Nomor :.......................................................
Tanggal:.......................... 2020
Untuk
Pengadaan
REHABILITASI UPB BBWS Pemali Juana
(PMJ-CW-8)
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM.......................................................................................................................................... 3
BAB II. PENGUMUMAN PELELANGAN ................................................................................................. 5
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)........................................................................................ 6
BAB IV. LEMBAR DATA PENAWARAN (LDP)..................................................................................... 43
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)........................................................................................ 52
BAB VI. BENTUK-BENTUK PENAWARAN STANDAR ........................................................................ 58
BAB VII. Bentuk-Bentuk Kontrak Standar ......................................................................................... 88
BAB VIII. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) .....................................................................95
BAB IX. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) ...................................................................146
BAB X. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR ........................................... Error! Bookmark not defined.
BAB XI. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA............................................ Error! Bookmark not defined.
BAB XII. Bentuk-Bentuk Dokumen Standar Lain ................................... Error! Bookmark not defined.
2. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) ....................... Error! Bookmark not defined.
3. Jaminan Pelaksanaan dari Bank ...................................................... Error! Bookmark not defined.
4. Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan ..... Error! Bookmark not defined.
5. Bentuk Jaminan Uang Muka dari Bank .......................................... Error! Bookmark not defined.
6. Jaminan Pemeliharaan dari Bank .................................................... Error! Bookmark not defined.
7.Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/PerusahaanPenjaminan...............................................231
3
BAB I. UMUM
Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang digunakan
Elektronik Data oleh peserta lelang untuk menginput dan mengirimkan
Kualifikasi data kualifikasi.
A. UMUM
Kontrak;
n. akan menyediakan barang, pekerjaan atau
jasa non-konsultan yang berasal dari atau
berkaitan langsung dengan jasa konsultasi
untuk persiapan atau pelaksanaan proyek
yang disebutkan dalam ketentuan IKP 1.2;
atau menyediakan atau disediakan oleh
afiliasi yang secara langsung maupun tidak
langsung mengendalikan, dikendalikan oleh,
atau berada di bawah kendali bersama
dengan perusahaan bersangkutan; atau
o. mempunyai hubungan bisnis atau keluarga
yang dekat dengan pegawai Pemerintah
Indonesia yang bekerja pada lembaga
pelaksana proyek, atau penerima sebagian
pinjaman yang: (i) secara langsung maupun
tidak langsung terlibat dalam penyusunan
dokumen lelang atau spesifikasi kontrak,
dan/atau proses evaluasi penawaran dari
kontrak tersebut; atau (ii) akan terlibat dalam
pelaksanaan atau pengawasan pelaksanaan
kontrak kecuali apabila pertentangan
kepentingan yang berasal dari hubungan
tersebut telah diselesaikan dengan cara yang
dapat diterima oleh Bank selama
berlangsungnya proses pengadaan dan
pelaksanaan kontrak.
6. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.
14
B. DOKUMEN PENGADAAN
dalam 1) Tanggal;
Penawaran 2) Masa Berlaku Penawaran;
3) Total harga penawaran;
4) Tandatangan wakil yang sah.
b. Konfirmasi tertulis seperti surat kuasa, yang
memberikan kewenangan kepada orang yang
menandatangani Penawaran untuk
melakukan perikatan atas nama Peserta.
c. Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah
dilengkapi.
d. Softcopy hasil pemindaian Surat Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi dan Jaminan
Penawaran (apabila peserta berbentuk
Kemitraan/KSO),
e. Penawaran teknis yang terdiri dari :
1) Metode pelaksanaan;
2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama Pekerjaan (PHO); dan jenis,
kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan;
3) daftar personil inti;
4) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan (apabila ada bagian
pekerjaan yang akan disubkontrakkan);
5) data teknis (seperti brosur, spesifikasi
dsb.) untuk bahan/barang tertentu apabila
ditetapkan dalam LDP.
6) Strategi Pengelolaan dan Rencana
Pelaksanaan terhadap Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3).
f. Penawaran kualifikasi: Lihat Bab V – Lembar
Data Kualifikasi dan Form Isian Elektronik
Data Kualifikasi dalam aplikasi SPSE (untuk
peserta tunggal/single bidders) dan dalam
Bab VI (untuk peserta Kemitraan/Kerja Sama
Operasi/KSO) dalam dokumen pengadaan ini.
g. Pakta Integritas (peserta yang berbentuk
19
16. Mata Uang 16.1. Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran dan bentuk mata uang Rupiah.
Cara
Pembayaran 16.2. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
19. Pakta 19.1. Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan
Integritas tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme
(KKN), serta akan mengikuti proses pemilihan
secara bersih, transparan, dan professional.
D. PEMASUKANPENAWARAN
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
diperpanjang.
H. PELELANGAN GAGAL
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas; dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP.
Acuan
Ketentuan Uraian
IKP
IKP 1.1 Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi Pemilihan.......... BP2JK WilayahJawa Tengah
Alamat Pokja Pemilihan : Jl. Ngesrep Timur V/100
Sumurboto, Banyumanik, Semarang
Email : .........................................
Website :www.pu.go.id
IKP 1.2 Nama paket pekerjaan : Rehabilitasi UPB BBWS Pemali
Juana (PMJ-CW-8)
IKP 23.1 Tanggal dan waktu pembukaan penawaran adalah sesuai yang
tercantum dalam portal LPSE Full eprocurement
IKP 26.4 Bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan tidak melebihi
20 % dari total harga penawaran.
IKP 31.1 Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.
Tembusan sanggahan disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline)
kepada:
a. PPK :PPK OPSDA III BBWS Pemali Juana..
Alamat :.Jl. Brigjen S. Sudiarto 375 Semarang..
b. Kepala Satuan Kerja :Satker OPSDA Pemali Juana.
Alamat : Jl. Brigjen S. Sudiarto 375 Semarang..
c. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Dengan mengacu kepada IKP 3.6(b) dan 3.8, sebagai informasi bagi Peserta, sampai saat
ini, badan usaha, barang dan jasa dari negara-negara berikut tidak boleh ikut dalam
proses pelelangan ini :TIDAK ADA
49
1
Dalam konteks ini, setiap tindakan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau
pelaksanaan kontrak demi keuntungan yang tidak sebagaimana mestinya adalah tidak
patut.
