Beranda
TIU - Verbal ( Kumpulan Antonim Kata )
Belajar PPPK Baru! Unduh Kembali
MENU SKB
Asli >< Palsu
Tryout SKB
C
Referral Cacat >< Normal
Hai, Bagas Yudhyanto 0 item BY MENU
E
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-antonim-kata 2/5
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-antonim-kata 3/5
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
hukuman
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-antonim-kata 4/5
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-antonim-kata 5/5
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
Beranda
TIU - Verbal ( Kumpulan Sinonim )
Belajar PPPK Baru! Unduh Kembali
Absah = Sah
Absurd = Janggal
Acum = Rujukan
Agresi = Serangan
Ahli = Pakar
Akselerasi = Percepatan
Almanak = Penanggalan
Andal = Tangguh
Anggaran = Aturan
Antagonis = Berlawanan
Api = Barah
Aplikasi = Pelaksanaan
MENU SKB
Arogan = Sombong
Artis = Seniman
Event Tryout B
Bahari = Laut
Bala = Bencana
Berdikari = Mandiri
Berongsang = Marah-marah
Bhineka = Berbeda-beda
Biologi = Hayati
Bisa = Dapat
Bubut = Cabut
Bungalow = Pesanggrahan
Bura = Sembur
Burkak = Cadar
C
Centeng = Body guard
Citra = Gambaran
Dampak = Akibat
Darma = Pengabdian
Daur = Siklus
Deduksi = Konklusi
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-sinonim-kata 1/6
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
Deduksi = Konklusi
Defleksi = Penyimpangan
Delusi = Ilusi
Demagog = Tiran
Derivasi = Afiksasi
Deskripsi = Pelukisan
Diagnosis = Penaksiran
Dialog = Obrolan
Diskriminasi = Subordinat
Disparitas = Perbedaan
Dispensasi = Pengecualian
Divestasi = Pelepasan
Dominasi = Penguasaan
Donasi = Bantuan
Dosis = Takaran
Dursila = Jahat
Ekonomis = Hemat
Eksibisi = Perunjukan
Ekskavasi = Penggalian
Eksklusif = Tertentu
Ekspansi = Perluasan
Eksploitasi = Pendayagunaan
Ekstensi = Perluasan
Ekuilibrium = Keseimbangan
Embargo = Larangan
Embarkasi = Keberangkatan
Empiris = Realitas
Endemi = Wabah
Epilog = Penutup
Ereksi = Birahi
Estetika = Keindahan
Estimasi = Perkiraan
Evakuasi = Pengungsian
Evaluasi = Penilaian
Fauna = Hewan
Fenomena = Kenyataan
Fertile = Subur
File = Arsip
Fitnah = Rekaan
Flora = Tanaman
Forum = Lembaga
Frekuwensi = Sinyal
Friksi = Bentrokan
Fundamental = Mendasar
Fungi = Jamur
Fusi = Gabugan
Galat = Keliru
Gemar = Getol
Generik = Umum
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-sinonim-kata 2/6
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
Genre = Aliran
Global = Dunia
Gongseng = Sangrai
dari presiden
Harmonis = Serasi
Hayati = Hidup
Hedonisme = Hura-hura
Hegemoni = Intervensi
Higienis = Bersih
Hiperbola = Berlebihan
Holistik = Keseluruhan
Homogen = Sejenis
Huma = Lahan
Humanisme = Kemanusiaan
Imbas = Efek
Imbasan = Isapan
Implikasi = Akibat
Implisit = Tersirat
Impulsif = Spontan
Indolen = Lesu
Infiltrasi = Penyusupan
Inheren = Melekat
Injeksi = Suntik
Inovasi = Penemuan
Insentif = Bonus
Insinuasi = Sindiran
Inspeksi = Pemeriksaan
Insting = Naluri
Instruktur = Pelatih
Instrumental = Fragmental
Interaksi = Hubungan
Invasi = Pencaplokan
Investigasi = Pemeriksaan
Iterasi = Perulangan
Jajak = Telaah
Jargon = Slogan
Jeda = Jarak
Jemawa = Angkuh
Jumantara = Awang-awang
Kaldera = Kawah
Kampiun = Juara
Kapital = Modal
Karakteristik = Ciri
Kawat = Dawai
Kecenderungan = Kesamaan
Kedap = Rapat
Kelenger = Pingsan
Keletah = Genit
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-sinonim-kata 3/6
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
Kendala = Hambatan
Khayalan = Imajinasi
Hai, Bagas Yudhyanto 0 item BY MENU
