembongkaran hasil pengecoran yang tidak sesuai persyaratan untuk itu
penyedia jasa harus menggantinya sesuai spesifikasi yang dimaksud dan
merupakan tanggung jawab penyedia jasa.
f. Segala biaya pengambilan sample, pemeriksaan, pembongkaran, pekerjaan
perbaikan dan pekerjaan pembuatan kembali konstruksi beton, sepenuhnya menjadi
beban dan tanggung jawab pihak penyedia jasa/pelaksana.

IX - 69
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
g. Pada bagian bangunan yang di-cor adukan beton ready mix, penyedia
jasa/pelaksana harus mendapat ijin terlebih dahulu dari direksi lapangan dengan
terlebih dahulu mangajukan calon nama dan alamat supplier untuk beton ready mix
tersebut. Dalam hal penyedia jasa/pelaksana tetap bertanggung jawab penuh bahwa
adukan yang di-supply benar-benar memenuhi syarat-syarat dalam spesifikasi ini
serta menjamin homogenitas dan kualitas yang kontinyu pada setiap pengiriman.
segala test kubus yang harus dilakukan dilapangan harus tetap dijalankan sesuai
PBI 1971, dan direksi lapangan akan menolak supply beton ready mix bilamana
diragukan kualitasnya. semua resiko dan biaya sebagai akibat dari hal tersebut
diatas sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
h. Pengambilan test benda uji menggunakan beton 5 m3 sebanyak 1 buah.
6. Pelaksanaan pekerjaan
a. Penyetelan dan pemasangan besi tulangan.
Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah
dan bergeser pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi tulangan harus
diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan.
Hubungan sloof dan pondasi batu kali serta kolom dengan dinding harus dipasang
angkur (stek) setiap jarak 100 cm sesuai dengan petunjuk Direksi atau Konsultan
pengawas.
b. Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek terhadap kelurusan, baik
arah vertikal maupun horisontal.
c. Beton decking harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan
minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor.
d. Pemborong harus menyiapkan vibrator dalam cukup untuk masing-masing ukuran
yang yang diperlukan untuk menjamin pemadatan yang baik.
e. Alat penggetar (vibrator) pada waktu pengecoran dapat digunakan tulangan
diameter 16 ujung bulat dengan diselingi pengecoran secara perlahan-lahan.
f. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya setiap kali membuat adukan, sisa
adukan yang mengeras tidak boleh dipakai.
g. Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton mengalami periode
pengerasan sesuai dengan PBI 1971/seijin direksi.
h. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya Penyedia jasa.
i. Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam papan bekisting harus bebas dari segala
macam kotoran dan harus tersiram dengan air sampai merata.
j. Curing beton harus dilakukan dengan cara menyiram air dan atau menutup dengan
karung-karung basah untuk menjaga pengeringan yang mendadak/dilindasi beton.

XI. PEKERJAAN STRUKTUR ATAP


1. Lingkup Pekerjaan :

IX - 70
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga-tenaga kerja, bahan dan perlengkapan
untuk semua pekerjaan atap struktur Kuda-kuda dari bahan Baja Krakatau Steel (Ks)
termasuk pemasangan alat-alat dari benda-benda yang terlekat yaitu :
a. Mencakup pengukuran sebelum fabrikasi terhadap bentang, balok-balok tumpuan
dilapangan, pembuatan (fabrikasi) kuda-kuda (truss) dengan alat sambung yang
ditetapkan ketentuan oleh struktur PROFIL DOUBLE L, pengangkutan kuda-kuda
dan bahan-bahan lain yang diperlukan terkait sampai ke lokasi pekerjaan,
penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dan pemasangan seluruh kuda-kuda baja PROFIL DOUBLE L berikut
pemasangan lapisan Alumunium foil - 2 (dua) muka hingga tahap pemasangan
penutup atap.
b. Pembuatan / fabrikasi kuda-kuda dilakukan di lokasi proyek.
c. Pekerjaan pemasangan rangka atap baja profil double siku meliputi struktur kuda-
kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin
dan bracing,
d. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pembersihan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
sudah selesai dan akan diikuti pekerjaan-pekerjaan lain.
e. Melaksanakan pemasangan dan penyetelan konstruksi baja PROFIL DOUBLE L
di-lokasi site dengan harus memperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang terkait,
keamanan, kebersihan lengkap dengan spesifikasi dan gambar.
2. Syarat-syarat Umum dan Ketentuan :
Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini, semua pekerjaan baja harus sesuai dengan
standart terbaru dan standart-standart di bawah ini :
a. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBI-83)
b. American Institute of Steel Construction (AISO) “Spesification for Fabrication dan
Erection”, 12 Februari 1966 dan Spesification for Struktural Joint Bolt.
c. American Society for Testing dan Material (ASTM)
d. American Welding Society (AWS), Code for Arc Welding in Building
Construction Section A
e. Standard Industri Indonesia (SII).
3. Syarat-syarat Bahan :
a. Bahan baja yang dipakai untuk kuda-kuda adalah Baja Krakatau Steel (Ks) yang
terdiri dari :
1) Batang utama (chord) memakai profil double siku 60.60.10
b. Bahan baja lain selain kuda-kuda (reng, ikatan angin, sekur overhang, listplank dan
balok tembok) adalah Baja Krakatau Steel (Ks).
c. Reng memakai profil Top hat (U terbalik) dengan ketebalan minimal 0,5 mm.
d. Alat sambung utama untuk kuda-kuda baja profil double siku adalah sekrup/baut
khusus untuk fabrikasi baut menakik sendiri (self drilling screw) berdasarkan

IX - 71
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
ketentuan “Screw-Self Drilling-for The Building and Construction Industies”
(Australian Standart 3566).
e. Semua kuda-kuda harus ditambatkan ke struktur pendukung untuk menahan beban
vertical dan horizontal dengan baja, dengan bahan profil double siku 40.40.6.
f. Pelapis (Coating) anti karat menggunakan lapisan Zinc dan alumunium ZA 150
(150 g/m²).
4. Test Material :
Jika dari tim pengawas ada keraguan dari mutu baja serta ketebalannya, maka perlu
diadakan pengetesan di Laboratorium Penelitian Bahan Bangunan yang akan ditentukan
oleh Pengawas atas biaya Penyedia jasa.
5. Persyaratan Pelaksanaan :
a. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain harus dilaksanakan sesuai
dengan gambar desain yang telah dihitung kekuatan strukturnya dengan bergaransi
struktur minimal 10 tahun.
b. Komponen struktur konstruksi baja profil double siku harus dikerjakan oleh tenaga
pemasang yang terlatih dan bersertifikat serta mampu memahami gambar kerja dan
dibuktikan dengan surat ijin memasang dari lembaga yang berwenang.
c. Semua detail dan hubungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
d. Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan demi
kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus diperhatikan dalam
gambar ataupun dipersyaratkan dalam RKS) ini) harus
diadakan/disediakan/dikerjakan.
e. Perakitan kuda-kuda dilaksanakan dilapangan/diproyek dan pemasangan sekrup
dilakukan dengan mesin bor listrik 560 Watt (screw diver) dengan kemampuan
putaran alat minimal 2.000 rpm.
f. Semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air (water level) untuk
dilakukan pemasangan kuda-kuda sesuai dengan disain system rangka atap.
g. Struktur bangunan untuk perletakan kuda-kuda harus dikontrol kekuatannya
terlebih dahulu dan terjamin kekuatannya.
h. Pihak pemborong harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan itu, pihak Konsultan
Perencana dan Pengawas Struktur berhak mendapatkan informasi mengenai reaksi
perletakan kuda-kuda baja profil double siku dari Sub Kontraktor pekerjaan kuda-
kuda baja profil double siku ini.
i. Pengawas berhak menolak/menunda pemasangan kuda-kuda jika struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda tidak kuat/tidak layak dibebani kuda-kuda.

6. Pemasangan / Erection :

IX - 72
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
a. Pemborong harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan
untuk pekerjaan pemasangan. Semua pekerjaan harus dilakukan hati-hati dan teliti,
setelah terpasang semua, sambungan-sambungan harus dicek ulang, baik yang
menggunakan las atau mur baut.
b. Tidak diperkenankan penggunaan martil yang berlebihan yang dapat merusak
material, setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan pengepasan
bagian-bagian pekerjaan dapat diatasi dengan cara yang disetujui oleh direksi.
7. Gambar Pabrik ( Shop Drawing ).
Gambar yang diberikan berupa gambar kerja yang belum terdetail, gambar pabrik (shop
drawing) yang terperinci harus dibuat oleh pelaksana atau Sub Kontraktor secara teliti
dan detail dengan memperhatikan working drawing, Gambar Shop Drawing yang
diberikan harus mendapat persetujuan Direksi/pengawas lapangan/perencana terlebih
dahulu sebelum dilaksanakan.
8. L a i n – L a i n :
Baik mengenai prosedur, interpass, toleransi dan koreksi harus selalu berpegang pada
standart yang dipakai pada spesifikasi ini dan harus dengan persetujuan pengawas.

