Anda di halaman 1dari 175

DOKUMEN PENGADAAN

Nomor : 01/KAMURANG/POKJA27-TPBJKSDA/2022
Tanggal : 09 OKTOBER 2022

untuk
PEKERJAAN REHABILITASI, PENINGKATAN DAN MODERNISASI JARINGAN
IRIGASI SS. KAMURANG CS, SS. RANCABANGO CS, SI.KARANG TOMAN

Strategic Irrigation Modernization and urgent Rehabilitation Project


(SIMURP)
IBRD Loan No. 8891-ID and AIIB Loan No. L0060A
Project ID No. P157585

Kelompok Kerja (POKJA) Pemilihan 27 TPBJK Bidang Sumber Daya Air


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tahun Anggaran: 2022-2023
2

DAFTAR ISI

BAB I. UMUM ..........................................................................................................................................3


BAB II. PENGUMUMAN PELELANGAN .................................................................................................5
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) ........................................................................................6
BAB IV. LEMBAR DATA PENAWARAN (LDP) .....................................................................................41
BAB IV.1 NEGARA-NEGARA YANG MEMENUHI SYARAT.................................................................45
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK) ........................................................................................48
BAB VI. BENTUK-BENTUK PENAWARAN STANDAR ........................................................................55
BAB VII. BENTUK-BENTUK KONTRAK STANDAR ..............................................................................92
BAB VIII. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) .....................................................................99
BAB IX. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) ................................................................... 155
BAB X. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR.................................................................................... 163
BAB XI. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA .................................................................................... 164
BAB XII. BENTUK-BENTUK DOKUMEN STANDAR LAIN ................................................................ 167
3

BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun untuk membantu peserta dalam


menyiapkan Dokumen Penawaran. Dokumen Pengadaan ini digunakan
untuk proyek yang dibiayai oleh Bank Dunia.

B. Dalam hal terdapat pertentangan persyaratan yang tertulis pada Dokumen


Pengadan dengan yang tertulis pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE), maka yang digunakan adalah persyaratan yang tertulis pada
Dokumen Pengadaan.

C. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar


Data Penawaran (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK) dengan Instruksi
Kepada Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar
Data Penawaran (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK).

D. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai


berikut:

Pekerjaan : Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi


Konstruksi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan
HPS : Harga Perkiraan Sendiri;
HEA : Harga Evaluasi Akhir;
Kemitraan/ Kerja : kerja sama usaha antar penyedia yang masing-
Sama Operasi masing mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
(KSO)/Joint jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;
Venture

LDP : Lembar Data Penawaran;


LDK : Lembar Data Kualifikasi;
Pokja Pemilihan : Kelompok Kerja UKPBJ yang berfungsi untuk
melaksanakan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi;
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa;
SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja;
PHO : Serah Terima Pertama Pekerjaan/Provisional Hand
Over
FHO : Penyerahan Akhir Pekerjaan setelah Masa
Pemeliharaan berakhir/Final Hand Over.
4

LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit


kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk
menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik.
Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di
server LPSE yang dapat diakses melalui website
LPSE.
APENDO : Aplikasi Pengaman Dokumen.
Form Isian : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis
Elektronik berisi komponen isian yang dapat diinput oleh
pengguna aplikasi.
Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang
Elektronik Data digunakan oleh peserta lelang untuk menginput
Kualifikasi dan mengirimkan data kualifikasi.
Tender : metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Pekerjaan Konstruksi. Proses Tender sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahaannya dan petunjuk
teknisnya serta ketentuan teknis operasional
pengadaan barang/jasa secara elektronik, dan
dimodifikasi untuk perjanjian
pinjaman/kredit/hibah Proyek pada proyek-proyek
yang dibiayai oleh Bank Dunia di Indonesia. Semua
istilah “pelelangan” pada dokumen ini merujuk
pada pengertian “tender”.
Pekerjaan Utama : jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi
sesuai peruntukannya yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pengadaan.
Mata : mata pembayaran yang pokok dan penting yang
Pembayaran nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan
Utama puluh per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan,
dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai
bobotnya terbesar.
Pemberi : Pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri adalah Bank
Pinjaman/Hibah Dunia.
Luar Negeri

E. Pokja Pemilihan mengumumkan pelaksanaan pelelangan ini melalui


website Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Portal
Pengadaan Nasional melalui LPSE.
5

BAB II. PENGUMUMAN PELELANGAN


Pengumuman pelelangan tercantum dalam aplikasi SPSE
6

BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM
1. Lingkup 1.1 Pokja Pemilihan mengumumkan kepada para
Pekerjaan peserta untuk menyampaikan penawaran atas
paket Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
tercantum dalam LDP.
1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
1.3 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan
syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai
kontrak.
2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3. Persyaratan 3.1 Perusahaan yang dapat menjadi peserta adalah
(Eligibility) badan usaha swasta, Badan Usaha Milik Negara
sesuai dengan ketentuan IKP angka 3.5 atau
gabungan kedua badan usaha tersebut dalam
bentuk KSO. Dalam hal peserta akan atau sedang
melakukan kemitraan/KSO dengan perusahaan
nasional atau asing maka peserta harus memiliki
Perjanjian Kemitraan/KSO yang memuat
persentase dalam kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO
tersebut. Peserta Kemitraan/KSO dilarang
mengubah Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi
3.2 Peserta tidak diwajibkan membentuk KSO atau
mensubkontrakkan sebagian Pekerjaan. Dalam
hal ini, peserta asing juga tidak diwajibkan
membentuk KSO atau mensubkontrakkan
sebagian Pekerjaan kepada perusahaan lokal.
Dalam hal dibentuk KSO, seluruh anggotanya
bersama-sama maupun sendiri-sendiri
bertanggung jawab atas pelaksanaan Kontrak
sesuai dengan syarat-syarat Kontrak. KSO harus
menunjuk Wakil yang berwenang melaksanakan
segala urusan untuk dan atas nama setiap dan
seluruh anggota KSO selama proses pelelangan
dan, dalam hal KSO ditetapkan sebagai
pemenang, selama pelaksanaan kontrak. Jumlah
anggota KSO maksimal adalah sebagaimana
yang disebutkan dalam LDP.
7

3.3 Peserta dapat memiliki kewarganegaraan dari


suatu negara dengan memperhatikan
pembatasan dalam ketentuan IKP angka 3.6.
Peserta dianggap memiliki kewarganegaraan
suatu Negara jika Peserta itu dibentuk, didirikan
atau didaftarkan di dan beroperasi berdasarkan
ketentuan perundang-undangan Negara
tersebut sebagaimana dibuktikan dengan akta
pendirian perusahaan (atau dokumen
pembentukan usaha atau asosiasi lain yang
dipersamakan) dan dokumen pendaftaran
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kriteria ini juga digunakan untuk
menentukan kewarganegaraan dari subpenyedia
atau subkonsultan yang diusulkan atas sebagian
Pekerjaan termasuk Jasa-Jasa terkait. Untuk
kepentingan ini, kewarganegaraan adalah
negara dimana peserta, subkontraktor,
subkonsultan (baik individual maupun
perusahaan) terdaftar.
3.4 Peserta yang dikenakan sanksi oleh Pemberi
Pinjaman/Hibah Luar Negeri sesuai dengan
ketentuan IKP 4 dan ketentuan Pedoman
Pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri untuk
“Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dalam
Proyek-Proyek yang Dibiayai dengan Pinjaman
International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD) serta Kredit dan Hibah
International Development Association (IDA)
(“Pedoman Anti Korupsi”)” tidak memenuhi
syarat untuk mengikuti prakualifikasi,
mengajukan penawaran atau ditetapkan sebagai
pemenang kontrak yang dibiayai Pemberi
Pinjaman/Hibah Luar Negeri atau mendapatkan
manfaat dari kontrak yang dibiayai Pemberi
Pinjaman/Hibah Luar Negeri secara keuangan
atau lainnya selama jangka waktu yang
ditetapkan oleh Bank. Daftar badan usaha dan
orang perseorangan (individu) yang dilarang
dapat dilihat pada website Bank
http://www.worldbank.org/debarr.
3.5 Badan Usaha Milik Negara di Indonesia dapat
menjadi peserta hanya apabila mereka dapat
membuktikan bahwa mereka: (i) mandiri secara
hukum dan keuangan; (ii) beroperasi
berdasarkan undang-undang perseroan
terbatas, dan (iii) bukan lembaga yang
bergantung pada Executing Agency. Agar
memenuhi syarat, badan usaha milik negara
wajib memberikan bukti yang meyakinkan bagi
Pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri, melalui
semua dokumen yang relevan, termasuk
Anggaran Dasarnya dan informasi lain yang
8

diminta oleh Pemberi Pinjaman/Hibah Luar


Negeri bahwa badan usaha milik negara
tersebut: (i) merupakan badan hukum yang
terpisah dari pemerintah; (ii) saat ini tidak
mendapatkan subsidi atau dukungan anggaran
dalam jumlah yang besar; (iii) beroperasi sebagai
badan usaha komersial yang tidak wajib
menyerahkan kelebihan/surplusnya kecuali
dalam bentuk dividen kepada pemerintah, dapat
memperoleh hak dan kewajiban, meminjam
dana dan bertanggung jawab atas
pengembalian utang-utangnya, dan dapat
dinyatakan pailit; dan (iv) tidak mengajukan
penawaran atas kontrak yang akan diberikan
oleh departemen atau lembaga pemerintah yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku merupakan instansi penanggung
jawab atau pengawas dari badan usaha atau
dapat mempengaruhi atau mengendalikan
jalannya badan usaha atau institusi.
3.6 Badan usaha atau orang perseorangan (individu)
tidak memenuhi syarat menjadi peserta apabila
sebagaimana dimaksud dalam Bab IV.1 yaitu :
(a) sesuai dengan Undang-Undang atau
peraturan resmi, negara Peminjam
melarang diadakannya hubungan
komersial dengan Negara tersebut, dengan
ketentuan Pemberi Pinjaman/Hibah Luar
Negeri merasa yakin bahwa
ketidakikutsertaan itu tidak menghilangkan
persaingan yang efektif untuk penyediaan
barang atau pengadaan kontrak pekerjaan
atau jasa yang dibutuhkan; atau
(b) tindakan yang sesuai dengan keputusan
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-
Bangsa berdasarkan Bab VII Piagam PBB,
Negara Peminjam melarang impor barang
atau pengadaan kontrak pekerjaan atau
jasa dari Negara tersebut, atau
pembayaran ke suatu negara, orang atau
badan di Negara tersebut.
3.7 Peserta wajib menyampaikan seluruh
persyaratan yang diminta oleh Pokja Pemilihan
yang sesuai dengan ketentuan dalam dokumen
pengadaan.
3.8 Material, peralatan dan jasa yang diadakan
berdasarkan Kontrak ini dan dibiayai oleh
Pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri dapat
berasal dari suatu negara yang terkena
pembatasan sebagaimana dimaksud dalam Bab
IV.1 Dokumen Pengadaan ini mengenai Negara-
Negara yang Memenuhi Syarat, dan semua
pengeluaran biaya berdasarkan Kontrak ini tidak
9

melanggar pembatasan tersebut. Atas


permintaan PPK, Peserta dapat disyaratkan
untuk menyampaikan bukti asal usul material,
peralatan dan jasa yang diadakan.
4. Larangan 4.1 Pemerintah Indonesia dan/atau Bank Dunia
Korupsi, mensyaratkan kepatuhan terhadap kebijakannya
Kolusi, dan mengenai praktek korupsi dan penipuan
Nepotisme sebagaimana dimaksud dalam Bab IV.2
(KKN) serta Dokumen Pengadaan ini.
Penipuan 4.2 Selanjutnya, sesuai dengan kebijakan Bab IV.2,
Peserta meminta, dan mengharuskan agennya
(baik dinyatakan maupun tidak), subpenyedia,
subkonsultan, penyedia jasa atau pemasok
beserta personilnya untuk mengizinkan,
Pemerintah Indonesia dan/atau Bank Dunia
untuk melakukan pemeriksaan terhadap segala
buku, catatan dan dokumen lain yang berkaitan
dengan proses prakualifikasi, pemasukan
penawaran, dan pelaksanaan kontrak (dalam hal
penunjukan pemenang) dan meminta agar
setiap buku, catatan dan dokumen tersebut
diaudit oleh auditor yang ditunjuk oleh
Pemerintah Indonesia dan/atau Bank Dunia,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4.3 Terkait adanya indikasi praktek korupsi, kolusi
dan nepotisme dapat dilaporkan langsung
kepada Bank Dunia melalui alamat yang tertera
pada LDP.
5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi
Pertentangan dan perannya, harus menghindari dan mencegah
Kepentingan pertentangan kepentingan para pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Setiap peserta yang diketahui
mempunyai pertentangan kepentingan harus
digugurkan.
5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana
dimaksud pada angka 5.1 antara lain meliputi:
a. anggota direksi atau dewan komisaris dalam
suatu badan usaha merangkap sebagai
anggota direksi atau dewan komisaris pada
badan usaha lainnya yang menjadi peserta
pada Pelelangan yang sama;
b. konsultan perencana/ pengawas bertindak
sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan
sebagai Konsultan Perencana dan/atau
Konsultan Pengawas;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
K/L/D/I atau anak perusahaan pada
10

BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan


dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja Pemilihan
atau pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Pelelangan;
e. PPK dan/atau anggota Pokja Pemilihan,
secara langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta dan/atau peserta, secara
langsung maupun tidak langsung,
dikendalikan oleh atau berada di bawah
kendali bersama dengan peserta lain;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih
dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang
saham dan/atau salah satu pengurusnya
sama dan/atau menerima atau telah
menerima subsidi langsung maupun tidak
langsung dari peserta lain;
g. secara langsung atau tidak langsung
mengendalikan, dikendalikan oleh, berada di
bawah kendali bersama dengan peserta lain;
h. peserta menerima atau telah menerima
subsidi langsung maupun tidak langsung
dari peserta lain;
i. peserta mempunyai wakil resmi yang sama
dengan peserta lain;
j. peserta mempunyai hubungan dengan
peserta lain, secara langsung maupun
melalui pihak ketiga sehingga peserta
mempunyai kedudukan yang dapat
mempengaruhi penawaran Peserta lain, atau
mempengaruhi keputusan Pemilik Pekerjaan
mengenai proses pelelangan;
k. pengajuan lebih dari satu penawaran dalam
proses pelelangan ini. Pengajuan lebih dari
satu penawaran oleh satu Peserta akan
mengakibatkan digugurkannya semua
Penawaran dari Peserta bersangkutan.
Namun, hal ini tidak membatasi
keikutsertaan satu subpenyedia yang sama
dalam lebih dari satu penawaran;
l. atau salah satu afiliasinya pernah menjadi
konsultan dalam penyusunan desain atau
spesifikasi teknis pekerjaan yang menjadi
subyek penawaran;
m. atau salah satu afiliasinya telah dipekerjakan
(atau diusulkan untuk dipekerjakan) oleh PPK
sebagai tenaga ahli untuk pelaksanaan
Kontrak;
n. akan menyediakan barang, pekerjaan atau
jasa non-konsultan yang berasal dari atau
berkaitan langsung dengan jasa konsultasi
11

untuk persiapan atau pelaksanaan proyek


yang disebutkan dalam ketentuan IKP 1.2;
atau menyediakan atau disediakan oleh
afiliasi yang secara langsung maupun tidak
langsung mengendalikan, dikendalikan oleh,
atau berada di bawah kendali bersama
dengan perusahaan bersangkutan; atau
o. mempunyai hubungan bisnis atau keluarga
yang dekat dengan pegawai Pemerintah
Indonesia yang bekerja pada lembaga
pelaksana proyek, atau penerima sebagian
pinjaman yang: (i) secara langsung maupun
tidak langsung terlibat dalam penyusunan
dokumen lelang atau spesifikasi kontrak,
dan/atau proses evaluasi penawaran dari
kontrak tersebut; atau (ii) akan terlibat dalam
pelaksanaan atau pengawasan pelaksanaan
kontrak kecuali apabila pertentangan
kepentingan yang berasal dari hubungan
tersebut telah diselesaikan dengan cara yang
dapat diterima oleh Bank selama
berlangsungnya proses pengadaan dan
pelaksanaan kontrak.
5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta
kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I.
6. Satu Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Penawaran anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
Tiap Peserta penawaran untuk satu paket pekerjaan.

B. DOKUMEN PENGADAAN
7. Isi Dokumen 7.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari:
Pengadaan a. Bab I - Umum
b. Bab II - Pengumuman
c. Bab III - Instruksi Kepada Peserta (IKP);
d. Bab IV - Lembar Data Penawaran (LDP);
e. Bab IV.1 – Negara-Negara Yang
Memenuhi Syarat;
f. Bab IV.2 – Kebijakan Bank Dunia –
Praktek Korupsi dan Penipuan;
g. Bab V – Lembar Data Kualifikasi (LDK);
h. Bab VI – Bentuk-Bentuk Penawaran
Standar:
(i) Bentuk Surat Penawaran,
(ii) [Bentuk Perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO), bila ada],
(iii) Bentuk Informasi Penawaran Teknis;
(iv) Bentuk Informasi Penawaran
Kualifikasi,
(v) Bentuk Jaminan penawaran
(vi) Bentuk Pakta Integritas
(vii) Bentuk Strategi Pengelolaan dan
Rencana Pelaksanaan Terhadap
12

Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan


Keselamatan Kerja
(viii) Bentuk Kode Etik Perusahaan
(ix) Bentuk Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (RK3K)
(x) Bentuk Pernyataan Kinerja Terkait
Lingkungan, Sosial, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(xi) Bentuk Matriks LSK3 pada Pelaporan
Kemajuan Pekerjaan
i. Bab VII – Bentuk Standar Kontrak:
(i) Bentuk Surat Perintah Kerja
(ii) Bentuk Kontrak
j. Bab VIII - Syarat-Syarat Umum Kontrak;
k. Bab IX - Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
l. Bab X - Spesifikasi Teknis dan Gambar;
m. Bab XI - Daftar Kuantitas dan harga;
n. Bab XII – Bentuk Dokumen
Standar Lainnya
(i) Bentuk Surat Penunjukan Penyedia
Pekerjaan;
(ii) Bentuk Surat Perintah Mulai Kerja;
(iii) Bentuk Jaminan Pelaksanaan dari
Bank;
(iv) Bentuk Jaminan Pelaksanaan dari
perusahaan asuransi/penjaminan;
(v) Jaminan Uang Muka dari Bank
(vi) Jaminan Pemeliharaan dari
perusahaan asuransi/Penjaminan
7.2 Peserta berkewajiban memeriksa
keseluruhan isi Dokumen Pengadaan ini.
Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran
yang tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini
sepenuhnya merupakan risiko peserta.
8. Bahasa Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi
Dokumen tertulis dalam proses pengadaan menggunakan Bahasa
Pengadaan Indonesia.
13

9. Klarifikasi 9.1 Peserta yang membutuhkan klarifikasi mengenai


Dokumen Dokumen Pengadaan dapat mengirimkan
Pengadaan, permintaan klarifikasi secara tertulis kepada
Pemberian Pokja Pemilihan melalui aplikasi SPSE dengan
Penjelasan menggunakan fungsi pemberian penjelasan
dan dalam SPSE. Masa klarifikasi berlangsung mulai
Peninjauan dari tanggal pengumuman pelelangan sampai
Lapangan dengan 7 hari kalendar sebelum batas akhir
pemasukan penawaran. Peserta dapat meminta
klarifikasi setiap waktu selama masa ini.
9.2 Pemberian penjelasan (aanwijzing) dilakukan
secara online melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal
dalam aplikasi SPSE.
9.3 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian
penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
9.4 Apabila ditentukan dalam aplikasi SPSE, Pokja
Pemilihan melalui tim atau tenaga ahli pemberi
penjelasan teknis yang ditunjuk dapat
mengadakan peninjauan lapangan. Biaya yang
dikeluarkan oleh peserta untuk peninjauan
lapangan ditanggung oleh peserta.
9.5 Kumpulan pertanyaan dari peserta, dan jawaban
dari Pokja Pemilihan pada saat pemberian
penjelasan (aanwijzing) dan sampai batas akhir
permintaan klarifikasi sebagaimana dinyatakan
di 9.1 beserta Berita Acara Pemberian Penjelasan
(BAPP) akan diberikan dan diunggah melalui
aplikasi SPSE
9.6 Dalam hal dilaksanakan peninjauan lapangan
maka Berita Acara Peninjauan Lapangan akan
dibuat dan diunggah melalui aplikasi SPSE.
10. Perubahan 10.1 Apabila terdapat ketentuan baru atau perubahan
Dokumen penting sebelum batas akhir pemasukan
Pengadaan penawaran, maka Pokja Pemilihan
menuangkannya ke dalam Adendum Dokumen
Pengadaan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
10.2 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting
tersebut tidak dituangkan dalam Adendum,
maka ketentuan baru atau perubahan tersebut
dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku
adalah Dokumen Pengadaan awal.
14

10.3 Pokja Pemilihan mengumumkan Adendum


Dokumen Pengadaan dengan cara mengunggah
(upload) file Adendum melalui aplikasi SPSE
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum batas
akhir pemasukan penawaran. Apabila Pokja
Pemilihan akan mengunggah (upload) file
Adendum kurang dari 3 (tiga) hari kerja sebelum
batas akhir pemasukan penawaran, maka Pokja
Pemilihan wajib mengundurkan batas akhir
pemasukan penawaran.
10.4 Peserta dapat mengunduh (download) Adendum
Dokumen Pengadaan yang diunggah (upload)
Pokja Pemilihan pada aplikasi SPSE (apabila ada).

11. Tambahan Apabila adendum dokumen pengadaan mengakibatkan


Waktu kebutuhan penambahan waktu penyiapan dokumen
Pemasukan penawaran maka Pokja Pemilihan memperpanjang
Dokumen batas akhir pemasukan penawaran agar peserta
Penawaran mendapatkan waktu yang cukup untuk mencantumkan
adendum ke dalam penawaran mereka.

