Nomor : DOKPIL-83011064/PP.04/Kb.40/APBN/2022
Tanggal : 29 Desember 2022
DAFTAR ISI
D O K U M E N P E N G A D A A N...............................................................................................................1
BAB I. UMUM ..........................................................................................................................................3
BAB II. PENGUMUMAN PELELANGAN ...............................................................................................5
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) ....................................................................................6
BAB IV. LEMBAR DATA PENAWARAN (LDP) ..................................................................................32
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK) ....................................................................................39
BAB VI. BENTUK-BENTUK PENAWARAN STANDAR .....................................................................45
BAB VII. BENTUK-BENTUK KONTRAK STANDAR ...................................................................... 124
3
BAB I. UMUM
A. Dokumen Pengadaan ini disusun untuk membantu peserta dalam menyiapkan
Dokumen Penawaran. Dokumen Pengadaan ini digunakan untuk proyek-proyek
yang dibiayai oleh Bank Dunia .
C. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data
Pemilihan (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK) dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar data
Pemilihan (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK).
D. Dokumen ini khusus diberlakukan untuk Proyek National Urban Water Suply
(NUWSP) yang dibiayai dari Pinjaman Bank Dunia berdasarkan Loan Agreement
No LN 8872-ID, tgl 2 Agustus 2018. Ketentuan Umum Pengadaan mengacu pada
Perpress 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Jasa, yang kemudian
diharmonisasi pada 13 April 2022 dengan memberikan tambahan acuan terhadap
Perpress 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang Jasa.
Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang digunakan
Elektronik Data oleh peserta lelang untuk menginput dan mengirimkan
Kualifikasi data kualifikasi.
B. DOKUMEN PENGADAAN
16. Mata Uang 16.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
bentuk mata uang Rupiah.
Penawaran dan
Cara 16.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
Pembayaran dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
17. Masa Berlaku 17.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana
Penawaran tercantum dalam LDP.
dan Jangka
Waktu 17.2 Apabila evaluasi penawaran belum selesai
Pelaksanaan dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya
penawaran, Pokja Pemilihan meminta kepada
seluruh peserta secara tertulis untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran
dalam jangka waktu tertentu dan
diperhitungkan paling kurang sampai perkiraan
tanggal penandatanganan kontrak.
19. Pakta Integritas 19.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan
tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme
(KKN), serta akan mengikuti proses pemilihan
secara bersih, transparan, dan profesional.
D. PEMASUKAN PENAWARAN
20. Persiapan Data 20.1 Dokumen Penawaran disampaikan oleh peserta terdiri
Kualifikasi dan atas 1 (satu) Dokumen Penawaran yang telah
Dokumen Penawaran disandikan/dienkripsi dan terdiri atas:
a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis;
c. Penawaran harga;
d. Dokumen Kualifikasi.
.
22.3 Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu batas
akhir pemasukan penawaran maka harus
menyampaikan/menginformasikan pada SPSE alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan. Perpanjangan
batas akhir pemasukan penawaran karena hal tersebut
di IKP 22.2 harus dilakukan sebelum batas akhir
pemasukan penawaran.
28. Hak Pokja Pemilihan 27.5 Klarifikasi dan pembuktian kualifikasi secara tatap
untuk Menerima dan muka tidak diijinkan.
Menolak Penawaran
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
H. PELELANGAN GAGAL
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
Acuan Uraian
Ketentua
n IKP
IKP 1.1 Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi Pemilihan BP2JK
Wilayah Maluku Utara
Alamat Pokja Pemilihan : Jl. Juma Puasa No. 19 Kel. Santiong, Kec. Ternate
Tengah, Kota Ternate.
Email : pokja04.bp2jkmu@pu.go.id
Website : http://lpse.pu.go.id
IKP 1.2 Nama paket pekerjaan :
Optimalisasi SPAM IKK Ibu Tengah Kab. Halmahera Barat (NUWSP)
Uraian singkat pekerjaan terdiri dari :
IKP 2.1 Pekerjaan ini dibiayai dengan dana APBN dan pinjaman Bank Dunia (Loan IBRD
8872-ID)
IKP 3.2 Jumlah anggota Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah maksimal 3
perusahaan
IKP 4.3 Aduan terkait adanya indikasi praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dapat
dialamatkan melalui the World Bank’s Integrity Vice Presidency (INT) website:
https://wbgcmsprod.microsoftcrmportals.com/en-US/anonymous-users/int- fraud-
management/create-new-complaint;
33
Hari : Senin-Kamis
Tanggal : 02 Januari 2023 -05 Januari 2023
Waktu : Pukul 08.00- 14.00 Waktu server
Tempat : http://lpse.pu.go.id
IKP 9.6 Peninjauan Lapangan akan diadakan oleh Pemilik Pekerjaan pada: Hari :
....................................
Tanggal : ....................................
Waktu : ………………………….
Tempat : ……………………
IKP 15.5 Besar jaminan penawaran Rp. 365.730.000,-(Tiga ratus enam puluh lima juta tujuh
ratus tiga puluh ribu rupiah) dan berlaku 90 (Sembilan puluh) Hari Kalender.
IKP 16.2 Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan secara monthly certificate/Termin
IKP 17.1 Masa berlaku penawaran 90 (Sembilan puluh) hari kalendar sejak batas akhir
pemasukan penawaran yang ditetapkan dalam aplikasi SPSE.
IKP 22.1 Tanggal dan waktu batas akhir pemasukan penawaran adalah 19 Januari 2023 pukul
08.00 Waktu Server
IKP 23.1 Tanggal dan waktu pembukaan penawaran adalah 19 Januari 2023 pukul 08.01 waktu
server sampai 19 Januari 2023 pukul 14.00 Waktu Server
35
IKP 26.4 Pekerjaan Utama yang harus diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan:
No. Pekerjaan Utama
1. Pengadaan Pemasangan Pipa dan Aksesories Pipa
2. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
3. Pekerjaan Reservoir Baja Sandblassting Kap.200 m3
IKP 26.4 Bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan tidak melebihi 20 % dari total
harga penawaran.
Aduan terkait dengan indikasi praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana
diatur di IKP 4.3
IKP 35.3
Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 194 (seratus Sembilan puluh empat)
hari kalender sejak penandatanganan kontrak..
Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK : Air Minum Satuan Kerja Pelaksanaan
Prasarana Permukiman Provinsi Maluku Utara
Dengan mengacu kepada IKP 3.6(b) dan 3.8, sebagai informasi bagi Peserta, sampai saat ini,
badan usaha, barang dan jasa dari negara-negara berikut tidak boleh ikut dalam proses pelelangan
ini : TIDAK ADA
37
Kebijakan Bank adalah mewajibkan Peminjam (termasuk penerima manfaat pinjaman Bank),
peserta lelang, pemasok, penyedia dan kuasa mereka (dinyatakan maupun tidak dinyatakan),
subpenyedia, subkonsultan, penyedia jasa atau pemasok, dan personil-personilnya menaati standar
etika tertinggi dalam menyelenggarakan pengadaan dan melaksanakan kontrak-kontrak yang
dibiayai Bank.1 Selaras dengan kebijakan ini, Bank:
(a) dalam ketentuan ini, di bawah ini adalah definisi dari istilah- sebagai berikut:
(i) “Praktek korupsi” adalah menawarkan, memberikan, menerima atau meminta, secara
langsung atau tidak langsung, segala sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi
tindakan-tindakan pihak lain secara tidak patut;2
(ii) “Praktek penipuan” adalah suatu tindakan atau pengabaian, termasuk misinterpretasi
yang secara sadar ataupun secara ceroboh menyesatkan atau berupaya
menyesatkan suatu pihak untuk mendapatkan manfaat finansial atau manfaat lain
atau menghindari kewajiban;3
(iii) “Praktek kolusi” adalah pengaturan antara dua pihak atau lebih yang dirancang untuk
mencapai tujuan yang tidak patut, termasuk untuk mempengaruhi tindakan-tindakan pihak
lain secara tidak patut;4
(iv) “Praktek pemaksaan (koersif)” adalah merusak atau merugikan, atau mengancam untuk
merusak atau merugikan, secara langsung maupun tidak langsung, suatu pihak atau
properti pihak tersebut guna mempengaruhi tindakan-tindakan suatu pihak secara tidak
patut;5
(v) “Praktek obstruktif” adalah
(aa) secara sengaja merusak, memalsukan, mengubah atau menyembunyikan barang
bukti investigasi, atau membuat pernyataan palsu kepada petugas penyelidik
untuk secara material menghalangi investigasi Bank terhadap tuduhan praktek
korupsi, penipuan, pemaksaan atau kolusi; dan/atau mengancam mengganggu
atau, mengintimidasi suatu pihak untuk
1
Dalam konteks ini, setiap tindakan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan
kontrak demi keuntungan yang tidak sebagaimana mestinya adalah tidak patut.
2
Dalam ayat ini, “pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan dengan
proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik” termasuk
didalamnya staf Bank Dunia dan karyawan organisasi lain yang membuat atau memeriksa
keputusan-keputusan pengadaan.
3
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban”
berkaitan dengan proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau
“pengabaian” dimaksudkan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
4
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan
(termasuk pejabat publik) yang berupaya, baik oleh mereka sendiri maupun melalui pihak atau
entitas lain yang tidak berpartisipasi dalam proses pengadaan atau seleksi, untuk mendorong
persaingan atau menetapkan harga penawaran pada tingkat yang tidak kompetitif atau
direkayasa atau membocorkan harga penawaran atau syarat-syarat lain kepada satu sama lain.
5
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan
atau pelaksanaan kontrak
38
Status
No. Jenis Kapasitas Jumlah
Milik/Sewa
1 2 3 4 5
1 Dump Truck 4 m3 3 Unit Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
2 Mesin Las 1.300 2 unit Milik
watt Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
3 Generator Set 7.5 KVA 3 Unit Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
4 Butt Fussion Machine Ø 63-200 mm 3 Set Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
5 Concrette Mixer 0.5 M³ 1 Unit Milik
Beton Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
6 Concrette Vibrator 5,5 HP 1 Unit Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
7 Jack Hammer 1750 Watt 1 unit Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
8 Mesin Stamper 5 HP 2 unit Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
9 Excavator Mini 0,1-0,3 M³ 1 unit Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
Keterangan:
1) Pokja Pemilihan menetapkan jenis, kapasitas dan jumlah alat
peralatan yang mendukung langsung dan sesuai
Kepada Yth.:
Kelompok Kerja (POKJA) Pemilihan 04 BP2JK
Wilayah Maluku Utara
di
Perihal : Penawaran Pekerjaan Optimalisasi SPAM IKK Ibu Tengah Kab. Halmahera Barat
(NUWSP)
Kami setuju dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan (dan Berita Acara Penjelasan Lelang serta Adendum yang diterbitkan sesuai dengan
Instruksi Kepada Peserta].
Penawaran ini berlaku selama 90 hari kalendar sejak batas akhir pemasukan penawaran
yang tercantum dalam aplikasi SPSE.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, kami menegaskan dan menyatakan bahwa
kami memenuhi persyaratan dalam IKP Butir 3, kami tidak mempunyai Konflik Kepentingan
berdasarkan IKP Butir 5, dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan.
Nama:
Dalam Kapasitas sebagai:
Tanda tangan:
Diberi kuasa untuk menandatangani Penawaran untuk dan atas nama:
Tanggal:
48
Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan Optimalisasi SPAM IKK Ibu Tengah Kab. Halmahera
Barat (NUWSP)yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di pada
tanggal , maka kami:
[nama peserta 1]
[nama peserta 2]
[nama peserta 3]
[dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam
bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara tertulis dari
masing-masing anggota kemitraan/KSO.
49
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota kemitraan/KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini,
termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar
peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.
6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada ______
[nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur utama / direktur
pelaksana ___ [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan tertulis dari
seluruh anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
( ) ( )
[Peserta 3] [dst
( ) ( )]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat di atas kertas
segel/bermaterai dan ditandatangani oleh wakil yang sah dari setiap perusahaan peserta
Kemitraan/KSO.
50
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Diisi oleh setiap peserta. Bagi Peserta yang berbentuk Kemitraan/KSO, setiap anggotanya
wajib mengisi Formulir Kualifikasi dengan kualifikasi perusahaan mereka masing-masing
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi
untuk dan [pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
atas
nama
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam
Daftar Hitam;
7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
A. Data Administrasi
2. Akta/Anggaran Dasar
Perubahan Terakhir
a. Nomor : …………………………
b. Tanggal : …………………………
c. Nama Notaris : …………………………
53
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ………… : …………Tanggal …………
2. Masa berlaku izin usaha : …………………………
3. Instansi pemberi izin usaha : …………………………
4. Kualifikasi Usaha : …………………………
5. Klasifikasi Usaha : …………………………
G. Data Keuangan
Jabatan
Tingkat Pengalaman Kerja Profesi/
No Nama Tgl/bln/thn lahir dalam
Pendidikan (tahun) keahlian
pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7
I. Data Peralatan
Kapasitas Status
Jenis Jumlah atau output Merk Tahun Lokasi Kepemilikan/
No. Kondisi
Peralatan pada saat ini dan tipe pembuatan Sekarang Dukungan
Sewa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Bidang/Sub Komitmen
Nama Paket
No. Bidang Lokasi
Pekerjaan
Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
*Omzet
Tahunan Rata-
Rata
*Omzet tahunan rata-rata dihitung sebagai jumlah total pembayaran sah yang diterima untuk
pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung atau telah diselesaikan dalam 3 tahun terakhir,
dibagi 3.