XII. PEKERJAAN ARSITEKTURAL DAN FINISHING


A. PEKERJAAN PASANGAN BATAKO
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
1.2. Pekerjaan pasangan batako ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.
1.3. Persyaratan Bahan
 Batako harus memenuhi NI-10
 Semen portland harus memenuhi NI-8
 Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
 Air harus memenuhi FVBI-1982 pasal 9
1.4. Syarat-Syarat Pelaksanaan :
 Pasangan batako, dengan menggunakan adukan campuran 1 PC : 5 pasir
pasang.
 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari
permukaan tie beam sampai ketinggian 40 cm diatas permukaan lantai

IX - 73
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai,
serta semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk
transraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 PC : 3
pasir pasang.
 Batako yang digunakan adalah batako semen sedang atau setara dengan
kualitas terbaik yang disetujui Konsultan Pengawas, siku dan sama
ukurannya 40 x 20 x 15 cm.
 Sebelum digunakan batako harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
 Setelah batako terpasang dengan adukan, nad/siar-siar harus dikeruk
sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
 Pasangan dinding batako sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikeruk serta dibersihkan .
 Pemasangan dinding batako harus dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
dari maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
 Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan
dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 15 x 15 cm dengan
tulangan pokok 4  12 mm , beugel 8 - 100 cm.
 Pembuatan lobang pada pasangan untuk perancah/triger sama sekali tidak
diperkenankan.
 Pembuatan lobang pada pasangan batako yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik
pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditaman dalam pasangan
bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
 Tidak diperkenankan memasang batako yang patah dua melebihi dari 5 %.
Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
 Pasangan batako untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish
setebal +/-15 cm dan untuk 1 batu finish adalah +/- 25 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
 Pengadukan campuran spesi pasangan harus menggunakan mesin
pengaduk (molen) dan tidak diperkenankan mengaduk dengan cangkul.

IX - 74
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
 Pasangan batako dapat diterima apabila penyimpangan bidang pada arah
diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm dan penyimpangan as
dinding tidak lebih dari 1 cm .
B. PEKERJAAN PELAPIS DINDING
1. Pekerjaan Plesteran Dinding
1.1. Lingkup Pekerjaan
 Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan., peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
 Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar.
 Pekerjaan ini termasuk finishing sudutan dan akhiran dari plesteran.
1.2. Persyaratan Bahan
a. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan).
b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.
c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
d. Penggunaan adukan plesteran untuk dinding batako :
 Adukan 1 PC : 3 pasir, dipakai untuk plesteran rapat air dan pada beton.
 Adukan 1 PC : 5 pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.
 Seluruh permukaan plesteran difinish dengan acian dari bahan PC.
1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas, dan persyaratan
tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan ini.
b. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau
pasangan dinding batako telah disetujui oleh Konsultan Pengawas sesuai
uraian dan syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
c. Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.

IX - 75
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
d. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batako yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batako dibawah
permukaan tanah sampai ketinggian 40 cm dari permukaan lantai dan 160
cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, wc/toilet, dan daerah basah
lainnya dipakai aduk plesteran 1 PC : 3 pasir.
 Untuk adukan kedap air, harus ditambah dengan additive u/ beton kedap
air.
 Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC : 5 pasir.
 Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dengan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah
plesteran berumur 8 hari (kering benar), untuk adukan plesteran finishing
harus ditambah dengan additive plamix dengan dosis 200 – 250 gr plamix
untuk setiap 40 Kg. Semen atau additive setara.
 Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakn agar
jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya
tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.
e. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.
f. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua bekas-
bekas lubang-lubang pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk
plester.
g. Untuk bidang pasangan dinding batako dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan
plesterannya) atau menggunakan produk perekat ex Prime Mortal.
h. Untuk dinding tertanam dalam tanah harus diberikan dengan memakai spesi
kedap air.
i. Pasangan kepalaan plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan
menerus menggunakan bilah-bilah plywood / kayu sementara setebal yang
diperlukan untuk patokan kerataan bidang.

IX - 76
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
j. Perataan plesteran antar kepalaan plesteran harus menggunakan bilah / jidar
dari alumunium holow yang cukup kuat dan lurus sehingga dicapai kerataan
plesteran (tidak bergelombang) baik secara tegak maupun mendatar
k. Bilamana dicapai hasil yang bergelombang maka Kontraktor harus
memperbaikinya sehingga tidak bergelombang.
l. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom
yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil yang diminta gambar. Tebal
plesteran maksimal 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat
ayam untuk membantu memperkuat daya lekat dan mencegah keretakan dari
plesteran pada bagian pekerjaan yang diijinkan Konsultan Pengawas.
m. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam
satu bidang datar harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm
dalamnya 0,5 cm kecuali bila ada petunjuk lain didalam gambar. Naat ini
harus rapi dan lurus atau sesuai gambar.
n. Setiap pertemuan dua bidang plesteran harus dibentuk akhiran siku yang
cukup keras / kuat, lancip, dan lurus kecuali ditentukan lain dalam gambar
detail.
o. Toleransi permukaan yang datar terhadap lengkung atau cembung bidang
tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi Kontraktor
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
p. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu tiba-tiba dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan menutupi dari terik panas matahari dengan bahan penutup
yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
q. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat dierima
oleh Konsultan Pengawas dengan biaya atas tanggungan Kontraktor. Selama
7 hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air
sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
r. Selama pemasangan dinding batako dan beton bertulang belum difinish,
Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan
dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung
jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.

IX - 77
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
s. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran
berumur lebih dari 2 minggu.
t. Pengadukan campuran adukan plesteran harus menggunakan mesin pengaduk
(molen).
u. Hasil akhir dari pekerjaan ini harus bersih dari kotoran-kotoran sisa-sisa spesi
atau percikan-percikan semen maupun spesi. Kontraktor juga harus
membersihkan kotoran / sisa spesi pada lantai
C. PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan Plesteran Spesi Lantai
a. Lapisan pasir urug yang digunakan pada lantai yang ditinggikan dari rabat beton
setebal 12 cm dan dari plat beton setebal 5 cm atau ketebalan sesuai dengan
gambar.

b. Sebelum pasir dipadatkan lapisan pasir harus bersih dari kotoran tanah, tatal-
tatal kayu dan benda-benda asing lainnya.

c. Sebelum pengurugan harus memperhatikan instalasi-instalasi plumbing atau


lainnya dan pemadatan harus hati-hati agar tidak merusak instalasi yang sudah
terpasang. Jika terjadi kerusakan maka Kontraktor harus bertanggung jawab
untuk memperbaiki atau menggantinya.

d. Apabila tebal lapisan pasir lebih 10 cm, maka pemadatan harus dilakukan lapis
demi lapis dengan tebal tiap lapis sebesar 10 cm.

2. Pekerjaan Rabat Beton


a. Lantai beton tumbuk digunakan pada alas lantai yang ada peninggian lantai dari
existing yang melebihi 10 cm atau bagian-bagian lain seperti tertera dalam
gambar.

b. Adukan yang digunakan adalah 1 PC : 3 PS : 5 Kr - Beton mutu K-150 atau


sesuai gambar, tebal mengikuti gambar.

c. Sebelum pengecoran beton tumbuk dilaksanakan, permukaan dibawah lapisan


beton tumbuk dipadatkan/diratakan dan dibersihkan dari segala macam kotoran.

d. Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan beton


tumbuk yang padat, rata, sama tebal dengan ketebalan sesuai dengan gambar
untuk itu.

IX - 78
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
e. Pekerjaan lantai kerja ini harus dilaksanakan walaupun digambar tidak ada untuk
setiap pekerjaan lantai diatas permukaan/berhubungan langsung dengan tanah.