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN


12. Biaya dalam 12.1 Peserta menanggung semua biaya dalam
Penyiapan penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penawaran 12.2 Pokja Pemilihan tidak bertanggung jawab atas
kerugian apapun yang ditanggung oleh
peserta.
13. Bahasa 13.1 Semua Dokumen Penawaran harus
Penawaran menggunakan Bahasa Indonesia.
13.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan
Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
13.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing
perlu disertai penjelasan dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
15

14. Dokumen- 14.1 Dokumen Penawaran dimasukan dalam satu file


Dokumen yang meliputi:
yang a. surat penawaran yang mencantumkan;
Termasuk 1) tanggal;
dalam 2) masa berlaku penawaran;
Penawaran 3) total harga penawaran;
4) tanda tangan wakil yang sah.
b. Konfirmasi tertulis seperti surat kuasa, yang
memberikan kewenangan kepada orang
yang menandatangani Penawaran untuk
melakukan perikatan atas nama Peserta.
c. Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah
dilengkapi.
d. Softcopy hasil pemindaian Surat Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi
e. Jaminan Penawaran (apabila dipersyaratkan)
f. Penawaran teknis yang terdiri dari:
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama Pekerjaan (PHO);
3) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan (apabila ada bagian
pekerjaan yang akan disubkontrakkan);
4) data teknis (seperti brosur, spesifikasi
dsb.) untuk bahan/barang tertentu
apabila ditetapkan dalam LDP.
5) Strategi Pengelolaan dan Rencana
Pelaksanaan terhadap Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3)
g. Penawaran kualifikasi: Lihat Bab V – Lembar
Data Kualifikasi dan Bab VI Bentuk-Bentuk
Penawaran Standar
h. Pakta Integritas, Peserta baik peserta tunggal
atau peserta yang berbentuk Kemitraan/Kerja
Sama Operasi/KSO harus mengisi dan
menyampaikan Formulir Pakta Integritas yang
ditetapkan dalam Bab VI Dokumen
Pengadaan ini bersama dengan
penawarannya.
i. Peserta Lelang harus menyerahkan Strategi
Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan
terhadap Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (LSK3) yang komprehensif
dan singkat (SPRP- LSK3) sebagaimana
disyaratkan oleh IKP 14.1 butir f.5) pada
Lembar Data Penawaran (LDP). Strategi dan
rencana ini harus menguraikan secara rinci
tindakan, bahan, peralatan, proses
pengelolaan, biaya, dll. yang akan
dilaksanakan oleh Kontraktor dan Sub-
kontraktornya, sebagaimana dokumen LSK3
terlampir.
16

14.2 Surat Penawaran dan semua dokumen yang


disebutkan dalam ketentuan IKP butir 14.1 harus
dipersiapkan dengan menggunakan bentuk-
bentuk yang sesuai dalam Bab VI dokumen
pengadaan ini.
15. Harga 15.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam
Penawaran angka dan huruf.
dan Jaminan 15.2 Peserta mencantumkan harga satuan dan harga
Penawaran total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga
satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka
pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut
dianggap telah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut
tetap harus dilaksanakan.
15.3 Biaya overhead dan keuntungan serta semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan paket Pekerjaan
Konstruksi ini diperhitungkan dalam total harga
penawaran.
15.4 [Untuk kontrak yang masa pelaksanaannya
lebih dari 12 (dua belas) bulan, penyesuaian
harga diberlakukan sebagaimana diatur dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak].
15.5 Peserta harus memberikan Jaminan Penawaran
(jika disyaratkan) dengan nilai nominal, masa
berlaku dan tujuan sesuai dengan yang
tercantum dalam LDP.
15.6 Ketentuan penyampaian Jaminan Penawaran
sebagai berikut:
a. Jaminan Penawaran disampaikan dalam
bentuk softcopy dan/atau jaminan
penawaran asli sebagai bagian dari
Dokumen Penawaran;
b. Jaminan Penawaran dalam bentuk softcopy
maka berupa foto asli dari
kamera/handphone (HP) atau scan tanpa
edit;
c. Jaminan Penawaran asli, disampaikan secara
langsung atau melalui pos/jasa pengiriman
kepada Pokja Pemilihan paling lambat
sebelum batas akhir penyampaian
penawaran yang dibuktikan dengan bukti
pengiriman.
d. Dalam hal peserta menyampaikan Jaminan
Penawaran dalam bentuk softcopy dan
jaminan penawaran asli tidak diterima Pokja
Pemilihan sampai dengan batas waktu
yang ditentukan, maka penawaran
dinyatakan gugur apabila berdasarkan
klarifikasi ke penerbit jaminan, pencairan
17

jaminan penawaran memerlukan jaminan


penawaran yang asli. Segala risiko
keterlambatan dan kerusakan pengiriman
Jaminan Penawaran menjadi risiko peserta.
15.7 Jaminan Penawaran Harus Memenuhi
Persyaratan Sebagai Berikut :
a. Jaminan tanpa syarat, dan dikeluarkan oleh
Bank Umum, atau konsorsium perusahaan
asuransi umum/konsorsium Lembaga
Penjaminan/konsorsium perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship)
sebagaimana telah
ditetapkan/mendapatkan rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
b. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja
Pemilihan diterima oleh Penerbit Jaminan;
c. nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran
d. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai nominal sebagaimana
tercantum dalam LDP
e. besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf
f. nama Pokja Pemilihan yang menerima
Jaminan Penawaran sama dengan nama
Pokja Pemilihan yang mengadakan
pelelangan;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang dilelangkan
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
tanpa syarat sesuai dengan jumlah dalam
jaminan penawaran, Jaminan Penawaran
atas nama perusahaan kemitraan (Kerja
Sama Operasi/KSO) harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO
15.8 Jaminan Penawaran dari peserta yang
ditetapkan sebagai pemenang pelelangan akan
dikembalikan setelah penandatanganan
kontrak dan memberikan Jaminan Pelaksanaan.
15.9 Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak
ditetapkan sebagai pemenang pelelangan akan
dikembalikan setelah pemenang memberikan
jaminan pelaksanaan.
15.10 Jaminan Penawaran akan disita dan dicairkan ke
kas Negara apabila:
a. peserta menarik kembali penawarannya
selama masa berlakunya surat penawaran,
18

atau perpanjangan yang di sediakan oleh


peserta ;
b. calon pemenang gagal untuk menerima hasil
dari perjanjian dan tanda tangan kontrak

16. Mata Uang 16.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang Rupiah.
dan Cara 16.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
Pembayaran dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
17. Masa Berlaku 17.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana
Penawaran tercantum dalam LDP.
dan Jangka 17.2 Apabila evaluasi penawaran belum selesai
Waktu dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya
Pelaksanaan penawaran, Pokja Pemilihan meminta kepada
seluruh peserta secara tertulis untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran
dalam jangka waktu tertentu dan diperhitungkan
paling kurang sampai perkiraan tanggal
penandatanganan kontrak.
17.3 Apabila penetapan pemenang telah disampaikan
dan tidak ada sanggah/sanggah banding, tetapi
DIPA belum disahkan, Pokja Pemilihan meminta
secara tertulis kepada pemenang lelang untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran
dalam jangka waktu tertentu dan diperhitungkan
paling kurang sampai perkiraan tanggal
penandatanganan kontrak.
17.4 Berkaitan dengan 17.2 dan 17.3, maka peserta
dapat:
a. menyetujui permintaan tersebut tanpa
mengubah penawaran; atau
b. menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis dengan
tidak dikenakan sanksi.
17.5 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.
18. Pengisian Peserta menyampaikan data kualifikasi sebagai bagian
Data dari Dokumen Penawaran yang di unggah melalui SPSE
Kualifikasi
19. Pakta Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN), serta
akan mengikuti proses pemilihan secara bersih,
transparan, dan profesional.
19

D. PEMASUKAN PENAWARAN
20. Persiapan 20.1 Dokumen Penawaran disampaikan oleh peserta
Data terdiri atas 1 (satu) Dokumen Penawaran yang
Kualifikasi telah disandikan/dienkripsi dan terdiri atas:
dan a. Penawaran administrasi;
Dokumen b. Penawaran teknis;
Penawaran c. Penawaran harga;
d. Dokumen Kualifikasi.
20.2 Dokumen Penawaran disandikan/dienkripsi
dengan sistem pengaman dokumen.
20.3 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran
yang telah disandikan/dienkripsi sesuai jadwal
yang ditetapkan.
20.4 Peserta menyampaikan Data Kualifikasi
bersamaan dengan penyampaian Dokumen
Penawaran.
21. Penyampaia 21.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran
n Data kepada Pokja Pemilihan, dengan jadwal
Kualifikasi sebagaimana tercantum dalam LDP, dengan
dan ketentuan peserta mengunggah Dokumen
Dokumen Penawaran terenkripsi hanya melalui aplikasi
Penawaran SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan;:
21.2 Peserta menyampaikan Data Kualifikasi kepada
Pokja Pemilihan, dengan jadwal sebagaimana
tercantum dalam LDP, dengan ketentuan peserta
menggunggah Dokumen Penawaran terenkripsi
hanya melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal yang
ditetapkan;
21.3 Dokumen Penawaran administrasi, teknis, harga
dan dokumen kualifikasi dienkripsi menggunakan
sistem pengaman dokumen.
21.4 Peserta mengunggah (upload) Dokumen
Penawaran administrasi, teknis, harga dan
dokumen kualifikasi yang telah terenkripsi sesuai
jadwal yang ditetapkan.
21.5 Peserta dapat mengunggah Dokumen Penawaran
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Dokumen
Penawaran terakhir akan menggantikan
Dokumen Penawaran yang telah terkirim
sebelumnya.
21.6 Dokumen lain sebagai bagian dari Dokumen
Penawaran yang diunggah (upload) ke dalam
aplikasi SPSE dianggap sah sebagai dokumen
elektronik dan dianggap telah disetujui dan
ditandatangani secara elektronik oleh
pemimpin/direktur perusahaan atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik
atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama
20

adalah yang berhak mewakili perusahaan yang


bekerja sama atau pihak yang diberi kuasa oleh
pemimpin atau direktur perusahaan yang nama
pemberi kuasanya tercantum dalam akta
pendirian/perubahan.
21.7 Pengguna SPSE wajib mengetahui dan
melaksanakan ketentuan penggunaan sistem
pengaman dokumen yang melekat pada SPSE.
21.8 Untuk Peserta yang berbentuk KSO, pemasukan
penawaran dilakukan oleh badan usaha yang
ditunjuk mewakili KSO/leadfirm. KSO
22. Batas Akhir 22.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik
Waktu melalui aplikasi SPSE kepada Pokja Pemilihan
Pemasukan paling lambat pada waktu yang ditentukan oleh
Penawaran Pokja Pemilihan sebagaimana tercantum dalam
dan LDP.
Penawaran 22.2 Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah
Terlambat waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali:
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan Dokumen Pengadaan yang
mengakibatkan kebutuhan penambahan
waktu penyiapan Dokumen Penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan
penawaran sampai dengan batas akhir
pemasukan penawaran.
22.3 Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu
batas akhir pemasukan penawaran maka harus
menyampaikan/menginformasikan pada SPSE
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
22.4 Aplikasi SPSE menolak setiap Dokumen
Penawaran yang dikirimkan setelah batas akhir
waktu pemasukan penawaran.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN


23. Pembukaan 23.1 Jadwal pembukaan penawaran sebagaimana
Penawaran tercantum dalam LDP.
23.2 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja
Pemilihan mengunduh (download) dan
melakukan dekripsi Dokumen Penawaran dengan
menggunakan sistem pengaman dokumen sesuai
waktu yang telah ditetapkan.
23.3 Terhadap Dokumen Penawaran yang tidak dapat
dibuka (didekripsi), Pokja Pemilihan
menyampaikan Dokumen Penawaran tersebut
kepada LPSE untuk mendapat keterangan bahwa
Dokumen yang bersangkutan tidak dapat dibuka
dan bila dianggap perlu LPSE dapat
menyampaikan Dokumen Penawaran tersebut
21

kepada LKPP.
23.4 Berdasarkan keterangan dari LPSE, apabila
Dokumen Penawaran tidak dapat
dibuka/didekripsi maka Pokja Pemilihan dapat
menetapkan bahwa Dokumen Penawaran
tersebut tidak memenuhi syarat sebagai
penawaran dan penyedia barang/jasa yang
mengirimkan Dokumen Penawaran tersebut
dianggap tidak memasukkan penawaran. Apabila
dapat dibuka, maka Pokja Pemilihan akan
melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan.
23.5 Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk
apabila Dokumen Penawaran sebagaimana
dimaksud pada IKP 14.1 terpenuhi. Surat
pengunduran diri (misalnya) tidak termasuk
sebagai penawaran.
23.6 Pokja Pemilihan tidak boleh menggugurkan
penawaran pada waktu pembukaan penawaran,
kecuali untuk Dokumen Penawaran yang sudah
dipastikan tidak dapat dibuka berdasarkan
keterangan LPSE.
24. Klarifikasi 24.1 Untuk membantu pemeriksaan, evaluasi dan
Penawaran pembandingan penawaran dan kualifikasi Peserta
maka Pokja Pemilihan atas kebijaksanaannya
sendiri dapat meminta klarifikasi dari Peserta
mengenai penawarannya.
24.2 Setiap klarifikasi yang disampaikan oleh Peserta
yang tidak sesuai dengan permintaan Pokja
Pemilihan tidak akan dipertimbangkan.
24.3 Permintaan Klarifikasi oleh Pokja Pemilihan dan
jawabannya harus dibuat secara tertulis dalam
surat yang dikirim melalui jasa kurir, faksimili atau
email. Perubahan pada harga atau substansi
penawaran tidak diminta, dilakukan atau
diizinkan kecuali untuk mengkonfirmasi hasil
koreksi atas kesalahan aritmatik yang ditemukan
oleh Pokja Pemilihan dalam evaluasi penawaran
sesuai dengan ketentuan IKP butir 25 atau untuk
mengkonfirmasi informasi yang tidak jelas atau
tidak lengkap sehubungan dengan kualifikasi
peserta sesuai dengan IKP butir 27.3.
24.4 Apabila Peserta tidak menyampaikan klarifikasi
atas penawarannya pada tanggal dan waktu yang
ditetapkan dalam permintaan klarifikasi dari
Pokja Pemilihan maka penawarannya dapat
ditolak.
22

25. Koreksi atas 25.1 Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi


kesalahan aritmatik oleh Pokja Pemilihan dengan ketentuan
aritmatik sebagai berikut:
a. apabila terdapat perbedaan antara harga
satuan dan total harga sebagai hasil dari
perkalian antara harga satuan dengan
kuantitas maka yang berlaku adalah harga
satuan sehingga total harganya harus
dikoreksi;
b. Apabila terdapat kesalahan perhitungan yang
berkaitan dengan penjumlahan atau
pengurangan subtotal maka yang berlaku
adalah subtotal sehingga totalnya harus
dikoreksi;
c. Apabila terdapat perbedaan antara penulisan
huruf dan angka maka yang berlaku adalah
jumlah dalam huruf, kecuali jika jumlah dalam
huruf berkaitan dengan kesalahan aritmatik
sehingga yang berlaku adalah jumlah dalam
huruf berdasarkan ketentuan butir (a) dan (b)
di atas.
d. apabila Peserta yang memasukkan penawaran
harga evaluasi terendah menolak hasil koreksi
atas kesalahan maka penawarannya
dinyatakan tidak responsif dan dinyatakan
gugur.
25.2 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik, Pokja
Pemilihan menyusun daftar penawaran dan
peringkatnya mulai dari penawaran harga
terkoreksi terendah.
26. Evaluasi 26.1 Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran
Penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;
c. evaluasi harga; dan
d. evaluasi kualifikasi
26.2 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi
penawaran adalah sebagai berikut:
a. Pokja Pemilihan menggunakan kriteria dan
metodologi evaluasi yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan. Kriteria evaluasi lain
tidak boleh digunakan;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Penawaran kecuali
memberikan informasi kualifikasi apabila
diminta secara tertulis oleh Pokja Pemilihan;
c. penawaran yang responsif secara substansial
adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan
ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
23

d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok


atau penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen
Pengadaan ini yang mempengaruhi
lingkup, kualitas dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan
persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat dan/atau tidak adil di antara
peserta yang memenuhi syarat.
e. Pokja Pemilihan dilarang menggugurkan
penawaran dengan alasan:
1) ketidakhadiran peserta dalam
pemberian penjelasan dan/atau
pembukaan penawaran; dan/atau
2) penyimpangan, kondisi, kesalahan atau
kelalaian yang tidak signifikan/tidak
penting.
f. Peserta dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja Pemilihan
selama proses evaluasi. Komunikasi dengan
cara lain tidak dilakukan antara peserta dan
Pokja Pemilihan kecuali dilakukan secara
tertulis, selama proses evaluasi penawaran
sampai pengumuman pemenang;
g. Pokja Pemilihan membatalkan pemenang
apabila pemenang tersebut termasuk
karyawannya atau agennya atau subkonsultan,
subpenyedia, penyedia jasa, pemasok dan/atau
karyawannya secara langsung maupun tidak
langsung terlibat dalam praktek korupsi,
penipuan, kolusi, pemaksaan atau
penghalangan dalam bersaing untuk
mendapatkan kontrak.
26.3 Evaluasi Administrasi:
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak
dievaluasi pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan responsif secara
administrasi, apabila:
1) syarat-syarat administrasi dalam ketentuan
butir 2) di bawah ini secara substansial
dipenuhi/dilengkapi;
2) surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari 90
(sembilan puluh) hari setelah batas
akhir pemasukan penawaran yang
ditetapkan;
b) bertanggal;
c) ditandatangai oleh wakil yang sah dari
24

peserta.
c. apabila tidak ada penawaran yang responsif
secara substansial, maka pelelangan
dinyatakan gagal.
26.4 Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran
yang secara substansial responsif terhadap
syarat-syarat administrasi;
b. unsur-unsur evaluasi teknis sesuai dengan
yang ditetapkan dalam Bab X tentang
Spesifikasi Teknis dan Gambar;
c. evaluasi teknis harus dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Pokja Pemilihan harus mengevaluasi
terpenuhinya persyaratan teknis secara
substansial seperti yang ditetapkan dalam
Bab X tentang Spesifikasi Teknis dan
Gambar;
2) Penawaran dinyatakan responsif secara
teknis dan substansial terhadap
persyaratan teknis apabila:
a) Evaluasi metode pelaksanaan
pekerjaan utama dilakukan dengan
ketentuan:
(1) Peserta menyampaikan metode
pelaksanaan dari seluruh pekerjaan
utama yang disyaratkan dalam LDP;
(2) Pekerjaan utama yang harus
diuraikan metode pelaksanaannya
ditetapkan berdasarkan pekerjaan
yang nilai bobot biayanya tertinggi
secara berurutan sesuai Bab I
tentang definisi Pekerjaan Utama
dan Mata Pembayaran Utama;
(3) Dalam hal peralatan utama yang
ditawarkan oleh peserta sesuai
dengan persyaratan peralatan
dalam LDK, maka dokumen metode
pelaksanaan peserta yang tidak
menjelaskan peralatan utama tidak
digugurkan;
(4) Dalam hal metode pelaksanaan
peserta tidak mencantumkan
spesifikasi/volume pekerjaan maka
tidak digugurkan, kecuali terdapat
ketidaksesuaian terhadap
penggunaan peralatan atau
spesifikasi/volume pekerjaan.
(5) Metode pelaksanaan pekerjaan
memenuhi persyaratan substantif
yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan dan diyakini
menggambarkan penguasaan
25

dalam menyelesaikan pekerjaan


utama sesuai yang disyaratkan
dalam LDP, meliputi:
i. Tahapan/urutan pekerjaan dari
awal sampai akhir secara garis
besar dan uraian/cara kerja dari
masing-masing jenis pekerjaan
utama;
ii. Kesesuaian antara metode kerja
dengan peralatan utama yang
ditawarkan/diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
iii. Kesesuaian antara metode kerja
dengan spesifikasi/volume
pekerjaan yang disyaratkan.
Penilaian metode pelaksanaan tidak
mengevaluasi jobmix/rincian/
campuran/komposisi material dari jenis
pekerjaan.
Dalam melakukan evaluasi terhadap
metode pelaksanaan pekerjaan, Pokja
Pemilihan membandingkan antara
metode kerja yang ditawarkan oleh
peserta dengan metode kerja yang
menjadi bagian persyaratan teknis yang
telah ditetapkan oleh PPK dengan cara
menilai kesesuaian metode tersebut.
Apabila tidak sesuai, Pokja melakukan
evaluasi berdasarkan kesesuaian
metode kerja yang ditawarkan dengan
peralatan utama, serta personel
berdasarkan keahlian yang dapat
dipertanggungjawabkan.
b) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan serah terima pertama
Pekerjaan (PHO) yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu yang
tercantum dalam LDP;
c) spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Bab
X tentang Spesifikasi Teknis dan
Gambar;
d) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam
LDP.
d. Apabila tidak ada penawaran yang responsif
secara substansial terhadap persyaratan teknis
maka pelelangan dinyatakan gagal
26

26.5 Evaluasi Harga


a. Evaluasi harga akan dilakukan terhadap
penawaran yang responsif secara substansial
terhadap persyaratan teknis.
b. Evaluasi harga dilakukan berdasarkan harga
yang terkoreksi secara aritmatik terhadap
penawaran yang responsif secara substansial
terhadap persyaratan administratif dan teknis
untuk menentukan penawaran terendah hasil
evaluasi;
c. Berdasarkan evaluasi harga di atas, apabila
penawaran dengan harga terkoreksi terendah
melebihi perkiraan biaya dengan selisih yang
substansial maka pelelangan dinyatakan gagal.
d. Penawaran harga secara berulang (e- reverse
auction) tidak diijinkan.
27. Evaluasi 27.1 Pokja Pemilihan harus menentukan apakah Peserta
Kualifikasi yang terpilih adalah peserta dengan harga
terkoreksi terendah dan secara administratif dan
teknis responsif secara substansial dengan syarat-
syarat yang ditentukan dalam kualifikasi seperti
yang tertera pada Lembar Data Kualifikasi (LDK)
pada dokumen pengadaan Bab V Dokumen
Pengadaan ini.
27.2 Apabila peserta dengan harga terkoreksi terendah
gagal untuk memenuhi kualifikasi yang sudah
ditentukan pada Lembar Data Kualifikasi (LDK),
Pokja Pemilihan akan melanjutkan ke penawaran
evaluasi terendah berikutnya untuk membuat
keputusan serupa mengenai kualifikasi Peserta.
27.3 Apabila ditemukan informasi yang kurang jelas
dan/atau tidak lengkap sehubungan dengan
kualifikasi peserta, maka Pokja Pemilihan akan
meminta klarifikasi secara tertulis (melalui surat
yang dikirim via jasa kurir, faks atau email) kepada
peserta dan memberikan waktu yang cukup (tidak
kurang dari satu minggu) kepada peserta untuk
menjawab. Informasi kualifikasi itu, baik yang
bersifat faktual maupun historis, tidak boleh
mengubah substansi penawaran dan akan
diperhitungkan dalam evaluasi.
27.4 Apabila dianggap perlu, Pokja Pemilihan akan
melakukan verikasi secara tertulis kepada pemilik
pekerjaan sebelumnya dan/atau bank umum
peserta terhadap informasi kualifikasi yang
disampaikan dalam penawaran peserta. Setiap
komunikasi lisan tidak akan diperhitungkan.
27.5 Klarifikasi dan pembuktian kualifikasi secara tatap
muka tidak diijinkan.
27

28. Hak Pokja Pokja Pemilihan berhak menerima atau menolak setiap
Pemilihan untuk penawaran dan membatalkan proses lelang serta
Menerima dan menolak semua penawaran setiap saat sebelum
Menolak penetapan pemenang, tanpa menimbulkan kewajiban
Penawaran apapun bagi Peserta. Penolakan dan pembatalan proses
pelelangan dilakukan apabila proses pelelangan
dilakukan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam hal terjadi pembatalan, semua penawaran yang
dimasukkan harus segera dikembalikan kepada peserta
berserta alasan pembatalan lelang tersebut.

F. PENETAPAN PEMENANG
29. Penetapan Pokja Pemilihan harus menetapkan pemenang yang
Pemenang menawar dengan harga terkoreksi terendah dan yang
penawarannya dinyatakan responsif secara substansial
dalam evaluasi administrasi, teknis dan harga, serta
memenuhi ketentuan kualifikasi yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan ini.

30. Pengumuman Pokja Pemilihan harus mengumumkan hasil proses


Pemenang lelang melalui aplikasi SPSE di website sebagaimana
tercantum dalam LDP dan melalui papan pengumuman
resmi. Informasi yang diumumkan harus mencakup: (a)
nama setiap peserta yang memasukkan penawaran; (b)
harga penawaran sebagaimana yang dibacakan pada
pembukaan penawaran; (c) harga terkoreksi setiap
penawaran yang dievaluasi; (d) nama peserta yang
penawarannya ditolak karena tidak responsif secara
substansial atau tidak memenuhi kriteria kualifikasi atau
tidak dievaluasi, beserta alasannya; dan (e) nama
pemenang, total nilai kontrak final maupun durasi dan
ringkasan dari cakupan kontrak.