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika di kemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa
sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau
pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
____ ____ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
CONTOH
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
1. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya lelang ;
57
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh yang dijamin. Garansi
Dikeluarkan di : ____________________________
Pada tanggal : ____________________________
[Bank]
Meterai Rp10000,00
CONTOH
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN PENAWARAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran
jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. terlibat korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme.
b. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender; atau
c. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama _______(_______) hari kalender dan efektif mulai tanggal _______
[diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan penawaran]
4. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima
tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan
dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
6. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _______
pada tanggal _______
TERJAMIN PENJAMIN
Meterai Rp10.000,00
(______________) (______________)
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ...........[penerbit
jaminan]
59
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tunggal disertakan bersama dengan penawaran]
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : _____ __ __ __ __ __
dalam rangka pengadaan _______ [isi nama paket] pada ______ [isi sesuai dengan
1. Kami tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. Kami akan mengikuti proses pengadaan dan selanjutnya pelaksanaan kontrak, apabila
ditetapkan sebagai pemenang, secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;
3. Apabila kami melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, kami
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
[tanda tangan],
[nama lengkap]
60
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : _____ __ __ __ __ __
Jabatan : _____ __ __ __ __ __
dalam rangka pengadaan _______ [isi nama paket] pada ______ [isi sesuai dengan
1. Kami tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. Kami akan mengikuti proses pengadaan dan selanjutnya pelaksanaan kontrak, apabila
ditetapkan sebagai pemenang, secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;
3. Apabila kami melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, kami
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
Peserta Lelang harus menyerahkan Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan terhadap
Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3) yang komprehensif dan singkat
(SPRP-LSK3) sebagaimana disyaratkan oleh IKP 14.1 butir e.6) pada Lembar Data Penawaran
(LDP). Strategi dan rencana ini harus menguraikan secara rinci tindakan, bahan, peralatan, proses
pengelolaan,dll. yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor dan Sub-kontraktornya.
Dalam mengembangkan strategi dan rencana ini, Peserta Lelang harus memperhatikan ketentuan
terkait LSK3 dalam kontrak termasuk rencana tindakan dalam upaya pencegahan terhadap
Kekerasan Berbasis Gender (Gender Based Violence/GBV),Kekerasan Terhadap Anak (Violence
Against Children/VAC), dan penggunaan tenaga kerja dibawah umur dan pekerja paksa sesuai
peraturan perundang-undangan Indonesia. Persyaratan-persyaratan tersebut secara lengkap
dijelaskan pada dokumen-dokumen sebagai berikut:
1. Persyaratan Pekerjaan yang dijelaskan dalam Bab VIII. SSUK (Butir 19), Bab IX. SSKK (Butir
53.1) dan Bab X. Spesifikasi Umum;
2. Dokumen Penapisan Aspek Lingkungan dan Sosial;
3. Dokumen Lingkungan, untuk kegiatan yang tidak memerlukan dokumen AMDAL, sekurang-
kurangnya harus menggunakan dokumen UKL-UPL atau SPPL sesuai dengan besaran batasan
fisik kegiatan yang ditenderkan; (optional : apabila dokumen lingkungan sudah tersedia)
4. Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor Management Procedure)
5. Prosedur penemuan tak terduga atas warisan budaya (Chance find procedure for cultural heritage)
6. LARAP
7. Indigenous Peoples Plan (IPP);
63
Tabel 1. Status Kelengkapan Dokumen Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan terhadap
Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3)
Peserta Lelang harus menyerahkan Kode Etik yang akan berlaku bagi karyawan dan
subkontraktornya sebagaimana disyaratkan oleh IKP 14.1 butir e.6) dari Lembar Data Penawaran
(LDP). Kode Etik/Pedoman Perilaku dimaksud termasuk didalamnya Pedoman Perilaku serta
rencana tindakan dalam upaya pencegahan terhadap Kekerasan Berbasis Gender (Gender Based
Violence/GBV) dan Kekerasan Terhadap Anak (Violence Against Children/VAC)harus memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan LSK3 dalam kontrak, serta yang secara lebih lengkap dijelaskan
dalam dokumen-dokumendibawah ini:
64
1. Persyaratan Pekerjaan yang dijelaskan dalam Bab VIII. SSUK (Butir 19), Bab IX. SSKK (Butir
53.1) dan Bab X. Spesifikasi Umum;
2. Dokumen Penapisan Aspek Lingkungan dan Sosial;
3. Dokumen lingkungan untuk kegiatan yang tidak memerlukan dokumen AMDAL, sekurang-
kurangnya harus menggunakan dokumen UKL-UPL atau SPPL sesuai dengan besaran batasan
fisik kegiatan yang ditenderkan;
4. Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor Management Procedure);
5. Prosedur penemuan tak terduga atas warisan budaya (Chance find procedure for cultural
heritage)
6. LARAP
7. Indigenous Peoples Plan (IPP);
Selain itu, Peserta Lelang harus memberikan garis besar tentang bagaimana Kode Etik ini akan
dilaksanakan, mencakup rencana sosialisasi/konsultasi dan pemahaman kepada seluruh
karyawan/pihak-pihak yang terlibat (pemasok dan subkontraktor), pelatihan apa yang akan diberikan,
bagaimana itu akan dipantau dan bagaimana Kontraktor mengusulkan untuk menangani setiap
pelanggaran.
Contoh
Bentuk Kode Etik Penyedia Jasa pada Proyek NUWSP
Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Kekerasan Terhadap Anak
1. Kontraktor akan memastikan bahwa Rencana Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Proyek dilaksanakan secara efektif oleh staf perusahaan, serta sub-kontraktor dan pemasok.
2. Kontraktor akan memastikan bahwa semua orang di lokasi mengenakan pakaian pelindung
yang layak dan sesuai ketentuan, hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan akan
melaporkan adanya kondisi atau praktik yang menimbulkan bahaya keselamatan atau
mengancam lingkungan.
3. Kontraktor akan:
i. melarang penggunaan alkohol selama kegiatan kerja.
ii. melarang penggunaan narkotika atau zat lain yang setiap saat dapat merusak
kemampuan kerja.
4. Kontraktor akan memastikan bahwa fasilitas sanitasi yang memadai akan tersedia di lokasi
dan di setiap akomodasi pekerja akan disediakan, bagi mereka yang bekerja di proyek.
1. Tindakan KBG/KES atau KTA merupakan pelanggaran berat dan oleh karenanya merupakan
dasar sanksi, yang dapat mencakup hukuman dan/atau pemutusan hubungan kerja, dan jika
perlu dirujuk ke polisi untuk tindakan lebih lanjut.
2. Segala bentuk KBG/KES atau KTA termasuk, misal iming-iming dengan imbalan untuk
melakukan aktifitas seksual secara terang-terangan/halus tidak dapat diterima, terlepas dari
apakah itu terjadi di lokasi kerja, lingkungan tempat kerja, di kamp pekerja atau di dalam
komunitas setempat.
i. Pelecehan seksual adalah perbuatan yang dilarang - misalnya, melakukan tindakan
seksual yang tidak diinginkan, meminta bantuan untuk melakukan seksual, dan perilaku
verbal atau fisik lainnya, yang bersifat seksual, termasuk tindakan perilaku yang halus.
ii. Bantuan seksual adalah perbuatan yang dilarang - misalnya, membuat janji atau
perlakuan yang menguntungkan yang bergantung pada tindakan seksual - atau bentuk
lain dari perilaku menghina, merendahkan atau eksploitatif.
iii.
Kontak seksual atau kegiatan dengan anak-anak di bawah 18 adalah perbuatan yang
dilarang - termasuk melalui media digital. Keyakinan yang keliru terhadap usia anak
bukanlah pembelaan. Persetujuan dari anak juga bukan pembelaan atau alasan yang
dapat dibenarkan.