3. Pekerjaan Finishing Lantai


a. Ubin Keramik/Homogenous yang digunakan, ukuran dan jenisnya disesuaikan
gambar. Untuk Kebutuhan Keramik menggunkan merek – Roman, Platinum atau
setara

 Granite Tile 60x60 cm Polished Pasang Diagonal


 Granite Tile 60x60 cm Polished
 Granite Tile 60x60 cm Upolished
 Border Granite Tile 30x60 cm Polished
Untuk area pemasangan mengacu kepada gambar/BQ.

b. Warna dan motif ditentukan oleh Konsultan Pengawas apabila belum tercantum
dalam gambar/BQ.

c. Ubin yang dipasang adalah ubin yang telah diseleksi dengan baik sehingga
warna, bentuk dan motif masing-masing ubin sama, tidak ada bagian yang
gompal, retak, atau cacat-cacat lain yang telah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.

d. Adukan yang digunakan adalah 1 PC : 3 PS dengan tebal minimum 2 cm diatas


lantai kerja atau screed plat beton.

e. Dipasang dengan Expansion Joint tiap luas + 4 X 4 m2 diisi Sealant lebar 8 mm.

f. Siar-siar (naad) harus rata dan sama besar selebar lebih kurang 1,5 mm dan
setiap perpotongan siar membentuk dua garis lurus yang saling tegak lurus
bahan pengisi siar AM grout.

g. Potongan unit ubin hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin potong


dan dihaluskan dengan batu gurinda.

h. Bidang ubin harus rata, adukan terisi padat, baik, siku, dan waterpass.

i. 3 X 24 jam setelah pemasangan ubin selesai, siar (naad) diisi dengan air semen
kental warna sesuai persetujuan Konsultan Pengawas, sedemikian rupa sehingga

IX - 79
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
lubang-lubang terisi padat dengan air semen. Kelebihan air semen dalam
keadaan basah langsung dibersihkan dari permukaan lantai.

j. Selama masa pengeringan yaitu 3 X 24 jam setelah pemasangan ubin, bidang


ubin tidak boleh diinjak/diberi beban apapun.

k. Sisa-sisa air semen dibersihkan hati-hati dan tidak dibenarkan memakai larutan
asam.

l. Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit ubin seperti minyak, residu, teakoil
harus dijauhkandari permukaan lantai.

D. PEKERJAAN PLAFOND
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan berbagai
bahan penutup langit-langit sesuai dengan gambar dan RKS, meliputi penyediaan
alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.

2. BAHAN
a. Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah Plafond Gypsum Board dengan
ukuran sesuai pada gambar perencanaan, produk Jaya Board tebal 9 mm,
elephant atau setara. Untuk lantai satu pada sebagian ruangannya seperti tempat
parkir motor menggunakan beton exposed finish cat dinding.

b. Rangka plafond menggunakan sistem metal furing terbuat dari bahan & tebal
sesuai gambar rancangan pelaksanaan produk Jaindo atau setara.

c. Bahan yang digunakan untuk list plafond adalah terbuat dari gypsum ukuran 60
x 120 mm dengan bentuk sesuai pada gambar rancangan pelaksanaan.

d. Calsiboard untuk plafon toilet dan ruang basah serta selasar bagian luar, produk
Kalsiboard –ex eternit gresik atau setara terpasang harus dalam keadaan utuh,
kuat, permukaan rata dan tanpa cacat lainnya.

IX - 80
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
3. PELAKSANAAN
a. Rangka penggantung dipasang berjarak maksimum 120 cm sesuai gambar
rancangan sedangkan untuk rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm sesuai
gambar rancangan pelaksanaan, dengan rangka penggantung terbuat dari bahan
plat galvanis dan Zinc Coated.

b. Pemasangan paku atau sekrup harus diberi jarak 10 mm (minimal) dan maksimal
16 mm dari pinggir bahan penutup. Jarak antara paku sekrup pada bagian tepi
gypsum berjarak 20 cm sedangkan pada bagian tengah penutup langit-langit
jarak antara paku sekrup adalah 30 cm.

c. Sambungan pada pemasangan penutup langit-langit antara satu dengan lainnya


adalah serapat mungkin tanpa jarak yang pemasangannya dilakukan zig zag.

d. Untuk mendapatkan hasil permukaan yang benar-benar rata pada setiap


sambungan harus dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang
sama dengan papan penutup langit-langit dengan lubang dan garis tengah
pelaksanaan sesuai brosur petunjuk.

e. Untuk pekerjaan plafond dengan menggunakan gypsum datar tanpa nat, tebal
minimal 9 mm produksi Jaya Board atau setara.

f. Pemasangan penutup langit-langit harus ditimbang rata air agar mendapatkan


permukaan yang benar rata.

g. List langit-langit dipasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond
dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup sedemikian rupa
sehingga pangkal paku atau sekrup dapat masuk ke dalam bahan penutup langit-
langit. Lubang bekas paku atau sekrup harus ditutup dengan plamir/compound
dari bahan gypsum sampai tak terlihat bekas lubang.

h. Langit-langit tanpa penutup/exposed beton di ruang-ruang yang tidak tertutup


harus dirapikan.

i. Pemasangan GRC Langit – langit GRC (teritisan) dipaku pada rangka plafond
dengan hati – hati, menggunakan paku baut eternit yang cukup jumlahnya. Letak
paku – paku tersebut harus diatur dan beraturan jaraknya. Permukaan seluruh
bidang langit – langit GRC harus datar air / waterpass tanpa nat. Pertemuan

IX - 81
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
langit – langit dengan dinding tidak bercelah. Langit - langit GRC dicat tembok
dengan warna yang ditetapkan oleh Konsultan Perencana.

E. PEKERJAAN PERALATAN SANITAIR


1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dari alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaiannya/operasinya.

b. Pekerjaan pemasangan wastafel, urinal closet, floor drain dan cleanout.

2. BAHAN/PRODUK
a. Untuk closet, wastafel, urinal, penyekat brinal, jet whaser, kran air dan asesoris
merk Toto , Amstad atau setara.

b. Untuk floor drain dan tempat sabun serta asssesories lain memakai merk Toto ,
Amstad atau setara

3. PELAKSANAAN
Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola penempatan,
pemasangan sparing-sparing cara pemasangan dan detail sesuai dengan gambar.
Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.
 Pekerjaan wastafel :
a. Wastafel yang digunakan adalah merk Toto atau setara lengkap dengan segala
assesoriesnya seperti tercantum dalam brosurnya. Tipe-tipe yang dipakai
dapat dilihat pada gambar pelaksanaan.

b. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu


serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur.

IX - 82
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
c. Pemasangan harus lebih baik, rapi waterpass dan dibersihkan dari semua
kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak ada
kebocoran-kebocoran.

 Pekerjaan urinoir
a. Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan adalah merk toto atau setara
yang dipakai adalah dengan fitting standart.

b. Urinal yang dipasang adalah urinal yang terseleksi dengan baik tidak ada
bagian-bagian yang gompal, retak dan cacat lainnya dan telah disetujui
pengawas.

c. Pemasangan urinal type Muslem pada tembok menggunakan baut fisher atau
stainless steel dengan ukuran yang untuk menahan beban seberat 20 kg tiap
baut.

d. Setelah urinal terpasang letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai


dengan gambar sambungan instalasi plumbingnya harus tidak ada kebocoran-
kebocoran.

 Pekerjaan kloset
a. Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah Toto atau
setara: tipe yang dapat dipakai dapat dilihat pada gambar.

b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi


dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya
dan telah disetujui pengawas.

c. Untuk dudukan dasar kloset papan jati tua tebal 3 cm dan telah dicelup dalam
larutan pengawet lahan air, dibentuk seperti dasar Kloset. Kloset disekrupkan
pada papan tersebut dengan sekrup kuningan.

d. Kloset harus terpasang dengan kokoh dan letak ketinggian sesuai gambar,
waterpass, semua noda-noda harus dibersihkan,sambungan-sambungan pipa
tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

IX - 83
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
 Pekerjaan kran air
a. Semua kran air yang dipakai, adalah merk Toto atau setara demam chromed
finish. Ukuran keperluan masing-masing sesuai diselesaikan keperluan
masing-masing sesuai dengan gambar Plumbing dan brosur alat-alat sanitair.

 Floor Drain
a. Floor Drain dipasang di tempat-tempat sesuai gambar menggunakan merk –
ex san ei atau setara.

b. Floor Drain yang dipasang telah diseleksi baik tanpa cacat dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

c. Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain penutup lantai harus
dilubangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai floor drain tersebut.

Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air
Emboco ex MTC atau setara pada lapisan teratas setebal 5 mm diisi dengan lem Araldit
ex Ciba atau setara.

F. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM


1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu dan kusen jendela seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar perencanaan. Seluruh Kusen untuk pintu
yang dipasang engsel kupu-kupu di beri kayu 5/7 yang telah diserut setinngi pintu.
c. Pekerjaan yang berhubungan :
 Pekerjaan Kaca dan Cermin
 Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci
 Pekerjaan Sealant.
2. BAHAN/PRODUK
a. BAHAN RANGKA
 Dari bahan aluminium framing system, dari produk, dalam negeri yang ex.
YKK, Alcan setara disetujui Perencana/Konsultan Management Konstruksi.

IX - 84
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
 Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah
disetujui Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
 Pewarnaan Natural aluminum anodize sesuaikan dengan ketentuan pabrik,
atau kalau diperlukan warna harus dikoordinasikan dengan Perencana dan
MK .
 Nilai batas deformasi yang diijinkan 2 mm.
 Bahan yang diproses di pabrik harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana/Konsultan
Management Konstruksi.
 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat
dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
 Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
b. PENJEPIT KACA
 Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan disyaratkan hanya 1
(satu) sambungan serta harus kedap air.
c. BAHAN PANIL DAUN PINTU, JENDELA, PARTISI.
 Semua bahan untuk pintu kaca interior Frame less menggunakan :
 Kaca Bening dan Kaca Rayban tebal 5 mm.
 Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida
maupun bercak-bercak lainnya, dari produk PT. Asahimas Jaya Safety Glass.
3. PELAKSANAAN
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan
lubang-lubang bukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan,
caraa pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka
aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutamaa untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada cacat berkas penyetelan.

IX - 85
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
c. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran
jadi.
d. Daun pintu.
 Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Perencana/Konsultan Management Konstruksi tanpa meninggalkan bekas cacat
pada permukaan yang tampak.
 Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.

XIII. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


A. PEKERJAAN PLUMBING
( AIR BERSIH, AIR KOTOR, AIR BUANGAN DAN AIR HUJAN )
1. UMUM
1.1. PENJELASAN
a. Bab ini menjelaskan secara spesifik / khusus menyangkut
disiplin/sub-pekerjaan Sistem/Pekerjaan PLAMBING (Air Bersih, Air
Kotor, Air Buangan, Air Hujan), dan ini merupakan bagian dari RKS
Pekerjaan Perencanaan Gedung Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik
(PPILN).
b. Spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan gambar
perencanaan dan informasi yang diberikan pada proses pelelangan ini, dan
telah diberikan kepada setiap peserta lelang adalah merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari paket pekerjaan ini secara umum dan secara khusus
sub-pekerjaan pada Bab ini.
1.2. M A T E R I A L
a. Material yang akan didatangkan dan
dipasang adalah baru, bebas dari cacat, lengkap sebagai unit peralatan,
asli/orginal dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta. Jaminan dari
uraian tersebut di atas harus dinyatakan berupa dokumen atau Surat
Keterangan dari pabrik pembuat.
b. Material/barang harus didapat dari
agen resmi yang ada di Indonesia yang didukung oleh pabrik pembuat
dimana barang diproduksi.

IX - 86
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
c. Dokumen/Surat Keterangan resmi ini
harus juga dilampirkan pada saat persetujuan material.
1.3. TENAGA PELAKSANAAN
a. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga
yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya, agar dapat memberikan hasil
kerja yang terbaik dan rapi.
b. Untuk pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan harus memberikan surat
pernyataan yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang
melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan
kecakapan. Terutama orang yang akan mengerjakan pengelasan pipa
(tukang las) dan pemasangan instalasi tembaga haruslah ditunjuk pekerja
yang memiliki sertifikat.
c. Pelaksana Pekerjaan wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang
dikeluarkan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan Surat
Rekomendasi lainnya apabila diperlukan dalam pekerjaan ini.
d. Pelaksana Pekerjaan harus memiliki Sertifikat Perusahaan dalam Bidang
Plambing yang dikeluarkan oleh Asosiasi Perusahaan terkait yang sudah
diakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi setempat atau
Nasional.
1.4. IZIN – IZIN
a. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk
melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan atas
tanggungan dan biaya Pelaksana Pekerjaan.
b. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan
resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus
dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan atas tanggungan dan biaya Pelaksana
Pekerjaan.
c. Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat
yang dipatentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan untuk ini.
d. Pelaksana Pekerjaan wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.
e. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari
pihak yang berwenang (terkait) sesuai ketentuan yang berlaku setempat
yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada Pemberi Tugas/
IX - 87
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk ini dan seluruh biaya
yang timbul merupakan tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
1.5. KORELASI PEKERJAAN
a. Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada sehubungan dengan
pekerjaan Plambing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar pelaksanaan
merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan Plambing.
b. Semua pekerjaan pembuatan dudukan/pondasi untuk pompa/mesin
dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan Plambing termasuk pembuatan tali air
disekitar pondasi pompa.
c. Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan Plambing yang
dilakukan oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan Plambing wajib memberikan
data-data dan gambar-gambar yang diperlukan pihak lain yang
mengerjakannya dan menjaga pekerjaan pihak lain untuk kepentingannya.
d. Semua penarikan pipa air bersih yang tidak tercantum dalam gambar-
gambar dan spesifikasi dilakukan oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan
Plambing harus berkoordinasi dan memberikan data-data,
e. ukuran dan gambar-gambar kepada pihak lainnya yang mengerjakannya.
f. Seluruh fasilitas listrik, air, sanitair sementara/darurat hendaknya
diusahakan oleh Pelaksana Pekerjaan Plambing serta telah dimasukkan
dalam penawarannya.
g. Dalam hal dimana ada lebih dari satu Pelaksana Pekerjaan Plambing dengan
tingkat prioritas tanggung jawab yang sama dan bagian pekerjaannya
terletak berdampingan maka masing-masing Pelaksana Pekerjaan wajib
melakukan perapihan pada bagian pekerjaannya serta melindungi bagian
pekerjaan Pelaksana Pekerjaan lain sedemikian rupa sehingga tidak cacat
akibat pelaksanaan pekerjaan menurut bagiannya.
1.6. SUB PELAKSANA PEKERJAAN
a. Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus atau tenaga-tenaga pelaksana
yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian
dan lain-lain maka Pelaksana Pekerjaan dapat menyerahkan sebagian
instalasinya kepada Sub Pelaksana Pekerjaan lain setelah mendapatkan
persetujuan pemilik proyek/Konsultan Pengawas/ Konsultan Perencana.
b. Pelaksana Pekerjaan wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup
pekerjaannya, baik yang dilaksanakannya sendiri maupun yang telah di sub-
IX - 88
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
kontrakkan.
c. Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana dan
Perencana tidak dapat dituntut bila ada gugatan sub Pelaksana Pekerjaan
karena tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh Pelaksana
Pekerjaan Plambing.