31. Sanggahan 31.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat


menyampaikan sanggahan secara elektronik
melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang
kepada Pokja Pemilihan dalam waktu yang telah
ditetapkan dengan disertai bukti terjadinya
penyimpangan dan harus ditembuskan secara
offline (di luar aplikasi SPSE) kepada PPK, PA/KPA
dan APIP sebagaimana tercantum dalam LDP.
31.2 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi
penyimpangan prosedur meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2015 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
28

perubahannya dan ketentuan yang telah


ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja
Pemilihan dan/atau pejabat berwenang
lainnya.
31.3 Peserta dapat mengajukan sanggahan terhadap
hasil penetapan pemenang paling lambat 5 (lima)
hari kalendar setelah pengumuman pemenang
31.4 Pokja Pemilihan wajib memberikan jawaban
secara elektronik atas semua sanggahan paling
lambat 5 (lima) hari kalender setelah menerima
surat sanggahan melalui aplikasi SPSE.
31.5 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja
Pemilihan harus merevisi evaluasi penawaran dan
rekomendasi penetapan pemenang. Alasan atas
keputusan itu harus dicatat dalam evaluasi hasil
revisi tersebut. Dengan demikian, jika hal ini
menyebabkan revisi terhadap rekomendasi
penetapan pemenang, maka Pokja Pemilihan
harus mengumumkan ulang hasil revisi
penetapan pemenang sesuai dengan IKP butir 32
Dokumen Pengadaan ini.
31.6 Peserta yang mengajukan sanggahan terhadap
hasil penetapan pemenang yang diumumkan
ulang dapat mengajukan sanggahan paling
lambat 5 (lima) hari kalendar.
31.7 Sanggahan yang disampaikan secara offline
namun bukan karena keadaan kahar atau
gangguan teknis,atau sanggahan yang
disampaikan kepada PA/KPA, PPK, atau
sanggahan yang disampaikan bukan kepada
Pokja Pemilihan atau sanggahan yang
disampaikan di luar masa sanggah, dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus
ditindaklanjuti.
29

G. PENUNJUKAN PEMENANG
32. Penunjukan 32.1 PPK harus menerbitkan Surat Penunjukan
Penyedia Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) apabila:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar;
c. masa sanggah berakhir.
32.2 PPK harus memasukkan data SPPBJ dan
mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang telah
diterbitkan pada aplikasi SPSE dan mengirimkan
SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE kepada
Peserta yang ditunjuk.
32.3 Peserta yang ditunjuk sebagai pemenang wajib
menerima keputusan tersebut.
32.4 Kegagalan pemenang untuk menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan atau menandatangani kontrak
menjadi dasar yang cukup untuk pembatalan
penetapan pemenang. Dalam hal ini, Pokja
Pemilihan dapat menetapkan pemenang kepada
peserta yang menawarkan harga terkoreksi
terendah berikutnya dan yang penawarannya telah
dinyatakan responsif dalam evaluasi administrasi,
teknis dan harga serta memenuhi syarat-syarat
kualifikasi yang tercantum dalam dokumen
pengadaan selama surat penawaran masih berlaku
atau sudah diperpanjang.
32.5 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat [6 (enam)
hari kerja setelah pengumuman penetapan
pemenang, apabila tidak ada sanggahan.
32.6 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah semua sanggahan dan sanggahan
banding dijawab.
32.7 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa peserta harus
menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.
32.8 Kontrak harus ditandatangani paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya
SPPBJ.
32.9 PPK harus memasukkan data kontrak dan
mengunggah dokumen kontrak yang telah
ditandatangani pada aplikasi SPSE.
30

33. BAHP, Berita 33.1 Pokja Pemilihan harus menuangkan ke dalam


Acara Lainnya, BAHP atau Berita Acara tambahan lainnya segala
dan hal terkait proses pemilihan peserta secara
Kerahasiaan elektronik yang tidak dapat diakomodir atau
Proses difasilitasi aplikasi SPSE.
33.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana
dimaksud pada angka 33.1 diunggah oleh Pokja
Pemilihan menggunakan menu upload informasi
lainnya pada aplikasi SPSE.
33.3 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja
Pemilihan bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.

H. PELELANGAN GAGAL
34. Pelelangan 34.1 Pokja Pemilihan menyatakan pelelangan gagal,
Gagal apabila tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
34.2 Apabila pelelangan dinyatakan gagal atau
dihentikan maka Pokja Pemilihan wajib
memberitahukan kepada semua peserta secara
elektronik melalui SPSE.

I. JAMINAN PELAKSANAAN
35. Jaminan 35.1 Pemenang akan menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan Pelaksanaan dengan nilai yang ditetapkan dalam
IKP 36.1 Dokumen Pengadaan ini, dalam waktu 14
hari kerja sejak tanggal diterbitkannya SPPBJ.
35.2 Jaminan Pelaksanaan harus dikembalikan setelah:
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai Kontrak; atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan
terakhir/sekaligus telah dikurangi uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak
(apabila diperlukan).
35.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) yang sebagaimana ditetapkan oleh
Pihak Yang Berwenang;
b. Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal
31

penandatanganan Kontrak sampai dengan


serah terima pertama pekerjaan berdasarkan
Kontrak (PHO) sebagaimana tercantum dalam
LDP;
c. nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang
dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan ditulis dalam
angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan
Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang
tercantum dalam LDP;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan dapat dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan
dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah surat pernyataan
wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit
Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama
Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
Kemitraan/KSO atau masing-masing anggota
Kemitraan/KSO (apabila masing-masing
mengajukan Jaminan Pelaksanaan secara
terpisah); dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.
35.4 Kegagalan pemenang untuk menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan sama dengan penolakan untuk
menandatangani Kontrak.
35.5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan
Jaminan Pelaksanaan harus diatur dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak.
32

J. PENANDATANGANAN KONTRAK
36. Penanda- 36.1 Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat
tanganan 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan
Kontrak SPPBJ dan setelah Peserta menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan, dengan ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi adalah sebesar 5% (lima
perseratus) dari harga penawaran terkoreksi;
dan
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan dimulai
sejak tanggal penandatanganan Kontrak
sampai serah terima pertama Pekerjaan.
36.2 PPK dan pemenang tidak diperkenankan
mengubah substansi konsep kontrak yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, kecuali
untuk mengisi informasi kontrak tertentu yang
sesuai dengan penawaran.
36.3 PPK dan pemenang wajib memeriksa konsep
kontrak yang meliputi substansi, bahasa,
redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan
paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
36.4 Hirarki dari bagian-bagian Dokumen Kontrak
ditetapkan agar apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang
lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian, jika ada;
b. Perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas; dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP.
36.5 Kontrak digandakan sesuai kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh peserta; dan
2) kontrak asli kedua untuk peserta dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPK;
33

b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi


materai, apabila diperlukan.
36.6 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak
atas nama peserta adalah direktur
utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi
yang disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
36.7 Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi atau yang
namanya tidak disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar, dapat menandatangani
Kontrak Pengadaan, sepanjang pihak tersebut
adalah pengurus/karyawan perusahaan/karyawan
koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap
dan mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus atau pihak yang sah
berdasarkan Akta Pendirian/AnggaranDasar untuk
menandatangani Kontrak.
41

BAB IV. LEMBAR DATA PENAWARAN (LDP)

Acuan Uraian
Ketentuan
IKP
IKP 1.1 Pokja Pemilihan : Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 27 TPBJK Bidang
Sumber Daya Air
Alamat Pokja Pemilihan : Gedung Ditjen SDA Lantai 6, Jalan Pattimura
No.20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Email : pokja27kamurang@gmail.com
Website : www.pu.go.id
Website LPSE : https://lpse.pu.go.id/eproc
Nama paket pekerjaan : Rehabilitasi, Peningkatan Dan Modernisasi
IKP 1.2
Jaringan Irigasi, SS.Kamurang Cs, SS.Rancabango Cs, SI. Karang Toman
Uraian singkat pekerjaan terdiri dari :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan SMKK
3. Pekerjaan Bangunan
4. Pekerjaan Saluran
5. Pekerjaan Saluran Pembuang
6. Pekerjaan Persiapan Modernisasi
IKP 2.1 Pekerjaan ini dibiayai dengan dana LOAN SIMURP (Strategic Irrigation
Modernization and Urgent Rehabilitation Project) IBRD Loan No. 8891-ID
and AIIB Loan No. L0060A
IKP 3.2 Jumlah anggota Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah maksimal 3
(tiga)
Aduan terkait adanya indikasi praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dapat
IKP 4.3
dialamatkan melalui the World Bank’s Integrity Vice Presidency (INT)
website:https://wbgcmsprod.microsoftcrmportals.com/en-US/anonymous-
users/int-fraud-management/create-new-complaint;
Pemberian penjelasan lelang akan diadakan pada :
IKP 9.2
Hari : Disesuaikan dengan jadwal yang tercantum dalam aplikasi
SPSE
Tanggal : Disesuaikan dengan jadwal yang tercantum dalam aplikasi
SPSE
Waktu : Disesuaikan dengan jadwal yang tercantum dalam aplikasi
SPSE
Tempat : lpse.pu.go.id
Peninjauan Lapangan akan diadakan oleh Pemilik Pekerjaan pada :
IKP 9.6
Hari : Disesuaikan dengan jadwal yang tercantum dalam
aplikasi SPSE
Tanggal : Disesuaikan dengan jadwal yang tercantum dalam
aplikasi SPSE
Waktu : Disesuaikan dengan jadwal yang tercantum dalam
aplikasi SPSE
Tempat : Sesuai yang tercantum dalam aplikasi SPSE.
42

Peserta Lelang harus menyampaikan tambahan dokumen berikut dalam


IKP 14.1.f
penawarannya:

a. Kode Etik (Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


Peserta Lelang harus menyampaikankan Kode Etiknya yang akan berlaku
bagi seluruh karyawan dan subkontraktornya, untuk memastikan
kepatuhan pada tanggung jawab terhadap Lingkungan, Sosial, Kesehatan,
dan Keselamatan (LSK3) dalam pelaksanaan kontrak.
[Catatan: Lengkapi dan sertakan risikonya untuk ditangani (serta rencana
mitigasi risiko tersebut) oleh Kode sesuai dengan kontrak (SSUK, SSKK,
Spesifikasi), dan risiko lainnya, sesuai dengan dokumen ESMP terlampir,
mis. Risiko yang terkait dengan: masuknya tenaga kerja pendatang,
diskriminasi tenaga kerja, penyebaran penyakit menular, pelecehan
seksual, kekerasan berbasis gender, perilaku terlarang dan kejahatan, dan
menjaga lingkungan yang aman, dll, sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan skala dan jenis dampak].
Selain itu, Peserta Lelang harus menjelaskan bagaimana Kode Etik ini akan
dilaksanakan. Ini akan mencakup: bagaimana itu akan diperkenalkan atau
rencana sosialisasi, pemahaman, dan peningkatan kepedulian secara terus
menerus kepada seluruh karyawan/pihak-pihak yang terlibat (pemasok
dan subkontraktor), pelatihan yang akan diberikan, pembiayaan,
bagaimanahal tersebut akan dipantau dan bagaimana tindakan yang akan
dilakukan Penyedia Jasa untuk menangani setiap pelanggaran.
Kontraktor wajib menerapkan Kode Etik yang disetujui pada saat
pelaksanaan kontrak.
b. Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan (SPRP) untuk
mengelola risiko Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (LSK3)
Peserta Lelang harus menyampaikan Strategi Pengelolaan dan Rencana
Pelaksanaan (SPRP) beserta pembiayaan untuk mengelola risiko utama
Lingkungan, Sosial, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (LSK3), sebagai
berikut:
[Catatan: masukkan nama rencana dan risiko tertentu, sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan jenis dan skala dampak];
• Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL);
• Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL);
• Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K),
termasuk antara lain larangan penggunaan pekerja dibawah umur
dan/atau pekerja paksa sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Indonesia
• Rencana Pengelolaan Pekerja, termasuk rencana perekrutan,
pengelolaan basecamps, asuransi pekerja, hak-hak dan kewajiban
43

pekerja, skema perekrutan, dan lain-lain.


• Rencana untuk memperoleh Persetujuan/Perizinanyang relevan sesuai
peraturan perundang-undangansebelum dimulainya pekerjaan seperti
Izin Lingkungan, pembukaan Basecamp, Quarry atau Borrow Pit.
• Rencana Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat
terdampak, antara lain strategi pendekatan dan sosialisasi dengan
masyarakat terdampak, penyuluhan mengenai HIV/AIDS dan Penyakit
Seksual Menular serta penyuluhan pencegahan Kekerasan Berbasis
Gender (Gender Based Violence/GBV) dan Kekerasan Terhadap Anak
(Violence Against Children/VAC), demarkasi lokasi dan akses warga yang
memiliki resiko kesehatan dan keselamatan, manajemen polusi dan
limbah, dll.
• Mekanisme penanganan keluhan bagi pekerja konstruksi dan masyarakat
yang terdampak
• Rencana manajemen resiko lingkungan dan sosial lain yang mungkin
timbul akibat pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor harus mengajukan persetujuan, kemudian menerapkan,
rencana maupun risiko diatas, sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK) pasal 16.4, yang tercakup dalam Strategi Pengelolaan dan
Rencana Pelaksanaan yang disepakati dan dijelaskan disini.

IKP 15.5 Besar jaminan penawaran Rp 1.672.720.000,00 (Satu Milyar Enam


Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah) dan
berlaku 120 (seratus dua puluh) Hari Kalender.
IKP 15.6 Jaminan penawaran asli harus ditujukan kepada:
Nama : Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 27 TPBJK Bidang Sumber
Daya Air
Alamat : Gedung Ditjen SDA Lantai 6, Jalan Pattimura No.20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
IKP 16.2 Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan secara bulanan
(monthly certificate)

IKP 17.1 Masa berlaku penawaran 120 (Seratus dua puluh) hari kalendar sejak batas
akhir pemasukan penawaran yang ditetapkan dalam aplikasi SPSE.

IKP 22.1 Tanggal dan waktu batas akhir pemasukan penawaran adalah sebagaimana
disebutkan dalam aplikasi SPSE

IKP 23.1 Tanggal dan waktu pembukaan penawaran adalah sebagaimana disebutkan
dalam aplikasi SPSE

IKP 26.4 Pekerjaan Utama yang harus diuraikan dalam metode pelaksanaan
pekerjaan:
No. Pekerjaan Utama
1. Pasangan Batu (1 PC : 4 PP)
2. Pengadaan dan Pemasangan
pekerjaan lining beton pre-cast K-300
(0,12m x 0,70m x 1,5m)
3. Pengadaan dan Pemasangan
pekerjaan lining beton pre-cast K-300
(0,12m x 0,70m x 3m)
4. Pengadaan dan Pemasangan
pekerjaan lining beton pre-cast K-300
44

(0,12m x 0,70m x 2m)


5. Pengadaan dan Pemasangan
pekerjaan koperan beton pre-cast K-
300 (0,5 m x 0,70 m x 2.1 m)
6. Pembesian U 32 besi ulir
7. Pekerjaan Waterstop
8. Timbunan tanah didatangkan
dirapihkan dan dipadatkan
9. Timbunan tanah atau urugan tanah
kembali
10. Plesteran (1 PC : 3 PP)
11. Siaran (1 PC : 2 PP)
12. 'Galian tanah biasa dengan alat berat
excavator (standar), DT jarak 1 - 3 km
13. 'Galian tanah biasa dengan alat berat
excavator (standar), DT jarak 3 - 5 km
14. 'Galian tanah biasa dengan alat berat
excavator (long arm), DT jarak 3 - 5 km

IKP 26.4 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan : 420 (empat ratus dua puluh) Hari
Kalender.

IKP 26.4 Bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan tidak melebihi 20 % dari
total harga penawaran.
Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.
IKP 31.1
Tembusan sanggahan disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline) kepada:

a. PPK : PPK Irigasi dan Rawa II


Alamat : Jln. Raya Lemah Abang – Kabupaten Bekasi
b. Kepala Satuan Kerja : Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan
Air Citarum
Alamat : Jln. Inspeksi Cidurian Soekarno – Hatta
STA 5600 Bandung 40292
c. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia

Aduan terkait dengan indikasi praktek korupsi, kolusi dan nepotisme


sebagaimana diatur di IKP 4.3

IKP 35.3 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 420 (Empat Ratus Dua Puluh)
hari kalender sejak penandatanganan kontrak.
Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada : PPK Irigasi dan Rawa II SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citarum

Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara


45

BAB IV.1 NEGARA-NEGARA YANG MEMENUHI


SYARAT
Persyaratan untuk Penyediaan Barang, Pekerjaan Konstruksi, dan Jasa Non-
Konsultasi dalam Pengadaan yang Dibiayai oleh Bank Dunia.

Dengan mengacu kepada IKP 3.6(b) dan 3.8, sebagai informasi bagi Peserta, sampai saat
ini, badan usaha, barang dan jasa dari negara-negara berikut tidak boleh ikut dalam
proses pelelangan ini : TIDAK ADA
46

BAB IV.2. KEBIJAKAN BANK DUNIA – PRAKTEK


KORUPSI DAN PENIPUAN
Pedoman Pengadaan Barang, Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Non-Konsultasi yang Dibiayai dengan
Pinjaman IBRD serta Kredit & Hibah IDA oleh Negara-Negara Peminjam Bank Dunia, tertanggal Januari
2011.

“Penipuan dan Korupsi:

1.16 Kebijakan Bank adalah mewajibkan Peminjam (termasuk penerima manfaat pinjaman Bank), peserta
lelang, pemasok, penyedia dan kuasa mereka (dinyatakan maupun tidak dinyatakan), subpenyedia,
subkonsultan, penyedia jasa atau pemasok, dan personil-personilnya menaati standar etika tertinggi dalam
menyelenggarakan pengadaan dan melaksanakan kontrak-kontrak yang dibiayai Bank.1 Selaras dengan
kebijakan ini, Bank:
(a) dalam ketentuan ini, di bawah ini adalah definisi dari istilah- sebagai berikut:
(i) “Praktek korupsi” adalah menawarkan, memberikan, menerima atau meminta, secara langsung atau
tidak langsung, segala sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi tindakan-tindakan pihak lain
secara tidak patut;2
(ii) “Praktek penipuan” adalah suatu tindakan atau pengabaian, termasuk misinterpretasi yang secara
sadar ataupun secara ceroboh menyesatkan atau berupaya menyesatkan suatu pihak untuk
mendapatkan manfaat finansial atau manfaat lain atau menghindari kewajiban;3
(iii) “Praktek kolusi” adalah pengaturan antara dua pihak atau lebih yang dirancang untuk mencapai
tujuan yang tidak patut, termasuk untuk mempengaruhi tindakan-tindakan pihak lain secara tidak
patut;4
(iv) “Praktek pemaksaan (koersif)” adalah merusak atau merugikan, atau mengancam untuk merusak atau
merugikan, secara langsung maupun tidak langsung, suatu pihak atau properti pihak tersebut guna
mempengaruhi tindakan-tindakan suatu pihak secara tidak patut;5
(v) “Praktek obstruktif” adalah
(aa) secara sengaja merusak, memalsukan, mengubah atau menyembunyikan barang bukti
investigasi, atau membuat pernyataan palsu kepada petugas penyelidik untuk secara material
menghalangi investigasi Bank terhadap tuduhan praktek korupsi, penipuan, pemaksaan atau

1
Dalam konteks ini, setiap tindakan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak demi
keuntungan yang tidak sebagaimana mestinya adalah tidak patut.
2
Dalam ayat ini, “pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan dengan proses pengadaan
atau pelaksanaan kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik” termasuk didalamnya staf Bank Dunia dan karyawan
organisasi lain yang membuat atau memeriksa keputusan-keputusan pengadaan.
3
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban” berkaitan dengan proses
pengadaan atau pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau “pengabaian” dimaksudkan untuk mempengaruhi proses
pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
4
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan (termasuk pejabat
publik) yang berupaya, baik oleh mereka sendiri maupun melalui pihak atau entitas lain yang tidak berpartisipasi
dalam proses pengadaan atau seleksi, untuk mendorong persaingan atau menetapkan harga penawaran pada tingkat
yang tidak kompetitif atau direkayasa atau membocorkan harga penawaran atau syarat-syarat lain kepada satu sama
lain.
5
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan atau pelaksanaan
kontrak.
47

kolusi; dan/atau mengancam, mengganggu atau mengintimidasi suatu pihak untuk


menghalanginya dalam menyingkapkan apa yang diketahuinya sehubungan dengan investigasi
atau dalam melakukan investigasi, atau
(bb) Perbuatan yang ditujukan untuk secara material menghalangi pelaksanaan hak Bank dalam
melakukan pemeriksaan dan audit yang ditetapkan berdasarkan butir 1.16(e) di bawah ini.
(b) menolak usulan penetapan pemenang apabila Bank memutuskan bahwa peserta yang
direkomendasikan sebagai pemenang atau personilnya atau kuasanya atau subkonsultan,
subpenyedia, penyedia jasa, pemasok dan/atau karyawan-karyawannya secara langsung maupun
tidak langsung telah terlibat dalam praktek korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif
dalam bersaing memenangkan kontrak bersangkutan;
(c) menyatakan proses pengadaan tidak sesuai dengan ketentuan Bank (misprocurement) dan
membatalkan sebagian pinjaman yang dialokasikan untuk kontrak apabila Bank memutuskan pada
waktu kapan pun bahwa perwakilan dari Peminjam atau penerima sebagian hasil pinjaman telah
melakukan praktek korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif selama proses pengadaan
atau pelaksanaan kontrak bersangkutan tanpa ada tindakan yang cepat dan tepat dari pihak Peminjan
yang dianggap memuaskan oleh Bank untuk menanggulangi praktek-praktek tersebut ketika
praktek-praktek itu dilakukan, termasuk lalai untuk segera memberitahukan Bank pada waktu mereka
mengetahui adanya praktek-praktek tersebut;
(d) menjatuhkan sanksi atas suatu badan usaha atau orang (individu) pada saat kapan pun sesuai dengan
prosedur sanksi Bank yang berlaku,6 termasuk dengan menyatakan secara terbuka bahwa badan
usaha atau orang tersebut tidak memenuhi syarat selama jangka waktu tertentu atau jangka waktu
tidak tertentu: (i) untuk diberikan kontrak yang dibiayai oleh Bank; dan (ii) untuk diusulkan7;
(e) mewajibkan agar suatu ketentuan dicantumkan dalam dokumen pengadaan dan dalam kontrak yang
dibiayai dengan pinjaman Bank yang mengharuskan peserta, pemasok dan penyedia, dan
subpenyedia, kuasa/agen, personil, konsultan, penyedia jasa atau pemasoknya untuk mengizinkan
Bank memeriksa semua pembukuan, catatan dan dokumen-dokumen lain berkaitan dengan
pemasukan penawaran dan pelaksanaan kontrak, dan meminta agar pembukuan, catatan dan
dokumen-dokumen lain tersebut diaudit oleh auditor yang ditunjuk oleh Bank.”

6
Suatu badan usaha atau seseorang dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi pemenang kontrak yang dibiayai oleh
Bank setelah: (i) selesainya proses penjatuhan sanksi oleh Bank menurut prosedur sanksi Bank, antara lain termasuk cross-
debarment (larangan lintas lembaga untuk mengikuti lelang) sebagaimana disepakati dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Internasional lain, termasuk Bank-Bank Pembangunan Multilateral, dan melalui penerapan prosedur sanksi administratif
pengadaan korporat Grup Bank Dunia atas penipuan dan korupsi; dan (ii) akibat penangguhan sementara atau penangguhan
sementara dini sehubungan dengan proses penjatuhan sanksi yang sedang berlangsung. Lihat catatan kaki 14 dan ayat 8 Apendiks
1 dalam Pedoman ini.
7
Subpenyedia, konsultan, manufaktur atau pemasok atau penyedia jasa yang diusulkan (sebutan yang berbeda digunakan
bergantung pada dokumen pengadaan tertentu) adalah yang telah: (i) diikutsertakan oleh peserta dalam permohonan
prakualifikasi atau penawarannya karena mempunyai pengalaman dan pengetahuan spesifik yang penting sehingga peserta dapat
memenuhi persyaratan kualifikasi untuk penawaran tertentu; atau (ii) ditunjuk oleh Peminjam.
48

BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)


Lembar Data Kualifikasi (LDK)

A. Lingkup
Kualifikasi

Nama Pokja Pemilihan : Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 27


TPBJK Bidang Sumber Daya Air

Alamat Pokja Pemilihan : Gedung Ditjen SDA Lantai 6, Jalan


Pattimura No 20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Email : pokja27kamurang@gmail,com
Website : https://lpse.pu.go.id
Nama Paket Pekerjaan : Rehabilitasi, Peningkatan Dan
Modernisasi Jaringan Irigasi,
SS.Kamurang Cs, SS.Rancabango
Cs, SI. Karang Toman
B. Persyaratan
Kualifikasi
1. Perusahaan wajib memiliki izin usaha di bidang konstruksi di
negara asal atau yang setara.

2. Belum pernah terjadi kegagalan pelaksanaan kontrak (Non-


performance) akibat wanprestasi yang disebakan oleh
penyedia dalam kurun waktu 4 tahun sebelum tanggal batas
akhir pemasukan penawaran.
Untuk keperluan persyaratan kualifikasi ini, non-performance
sebagaimana diputuskan oleh PPK mencakup semua kontrak
di mana (a) nonperformance tidak ditentang oleh penyedia,
termasuk melalui rujukan ke mekanisme penyelesaian
sengketa berdasarkan kontrak bersangkutan, dan (b) kontrak
ditentang tetapi sepenuhnya diselesaikan terhadap penyedia.
Nonperformance tidak mencakup kontrak-kontrak di mana
keputusan PPK dibatalkan melalui mekanisme penyelesaian
sengketa. Nonperformance harus didasarkan atas segala
informasi mengenai sengketa atau gugatan, yaitu sengketa
atau gugatan yang telah diselesaikan sesuai dengan
mekanisme penyelesaian sengketa berdasarkan kontrak
masing-masing dan di mana semua kasus banding yang
tersedia bagi Peserta telah diselesaikan.
49

3. Peserta lelang memiliki minimal satu (1) pengalaman kontrak


kerja dengan sifat pekerjaan serupa/ sejenis dengan lingkup
pekerjaan Pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan Irigasi
yang telah diselesaikan sebagai penyedia utama, anggota KSO,
penyedia manajemen atau sub penyedia dengan minimal nilai
kontrak Rp 66.908.800.000,- (Enam Puluh Enam Milyar
Sembilan Ratus Delapan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah)
atau minimal dua (2) kontrak kerja dengan sifat pekerjaan
serupa/ sejenis dengan lingkup pekerjaan Pembangunan atau
Rehabilitasi Jaringan Irigasi dengan minimal nilai kontrak
masing-masing Rp 33.454.400.000,00 (Tiga Puluh Tiga
Milyar Empat Ratus Lima Puluh Empat Ribu Empat Ratus
Rupiah) dalam 5 (lima tahun) terakhir terhitung sejak batas
akhir pemasukan penawaran.
Pemenuhan persyaratan kontrak kerja harus dibuktikan
dengan referensi dan perjanjian KSO (jika KSO) yang memuat
porsi masing-masing anggota KSO, nilai pengalaman kontrak
akan diperhitungkan berdasarkan porsi dari KSO kontrak kerja
sebelumnya. Dalam hal peserta lelang adalah joint venture/
KSO, persyaratan dapat dipenuhi oleh salah satu anggota joint
venture/ KSO atau gabungan dari anggota joint venture.