3. Interaksi seksual antara karyawan perusahaan (pada tingkat apa pun) dan anggota masyarakat
di sekitar tempat kerja adalah dilarang, kecuali ada persetujuan1 penuh dari semua pihak yang
terlibat dalam tindak seksual tersebut. Ini termasuk hubungan yang melibatkan
pengurangan/janji pemberian manfaat aktual (moneter atau non-moneter) kepada anggota
masyarakat dengan imbalan seks - aktivitas seksual semacam itu dianggap “tidak konsensual”
dalam ruang lingkup Kode Etik ini.
4. Selain sanksi perusahaan, jika perlu dilakukan penuntutan hukum bagi mereka yang
melakukan tindakan KBG/KES atau KTA.
5. Semua karyawan, termasuk relawan atau tenaga kerja sukarela dan sub-kontraktor sangat
dianjurkan untuk melaporkan dugaan atau tindakan nyata KBG/KES atau KTA oleh sesama
pekerja, baik di perusahaan yang sama atau tidak. Laporan harus dibuat sesuai dengan
Prosedur Tuduhan KBG/KES atau KTA Proyek.
6. Manajer wajib melaporkan dan bertindak untuk menangani adanya dugaan atau tindakan
nyata KBG/KES atau KTA karena mereka memiliki tanggung jawab untuk menegakkan
komitmen perusahaan dan bertanggung jawab atas laporan langsung mereka.
1 Persetujuan yang didefinisikan sebagai pilihan berdasarkan informasi yang mendasari niat, penerimaan, atau persetujuan
sukarela seseorang untuk melakukan sesuatu. Tidak ada persetujuan yang dapat dibenarkan jika penerimaan atau kesepakatan
tersebut diperoleh dibawah ancaman, paksaan atau bentuk pemaksaan lainnya, penculikan, penipuan, atau penggambaran yang
keliru. Sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Anak, Bank Dunia menganggap bahwa persetujuan
tidak dapat diberikan oleh anak-anak di bawah usia 18 tahun, bahkan jika undang-undang nasional negara tempat Kode Etik
diberlakukan memiliki usia yang lebih rendah. Keyakinan keliru tentang usia anak dan persetujuan dari anak bukanlah suatu
pembelaan.
67
Pelaksanaan
1. Semua manajer menandatangani 'Kode Etik Manajer' Proyek yang memerinci tanggung
jawabnya untuk melaksanakan komitmen perusahaan dan menegakkan tanggung jawab
dalam 'Kode Etik Individu'.
2. Semua karyawan menandatangani Kode Etik Individu Proyek yang mengkonfirmasikan
kesepakatan mereka untuk mematuhi standar Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Konstruksi (LSK3K) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan tidak terlibat dalam
kegiatan yang mengakibatkan KBG/KES atau KTA.
3. Memasang Kode Etik Perusahaan dan Individu secara jelas dan mudah dilihat di kamp kerja,
kantor, area publik dan ruang kerja. Misal di ruang tunggu, lobby, tempat istirahat, kantin dan
klinik kesehatan.
4. Memastikan bahwa salinan Kode Etik Perusahaan dan Individu yang dipasang dan
didistribusikan serta disusun dengan bahasa yang mudah dipahami di area tempat kerja.
5. Menunjuk seseorang sebagai “Focal Person” perusahaan untuk menangani masalah-masalah
KBG/KES atau KTA.
6. Memastikan bahwa Rencana Aksi KBG/KES atau KTA diterapkan dan direvisi secara efektif
sesuai kebutuhan.
7. Kontraktor secara efektif melaksanakan Rencana Aksi KBG/KES atau KTA yang telah disepakati,
dan memberikan umpan balik kepada Proyek untuk melakukan perbaikan dan revisi yang
sesuai.
Dengan ini, saya mengakui bahwa saya telah membaca Kode Etik Kontraktor, dan atas nama
perusahaan setuju untuk mematuhi standar yang terdapat di dalamnya. Saya memahami peran
dan tanggung jawab saya untuk mendukung standar K3 dan LSK3K Proyek, dan untuk mencegah
dan menanggapi KBG/KES atau KTA. Saya memahami bahwa setiap tindakan yang tidak konsisten
dengan Kode Etik Perusahaan ini atau kegagalan untuk bertindak yang diamanatkan oleh Kode
Etik Perusahaan ini dapat mengakibatkan tindakan disipliner.
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
....................................................................................................................................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara
konsisten]
A.1 Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi
yang dilaksanakan.
A.2 Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan penyedia jasa harus
menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan identifikasi awal
tersebut.
69
B.1 Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Dan Program
K3.
[digunakan untuk usulan penawaran, Pokja harus mereview dan menyesuaikan aktivitas table
dibawah sesuai dengan lingkup pekerjaan fisik yang akan dilakukandengan identifikasi
dampak/bahaya sesuai dengan yang ada di dokumen sosial/lingkungan, yang dimiliki oleh
Pemrakarsa pekerjaan, misal AMDAL atau UKL-UPL), Labor Management Procedure (LMP)
atau Prosedur Pengelolaan Pekerja, karena tabel dibawah hanya contoh untuk kegiatan
konstruksi jalan]
5 Personel K3 Konstruksi
Pengadaan Pipa
- Pengadaan Pipa GIP
Medium Ø 160 mm (Pipa di
Intake) - Lahan yang tidak
teridentifikasi dengan baik
- Pengadaan Pipa Transmisi mengakibatkan protes
HDPE PN.10 Ø 160 mm masyarakat
- Tertimpa material
Penyambungan Pipa
- Penyambungan Pipa GIP
Medium Ø 160 mm (Pipa di
Intake)
- Terkena peralatan kerja
- Penyambungan Pipa
- Getaran
Transmisi HDPE PN.10 Ø
160 mm - Risiko terganggunya
pernafasan karena polusi
- Penyambungan Pipa JDU
3 debu
HDPE PN.10 Ø 200 mm
- Kebisingan
- Penyambungan Pipa JDU
HDPE PN.10 Ø 160 mm - Risiko kemacetan lalu lintas
- Penyambungan Pipa JDU - Risiko kecelakaan lalu lintas
HDPE PN.10 Ø 110 mm
- Tertimpa material
4 Pembongkaran dan Restorasi
- Jatuh terperosok di lubang
Jalan Rabat Beton
galian
- Polusi debu
- Kebisingan
- Tertimpa material
- Gas terbakar
- Tenggelam / hanyut
- Terisolasi / gelap
- Gas terbakar
- Tertimpa material
- Galian runtuh
- Terhirup gas CO
- Tenggelam / hanyut
Pekerjaan Tanah
- Galian Tanah - Terisolasi / gelap
9 - Urugan Kembali Bekas - Tersengat listrik (utilitas
Galian eksisting)
- Pemadatan Bekas Galian - Gas terbakar
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Tertimpa material
76
- Heat stress
- Polusi debu
- Tersengat Listrik
- Terperosok / Terpeleset
- Tergores
- Kepala terbentur
- Tersengat Listrik
- Terpotong
- Tergores
- Terperosok / Terpeleset
2 Pekerjaan Pengadaan dan
- Tertusuk ujung besi
Pemasangan Reservoir
- Kaki tertimpa benda
- Kepala terbentur
- Kebisingan
- Risiko terganggu
2 Pengadaan dan Pemasangan pernafasan karena debu
Solar Cell
- Kebisingan
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
78
- Risiko terganggu
4 Pengadaan dan Pemasangan pernafasan karena debu
Penangkal Petir
- Kebisingan
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Kebisingan
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Risiko terjatuh
4 Pekerjaan Plafond
- Risiko tertusuk oleh besi,
paku
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Iritasi kulit
- Kejatuhan benda
- Jatuh
80
- Risiko terjatuh
7 Pekerjaan Pintu dan Jendela - Risiko tertusuk oleh besi,
paku
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Risiko terjatuh
8 Pekerjaan Penunjang - Risiko tertusuk oleh besi,
paku
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Risiko terganggu
pernafasan karena debu
- Tertimpa material
- Galian runtuh
- Terhirup gas CO
- Pipa HDPE Dia. 20 mm
- Tenggelam / hanyut
- Pipa GIP Dia. 1/2"
- Terisolasi / gelap
- Gas terbakar
- Risiko terjatuh
- Getaran
- Kebisingan
*) Tabel identifikasi bahaya tidak hanya mencakup aspek K3 tetapi juga harus mencakup resiko
terhadap pencemaran lingkungan (udara, air, dan sampah/limbah konstriuksi).