1.7. JAMINAN DAN PEMELIHARAAN


a. Pelaksana Pekerjaan harus memberikan jaminan pabrik (Guaranted of
product) kepada pemilik proyek, terhadap peralatan utama antara lain (unit
pompa dan STP) yang digunakan pada proyek ini selama 1 (satu) tahun.
b. Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian
pekerjaannya yang ternyata bercacat atau rusak selama jangka waktu
jaminan/yang tersebut di atas setelah proyek ini diserah terimakan untuk
pertama kalinya, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
c. Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok
barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi
akibat dari kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka
waktu jaminan setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kali.
1.8. PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pelaksana Pekerjaan harus
menyerahkan gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan
cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini dalam
bahasa Indonesia.
b. Data-data tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas sebanyak 3
(tiga) set dan kepada Konsultan Perencana 1 (satu) set.
c. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction
Manual, Instalation Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction,
Trouble Shooting Instruction dan brosur-brosur harus asli dan Gambar As
Built Drawing.
d. Pelaksana Pekerjaan harus memberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk
operasi dan perawatan kepada pemilik proyek dan sebuah hendaknya
dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam
ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
IX - 89
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
e. Selain dari pemberian manual ini, Pelaksana Pekerjaan juga harus
memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya
kepada petugas-petugas teknik (Team Engineering) yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.
f. Merupakan kewajiban/keharusan bagi Pelaksana Pekerjaan untuk
memberikan surat garansi atas peralatan-peralatan utama kepada Pemberi
Tugas termasuk garansi terhadap instalasi pemipaan
g. maupun material pipa/sambungan pipa yang dipakai pada proyek ini atau
yang merupakan scope pekerjaannya.
1.9. SURAT KETERANGAN
a. Pelaksana Pekerjaan harus memberikan Surat Keterangan/Sertifikat dari
Dinas Keselamatan Kerja (Depnaker) atau instansi yang berwenang untuk
itu, yang menunjukkan bahwa unit peralatan pompa dan sistem tersebut
dapat dipergunakan serta layak untuk diterima dan digunakan.
b. Pompa-pompa yang bukan submersible harus terkopel di factory/pabrik di
Indonesia.
c. Surat Keterangan keagenan yang berada di Indonesia untuk material-
material import.
1.10. DATA SUKU CADANG
a. Pelaksana Pekerjaan harus menjamin dengan Surat Jaminan adanya suku
cadang yang mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan
mengalami gangguan atau kerusakan dalam waktu yang pendek, baik untuk
peralatan utama maupun peralatan penunjang.
1.11. STANDAR DAN PERATURAN-PERATURAN
a. Untuk material/peralatan serta pengerjaan instalasi sistem plambing dan
sub-sistem yang menjadi lingkup pekerjaan dalam bab ini, harus memenuhi
dan mengikuti beberapa referensi, standar material dan pengerjaannya
begitu pula Peraturan Daerah terkait namun tidak terbatas kepada apa yang
disebutkan di bawah ini :
1. Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6481-2000 disebut sebagai Sistem
Plambing-2000.
2. Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0255-2000 disebut sebagai
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL - 2000) untuk pekerjaan listrik
dalam sub-pekerjaan sistem plambing ini.
IX - 90
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
3. Beberapa standar internasional/negara lain yang tidak bertentangan
dengan SNI terkait seperti: NFPA, National Plumbing Codes, dan lain-
lain.
4. Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.
5. Pedoman Peraturan Plambing Indonesia yang dikeluarkan oleh
Direktorat Teknik Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum.
6. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3
(PUBB) 1956 NI-3 1963. PUBB 1969.
7. Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NI-2/1971.
8. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja
harian, mingguan, bulanan dan borongan.
9. Dan lain-lain.
2. PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Sistem Plambing ini mencakup namun tidak terbatas kepada yang disebut
antara yaitu :
a. Pengadaan dan pemasangan Peralatan Utama sistem air bersih berupa panel-panel
pompa, pompa distribusi, pressure tank, pompa penguras, sistem pemipaan,
berikut peralatan pendukungnya, antara lain valve-valve, reducer, elbow, flanged
dan lain-lain sampai kesetiap fixture pengeluaran.
b. Pengadaan dan pemasangan sistem distribusi air dari PDAM beserta perizinan dan
lain-lain.
c. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, air buangan, pipa
ventilasi, floor drain, clean out dan instalasi buangan air bekas.
d. Pengadaan dan pemasangan sistem drainasi vertikal dan horizontal termasuk unit
Roof drain.
e. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi listrik dari setiap peralatan pompa
sampai ke panel termasuk unit panelnya.
f. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh peralatan dengan baik
dan memenuhi persyaratan/standard yang telah ditentukan didalam spesifikasi
teknis ini (termasuk pengadaan listrik untuk pompa selama proses testing and
commissioning merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan Plambing).
3. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS
3.1. MATERIAL / BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI
IX - 91
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
a. Pemipaan
 Untuk pipa-pipa jaringan/instalasi sistem air bersih digunakan
pipa-pipa Galvanize Iron Pipe (GIP) dengan ukuran sesuai yang ada
dalam gambar perencanaan serta harus memenuhi persyaratan DIN 8077
1999, BS EN 12165 1998, AS/NSZ 4020 1999 atau standard-standard
lainnya yang disetujui oleh Pemberi Tugas/ Konsultan
Perencana/Konsultan Pengawas.
 Pipa air kotor, air buangan, ventilasi, dan pipa air hujan dari lantai
atap PVC Class AW (10 kg/cm²).
 Klasifikasi jenis pipa dan ketebalan pipa PVC yang digunakan
Diameter dalam Tebal dinding minimum
1. dia. 50 s/d 75 mm 3,00 - 4,15 mm
2. dia. 100 s/d 125 mm 4,50 - 5,40 mm
3. dia. 150 s/d <200 mm 6,40 - 8,40 mm
4. dia. 200 s/d <250 mm 8,40 - 10,30 mm
 Seluruh jenis pipa PVC utamanya yang digunakan pada proyek ini
harus memenuhi Standard Industri Indonesia (SII) 0344-82/ISO-4065,
JIS.K.6741-1975 dan JIS.K.6742-1979.
b. Valve - valve
 Gate Valve :
1. Digunakan tipe bronze body, non rising stem, screwed bonnet, solid
wedge disk, screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50
mm atau bisa digunakan tipe Butterfly untuk diameter 65 mm s/d
diameter 200 mm.
2. Digunakan tipe flanged or lugged body, stainless steel disk, stainless
steel shaft, hand wheel operated with position indicator untuk valve
lebih besar diameter 50 mm.
3. Tekanan kerja valve-valve adalah minimum 225 psi.
 Check Valve
1. Digunakan material bronze body, swing type, Y pattern, screwed
cup, metal disk, screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50
mm.
2. Digunakan swing silent type dengan stainless steel disk.

IX - 92
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
3. Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah
minimum 225 psi.

c. Strainer :
 Digunakan tipe bronze body screwed cap, stainless steel mesh screwed
end untuk strainer sampai dengan diameter 50 mm
 Digunakan Y pattern, stainless steel perforated screen, bolted bonnet,
flanged end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.
d. Flexible Connection
 Digunakan flexible connection model doublesphere dengan material
Neoprene Rubber yang dapat menahan tekanan sampai 14 kg/cm².
e. Air Release Valve
 Air Release Valve yang digunakan adalah jenis peralatan untuk
mengeluarkan kandungan udara pada jalur pemipaan secara automatic.
 Besarnya diameter yang digunakan adalah 40 mm. Material body dan
cover dari Cast Iron (besi tuang) yang memenuhi standard ASTM A 126,
class B.
 Material floating dari bahan stainless steel. Tekanan kerja peralatan yang
digunakan mencapai 150 psi (± 10 kg/cm²) pada temperatur air sampai
dengan 80°C.
f. Meter Air
 Meter air yang akan digunakan harus mudah dibaca, mempunyai
ketelitian yang tinggi, mampu mengukur pada jumlah kapasitas yang
besar.
 Tipe yang digunakan :
1. Untuk diameter pipa ½" (15 mm) sampai dengan 1½" (40 mm)
digunakan tipe fan-wheel dry-dial water meter.
2. Connection/sambungan digunakan sistem ulir/draat.
3. Untuk diameter lebih besar dari 1½" (40 mm) atau dari diameter 2"
(50 mm) sampai dengan 8" (200 mm) digunakan tipe horizontal
Helix Detachable Magnet-drive Water Meter atau tipe lainnya yang
setara dan disetujui oleh Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.

IX - 93
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
4. Water meter dari jenis anti-magnet mechanism dengan tekanan kerja
sampai dengan 10 kg/cm², temperature air  50°C. Sistem
connection sambungan digunakan sistem flange.

g. Pressure Gauge
 Type : Bourdon-Tube Pressure Gauge
 Size of Dial : 100 mm
 Satuan ukuran : psi dan kg/cm²
 Skala ukuran : 0 s/d 25 kg/cm²
 0 s/d 350 psi
 Connection nominal diameter : ½ inch
h. Roof Drain
 Material roof drain yang digunakan harus dari tipe dome grate, bahan
cast iron dengan total besaran inlet yang ada luasannya harus sama
dengan luasan penampang pipa talang. Unit roof drain harus mudah
dipasang dan mudah dapat diganti bila terjadi kerusakan. Roof drain ini
dipasang hanya pada lantai atap beton (dak beton).
i. Float Valve
 Type : Ball Float Valve
 Material body : Gun metal/BRONZE
 Strainer : Stainless Steel
 Material float : Copper
 Material ball float lever : Brass
 Maximum working pressure : 10 kg/cm²
 Pemasangan : Float valve dipasang pada posisi horizontal
4. INSTALASI PEMIPAAN
4.1. Sistem Penyambungan Pipa
a. Pipa Air Bersih :
Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple,
tee dan sebagainya harus terbuat dari bahan yang sesuai untuk pipa kelas
10kg/cm2 ( PN 10 ) serta berasal dari merek yang sama dengan merek pipa.
Sistem sambungan sesuai petunjuk dari pembuat pipa yang sama. Sistem
sambungan yang dipilih harus disetujui Konsultan Pengawas