2
Dalam ayat ini, “pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan
dengan proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik”
termasuk didalamnya staf Bank Dunia dan karyawanorganisasi lain yang membuat atau
memeriksa keputusan-keputusan pengadaan.
3
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban”
berkaitan dengan prosespengadaan atau pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau
“pengabaian” dimaksudkan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan
kontrak.
50
(iii) “Praktek kolusi” adalah pengaturan antara dua pihak atau lebih yang
dirancang untuk mencapai tujuan yang tidak patut, termasuk untuk
mempengaruhi tindakan-tindakan pihak lain secara tidak patut;4
(iv) “Praktek pemaksaan (koersif)” adalah merusak atau merugikan, atau
mengancam untuk merusak atau merugikan, secara langsung maupun
tidak langsung, suatu pihak atau properti pihak tersebut guna
mempengaruhi tindakan-tindakan suatu pihak secara tidak patut;5
(v) “Praktek obstruktif” adalah :
(aa) secara sengaja merusak, memalsukan, mengubah atau
menyembunyikan barang bukti investigasi, atau membuat
pernyataan palsu kepada petugas penyelidik untuk secara material
menghalangi investigasi Bank terhadap tuduhan praktek korupsi,
penipuan, pemaksaan ataukolusi; dan/atau mengancam,
mengganggu atau mengintimidasi suatu pihak untuk
menghalanginya dalam menyingkapkan apa yang diketahuinya
sehubungan dengan investigasi atau dalam melakukan investigasi,
atau
(bb) Perbuatan yang ditujukan untuk secara material menghalangi
pelaksanaan hak Bank dalam melakukan pemeriksaan dan audit yang
ditetapkan berdasarkan butir 1.16(e) di bawah ini.
(b) menolak usulan penetapan pemenang apabila Bank memutuskan bahwa
peserta yang direkomendasikan sebagai pemenang atau personilnya atau
kuasanya atau subkonsultan, subpenyedia, penyedia jasa, pemasok dan/atau
karyawan-karyawannya secara langsung maupun tidak langsung telah terlibat
dalam praktek korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif dalam
bersaing memenangkan kontrak bersangkutan;
4
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan
(termasuk pejabat publik) yang berupaya, baik oleh mereka sendiri maupun melalui pihak
atau entitas lain yang tidak berpartisipasi dalam proses pengadaan atau seleksi, untuk
mendorong persaingan atau menetapkan harga penawaran pada tingkat yang tidak
kompetitif atau direkayasa atau membocorkan harga penawaran atau syarat-syarat lain
kepada satu sama lain.
5
Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan
atau pelaksanaan kontrak.
51
6 Suatu badan usaha atau seseorang dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi
pemenang kontrak yang dibiayai oleh Bank setelah: (i) selesainya proses penjatuhan sanksi
oleh Bank menurut prosedur sanksi Bank, antara lain termasuk cross- debarment (larangan
lintas lembaga untuk mengikuti lelang) sebagaimana disepakati dengan Lembaga-Lembaga
Keuangan Internasional lain, termasuk Bank-Bank Pembangunan Multilateral, dan melalui
penerapan prosedur sanksi administratif pengadaan korporat Grup Bank Dunia atas
penipuan dan korupsi; dan (ii) akibat penangguhan sementara atau penangguhan
sementara dini sehubungan dengan proses penjatuhan sanksi yang sedang berlangsung.
Lihat catatan kaki 14 dan ayat 8Apendiks 1 dalam Pedomanini.
7 Subpenyedia, konsultan, manufaktur atau pemasok atau penyedia jasa yang diusulkan
(sebutan yang berbeda digunakanbergantung pada dokumen pengadaan tertentu) adalah
yang telah: (i) diikutsertakan oleh peserta dalam permohonan prakualifikasi atau
penawarannya karena mempunyai pengalaman dan pengetahuan spesifik yang penting
sehingga peserta dapat memenuhi persyaratan kualifikasi untuk penawaran tertentu; atau
(ii) ditunjuk oleh Peminjam.
52
penawaran.
Pemenuhan persyaratan kontrak kerja harus dibuktikan
dengan referensi dan perjanjian KSO (jika KSO) yang
memuat porsi masing-masing anggota KSO, nilai
pengalaman kontrak akan diperhitungkan berdasarkan
porsi dari KSO kontrak kerja sebelumnya. Dalam hal
peserta lelang adalah joint venture/KSO, persyaratan
dapat dipenuhi oleh salah satu anggota joint
venture/KSO atau gabungan dari anggota joint venture.
Quality Control
3 1 3 D3 - Sipil
Engineer
Mechanical
4 Electrical 1 3 D3 - Mesin
Engineer
5 Pelaksana 1 3 D3 - Sipil
6 Ahli SMK3 1 3 D3
7 Surveyor 2 3 D3
Keterangan (*):
a. isi daftar tenaga ahli (3-4 posisi utama) beserta
kualifikasi dan pengalaman minimum dan
persyaratan ini tidak bersifat menggugurkan
b. Untuk tenaga ahli yang diusulkan wajib melampirkan
daftar riwayat hidup (CV) dan surat referensi
pengalaman dari pemberi pekerjaan,
c. Untuk tenaga ahli asing sertifikat keahlian dibuktikan
dengan sertifikat sejenis yangekuivalen.
Status
No. Jenis Kapasitas Jumlah Milik/
Sewa
(1) (2) (3) (4) (5)
Kepada Yth.:
Pokja UKPBJ
_______________[K/L/D/I][diisi oleh Pokja Pemilihan]
Di
______________________________
Kami setuju dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan (dan Berita Acara Penjelasan Lelang serta Adendum yang diterbitkan sesuai dengan
Instruksi Kepada Peserta].
Penawaran ini berlaku selama 90 hari kalendar sejak batas akhir pemasukan penawaran
yang tercantum dalam aplikasi SPSE.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, kami menegaskan dan menyatakan bahwa
kami memenuhi persyaratan dalam IKP Butir 3, kami tidak mempunyai Konflik Kepentingan
berdasarkan IKP Butir 5, dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan.
Nama:
Dalam Kapasitas sebagai:
Tanda tangan:
Diberi kuasa untuk menandatangani Penawaran untuk dan atas nama:
Tanggal:
61
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak,
surat-menyurat, dan lain-lain.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta1] [Peserta2]
( ) ( )
[Peserta3] [dst
( ) ( )]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi iniharus dibuat di atas kertas
segel/bermaterai dan ditandatangani oleh wakil yang sah dari setiap perusahaan peserta
Kemitraan/KSO.