4. Memiliki Personel Inti dengan kualifikasi keahlian:

Jabatan Pengalaman
Pekerjaan Jumlah Kerja Minimal Tingkat
No. Kualifikasi
yang (Orang) (Tahun Pendidikan
Diusulkan Anggaran)
1 Manajer 1 5 th (sebagai SKA Ahli Madya S2 Teknik
Proyek Manager Sumber Daya Sipil/ Teknik
Proyek di Air Pengairan
bidang SDA)
2 Site Engineer 2 3 th (sebagai SKA Ahli Muda S1 Teknik
Site Engineer Sumber Daya Sipil/ Teknik
di bidang Air Pengairan
SDA)
3 Quality 2 2 th (sebagai SKA Ahli Muda S1 Teknik
Control Quality Sumber Daya Sipil/ Teknik
Control di Air Pengairan
bidang SDA)
4 Ahli K3 1 3 th (sebagai SKA Madya Ahli S1
Ahli K3) K3 Konstruksi
50

Keterangan:
1) Pokja Pemilihan menetapkan daftar personel inti (3-4
posisi utama) atau sesuai kebutuhan beserta kualifikasi
pengalaman minimum.
2) Kompetensi personel inti meliputi lama pengalaman
bekerja.
3) Pengalaman kerja dihitung berdasarkan daftar riwayat
pengalaman kerja atau referensi kerja dari Pengguna Jasa
4) Pengalaman yang disampaikan tanpa melampirkan daftar
riwayat pengalaman kerja atau referensi maka tidak dapat
dihitung sebagai pengalaman.
5) Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa
memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung
berdasarkan Tahun Anggaran).
6) Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja
setelah personel lulus pendidikan minimal sesuai
persyaratan yang disyaratkan dalam LDK.
7) Penilaian personel inti dilakukan terhadap pengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi.
8) Perhitungan pengalaman personel inti ditentukan
berdasarkan:
9) Jika personnel inti yang diusulkan oleh lebih dari 1 (satu)
peserta tender dalam paket tender yang sama, maka
peserta yang mengusulkan personel tersebut dan
direkomendasikan sebagai pemenang harus memobilisasi
personel tersebut.
10) Apabila peserta menawarkan personel inti yang sedang
bekerja pada paket pekerjaan lain/yang sedang berjalan,
maka hanya dapat digugurkan apabila setelah dilakukan
klarifikasi personel tersebut masih terikat kontrak pada
paket lain pada saat peserta mengajukan penawarannya.

5. Calon Penyedia Jasa harus menunjukan kemampuan untuk


mendapatkan akses ke, atau memiliki sumber keuangan yang
memadai untuk memenuhi perkiraan kebutuhan cashflow
pelaksanaan layanan jasa Kontrak [Rehabilitasi, Peningkatan
Dan Modernisasi Jaringan Irigasi, SS.Kamurang Cs,
SS.Rancabango Cs, SI. Karang Toman] terkait di luar kewajiban-
kewajiban lainnya dari Calon Penyedia Jasa. Sumber-sumber
keuangan dimaksud minimum Rp 16.727.200.000,00 (Enam
Belas Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Dua Ratus
Ribu Rupiah) dan harus dapat dibuktikan dalam bentuk : i)
Rekening koran Bank dari penyedia jasa. [Dalam hal penyedia
jasa mengikuti pelelangan lebih dari satu paket pekerjaan
51

Rekening koran yang disampaikan harus diberi keterangan


untuk masing-masing paket yang diikuti]; dan atau ii) Fasilitas
kredit (diluar dana untuk pembayaran Uang Muka Kontrak)
dalam bentuk surat pernyataan yang dikeluarkan oleh Bank
Umum Pemerintah/Swasta yang menyatakan ketersedian dana
sebesar yang dinyatakan dalam fasilitas kredit tersebut untuk
paket pekerjaan [Rehabilitasi, Peningkatan Dan Modernisasi
Jaringan Irigasi, SS.Kamurang Cs, SS.Rancabango Cs, SI. Karang
Toman], apabila nantinya Calon Penyedia Jasa ditetapkan
sebagai pemenang lelang.

6. Peserta harus mempunyai omzet tahunan rata-rata senilai


Rp 87.220.400.000,00 (Delapan Puluh Tujuh Milyar Dua
Ratus Dua Puluh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) dalam 3
(Tiga) tahun terakhir (dihitung berdasarkan nilai pekerjaan
konstruksi yang diterima tiap tahun berdasarkan Laporan
Tahunan Keuangan Perusahaan yang sudah diaudit dalam 3
tahun terakhir dijumlahkan dan dibagi 3).
Dalam hal peserta menyerahkan laporan tahunan keuangan
tahun terakhir yang ditandatangani oleh wakil yang
ditunjuknya karena tidak ada laporan keuangan yang sudah
diaudit sampai tanggal batas akhir pemasukan penawaran
maka wajib dilakukan klarifikasi atas kebenaran informasi di
dalam laporan keuangan tersebut.
Peserta wajib menyerahkan laporan tahunan keuangan untuk
3 tahun terakhir yang ditentukan (Tahun 2019, 2020 dan 2021)

7. Mampu menyediakan peralatan utama untuk melaksanakan


Pekerjaan Konstruksi ini (peralatan boleh milik sendiri/sewa
beli/sewa) :

Status Milik/
No. Jenis Kapasitas Jumlah Kondisi
Sewa
1 Concrete Min 0,3 m3 5 milik sendiri/ Baik
Mixer sewa beli/
sewa
2 Excavator Min.120 HP 10 milik sendiri/ Baik
Standar & Bucket sewa beli/
Min 0,8 m3 sewa
3 Excavator Min 120 HP 10 milik sendiri/ Baik
Long Arm & Bucket sewa beli/
Min 0,4 m3 sewa
52

Status Milik/
No. Jenis Kapasitas Jumlah Kondisi
Sewa
4 Dump Max 4 m3 25 milik sendiri/ Baik
Truck sewa beli/
sewa
5 Bulldozer Min.100 HP 5 milik sendiri/ Baik
sewa beli/
sewa
6 Flat Bed Max 25 ton 2 milik sendiri/ Baik
Truck sewa beli/
sewa

Keterangan:
1) Pokja Pemilihan menetapkan jenis, kapasitas dan jumlah
alat peralatan yang mendukung langsung dan sesuai
kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan utama (major
item).
2) Dalam hal persyaratan kapasitas alat yang dipersyaratkan
adalah persyaratan minimal, maka ketika peralatan yang
ditawarkan oleh Peserta kapasitas alatnya kurang dari
yang dipersyaratkan maka dinyatakan tidak responsif.
Kecuali dari hasil perhitungan produktivitas dinyatakan
responsif.
3) Dalam hal kapasitas alat yang dipersyaratkan berupa
rentang, maka ketika peralatan yang ditawarkan oleh
Peserta kapasitas alatnya di luar dari rentang tersebut
maka dinyatakan tidak responsif.
4) Peralatan utama yang ditawarkan sesuai dengan bagian
pekerjaan utama yang ditetapkan dalam LDP, dengan
ketentuan:
a. Evaluasi terhadap peralatan utama yang bersumber
dari:
1) Milik sendiri, dilakukan terhadap bukti kepemilikan
peralatan;
2) Sewa Beli, dilakukan terhadap bukti pembayaran
Sewa Beli;
3) Untuk peralatan sewa, selain menyampaikan surat
perjanjian sewa harus disertai dengan bukti
kepemilikan/penguasaan terhadap peralatan dari
pemberi sewa.
b. Evaluasi bukti peralatan utama dilakukan dengan
ketentuan:
1) Dalam hal peserta menyampaikan bukti
kepemilikan peralatan yang berupa milik/sewa
beli bukan atas nama peserta tender, bukti
53

tersebut tidak menjadi hal yang menggugurkan


pada saat evaluasi;
2) Dalam hal peserta menyampaikan bukti
kepemilikan peralatan yang berupa sewa bukan
atas nama pemberi sewa, bukti tersebut tidak
menjadi hal yang menggugurkan pada saat
evaluasi;
3) Bukti peralatan milik sendiri/sewa beli/sewa yang
disampaikan oleh peserta tidak dilakukan
klarifikasi secara fisik;
4) Klarifikasi secara fisik sebagaimana dimaksud
pada angka 3) tidak dilakukan baik terhadap fisik
dokumen maupun fisik peralatan.
c. Pencantuman merek, tipe, dan lokasi peralatan dalam
daftar isian peralatan tidak menggugurkan.
d. Jenis, kapasitas dan jumlah peralatan minimal:
1) Dalam hal komposisi yang terdiri atas jenis,
kapasitas, dan jumlah peralatan yang ditawarkan
berbeda dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan Pengadaan, maka Pokja
Pemilihan akan membandingkan produktivitas
alat tersebut berdasarkan metode pelaksanaan
pekerjaan.
2) Produktivitas alat yang dibandingkan
sebagaimana pada angka 1) dilakukan apabila
terdapat perbedaan pada keseluruhan komposisi
yang terdiri atas jenis, kapasitas, dan jumlah
peralatan.
e. Apabila ada hal-hal yang meragukan dan kurang jelas,
Pokja dapat melakukan klarifikasi secara tertulis
kepada pemilik peralatan/pemilik peralatan sewa
terhadap bukti-bukti yang disampaikan peserta.

8. Dalam hal Peserta Lelang adalah sebuah Joint Venture (JV)/


Konsorsium maka untuk setiap anggota JV/Konsorsium harus
dijumlahkan untuk menentukan terpenuhinya kriteria
kualifikasi minimum peserta dalam butir B(5) dan B(6) Bab V,
di samping itu dipersyaratkan untuk anggota
penanggungjawab (Lead Partner) dari JV lainnya harus
memenuhi minimal 40% dari yang dipersyaratkan dan untuk
anggota JV/KSO lainnya harus memenuhi minimal 25% dari
yang dipersyaratkan untuk kriteria butir B(5) dan B(6) Bab V.
Tidak terpenuhinya persyaratan ini akan menyebabkan
penolakan penawaran dari JV/KSO. Pengalaman dan sumber
54

daya sub-kontraktor tidak diperhitungkan dalam


menentukan apakah peserta memenuhi criteria kualifikasi,
kecuali ditentukan lain dalam LDP.

9. Peserta lelang agar membuat Pernyataan Pelaksanaan


Kontrak Pekerjaan Sipil yang telah ditangguhkan atau
dihentikan dan/atau Jaminan Pelaksanaannyadicairkan oleh
Pengguna Jasa karena alasan yang terkait dengan
ketidakpatuhan terhadap persyaratan lingkungan, atau sosial,
atau kesehatan, persyaratan ketenagakerjaan, atau
keselamatan kerja dalam waktu lima tahun terakhir.
55

BAB VI. BENTUK-BENTUK PENAWARAN


STANDAR
1. Bentuk Surat Penawaran (untuk Peserta tunggal atau Peserta
Kemitraan/KSO)
2. [Bentuk Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO), apabila
perlu],
3. Bentuk Informasi Penawaran Teknis;
4. Bentuk Informasi Penawaran Kualifikasi;
5. Bentuk Pakta Integritas (untuk Kemitraan/Kerja Sama Operasi–KSO).
6. Bentuk Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan terhadap
Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
7. Bentuk Kode Etik Perusahaan (Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja)
8. Bentuk Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
9. Bentuk Pernyataan Kinerja Terkait Lingkungan, Sosial, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
10. Bentuk Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Matrik untuk
Laporan Kemajuan Pekerjaan.
53

1. Bentuk Surat Penawaran (Untuk Peserta tunggal atau Peserta Kemitraan/KSO)

[Kop Surat Badan Usaha]

Nomor : , 20
Lampiran :

Kepada Yth.:
Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 27
TPBJK Bidang Sumber Daya Air

di
Jakarta

Perihal : Penawaran Pekerjaan Rehablitasi, Peningkatan dan Modernisasi SS.Kamurang,


SS.Rancabango, SI Karang Toman

Sehubungan dengan pengumuman Pelelangan dan Dokumen Pengadaan nomor:


tanggal dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen
Pengadaan [serta adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran
sesuai dengan Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan [nama Pekerjaan diisi
oleh Pokja Pemilihan] dengan nilai total sebesar Rp ( ).

Kami setuju dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan (dan Berita Acara Penjelasan Lelang serta Adendum yang diterbitkan sesuai dengan
Instruksi Kepada Peserta].

Penawaran ini berlaku selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak batas akhir
pemasukan penawaran yang tercantum dalam aplikasi SPSE.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah diisi;
2. Surat konfirmasi, seperti surat kuasa, yang memberikan wewenang kepada orang yang
menandatangani Penawaran untuk melakukan pengikatan terhadap Peserta Lelang.
3. [salinan hasil pindaian Jaminan Penawaran, apabila dipersyaratkan]
4. [Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila ada];
5. Informasi Penawaran Teknis yang terdiri dari:
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal dan Jangka Waktu Pelaksanaan sampai Penyerahan Awal;
c. [Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan, apabila ada].
6. Bentuk Informasi Penawaran Kualifikasi.
57

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, kami menegaskan dan menyatakan bahwa
kami memenuhi persyaratan dalam IKP Butir 3, kami tidak mempunyai Konflik Kepentingan
berdasarkan IKP Butir 5, dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan.

Nama:
Dalam Kapasitas sebagai:
Tanda tangan:
Diberi kuasa untuk menandatangani Penawaran untuk dan atas nama:
Tanggal:
58

2. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO) (bila perlu)

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan yang pembukaan


penawarannya akan dilakukan di pada tanggal 20 , maka kami:
[nama peserta 1]
[nama peserta 2]
[nama peserta 3]
[dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama
dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:


1. Secara bersama-sama, kami:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama
b. Menunjuk [nama peserta 1] sebagai perusahaan
utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan
atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik
secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan
dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:


[nama peserta 1] sebesar %( persen)
[nama peserta 2] sebesar %( persen)
[nama peserta 3] sebesar %( persen)
[dst]

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai


sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari
kemitraan/KSO.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
59

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota


kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek
pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah
pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak,
surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada


[nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai
direktur utama/direktur pelaksana [nama peserta 1]
berdasarkan persetujuan tertulis dari seluruh anggota kemitraan/KSO.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ( ) yang masing-masing mempunyai


kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda


tangan di pada hari tanggal bulan , tahun

[Peserta 1] [Peserta 2]

( ) ( )

[Peserta 3] [dst

( ) ( )]

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat di atas kertas
segel/bermaterai dan ditandatangani oleh wakil yang sah dari setiap perusahaan peserta
Kemitraan/KSO.
60

3. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Informasi Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. metode pelaksanaan pekerjaan [menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian


pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP];
2. Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai Penyerahan Awal (PHO)
[tidak melampaui batas waktu yang tercantum dalam LDP];
3. Data teknis (seperti brosur, dll) apabila dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu;
4. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam LDP].
61

4. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN KUALIFIKASI:

Diisi oleh setiap peserta. Bagi Peserta yang berbentuk Kemitraan/KSO, setiap
anggotanya wajib mengisi Formulir Kualifikasi dengan kualifikasi perusahaan
mereka masing-masing

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : _____ __ _ ____ [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : ____ ________ [diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi
untuk [pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
dan atas
nama

Alamat : _____ __ __ __ __ ____ __ _

Telepon/Fax : _____ __ __ __ __ ____ __ _

Email : _____ __ __ __ __ ____ __ _

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama


perusahaan/koperasi/kemitraan/KSO berdasarkan _______ ____ [akta

pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi,


disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para
pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
62

6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk
dalam Daftar Hitam;
7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha : _____ __ __ __ __


2. Status : Pusat Cabang

Alamat Kantor Pusat : _____ __ __ __ __


_____ __ __ __ __
3. No. Telepon : _____ __ __ __ __
No. Fax : _____ __ __ __ __
E-Mail : _____ __ __ __ __
Alamat Kantor Cabang : _____ __ __ __ __
_____ __ __ __ __
4. No. Telepon : _____ __ __ __ __
No. Fax : _____ __ __ __ __
E-Mail : _____ __ __ __ __

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi


a. Nomor : _______ __ __
b. Tanggal : _______ __ __
c. Nama Notaris : _______ __ __
: _______________
d. Nomor Pengesahan
Kementerian Hukum dan
HAM (untuk yang
berbentuk PT)
2. Akta/Anggaran Dasar
Perubahan Terakhir
a. Nomor : _______ __ __
b. Tanggal : _______ __ __
c. Nama Notaris : _______ __ __
63

C. Pengurus Badan Usaha

Jabatan dalam Badan


No. Nama No. Identitas
Usaha

D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha _____ : _____ Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : _____ ___
3. Instansi pemberi izin usaha : _____ ___
4. Kualifikasi Usaha : _____ __
5. Klasifikasi Usaha : _____ __

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)

1. No. Surat Izin _________ : _____ __ __ Tanggal _____


2. Masa berlaku izin : _____ __ __
3. Instansi pemberi izin : _____ __ __

F. Riwayat Kegagalan Pelaksanaan Kontrak

Kegagalan Pelaksanaan Kontrak menurut Bab V – Lembar Data Kualifikasi (LDK)

 Kegagalan pelaksanaan kontrak tidak terjadi dalam 4 tahun terakhir terhitung sebelum tanggal batas akhir
pemasukan penawaran.
 Kontrak(-kontrak) yang gagal dilaksanakan sejak 4 tahun terakhir terhitung sebelum tanggal batas akhir
pemasukan penawaran

Tahun Bagian Kontrak Identifikasi Kontrak Nilai Total Kontrak


yang gagal dalam Rp
dilaksanakan

Identifikasi Kontrak:
Nama PPK:
Alamat PPK:
Alasan kegagalan pelaksanaan:
64

G. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

H. Data Personil Utama

Jabatan
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7

I. Data Peralatan

Kapasitas
atau Merk Status
Jenis Tahun Lokasi
No. Jumlah output dan Kondisi Kepemilikan/Dukungan
Peralatan pembuatan Sekarang
pada saat tipe Sewa
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
63

J. Data Pengalaman Perusahaan yang Sejenis dalam 4 tahun terakhir

Pemberi Tugas / Tanggal Selesai


Pejabat Pembuat Kontrak Pekerjaan
Nama Ringkasan Komitmen Berdasarkan
No. Paket Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Kontrak Prestasi
Pekerjaan Pekerjaan Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L. Omzet Tahunan Rata-Rata


Peserta Lelang diminta untuk menyerahkan laporan keuangan 3 tahun terakhir yang
telah diaudit. Apabila laporan keuangan yang telah diaudit tidak ada untuk tahun
terakhir sebelum tanggal batas akhir pemasukan penawaran maka khusus untuk tahun
tersebut Peserta harus menyerahkan laporan keuangan yang ditandatangani oleh
wakil yang ditunjuknya.
64

Data omzet tahunan

Tahun Nilai dan mata uang Ekuivalen dalam US$

*Omzet
Tahunan Rata-
Rata

*Omzet tahunan rata-rata dihitung sebagai jumlah total pembayaran sah yang diterima
untuk pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung atau telah diselesaikan dalam 3
tahun terakhir, dibagi 3.

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika di kemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili
bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar
Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

____ ______ [tempat], [tanggal] [bulan] 20 [tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi
____ ______ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp
10.000,- dan tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]
65

5. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
Sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: _____ ____ __ __ _ ______ dalam jabatan selaku
_____ __ __ __ __ ____ dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama_______________________________ __ __ ___ [nama bank] berkedudukan di
_____ __ __ __ _ _______ [alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama ________________________________________ [Pokja Pemilihan]
Alamat : ____________________________
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ______ __ __ __ ____ (terbilang _______ __ __ __ __)


66

sebagai Jaminan Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk lelang pekerjaan


_____ __ ______ _ ________ dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : _______ __ __ _ __________ [Peserta Lelang]
Alamat : _______ __ __ __ _____
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
1. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya lelang; atau
3. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.

sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh yang dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama _____ __ __ ______ ____
(______ ___ __ __ _ ____) hari kalender, dan efektif mulai dari tanggal
_____ __ __ __ __ ____ [diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan penawaran]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi
akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
67

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing- masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
____________________________

Dikeluarkan di : ____________________________
Pada tanggal : ____________________________

[Bank]

Meterai Rp10.000,00

[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ........... [bank]
68

BENTUK JAMINAN PENAWARAN KONSORSIUM PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/


KONSORSIUM LEMBAGA PENJAMINAN/ KONSORSIUM PERUSAHAAN PENAJAMINAN
PENJAMINAN

CONTOH

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN

Nomor Jaminan: ______________ Nilai: ______________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ______________[nama], ______________[alamat] sebagai


Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan ______________[nama penerbit jaminan],
______________[alamat], sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung
jawab dan dengan tegas terikat pada ______________[nama Pokja Pemilihan], ______________
[alamat] sebagai pelaksana tender pekerjaan ______________, selanjutnya disebut PENERIMA
JAMINAN atas uang sejumlah Rp ______________(terbilang ______________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi ketentuan yaitu:
a. terlibat korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme.
b. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender; atau
c. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama _______(_______) hari kalender dan efektif mulai tanggal _______
[diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan penawaran]

4. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah
menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.

5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
69

6. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _______
pada tanggal _______

TERJAMIN PENJAMIN

Meterai Rp10.000,00

(______________) (______________)

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ...........[penerbit
jaminan]
70

BENTUK PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tunggal disertakan bersama dengan penawaran]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : _____ __ __ _ ____ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ____ ____ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : _____ __ __ __ __ __

Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi [pilih yang


dan atas nama sesuai dan cantumkan nama]

dalam rangka pengadaan _______ [isi nama paket] pada ______ [isi sesuai dengan

K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

1. Kami tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. Kami akan mengikuti proses pengadaan dan selanjutnya pelaksanaan kontrak, apabila
ditetapkan sebagai pemenang, secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;
3. Apabila kami melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, kami
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

____ ______ [tempat], [tanggal] [bulan] 20 [tahun]


[Nama Peserta]

[tanda tangan],
[nama lengkap]
71

Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO – disertahkan bersama


dengan penawaran]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : _____ __ __ _ ____ [nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ____ ____ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : _____ __ __ __ __ __

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi [pilih yang


untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama

2. Nama : _____ __ __ _ ____ [nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ____ ____ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : _____ __ __ __ __ __

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi [pilih yang


untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama

3. ....... [dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan _______ [isi nama paket] pada ______ [isi sesuai dengan

K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

4. Kami tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

5. Kami akan mengikuti proses pengadaan dan selanjutnya pelaksanaan kontrak, apabila
ditetapkan sebagai pemenang, secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;
6. Apabila kami melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, kami
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

____ ______ [tempat], [tanggal] [bulan] 20 [tahun]


72

[Nama Peserta] [Nama Peserta] [Nama Peserta]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],


[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]


73

6. BENTUK STRATEGI PENGELOLAAN DAN RENCANA PELAKSANAAN TERHADAP


LINGKUNGAN, SOSIAL, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan terhadap Lingkungan, Sosial,


Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SPRP-LSK3)

Peserta Lelang harus menyerahkan Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan


terhadap Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3) yang komprehensif
dan singkat (SPRP-LSK3) sebagaimana disyaratkan oleh IKP 14.1 butir f.5) pada Lembar
Data Penawaran (LDP). Strategi dan rencana ini harus menguraikan secara rinci tindakan,
bahan, peralatan, proses pengelolaan,dll. yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor dan
Sub-kontraktornya.