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 7/PRT/M/2019 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigarasi No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri;
8. Permenaker No. 5 Tahun 2021 Tatacara Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan
Kerja-Jaminan Kematian-Jaminan Hari Tua
9. Permenaker No. 33 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik Di Tempat Kerja
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 18 Tahun 2018 tentang Jaminan Sosial Pekerja
Migran Indonesia menggantikan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 7 Tahun 2017 tentang
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Indonesia
11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.609 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyelesaian Kasus Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
12. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 2/IN/M/2020 tentang Protokol
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Dalam Penyeleggaraan Jasa
Konstruksi;
C. Pengendalian Operasional K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh
upaya pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya:
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom (5)
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi PenanggungJawab Kegiatan
SMK3.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada Tabel 1 kolom
(5).;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
84
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko
K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3`
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3 berdasarkan skala risiko
dan peraturan perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara konsisten dan harus
ditandatangani oleh manajer proyek/kepala proyek]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi
yang dilaksanakan.
A.2. kepala proyek/project manager harus mengesahkan Kebijakan K3
A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
B. ORGANISASI K3
CONTOH
Penanggung Jawab K3
C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuatIdentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui
PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak/Pre Construction Meeting (PCM)
sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.
C.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan
Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko
K3, dan Penanggung Jawab sesuai dengan format pada Tabel 1.
2 Sosialisasi, promosi
dan pelatihan K3L
4 Asuransi dan
perizinan:
5 Personel K3
Konstruksi
86
6 Fasilitas sarana,
prasarana, dan alat
kesehatan (termasuk
penanganan COVID-
19)
7 Rambu dan
Perlengkapan lalu
lintas yang
diperlukan atau
manajemen lalu
lintas
8 Konsultasi dengan
Ahli terkait
Keselamatan
Konstruksi
9 Kegiatan dan
peralatan terkait
Pengendalian Risiko
Keselamatan
Konstruksi
- Risiko pekerja
terpapar debu
(gangguan
pernafasan)
- Kecelakaan saat
perjalanan – risiko
luka berat / meninggal
- Risiko kerusakan
property, alat berat
terguling dari truk
tronton saat
mobilisasi peralatan
proyek
- Risiko pekerja
tertimpa
Pengadaan Pipa
- Pengadaan Pipa
GIP Medium Ø
160 mm (Pipa di
Intake)
- Lahan yang tidak
- Pengadaan Pipa teridentifikasi dengan
Transmisi HDPE baik mengakibatkan
PN.10 Ø 160 mm protes masyarakat
Pemasangan Pipa
- Pemasangan - Terkena peralatan
Pipa GIP Medium kerja
Ø 160 mm (Pipa
di Intake) - Tertimpa material
- Resiko kecelakaan
lalu lintas
Penyambungan Pipa
- Penyambungan
Pipa GIP Medium
Ø 160 mm (Pipa
di Intake)
- Terkena peralatan
- Penyambungan kerja
Pipa Transmisi
HDPE PN.10 Ø - Getaran
160 mm
- Risiko terganggunya
- Penyambungan pernafasan karena
Pipa JDU HDPE polusi debu
3
PN.10 Ø 200 mm
- Kebisingan
- Penyambungan
Pipa JDU HDPE - Risiko kemacetan lalu
PN.10 Ø 160 mm lintas
- Penyambungan
Pipa JDL HDPE
PN.10 Ø 90 mm
- Terkena peralatan
kerja
- Tertimpa material
- Jatuh terperosok di
Pembongkaran dan
4 Restorasi Jalan lubang galian
Rabat Beton - Akses licin / curam
- Bahaya equipment
terguling karena
5 Pengadaan
Aksesoris Pipa struktur tanah yang
labil dan area sempit
89
- Risiko kecelakaan
bagi pengendara di
jalan umum pada saat
mobilisasi
- Bahaya kemacetan
lalu lintas
- Polusi debu
- Kebisingan
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko tertimpa,
terjepit (bagi pekerja)
6 Pemasangan
Aksesoris Pipa - Kebisingan
- Terkena peralatan
kerja
- Tertimpa material
- Jatuh terperosok di
Pembangunan Box lubang galian
Gate Valve (11 titik)
- Galian Tanah - Galian runtuh
- Gas terbakar
Pembangunan Box
- Terkena peralatan
Air Valve (4 titik)
kerja
- Galian Tanah
8 - Tertimpa material
- Bekisting
- Jatuh terperosok di
- Beton mutu f'c
lubang galian
12,2 Mpa
90
- Tenggelam / hanyut
- Terisolasi / gelap
- Tersengat listrik
(utilitas eksisting)
- Gas terbakar
- Terkena peralatan
kerja
- Tertimpa material
- Jatuh terperosok di
lubang galian
- Galian runtuh
- Terhirup gas CO
- Tenggelam / hanyut
Pekerjaan Tanah
- Galian Tanah - Terisolasi / gelap
- Resiko kecelakaan
lalu lintas
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko tertimpa,
terjepit (bagi pekerja)
- Risiko kecelakaan
2 Pekerjaan Start Box
bagi pengendara di
(2 titik)
jalan umum pada saat
mobilisasi
- Risiko terkena
Pekerjaan Struktur peralatan kerja
Jembatan Baja
- Baja Profil WF - Risiko iritasi kulit
200 x 100 x 5.5 x
8 mm - Risiko tangan terluka /
tersayat
- UNP 125 x 65 x 6
3 - Risiko terjatuh
mm
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko tertimpa,
terjepit (bagi pekerja)
- Risiko kecelakaan
2 Pekerjaan Start Box
bagi pengendara di
(2 titik)
jalan umum pada saat
mobilisasi
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Tertimpa material
Pembersihan
1 Reservoar Kap. 200 - Akses licin / curam
m3
- Heat stress
- Polusi debu
- Terkena peralatan
kerja
- Terbentur benda
jatuh
- Tersengat Listrik
- Terperosok /
Terpeleset
Pelapisan Beton
2 Reservoir Kap. 200 - Tertusuk ujung besi
m3
- Terpotong
- Tergores
- Kepala terbentur
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko tertimpa,
terjepit (bagi pekerja)
- Terbentur benda
jatuh
- Tersengat Listrik
- Terperosok /
Terpeleset
- Terpotong
- Tergores
- Kepala terbentur
- Terkena peralatan
kerja
- Terbentur benda
jatuh
Pekerjaan - Terperosok /
2 Pengadaan dan Terpeleset
Pemasangan
- Tertusuk ujung besi
Reservoir
- Kaki tertimpa benda
- Kepala terbentur
- Bahaya equipment
terguling karena area
sempit
- Kebisingan
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Kebisingan
- Bahaya equipment
terguling karena area
sempit
- Kebisingan
- Risiko terganggu
pernafasan karena
Pengadaan dan debu
4 Pemasangan
Penangkal Petir - Kebisingan
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Kebisingan
96
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Terkena peralatan
kerja
- Iritasi kulit
- Tersengat Listrik
- Kejatuhan benda
- Jatuh
6 Pekerjaan Atap - Tertusuk besi, paku
- Hubungan pendek
listrik
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Terkena peralatan
kerja
- Tertimpa material
- Jatuh terperosok di
lubang galian
- Galian runtuh
- Terhirup gas CO
- Tenggelam / hanyut
- Terisolasi / gelap
- Pipa HDPE Dia.