IX - 94
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
b. Pipa Air Kotor/Buangan, Ventilasi dan Air Hujan:
Digunakan sistem lem/solvent cement untuk pengikatnya terutama untuk
pipa-pipa cabang atau pipa yang berdiameter kecil, khusus instalasi air
kotor/buangan dan pipa ventilasi. Sistem penyambungan uPVC harus
memenuhi standard JWWA S 101-1967, dimana untuk ukuran nominal pipa
50 mm kebawah menggunakan solvent cement dan untuk pipa 65 mm
keatas menggunakan solvent cement Joint.
Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran
solvent cement harus memenuhi standard antara lain :
 Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimal sebanyak 25
gram pada setiap penyambungan.
 Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvent cement minimal
sebanyak 120 gram pada setiap penyambungan.
 Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini
harus benar-benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada
pelaksanaannya dilapangan, Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan
tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya.
4.2. Penggantung / Penumpu Pipa
a. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibout dengan kuat lengkap dengan
penggantung atau angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk
mencegah timbulnya getaran. Standard yang dipersyaratkan harus buatan
pabrik (lokal standard) dengan ketelitian tinggi sesuai gambar rencana.
b. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur
dengan jarak maksimum tidak lebih dari 250 cm.
c. Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga +
1 mm.
d. Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber seal
yang elastis, atau fire stop dari bahan Mortar yang memenuhi standard BS
476 Part 4.
e. Pemasangan pipa harus rata dan rapih, serta rigid baik untuk pipa horizontal
maupun untuk sistem pemipaan vertikal.
f. Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat
dari karet getas.

IX - 95
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
g. Penggantung atau penumpu pipa adalah standart product dan harus
disekrup/terikat pada konstruksi bangunan dengan angker yang dipasang
pada waktu pengecoran beton atau dengan Ramset.
h. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan bahan kayu jati serta klem/ clamp
dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 250 cm untuk setiap clamp.

4.3. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya


a. Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
b. Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan
sebagainya.
c. Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab untuk melengkapi komponen
tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi plambing.
d. Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-
balok dari beton dengan campuran yang kuat (K.300) dan dipasang setiap
ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.
4.4. Pipa-pipa Dalam Tanah
a. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalaman 60 cm diukur dari
garis tengah pipa untuk pipa diameter 100 mm ke bawah dan 80 - 100 cm
untuk pipa diameter 125 mm ke atas sampai ke permukaan tanah.
b. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang
pipa terletak tertumpu dengan baik.
c. Sebelum ditanam pipa harus dicoating/pelapis anti karat, pekerjaan coating
dilakukan pada pabrik pembuat pipa atau bila dilakukan proteksi anti karat
di lapangan bisa digunakan jenis pelapis/pembungkus dari bahan bitumen
yang diperkuat dengan lapisan polyethylene untuk mendapatkan jaminan
kwalitas yang lebih baik. Cara pekerjaannya harus mengikuti standar produk
yang akan digunakan.
d. Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan
pada lubang-lubang yang sama.
e. Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana yang ditunjuk, semua kotoran
IX - 96
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
dibuang dari lubang galian ditimbun kembali dengan baik, pasir urug atau
tanah bekas galian atau dengan bahan yang ditentukan Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana dengan mendapatkan izin tertulis.
f. Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari
garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila
tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut
buku petunjuk Pedoman Plambing Indonesia Tahun 1979 untuk dalamnya
galian.
g. Pipa-pipa yang melewati jalan, ditambah lapisan beton bertulang tebal 15
cm dengan mutu beton (K.225-U.24 dengan komposisi 250 kg besi/m3
beton).
h. Pada jalur pipa harus dibuat tanda-tanda dari balok beton di atas tanah untuk
memudahkan Indentifikasi pipa di dalam tanah.
5. PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN
Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan
tekanan 12 kg/cm² untuk pipa air bersih, sedangkan untuk pipa air
kotor dengan tekanan + 8 kg/cm² tanpa mengalami kebocoran dalam waktu
minimum 24 jam tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pengetesan
dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter.
6. PENGECATAN
Semua pipa yang terlihat/exposed harus dilakukan pengecatan.
Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda/warna cat pada
setiap jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa
pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan. Standard merk Cat yang digunakan
yang berkualitas..
Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
 Untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru tua.
 Untuk pipa air kotor dipakai warna hijau.
 Pipa air buangan atau drain dipakai warna abu-abu.
 Untuk pipa-pipa exposed tanda-tanda berupa arah panah, arah aliran di luar pipa
(warna arah panah putih).
 Pipa-pipa non exposed diberi tanda-tanda di tempat-tempat kontrol / pemeriksaan.
 Atau ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.

IX - 97
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
7. INSTALASI LISTRIK
Sistem Instalasi Listrik untuk melayani kebutuhan pompa-pompa air bersih, air kotor
dan lain-lain sesuai dengan peraturan PUIL 2000 (edisi terbaru) dan standar IEC dan
NFPA.
Pemasangan kabel daya, kabel kontrol dari panel pompa ketiap motor atau peralatan
sensor/pressure switch/elektroda kontrol harus dilindungi dengan pipa galvanized
dan dilengkapi dengan socket/Lock Nut agar supaya kabel tidak lecet.
7.1. Panel Listrik
Panel terbuat dari bahan plat baja dengan menggunakan cara mekanis.
Frame/rangka panel harus digalvanized dan ditanahkan (Grounding System)
dengan baik serta harus dapat mendukung/menopang beban panel beserta
komponen dan tahan terhadap tekanan mekanis bila terjadi hubung singkat.
Panel harus dibuat di pabrik yang sudah mendapat rekomendasi dari PLN.
Semua kabinet harus dicat dengan warna abu-abu atau warna lain yang
ditentukan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana dimulai
dengan cat dasar kemudian dibuat tahan karat dengan cara "Galvanized
Cadmium Plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer".
Kabinet harus buatan pabrik tebal minimal yang dipersyaratkan untuk bahan
kabinet plate 2 mm, lengkap dengan komponen serta accessoriesnya.
7.2. Komponen Listrik
a. Circuit Breaker
 Rating Arus : Sesuai gambar perencanaan
 Insulating Rating : 660 V AC
 Voltage Rating : 400 V AC
 Frequency : 50 Hz
b. Breaking Capacity
 Capacity : 20 kA
 Relay : Thermis dan Magnetic Over Current Relay
c. Power Contactor
 Rating Arus : Sesuai dengan kapasitas Motor
 Insulating Rating : 660 V AC
 Voltage Rating : 400 V AC
 Frequency : 50 Hz

IX - 98
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
 Rated Coil : L 20 V AC
 Dilengkapi : Auxilary Contact 2 NO, 2 NC
d. Amper Meter
 Class : 1,5
 Over Load Cap : 1,2 x In Continue
 Ukuran : 96 x 96 mm
 Skala : Disesuaikan
 Type : Moving Iron, untuk pengukuran AC
e. Volt Meter
 Class : 1,5
 Over Load Cap : 1,2 x In Continue
 Skala : 0 - 500 Volt
 Ukuran : 96 x 96 mm
 M e r k : MG, Siemens, AEG, ABB
f. Lampu Indikator
 Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm.
 Warna : Merah, kuning, biru
g. Push Button
 Semua push button dilengkapi dengan lampu indikator warna : hijau -
merah
 Panel Mounting, double ON - 1, OFF - 0.
h. Selector Switch
 Type Rotary Switch
 Rated Voltage : 660 Volt
8. PEKERJAAN AIR BERSIH
8.1. Pompa Distribusi / Pompa Transfer
 Type pompa : Centrifugal pump
 Kapasitas : 200 l/menit
 Total head : 22 m
 Daya pompa : 5,5 kW
 Putaran Pompa : 2900 rpm
 Karakteristik listrik : 380 V, 3 ph, 50 Hz

IX - 99
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
 J u m l a h : 2 (dua) unit (1 unit operasi, 1 unit cadangan)
 Operation : Auto atternate paralel operation
 Sistem kerja pompa berdasarkan triger tekanan. Pergantian
pengoperasian pompa cadangan dilakukan secara manual dan automatic.