Kisi-kisi = Terali
Klarifikasi = Penjelasan
Komedi = Lawak
Kompendium = Ringkasan
Komplotan = Persekutuan
Konduite = Perilaku
Kondusif = Aman
Konfiden = Yakin
Konfrontasi = Pertikaian
Konkaf = Cekung
Konklusi = Kesimpulan
Konkret = Nyata
Konkurensi = Sengketa
Konsensus = Mufakat
Konservasi = Perlindungan
Konspirasi = Persekongkolan
Konstan = Kontinu
Kontiniu = Bersambung
Kontradiksi = Pertentangan
Konveks = Cembung
Konvoi = Pergerakan
Korelasi = Hubungan
Kreasi = Ciptaan
Kredibel = Andal
Krusial = Penting
Kudus = Suci
Kuliner = Masakan
Kulminasi = Klimaks
Kuno = Antik
Laba = Keuntungan
Landskap = Pertamanan
Latif = Indah
Legal = Sah
Liga = Perserikatan
Loka = Tempat
Majemuk = Beragam
Makar = Muslihat
Makelar = Pialang
Mala = Bencana
Manunggal = Bersatu
Mayapada = Dunia
Mediator = Perantara
Mekar = Mengembang
Mengecoh = Mengakali
Militan = Agresif
Misteri = Rahasia
Mistifikasi = Sakralisasi
Mistik = Gaib
Mitra = Kawan
Mixer = Aduk-aduk
Mobilitas = Gerak
Model = Contoh
Monoton = Terus-menerus
Motilitas = Gerak
Mudun = Beradab
Mutakhir = Terkini
Mutilasi = Pemotongan
Nabati = Botani
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-sinonim-kata 4/6
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
Naratif = Terinci
Nir = Tidak
Hai, Bagas Yudhyanto 0 item BY MENU
Nisbi = Relatif
Niscaya = Pasti
Norma = kebiasaan
dan tumbuh-tumbuhan
Opas = Pesuruh
Orisinil = Asli
Ortodok = Konservatif
Pangkas = Potong
Paparan = Gambaran
Paradoksal = Kontras
Paras = Wajah
Paripurna = Sempurna
Partikelir = Swasta
Paseban = Penghadapan
Pedagogi = Pengajaran
Pedoman = Panduan
Pembatasan = Restriksi
Pemugaran = Perbaikan
Pencerahan = Kesadaran
Perdeo = Gratis
Perforasi = Perlubangan
Perlop = Cuti
Pingsan = Kelenger
Pioner = Perintis
Plagiator = Penjiplak
Planning = Rencana
Poly = Banyak
Preman = Partikelir
Prestise = Martabat
Pretensi = Pura-pura
Primer = Utama
Prominen = Kondang
Promotor = Penganjur
Prosedur = Mekanisme
Proteksi = Perlindungan
Protesis = Buatan
Rahib = Pendeta
Ralat = Pembetulan
Rambang = Acak
Rancu = Kacau
Rapuh = Ringkih
Ratifikasi = Pengesahan
Relasi = Rekanan
Rendezvous = Pertemuan
Residu = Sisa
Restriksi = Pembatasan
Ringkih = Rapuh
Risi = Khawatir
Rona = Warna
Sahih = Benar
Sandang = Pakaian
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-sinonim-kata 5/6
8/21/2021 Materi-Teks - AYOCPNS
Sanksi = Hukuman
Sapta = Bilangan
Hai, Bagas Yudhyanto 0 item BY MENU
Sasana = Gelanggang
Selebaran = Risalah
Semboyan = Slogan
Seremoni = Perayaan
Serikat = Perkumpulan
Sinkron = Sesuai
Sintesis = Buatan
Somasi = Gugatan
Sosialisasi = Pengenalan
Spesifik = Khusus
Sporadis = Jarang
Stagnasi = Kemacetan
Standar = Baku
Stigma = Cacat
Strata = Tingkatan
Strategi = Taktik
Supervisi = Pengawasan
Swatantra = Otonomi
Syahdan = Konon
Ta’aruf = Perkenalan
Tabiat = Watak
Talenta = Bakat
Tandang = Lawatan
Tanggal = Lepas
Tangkal = Cegah
Tanur = Perapian
Taraf = Tingkat
Target = Sasaran
Telatah = Gerak-gerik
Tendensi = Kecenderungan
Termin = Tahap
Tiran = Diktator
Trail = Kisi-kisi
Transedental = Kesinambungan
Vandalisme = Destruksi
Ventilasi = Jendela
Verifikasi = Pembuktian
Versus = Lawan
Wahana = Sarana
Warta = Berita
https://ayocpns.com/belajar/skd/materi-teks/kumpulan-sinonim-kata 6/6
TIU - Numerik ( Teori Peluang, Permutasi, Dan Kombinasi )
Saat kita bermain dadu, angka berapa yang sering kita harapkan? Tentunya kita berharap mendapat angka
enam agar bisa bermain lagi bukan? Seberapa besar kemungkinan angka enam tersebut bisa kita dapatkan?