20 mm - Tersengat listrik
(utilitas eksisting)
- Pipa GIP Dia.
1/2" - Gas terbakar
- Resiko kecelakaan
lalu lintas
- Risiko terjatuh
- Getaran
- Kebisingan
5. APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus dipakai oleh
pekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangan kulit pada pekerjaan
pengelasan.
Kolom (9) : Diisi penanggung jawab (nama petugas) pengendali risiko K3.
1. Sasaran Umum:
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal Accidents) pada pekerjaan
102
konstruksi.
2. Sasaran Khusus:
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian risiko yang
disusun guna tercapainya Sasaran Umum, contoh sebagaimana Tabel
2.Penyusunan Sasaran dan Program K3.
C.1.2. Program K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indikator pencapaian, monitoring,
dan penanggung jawab, contoh sebagaimana Tabel 2.Penyusunan Sasaran dan
Program K3.
103
1 Penyiapan dokumen
RKK,
RKPPL,RMLLP,RMP
K:
2 Sosialisasi, promosi
dan pelatihan K3L
4 Asuransi dan
perizinan:
5 Personel K3
Konstruksi
6 Fasilitas sarana,
prasarana, dan alat
kesehatan (termasuk
penanganan COVID-
19)
7 Rambu dan
Perlengkapan lalu
lintas yang
diperlukan atau
manajemen lalu
lintas
8 Konsultasi dengan
Ahli terkait
Keselamatan
Konstruksi
9 Kegiatan dan
peralatan terkait
Pengendalian Risiko
Keselamatan
Konstruksi
- Risiko pekerja
terpapar debu
104
(gangguan
pernafasan)
- Kecelakaan saat
perjalanan – risiko
luka berat / meninggal
- Risiko kerusakan
property, alat berat
terguling dari truk
tronton saat
mobilisasi peralatan
proyek
- Risiko pekerja
tertimpa
Pengadaan Pipa
- Pengadaan Pipa
GIP Medium Ø
160 mm (Pipa di
Intake)
- Lahan yang tidak
- Pengadaan Pipa teridentifikasi dengan
Transmisi HDPE baik mengakibatkan
PN.10 Ø 160 mm protes masyarakat
- Terkena peralatan
kerja
- Tertimpa material
- Pemasangan matahari
Pipa JDU HDPE - Risiko kemacetan lalu
PN.10 Ø 110 mm lintas
- Resiko kecelakaan
lalu lintas
Penyambungan Pipa
- Penyambungan
Pipa GIP Medium
Ø 160 mm (Pipa
di Intake)
- Terkena peralatan
- Penyambungan kerja
Pipa Transmisi
HDPE PN.10 Ø - Getaran
160 mm
- Risiko terganggunya
- Penyambungan pernafasan karena
Pipa JDU HDPE polusi debu
3
PN.10 Ø 200 mm
- Kebisingan
- Penyambungan
Pipa JDU HDPE - Risiko kemacetan lalu
PN.10 Ø 160 mm lintas
- Penyambungan
Pipa JDL HDPE
PN.10 Ø 90 mm
- Tertimpa material
- Jatuh terperosok di
lubang galian
- Bahaya equipment
terguling karena
struktur tanah yang
labil dan area sempit
- Risiko kecelakaan
bagi pengendara di
jalan umum pada saat
mobilisasi
5 Pengadaan
Aksesoris Pipa - Bahaya kemacetan
lalu lintas
- Polusi debu
- Kebisingan
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko tertimpa,
terjepit (bagi pekerja)
6 Pemasangan
Aksesoris Pipa - Kebisingan
- Terkena peralatan
Pembangunan Box kerja
Gate Valve (11 titik)
- Galian Tanah - Tertimpa material
- Tersengat listrik
(utilitas eksisting)
- Gas terbakar
- Terkena peralatan
kerja
- Tertimpa material
- Jatuh terperosok di
Pembangunan Box lubang galian
Air Valve (4 titik)
- Galian Tanah - Galian runtuh
- Gas terbakar
- Terkena peralatan
kerja
- Tertimpa material
- Jatuh terperosok di
lubang galian
- Galian runtuh
- Terhirup gas CO
Pekerjaan Tanah
- Galian Tanah - Tenggelam / hanyut
- Urugan Kembali - Terisolasi / gelap
9
Bekas Galian
- Tersengat listrik
- Pemadatan (utilitas eksisting)
Bekas Galian
- Gas terbakar
- Resiko kecelakaan
lalu lintas
Pekerjaan Boring
Manual - Terkena peralatan
- Pekerjaan Boring kerja
Manual Pipa
- Getaran
HDPE Ø 200 mm
- Risiko terganggunya
- Pekerjaan Boring
pernafasan karena
Manual Pipa
10 polusi debu
HDPE Ø 160 mm
- Kebisingan
- Pekerjaan Boring
Manual Pipa - Risiko kemacetan lalu
HDPE Ø 110 mm lintas
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko tertimpa,
terjepit (bagi pekerja)
- Risiko kecelakaan
2 Pekerjaan Start Box
bagi pengendara di
(2 titik)
jalan umum pada saat
mobilisasi
- Risiko terkena
3 Pekerjaan Struktur
Jembatan Baja peralatan kerja
109
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko tertimpa,
terjepit (bagi pekerja)
- Risiko kecelakaan
2 Pekerjaan Start Box
bagi pengendara di
(2 titik)
jalan umum pada saat
mobilisasi
Pekerjaan Struktur
Jembatan Baja - Risiko terkena
- Baja Profil WF peralatan kerja
200 x 100 x 5.5 x
3 - Risiko iritasi kulit
8 mm
- Risiko tangan terluka /
- UNP 125 x 65 x 6
tersayat
mm
110
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Tertimpa material
Pembersihan
1 Reservoar Kap. 200 - Akses licin / curam
m3
- Heat stress
- Polusi debu
- Terkena peralatan
kerja
- Terbentur benda
jatuh
- Tersengat Listrik
- Terperosok /
Terpeleset
Pelapisan Beton
2 Reservoir Kap. 200 - Tertusuk ujung besi
m3
- Terpotong
- Tergores
- Kepala terbentur
- Risiko terkena
peralatan kerja
Pengadaan dan - Risiko tertimpa,
3 Pemasangan Water
terjepit (bagi pekerja)
Meter Induk + Acc
- Risiko kecelakaan
bagi pengendara di
111
- Terkena peralatan
kerja
- Terbentur benda
jatuh
- Tersengat Listrik
- Terperosok /
Terpeleset
1 Pekerjaan Pondasi
Reservoir - Tertusuk ujung besi
- Terpotong
- Tergores
- Kepala terbentur
- Terkena peralatan
kerja
- Terbentur benda
jatuh
Pekerjaan - Terperosok /
2 Pengadaan dan Terpeleset
Pemasangan
- Tertusuk ujung besi
Reservoir
- Kaki tertimpa benda
- Kepala terbentur
- Bahaya equipment
terguling karena area
sempit
Pengadaan dan
1 Pemasangan Pompa - Risiko tertimpa dan
Submersible terjepit (bagi pekerja)
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Kebisingan
- Risiko terganggu
pernafasan karena
Pengadaan dan debu
2 Pemasangan Solar
Cell - Kebisingan
- Bahaya equipment
terguling karena area
sempit
- Kebisingan
- Risiko terganggu
pernafasan karena
Pengadaan dan debu
4 Pemasangan
Penangkal Petir - Kebisingan
- Saat pembersihan
Pekerjaan Persiapan lokasi, pekerja
- Pembersihan tergores atau
lokasi terpotong material
1
- Pemasangan tajam
Bowplank - Saat pembersihan
lokasi, pekerja tergigit
113
ular/kalajengking/hew
an berbisa lainnya
