KONSULTAN PERENCANA :
Bulan
No. Nama Limbah Rata-rata
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1 Limbah PA 20 17 28 19 22 29 26 28 17 17 22,3
2 Limbah ex. Biodiesel 6 8 9 7 6 5 7 6 6 8 6,8
3 Limbah ex. PT. AG 7 10 7 11 6 10 11 7 10 7 8,6
4 Limbah ex. DOP 7 5 5 7 15 9 19 5 17 7 9,6
5 Limbah ex. Alkyd 7 7 8 12 7 6 7 13 6 11 8,4
6 Limbah ex. Latex 5 5 6 7 5 5 6 8 3 5 5,5
7 Limbah ex. WWT 12 14 12 15 13 12 11 5 10 12 11,6
8 Limbah O-xylene 3 3 3 3 7 7 4 3 7 3 4,3
9 Oli bekas 7 4 7 4 5 6 5 4 3 5 5
Dimensi palet, bag container, drum, dan forklift
1,1 m 0,5 m
1,1 m
0,1 m
1,1 m 0,75 m
1,1 m
0,1 m
Palet
Drum
1m
1m 1,5 m
2,5 m
Bag Forklift
Container
Perhitungan
Perhitungan rata-rata limbah yang didistribusikan ke gudang
penyimpanan limbah B3
Bulan
No. Nama Limbah Rata-rata Rata-rata x 3 Pembulatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1 Limbah PA 20 17 28 19 22 29 26 28 17 17 22,3 66,9 67
2 Limbah ex. Biodiesel 6 8 9 7 6 5 7 6 6 8 6,8 20,4 21
3 Limbah ex. PT. AG 7 10 7 11 6 10 11 7 10 7 8,6 25,8 26
4 Limbah ex. DOP 7 5 5 7 15 9 19 5 17 7 9,6 28,8 29
5 Limbah ex. Alkyd 7 7 8 12 7 6 7 13 6 11 8,4 25,2 26
6 Limbah ex. Latex 5 5 6 7 5 5 6 8 3 5 5,5 16,5 17
7 Limbah ex. WWT 12 14 12 15 13 12 11 5 10 12 11,6 34,8 35
8 Limbah O-xylene 3 3 3 3 7 7 4 3 7 3 4,3 12,9 13
9 Oli bekas 7 4 7 4 5 6 5 4 3 5 5 15,0 15
Perhitungan kebutuhan palet No. Nama Limbah Rata-rata Palet yang
dibutuhkan
Pembulatan
1 Limbah PA 67 67,0 67
Kebutuhan palet untuk setiap limbah 2 Limbah ex. Biodiesel 21 5,3 6
3 Limbah ex. PT. AG
padat adalah 1palet, dikemas dalam bag 4 Limbah ex. DOP
26 6,5 7
29 7,3 8
container. Untuk limbah cair, dikemas 5 Limbah ex. Alkyd 26 6,5 7
dalam drum. Maka, setiap palet berisi 4 6 Limbah ex. Latex 17 4,3 5
7 Limbah ex. WWT 35 8,8 9
drum. Untuk hasilnya dapat dilihat 8 Limbah O-xylene 13 3,3 4
pada tabel. 9 Oli bekas 15 3,8 4
Perhitungan kebutuhan
Kebutuhan palet
area/ blok
Kebutuhan area/blok limbah padat = 12
Kebutuhan area/blok limbah cair = Kebutuhan palet
3
No. Nama Limbah Palet yang dibutuhkan Kebutuhan area/ blok Pembulatan
1 Limbah PA 67 22,3 23
2 Limbah ex. Biodiesel 6 2,0 2
3 Limbah ex. PT. AG 7 2,3 3
4 Limbah ex. DOP 8 2,7 3
5 Limbah ex. Alkyd 7 2,3 3
6 Limbah ex. Latex 5 1,7 2
7 Limbah ex. WWT 9 3,0 3
8 Limbah O-xylene 4 1,3 2
9 Oli bekas 4 1,3 2
Perhitungan allowance ruangan
Allowance dimanfaatkan sebagai gang atau jalur pergerakan material handling.