63
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi
untuk [pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
dan atas
nama
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ______ : _____Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : ________
3. Instansi pemberi izin usaha : ________
4. Kualifikasi Usaha : _______
5. Klasifikasi Usaha : _______
Kegagalan pelaksanaan kontrak tidak terjadi dalam 5 tahun terakhir terhitung sebelum tanggal batas
akhir pemasukan penawaran.
Kontrak (-kontrak) yang gagal dilaksanakan sejak 5 tahun terakhir terhitung sebelum tanggal batas
akhir pemasukan penawaran
Identifikasi Kontrak:
Nama PPK:
Alamat PPK:
Alasan kegagalan pelaksanaan:
67
G. Data Keuangan
Jabatan
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7
I. Data Peralatan
Kapasitas
atau Merk Status
Jenis Tahun Lokasi
No. Jumlah output dan Kondisi Kepemilikan/Dukungan
Peralatan pembuatan Sekarang
pada saat tipe Sewa
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
63
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Kontrak Prestasi
Pekerjaan Pekerjaan Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
*Omzet
Tahunan Rata-
Rata
*Omzet tahunan rata-rata dihitung sebagai jumlah total pembayaran sah yang diterima
untuk pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung atau telah diselesaikan dalam 3
tahun terakhir, dibagi 3.
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika di kemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
____ _____ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
CONTOH
GARANSI BANK
Sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No.
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu:
1. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya lelang;
3. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di bawah 80%HPS;
66
4. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang tidak dapat
diterima; atau
5. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh yang dijamin.
Dikeluarkan di :____________________________
Pada tanggal :____________________________
[Bank]
Meterai Rp 6000,00
Catatan: Dengan mendaftar sebagai peserta pada aplikasi SPSE maka peserta tunggal
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas.
68
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : _____________ __
Jabatan : _____________ __
dalam rangka pengadaan _______ [isi nama paket] pada ______ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
Dalam mengembangkan strategi dan rencana ini, Peserta Lelang harus memperhatikan
ketentuan terkait LSK3 dalam kontrak termasuk rencana tindakan dalam upaya
pencegahan terhadap Kekerasan Berbasis Gender (Gender Based Violence/GBV),
Kekerasan Terhadap Anak (Violence Against Children/VAC), dan penggunaan tenaga
kerja dibawah umur dan pekerja paksa sesuai peraturan perundang-undangan
Indonesia. Persyaratan-persyaratan tersebut secara lengkap dijelaskan pada dokumen-
dokumen sebagai berikut:
1. Persyaratan Pekerjaan yang dijelaskan dalam SSUK, SSKK dan Spesifikasi Umum;
2. AMDAL atau UKL-UPL:
3. Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor Management Procedure)
4. Prosedur penemuan tak terduga atas warisan budaya (Chance find procedure for
cultural heritage)
5. LARAP
6. Indigenous Peoples Plan (IPP);
7. Persyaratan yang diminta dalam pengajuan perizinan, antaralain:
a. [Pemilik Pekerjaan menambahkan jenis-jenis perijinan yang diperlukan]
71
Peserta Lelang harus menyerahkan Kode Etik yang akan berlaku bagi karyawan dan
subkontraktornya sebagaimana disyaratkan oleh IKP 14.1 butir e.6) dari Lembar
Data Penawaran (LDP). Kode Etik/Pedoman Perilaku dimaksud termasuk
didalamnya Pedoman Perilaku serta rencana tindakan dalam upaya pencegahan
terhadap Kekerasan Berbasis Gender (Gender Based Violence/GBV) dan Kekerasan
Terhadap Anak (Violence Against Children/VAC)harus memastikan kepatuhan
terhadap ketentuan LSK3 dalam kontrak, serta yang secara lebih lengkap dijelaskan
dalam dokumen-dokumen dibawah ini:
1. Persyaratan Pekerjaan yang dijelaskan dalam SSUK, SSKK dan Spesifikasi Umum;
2. AMDAL;
3. Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor Management Procedure);
4. Prosedur penemuan tak terduga atas warisan budaya (Chance find procedure for
cultural heritage)
5. LARAP
6. Indigenous Peoples Plan (IPP);
7. Persyaratan yang diminta dalam pengajuan perizinan, antara lain:
a. [Pemilik Pekerjaan menambahkan jenis-jenis perijinan yang diperlukan]
Selain itu, Peserta Lelang harus memberikan garis besar tentang bagaimana Kode Etik
ini akan dilaksanakan, mencakup rencana sosialisasi/konsultasi dan pemahaman kepada
seluruh karyawan/pihak-pihak yang terlibat (pemasok dan subkontraktor), pelatihan apa
yang akan diberikan, bagaimana itu akan dipantau dan bagaimana Kontraktor
mengusulkan untuk menangani setiap pelanggaran.
72
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3 dan Program
K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KebijakanK3
....................................................................................................................................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3
yang dilaksanakan secara konsisten]
B. PERENCANAANK3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan penyedia
jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan
identifikasi awal tersebut.