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Kebisingan
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
4 Pekerjaan Plafond peralatan kerja
114
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Terkena peralatan
kerja
- Iritasi kulit
- Tersengat Listrik
- Kejatuhan benda
- Jatuh
6 Pekerjaan Atap - Tertusuk besi, paku
- Hubungan pendek
listrik
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terjatuh
- Risiko terganggu
pernafasan karena
debu
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Risiko terkena
peralatan kerja
- Tertimpa material
- Jatuh terperosok di
lubang galian
- Galian runtuh
- Terhirup gas CO
- Tenggelam / hanyut
- Terisolasi / gelap
- Pipa HDPE Dia.
20 mm - Tersengat listrik
(utilitas eksisting)
- Pipa GIP Dia.
1/2" - Gas terbakar
- Resiko kecelakaan
lalu lintas
- Risiko terjatuh
- Getaran
- Kebisingan
D. Pengendalian Operasional
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2.;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel 2.;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh
Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan
Penanggung Jawab.
118
Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian
pada bagian C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel2. (sasaran dan program K3).
F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori
sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada tabel 2. Sasaran dan Program
K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan
ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
Dibuat oleh,
[Penanggung Jawab Lapangan/TeamLeader]
( …………………………)
Penyedia Jasa
119
Penangguhan atau penghentian kontrak : Kontrak berikut telah /sedang ditangguhkan atau
dihentikan dan / atau dicairkan Jaminan Pelaksanaan oleh Pengguna Jasa untuk alasan terkait
Kinerja Lingkungan, Sosial, Kesehatan, atau Keselamatan Kerja (LSK3) sejak tanggal yang
ditentukan dalam Bagian V, Kriteria Kualifikasi, dan Persyaratan.
Detail dijelaskan di bawah ini:
Bagian kontrak
yang ditangguhkan Total Nilai
Tahun Indentifikasi kontrak kontrak
atau di hentikan
[tahun] [masukan jumlah Nama/nomor kontrak, dan identifikasi lainnya [Nilai
dan persentase] Nama Pengguna Jasa: [masukkan nama lengkap] kontrak]
Alamat Pengguna Jasa: [masukkan jalan/kota /
negara]
Alasan untuk suspensi atau penghentian: [alasan
utama]
Jaminan Pelaksanaan Dicairkan Oleh Pengguna Jasa Karena Kegagalan Penyedia Jasa
Terkait Kinerja Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan
Tahun Identifikasi kontrak Nilai kontrak
[tahun] Identifikasi Kontrak : [nama kontrak/nomor kontrak yang lengkap, dan [masukan
semua identifikasi lainnya]
jumlah]
Nama Pengguna Jasa: [masukkan nama lengkap]
Alamat Pengguna Jasa: [masukkan jalan / kota / negara]
Alasan Pencairan Jaminan Pelaksanaan: [alasan utama]
120
Matrik untuk pelaporan [harian/mingguan/bulanan]yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan diperiksa
oleh Pengawas Pekerjaan:
a. Insiden terhadap lingkungan atau ketidaksesuaian dengan persyaratan kontrak, termasuk
kontaminasi, pencemaran atau kerusakan terhadap tanah atau sumber daya air;
b. Insiden Kesehatan dan Keselamatan Kerja, kecelakaan, korban jiwa dan korban cedera yang
memerlukan perawatan;
c. Interaksi dengan pembuat peraturan: identifikasi instansi terkait, tanggal, subjek, hasil
(laporkan negatif jika tidak ada);
i. izin kerja: jumlah yang diperlukan, jumlah yang diterima, tindakan yang diambil untuk yang
tidak diterima;
ii. status izin dan persetujuan, sebagaimana diperlukan, disesuaikan dengan jenis
pekerjaan:
− daftar lokasi / fasilitas dengan izin yang diperlukan (pertambangan, AMP & batching
plan), tanggal pengajuan, tanggal dikeluarkan (tindakan untuk menindaklanjuti jika
tidak dikeluarkan), tanggal diserahkan kepada SE (atau yang setara), status area
(menunggu izin, bekerja, ditinggalkan tanpa reklamasi, rencana dekomisioning
sedang dilaksanakan, dll.);
− daftar lokasi dengan perjanjian dengan pemilik lahan (lokasi untuk penumpukan dan
pembuangan, base camp), tanggal perjanjian, tanggal diserahkan kepada SE (atau
yang setara);
− daftar lokasi dengan perjanjian dengan pemerintahan desa untuk penggunaan jalan
akses bagi kendaraan yang mengangkut peralatan, material dan tenaga kerja;
− daftar lokasi dengan perjanjian dengan masyarakat terkait dengan kerusakan atau
gangguan terhadap fasilitas umum, saluran irigasi, saluran drainase yang terganggu
selama masa konstruksi
− mengidentifikasi kegiatan utama yang dilakukan di setiap lokasi bulan ini dan focus
utama perlindungan terhadap lingkungan dan sosial (pembukaan lahan, penandaan
batas, pengupasan lapisan tanah, pemulihan lahan, penanganan debu, suara,
manajemen lalu lintas, rencana dekomisioning, pelaksanaan dekomisioning);
[Catatan untuk Pokja: Pokja perlu menyesuaikan jenis izin/persetujuan dan menyesuaikan
dengan lingkup pekerjaan fisik yang akan dilakukan, karena contoh daftar perijinan diatas
adalah untuk kegiatan konstruksi jalan]
121
i. Petugas keamanan: jumlah hari bekerja, jumlah inspeksi penuh & inspeksi parsial,
laporan untuk konstruksi / manajemen proyek;
ii. jumlah pekerja, jam kerja, matrik penggunaan APD (persentase pekerja dengan peralatan
perlindungan pribadi lengkap (APD), sebagian, dll.), pelanggaran pekerja yang diamati
(berdasarkan jenis pelanggaran, APD atau sebaliknya), peringatan yang diberikan,
peringatan berulang diberikan, tindak lanjut yang diambil (jika ada);
f. Akomodasi pekerja:
j. Pelatihan:
▪ jumlah pekerja baru, jumlah pekerja yang mendapat pelatihan, tanggal pelatihan;
▪ jumlah dan tanggal toolbox talks (pembicaraan terkait K3 rencana dan review), jumlah pekerja
yang menerima pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pelatihan lingkungan dan
sosial;
▪ jumlah dan tanggal penyuluhan HIV / AIDS maupun GBV dan VAC, jumlah pekerja yang
menerima pelatihan (bulan ini dan di masa lalu); pertanyaan yang sama untuk sensitivitas
gender, pelatihan flaglady / flagman.