Disinilah salah satu penerapan teori peluang yang akan kita pelajari. Peluang adalah harapan terjadinya suatu
kejadian. Sedangkan sampel merupakan himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan/kejadian. Dalam hal ini sampel merupakan keenam mata dadu tersebut (1, 2, 3, 4, 5, 6).
Dari rumus diatas maka kita sudah dapat megetahui berapa peluang kita untuk mendapatkan mata dadu enam
tersebut. Jumlah sisi dadu yang kita harapkan hanyalah satu dari total enam sisi dadu, yaitu yang memiliki
angka enam. Maka peluang untuk mendapatkan sisi dadu tersebut adalah :
Frekuensi Harapan
Frekuensi Harapan (fh) dari suatu kejadian adalah banyaknya kemunculan kejadian yang dimaksud dalam
beberapa kali percobaan.
Atau dirumuskan seperti:
Bila kita melempar dadu sebanyak 12 kali percobaan, maka berapa kali kemungkinan munculnya mata dadu
enam? Dalam hal ini kita dapat memakai rumus frekuensi harapan dengan menggunakan peluang yang
sudah kita dapatkan sebelumnya.
fh= 1/6 x 12 = 2
Maka peluang untuk mendapat mata dadu enam adalah dua kali.
Jika A adalah suatu kejadian yang terjadi, dan A’ adalah suatu kejadian dimana A tidak terjadi, maka :
P(A) + P(A’) = 1
Sebelum mengetahui pengertian permutasi dan kombinasi ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui
pengertian dari faktorial. Sebab setiap penghitungan permutasi dan kombinasi tidak terlepas dari
penghitungan faktorial.
Faktorial adalah perkalian suatu bilangan bulat positif dengan semua bilangan bulat positif lain yang kurang
dari bilangan bulat tersebut.
n!=nx(n–1)x(n–2)x…x3x2x1
Contoh :
3! = 3 x 2 x 1
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1
9! = 9 x 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
Permutasi
Permutasi diartikan sebagai sebuah konsep penyusunan sekumpulan objek menjadi beberapa urutan berbeda
tanpa mengalami pengulangan. Di dalam permutasi, urutan sangat diperhatikan. setiap objek yang dihasilkan
harus berbeda antara satu dengan yang lain. kita ambil contoh, urutan huruf {ABC} berbeda dengan {CAB}
begitu juga dengan {BAC) dan {ACB}.
Rumus untuk mencari banyaknya permutasi n unsur jika disusun pada unsur k di mana k ? n adalah :
Permutasi dapat berupa permutasi siklis maupun permutasi berulang sebagai berikut.
Permutasi siklis
Permutasi siklis adalah jenis permutasi yang beranggapan bahwa susunan benda berbentuk lingkaran.
Dengan kata lain, permutasi siklis digunakan untuk melihat banyaknya penyusunan benda yang
disusun secara melingkar.
Permutasi berulang
Permutasi berulang adalah jenis permutasi yang dalam penyusunannya urutan diperhatikan dan suatu
objek dapat dipilih lebih dari sekali sehingga ada perulangan. Banyaknya permutasi adalah :
dimana :
n = banyaknya objek yang dapat dipilih
r = jumlah yang harus dipilih
Kombinasi
Kombinasi merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau seluruh objek dengan tidak memperhatikan
urutannya. di dalam kombinasi, {AB} dianggap sama dengan {BA} sehingga sebuah kombinasi dari dua
objek yang sama tidak dapat terulang.
Rumus kombinasi dari suatu himpunan yang mempunyai n elemen dapat dituliskan sebagai berikut :
TIU - Numerik ( Waktu, Jarak Dan Kecepatan )
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk tiba disekolah? Seberapa jauh jarak ke sekolah? Berapa kecepatan
yang diperlukan agar tiba tepat waktu di sekolah? Hal tersebut tanpa sadar sering terpikir dalam benak kita.
Waktu, jarak, dan kecepatan tentunya sudah sangat dekat dengan keseharian kita. Bab ini akan membahas
terkait hal tersebut dan pengaplikasiannya dengan kehidupan sehari-hari. Ketiga komponen tersebut
merupakan kunci utama dalam menguasai bab ini dengan baik.