Dalam mengembangkan strategi dan rencana ini, Peserta Lelang harus memperhatikan
ketentuan terkait LSK3 dalam kontrak termasuk rencana tindakan dalam upaya
pencegahan terhadap Kekerasan Berbasis Gender (Gender Based
Violence/GBV),Kekerasan Terhadap Anak (Violence Against Children/VAC), dan
penggunaan tenaga kerja dibawah umur dan pekerja paksa sesuai peraturan perundang-
undangan Indonesia. Persyaratan-persyaratan tersebut secara lengkap dijelaskan pada
dokumen-dokumen sebagai berikut:

1. Persyaratan Pekerjaan yang dijelaskan dalam SSUK, SSKK dan Spesifikasi Umum;
2. AMDAL atau UKL-UPL:
3. Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor Management Procedure)
4. Prosedur penemuan tak terduga atas warisan budaya (Chance find procedure for cultural
heritage)
5. LARAP
6. Indigenous Peoples Plan (IPP);
7. Persyaratan yang diminta dalam pengajuan perizinan, antara lain:
a. [Pemilik Pekerjaan menambahkan jenis-jenis perijinan yang diperlukan]
71

7. BENTUK KODE ETIK PERUSAHAAN

Kode Etik: Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3)

Peserta Lelang harus menyerahkan Kode Etik yang akan berlaku bagi karyawan dan
subkontraktornya sebagaimana disyaratkan oleh IKP 14.1 butir f.5) dari Lembar Data
Penawaran (LDP). Kode Etik/Pedoman Perilaku dimaksud termasuk didalamnya Pedoman
Perilaku serta rencana tindakan dalam upaya pencegahan terhadap Kekerasan Berbasis
Gender (Gender Based Violence/GBV) dan Kekerasan Terhadap Anak (Violence Against
Children/VAC)harus memastikan kepatuhan terhadap ketentuan LSK3 dalam kontrak,
serta yang secara lebih lengkap dijelaskan dalam dokumen-dokumendibawah ini:

1. Persyaratan Pekerjaan yang dijelaskan dalam SSUK, SSKK dan Spesifikasi Umum;
2. AMDAL;
3. Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor Management Procedure);
4. Prosedur penemuan tak terduga atas warisan budaya (Chance find procedure for cultural
heritage)
5. LARAP
6. Indigenous Peoples Plan (IPP);
7. Persyaratan yang diminta dalam pengajuan perizinan, antara lain:
a. [Pemilik Pekerjaan menambahkan jenis-jenis perijinan yang diperlukan]

Selain itu, Peserta Lelang harus memberikan garis besar tentang bagaimana Kode Etik ini
akan dilaksanakan, mencakup rencana sosialisasi/konsultasi dan pemahaman kepada
seluruh karyawan/pihak-pihak yang terlibat (pemasok dan subkontraktor), pelatihan apa
yang akan diberikan, bagaimana itu akan dipantau dan bagaimana Kontraktor
mengusulkan untuk menangani setiap pelanggaran.
75

8. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


KONSTRUKSI(RK3K)

I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN

................. RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


[Logo & Nama KONSTRUKSI(RK3K)
Perusahaan] [digunakan untuk usulan penawaran]

DAFTAR ISI

A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3

A. KEBIJAKAN K3
....................................................................................................................................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3
yang dilaksanakan secara konsisten]

A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan


konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan penyedia
jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut.
76

B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Dan


Program K3.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian RisikoK3, dan
Program K3 sesuai dengan format pada Tabel 1

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO,PENGENDALIAN RISIKO K3,


DAN PROGRAM K3.
[digunakan untuk usulan penawaran, Pokja harus mereview dan menyesuaikan aktivitas
table dibawah sesuai dengan lingkup pekerjaan fisik yang akan dilakukandengan
identifikasi dampak/bahaya sesuai dengan yang ada di dokumen sosial/lingkungan, yang
dimiliki oleh Pemrakarsa pekerjaan, misal AMDAL atau UKL-UPL), Labor Management
Procedure (LMP) atau Prosedur Pengelolaan Pekerja, karena tabel dibawah hanya contoh
untuk kegiatan konstruksi jalan]

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
halaman : ….. / …..
SASARAN PROGRAM
URAIAN IDENTIFIKASI PENGENDALIAN
NO K3 SUMBER
PEKERJAAN BAHAYA RISIKO K3
PROYEK DAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
- Lalu lintas rawan
terhadap kemacetan
Mobilisasi /
1 - Tertabrak, Terserempet
Demob Peralatan
- Terbalik
- Terjatuh dari alat Berat
- Terkena Besi Beton
- Terjatuh dari bangunan
2 Pekerjaan Beton
- Tertimpa Material
- Terkena Peralatan Kerja
- Terkena alat berat
- Tertimbun tanah
Pekerjaan Galian buangan
3
Tanah - Terkena Longsoran Batu
- Tertimpa material
- Terjatuh
- Terkena alat
- Tertimpa material
4 Pekerjaan Pintu Air - Terjatuh
- Tersetrum listrik
- Terkena percikan las
5 Pekerjaan Jalan - Terkena alat
77

Inspeksi - Tertimpa material


- Terjatuh

- Terkena alat
Pekerjaan - Tertimpa material
6 Jembatan - Tertabrak, Terserempet
Pelayanan - Terjatuh
- Terperosok

Ketentuan Pengisian Tabel 1:


1. Kolom (1), (2) dan (3) diisi oleh PPK di dalam dokumen pengadaan;
2. Kolom (4) sampai dengan (6) diisi oleh Penyedia Jasapada saat penawaran;
B.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya

Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan


sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara
lain sebagai berikut:
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;

C. Pengendalian Operasional K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya:
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom (5)
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi PenanggungJawab
Kegiatan SMK3.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada Tabel
1 kolom (5).;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan
78

II. BENTUK RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dibuat oleh penyedia jasa pada saat pelaksanaan kontrak, dibahas dan
ditetapkan oleh PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan.

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN


.................
KERJAKONSTRUKSI(RK3K)
[Logo dan Nama Perusahaan]
[digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan]

DAFTAR ISI

A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3`
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3

A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3 berdasarkan skala
risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara konsisten dan
harus ditandatangani oleh manajer proyek/kepala proyek]

A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan


konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. kepala proyek/project manager harus mengesahkan Kebijakan K3
A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakitakibat
kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangandan
persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
79

B. ORGANISASI K3 Contoh:
Penanggung jawab K3

Emergency / Kedaruratan P3 K Kebakaran

C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuatIdentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan
disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak/Pre Construction Meeting
(PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.

C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian


Risiko K3, dan Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung Jawab sesuai dengan format pada Tabel 1.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, SKALA PRIORITAS,


PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PENANGGUNGJAWAB

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................

Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..


No Uraian Identifikasi Penilaian Risiko Skala Pengendalian Penanggung
Pekerjaan Bahaya Kekerapan Keparahan Tingkat Prioritas Resiko K3 Jawab
resiko (Nama
Petugas)

Ketentuan Pengisian Tabel 1:


Kolom (1) : Nomor urut uraian pekerjaan.
Kolom (2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3yang tertuang di
dalam dokumen pelelangan.
80

Kolom (3) : Diisi dengan identifikasi bahaya yang akan timbul dari
seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3
Kolom (4) : Diisi dengan nilai (angka) kekerapan terjadinya
kecelakaan.
Kolom (5) : Diisi dengan nilai (angka) keparahan.
Kolom (6) : Perhitungan tingkat risiko K3 adalah nilai kekerapan x
keparahan.
Kolom (7) : Penetapan skala prioritas ditetapkan berdasarkan item
pekerjaan yang mempunyai tingkat risiko K3 tinggi, sedang
dan kecil, dengan penjelasan: prioritas 1 (risiko tinggi),
prioritas 2 (risiko sedang), dan prioritas 3 (risiko kecil).
Apabila tingkat risiko dinyatakan tinggi, maka item
pekerjaan tersebut menjadi prioritas utama (peringkat 1)
dalam upaya pengendalian.
Kolom (8) : Diisi bentuk pengendalian risiko K3. Bentuk pengendalianrisiko
menggunakan hirarki pengendalian risiko(Eliminasi, Substitusi, Rekayasa,
Administrasi, APD), diisioleh Penyedia Jasa pada saat penawaran
(belummemperhitungkan penilaian risiko dan skala prioritas.
Keterangan :
1. Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan ataumengganti material/
bahan sehingga bahaya dapatdihilangkan atau dieliminasi.
Contoh: seorang pekerja harus menghindari bekerja diketinggiannamun
pekerjaan tetap dilakukan denganmenggunakan alat bantu.
2. Substitusi adalah mengganti dengan metode yang lebihaman dan/ atau
material yang tingkat bahayanya lebihrendah.
Contoh: penggunaan tangga diganti dengan alat angkatmekanik kecil
untuk bekerja di ketinggian.
3. Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasiteknologi atau peralatan
guna menghindari terjadinyakecelakaan.
Contoh: menggunakan perlengkapan kerja atauperalatan lainnya untuk
menghindari terjatuh padasaat bekerja di ketinggian .
4. Administrasi adalah pengendalian melalui pelaksanaan
prosedur untuk bekerja secara aman.
Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja)untuk mengurangi
terpaparnya/ tereksposnya pekerjaterhadap sumber bahaya, larangan
menggunakantelepon seluler di tempat tertentu, pemasangan
ramburambu keselamatan .
5. APD adalah alat pelindung diri yang memenuhistandard dan harus
dipakai oleh pekerja pada semuapekerjaan sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
81

Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangankulit pada


pekerjaan pengelasan.

Kolom (9) : Diisi penanggung jawab (nama petugas) pengendali risikoK3.

C.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya


Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang
digunakansebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU
antara lainsebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;
3.[diisi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3
lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3
Konstruksi Bidang PU]
C 3.Sasaran dan Program K3
F.1.1. Sasaran
1. Sasaran Umum:
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal Accidents) pada
pekerjaan konstruksi.
2. Sasaran Khusus:
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian
risiko yang disusun guna tercapainya Sasaran Umum, contoh
sebagaimana Tabel 2.Penyusunan Sasaran dan Program K3.
F.1.2. . Program K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indikator
pencapaian,monitoring, dan penanggung jawab, contoh sebagaimana
Tabel 2.Penyusunan Sasaran dan Program K3.
82

TABEL 2. TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : ..................

Uraian Pengendalian Sasaran


No Program
Pekerjaan Resiko khusus
Tolak Sumber Jangka Indikator Penanggung
Uraian Monitoring
Ukur Daya Waktu Pencapaian jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ketentuan Pengisian Tabel 2:


Kolom (1) : Nomor urut kegiatan.
Kolom (2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3
yang tertuang di dalam dokumen pelelangan.
Kolom (3) : Diisi pengendalian risiko merujuk pada Tabel 1. kolom (8).
Kolom (4) : Diisi uraian dari sasaran khusus yang ingin dicapai
terhadap pengendalian risiko pada kolom (3).
Kolom (5) : Tolok ukur merupakan ukuran yang bersifat kualitatif
ataupun kuantitatif terhadap pencapaian sasaran pada
kolom (4).
Kolom (6) : Diisi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
program kerja atas sasaran yang hendak dicapai dari kolom
(5).
Kolom (7) : Diisi jangka waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
program kerja atas sasaran khusus yang hendak dicapai.
Kolom (8) : Indikator pencapaian adalah ukuran keberhasilan
pelaksanaan program
Kolom (9) : Diisi bentuk-bentuk monitoring yang dilaksanakan dalam
rangka memastikan bahwa pencapaian sasaran dipenuhi
sepanjang waktu pelaksanaan
Kolom (10) : Penanggung jawab pelaksana program

D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang
harusmencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :
83

1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam


Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh
Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh
Tabel 2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera
pada contoh Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab.

E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatanyang
dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya
pengendalian pada bagian C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel2. (sasaran
dan program K3).

F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada
tabel 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.

Dibuat oleh,
[Penanggung Jawab Lapangan/TeamLeader]

( …………………………)
Penyedia Jasa
81

9. BENTUK PERNYATAAN KINERJA TERKAIT LINGKUNGAN, SOSIAL,


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERNYATAAN KINERJA TERKAIT LINGKUNGAN, SOSIAL, KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA
[Tabel berikut harus diisi untuk Peserta, masing-masing anggota KSO dan masing-masing Sub kontraktor]

Nama Peserta : [nama lengkap]


Tanggal : [hari, bulan, tahun]
Nama subkontraktor [jika Peserta mengajukan subkontraktor]:
Nomor dan judul Paket : [ nomor paket dan judul]
Halaman [nomor halaman] dari [jumlah total halaman] halaman

PERNYATAAN KINERJA TERKAIT LINGKUNGAN, SOSIAL, KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA
Tidak ada penangguhan atau penghentian kontrak : Pengguna Jasa tidak
menangguhkan atau menghentikan kontrak dan / atau mencairkan Jaminan
Pelaksanaan pada pelaksanaan kontrak pekerjaan karena alasan yang berkaitan
dengan kinerja Lingkungan, Sosial, Kesehatan, atau Keselamatan Kerja (ESHS) sejak
tanggal yang ditentukan dalam Bagian V, Kriteria Kualifikasi, dan Persyaratan.
Penangguhan atau penghentian kontrak : Kontrak berikut telah /sedang
ditangguhkan atau dihentikan dan / atau dicairkan Jaminan Pelaksanaan oleh
Pengguna Jasa untuk alasan terkait Kinerja Lingkungan, Sosial, Kesehatan, atau
Keselamatan Kerja (LSK3) sejak tanggal yang ditentukan dalam Bagian V, Kriteria
Kualifikasi, dan Persyaratan.
Detail dijelaskan di bawah ini:
Tahun Bagian kontrak Indentifikasi kontrak Total
yang Nilai
ditangguhkan kontrak
atau di hentikan
[tahun] [masukan jumlah Nama/nomor kontrak, dan identifikasi lainnya [Nilai
dan persentase] Nama Pengguna Jasa: [masukkan nama lengkap] kontrak]
Alamat Pengguna Jasa: [masukkan jalan/kota /
negara]
Alasan untuk suspensi atau penghentian: [alasan
utama]
[tahun] [masukan jumlah Nama/nomor kontrak, dan identifikasi lainnya [Nilai
dan persentase] Nama Pengguna Jasa: [masukkan nama lengkap] kontrak]
Alamat Pengguna Jasa: [masukkan jalan / kota /
negara]
Alasan untuk suspensi atau penghentian: [alasan
utama ]
85

Jaminan Pelaksanaan Dicairkan Oleh Pengguna Jasa Karena Kegagalan Penyedia Jasa
Terkait Kinerja Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan
Tahun Identifikasi kontrak Nilai kontrak
[tahun] Identifikasi Kontrak : [nama kontrak/nomor [masukan jumlah]
kontrak yang lengkap, dan semua identifikasi
lainnya]
Nama Pengguna Jasa: [masukkan nama
lengkap]
Alamat Pengguna Jasa: [masukkan jalan / kota /
negara]
Alasan Pencairan Jaminan Pelaksanaan: [alasan
utama]
86

10. BENTUK MATRIK LSK3 PADA LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3)

Matrik untuk Laporan Kemajuan

Matrik untuk pelaporan [harian/mingguan/bulanan]yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan


diperiksa oleh Pengawas Pekerjaan:

a. Insiden terhadap lingkungan atau ketidaksesuaian dengan persyaratan kontrak,


termasuk kontaminasi, pencemaran atau kerusakan terhadap tanah atau sumber daya
air;

b. Insiden Kesehatan dan Keselamatan Kerja, kecelakaan, korban jiwa dan korban cedera
yang memerlukan perawatan;

c. Interaksi dengan pembuat peraturan: identifikasi instansi terkait, tanggal, subjek, hasil
(laporkan negatif jika tidak ada);

d. Status semua izin dan perjanjian:

i. izin kerja: jumlah yang diperlukan, jumlah yang diterima, tindakan yang diambil
untuk yang tidak diterima;

ii. status izin dan persetujuan, sebagaimana diperlukan, disesuaikan dengan jenis
pekerjaan:

− daftar lokasi / fasilitas dengan izin yang diperlukan (pertambangan, AMP &
batching plan), tanggal pengajuan, tanggal dikeluarkan (tindakan untuk
menindaklanjuti jika tidak dikeluarkan), tanggal diserahkan kepada SE (atau
yang setara), status area (menunggu izin, bekerja, ditinggalkan tanpa reklamasi,
rencana dekomisioning sedang dilaksanakan, dll.);
− daftar lokasi dengan perjanjian dengan pemilik lahan (lokasi untuk
penumpukan dan pembuangan, base camp), tanggal perjanjian, tanggal
diserahkan kepada SE (atau yang setara);
− daftar lokasi dengan perjanjian dengan pemerintahan desa untuk penggunaan
jalan akses bagi kendaraan yang mengangkut peralatan, material dan tenaga
kerja;
− daftar lokasi dengan perjanjian dengan masyarakat terkait dengan kerusakan
atau gangguan terhadap fasilitas umum, saluran irigasi, saluran drainase yang
terganggu selama masa konstruksi
87

− mengidentifikasi kegiatan utama yang dilakukan di setiap lokasi bulan ini dan
focus utama perlindungan terhadap lingkungan dan sosial (pembukaan lahan,
penandaan batas, pengupasan lapisan tanah, pemulihan lahan, penanganan
debu, suara, manajemen lalu lintas, rencana dekomisioning, pelaksanaan
dekomisioning);
− Catatan: Penanganan masalah sosial (termasuk lingkungan) di quarry biasanya
dilakukan oleh kontraktor. Tugas Pemilik pekerjaan adalah untuk memastikan
bahwa penanganan sosial (kompensasi, relokasi dll) di quarry mengikuti ESMP.

[Catatan untuk Pokja: Pokja perlu menyesuaikan jenis izin/persetujuan dan


menyesuaikan dengan lingkup pekerjaan fisik yang akan dilakukan, karena contoh
daftar perijinan diatas adalah untuk kegiatan konstruksi jalan]

e. Pengawasan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja:

i. Petugas keamanan: jumlah hari bekerja, jumlah inspeksi penuh & inspeksi parsial,
laporan untuk konstruksi / manajemen proyek;

ii. jumlah pekerja, jam kerja, matrik penggunaan APD (persentase pekerja dengan
peralatan perlindungan pribadi lengkap (APD), sebagian, dll.), pelanggaran pekerja
yang diamati (berdasarkan jenis pelanggaran, APD atau sebaliknya), peringatan
yang diberikan, peringatan berulang diberikan, tindak lanjut yang diambil (jika
ada);

f. Akomodasi pekerja:

▪ jumlah tenaga kerja pendatang, jumlah tenaga kerja setempat;


• tanggal pemeriksaan terakhir, dan terutama pemeriksaan terhadap kesesuaian
akomodasi terhadap hukum nasional dan lokal serta kewajaran, termasuk air
bersih, sanitasi, ruang, dll;
• tindakan yang diambil untuk merekomendasikan / memerlukan perbaikan kondisi,
atau untuk memperbaiki kondisi.

g. HIV/AIDS: penyedia layanan kesehatan, informasi dan / atau pelatihan, lokasi klinik, jumlah
penyakit tidak aman atau perawatan penyakit dan diagnosis (tidak ada nama yang
disebutkan);
88

h. gender (untuk tenaga kerja pendatang dan pekerja setempat, secara terpisah): jumlah
pekerja wanita, persentase tenaga kerja, isu-isu gender yang diangkat dan ditangani
(keluhan referensi silang atau bagian lain yang diperlukan);

i. Pengawasan dan upaya pencegahan terkait Kekerasan Berbasis Gender (Gender Based
Violence/GBV) maupun Kekerasan Terhadap Anak (Violence against Children/VAC), antara
lain pencegahan terhadap: i. Pelecehan Seksual (misalnya melarang penggunaan Bahasa
atau perilaku yang tidak pantas, melecehkan, kasar, pornoaksi, provokatif, merendahkan
atau tidak pantas, khususnya terhadap wanita dan anak-anak); ii. Kekerasan atau
pemaksaan (misalnya pelarangan segala bentuk kegiatan seks komersial termasuk
didalamnya imbalan secara seksual, atau bentuk perilaku lain yang memalukan,
merendahkan atau ada unsur pemaksaan); iii. Perlindungan terhadap anak- anak
(termasuk larangan terhadap pelecehan, menodai, atau perilaku menyimpang terhadap
anak-anak, membatasi interaksi dengan anak-anak, dan memastikan keselamatan anak-
anak disekitar lokasi kerja).
Sosialisasi prosedur aduan formal dan informal terhadap tindak kekerasan terhadap
anak-anak dan wanita, pelecehan seksual, penyebaran informasi atau selebaran
pelarangan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di lokasi kerja, pengaduan yang
diterima dan pengaduan yang ditangani serta sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku
tindak kekerasan maupun pelecehan.

j. Pelatihan:

• jumlah pekerja baru, jumlah pekerja yang mendapat pelatihan, tanggal pelatihan;

• jumlah dan tanggal toolbox talks (pembicaraan terkait K3 rencana dan review),
jumlah pekerja yang menerima pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
pelatihan lingkungan dan sosial;

• jumlah dan tanggal penyuluhan HIV / AIDS maupun GBV dan VAC, jumlah pekerja
yang menerima pelatihan (bulan ini dan di masa lalu); pertanyaan yang sama
untuk sensitivitas gender, pelatihan flaglady / flagman.

k. Pengawasan terhadap lingkungan dan sosial:

• Ahli Lingkungan Hidup (CTC/DSC): hari kerja, lokasipemeriksaan dan jumlah


pemeriksaan/kunjungan(ruas jalan, basecamp, akomodasi, quarry, borrow pit,
lokasi yang tercemar/rusak, rawa, perlintasan hutan, dll.), menyoroti
kegiatan/temuan (termasuk pelanggaran terhadap lingkungan dan/atau sosial,
89

tindakan yang diambil), laporan kepada Ahli lingkungan/sosial/ Pengawas


Pekerjaan /GS;
[Catatan: Pokja perlu menyesuaikan dengan lingkup pekerjaan fisik yang akan
dilakukan, karena contoh ini adalah untuk kegiatan konstruksi jalan]
Ahli Sosial (CTC/DSC): hari kerja, jumlah pemeriksaan/kunjungan ke
lokasi(berdasarkan lokasi: ruas jalan, basecamp, akomodasi, quarry, borrow pit,
lokasi yang tercemar/rusak, klinik, dll.), menyoroti kegiatan (termasuk
pelanggaran persyaratan lingkungan dan/atau sosial yang diamati, tindakan yang
diambil, awareness campaign/penyuluhan), laporan kepada ahli lingkungan
dan/atau ahli sosial/ Pengawas Pekerjaan/ GS; dan [Catatan: Pokja perlu
menyesuaikan dengan lingkup pekerjaan fisik yang akan dilakukan, karena
contoh ini adalah untuk kegiatan konstruksi jalan]

• Wakil Pengamat Masyarakat: hari kerja (jam buka pusat komunitas), jumlah orang
yang bertemu, menyoroti kegiatan (masalah yang diangkat, dll.), melaporkan
kepada ahli lingkungan/ sosial/ Pengawas Pekerjaan/ GS.

l. Keluhan: daftar keluhan bulan ini dan keluhan yang belum terselesaikan berdasarkan
tanggal yang diterima, yang mengajukan keluhan (pelapor), bagaimana diterima, kepada
siapa yang dirujuk untuk tindak lanjut, resolusi dan tanggal (jika selesai), resolusi data
dilaporkan kepada pelapor, tindak lanjut apa pun yang diperlukan (referensi silang
dengan bagian lain sesuai kebutuhan):
• Keluhan pekerja;

• Keluhan masyarakat

• Keluhan terkait tindak kekerasan berbasis gender (GBV) dan kekerasan terhadap
anak (VAC)

m. Lalu lintas dan kendaraan / peralatan:


• kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan & peralatan proyek: berikan
tanggal, lokasi, kerusakan, penyebab, tindak lanjut;

• kecelakaan yang melibatkan kendaraan atau properti non-proyek (juga dilaporkan


dalam metrik segera): memberikan tanggal, lokasi, kerusakan, penyebab, tindak
lanjut;

• kondisi keseluruhan kendaraan / peralatan (penilaian subjektif oleh pencinta


lingkungan); perbaikan dan pemeliharaan non-rutin diperlukan untuk
90

meningkatkan keselamatan dan / atau kinerja lingkungan (untuk mengendalikan


asap, dll.).

n. Mitigasi dan masalah lingkungan dan sosial (apa yang telah dilakukan):
• debu: jumlah mobil tanki penyiram yang bekerja, jumlah penyiraman / hari, jumlah
keluhan, peringatan yang diberikan oleh pemerhatilingkungan, tindakan yang
diambil untuk menyelesaikan; highlights dari pengendalian debu di quarry
(penutup, semprotan, status operasional); % dari truk pengangkut material dengan
penutup, tindakan yang diambil untuk kendaraan yang tidak tertutup;

• pengendalian erosi: kontrol yang dilaksanakan pada tiap lokasi, status pelintasan
air, inspeksi dan hasil lingkungan hidup, tindakan yang diambil untuk
menyelesaikan masalah, perbaikan darurat yang diperlukan untuk mengendalikan
erosi / sedimentasi;

• quarry, lokasi penumpukan, lokasi pembuangan, AMP, batching plant: identifikasi


kegiatan utama yang dilakukan bulan ini di masing-masing tempat, dan menyoroti
perlindungan lingkungan dan sosial: pembukaan lahan, penandaan batas,
pengupasan lapisan tanah, manajemen lalu lintas, perencanaan dekomisioning,
pelaksanaan dekomisioning;

• peledakan: jumlah ledakan (dan lokasi), status pelaksanaan rencana peledakan


(termasuk pemberitahuan, evakuasi, dll.), insiden kerusakan atau keluhan di luar
lokasi (rujuk silang bagian lain sesuai kebutuhan);

• pembersihan tumpahan, jika ada: bahan tumpah, lokasi, jumlah, tindakan yang
diambil, pembuangan material (laporkan semua tumpahan yang menghasilkan air
atau kontaminasi tanah;

• pengelolaan limbah: jenis dan jumlah yang dihasilkan dan dikelola, termasuk
jumlah yang diambil di luar lokasi (dan oleh siapa) atau digunakan kembali / didaur
ulang / dibuang di tempat;

• rincian penanaman pohon dan mitigasi lainnya yang diperlukan dilakukan bulan
ini;

• perincian tentang mitigasi perlindungan air dan rawa diperlukan dilakukan bulan
ini;

• mitigasi atau pemulihan terhadap resiko kecelakaan bagi warga, gangguan atau
kerusakan terhadap jalan akses yang dilalui kendaraan proyek pengangkutan
peralatan, material dan tenaga kerja;
91

• mitigasi gangguan suara terhadap lingkungan pemukiman;

• mitigasi atau pemulihan terhadap gangguan atau kerusakan terhadap fasilitas


umum, saluran irigasi, drainase.