73
[digunakan untuk usulan penawaran, Pokja harus mereview dan menyesuaikan aktivitas
table dibawah sesuai dengan lingkup pekerjaan fisik yang akan dilakukan dengan
identifikasi dampak/bahaya sesuai dengan yang ada di dokumen sosial/lingkungan,
yang dimiliki oleh Pemrakarsa pekerjaan, misal AMDAL atau UKL-UPL), Labor
Management Procedure (LMP) atau Prosedur Pengelolaan Pekerja, karena tabel dibawah
hanya contoh untuk kegiatan konstruksi jalan]
SASARAN PROGRAM
URAIAN IDENTIFIKASI PENGENDALIAN
NO K3 SUMBER
PEKERJAAN BAHAYA RISIKO K3
PROYEK DAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
- Lalu lintas rawan
terhadap kemacetan
Mobilisasi /
1 - Tertabrak,Terserempet
Demob Peralatan
- Terbalik
- Terjatuh dari alat Berat
- Terkena Besi Beton
- Terjatuh dari bangunan
2 Pekerjaan Beton
- Tertimpa Material
- Terkena Peralatan Kerja
- Terkena alat berat
- Tertimbun tanah
Pekerjaan Galian buangan
3
Tanah - Terkena Longsoran Batu
- Tertimpa material
- Terjatuh
- Terkena alat
- Tertimpa material
4 Pekerjaan Pintu Air - Terjatuh
- Tersetrum listrik
- Terkena percikan las
5 Pekerjaan Jalan - Terkena alat
Inspeksi - Tertimpa material
- Terjatuh
74
- Terkena alat
Pekerjaan - Tertimpa material
6 Jembatan - Tertabrak, Terserempet
Pelayanan - Terjatuh
- Terperosok
- Terkena alat
Pekerjaan
7 - Terjatuh
Landscape
- Tertimpa material
C. Pengendalian OperasionalK3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya:
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom(5)
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penanggung
Jawab Kegiatan SMK3.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada
Tabel 1 kolom (5).;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
PT/CV/Firma/Kemitraan(KSO)
........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
75
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh manajer
proyek/kepala proyek]
B. ORGANISASI K3
Contoh :
Penanggung jawab K3
C. PERENCANAANK3
Penyedia jasa wajib membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan
disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak/Pre Construction Meeting
(PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Kolom (3) : Diisi dengan identifikasi bahaya yang akan timbul dari seluruh item
pekerjaan yang mempunyai risiko K3
Kolom (4) : Diisi dengan nilai (angka) kekerapan terjadinya kecelakaan.
Kolom (5) : Diisi dengan nilai (angka) keparahan.
Kolom (6) : Perhitungan tingkat risiko K3 adalah nilai kekerapan x keparahan.
Kolom (7) : Penetapan skala prioritas ditetapkan berdasarkan item pekerjaan yang
mempunyai tingkat risiko K3 tinggi, sedang dan kecil, dengan
penjelasan: prioritas 1 (risiko tinggi), prioritas 2 (risiko sedang), dan
prioritas 3 (risiko kecil).
Apabila tingkat risiko dinyatakan tinggi, maka item pekerjaan tersebut
menjadi prioritas utama (peringkat 1) dalam upaya pengendalian.
Kolom (8) : Diisi bentuk pengendalian risiko K3. Bentuk pengendalian risiko
menggunakan hirarki pengendalian risiko (Eliminasi, Substitusi,
Rekayasa, Administrasi, APD), diisi oleh Penyedia Jasa pada saat
penawaran (belum memperhitungkan penilaian risiko dan skala
prioritas.
Keterangan :
1. Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan atau mengganti
material/ bahan sehingga bahaya dapat dihilangkan atau
dieliminasi.
Contoh: seorang pekerja harus menghindari bekerja diketinggian
namun pekerjaan tetap dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
2. Substitusi adalah mengganti dengan metode yang lebih aman dan/
atau material yang tingkat bahayanya lebih rendah.
Contoh: penggunaan tangga diganti dengan alat angkat mekanik
kecil untuk bekerja di ketinggian.
3. Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasi teknologi atau
peralatan guna menghindari terjadinya kecelakaan.
Contoh: menggunakan perlengkapan kerja atau peralatan lainnya
untuk menghindari terjatuh pada saat bekerja di ketinggian .
4. Administrasi adalah pengendalian melalui pelaksanaan prosedur
untuk bekerja secara aman.
Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja) untuk
mengurangi terpaparnya/ tereksposnya pekerja terhadap sumber
bahaya, larangan menggunakan telepon seluler di tempat tertentu,
pemasangan rambu-rambu keselamatan.
5. APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus
dipakai oleh pekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangan kulit pada
pekerjaan pengelasan.
Kolom (9) : Diisi penanggung jawab (nama petugas) pengendali risiko K3.
78
D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta UraianTugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh
Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh
Tabel2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera
pada contoh Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab.
F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan dengan
kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada tabel
2.Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
Dibuat oleh,
[Penanggung Jawab Lapangan/TeamLeader]
( …………………………)
Penyedia Jasa
81
Jaminan Pelaksanaan Dicairkan Oleh Pengguna Jasa Karena Kegagalan Penyedia Jasa
Terkait Kinerja Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan
Tahun Identifikasi kontrak Nilai kontrak
[tahun] Identifikasi Kontrak : [nama kontrak/nomor [masukan jumlah]
kontrak yang lengkap, dan semua identifikasi
lainnya]
Nama Pengguna Jasa: [masukkan nama
lengkap]
Alamat Pengguna Jasa: [masukkan jalan / kota /
negara]
Alasan Pencairan Jaminan Pelaksanaan: [alasan
utama]
83
b. Insiden Kesehatan dan Keselamatan Kerja, kecelakaan, korban jiwa dan korban
cedera yang memerlukan perawatan;
i. izin kerja: jumlah yang diperlukan, jumlah yang diterima, tindakan yang
diambil untuk yang tidak diterima;
i. Petugas keamanan: jumlah hari bekerja, jumlah inspeksi penuh & inspeksi
parsial, laporan untuk konstruksi / manajemen proyek;
ii. jumlah pekerja, jam kerja, matrik penggunaan APD (persentase pekerja
dengan peralatan perlindungan pribadi lengkap (APD), sebagian, dll.),
pelanggaran pekerja yang diamati (berdasarkan jenis pelanggaran, APD atau
sebaliknya), peringatan yang diberikan, peringatan berulang diberikan,
tindak lanjut yang diambil (jika ada);
f. Akomodasi pekerja:
jumlah dan tanggal penyuluhan HIV / AIDS maupun GBV dan VAC, jumlah
pekerja yang menerima pelatihan (bulan ini dan di masa lalu); pertanyaan
yang sama untuk sensitivitas gender, pelatihan flaglady/flagman.
tanggal (jika selesai), resolusi data dilaporkan kepada pelapor, tindak lanjut apa
pun yang diperlukan (referensi silang dengan bagian lain sesuai kebutuhan):
Keluhan pekerja;
Keluhan masyarakat
n. Mitigasi dan masalah lingkungan dan sosial (apa yang telah dilakukan):
debu: jumlah mobil tanki penyiram yang bekerja, jumlah penyiraman /
hari, jumlah keluhan, peringatan yang diberikan oleh pemerhati
lingkungan, tindakan yang diambil untuk menyelesaikan; highlights dari
pengendalian debu di lokasi proyek hingga disposal area (penutup,
semprotan, status operasional); % dari truk pengangkut material dengan
penutup, tindakan yang diambil untuk kendaraan yang tidak tertutup;
Halamandari
PAKETPEKERJAAN: NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atasDIPA TahunAnggaran untuk mata anggaran
kegiatan
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PESERTA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam
SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian peserta maka peserta berkewajiban untuk membayar denda
kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari
90
kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, peserta berkewajiban untuk mematuhi Syarat
Umum SPK terlampir.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk peserta [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan
maka rekatkan materai Rp 6.000,- )] kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
91
2. BENTUK KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
Nomor:xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
MENGINGAT BAHWA:
(d) PPK dan Peserta mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Peserta dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal- hal sebagai berikut :
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump
sum, ditulis sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp ( ________________rupiah);”]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3
diatas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Peserta dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Peserta.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak, dengan tanggal mulai dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.