A. Waktu
Waktu adalah lama berlangsungnya suatu kejadian. Satuan waktu yang paling sering digunakan
adalah detik, menit, jam. Selain itu, ada juga hari, minggu, bulan, tahun, dan lainnya tergantung dari
keadaan pertanyaannya.
Biasanya satuan antara pertanyaan dan jawaban yang dibutuhkan berbeda, sehingga kita perlu
mengkonversinya terlebih dahulu agar satuannya menjadi sama. Untuk itu, kita juga perlu mengetahui
hubungan antara suatu satuan waktu dengan satuan waktu yang lainnya.
1 menit = 60 detik
1 jam = 60 menit = 3.600 detik
1 hari = 24 jam
1 tahun = 12 bulan = 52 minggu = 365 hari
Hubungan satuan waktu diatas yang paling sering dipakai, namun juga perlu untuk mengetahui hubungan
satuan waktu lainnya sebagai persiapan diri yang lebih baik.
B. Jarak
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan
tertentu. Satuan yang paling umum digunakan adalah satuan panjang meter (m), namun kembali kepada
pertanyaannya sehingga kita juga harus mengkonversi satuannya terlebih dahulu bila diperlukan. Dibawah
ini adalah gambar yang menjelaskan hubungan antar satuan panjang.
Dari tangga diatas maka kita dapat mengambil beberapa contoh hubungan antar satuan panjang berikut :
Dengan memahami konsep dari tangga diatas, maka kita dapat dengan mudah mengkonversi satuan panjang
tanpa perlu menghapal satu per satu.
C. Kecepatan
Kecepatan merupakan besaran yang menunjukkan seberapa cepat suatu benda berpindah dari satu tempat
ketempat lainnya dengan satuan waktu tertentu. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa kecepatan dapat
diukur dengan menggunakan komponen jarak yang dibandingkan dengan waktu. Sehingga satuan kecepatan
berupa jarak/waktu.
Misalnya km/jam, meter/detik, dan lainnya.
Kecepatan Rata-Rata
Dari rumus diatas dapat kita ketahui rumus jarak dan waktu juga :
TRIK :
Agar lebih mudah dalam menghapal ketiga rumus diatas, dapat digunakan trik segitiga dibawah ini.
Untuk mengetahui rumus dari salah satu komponen diatas, tutuplah komponen yang akan dicari rumusnya,
dan bagian yang tidak tertutup merupakan rumus komponen tersebut.
Tutuplah komponen jarak dengan tangan, maka bagian yang tidak tertutup adalah kecepatan dan
waktu yang bersebelahan. Bila posisinya bersebelahan, maka kita menganggapnya sebagai perkalian.
Sehingga rumus dari jarak adalah kecepatan dikalikan dengan waktu.
Bila bagian yang tidak tertutup posisinya satu diatas dan yang satunya dibawah, maka kita
menganggapnya sebagai pembagian. Cobalah tutup kecepatan dan waktu secara bergantian sebagai
latihan.
Pengaplikasiannya
Seperti yang telah dijelasnya diawal bab sebelumnya, bahwa waktu, jarak dan kecepatan sangat dekat
dengan kehidupan sehari-hari kita dan sering kita terapkan baik sadar maupun tidak sadar. Penghitungan
dalam materi ini mungkin akan kita perlukan nantinya dalam keadaan tertentu. Misalnya, saat kita terlambat
berangkat sekolah, kita sudah mengetahui jarak dari rumah menuju sekolah dan waktu yang tersisa sebelum
gerbang sekolah ditutup. Maka dengan menerapkan materi bab ini, kita dapat menentukan berapa kecepatan
motor yang harus kita kendarai agar tiba tepat waktu disekolah. Tapi harus selalu mengutamakan
keselamatan ya walaupun akhirnya terlambat.
TIPS :
Biasanya soal yang diberikan dalam bentuk cerita yang lumayan panjang. Untuk memudahkan kita
dalam mengerjakannya, cari terlebih dahulu komponen apa yang ditanya dan komponen yang sudah
diketahui. Lalu cermati apakah perlu dikonversi atau tidak satuannya. Selanjutnya tinggal masukkan
saja ke rumus dan didapat hasilnya.
Sering latihan dengan memanfaatkan kegiatan sehari-hari agar semakin terlatih.