Material handling yang digunakan adalah forklift. Jadi, allowance yang digunakan
adalah jalur pergerakan forklift, yaitu diagonal forklift saat membawa produk.
diagonal = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔2 + 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟2
= 2,5 2 + 1,5 2
= 2,91 𝑚 ≈ 3 𝑚
2
Ta t a L e t a k G u d a n g L i m b a h B3
Penentuan kompabilitas
Berdasarkan Law, Regulations, and Guidelines for Handling of Hazardous Waste, California
Department of Health 1975, kompabilitas untuk limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi
6 kelompok, yaitu:
Tabel Incompability Disposal
No. Kelompok Nama Limbah
1. 2B Limbah B3 ex. DOP, Limbah B3 ex. Alkyd,
Limbah B3 ex. Latex
2. 3A Limbah B3 ex. PT. AG
3. 6B Limbah ex. WWT, Ortho-xylene bekas, Oli
bekas
Perhitungan bak penampung
Bak penampungan dirancang dengan menggunakan perhitungan volume drum, volume limbah,
dan volume tumpahan per drum. Dari desain dimensi gudang di atas, bak penampungan untuk
limbah cair dirancang sebagai berikut :
Volume drum =
1 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔2 + 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟2
4
1
= 𝑥 3,14 𝑥 (0,5 𝑚)2 𝑥0,75 𝑚
4
= 0,147 𝑚 3
𝑟𝑟𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑒= 𝑡147𝑖 𝑙
Diasumsikan setiap drum
Volume menampung limbah
limbah = Volume sebanyak
drum x80%
80%dari volume drum, maka :
= 0,147 m x 80%
3
= 0,1176 m3
Diasumsikan tumpahan limbah sebanyak 30% dari volume limbah, maka :
Volume tumpahan per drum = Volume limbah x 30%
= 0,1176 m3 x 30%
= 0,035 m3
Perhitungan untuk dimensi bak penampung tiap-tiap limbah adalah sebagai berikut.
Kelompo Volume Panjang bak Lebar bak Kedalaman bak Freeboard bak
No.
k tumpahan penampun penampung penampung
Limbah limbah penampung g
1. Kelompok 2B 2,52 m3 9,5 m 0,5 m 0,53 m 0,3 m
2. Kelompok 3A 0,91 m3 5,5 m 0,5 m 0,33 m 0,3 m
3. Kelompok 6B 2,94 m 3 9,5 m 0,5 m 0,62 m 0,3 m
Kemiringan lantai
Berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995 Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan
Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, lantai bagian
dalam dibuat melandai turun kearah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%.
Lantai dibuat miring agar tumpahan atau bila terjadi kebocoran bahan kimia bisa mengalir ke
dalam bak penampungan
D e n a h G u d a n g L i m b a h B3
2B
3A
A r e a G u d a n g L i m b a h B3
3
P e n e n t u a n K e b u t u h a n Ve n t i l a s i
G u d a n g L i m b a h B3
𝑀.𝑃
𝜌= Massa jenis (ρ)
𝑅.𝑇
𝑔 No. Nama Limbah
gr/ cm3
𝑀= 𝑅𝑔.𝑇.𝜌 1 Limbah PA 0,37
𝑃
2 Limbah ex. Biodiesel 1,1
0,7302.547,8.0,37 3 Limbah ex. PT. AG 1,19
= 4 Limbah ex. DOP 16
1 5 Limbah ex. Alkyd 1,2
= 148
6 Limbah ex. Latex 1,17
Dimana: 7 Limbah ex. WWT 1,1
ρ = massa jenis cairan 8 Limbah O-xylene 0,88
M = berat molekul bahan kimia 9 Oli bekas 0,9
P = tekanan di ruangan
Rg = koefisien
T = temperatur ruangan
Menentukan koefisien transfer massa gas (K)
1
𝑀0 3
𝐾 = 𝐾0.