[Catatan untuk Pokja: Pokja perlu menyesuaikan dengan lingkup pekerjaan fisik
yang akan dilakukan, karena contoh daftar perijinan diatas adalah untuk kegiatan
konstruksi jalan]

o. Kepatuhan terhadap peraturan, persyaratan perizinan dan komitmen terhadap lingkungan


dan sosial:
• status kepatuhan untuk kondisi semua persyaratan/perizinan yang relevan, untuk
Pekerjaan, termasuk kuari, dll.): pernyataan kepatuhan atau daftar masalah dan
tindakan yang diambil (atau diambil) untuk mencapai kepatuhan;

• status kepatuhan persyaratan terhadap dokumen terkait lingkungan dan sosial:


pernyataan kepatuhan atau daftar masalah dan tindakan yang diambil (atau
diambil) untuk mencapai kepatuhan

• isu-isu lain yang belum terselesaikan dari bulan-bulan sebelumnya yang berkaitan
dengan lingkungan dan sosial: pelanggaran lanjutan, kegagalan peralatan lanjutan,
terus kurangnya penutup kendaraan, tumpahan tidak ditangani, masalah
kompensasi atau peledakan terus, dll. Referensi silang bagian lain yang diperlukan.
92

BAB VII. Bentuk-Bentuk Kontrak Standar

1. Bentuk Surat Perintah Kerja,


2. Bentuk Kontrak (Perjanjian).
93

1. BENTUK SURAT PERINTAH KERJA

[kop surat K/L/D/I]

SATUAN KERJA PPK:

SURAT PERINTAH KERJA


(SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK:

Halaman dari
PAKET PEKERJAAN: NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:

NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN:

NOMOR DAN TANGGAL BERITA ACARA HASIL


[NEGOSIASI/PELELANGAN]:

SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA Tahun Anggaran untuk mata anggaran
kegiatan

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: ( ) hari kalender/bulan/tahun

NILAI PEKERJAAN

Uraian Satuan Harga Satuan (Rp) Subtotal (Rp)


No. Kuantitas Total (Rp)
Pekerjaan Ukuran Material Upah Material Upah

Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :

INSTRUKSI KEPADA PESERTA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam
SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian peserta maka peserta berkewajiban untuk membayar denda
kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari
94

kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, peserta berkewajiban untuk mematuhi Syarat
Umum SPK terlampir.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama peserta


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk peserta [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan
maka rekatkan materai Rp 10.000,- )] kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 10.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
95

2. BENTUK KONTRAK

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:

Nomor:

“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di pada hari tanggal bulan
tahun [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara [nama
Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk
dan atas nama [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang
berkedudukan di [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat
Keputusan [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No
[No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] selanjutnya
disebut “PPK” dan

1. Untuk peserta perseorangan, maka:


[ [nama peserta], yang berkedudukan di [alamat peserta],
berdasarkan identitas No. [No. KTP/SIM/ Paspor Peserta], selanjurnya
disebut “Peserta”]

2. Untuk peserta badan usaha non KSO, maka:


[ dan [nama wakil Peserta], [jabatan wakil Peserta],
yang bertindak untuk dan atas nama [nama Peserta], yang berkedudukan
di [alamat Peserta], berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No.
[No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal [tanggal
penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut “Peserta”]
3. Untuk peserta KSO/Kemitraan, maka:
[Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:
1. [nama Peserta 1];
2. [nama Peserta 2];
dst

yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung


renteng atas semua kewajiban kepada PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk
[nama anggota kemitraan/KSO yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO]
untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO yang berkedudukan di [alamat
96

Peserta wakil kemitraan/KSO], berdasarkan surat Perjanjian kemitraan/KSO No.


tanggal (selanjutnya disebut “Peserta”).”]

MENGINGAT BAHWA:

(a) PPK telah meminta Peserta untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);

(b) Peserta sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(c) PPK dan Peserta menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

(d) PPK dan Peserta mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:

1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;


2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Peserta dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-
hal sebagai berikut:

1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum,
ditulis sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp
( rupiah);”]

[untuk kontrak lump sum, ditulis sebagai berikut:


97

“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
adalah sebesar Rp ( rupiah);”]

2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak


terpisahkan dari Kontrak ini:

a. adendum Surat Perjanjian, apabila ada;


b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi teknis;
g. gambar-gambar;
h. daftar kuantitas dan harga; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Peserta dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:

1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Peserta;


2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh Peserta;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Peserta untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak
yang telah ditetapkan kepada Peserta;

b. Peserta mempunyai hak dan kewajiban untuk:


98

1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga


yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Peserta.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak, dengan tanggal mulai dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.

DEMIKIANLAH, Kontrak ini ditandatangai dan dilaksanakan oleh PPK dan Peserta Lelang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Peserta/Kemitraan


PPK (KSO)

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Peserta maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
10.000,- )] materai Rp 10.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
99

BAB VIII. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK


(SSUK)
A. Ketentuan Umum

1. Definisi Di bawah ini adalah arti atau tafsiran dari istilah-


istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh
pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya.
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/APBD.
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang
selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan
APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah
untuk menggunakan APBD.
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang
selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan
menerima hasil pekerjaan.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau
pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi.
100

1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang


perseorangan yang menyediakan Pekerjaan
Konstruksi.
1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang
mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO)
adalah kerja sama usaha antar penyedia, baik
penyedia nasional maupun internasional,
yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut
Jaminan, adalah jaminan tertulis yang
bersifat mudah dicairkan (liquid) dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan
oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh Penyedia kepada PPK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban Penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan
Penyedia yang mencakup Syarat-Syarat
Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain
yang merupakan bagian dari kontrak.
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang
tercantum dalam Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung
yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri
dari 1 (satu) orang atau lebih, yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan
101

pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga
penawaran) adalah daftar kuantitas yang
telah diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
ditetapkan oleh PPK, dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan
oleh Pokja Pemilihan untuk menilai
kewajaran penawaran termasuk rinciannya.
1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan
yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu
konstruksi sesuai peruntukannya yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pengadaan.
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah
harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu
satuan tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah
cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal
yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
102

terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun


secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orang yang akan
ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam LDP serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan
bukan pekerjaan utama yang ditetapkan
dalam LDP, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada Penyedia lain dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.
1.24 Jasa Kontrak adalah jangka waktu
berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai
kerja Penyedia yang dinyatakan dalam Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang
diterbitkan oleh PPK.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah
tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh
PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu
kontrak yang ditentukan dalam syarat- syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai dengan
101

spesifikasi pekerjaan sebagaimana


disepakati dalam kontrak baik sebagian
maupun keseluruhan sebagai akibat
kesalahan pengguna atau Penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan
bangunan, yang setelah diserahterimakan
oleh Penyedia kepada PPK dan terlebih
dahulu diperiksa serta diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan,
menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi teknis,
manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja,
dan/atau keselamatan umum.
1.30 Bank adalah Bank Dunia.

2. Penerapan Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)


diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam
Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa


Hukum Indonesia.

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang


berlaku di Indonesia.

4. Larangan 4.1 Apabila menurut penilaian PPK, berdasarkan


Korupsi, Kolusi bukti yang cukup, Penyedia telah melakukan
dan Nepotisme praktek korupsi, kolusi, penipuan atau
(KKN) serta pemaksaan dalam bersaing untuk
Penipuan mendapatkan atau dalam melaksanakan
Kontrak maka Pemilik Pekerjaan, setelah
menyampaikan pemberitahuan 14 hari
104

sebelumnya kepada Penyedia, dapat


memutuskan Kontrak dan memaksa
Penyedia untuk keluar dari Lokasi Kerja, dan
ketentuan Pasal 40.2 berlaku seolah-olah
pemutusan itu dilakukan karena wanprestasi
Penyedia [Pemutusan dan Pengakhiran
Kontrak].
4.2 Apabila berdasarkan bukti yang cukup
karyawan Penyedia dinilai telah melakukan
praktek korupsi, penipuan atau pemaksaan
selama pelaksanaan pekerjaan maka
karyawan tersebut harus diberhentikan dari
jabatannya sesuai dengan ketentuan Pasal
63.5 [Personil Inti dan/atau Peralatan].

4.3 Dalam ketentuan ini:


(i) “Praktek korupsi” adalah menawarkan,
memberikan, menerima atau meminta, secara
langsung atau tidak langsung, segala sesuatu
yang bernilai untuk mempengaruhi tindakan-
tindakan pihak lain secara tidak patut;8
(ii) “Praktek penipuan” adalah suatu tindakan
atau pengabaian, termasuk misinterpretasi
yang secara sadar ataupun secara ceroboh
menyesatkan atau berupaya menyesatkan
suatu pihak untuk mendapatkan manfaat
finansial atau manfaat lain atau menghindari
kewajiban;9
(iii) “Praktek kolusi” adalah pengaturan antara
dua pihak atau lebih yang dirancang untuk
mencapai tujuan yang tidak patut, termasuk
untuk mempengaruhi tindakan-tindakan
pihak lain secara tidak patut;10
(iv) “Praktek pemaksaan (koersif)” adalah

8
“Pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan dengan proses pengadaan atau pelaksanaan
kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik” adalah staf Bank Dunia dan karyawan organisasi lain yang membuat
atau memeriksa keputusan-keputusan pengadaan.
9
“Pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban” berkaitan dengan proses pengadaan atau
pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau “pengabaian” dimaksudkan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau
pelaksanaan kontrak.
10
“Pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan (termasuk pejabat publik) yang
berupaya menetapkan harga penawaran pada tingkat yang tidak kompetitif atau direkayasa.
105

merusak atau merugikan, atau mengancam


untuk merusak atau merugikan, secara
langsung maupun tidak langsung, suatu pihak
atau properti pihak tersebut guna
mempengaruhi tindakan-tindakan suatu
pihak secara tidak patut;11
(v) “Praktek obstruktif” adalah
(aa) secara sengaja merusak, memalsukan,
mengubah atau menyembunyikan barang
bukti investigasi, atau membuat
pernyataan palsu kepada petugas
penyelidik untuk secara material
menghalangi investigasi Bank terhadap
tuduhan praktek korupsi, penipuan,
pemaksaan atau kolusi; dan/atau
mengancam, mengganggu atau
mengintimidasi suatu pihak untuk
menghalanginya dalam menyingkapkan
apa yang diketahuinya sehubungan
dengan investigasi atau dalam melakukan
investigasi, atau
(bb) Perbuatan yang secara material
menghalangi pelaksanaan hak Bank
dalam melakukan pemeriksaan dan audit
yang ditetapkan berdasarkan Pasal 79
(Inspeksi dan Audit oleh Bank).

5. Asal Material/ 5.1 Untuk kepentingan informasi penyedia harus


Bahan menyampaikan asal material/bahan dengan
details baik material dalam negeri maupun
import.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat


material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.

6. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat,


ke e-mail dan/atau faksimili dengan alamat
alamat tujuan para pihak yang tercantum
dalam SSKK
11
“Pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
106

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau


persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus
dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia,
dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil
sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat, e- mail,
dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat
yang tercantum dalam SSKK.

7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau


Pihak diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap
dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau
Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh
pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk
penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh
diwakilkan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan melakukan pencatatan


keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Sub penyedia (jika ada), dan Personil


yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar
semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai
Kontrak.

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya


dan/atau diperbolehkan dalam hal pergantian nama
Subkontrak Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger), konsolidasi, pemisahan, maupun
107

akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan


Penyedia lain dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan.

10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


sebagian pekerjaan dan dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


pekerjaan apabila pekerjaan tersebut sejak
awal di dalam Dokumen Pengadaan dan
dalam Kontrak diijinkan untuk
disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya


diperbolehkan kepada Penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


pekerjaan setelah persetujuan tertulis dari
PPK. Penyedia tetap bertanggung jawab atas
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka


Kontrak diputuskan.

11. Pengabaian 11.1 Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak


terhadap pelanggaran ketentuan tertentu
dalam Kontrak oleh Pihak yang lain maka
pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama
Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya
dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah
Pihak yang melakukan pengabaian.
108

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung


Mandiri jawab penuh terhadap personil dan subpenyedianya
(jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh
mereka.

13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu


anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK
berdasarkan Kontrak.

14. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan


penemuan kepada pihak yang berwenang semua penemuan
benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau
penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang
menurut peraturan perundang-undangan dikuasai
oleh negara.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN


KONTRAK

15. Jangka Waktu 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal
Kontrak dan penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
Jadwal Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan
Pelaksanaan dalam SSKK.
Pekerjaan
15.2 Jadwal pelaksanaan kontrak adalah jangka
waktu yang ditentukan dalam Syarat-Syarat
Khusus Kontrak dihitung sejak tanggal mulai
kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan


sesuai dengan jadwal yang ditentukan dalam
SSKK.

15.4 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat


menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
karena keadaan di luar pengendaliannya
109

dan Penyedia telah melaporkan kejadian


tersebut kepada PPK, maka PPK dapat
melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas Penyedia dengan
adendum kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

16. Penyerahan 16.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan


Lokasi Kerja keseluruhan lokasi kerja kepada Penyedia
sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
pemeriksaan lapangan bersama. Hasil
pemeriksaan dan penyerahan dituangkan
dalam berita acara penyerahan lokasi kerja.

16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama


ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam
adendum Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada


bagian tertentu dari lokasi kerja maka PPK
dapat dianggap telah menunda pelaksanaan
pekerjaan tertentu yang terkait dengan
bagian lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini
ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

17. Surat Perintah 17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya


Mulai Kerja 14 (empat belas) hari sejak tanggal
(SPMK) penanda-tanganan kontrak.

17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling


lambat dimulainya pelaksanaan kontrak oleh
110

Penyedia.

18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


program mutu pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh
PPK.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja Penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan


kondisi lokasi pekerjaan.

18.4 Penyedia berkewajiban untuk


memutakhirkan program mutu jika terjadi
adendum Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

18.5 Pemutakhiran program mutu harus


menunjukkan perkembangan kemajuan
setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus
mendapatkan persetujuan PPK.

18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu


tidak mengubah kewajiban kontraktual
Penyedia.

19. Strategi 19.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


Pengelolaan Dokumen Stategi Pengelolaan dan Rencana
dan Rencana Pelaksanaan Terhadap Lingkungan, Sosial,
111

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada rapat


terhadap persiapan pelaksanaan kontrak untuk
Lingkungan, disetujui oleh Konsultan Supervisi, Direksi
Sosial, dan PPK.
Kesehatan
dan 19.2 Program Stategi Pengelolaan dan Rencana
Keselamatan Pelaksanaan Terhadap Lingkungan, Sosial,
Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja disusun
paling sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja Penyedia, pelaksana dan
subkontraktor;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal
bahan, jadwal peralatan dan proses
pengelolaan yang dilaksanakan.
d. Prosedur prosedur terkait Strategi
Pengelolaan dan Rencana
Pelaksanaan Terhadap Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
yang memperhatikan aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, aspek
berbasis Gender, Pengelolaan
Lingkungan, Pengelolaan Sosial
masyarakat, Prosedur Pengelolaan
pekerja, Prosedur penemuan tak terduga
atas warisan budaya, prosedur
pemberdayaan masyarakat setempat.
e. Biaya pelaksanaan pengelolaan
lingkungan dan sosial.

19.3 Program Stategi Pengelolaan dan Rencana


Pelaksanaan Terhadap Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dapat
direvisi sesuai dengan kondisi lokasi
pekerjaan.

19.4 Penyedia berkewajiban untuk


memutakhirkan program Stategi
Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan
Terhadap Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja jika terjadi
112

adendum Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

19.5 Pemutakhiran program Stategi Pengelolaan


dan Rencana Pelaksanaan Terhadap
Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja harus menunjukkan
perkembangan kemajuan setiap pekerjaan
dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa
pekerjaan yang terkait dengan hal tersebut
diatas, termasuk perubahan terhadap urutan
pekerjaan. Pemutakhiran program mutu
harus mendapatkan persetujuan PPK.

19.6 Persetujuan Konsultan Supervisi, Direksi dan


PPK terhadap program Stategi Pengelolaan
dan Rencana Pelaksanaan Terhadap
Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja tidak mengubah
kewajiban kontraktual Penyedia.

20. Rapat
Persiapan 20.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
Pelaksanaan diterbitkannya SPMK dan sebelum
Kontrak pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama
dengan Penyedia, unsur perencanaan, dan
unsur pengawasan, harus sudah
menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak.

20.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati


dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak
meliputi:
a. program mutu;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pengadaan bahan/material,
mobilisasi peralatan dan personil;
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
21. Mobilisasi 21.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai
111

dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh)


hari sejak diterbitkan SPMK.
21.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan
terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor,
rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

21.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat


dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.

22. Pengawasan 22.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan


Pelaksanaan pekerjaan, PPK, jika dipandang perlu, dapat
Pekerjaan mengangkat Pengawas Pekerjaan yang
berasal dari personil PPK atau manajemen
kosntruksi/konsultan pengawas. Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

22.2 Dalam melaksanakan kewajibannya,


Pengawas Pekerjaan selalu bertindak untuk
kepentingan PPK. Jika tercantum dalam
SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak
sebagai Wakil Sah PPK.

23. Persetujuan 23.1 Semua gambar yang digunakan untuk


Pengawas mendapatkan Hasil Pekerjaan baik yang
Pekerjaan permanen maupun sementara harus
mendapatkan persetujuan Pengawas
Pekerjaan.

23.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini


diperlukan terlebih dahulu adanya Hasil
114

Pekerjaan Sementara maka Penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi
dan gambar usulan Hasil Pekerjaan
Sementara tersebut untuk disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada
tidaknya persetujuan Pengawas Pekerjaan,
Penyedia bertanggung jawab secara penuh
atas rancangan Hasil Pekerjaan Sementara.

24. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua


perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

25. Akses ke Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK,


Lokasi Kerja Wakil Sah PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke
lokasi kerja dan lokasi lainnya di mana pekerjaan ini
sedang atau akan dilaksanakan.

26. Pemeriksaan 26.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal


Bersama pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-sama
dengan Penyedia melakukan pemeriksaan
lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi
lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata
pembayaran.

26.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA


dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksana-an Kontrak atas usul PPK.

26.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan


dalam Berita Acara. Apabila dalam
pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.

26.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa


Personil dan/atau Peralatan ternyata belum
115

memenuhi persyaratan Kontrak maka


Penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan
dengan syarat Personil dan/atau Peralatan
yang belum memenuhi syarat harus segera
diganti dalam jangka waktu yang disepakati
bersama.

27. Waktu 27.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal,


Penyelesaian Penyedia berkewajiban untuk memulai
Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai
Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan program mutu, serta menyelesaikan
pekerjaan selambat-lambatnya 420 (Empat
Ratus Dua Puluh ) Hari Kalender pada
Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan
dalam SPMK.

27.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal


Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar
atau Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian Penyedia maka
Penyedia dikenakan denda.

27.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata


disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka
PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti
rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan
jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh
Para Pihak untuk diperpanjang.

27.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam


angka 27 ini adalah tanggal penyelesaian
semua pekerjaan.
28. Perpanjangan 28.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
Waktu penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Tanggal Penyelesaian maka Penyedia berhak
untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang.
PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas
116

Pekerjaan memperpanjang Tanggal


Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa
Kontrak.

28.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas


Pekerjaan harus telah menetapkan ada
tidaknya perpanjangan dan untuk berapa
lama, dalam jangka waktu 21 (dua puluh
satu) hari setelah Penyedia meminta
perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk
memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan maka
keterlambatan seperti ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk memperpanjang
Tanggal Penyelesaian.
29. Penundaan 29.1 Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
oleh Pengawas Penyedia secara tertulis untuk menunda
Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah
penundaan ini harus segera ditembuskan
kepada PPK.

30. Rapat 30.1 Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat


Pemantauan menyelenggarakan rapat pemantauan, dan
meminta satu sama lain untuk menghadiri
rapat tersebut. Rapat pemantauan
diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaaan
atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.

30.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan


oleh Pengawas Pekerjaan dalam berita acara
rapat, dan dokumennya diserahkan kepada
PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat.

30.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu


117

diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat


memutuskan baik dalam rapat atau setelah
rapat melalui pernyataan tertulis kepada
semua pihak yang menghadiri rapat.

31. Peringatan 31.1 Penyedia berkewajiban untuk


Dini memperingatkan sedini mungkin Pengawas
Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi mutu
pekerjaan, menaikkan Nilai Kontrak atau
menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia
untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi
tersebut di atas terhadap Nilai Kontrak dan
Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan
ini harus sesegera mungkin disampaikan
oleh Penyedia.
31.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pengawas Pekerjaan untuk
mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2 Penyelesaian Kontrak

32. Serah Terima 32.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus


Pekerjaan perseratus), Penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pekerjaan.

32.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK


menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.
118

32.3 Apabila diperlukan, dalam melaksanakan


tugasnya sebagaimana dimaksud pada
angka 31.2, Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan dapat di bantu Tim/Tenaga Ahli
yang mempunyai keahlian khusus

32.4 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan


melakukan penilaian terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
Penyedia. Apabila terdapat kekurangan-
kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan,
Penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas
perintah PPK.

32.5 PPK menerima penyerahan pertama


pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.

32.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95%


(sembilan puluh lima perseratus) dari nilai
kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama masa
pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan
sebesar 100% (seratus perseratus) dari nilai
kontrak dan Penyedia harus menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak.

32.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan


selama masa pemeliharaan sehingga kondisi
tetap seperti pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.

32.8 Setelah masa pemeliharaan berakhir,


Penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir
pekerjaan.

32.9 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan


119

setelah Penyedia melaksanakan semua


kewajibannya selama masa pemeliharaan
dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum
dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.

32.10 Apabila Penyedia tidak melaksanakan


kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan
uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan
Jaminan Pemeliharaan.

32.11 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka


umur konstruksi bangunan ditetapkan dalam
SSKK.

33. Pengambilalih 33.1 PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil
an pekerjaan dalam jangka waktu tertentu
setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

34. Pedoman 34.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk


Pengoperasian kepada PPK tentang pedoman
dan Perawatan pengoperasian dan perawatan sesuai
dengan SSKK.

34.2 Apabila Penyedia tidak memberikan


pedoman pengoperasian dan perawatan,
PPK berhak menahan uang retensi atau
Jaminan Pemeliharaan.

B.3 Perubahan Kontrak

35. Perubahan 35.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui


Kontrak adendum kontrak.