Jika t1 adalah waktu yang dibutuhkan orang pertama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, t2 adalah
waktu yang diperlukan oleh orang kedua untuk menyelesaikan pekerjaan yang sama, dan orang berikutnya,
maka resultan waktu jika mereka mengerjakannya bersama-sama adalah :
Jika v1 adalah kecepatan orang pertama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, v2 adalah kecepatan orang
kedua untuk menyelesaikan pekerjaan yang sama, dan orang berikutnya, maka resultan kecepatannya adalah
sebagai berikut :
Contoh Soal :
1. Si Lisa dan si Mirna memiliki pekerjaan sebagai asisten rumah tangga. Waktu yang dibutuhkan oleh si
Lisa dalam mencucui piring adalah 30 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan si Mirna adalah 60 menit.
Jika si Lisa dan si Mirna bekerja bersama-sama dalam mencuci piring tersebut, maka waktu yang dibutuhkan
adalah ...
15 menit
30 menit
45 menit
60 menit
20 menit
Jawab :
2. Jarak kota A dan B adalah 120 km. Jika x = lama waktu tempuh dari A ke B dengan kecepatan 75
km/jam, dan y = lama waktu tempuh dari A ke B dengan kecepatan 30 m/s, maka ...
x<y
x=y
x>y
2x > y
hubungan x dan y tidak dapat ditemukan
Jawab :
3. Seorang anak bernama Intan setiap pagi selalu berolah raga memutari sebuah lapangan dengan keliling 0,5
km. Apabila dengan kecepatan lari 5 km/jam Intan mampu memutari lapangan sebanyak 5 kali, berapa
lamakah Intan lari setiap paginya ?
10 menit
30 menit
50 menit
40 menit
20 menit
Jawab :
4. Seorang anak bernama Intan dalam 1 menit dapat membuat 10 simpul pita, sedangkan Joko dapat
membuat dua kali lipatnya. Jika Intan mulai bekerja 15 menit lebih awal dari Joko, dan keduanya selesai
setelah Joko bekerja selama 1 jam maka banyak simpul yang dihasilkan keduanya adalah ...
450
1950
2700
2250
1800
Jawab :
5. Jika sebuah benda bergerak dengan kecepatan delapan kaki perdetik, berapakah jarak yang ditempuhnya
selama setengah jam ? (1 kaki = 0,3048 meter)
4,39 kilometer
8,78 kilometer
43,9 meter
438,9 centimeter
1440 meter
Jawab :kecepatan = 8 kaki/detik
waktu = 30 menit = 1800 detik
jarak = kecepatan x waktu
jarak = 8 x 1800 = 14.400 kaki = 4.389 meter = 4,39 kilometer
6. Bani bersepeda dari kota X ke kota Y dengan kecepatan 40 km/jam kemudian kembali lagi ke kota X
dengan kecepatan 20 km/jam. Jika x adalah kecepatan rata-rata bersepeda Bani dan y=26 2/3 km/jam maka ...
x>y
x<y
x=y
hubungan antar x dan y tidak dapat ditentukan
Jawab :
TIU - Numerik ( Mean, Median, Modus Dan Range )
Andi, budi, candra, doni dan eka sudah bersahabat sejak kecil. Umur mereka saat ini berturut-turut adalah
17, 16, 16, 18, dan 19 tahun.
Pada ilustrasi diatas, umur mereka berlima disebut dengan data. Pada bab ini, kita akan mengolah data
tersebut untuk menjadi sebuah informasi, yaitu ukuran pemusatan data yang terdiri dari mean, median,
modus, dan range.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, data umur mereka berlima akan kita olah dan menyajikannya
dalam bentuk jawaban atas keempat pertanyaan diatas.
A. Mean
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari sejumlah kelompok data dibagi dengan
banyaknya data. Mean biasanya disimbolkan dengan x.
n = banyaknya data
xn = nilai data ke-n
Dengan rumus tersebut, maka kita dapat menjawab rata-rata dari umur mereka berlima, yaitu :
x1,2,... = rata-rata
n1,2,... = jumlah data
B. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan demikian, median membagi
data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai tengah) disimbolkan dengan Me.
Untuk mencari median dari umur mereka berlima (ganjil), maka hal yang pertama kita lakukan adalah
mengurutkannya terlebih dahulu yaitu 16, 16, 17, 18, dan 19. Setelah itu ambil umur yang berada pada
urutan ketiga (5+1)/2 untuk menjadi median, yaitu 17 tahun.
C. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan
dengan Mo.
Dari pengertian modus tersebut, maka modus dari umur mereka berlima adalah 16 tahun (paling banyak
muncul/dimiliki 2 orang).
D. Range
Range adalah selisih antara nilai terbesar dan terkecil. Range dilambangkan dengan R.
Maka kita juga dapat mencari range umur mereka berlima, yaitu 2 tahun (selisih antara umur tertinggi 19
tahun dengan umur terendah 17 tahun).