DEMIKIANLAH, Kontrak ini ditandatangani dan dilaksanakan oleh PPK dan Peserta
Lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik
Indonesia.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asliini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Peserta maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,-)] materai Rp 6.000,- )]
8
“Pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan dengan proses pengadaan atau
pelaksanaan kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik” adalah staf Bank Dunia dan karyawan organisasi
lain yang membuat atau memeriksa keputusan-keputusan pengadaan.
9
“Pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban” berkaitan dengan proses
pengadaan atau pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau “pengabaian” dimaksudkan untuk mempengaruhi
proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
10
“Pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan (termasuk pejabat publik)
yangberupaya menetapkan harga penawaran pada tingkat yang tidak kompetitif atau direkayasa.
11
“Pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
102
15. Jangka Waktu 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal
Kontrak dan penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
Jadwal Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan
Pelaksanaan dalamSSKK.
Pekerjaan
15.2 Jadwal pelaksanaan kontrak adalah jangka
waktu yang ditentukan dalam Syarat-Syarat
Khusus Kontrak dihitung sejak tanggal mulai
kerja yang tercantum dalamSPMK.
33. Pengambilalih 33.1 PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil
an pekerjaan dalam jangka waktu tertentu
setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
114
Penyedia;dan/atau
e. keadaankahar.]
38. Keadaan Kahar 38.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi di luar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapatdipenuhi.
41. Pemutusan 41.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat
PPK memutuskan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis kepada Penyedia
setelah terjadinya hal-hal sebagaiberikut
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat
ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
tidak akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikanpekerjaan;
c. Penyedia tanpa persetujuan pengawas
pekerjaan tidak memulai pelaksanaan
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan Butir
15;
d. Penyedia menghentikan pekerjaan selama
28 (dua puluh delapan) hari dan
penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan
PengawasPekerjaan;
e. Penyedia berada dalam keadaanpailit;
f. Penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan olehPPK;
g. Penyedia tidak mempertahankan
keberlakuan JaminanPelaksanaan;
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan
Penyedia untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah
tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan)hari;
i. Penyedia, atau karyawan, agen atau
subpenyedianya, terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan sesuai
dengan SSUK Butir4.
119
57. Usaha Mikro, 57.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha
Usaha Kecil Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antara
dan Koperasi lain dengan mensubkontrakkan sebagian
Kecil pekerjaannya.
68. Hari Kerja 68.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh
PPK.
G. PENGAWASAN MUTU
74. Cacat Mutu 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa
setiap Hasil Pekerjaan dan memberitahukan
Penyedia secara tertulis mengenai
setiapCacat Mutu yang ditemukan. PPK atau
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
Penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji
Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau
Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat
Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PEKERJAAN
[Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) berikut ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK). Apabila terdapat pertentangan maka ketentuan
SSKK lebih tinggi daripada ketentuan SSUK]
Penyedia:
Nama : ...................................
Alamat :...................................
Telepon : ..................................
Website : ..................................
Faksimili : ..................................
e-mail : ..................................
Wakil Sah Para 7.1 Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pihak Untuk PPK : .......................
Untuk Penyedia:........................................
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
PASAL 1. UMUM
1. Lingkup pekerjaan meliputi :
a. Penyediaan bahan berikut pelaksanaan pembangunan gedung sesuai dengan
gambar, persyaratan dan lain-lain sesuai dengan apa yang tercantum dalam
gambar dan syarat teknis pelaksanaan.
b. Pekerjaan atau bagian-bagian yang walaupun tidak disebutkan dalam bestek
tetapi masih berada dalam lingkungan pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk Direksi.
2. Pengukuran Tapak/Lapangan
a. Penyedia jasa diwajibkan mengukur kembali lokasi, batas-batas kavling dengan
alat-alat yang dapat dipercaya kebenarannya, bila tidak ada kecocokan yang
mungkin terjadi di lapangan dengan gambar rencana, Penyedia jasa wajib
melaporkan kepada Direksi pekerjaan.
b. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat
theodolith/optic. Penyedia jasa wajib menyediakan peralatan dan petugasnya.
4. Bouwplank
a. Bouwplank terbuat dari kayu Borneo ukuran 2 x 20 cm diserut halus dibagian
atasnya dan terpasang kokoh/kuat pada patok kayu yang tertanam di tanah
sehingga tidak bisa dirubah-rubah.
b. Bouwplank dipasang sejarak 1 m dari as tepi lapangan dan dinding luar
bangunan.
7. Pagar Pengaman
a. Pagar pengaman dibuat sebagai batas bangunan (satu sisi) setinggi 2 meter
terbuat dari seng gelombang dan diperkuat oleh tiang-tiang dolken dengan
jarak 80 cm – 80 cm. Pada jalan keluar dibuat pintu yang kuat dan dapat
dibuka dengan sempurna, serta dibuat pos penjagaan pada bagian
tertentu.Pagar pengaman ini dibuat dan dibiayai oleh Penyedia jasa.
b. Pagar proyek harus dijaga keutuhannya selama pembangunan, pembongkaran
pagar dilakukan setelah mendapat persetujuan Direksi pekerjaan.
c. Bekas bongkaran pagar proyek menjadi milik Penyedia jasa.
1. Galian Tanah
a. Galian tanah untuk pondasi batu kali, saluran, dinding penahan, dan lain-lain, lebar
dan kedalamannya harus dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan gambar.