35.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan


120

apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:


1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh
sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam kontrak sehingga mengubah
lingkup pekerjaan dalam kontrak;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
akibat adanya perubahan pekerjaan;
dan/atau
3) perubahan nilai kontrak akibat adanya
perubahan pekerjaan perubahan jadwal
pelaksanaan pekerjaan, dan/atau
penyesuaian harga.

35.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud


pada angka 34.2 tidak dapat dilakukan untuk
bagian lump sum dari kontrak gabungan
lump sum dan harga satuan.

35.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak,


PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

36. Perubahan 36.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan


Lingkup antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan
Pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan
spesifikasi yang ditentukan dalam Dokumen
Kontrak, maka:
a. PPK bersama Penyedia dapat melakukan
perubahan kontrak yang meliputi antara
lain:
1. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;
2. mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan;
3. mengubah spesifikasi teknis dan
gambar pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lokasi pekerjaan;
dan/atau
4. melaksanakan pekerjaan tambah
121

yang belum tercantum dalam


kontrak yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus
mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat
oleh PPK secara tertulis kepada Penyedia
kemudian dilanjutkan dengan negosiasi
teknis dan harga dengan tetap mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam
kontrak awal.
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan
dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan adendum kontrak.

37. Perubahan 37.1 Perubahan jadwal dalam hal terjadi


Jadwal perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
Pelaksanaan diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang
Pekerjaan layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan desain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali
Penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.]

37.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat


diperpanjang paling kurang sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan
kahar.

37.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu


pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang
122

diajukan oleh Penyedia.

37.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat


Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti
kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.

37.5 Persetujuan perpanjangan waktu


pelaksanaan dituangkan dalam adendum
kontrak.

B.4 Keadaan Kahar

38. Keadaan Kahar 38.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi di luar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.

38.2 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka


Penyedia memberitahukan kepada PPK
paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari
pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

38.3 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak


untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang
tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
paling kurang sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

38.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat


Keadaan Kahar yang dilaporkan paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

38.5 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak


221

ini akan dihentikan sementara hingga


Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan,
Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK
memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk meneruskan pekerjaan
sedapat mungkin maka Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sebagaimana
ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan
yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam
situasi demikian. Penggantian biaya ini harus
diatur dalam suatu adendum Kontrak.

B.5 Penghentian
dan
Pemutusan
Kontrak

39. Penghentian 39.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena


Kontrak pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Kahar.

39.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib


membayar kepada penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai,
termasuk:
1) biaya langsung pengadaan Bahan dan
Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan
dan Perlengkapan ini harus diserahkan
oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK;
2) biaya langsung pembongkaran dan
demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara
dan Peralatan;
124

3) biaya langsung demobilisasi Personil.

40. Pemutusan Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau


Kontrak Penyedia berdasarkan peristiwa dan keadaan yang
disebutkan masing-masing dalam Butir 40 dan Butir
41.

41. Pemutusan 41.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat
PPK memutuskan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis kepada Penyedia
setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat
ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
tidak akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
untuk menyelesaikan pekerjaan;
c. Penyedia tanpa persetujuan pengawas
pekerjaan tidak memulai pelaksanaan
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan Butir
15;
d. Penyedia menghentikan pekerjaan
selama 28 (dua puluh delapan) hari dan
penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan
Pengawas Pekerjaan;
e. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
f. Penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK;
g. Penyedia tidak mempertahankan
keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;
125

h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan


Penyedia untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah
tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan) hari;
i. Penyedia, atau karyawan, agen atau
subpenyedianya, terbukti melakukan
KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
sesuai dengan SSUK Butir 4.

41.2 Dalam hal terjadinya salah satu peristiwa


atau keadaan di atas, PPK setelah
menyampaikan pemberitahuan 14 hari
sebelumnya kepada Penyedia dapat
mengakhiri Kontrak dan meminta Penyedia
untuk keluar dari Lokasi Kerja. Namun, untuk
ketentuan subparagraf (g) atau (i), PPK dapat
langsung mengakhiri Kontrak setelah
menyampaikan pemberitahuan.

41.3 Pilihan PPK untuk mengakhiri Kontrak tidak


akan mengurangi hak-hak lain PPK
berdasarkan Kontrak ini atau ketentuan lain.
41.4 Selanjutnya, Penyedia wajib meninggalkan
lokasi kerja dan menyerahkan Barang-
Barang yang diminta, semua Dokumen
Penyedia dan dokumen desain lain yang
dibuat oleh atau untuknya kepada Pengawas
Pekerjaan. Namun, Penyedia harus berupaya
semaksimal mungkin untuk segera
memenuhi instruksi yang wajar yang
tercantum dalam surat pemberitahuan (i)
untuk pengalihan subkontrak, dan (ii)
perlindungan orang atau properti atau
keselamatan Pekerjaan.

41.5 Setelah Kontrak diakhiri, PPK dapat


menyelesaikan Pekerjaan dan/atau
mengatur agar pihak lain melakukannya.
PPK dan pihak lain tersebut dapat
126

memanfaatkan Barang, Dokumen Penyedia


dan dokumen-dokumen desain lain yang
dibuat oleh atau untuk kepentingan
Penyedia.

41.6 PPK kemudian memberitahukan bahwa


Peralatan dan Pekerjaan Sementara
Penyedia akan diserahkan kepada Penyedia
yang ada pada atau di sekitar Lokasi.
Penyedia harus segera mengatur
pembongkarannya, dengan tanggungan
dan beban Penyedia. Namun, apabila pada
saat itu Penyedia tidak melakukan
pembayaran yang jatuh tempo kepada PPK
maka peralatan dan pekerjaan sementara itu
dapat dijual oleh PPK untuk menutupi
pembayaran tersebut. Sisa hasil penjualan
akan dibayarkan kepada Penyedia.

41.7 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan


karena kesalahan Penyedia maka:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan oleh PPK;
b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
Penyedia kepada PPK atau Jaminan Uang
Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda
keterlambatan sebagaimana tercantum
dalam SSKK (apabila ada).
d. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam
PPK membayar kepada Penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan
yang telah diterima oleh PPK sampai
dengan tanggal berlakunya pemutusan
Kontrak dikurangi dengan denda
keterlambatan yang harus dibayar
Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan
pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.
127

41.8 Sesegera mungkin setelah pemberitahuan


pemutusan berdasarkan ketentuan ayat
40.2 berlaku, Pengawas Pekerjaan
selanjutnya akan menyetujui atau
menentukan nilai Pekerjaan, Barang dan
Dokumen Penyedia dan nilai-nilai lain yang
harus dibayar kepada Penyedia atas
pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan
Kontrak.

41.9 Setelah pemberitahuan pemutusan yang


dimaksud dalam ayat 40.2 berlaku, PPK
dapat:
a. Menahan pembayaran lebih lanjut
kepada Penyedia sampai biaya
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
setiap cacat, dan ganti rugi atas
keterlambatan penyelesaian (jika ada)
serta semua biaya lain yang dikeluarkan
oleh PPK telah ditetapkan, dan/atau
b. Mendapatkan penggantian dari Penyedia
atas kerugian dan kerusakan yang
dialami PPK dan biaya tambahan lain
untuk menyelesaikan Pekerjaan setelah
memperhitungkan jumlah yang harus
dibayar kepada Penyedia berdasarkan
ketentuan ayat 39.8. Setelah
mendapatkan penggantian atas
kerugian, kerusakan dan biaya tambahan,
PPK harus membayar sisanya kepada
Penyedia.

42. Pemutusan 42.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak Oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia
Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila
PPK tidak menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana
128

tercantum dalam SSKK.

42.2 Penyedia dapat memutuskan Kontrak


apabila :
a. akibat keadaan kahar sehingga Penyedia
tidak dapat melaksanakan pekerjaan
sesuai ketentuan dokumen kontrak;
b. PPK gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan.
Dalam hal ini pemutusan Kontrak dilakukan
paling kurang 30 (tiga puluh) hari setelah
Penyedia menyampaikan pemberitahuan
rencana pemutusan Kontrak secara tertulis
kepada PPK.

42.3 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK


membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah
diterima oleh PPK sampai dengan tanggal
berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan denda keterlambatan yang harus
dibayar Penyedia (apabila ada), serta
Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.

43. Keterlambatan 43.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan


Pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
Pekerjaan dan memberikan peringatan secara tertulis atau
Kontrak Kritis dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.

(Untuk 43.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:


Pekerjaan a. Dalam periode I (rencana fisik
Konstruksi pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak),
Bangunan)] realisasi fisik pelaksanaan terlambat
mencapai 10% dari rencana;
b. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak),
129

realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih


besar 5% dari rencana.
c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan
70% - 100% dari Kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat kurang dari 5%
dari rencana dan akan melampaui tahun
anggaran berjalan.

43.3 Penanganan kontrak kritis


a. dalam hal keterlambatan pada angka
42.1 dan penanganan Kontrak pada pasal
kritis 42.2, penanganan Kontrak Kritis
dilakukan dengan Rapat Pembuktikan
(show cause meeting/SCM)

1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis,


direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) dalam SCM, direksi teknis dan
Penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam
Berita Acara SCM Sampul I
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka dilaksanakan SCM
Sampul II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba
kedua) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Sampul II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba
tahap kedua, maka diselenggarakan
SCM Sampul II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
130

yang harus dicapai oleh Penyedia


dalam periode waktu tertentu (uji coba
ketiga) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Sampul II.
5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK
harus menerbitkan surat peringatan
kepada Penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. dalam hal terjadi keterlambatan pada
angka 41.2c, PPK, setelah dilakukan rapat
bersama atasannya dan sebelum tahun
anggaran berakhir, dapat langsung
memutuskan Kontrak secara sepihak
dengan mengesampingkan pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.]

44. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


Kontrak akibat PPK/Pokja Pemilihan terlibat dalam penyimpangan
lainnya prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggararan
persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan,
maka PPK/Pokja Pemilihan dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

45. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil


Pekerjaan Sementara yang masih berada di lokasi
kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian
atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan
sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban perawatan.
Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut
oleh Penyedia hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA


46. Hak dan 46.1 Penyedia memiliki hak dan kewajiban:
Kewajiban a. menerima pembayaran untuk
Penyedia pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam
Kontrak;
131

b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk


sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan
untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan
yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai
dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup
memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan
Penyedia.

47. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
Kontrak dan lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
Informasi kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin
tertulis dari PPK.
132

48. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan
Kekayaan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan oleh
Intelektual penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
oleh Penyedia.

49. Penanggungan 49.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


dan Risiko membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda,
gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan
klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita
acara penyerahan akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda Penyedia, Subpenyedia (jika
ada), dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda,
dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga;

49.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai


dengan tanggal penandatanganan berita
acara penyerahan awal, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan
ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan
risiko Penyedia, kecuali kerugian atau
kerusakan tersebut diakibatkan oleh
kesalahan atau kelalaian PPK.

49.3 Pertanggungana suransi yang dimiliki oleh


131

Penyedia tidak membatasi kewajiban


penanggungan dalam angka 48 ini.

49.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil


Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan
Hasil Pekerjaan selama jangka waktu sejak
Tanggal Mulai Kerja sampai akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki
oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri
jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian
Penyedia.
50. Perlindungan 50.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban
Tenaga Kerja atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan
Personilnya pada program BPJS
Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

50.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan


memerintahkan Personilnya untuk
mematuhi peraturan keselamatan kerja.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia beserta Personilnya dianggap telah
membaca dan memahami peraturan
keselamatan kerja tersebut.

50.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri


untuk menyediakan kepada setiap
Personilnya (termasuk Personil Subpenyedia,
jika ada) perlengkapan keselamatan kerja
yang sesuai dan memadai.

50.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia


untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan
hukum yang berlaku, Penyedia akan
melaporkan kepada PPK mengenai setiap
kecelakaan yang timbul sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kejadian.
134

50.5 Penyedia berkewajiban tindakan dalam


upaya pencegahan terhadap Kekerasan
terhadap pekerja Berbasis Gender
penggunaan tenaga kerja dibawah umur dan
pekerja paksa sesuai peraturan perundang-
undangan Indonesia
51. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-
Lingkungan langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat
kerja dan membatasi gangguan lingkungan,
masyarakat, sosial termasuk fisik dan material
terhadap pelaksanaan kontrak yang dilakukan oleh
penyedia jasa dan pihak ketiga.

52. Asuransi 52.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak


SPMK sampai dengan tanggal selesainya
pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang
mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta
pekerja, atas segala risiko terhadap
kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta
risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan
bangunan.

52.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan


dalam penawaran dan termasuk dalam nilai
kontrak.

53. Tindakan 53.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan


Penyedia yang lebih dahulu persetujuan tertulis PPK
Mensyaratkan sebelum melakukan tindakan-tindakan
Persetujuan berikut:
PPK atau a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
Pengawas b. menunjuk Personil yang namanya tidak
tercantum dalam Lampiran A SSKK;
135

Pekerjaan c. mengubah atau memutakhirkan program


mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan


lebih dahulu persetujuan tertulis Pengawas
Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-
tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar
dalam angka 15 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis
asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau
Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

54. Laporan Hasil 54.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama


Pekerjaan pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.

54.2 Untuk kepentingan pengendalian dan


pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
kegiatan di lokasi pekerjaan dicatat dalam
buku harian sebagai bahan laporan harian
pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.

54.3 Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di
lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap
macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
136

e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan


peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain berkenaan dengan
pelaksanaan.

54.4 Laporan harian dibuat oleh Penyedia dan,


apabila perlu, diperiksa oleh konsultan dan
disetujui oleh wakil PPK.

54.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman


laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu minggu, serta
hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

54.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman


laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

54.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan


proyek, PPK membuat foto-foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di
lokasi pekerjaan.

55. Kepemilikan 55.1 Semua rancangan, gambar, spesifikasi,


Dokumen desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain
serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
Penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik PPK.
Penyedia paling lambat pada waktu
pemutusan atau akhir Masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua
dokumen dan piranti lunak tersebut beserta
daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia
dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap
dokumen dan piranti lunak tersebut.
Pembatasan (jika ada) mengenai
penggunaan dokumen dan piranti lunak
tersebut di atas di kemudian hari diatur
137

dalam SSKK.

56. Kerjasama 56.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan


Antara harus diatur dalam Kontrak dan disetujui
Penyedia dan terlebih dahulu oleh PPK.
Sub Penyedia
56.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
tersebut.

56.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak


harus mengacu kepada Kontrak serta
menganut prinsip kesetaraan.

57. Usaha Mikro, 57.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha
Usaha Kecil Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antara
dan Koperasi lain dengan mensubkontrakkan sebagian
Kecil pekerjaanya.

57.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas


penyedia terpilih tetap bertanggungjawab
penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut.

57.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk


sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama.

57.4 Membuat laporan periodik mengenai


pelaksanaan ketetapan di atas.

57.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,


maka penyedia dikenakan sanksi yang diatur
dalam SSKK.
138

58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan


menggunakan lokasi kerja bersama dengan
penyedia yang lain (jika ada) dan pihak lainnya yang
berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang
perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja kepada
penyedia lain yang bekerja di lokasi kerja.

59. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan


semua pihak di lokasi kerja.

60. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi


Denda finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi
atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban
Penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan
Denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran Denda
tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
Penyedia.

61. Jaminan 61.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK


selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya Surat
Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ)
sebelum dilakukan penandatanganan
kontrak dengan besar:
5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

61.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling


kurang sejak tanggal penanda-tanganan
kontrak sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan (Provisional Hand
Over/PHO).

61.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
kontrak;
139

61.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK


dalam rangka pengambilan uang muka
dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari
besarnya uang muka;

61.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi


secara proporsional sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan;

61.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling


kurang sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan tanggal
penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

61.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK


setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus).

61.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharan


dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai
dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai
dengan ketentuan kontrak;

61.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling


kurang sejak tanggal serah terima pertama
pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

62. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia;
140

c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga


yang tercantum dalam kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila
ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal;
g. membayar ganti rugi, melindungi dan
membela Penyedia terhadap tuntuan hukum,
tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul
karena kesalahan, kecerobohan dan
pelanggaran kontrak yang dilakukan PPK; dan
h. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam
kepada PA/KPA (apabila ada).

63. Fasilitas 63.1 PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana


dan prasarana atau kemudahan lainnya (jika
ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.

64. Peristiwa 64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan


Kompensasi kepada Penyedia dalam hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada
Penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi
sesuai jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak
Penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan
pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi
kondisi tertentu yang tidak dapat diduga
141

sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;


h. ketentuan lain dalam SSKK.

64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan


pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka
PPK berkewajiban untuk membayar ganti
rugi dan/atau memberikan perpanjangan
waktu penyelesaian pekerjaan.

64.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika


berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan
kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

64.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga


penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Tanggal Penyelesaian maka Penyedia berhak
meminta perpanjangan waktu Penyelesaian
berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
Penyedia kepada PPK. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui
adendum Kontrak jika perpanjangan
tersebut mengubah Masa Kontrak.

64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi


dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan jika Penyedia gagal atau lalai
untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

65. Personil Inti 65.1 Personil inti dan/atau peralatan yang


dan/atau ditempatkan harus sesuai dengan yang
Peralatan tercantum dalam Dokumen Penawaran.
142

65.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan


tidak boleh dilakukan kecuali atas
persetujuan tertulis PPK.

65.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh


Penyedia dengan mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada PPK dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman
kerja personil inti yang diusulkan beserta
alasan penggantian.

65.4 PPK dapat menilai dan menyetujui


penempatan/penggantian personil inti
dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.

65.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin
personil inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta
oleh PPK.

65.6 Jika penggantian personil inti dan/atau


peralatan perlu dilakukan, maka Penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik
dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

65.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga


kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan
oleh PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
141

pekerjaan di bawah sumpah.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

66. Harga Kontrak 66.1 PPK membayar kepada Penyedia atas


pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak
sebesar harga kontrak.

66.2 Harga kontrak telah memperhitungkan


keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya
keselamatan dan kesehatan kerja.

66.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian


yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga.]

67. Pembayaran 67.1 Uang muka


a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil,
pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok bahan/material dan persiapan
teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam
SSKK dan dibayar setelah Penyedia
menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai
uang muka yang diterima;
c. dalam hal PPK menyediakan uang muka
maka Penyedia harus mengajukan
permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan
rencana penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pajabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
144

(PPSPM) untuk permohonan tersebut


pada huruf c, paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja setelah Jaminan Uang Muka
diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum; perusahaan penjaminan, atau
Perusahaan Asuransi Umum yang
memiliki izin untuk menjual produk
jaminan (suretyship) yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan;
f. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat
harus lunas pada saat pekerjaan mencapai
prestasi 100% (seratus perseratus).

67.2 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) Penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau
pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai
pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan/material dan
peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong angsuran
uang muka, denda (apabila ada), pajak
dan uang retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran
145

kepada seluruh subpenyedia sesuai


dengan prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari Penyedia harus sudah
mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK
dapat meminta Penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan
hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

67.3 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada Penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
Penyedia atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum
dikerjakan, apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan dapat
berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak, apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan belum
146

berfungsi.
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK
atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia, atau
dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran
prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila Penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan
dan data-data.

68. Hari Kerja 68.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

68.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja


kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.

68.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus


dilampirkan.

69. Perhitungan 69.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan


Akhir terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai
100% (seratus persen) dan berita acara
penyerahan awal telah ditandatangani oleh
147

kedua belah Pihak.

69.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,


Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian
perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh
tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian
tagihan oleh Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran terakhir
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang diterima oleh Pengawas
Pekerjaan.

70. Penangguhan 70.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran


setiap angsuran prestasi pekerjaan Penyedia
jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajiban kontraktualnya, termasuk
penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.

70.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada


Penyedia tentang penangguhan
pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas
mengenai penangguhan tersebut. Penyedia
diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.

70.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus


disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian Penyedia.

70.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan


pembayaran akibat keterlambatan
penyerahan pekerjaan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda
kepada Penyedia.
148

71. [Penyesuaian 71.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat


Harga] berubah akibat adanya penyesuaian harga
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

71.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada


Kontrak Tahun Jamak yang masa
pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas)
bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.

71.3 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan


terhadap kegiatan/mata pembayaran kecuali
komponen keuntungan dan biaya overhead
sebagaimana tercantum dalam penawaran.

71.4 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan


sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
tercantum dalam kontrak awal/adendum
kontrak.

71.5 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen


pekerjaan yang berasal dari luar negeri,
menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut.

71.6 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan


baru sebagai akibat adanya adendum kontrak
dapat diberikan penyesuaian harga mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum
kontrak tersebut ditandatangani.

71.7 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya


disebabkan oleh kesalahan Penyedia
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan
indeks harga terendah antara jadwal awal
dengan jadwal realisasi pekerjaan.

71.8 Penyesuaian harga satuan, ditetapkan dengan


rumus sebagai berikut:
149

Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+ .... )
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan
dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat
penawaran harga;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas
keuntungan dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran komponen
keuntungan dan overhead maka a
= 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti
tenaga kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+ dst
adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada
saat pekerjaan dilaksanakan (mulai
bulan ke-13 setelah
penandatanganan kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada
bulan ke-12 setelah penanda-
tanganan kontrak.

71.9 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan


alat kerja ditetapkan dalam SSKK.

71.10 Indeks harga yang digunakan bersumber dari


penerbitan BPS.

71.11 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam


penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang
dikeluarkan oleh instansi teknis.

71.12 Rumusan penyesuaian nilai kontrak


ditetapkan sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+ .... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan
penyesuaian Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiapjenis
komponen pekerjaan setelah
150

dilakukan penyesuaian harga


menggunakan rumusan penyesuaian
Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan
yang dilaksanakan.

71.13 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan


oleh PPK, apabila Penyedia telah mengajukan
tagihan disertai perhitungan dan data-data;

71.14 Penyedia dapat mengajukan secara berkala


selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]

G. PENGAWASAN MUTU

72. Pengawasan 72.1 PPK berwenang melakukan pengawasan dan


dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan
Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Penyedia. Apabila
diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada
pihak ketiga untuk melakukan pengawasan
dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.

73. Penilaian 73.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat


Pekerjaan melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang
Sementara dilakukan oleh Penyedia.
oleh PPK

73.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan


terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.

74. Cacat Mutu 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa
setiap Hasil Pekerjaan dan memberitahukan
Penyedia secara tertulis mengenai setiap
151

Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau


Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
Penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji
Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau
Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat
Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

75. Pengujian 75.1 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan


memerintahkan Penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum
dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan
hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat
Mutu maka Penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika
tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji
coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.

76. Perbaikan 76.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan


Cacat Mutu menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada Penyedia segera setelah ditemukan
Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung
jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

76.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu


tersebut, Penyedia berkewajiban untuk
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

76.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu


dalam jangka waktu yang ditentukan maka
PPK, berdasarkan pertimbangan dari
Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang
152

ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan


tersebut. Penyedia segera setelah menerima
klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK
dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas tagihan
Penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau
uang retensi atau pencairan Surat Jaminan
Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya
penggantian akan diperhitungkan sebagai
utang Penyedia kepada PPK yang telah jatuh
tempo.

76.4 PPK dapat mengenakan Denda


Keterlambatan untuk setiap keterlambatan
perbaikan Cacat Mutu, dan
mendaftarhitamkan Penyedia.

77. Kegagalan 77.1 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan


Bangunan dalam SSKK berupa bangunan maka PPK
dan/atau Penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan
akhir bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan sesuai dengan kesalahan masing-
masing selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari
10 (sepuluh) tahun.

77.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


membebaskan, dan menanggung tanpa batas
PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK
beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian
PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan
151

atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh,


sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul
dari kegagalan bangunan.

77.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh


Penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan Penyedia dalam angka 76 ini.

77.4 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan


memelihara semua dokumen yang digunakan
dan terkait dengan pelaksanaan ini selama
umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

78. Penyelesaian 78.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya


Perselisihan sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini.

78.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa


antara para pihak dalam Kontrak dapat
dilakukan melalui musyawarah, arbitrase,
mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

79. Itikad Baik 79.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak
yang terdapat dalam kontrak.

79.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan


154

perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan


kepentingan masing-masing pihak.

79.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak


merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi
keadaan tersebut.