Contoh Soal :
Untuk menjawab soal berikut, perhatikan data nilai hasil ujian matematika dari 150 siswa SMA 10 Sukajaya
seperti pada gambar grafik di bawah ini.
1. Median dari hasil ujian matematika tersebut adalah ...
50
80
60
70
90
Jawab :
Dari jumlah siswa sebanyak 150 orang, maka nilai tengahnya berada pada urutan antara 75-76. Jika
diurutkan maka urutan tersebut memiliki nilai 80.
50
40
45
55
60
Jawab :
3. Nilai mean (rata-rata) dari hasil ujian matematika tersebut adalah ...
76,7
78,6
78,7
78,8
77,0
Jawab :
80
60
70
90
100
Jawab :
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai siswa yang paling banyak adalah 80, yaitu sebesar 50%.
5. Seorang anak bernama Intan memiliki ladang yang ditanami pohon sengon dan pohon jati dengan rata-rata
tinggi pohon adalah 530 cm. Rata-rata tinggi pohon sengon adalah 420 cm dan pohon jati adalah 560 cm.
Jika m adalah jumlah pohon sengon dan n adalah jumlah pohon jati maka ...
m<n
m=n
Hubungan m dan n tidak dapat ditentukan
m = n2
m>n
Jawab :
6. Berapa nilai rata-rata barisan aritmatika kelipatan lima mulai dari lima belas sampai lima puluh ?
15
27,5
30
32,5
35
Jawab :
= (15+20+25+30+35+40+45+50) / 8
= 260/8
= 32,5
TIU - Soal Cerita ( Aritmatika Sosial )
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah-istilah perdagangan seperti harga pembelian,
harga penjualan, untung dan rugi. Demikian pula, istilah impas, rabat (diskon), bruto, neto, tara, dan bonus.
Istilah-istilah ini merupakan bagian dari Matematika yang disebut aritmetika sosial, yang membahas
perhitungan keuangan dalam perdagangan dan kehidupan sehari-hari beserta aspek-aspeknya.
Berikut ini adalah pengertian dari istilah-istilah dalam untung dan rugi:
Harga pembelian adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli atau memperoleh suatu
barang.
Harga penjualan adalah sejumlah uang yang diterima sebagai pengganti dari barang yang dijual.
Untung (laba) adalah keadaan yang terjadi bila harga jual lebih tinggi dari harga beli.
Rugi adalah keadaan yang terjadi apabila harga jual lebih rendah dari harga beli.
Impas adalah keadaan dimana harga penjualan sama dengan harga pembelian (kembali modal).
Seringkali untung atau rugi dalam soal dinyatakan tidak dalam besaran jumlah, melainkan dalam bentuk
persentase.
B. Perhitungan Bunga
Bunga merupakan balas jasa berupa keuntungan yang diberikan oleh :
Bunga yang akan kita pelajari pada bab ini hanyalah bunga tunggal, yaitu bunga yang didapat atas modal
awal saja. Sedangkan bunga majemuk lebih kompleks dari bunga tunggal dan belum pernah dimunculkan
dalam usm sebelumnya.
Sering kita jumpai di pusat perbelanjaan memberikan diskon ganda yang menarik seperti “Diskon 40% +
20%” atau lebih ekstrim lagi “Diskon 50% + 50%”. Sebagian orang mungkin langsung berpikir 50 + 50,
artinya 100 dong alias free alias gratis. Tapi kok begitu dibawa ke kasir, produk yang free tadi tetap dibayar
ya? Hehe. Begitulah diskon ganda atau additional discount. Arti 50% + 50% bukan berarti diskonnya jadi
100% melainkan setelah dihitung-hitung jadi 75%. Bagaimana caranya?
Pertama, kita akan menghitung diskon awal, yaitu 50%. Kemudian diberikan diskon lagi sebesar 50%, maka
diskon kedua akan kita kalikan dengan sisa setelah diskon awal, yaitu 50% (100% - 50%). Jadi jumlah
diskon yang kedua adalah 50% x 50% = 25%.
INGAT
Kalikan diskon dengan harga jual/beli sebelum diskon.
Diskon 1 x Harga Jual/Beli;
Diskon 2 x Harga sebelum diskon 2 (sisa setelah diskon pertama);
Diskon 3 x Harga sebelum diskon 3 (sisa setelah diskon 2);
Begitu selanjutnya;
Jika ditanyakan total diskon, maka jumlahkan semua diskon tersebut. Namun, jika yang ditanyakan adalah
harga jual/beli akhir (setelah diskon) adalah 100% dikurangi dengan total semua diskon tersebut.