Dasar galian harus bebas dari lumpur, humus, air, dan akar tanaman.
b. Dalam keadaan tanah dapat longsor terutama yang berbatasan dengan kavling
tetangga, maka Penyedia jasa harus memasang penahan tanah yang
kekokohannya dapat dipertanggung-jawabkan.
c. Penyedia jasa harus melaporkan hasil galian kepada Direksi pekerjaan, dimintakan
persetujuannya untuk ijin melanjutkan pekerjaan selanjutnya.
d. Hasil galian harus dibuang di luar bouwplank.
2. Urugan Pasir
a. Lapisan pasir urug harus bersih dari segala kotoran, pasir dipadatkan dan disiram
dengan air, hasil akhir harus rata, padat, sesuai dengan peil yang dikehendaki.
1. Pondasi Dangkal
a. Pada pondasi batu kali menggunakan adukan campuran 1 pc : 4 ps karena adukan
harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang
keropos dan untuk pondasi digunakan batu yang baik dan memenuhi syarat-
syarat dan sesuai persetujuan direksi.
b. Pada pondasi untuk kolom-kolom beton, sloof beton, dan sebagainya harus
disediakan stek-stek tulangan kolom yang tertanam dengan baik pada pondasi
sedalam 20 cm dan terlihat dari luar sepanjang 40 cm diatas sloof dengan
diameter dan jumlah besi sesuai kolom beton.
156
Pemancangan tiang
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran lokasi daripada letak
tiang pancang dengan menggunakan alat ukur Theodoliteh.
Pemancangan harus dilakukan betul-betul vertikal tegak lurus seperti
yang disyaratkan dan pada waktu pemancangan harus dicegah terjadinya
gerakan-gerakan lateral horizontal.
Tiang-tiang yang dipancang secara tidak baik menurut garis vertikal dan
dianggap bisa membahayakan atau mengurangi kegunaan tiang
pancang, maka tiang pancang tersebut harus diperbaiki atau harus
ditambah tiang pancang lain.
Tiang-tiang pancang yang rusak / dianggap rusak sehingga mengurangi
kegunaannya, maka tiang-tiang tersebut harus diganti dengan yang
baik/baru atau diperbaiki pada bagian-bagian yang rusak dimana biaya
keseluruhan ditanggung Kontraktor.
Perbaikan hanya diperkenankan apabila terdapat bagian yang rusak/retak
dari sebagian kecil dari penampang tiang, perbaikan harus sesuai dengan
prosedur dan material untuk perbaikan beton.
Tiang pancang spun dia. 40 cm dengan Panjang tiang pancang yang
diperlukan 18.00 m dan mencapai lapisan tanah keras dengan qc > 250
kg/cm2.
158
1. Persyaratan Umum
a. Semua pekerjaan beton harus memenuhi Peraturan Beton Indonesia atau Standar
Nasional Indonesia (SNI), kecuali telah ditetapkan pada bagian lain.
b. Kontraktor harus memperhatikan semua pekerjaan mekanikal, sanitary, dan
pekerjaan listrik serta lubang-lubang untuk pipa atau pekerjaan ducting yang
harus ditanam di dalam beton, berdasarkan persyaratan dari gambar-gambar ME.
c. Beton harus terbuat dari semen, agregat, dan air. Bahan tambahan lain yang akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan dari “Direksi Pekerjaan”.
3. Lingkup Pekerjaan
a. Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi
konstruksi, dan perlengkapan untuk semua pembuatan dan mendirikan semua
baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan lain yang ada
hubungannya dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan, diisyaratkan, atau
sebagaimana diperlukan.
b. Ukuran / dimensi dari bagian beton bertulang yang tidak termasuk pada gambar-
gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis besar.
Ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-
gambar struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran
antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku harus dikonsultasikan
terlebih dulu dengan Perencana atau Direksi pekerjaan guna mendapatkan ukuran
sesungguhnya yang disetujui.
c. Catatan-catatan pada gambar-gambar struktur adalah bagian dari pasal ini.
4. Semen
a. Semen portland harus memenuhi persyaratan semen Portland yang memenuhi
SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.
b. Semen harus disimpan ditempat yang kering, dengan lantai panggung, bebas dari
tanah, ditumpuk sesuai syarat penumpukan semen dan menurut urutan
pengiriman.
c. Semen yang telah rusak tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari tempat
pekerjaan.
d. Semua semen harus semen portland yang disesuaikan dengan persyaratan SNI,
atau standar Inggris BS.12.
160
e. Kontraktor harus menggunakan hanya satu merk semen untuk seluruh pekerjaan ,
seperti disetujui Direksi pekerjaan.
f. Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
Terlindung dari segala cuaca.
Lantai kayu setinggi 30 cm dari lantai dasar dan minimum 20 cm dari dinding.
Persediaan semen harus menunjang kelancaran kerja.
Kedatangan semen yang berbeda hari harus dipisahkan.
g. Untuk mencegah semen dalam zak disimpan terlalu lama sesudah penerimaan,
Kontraktor harus menggunakan semen tersebut menurut kronologis penerimaan
di lapangan.
h. Kontraktor harus menyediakan timbangan yang baik dan teliti untuk menimbang
semen dan atau material lain yang dianggap meragukan.
i. Kontraktor harus menyediakan penjaga gudang yang cakap, yang mengawasi
gudang-gudang semen dan mengadakan pencatatan-pencatatan yang sesuai dari
penerimaan dan pemakaian semen secara keseluruhan.
j. Tebusan dari pencatatan-pencatatan mengenai jumlah semen yang digunakan
pada
1 (satu) dari ditiap bagian pekerjaan/selama pelaksanaan pada tiap pekerjaan,
harus diadakan apabila Konsultan/ Direksi lapangan menghendaki.
5. Pasir
Beberapa istilah pasir :
a. Pasir buatan, dihasilkan dari mesin pemecah batu.
b. Pasir alam, didapatkan dari sungai.
c. Pasir paduan, paduan pasir buatan dan pasir alam dengan perbandingan
campuran tertentu sehingga dicapai gradasi (susunan butiran) tertentu sesuai
dengan yang diinginkan.
Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam, tidak dimaksudkan sebagai
persetujuan dasar (pokok) untuk semua bahan yang diambil dari sumber
tersebut.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas kualitas tiap jenisnya dari semua
bahan yang digunakan dalam pekerjaan.