80. Pemeriksaan 80.1 Penyedia mensyaratkan agennya


dan Audit oleh (dinyatakan maupun tidak), subpenyedia,
Lembaga subkonsultan, beserta personilnya untuk
Penanggung mengizinkan Lembaga Penanggung Jawab
Jawab dan (Executing Agency) dan/atau Bank Dunia
atau Bank atau pihak yang ditunjuk oleh executing
Dunia agency atau Bank untuk melakukan
pemeriksaan terhadap hal- hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan kontrak dan
pemasukan penawaran. Buku dan catatan
yang terkait dengan pelaksanaan kontrak
atau pemasukan dokumen penawaran, jika
diperlukan, dapat di audit oleh auditor yang
ditunjuk oleh executing agency dan / atau
Bank. Penyedia harus memperhatikan
ketentuan butir 4 mengenai Larangan
Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta
Penipuan yang mengatur, antara lain, bahwa
perbuatan-perbuatan yang secara material
menghalangi pelaksanaan hak Lembaga
Penanggung Jawab dan/atau Bank untuk
melakukan pemeriksaan dan audit
berdasarkan butir 40 merupakan hal-hal
yang dilarang yang dapat mengakibatkan
pemutusan kontrak.
155

BAB IX. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK


(SSKK)
[Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) berikut ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK). Apabila terdapat pertentangan maka ketentuan
SSKK lebih tinggi daripada ketentuan SSUK].

Kondisi Ayat Data


Korespondensi 6.1 Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK:

Nama : PPK Irigasi dan Rawa II,


Alamat : Jln. Raya Lemah Abang,
Kabupaten Bekasi

Telepon : -
Website : www.pu,go.id
Faksimili : -
e-mail : irwa2citarum@gmail.com

Penyedia:
Nama : ...................................
Alamat : ...................................
Telepon : ..................................
Website : ..................................
Faksimili : ..................................
e-mail : ..................................

Wakil Sah Para 7.1 Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pihak
Untuk PPK : Iwan Ruswandi, ST

Untuk Penyedia : ........................................

Pengawas Pekerjaan ..................................... sebagai


wakil sah PPK (akan ditentukan kemudian)
Masa Berlaku 15.1 Kontrak mulai berlaku sejak:
Kontrak ...........................s.d.....................................
156

Jadwal 15.2 Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan selama:


Pelaksanaan
Pekerjaan 420 (empat ratus dua puluh ) hari kalender
Masa Pemeliharaan 32.7 Masa Pemeliharaan berlaku selama: 365 (tiga
ratus enam puluh lima) hari kalender
Umur Konstruksi 32.11 Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur
konstruksi: 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal
penanda-tanganan Berita Acara penyerahan akhir.
Pedoman 34.1 Gambar ”As-built” dan/atau pedoman
Pengoperasian dan pengoperasian dan perawatan harus diserahkan
Perawatan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari) hari
kalender setelah tanggal penandatanganan Berita
Acara penyerahan awal.
Tindakan Penyedia 53.1 Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
yang persetujuan PPK adalah:
Mensyaratkan
1. Menambahkan dan/atau mengurangi volume
Persetujuan PPK
pekerjaan yang menimbulkan perubahan nilai
atau Pengawas
kontrak;
Pekerjaan 2. Menambah jenis item pekerjaan baru;
3. Menambah dan/atau mengurangi nilai kontrak;
4. Merubah jadwal pelaksanaan pekerjaan;
5. Persetujuan pembayaran prestasi pekerjaan.
6. adanya pekerjaan yang tidak sesuai dengan
construction drawing

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah:
1. Merubah dan merevisi spesifikasi teknis;
2. Metode dan izin pelaksanaan pekerjaan;
3. Pengesahan rancangan mutu kerja;
4. Pengujian mutu bahan dan hasil kerja;
5. Pengesahan perbaikan cacat mutu pekerjaan;
6. Pengesahan hasil prestasi pekerjaan di
lapangan.

Penyedia tidak boleh memulai suatu pekerjaan,


termasuk mobilisasi dan / atau kegiatan pra-
konstruksi (misalnya izin terbatas untuk jalan
angkut, akses lokasi dan penyiapan lokasi kerja,
penyelidikan geoteknik atau investigasi untuk
pemilihan lokasi untuk Quarry dan Borrow Pits),
157

kecuali PPK dapat menerima bahwa langkah-


langkah yang tepat dilakukan untuk mengatasi
risiko dan dampak terhadap Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Minimal,
Kontraktor akan menerapkan Strategi Pengelolaan
dan Rencana Pelaksanaan serta Kode Etik, yang
diajukan sebagai bagian dari Penawaran dan
disetujui sebagai bagian dari Kontrak. Penyedia
harus menyerahkan, secara berkelanjutan, dengan
persetujuan terlebih dahulu oleh PPK, Strategi
Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan tambahan
sebagaimana diperlukan untuk mengelola risiko
dan dampak terhadap LSK3 dari pekerjaan yang
sedang berlangsungberdasarkan Environmental and
Social Codes of Practices dan/atau rekomendasi
mitigasi dari hasil kajian lingkungan dan
sosial(ESIA/AMDAL/UKL-UPL/LARAP/IPP/Social
Assessment) yang dilakukan oleh Pemrakarsa Proyek
(lihat Lampiran Syarat- Syarat Khusus). Strategi
Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan ini secara
kolektif terdiri dari Rencana Kerja Pengelolaan dan
Pemantauan (RKPPL). RKPPL harus disetujui
sebelum dimulainya kegiatan konstruksi (misalnya
penggalian, pekerjaan tanah, pekerjaan jembatan
dan struktur, pengalihan aliran dan jalan serta jalan
akses, penggalian atau ekstraksi bahan, pembuatan
beton dan pembuatan aspal). RKPPL yang disetujui,
harus ditinjau secara berkala (tetapi tidak kurang
dari setiap enam (6) bulan), dan diperbarui secara
tepat waktu, sebagaimana diperlukan, oleh
Penyedia untuk memastikan bahwa itu berisi
langkah-langkah yang sesuai dengan kegiatan
Pekerjaan yang akan dilakukan. RKPPL yang
diperbarui harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari PPK.

“Selain laporan kemajuan, Penyedia juga harus


memberikan laporan tentang matrik Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3).
Selain laporan LSK3, Penyedia juga akan segera
memberikan pemberitahuan kepada PPK tentang
insiden dalam kategori berikut. Rincian lengkap
insiden tersebut harus diberikan kepada PPK dalam
jangka waktu yang disepakati dengan PPK.
158

i. konfirmasi atau kemungkinan pelanggaran


apapun terhadap hukum atau perjanjian
internasional;
ii. setiap kematian atau cedera serius (cacat total);
iii. efek merugikan yang signifikan atau kerusakan
pada milik pribadi (mis. kecelakaan kendaraan,
kerusakan akibat fly rock, bekerja di luar batas)
iv. polusi utama terhadap sumber air minum atau
kerusakan atau perusakan habitat langka atau
terancam punah (termasuk kawasan lindung)
atau spesies; atau
v. setiap tuduhan pelecehan seksual atau perilaku
seksual yang salah, pelecehan anak,
pencemaran, atau pelanggaran lain yang
melibatkan anak-anak.

Kepemilikan 55.1 Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan
sebagai berikut: penelitian dan riset
Pencairan Jaminan 61 Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara
Fasilitas 63.1 PPK akan memberikan fasilitas berupa : Tidak ada
Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini
Pembiayaan dibiayai oleh Loan SIMURP IBRD Loan No. 8891-ID
dan AIIB Loan No. L0060A
Pembayaran Uang 67.1 Penyedia Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan
Muka uang muka.

Uang muka diberikan sebesar : maksimal 15% (Lima


Belas Per Seratus) dari Nilai Kontrak
Pembayaran 67.2 Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
Tagihan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak tagihan
dan kelengkapan dokumen penunjang
yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.
Pembayaran 67.2 Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan
Prestasi Pekerjaan dengan cara : Monthly Certificate.

Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas


dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
159

Pembayaran sesuai dengan hasil opname


pekerjaan. Penentuan dan besaran pembayaran
untuk bahan dan/atau peralatan yang menjadi
bagian permanen dari pekerjaan utama
(material on site), ditetapkan sebagai berikut
• Pengadaan dan Pemasangan pekerjaan
lining beton pre-cast K-300 (0,12m x
0,70m x 1,5m)
• Pengadaan dan Pemasangan pekerjaan
lining beton pre-cast K-300 (0,12m x
0,70m x 3m)
• Pengadaan dan Pemasangan pekerjaan
lining beton pre-cast K-300 (0,12m x
0,70m x 2m)
• Pengadaan dan Pemasangan pekerjaan
koperan beton pre-cast K300 (0,5 m x 0,7
m x 2,1m)
Material on Site hanya diberlakukan untuk
pekerjaan tersebut di atas.
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan : hasil pengukuran, hasil tes lapangan,
sertifikat barang dll.

Batas akhir waktu yang disepakati untuk


penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran
tagihan angsuran adalah 7 (tujuh) hari kalender
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan
diterima oleh PPK.
Peristiwa 64.1 Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK
Kompensasi mengenai pemberian peristiwa kompensasi
adalah: Tidak ada.

Denda 67.3 Untuk pekerjaan ini, besar denda keterlambatan


untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000
(satu perseribu) dari harga kontrak

[Penyesuaian 71 Untuk pekerjaan ini tidak ada penyesuaian


Harga] harga
160

Penyelesaian 78.2 Jika perselisihan Para Pihak mengenai


Perselisihan pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan
secara damai maka Para Pihak menetapkan
lembaga penyelesaian perselisihan tersebut di
bawah sebagai Pemutus Sengketa:

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)


161

` “Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini,


akan diselesaikan dan diputus oleh Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut
peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-
peraturan prosedur arbitrase BANI, yang
keputusannya mengikat kedua belah pihak yang
bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama
dan terakhir. Para Pihak setuju bahwa jumlah
arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing
Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan
kedua arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pihak
akan memilih arbitrator ketiga yang akan
bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”]
162

Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak


Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan

- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]

- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]
163

BAB X. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Keterangan

Pokja Pemilihan menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
164

BAB XI. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi


Kepada Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan


kuantitas pekerjaan aktual yang dimintakan dan dikerjakan
sebagaimana diukur oleh Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai dengan harga yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua


biaya pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan,
asuransi, laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko,
tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas


dari apakah kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai
untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak


harus dianggap telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan
jika mata pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus
dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

6. Pokja Pemilihan akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan


penghitungan dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan

(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
165

[Daftar kuantitas ini hanya sebagai referensi dan contoh]

REKAPITULASI RINCIAN ANGGARAN BIAYA

Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi SS. Macan Cs


Nama Pekerjaan : Rehabilitasi, Kabupaten
PeningkatanSubang
dan Modernisasi Jaringan Irigasi SS. Kamurang CS, SS Rancabango CS, dan
Irigasi dan Rawa II
SI Karang Toman
Lokasi Pelaksanaan
: Kabupaten Subang, Jaringan
Provinsi Pemanfaatan Air Citarum Balai Besar Wilayah Sungai
Jawa Barat
Pejabat Pembuat Komitmen Citarum
: Irigasi dan Rawa II
Satuan Kerja : Pelaksanaan 2019 - 2021
Jaringan Pemanfaatan Air Citarum Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
Tahun Anggaran : 2022

Biaya
No Bab Uraian Pekerjaan
(Rp)

I PEKERJAAN PERSIAPAN

II PEKERJAAN SMKK

III PEKERJAAN BANGUNAN

IV PEKERJAAN SALURAN

V PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG

VI PEKERJAAN PERSIAPAN MODERNISASI

[A] Jumlah Harga -

[B] Harga dibulatkan -


166

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA


Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi SS. Macan Cs
Kabupaten Subang
Nama Pekerjaan Irigasi dan
: Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Rehabilitasi
Rawa
Irigasi SS.IIKamurang Dan
CS, SSModernisasi
Rancabango CS, dan Jaringan
SI KarangIrigasi
Toman SS Macan
Lokasi : Kabupaten Subang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citarum Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
2019 - 2021
Kabupaten Subang
Pejabat Pembuat Komitmen : Irigasi dan Rawa II
Satuan Kerja : Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citarum Balai Besar Irigasi danSungai
Wilayah Rawa II
Citarum
Tahun Anggaran : 2022 - 2023 Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citarum Balai Besar
Wilayah Sungai Citarum Harga Jumlah
No Uraian Pekerjaan 2019 Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)

BAB. I PEKERJAAN PERSIAPAN


1 Mobilisasi dan Demobilisasi ls 1,00 -
2 Kistdam menggunakan karung goni uk. 45 x 120 cm bh 61.315,44 -
3 Pengoperasian pompa (dewatering) jam 3.120,00 -

Jumlah Bab. I Dipindahkan ke Rekapitulasi Biaya -

BAB. II PEKERJAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)


1 PENYIAPAN DOKUMEN SMKK
a Pembuatan Dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi set 5,00
b Pembuatan Prosedur dan Instruksi Kerja set 5,00
c Penyusunan Laporan Penerapan SMKK set 5,00
2 SOSIALISASI, PROMOSI, DAN PELATIHAN
a Induksi Keselamatan Konstuksi (Safety Induction) org 75,00
b Pengarahan Keselamatan Konstruksi (Safety Briefing) org 100,00
c Pertemuan Mengenai Keselamatan (Safety Meeting, Safety Talk, dan/atau Toolbox Meeting) org 100,00
d Pelatihan Keselamatan Konstruksi
- Penggunaan Bahan Kimia org 20,00
- Analisis Keselamatan Pekerjaan org 40,00
- Perilaku Berbasis Keselamatan org 100,00
e Simulasi Keselamatan Konstruksi org 100,00
f Spanduk (Banner) lb 10,00
g Poster lb 10,00
h Papan Informasi K3 buah 10,00
3 ALAT PELINDUNG KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a Alat Pelindung Diri (APD)
- Helm Pelindung (Safety Helmet) buah 100,00
- Pelindung Mata (Googles Spectacles) buah 25,00
- Pelindung Pernafasan dan Mulut (Masker) buah 100,00
- Sarung Tangan (Safety Gloves) buah 25,00
- Sarung Tangan Las (Welding Gloves) buah 5,00
- Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) buah 100,00
- Jaket Pelampung (Life Vest) buah 25,00
- Rompi Keselamatan (Safety Vest) buah 100,00
- Celemek (Apron) buah 5,00
4 ASURANSI DAN PERIZINAN
a Asuransi
- BPJS Kesehatan ls 1,00
5 PERSONEL KESELAMATAN KONSTRUKSI
a Ahli K3 Konstruksi OB 3,00
b Petugas Pengtur lalu lintas lapangan (Flagman) OB 13,00
c Petugas P3K OB 13,00
d Tenaga Medis dan/atau Kesehatan OB 13,00
e Petugas Pengelolaan Lingkungan OB 13,00
6 FASILITAS, SARANA, DAN PRASARANA KESEHATAN
a Peralatan P3K ls 1,00
b Ruang P3K ls 1,00
- Tempat Tidur Pasien bh 1,00
- Bedside Cabinet bh 1,00
- Meja bh 1,00
- Kursi bh 3,00
- Timbangan Berat Badan bh 1,00
- Stetoscope bh 1,00
- Tensimeter bh 1,00
- Tabung Oksigen bh 1,00
- Tandu bh 1,00
c Peralatan Pengasapan ls 1,00
RAMBU DAN PERLENGKAPAN LALU LINTAS YANG DIPERLUKAN ATAU MANAJEMEN LALU LINTAS
a Rambu Petunjuk buah 30,00
b Rambu Larangan buah 30,00
c Rambu Peringatan buah 30,00
d Rambu Kewajiban buah 30,00
e Rambu Informasi buah 30,00
f Rambu Pekerjaan Sementara buah 30,00
g Jalur Evakuasi ls 1,00
h Tongkat Pengatur Lalu Lintas buah 30,00
i Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone) buah 100,00
j Lampu Putar (Rotary Lamp) buah 10,00
LAIN-LAIN TERKAIT PENGENDALIAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI
a Alat Pemadam Api Ringan buah 10,00
b Sirine buah 10,00
c Bendera K3 buah 2,00
d Lampu Darurat buah 10,00
e Pembuatan Kartu Identitas Pekerja buah 75,00

Jumlah Bab. II Dipindahkan ke Rekapitulasi Biaya


167

Harga Jumlah
No Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
BAB. III PEKERJAAN BANGUNAN
1 Galian tanah biasa sedalam ≤ 1 m (Manual) m3 505,13 -
2 Bongkar pasangan batu (Mekanis) m3 1.420,96 -
3 Pembuangan material, DT jarak 1 - 3 km m3 1.420,96 -
4 Pasangan Batu (1 PC : 4 PP) m3 1.420,96 -
5 Plesteran (1 PC : 3 PP) m2 754,63 -
6 Siaran (1 PC : 2 PP) m2 3.968,24 -
7 Bekisting expose dengan multiplex 12 mm m2 6.477,61 -
8 Pembesian U 32 besi ulir kg 111.590,48 -
9 Beton K-100 Site mix (lantai kerja) m3 267,38 -
10 Beton K-225 Site mix m3 750,20 -
11 Pengadaan dan pemasangan peilskaal/mistar duga muka air bh 154,00 -
12 Pengadaan dan Pemasangan Nomenklatur Bangunan bh 90,00 -
13 Papan eksploitasi bh 17,00 -
14 Pekerjaan Waterstop m1 9.419,30 -

Jumlah Bab. III Dipindahkan ke Rekapitulasi Biaya -

BAB. IV PEKERJAAN SALURAN


1 Pembersihan Lahan (Striping) m3 93.652,74 -
2 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Standard) dibuang disekitarnya, dirapihkan m3 14.071,46 -
3 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Long arm) dibuang disekitarnya, dirapihkan m3 9.380,97 -
4 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Standard), DT jarak 1 - 3 km m3 29.386,11 -
5 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Long Arm), DT jarak 1 - 3 km m3 19.590,74 -
6 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Standard), DT jarak 3 - 5 km m3 26.899,71 -
7 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Long Arm), DT jarak 3 - 5 km m3 17.933,14 -
8 Timbunan tanah didatangkan dirapihkan dan dipadatkan m3 22.904,46 -
9 Timbunan tanah atau urugan tanah kembali m3 32.959,20 -
10 Bongkaran bangunan lama dengan jack hammer m3 4.648,06 -
11 Pembuangan material, DT jarak 1 - 3 km m3 4.128,26 -
12 Pasangan Batu (1 PC : 4 PP) m3 24.523,77 -
13 Plesteran (1 PC : 3 PP) m2 21.872,40 -
14 Siaran (1 PC : 2 PP) m2 94.523,88 -
15 Pengadaan dan Pemasangan pekerjaan lining beton pre-cast K-300 (0,12m x 0,70m x 1,5m) unit 1.000,00 -
16 Pengadaan dan Pemasangan pekerjaan lining beton pre-cast K-300 (0,12m x 0,70m x2m) unit 1.735,00 -
17 Pengadaan dan Pemasangan pekerjaan lining beton pre-cast K-300 (0,12m x 0,70m x 3m) unit 2.469,00 -
18 Pengadaan dan Pemasangan pekerjaan koperan beton pre-cast K-300 (0,5 m x 0,70 m x 2.1 m) unit 1.736,00 -
19 Bekisting beton biasa dengan papan 3/20 cm m2 1.383,83 -
20 Pembesian U32 besi ulir kg 15.947,27 -
21 Beton K-225 Ready mix m3 276,77 -
22 Rehabilitasi Jalan Inspeksi m2 4.009,58 -

Jumlah Bab. IV Dipindahkan ke Rekapitulasi Biaya -

BAB. V PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG


1 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Standard) dibuang disekitarnya, dirapihkan m3 8.237,07 -
2 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Long Arm) dibuang disekitarnya, dirapihkan m3 8.237,07 -
3 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Standard), DT jarak 50 m - 1 km m3 5.491,38 -
4 Galian tanah biasa dengan alat berat excavator (Long Arm), DT jarak 50 m - 1 km m3 5.491,38 -

Jumlah Bab. V Dipindahkan ke Rekapitulasi Biaya -

BAB. VI PEKERJAAN PERSIAPAN MODERNISASI


1 Pengadaan dan Pemasangan Crump De Gruyter B = 100, H = 120, H' = 270 cm unit 1,00 -
2 Pengadaan dan Pemasangan Crump De Gruyter B = 120, H = 150, H' = 310 cm unit 1,00 -
3 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 30, H = 50, H' = 140 cm unit 3,00 -
4 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 40, H = 80, H' = 190 cm unit 46,00 -
5 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 50, H = 100, H' = 230 cm unit 19,00 -
6 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 60, H = 100, H' = 230 cm unit 13,00 -
7 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 70, H = 100, H' = 230 cm unit 1,00 -
8 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 80, H = 100, H' = 230 cm unit 9,00 -
9 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 100, H = 100, H' = 230 cm unit 10,00 -
10 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 110, H = 100, H' = 230 cm unit 2,00 -
11 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 120, H = 100, H' = 310 cm unit 1,00 -
12 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 140, H = 100, H' = 310 cm unit 2,00 -
13 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir sorong baja B = 150, H = 140, H' = 310 cm unit 3,00 -

Jumlah Bab. VI Dipindahkan ke Rekapitulasi Biaya -


Jumlah Harga -
Harga dibulatkan -
168

BAB XII. Bentuk-Bentuk Dokumen Standar


Lain
1. Bentuk Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ)
2. Bentuk Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
3. Bentuk Jaminan Pelaksanaan dari Bank
4. Bentuk Jaminan Pelaksanaan dari perusahaan asuransi/penjaminan
5. [Bentuk Jaminan Uang Muka dari Bank (apabila diperlukan)]
6. [Bentuk Jaminan Pemeliharaan dari bank (apabila diperlukan)]
7. [Bentuk Jaminan Pemeliharaan dari perusahaan asuransi/penjaminan]
169

1. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA PEKERJAAN (SPPBJ)

[kop surat K/L/D/I]

Nomor : , 20
Lampiran :

Kepada Yth.

di

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor


tanggal perihal dengan [nilai penawaran/penawaran

terkoreksi] sebesar Rp ( ) kami nyatakan


diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Kontrak/Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk menerima
penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa beserta perubahannya.

Satuan Kerja
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP.

Tembusan Yth. :
1. [PA/KPA K/L/D/I]
2. [APIP K/L/D/I]
3. [Pokja Pemilihan]
......... dst
170

2. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja K/L/D/I]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor:
Paket Pekerjaan:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

[nama Pejabat Pembuat Komitmen]


[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian nomor tanggal ,


bersama ini memerintahkan:

[nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


[alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh:

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan


ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: ;

2. Tanggal mulai kerja: ;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan


Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama ( ) hari kalender/bulan/tahun dan


pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal
171

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian


pekerjaan Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

, 20

Untuk dan atas nama


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP:

Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]
177

3. Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam


jabatan selaku dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama _ [nama bank] berkedudukan di
[alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [nama PPK]
Alamat :

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan/Jasa (SPPBJ) No.
tanggal , apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya
dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
173

paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp.10.000,00

Sebagai konfirmasi, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk

[Nama dan Jabatan]


menghubungi [bank]
174

4. Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan: Nilai:

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: [nama],


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan [nama penerbit jaminan], [alamat]
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung
jawab dan dengan tegas terikat pada [nama PPK],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
(terbilang )

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya dalam melaksanakan
pekerjaan sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ) No. tanggal
untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan


efektif mulai dari tanggal sampai dengan tanggal

4. Jaminan ini berlaku apabila:

a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya


dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai


jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasarkan Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus


sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
175

Dikeluarkan di _
pada tanggal _

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.10.000,00

[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Sebagai konfirmasi, pemegang


Jaminan disarankan untuk
menghubungi [Penerbit
Jaminan]
176

5. Bentuk Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam


jabatan selaku dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama [nama bank] berkedudukan di
[alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [nama PPK]
Alamat :

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan
Yang Dijamin dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa
syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari
177

Penerima Jaminan berdasarkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari


Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp.10.000,00

Sebagai konfirmasi, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk

[Nama dan Jabatan]


menghubungi [bank]
178

6. Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam


jabatan selaku dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama [nama bank] berkedudukan di
[alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [nama PPK]
Alamat :

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan untuk melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasarkan Surat Pernyataan
179

Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat


Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp.10.000,00

Sebagai konfirmasi, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk

[Nama dan Jabatan]


menghubungi [bank]
180

7. Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: Nilai:

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: [nama],


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan [nama penerbit jaminan], [alamat]
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung
jawab dan dengan tegas terikat pada [nama PPK],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
(terbilang )
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak
No. tanggal dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal sampai dengan tanggal
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _
Sebagai konfirmasi, pemegang
Jaminan disarankan untuk
menghubungi [Penerbit
Jaminan]
pada tanggal

TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.10.000,00

[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]

Anda mungkin juga menyukai