𝑀
18 1 3
= 0,83 𝑚
.𝑐𝑠 148
= 0,107
Dimana :
K = Koefisien transfer massa gas (cm/s)
K0 = Koefisien transfer massa air = 0,83 cm/s
M = Berat molekul bahan kimia (lbm/lb-
M0 mol)
= Berat molekul air = 18 lbm/lb-mol
Menentukan laju pembentukan uap (Qm)
𝑀.𝐾.𝐴.𝑃
𝑄𝑚=
𝑅.𝑇
𝑔𝐿
= 𝑖.2,112𝑓𝑡2.0,987𝑎𝑡𝑚
148𝑙𝑏𝑚/𝑙𝑏;𝑚𝑜𝑙.0,107 𝑓𝑡/𝑚𝑛
0,7302𝑓𝑡3𝑎𝑡𝑚/𝑙𝑏𝑚;𝑚𝑜𝑙𝑜𝑅.547,8𝑜𝑅
= 0.083 𝑙𝑏𝑚/𝑚𝑖𝑛
Dimana :
Qm = Laju pembentukan uap bahan (lbm/min)
M = Berat molekul bahan kimia (lbm/lb-mol)
= Koefisien transer massa gas (cm/s)
K = Luas permukaan drum (A) = 2,112 ft2
A = Tekanan uap = 0,001 mbar = 0,987 atm
P = Konstanta gas ideal
sat = Suhu (oR)= 547,8oR
R
g
T
L
Menentukan laju aliran udara (Qv)
𝑄𝑚.𝑅𝑔.𝑇𝐿 𝑥 106
𝐶𝑝𝑝𝑚 =
𝐾.𝑄𝑣.𝑃.𝑀
1 ppm = 0,083 𝑙𝑏𝑚/𝑚𝑖𝑛. 0,7302 𝑓𝑡 3𝑎𝑡𝑚/𝑙𝑏𝑚 ; 𝑚𝑜𝑙𝑜 𝑅.547,8𝑜𝑅 𝑥 106
0,3.𝑄𝑣.1 𝑎𝑡𝑚.148 𝑙𝑏𝑚/𝑙𝑏𝑚;𝑚𝑜𝑙
𝑓𝑡3
𝑄𝑣 = 747754,402 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Dimana :
Cppm = Konsentrasi uap (ppm)
Qm = Debit penguapan bahan (lbm/min)
Rg = Konstanta gas ideal = 0,7302 ft3atm/lbm-moloR
T = Suhu (oR)
= non ideal mixing factor = 0,3
k
= Kecepatan ventilasi (ft3/min)
Qv
= Tekanan (atm) = 1 atm
P = Berat molekul bahan kimia
M
Diasumsikan drum tidak dalam keadaan terbuka sepenuhnya, maka kecepatan ventilasinya 50%,
yaitu 373.877,201 ft3/min
Menentukan luas bukaan
Berdasarkan SNI 03-6572-2001, bahwa dalam bangunan kelas 7 (gudang) pada jendela, bukaan,
pintu, atau sarana lainnya dengan luas ventilasi yang tidak kurang dari 10% terhadap luas
lantai dari ruang yang akan diventilasi, diukur tidak lebih dari 3,6 m di atas lantai. Luas lantai
yang direncanakan adalah 506 m2. Maka 10% dari 506 m2 adalah 50,6 m2. Ventilasi dirancang
dengan penjang 88 m, dan lebar 0,6 m, sehingga luas perencanaan ventilasi sebesar 52,8 m2.
Menentukan laju aliran udara (Qv) dari bukaan yang dirancang
𝑄= 𝐶.𝑣 𝐴.𝑉
= 0,3.52,8 m2.10,29 m/det
=162,99 m3/det
=345356,4 ft3/min
Dimana :
Qv = laju aliran udara (ft3/min)
Cv = effectiveness dari bukaan = 0,3
= luas bebas dari bukaan inlet (ft2)
A
= kecepatan angin (m/det)= 20 knot (BMKG,2011)
V
Dari perhitungan di atas didapatkan laju pergantian udara yang dibutuhkan gudang
sebesar 373877,201 ft3/min. Direncanakan dengan menggunakan ventilasi alami dengan luas
ventilasi sebesar 52,8 m2 dapat menghasilkan laju aliran udara sebesar 345356,4 ft3/min,
maka gudang penyimpanan limbah B3 membutuhkan ventilasi mekanis.