Contoh lainnya :
Sebuah toko memberikan diskon 30% lalu memberikan diskon lagi sebesar 20% untuk sepasang sepatu
yang harga awalnya Rp100.000. Hitunglah jumlah total diskon yang diberikan dan jumlah yang harus
dibayarkan oleh pembeli.
Diskon 1 = 30%
Diskon 2 = (100% - 30%) x 20% = 14%
Total diskon = 30% + 14% = 44%
Total setelah diskon 100% - 44% = 56%
Maka, jumlah uang yang harus dibayar oleh pembeli adalah 56% x Rp100.000 = Rp56.000.
TIPS :
Jangan menghapal rumus, karena besar potensinya kita akan lupa rumus tersebut apalagi dengan
jumlah rumus yang banyak. Cobalah untuk mengilustrasikannya dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya saat kita membeli pulpen atau lainnya.
Dalam mengerjakan soal, tentukan terlebih dahulu alur penyelesaiannya agar lebih mudah. Misalnya,
menentukan terlebih dahulu harga jual/beli dan dilanjutkan dengan diskon, persentase untung/rugi dan
sebagainya.
Biasanya dalam soal, jumlah barang tidak diberikan dalam bentuk unit melainkan dalam satuan ukuran
jumlah, misalnya lusin, rim, kodi dan lainnya. Sehingga kita juga perlu untuk mempelajari satuan
ukuran tersebut.
Contoh soal
1. Seorang anak bernama Intan membeli baju seharga Rp. 100.000,00 dengan diskon 25% + 40% dan celana
seharga Rp 100.000,00 dengan diskon 55%. Jika m adalah harga baju setelah diskon dan n adalah harga
celana setelah diskon maka ...
?>?
? ? ? = 10.000
? + ? = 100.000
?<?
?=?
Jawab :
2. Seorang anak bernama Intan membeli 27 kg minyak dengan total harga Rp 351.000. Jika sepertiga
minyak dijual dengan harga Rp 15.000/kg dan sisanya dijual dengan harga Rp 14.000/kg, berapa persen
keuntungan yang diperoleh intan ?
10,26%
12,06%
16,02%
12,6%
10,62%
Jawab :
3. Seorang pengusaha berencana untuk menghasilkan keuntungan setelah pajak pada tahun 2014 sebesar
30% dari penjualan. Jika besarnya pajak adalah 20% dari keuntungan sebelum pajak dan semua biaya
sebesar Rp 500 juta, berapa minimal penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan seperti
yang direncanakan?
Rp 1,6 miliar
Rp 1,5 miliar
Rp 1,2 miliar
Rp 1 miliar
Rp 800 juta
Jawab :
4. Pak Bandi memancing di kolam dengan membayar Rp 30.000/jam. Setiap 10 menit ia mampu
mendapatkan 0,4 kg ikan. Ia hanya membawa pulang ikan sebanyak 1 kg dan sisanya ia jual dengan harga
Rp 20.000/kg. Jika pak Bandi hanya membawa uang Rp 50.000 saat memancing dan ia hanya memancing
selama satu jam, maka uang yang dibawanya pulang sebesar ...
Rp 2.000
Rp 20.000
Rp 28.000
Rp 32.000
Rp 48.000
Jawab :
Dalam satu jam pak Bandi mendapat ikan sebanyak 2,4 kg (0,4 x 6).
Jumlah ikan yang dijualnya sebanyak 1,4 kg dengan harga Rp 28.000 (1,4 x 20.000)
Maka jumlah uang yang dibawa pulang pak Bandi adalah Rp 48.000 (50.000 – 30.000 + 28.000)
TIU - Numerik ( Aritmatika Dan Geometri )
Deret hitung atau deret aritmetika adalah urutan bilangan di mana bilangan berikutnya merupakan
“penambahan atau pengurangan” bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan beda tertentu.
Deret ukur atau deret geometri adalah urutan bilangan di mana bilangan berikutnya merupakan “perkalian
atau pembagian” bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan beda tertentu.
Misalnya,
1. Aritmatika
Suku ke-n (Un)
dengan
a = U1 = suku pertama
b = beda
Un = suku ke-n
Jika diantara dua suku barisan aritmatika disisipkan k buah suku sehingga membentuk barisan aritmatika
baru maka beda barisan aritmatika setelah disipkan k buah suku akan berubah.
Banyak suku dari barisan aritmatika yang disisipkan k buah suku juga akan berubah.