8.2. Level Switch Pump Control


 T y p e : Electric dengan sistem relay ex Jerman
 Control voltage : 220 V, 1 ph, 50 Hz
 Dipasang untuk keperluan pompa Transfer distribusi disisi hisap dan
tendon atas.
9. PEKERJAAN AIR KOTOR
9.1. Air Kotor dan Buangan
Diadakan pemisahan antara air kotor buangan dari WC dengan air buangan
dari urinoir dan air buangan dari Wastafel atau floor drain.Pengumpulan
digunakan sistem bercabang yang berupa pipa-pipa horizontal dan vertikal
dalam shaft, kemudian disalurkan ke saluran drainage dan dibuang kesaluran
kota.
9.2. Pipa Ventilasi
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding menggunakan uPVC
diameter pipa 25 mm s/d 65 mm dan pipa ventilasi utama pada shaft dengan
diameter 80 mm.
Pada akhir pipa ventilasi utama dalam shaft dipasang vent cup pada lokasi
paling atas. Khusus pipa ventilasi reservoir bahan GSP diameter 100 mm
minimal sebanyak 2 (dua) unit ventilasi.
Instalasi harus rapih, tidak bocor, dan untuk sistem maupun layoutnya dapat
dilihat pada detail gambar perencanaan.
10. PEKERJAAN AIR HUJAN
10.1. ROOF DRAIN
 Tipe : Bowl type
 Material : Cast iron
 Dimensi : 4 inci
 Pemasangan : dilengkapi sealent anti bocor
 Lokasi : Atap dak beton

IX - 100
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
XIV. LAIN-LAIN
1. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas, kontraktor diwajibkan pula
mengadakan pengurusan-pengurusan antara lain :
a. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah harus diproses dan
dilaksanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
b. Perihal Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) ini segala pembiayaan yang
diperlukan untuk pembuatan IMB sampai dengan selesai DIBIAYAI
sepenuhnya oleh Penyedia jasa (Besarnya biaya pengurusan IMB tidak
dimunculkan dalam RAB penawaran, namun Penyedia Jasa sudah harus
memperhitungkan sejak awal perihal biaya IMB ini dengan mencari informasi
ke Instansi terkait ).
c. Biaya Perijinan perihal Uji kelayakan dari Instansi terkait seperti Perijinan dan
Pengesahan Penangkal Petir dari Disnakertrans, Perijinan/pemeriksaan atas
pemasangan Instalasi listrik dari Lembaga Konsuil yang dipersyaratkan, tidak
diperbolehkan dimasukkan dalam penawaran dalam RAB.
d. Bill of Quantity (BQ) yang disampaikan Konsultan Perencana kepada peserta
lelang TIDAK MENGIKAT, hanya sebagai ancar-ancar dalam menghitung,
peserta lelang harus menghitung kembali RAB berdasarkan gambar, RKS serta
perubahan-perubahan yang tertuang dalam Addendum Penjelasan.
e. Peserta lelang diperbolehkan untuk menambah/mengurangi item pekerjaan,
volume pekerjaan dan lain sebagainya sesuai dengan kehendak Penyedia jasa
yang mungkin pekerjaan-pekerjaan dimaksud belum termasuk atau tidak
diperlukan dalam BQ yang dibuat oleh Konsultan Perencana.
2. Penyedia jasa diharuskan menyiapkan dalam jumlah yang cukup perlatan dan
pengamanan penunjang lapangan yang diperlukan seperti : topi proyek, sepatu
proyek, jas hujan dan P3K
3. Disarankan menutup lokasi pekerjaan dengan menggunakan pagar pengaman dari
bahan seng/papan agar kegiatan pelaksanaan tidak mengganggu kegiatan
belajar/mengajar disekitar lokasi.
4. Sebelum penyerahan pertama, Penyedia jasa wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel,
halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan
dari lokasi pekerjaan.
5. Meskipun dibawah pengawasan direksi dan unsur-unsur lainnya, semua
penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan Penydia jasa,
untuk itu dalam melaksanakan pekerjaan-nya harus seteliti mungkin dengan selalu
berdiskusi dengan Konsultan perencana, pengawas maupun Dinas Teknis maupun
Direksi.
6. Penyedia jasa wajib menyerahkan bahan pelapis lantai dan penutup atap (genting)
dalam jumlah secukupnya yang sejenis kepada Direksi sebagai cadangan. bahan-

IX - 101
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
bahan cadangan tersebut harus sudah diserahkan sebelum serah terima ke- II.
7. Kebersihan lingkungan dan terjadinya kerusakan lingkungan/bangunan yang sudah
ada akibat pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggungan kontraktor pelaksana.
8. Selama masa pemeliharaan, penyedia jasa wajib merawat, mengamankan, dan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan ke ii
dilaksanakan, pekerjaan benar-benar telah sempurna.

MENYETUJUI :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KONSULTAN PERENCANA


PEMBANGUNAN GEDUNG PPILN CV. ZAHANNY REKAYASA

ZALINO SABRIAN, S.T., M.T. HANNY KARTIKA, S.T., M.T.


NIP. 195707171987031002 Direktur

IX - 102
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak

BAB – XIII
Daftar Kuantitas dan Harga

BAB XIII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan (Untuk Kontrak Lump Sum) :

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan, personil,
pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan
semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas
dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu

IX - 103
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran
lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada maka
biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.
6. Pokja Pengadaan akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Daftar Kuantitas (Bill Of Quantity) dijilid terpisah dari buku ini dan tetap menjadi satu kesatuan
yang mengikat di dalam dokumen pengadaan ini.

IX - 104
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak

BAB – XIV
Bentuk Dokumen Lain

BAB XIV
BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat]

Nomor : __________ __________, __ __________ 20__


Lampiran : __________

Kepada Yth.
__________
di __________

IX - 105
Dokumen Pengadaan Bab IX : Bentuk Kotrak
Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan
____________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Anda untuk
menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Anda, akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa.

Satuan Kerja __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Tembusan Yth. :
1. ____________ PA/KPA K/L/D/I
2. ____________ APIP K/L/D/I
3. ____________ Pokja Pengadaan
......... dst

IX - 106
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja K/L/D/I]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)


Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:


_______________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

Berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama ini
memerintahkan:
_______________ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
_______________ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
Yang dalam hal ini diwakili oleh: __________

Selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

Untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan : __________;


2. Tanggal mulai kerja : __________;
3. Syarat-syarat pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian : selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun dan
pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal __________
5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian
pekerjaan Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan
sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian
tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-
Syarat Umum Kontrak.

_________, __ __________ 20___

Untuk dan atas nama __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:


Untuk dan atas nama __________
[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN

Jaminan Sanggahan Banding dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: ______________________________


dalam jabatan selaku _________________dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
___________________ [nama bank] berkedudukan di ________________________________
[alamat]
untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ________________________ [Pokja Pengadaan]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________)

sebagai Jaminan Sanggahan Banding dalam bentuk garansi bank, apabila:


Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN
ternyata Sanggahan Banding yang diajukan tidak benar.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Sanggahan Banding
tidak benar dari Penerima Jaminan dan pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang
diajukan Yang Dijamin tidak benar.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.
Untuk keyakinan, pemegang
Dikeluarkan di : _____________
Garansi Bank disarankan untuk Pada tanggal : _____________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Bank]
Materai Rp. 6.000,-
________________
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: ____________ dalam jabatan selaku __________________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________ [nama bank]
berkedudukan di _________________________________________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada :
Nama : ________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________)

sebagai Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk garansi bank, apabila :


Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN
Ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
Sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supayabenda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.
7.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan
untuk mengkonfirmasi [Bank]
Garansi ini ke _____[bank]

Materai Rp. 6.000,-


________________
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN
Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _________________ [nama], ____________ [alamat]


sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________ [nama
penerbit jaminan], ____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai
PENJAMIN,bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________[nama PPK], _______________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
______________ (terbilang ____________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya
atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. _______________ tanggal _____________________
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila :
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk Materai Rp. 6.000,-
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
_____________________ __________________

Jaminan Uang Muka dari Bank


[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : ________________ dalam jabatan selaku


__________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada :
Nama : ________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________)

sebagai Jaminan Uang Muka dalam bentuk garansi bank, apabila :


Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :

Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang Muka yang
sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai
pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan
untuk mengkonfirmasi [Bank]
Garansi ini ke _____[bank]

Materai Rp. 6.000,-


________________
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA


Nomor Jaminan : __________________ Nilai : ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama PPK], _________________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya
atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. _______________ tanggal _____________________
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila :
5. TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.
6. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN
mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
7. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
8. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk Materai Rp. 6.000,-
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
_____________________ __________________
Jaminan Pemeliharaan dari Bank
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________________ dalam jabatan selaku


__________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada :
Nama : ________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________)

sebagai Jaminan Pemeliharaan dalam bentuk garansi bank, apabila :


Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.
Dikeluarkan di : _____________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan Pada tanggal : _____________
untuk mengkonfirmasi
Garansi ini ke _____[bank] [Bank]

Materai Rp. 6.000,-


________________
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN
Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama PPK], _________________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya
atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. _______________ tanggal _____________________
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila :
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _____________ Pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Untuk keyakinan, pemegang Materai Rp. 6.000,-


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]

_____________________ __________________
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Isian Daftar Peralatan Utama yang digunakan

Bukti
Jenis Tahun Kondisi Lokasi
No Jumlah Merk/Type Kepemilikan
Peralatan pembuatan Baik/buruk peralatan
*)
1 2 3 4 5 6 7

KETERANGAN :
*) Bukti Kepemilikan : Milik Sendiri atau sewa jangka pendek/panjang

……………….., ……………. 2018

PT./CV. ………………

Tanda tangan dan


di cap perusahaan

( …………………………….)
Nama jabatan Pimpinan Perusahaan/wakil yang diberi kuasa
LAMPIRAN 2
Spesifikasi Teknis yang disampaikan

Spesifikasi
Spesifikasi Teknis yang
No. Nama Pekerjaan Teknis dalam Keterangan
disyaratkan
penawaran
1. Pekerjaan Beton  Kolom, balok, ring balok
Bertulang menggunakan beton mutu Fc 30
 Pilecap menggunakan beton
mutu Fc 40
 Pasir beton eks muntilan
kandungan Lumpur max : 5 %
 Batu split 2/3 pecah mesin
 Semen standart SNI
2. Pekerjaan Pasangan &  Pasir muntilan kandungan
Plesteran lumpur maksimal: 5 %.
 Batako : Lokal kualitas baik.
 Semen standart SNI
3. Pekerjaan lantai &  Keramik 40 x 40 eks. Asia-tile
penutup dinding : (KW-I) Type seperti yg sdh
 Penutup Lantai terpasang.
 Plint keramik Keramik 10x 40 Dilampiri
setara Asia Tile, type seperti yg brosur
sudah terpasang
 Keramik selasar : 40x40
Unpolshed serata Asia Tile

4. Pekerjaan Plafond  Gypsum board eks. Jaya Board /


Elephant / Knauff, tebal 9 mm.
 Rangka hollow galvanis
uk.rangka utama dan pembagi :
35x35x0,6mm Dilampiri
 Kawat penggantung rangka Ø 3 brosur
mm dilengkapi dengan
suspension hanger spring
adjusted.
 Calciboard tebal 4,5 mm
Pekerjaan Kosen  Alumunium eks Alexindo atau
5.  Pintu & Jendela YKK
 Alumunium : 3 x 1,70” tebal 18
micron.
 Warna natural / silver.
Dilampiri
 Engsel, Mortise lock, cylinder brosur
 Asesoris daun pintu
key, leverhandel setara Epco /
Solid.

 Asesoris daun  Casement & Rambuncis setara


jendela Epco / Solid
6. Pekerjaan Kaca Jendela  Kaca flat glass rayband – 5mm Dilampiri
brosur
7. Pekerjaan Cat
 Cat Tembok Interior  Eks MOWILEX
 Cat Tembok  Weathershield eks. MOWILEX Dilampiri
Eksterior  Eks. MOWILEX
brosur
 Cat Plafond  Eks EMCO atau setara
 Cat Kayu

8. Pekerjaan Elektrikal Dilampiri


 Kabel  NYY / NYM SUPREME brosur
 Pipa conduit  Conduite clipsal 20 mm
 Lampu (flouresent)  Daylight
 Lampu Intregated  Philips
(RMI 300 GLOOS Rumah lampu setara Artolite
STRIP) ALML 2 X
18 Watt  Broco Gracio
 Saklar & Stop  Setara Phillips
Kontak
 Downlight RD 150
Essesntial 18 Watt Dilampiri
brosur
9. Pekerjaan Konstruksi  Kuda-kuda menggunakan profil
Kuda-kuda Baja ringan 2L 25.25.3
(Zincalum)  Gording menggunakan Dilampiri
C.150.65.20.3,2
brosur
 Genteng Glazuur M-Class
Natural (KW-I)
Penutup Atap
10. Instalasi Air Kotor  Maspion AW Dilampiri
brosur
11. Pekerjaan Penangkal
Petir.  Supreme Dilampiri
 Spitz tembaga ¾”  GIP Medium B. 1,5” x 6 m
brosur
 BC 50 mm2
 Grounding
……………….., ……………. 2018
PT./CV. ………………
Tanda tangan dan
di cap perusahaan
( …………………………….)
Nama jabatan Pimpinan Perusahaan/wakil yang
diberi kuasa
LAMPIRAN 3
Isian Daftar Personil Inti yang ditugaskan

Tgl/bln/thn Pendidikan Posisi yang Pengalaman Ijazah SKA/SKT


No Nama
lahir terakhir diusulkan kerja (thn) (nomor) (nomor)
1 2 3 4 5 6 7

KETERANGAN :
Dilampiri :
1. Surat Pernyataan Tenaga Ahli
2. Foto Copy Ijazah dan SKA/SKT tenaga ahli ybs.

……………….., ……………. 2018

PT./CV. ………………

Tanda tangan dan


di cap perusahaan

( …………………………….)
Nama jabatan Pimpinan Perusahaan/wakil yang diberi kuasa
Kelengkapan Dokumen Personil yang Ditugaskan

SURAT PERNYATAAN
TENAGA AHLI PERUSAHAAN YANG DITUGASKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Tenaga Inti/Ahli : ……………………………………………

Tempat dan tgl. Lahir : ……………………………………………

Pendidikan terakhir : …………………………………………….

Keahlian : …………………………………………….

Adalah benar-benar tenaga inti/ahli dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan :

Nama Perusahaan : ……………………………………………….

Alamat Perusahaan : ……………………………………………….

Telepon : ……………………………………………….

Posisi yang diusulkan sebagai : ……………………………………………….

Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka
pengadilan apabila semua keterangan yang diberikan tidak benar.

………….., ………… 2018

Mengetahui : yang menyatakan :


Pimpinan Perusahaan
CV/PT. …………………
Meterai
Ditanda tangan
dan dicap Rp. 6.000,-

( …………………………) ( ……………………..)
Lampiran Surat Pernyataan Tenaga Ahli

DAFTAR RIWAYAT PEKERJAAN

Nama (tulis lengkap/gelar) : …………………………………………….

Alamat tempat tinggal : …………………………………………….

Tempat/tgl. Lahir : ……………………………………………..

Keahlian : ……………………………………………..

Tahun Lulus : ……………………………………………..

Pengalaman Kerja *) : 1. ……………………………………………

2. ………………………………….…………

3. dst

*) Tahun s/d tahun, proyek, lokasi besarnya nilai proyek nama perusahaan tempat bekerja
dan jabatan ditempat kerja

………………., ………….. 2018

yang menyatakan

( …………………)
LAMPIRAN 4
Daftar Pekerjaan yang disubkontraktorkan

No. Nama Pekerjaan Nama Sub Kontraktor Keterangan


1. Pekerjaan Pemasangan kuda kuda
baja ringan
2. Pekerjaan Waterproofing plat atap
beton

Keterangan :
Dilampiri dengan keterangan dukungan dari Sub Kontraktor dan referensi pekerjaan sejenis dan
foto-foto dokumentasi yang sedang/telah dikerjakan beserta foto-foto dokumentas.

……………….., ……………. 2018

PT./CV. ………………

Tanda tangan dan


di cap perusahaan

( …………………………….)
Nama jabatan Pimpinan Perusahaan/wakil yang
diberi kuasa
LAMPIRAN
PERHITUNGAN SKP

PERHITUNGAN SISA KEMAMPUAN PAKET

KEGIATAN : .............................................................................
PEKERJAAN : ..............................................................................
LOKASI : ...............................................................................
TH. ANGGARAN : 2012

CARA PERHITUNGAN :

SKP : KP - Jumlah pekerjaan yang sedang dikerjakan

KETERANGAN
1. KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil KP = 5
2. Dalam hal kemitraan, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua perusahaa
yang bermitra

PERHITUNGAN :
Nama Perusahaan = ……………………………
Klasiifikasi =
…………………………….
Jumlah Proyek yang sedang dikerjakan = ………………… buah.
SKP = …….. bh - ………….bh = ………………… buah

………………….., ...............................,20...

Anda mungkin juga menyukai