Kontraktor harus menyerahkan contoh kepada Konsultan/Direksi lapangan
sebagai bahan pemeriksaan pendahuluan dan persetujan. Contoh cukup
seberat 50 kg dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14
(empat belas) hari sebelum diperlukan.
Timbunan pasir alam harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tumbuh-
tumbuhan dan dari bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki, segala macam
161
tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai, harus disingkirkan. Timbunan
harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merugikan.
Bahan tersebut harus diayak dan dicuci untuk menghasilkan pasir alam yang
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam buku ini.
Pasir harus halus, bersih, dan bebas dari gumpalan tanah liat, gumpalan-
gumpalan kecil dan lunak dari tanah liat, mika, dan hal-hal lain yang dapat
merugikan akibat substansi yang merusak.
Jumlah prosentase dari segala macam substansi yang merugikan, beratnya tidak
boleh lebih dari 5%.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% berat.
Semua pasir yang akan dipakai untuk produksi beton dengan spesifikasi ini,
harus pasir alam dan bila terpaksa, boleh dipakai pasir paduan.
Sifat-sifat Agregat
(1) Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari
pemecahan batu atau koral, atau dari penyaringan dan pencucian (jika
perlu) kerikil dan pasir sungai.
(2) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organik
dalam pasir untuk campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi
sifat-sifat lainnya yang diberikan, bila contoh-contoh diambil dan diuji
sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
(3) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organik
dalam pasir untuk campuran.
(4) Batu Untuk Beton Siklop harus keras, awet, bebas dari retak, tidak
berongga dan tidak rusak oleh pengaruh cuaca. Batu harus bersudut
runcing, bebas dari kotoran, minyak dan bahan-bahan lain yang
mempengaruhi ikatan dengan beton. Ukuran batu yang digunakan untuk
163
beton siklop tidak boleh lebih besar dari 200 mm, batu hasil galian tanah
berbatu dapat dipergunakan, asal memenuhi ketentuan dan syarat-
syarat serta telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi.Komposisi beton siklop 70 % mortar, 30 % batu
belah.
d. Kontraktor harus menyerahkan contoh semua pasir alam atau paduan yang akan
dipakai kepada Konsultan/Direksi lapangan untuk kemudian Konsultan/Direksi
lapangan menetapkan apakah pasir tersebut sesuai dengan spesifikasi ini.
e. Bila Konsultan/Direksi lapangan menghendaki untuk mendapat contoh-contoh
yang representatif untuk tujuan-tujuan penyelidikan, maka Kontraktor harus
menyediakan bantuan tanpa biaya tambahan.
7. Air
a. Air untuk campuran beton harus bersih dan bebas dari unsur yang merusak
seperti minyak, bahan-bahan organis, atau bahan lain yang dapat merusak beton
serta baja tulangan atau jaringan kawat lainnya.
b. Air harus diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002
tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
c. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, maka Penyedia jasa diharuskan
mengirimkan contoh air tersebut ke Lembaga Pemeriksaan Bahan-bahan untuk
menyelidiki air tersebut dengan biaya Penyedia jasa.
8. Baja Tulangan
a. Baja tulangan yang dipergunakan adalah batang-batang baja tegangan lunak
dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2 (untuk diameter 13 mm) dan untuk mutu
baja U 32 (untuk diameter > 13 mm).
b. Penyimpanan baja tulangan harus sedemikian rupa sehingga mudah dikenali
ukurannya dengan jalan mengelompokkannya sesuai dengan ukurannya.
164
9. Selimut
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau
dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak yang tetap untuk setiap bagian-bagian
konstruksi tertentu, seperti :
a. Balok 2,5 cm.
b. Pelat beton 1,5 cm.
165
10. Penyambungan
a. Jika diperlukan untuk penyambungan tulangan pada tempat-tempat lain dari
yang ditunjukkan pada gambar, bentuk dari sambungan harus ditentukan oleh
Konsultan / Direksi lapangan.
b. Overlap pada sambungan untuk tulangan-tulangan dinding tegak (vertikal) dan
kolom, sedikitnya harus 40 (empat puluh) kali diameter batang, kecuali jika telah
ditetapkan secara pasti pada Gambar Rencana dan harus mendapat persetujuan
dari Konsultan / Direksi lapangan.
12. Mengaduk
a. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu “Batch Mixer” atau “Portable Continous Mixer” dan
sesudah merata dimasukkan air sambil diaduk selama 2 menit (waktu pemasukan
air dibatasi 25 detik), dalam hal ini harus dijaga adukan plastis merata dan tidak
boleh ada bagian yang tidak terikat bahan beton.
b. Waktu pengadukan ditambah bila mesin pengaduk berkapasitas lebih besar dari
1,50 m3.
c. Konsultan / Direksi lapangan berwenang untuk menambah waktu pengadukan
jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil
adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata/seragam dalam
komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan, kecuali jika dimintakan adanya
perubahan dalam komposisi dan konsistensi.
d. Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan.
e. Pengadukan yang berlebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air
untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki, tidak diperkenankan.
f. Truk pengaduk (”truck mixer”) hanya diperkenankan jika pengadukan dan
pengerjaan adalah sedemikian rupa, sehingga beton dari adukan ke adukan
mempunyai konsistensi dan mutu yang tinggi.
g. Pengaduk yang sewaktu-waktu memproduksi dengan hasil yang tidak
memuaskan, harus diperbaiki. Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari
166
kapasitas yang telah ditentukan, kecuali apabila telah nyata diperkenankan oleh
Konsultan / Direksi lapangan. Tiap mesin pengaduk diperlengkapi dengan alat
mekanis untuk mengatur waktu dan menghitung jumlah adukan.
13. Suhu
a. Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32C dan tidak kurang
dari 4,5C.
b. Bila suhu beton yang ditaruh berada antara 27C dan 32C maka beton harus
diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
c. Bila beton dicor pada waktu cuaca sedemikian rupa sehingga suhu dari beton
melebihi 32C, maka Kontraktor harus mengambil langkah-langkah dengan
mengecor pada waktu malam hari, bila perlu, atau mempertahankan suhu beton
agar dapat dicor pada suhu dibawah 32C.
17. Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan/bekesting selesai.