Contoh :
Jawab :
Jumlah beda awal (b) = U2 – U1 = 20 – 10 = 10
Setelah disisipkan, maka barisan bilangannya akan berpola seperti ini
10, a, b, c, d, 20, e, f, g, h, 30, i, j, k, l, 40, m, n, o, p, 50, q, r, s, t, 60 ...
Maka, untuk mendapatkan barisan aritmatika yang baru, beda baru (b’) adalah b/(k+1) = 10/(4+1) = 10/5 = 2.
2. Geometri
Rasio
Suku ke-n
Jika diantara dua suku barisan aritmatika disisipkan k buah suku sehingga membentuk barisan geometri baru
maka rasio barisan geometri setelah disipkan k buah suku akan berubah.
Banyak suku dari barisan aritmatika yang disisipkan k buah suku juga akan berubah.
Contoh Soal :
1. Seorang anak bernama Intan memiliki sebuah pohon jati yang mengalami pertambahan tinggi per hari 1/8
kali dari tinggi sebelumnya. Pohon tersebut diukur seminggu sekali. Jika tinggi pohon jati 23 cm pada
pengukuran awal, maka berapakah tinggi pohon jati pada pengukuran berikutnya ?
16,1 cm
49,05 cm
52,45 cm
50,07 cm
32,2 cm
Jawab :
2. Sebuah bola dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 2 meter. Setiap kali setelah memantul, bola itu mencapai
ketinggian tiga perempat dari ketinggian yang dicapai sebelumnya. Panjang lintasan bola tersebut dari
pantulan ketiga sampai berhenti adalah ... meter.
3,38
4,26
5,50
6,75
8,00
Jawab :
bila kita memantulkan sebuah bola, maka bola tersebut akan naik dan kemudian turun dengan tinggi yang
sama pula, lalu pada pantulan berikutnya akan semakin menurun, sehingga panjang lintasan totalnya adalah
2 kali (naik dan turun), sehingga panjang lintasan total pada soal diatas adalah S? = 27/8 x 2 = 27/4 = 6,75
meter.
3. Diketahui jumlah n bilangan positif genap yang pertama adalah 272. Dari bilangan-bilangan genap
tersebut, jumlah lima bilangan terakhirnya adalah ...
150
140
130
120
110
Jawab :
TIU - Persamaan Kuadrat
ax2 + bx + c = 0 , a ? 0
1. memfaktorkan
2. melengkapkan kuadrat sempurna
3. menggunakan rumus
a. Memfaktorkan
Contoh
x2 + 7x + 12 = 0
(+) = 7
(x) = 12
angkanya : 3 dan 4
sehingga
x2 + 7x + 12 = 0
(x + 3)(x + 4) = 0
x = ? 3 atau x = ? 4
Contoh :
2x2 + x ? 6 = 0
a = 2, b = 1 dan c = ? 6
Persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dapat diselesaikan dengan mengubahnya menjadi bentuk kuadrat
sempurna (x + p)2 = q.
a2 + 2ab + b2 = (a + b)2
a2 ? 2ab + b2 = (a ? b)2
Contoh :
x2 – 6x + 5 = 0
x2 – 6x + 9 – 4 = 0
x2 – 6 x + 9 = 4
(x – 3)2 = 4
x – 3 = 2 atau x – 3 = –2
x = 5 atau x = 1
c. Menggunakan rumus
Rumus diatas disebut dengan rumus ABC. Akar x1 dan x2 didapat dengan menggunakan ±, dengan + untuk
x1 dan – untuk x2 atau sebaliknya.
Apabila:
3. Rumus-rumus akar
x1 + x2 = -b/a
x1 . x2 = c/a
x1 - x2 = -D/4a
menggunakan perkalian faktor, jika akar-akar persamaan kuadrat x1 dan x2 maka persamaannya
adalah
(x – x1) (x – x2) = 0
Contoh :
Tentukan persamaan kuadrat yang akar akarnya 3 dan -2.
(x – x1) (x – x2) = 0
(x – 3) (x – (-2)) = 0
(x – 3) (x + 2) = 0
x2 – 3 x + 2 x – 6 = 0
x2 – x – 6 = 0.
menggunakan jumlah dan hasil kali akar-akar, Dengan menggunakan x1 + x2 = -b/a dan x1 x2
= c/a, maka akan diperoleh persamaan:
x2 – (x1 + x2)x + x1 . x2 = 0
Contoh:
Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya –2 dan –3.
x1 + x2 = – 5
x1 . x2 = 6
Jadi, persamaan kuadratnya
x2 – (–5)x + 6 = 0 ? x2 + 5x + 6 = 0.
TKP - 15 Jenis Soal TKP