Perancangan sistem ventilasi mekanis
Menentukan exhaust fan
Laju pergantian udara yang dibutuhkan
Setelah menentukan kebutuhan laju aliran udara dan merancang ventilasi alami
didapatkan selisih laju pergantian udara yang masih dibutuhkan gudang sebesar:
373877,201 ft3/min - 335630,4 ft3/min = 38246,81 ft3/min
Ventilasi mekanis yang ditentukan berupa exhaust fan. Exhaust fan yang akan digunakan memiliki spesifikasi laju
pergantian udara 169,56 m3/min = 5987,955 ft3/min. Maka, jumlah exhaust fan yang dibutuhkan:
38246,81𝑓𝑡3/𝑚𝑖𝑛
𝑒𝑥h𝑎𝑢𝑠𝑡 𝑓𝑎𝑛 =
5987,955𝑓𝑡3/𝑚𝑖𝑛
𝑘= 𝑝. 𝑙
𝑡𝑝+𝑙
23 𝑚 .22 𝑚
=
5 𝑚 (23𝑚𝑚):22
= 2,25
Menghitung efisiensi penerangan (ηp) dan koefisien pemakaian (kp)
Untuk k=2 ηp= 0,61 dan untuk k=2,5 ηp=0,64 Untuk
k=2,25 dilakukan interpolasi
2,5 ; 2
2,5;2,25
0,64;0,61 = 0,64;𝑥
𝑥= 0,625
Maka, untuk k=2,25 ηp= 0,625
Faktor depresiasi untuk pengotoran ringan dan direncanakan dilakukan pembersihan tiap 1
tahun adalah 0,85 sehingga koefisien pemakaian (kp ) sebagai berikut.
Koefisien pemakaian (kp ) = ηp.fd
= 0,625.0,85
= 0,531
Menentukan jumah armature
= 11,91 ≈ 16
Ditentukan banyak armatur 16 buah, tiap armatur berisi 4 TL 40 W dipasang 8 deret dimana
setiap deret ada 2 armatur.
2B
3A
Lokasi Armatur
5
Penentuan jenis detektor dan kebutuhan jumlah detektor
Total jumlah detektor yang akan dipasang pada gudang penyimpanan limbah B3
yang dirancang adalah :
• Pemberian tanda pemasangan tersebut harus sesuai dengan Permenaker No. 04/ MEN/ 1980
• Penempatan antara APAR yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh
melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
• Setiap APAR harus dipasang menggantung pada dinding dengan penguatan sengkang atau dengan
konstruksi penguat lainnya atau ditempatkan dalam lemari atau peti yang tidak dikunci.
• Pemasangan APAR harus sedemilian rupa sehingga APAR jenis tepung kering dapat ditempatkan lebih
rendah dengan syarat, jarak antara dasar APAR tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.
Simbol dan Label Limbah B3
Mengacu Pada PermenLHK No 14 Tahun 2013
Kesimpulan
Dari pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
• Desain gudang limbah B3 yang dirancang dengan dimensi panjang 20 m, lebar 15 m, dan
tinggi 6 m.
• Tata letak limbah pada gudang limbah B3 yang dirancang sesuai dengan jenis limbah.
• Kebutuhan laju pergantian udara pada gudang yang dirancang sebesar 373877,201
ft3/min ft3/min dan kebutuhan exhaust fan sebanyak 7 buah.
• Kebutuhan penerangan pada gudang limbah B3 yang dirancang sebesar 100 lux dan
kebutuhan lampu sebanyak 12 armatur menggunakan 4 TL 40 W
• Jenis detektor yang sesuai dengan gudang limbah B3 yang dirancang adalahdetektor
asap sebanyak 56 buah.
• Jenis APAR yang sesuai dengan gudang limbah B3 yang dirancang adalah jenis tepung
kering yang mengandung Natriumbikarbonat dan garam alkali dengan berat 12 kg
sebanyak 7 buah
D A F TA R PU S TAKA
California Department of Health. (1975). Law, Regulations, and Guidelines for Handling of Hazardous Waste
Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja. (2004). Himpunan Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Jakarta
Kep-01/ Bapedal/09/1994. Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3
SNI 03-3985-2000 Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm
Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
SNI 03-6572-2001. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi pada Bangunan Gedung