122
▪ Keluhan pekerja;
▪ Keluhan masyarakat
▪ Keluhan terkait tindak kekerasan berbasis gender (GBV) dan kekerasan terhadap anak (VAC)
m. Lalu lintas dan kendaraan / peralatan:
▪ kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan & peralatan proyek: berikan tanggal, lokasi,
kerusakan, penyebab, tindak lanjut;
▪ kecelakaan yang melibatkan kendaraan atau properti non-proyek (juga dilaporkan dalam
metrik segera): memberikan tanggal, lokasi, kerusakan, penyebab, tindak lanjut;
n. Mitigasi dan masalah lingkungan dan sosial (apa yang telah dilakukan):
▪ debu: jumlah mobil tanki penyiram yang bekerja, jumlah penyiraman / hari, jumlah keluhan,
peringatan yang diberikan oleh pemerhatilingkungan, tindakan yang diambil untuk
menyelesaikan; highlights dari pengendalian debu di quarry (penutup, semprotan, status
operasional); % dari truk pengangkut material dengan penutup, tindakan yang diambil untuk
kendaraan yang tidak tertutup;
123
▪ pengendalian erosi: kontrol yang dilaksanakan pada tiap lokasi, status pelintasan air, inspeksi
dan hasil lingkungan hidup, tindakan yang diambil untuk menyelesaikan masalah, perbaikan
darurat yang diperlukan untuk mengendalikan erosi / sedimentasi;
▪ quarry, lokasi penumpukan, lokasi pembuangan, AMP, batching plant: identifikasi kegiatan
utama yang dilakukan bulan ini di masing-masing tempat, dan menyoroti perlindungan
lingkungan dan sosial: pembukaan lahan, penandaan batas, pengupasan lapisan tanah,
manajemen lalu lintas, perencanaan dekomisioning, pelaksanaan dekomisioning;
▪ peledakan: jumlah ledakan (dan lokasi), status pelaksanaan rencana peledakan (termasuk
pemberitahuan, evakuasi, dll.), insiden kerusakan atau keluhan di luar lokasi (rujuk silang
bagian lain sesuai kebutuhan);
▪ pembersihan tumpahan, jika ada: bahan tumpah, lokasi, jumlah, tindakan yang diambil,
pembuangan material (laporkan semua tumpahan yang menghasilkan air atau kontaminasi
tanah;
▪ pengelolaan limbah: jenis dan jumlah yang dihasilkan dan dikelola, termasuk jumlah yang
diambil di luar lokasi (dan oleh siapa) atau digunakan kembali / didaur ulang / dibuang di
tempat;
▪ rincian penanaman pohon dan mitigasi lainnya yang diperlukan dilakukan bulan ini;
▪ perincian tentang mitigasi perlindungan air dan rawa diperlukan dilakukan bulan ini;
▪ mitigasi atau pemulihan terhadap resiko kecelakaan bagi warga, gangguan atau kerusakan
terhadap jalan akses yang dilalui kendaraan proyek pengangkutan peralatan, material dan
tenaga kerja;
[Catatan untuk Pokja: Pokja perlu menyesuaikan dengan lingkup pekerjaan fisik yang akan
dilakukan, karena contoh daftar perijinan diatas adalah untuk kegiatan konstruksi jalan]
o. Kepatuhan terhadap peraturan, persyaratan perizinan dan komitmen terhadap lingkungan dan
sosial:
▪ status kepatuhan untuk kondisi semua persyaratan/perizinan yang relevan, untuk Pekerjaan,
termasuk kuari, dll.): pernyataan kepatuhan atau daftar masalah dan tindakan yang diambil
(atau diambil) untuk mencapai kepatuhan;
▪ status kepatuhan persyaratan terhadap dokumen terkait lingkungan dan sosial: pernyataan
kepatuhan atau daftar masalah dan tindakan yang diambil (atau diambil) untuk mencapai
kepatuhan
▪ isu-isu lain yang belum terselesaikan dari bulan-bulan sebelumnya yang berkaitan dengan
lingkungan dan sosial: pelanggaran lanjutan, kegagalan peralatan lanjutan, terus kurangnya
penutup kendaraan, tumpahan tidak ditangani, masalah kompensasi atau peledakan terus, dll.
Referensi silang bagian lain yang diperlukan.
124
Jumlah
PPN
10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PESERTA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang
diperintahkan dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat
diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian peserta maka
peserta berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak
atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan dalam
SPK ini, peserta berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama peserta
Pejabat Pembuat Komitmen
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk
peserta maka rekatkan materai Rp satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
10.000,- )] maka rekatkan
materai Rp 10.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
126
2. BENTUK KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
(Surat Perjanjian Untuk Melaksanakan Paket Pekerjaan Konstruksi : Optimalisasi SPAM IKK Ibu Tengah
Kab. Halmahera Barat (NUWSP)
Nomor: ____________
“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di pada hari tanggal bulan
tahun [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara [nama
Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk
dan atas nama [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang
berkedudukan di [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat
Keputusan [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No
[No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] selanjutnya
disebut “PPK” dan
yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal Cipta Karya c.q. Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Maluku Utara berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 461/KPTS/M/2022 tanggal 11 Mei
2022 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung/Pembantu Atasan Langsung Kuasa
Pengguna Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] dan
Surat Tugas.... Nomor..... [jika ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
ditambahkan surat tugas dari PA/KPA] selanjutnya disebut “Pejabat Penandatangan Kontrak”,
dengan:
yang bertindak untuk dan atas nama ………….. [nama badan usaha] selanjutnya disebut
“Penyedia”.
127
MENGINGAT BAHWA:
(a) PPK telah meminta Peserta untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);
(b) Peserta sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PPK dan Peserta menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan
mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Peserta mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi
yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Peserta dengan ini bersepakat dan menyetujui hal- hal
sebagai berikut:
A. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum, ditulis
sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp
( rupiah);”]
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp ( rupiah);”]
B. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
C. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian, apabila ada;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat umum Kontrak;
e. syarat-syarat khusus Kontrak;
f. spesifikasi teknis;
g. gambar-gambar;
h. daftar kuantitas dan harga; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
D. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 di atas;
E. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Peserta dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
128
F. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak, dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
DEMIKIANLAH, Kontrak ini ditandatangai dan dilaksanakan oleh PPK dan Peserta Lelang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
[nama lengkap]
[jabatan] ERWIN, S.T.
NIP. 198109282011011002
129