Ukuran dan letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan,
pemasangan instalasi-instalasi yang harus ditanam, besi penggantung plafond
sesuai pola kerangka langit-langit, stek-stek angker penyokong dan pengikat
serta lain-lainnya yang telah selesai dikerjakan.
b. Sebelum pengecoran dimulai, permukaan-permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran harus disetujui Konsultan / Direksi lapangan.
c. Semua permukaan cetakan yang dilekati spesi/mortel dan adukan beton harus
dibersihkan dari adukan-adukan tersebut sebelum pengecoran dilanjutkan.
d. Sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton
(cetakan) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan atau bahan lepas.
e. Permukaan bekisting dari bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat
yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata, sehingga kelembaban/air dari
beton yang baru dicor tidak akan diserap.
f. Pada pengecoran beton baru ke permukaan beton yang telah dicor terlebih
dahulu, permukaan beton lama tersebut harus bersih dari kotoran dan bahan
asing yang menutupinya.
g. Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang
masih berlanjut terhadap sistem struktur/penulangan yang ada.
168
20. Perlindungan
a. Harus disediakam penutup selama pengecoran dan perawatan beton untuk
melindungi beton dari hujan dan terik matahari.
b. Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan
sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan / Direksi lapangan.
c. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang
langsung, paling sedikit 3 (tiga) hari setelah pengecoran.
d. Perlindungan semacam itu harus dibuat efektif secepatnya setelah pengecoran
dilaksanakan.
a. Jika sesudah permukaan cetakan, ada beton yang tidak tercetak menurut gambar
atau di luar garis permukaan atau ternyata ada permukaan yang rusak, hal itu
dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan harus dibuang dan
diganti oleh Kontraktor atas biaya sendiri, kecuali bila Konsultan / Direksi
lapangan memberikan izin untuk menambal tempat yang rusak, maka
penambalan harus dikerjakan seperti yang tercantum dalam pasal-pasal berikut.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan yang terdiri dari
sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena cetakan, lubang baut, ketidakrataan
atau bengkok, harus dibuang dengan pemahatan atau dengan alat lain dan
seterusnya digosok dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan beton lainnya harus
dipahat.
c. Lubang-lubang pahatan harus diberi pinggitan tajam dan dicor sedemikian
sehingga pengisian akan terikat (terkunci) ditempatnya.
d. Sebelum dicor semua lubang harus dibasahi sampai jenih, baru kemudian
dilakukan perbaikan.
22. Pembuatan cetakan beton (bekisting) yang menyangkut detail prinsip harus dibuat
shop drawing untuk dimintakan persetujuan Konsultan / Direksi lapangan.
23. Bagian bangunan yang harus kedap air antara lain, lantai toilet, pelat atap,
minimum harus memakai adukan/campuran beton 1 pc : 1 ½ krl tanpa mengurangi
persyaratan mutu beton K-275 kedap air.
Bagian-bagian ini harus dilaksanakan secara terus-menerus tanpa putus sampai
meliputi 1 (satu) bagian penuh.
Jika terpaksa harus menghentikan pengecoran disebabkan teknis pelaksanaan yang
tidak memungkinkan, Kontraktor harus merencanakan penghentian pengecoran
tersebut dengan memasang water stop PVC.
24. Seluruh pelat atap terbuka dilapis dengan screed 1 pc : 3 ps tebal minimum 3 cm
dan tebal minimum 6 cm untuk atap. Kontraktor harus memperhatikan titik
tertinggi, titik terendah dan kemiringan kearah lubang drainase yang ada seperti
tertulis dalam Gambar Kerja.
25. Sparing
a. Sparing untuk pekerjaan sanitasi meliputi dan tidak terbatas pada :
Lubang-lubang talang pada pelat beton atap dan lantai.
Dan yang tidak tertulis di atas, akan tetapi tercantum dalam Gambar
Pelengkap dari Arsitektur dan Struktur pada Dokumen Lelang.
b. Ukuran pipa sparing harus sesuai dengan Gambar.
171
c. Sparing untuk listrik dipergunakan pipa Clipsal sesuai dengan gambar dan
dilengkapi dengan doos dan kawat penarik kabel yang berada di dalam sparing
Elektrikal ini, Kontraktor harus memperhatikan dan meneliti pelengkap dari
Elektrikal pada Dokumen Lelang.
b. Pelaksanaan
Ukuran pondasi/pasangan batu kali harus sesuai gambar dengan adukan 1 pc :
5 psr. Sisi pasangan batu kalu yang ditimbun tanah harus diplester kasar
(beraben) agar tidak terdapat celah-celah.
Sebelum pondasi lajur yang dipasang, terlebih dahulu dibuat profil/ bentuk
pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung, yang bentuk dan ukurannya
sesuai dengan Gambar Kerja dan telah disetujui oleh Konsultan / Direksi
lapangan.
Permukaan dasar dari galian harus datar dan bersih dari segala kotoran,
kemudian harus diurug dengan pasir urug setebal minimum 10 cm, disiram dan
diratakan sampai benar-benar padat. Di atas lapisan pasir tersebut diberi
aanstamping batu belah yang dipasang sesuai Gambar Kerja.
Adukan harus membungkus batu belah pada bagian tengah pondasi,
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga/tidak
padat.
Pada pondasi batu belah untuk peletakan kolom-kolom beton atau kolom
praktis beton, harus disediakan stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan
jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok, yang tertanam dengan baik
dalam pondasi sedalam minimum 40 diameter tulangan pokok (sesuai dengan
ukuran-ukuran dan Gambar Detail).
b. Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pasangan dimulai, batu bata direndam di
dalam air sampai jenuh dan permukaan yang akan dipasang harus basah. Bata
yang dipasang harus bata utuh/tidak pecah, kecuali untuk las-lasan.
Pemasangan bata harus dipasang berselang-seling dengan perbedaan separuh
bata dan satu sama lain harus terdapat ikatan yang sempurna. Tebal siar/spesi
batu bata tidak boleh kurang dari 1 cm dan maksimum 2 cm.
Dalam satu hari pelaksana, pasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari
satu meter dan pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun tidak tegak
bergigi. Semua pasangan bata harus waterpass dan tiap-tiap kali diukur rata
dengan lantai, dengan menggunakan benang. Pasangan benang tidak boleh
lebih dari 30 cm diatas pasangan dibawahnya.
Untuk semua dinding mulai permukaan sloof sampai setinggi 20 cm diatas
permukaan lantai dalam ruangan digunakan adukan trasraam dengan
campuran 1 pc : 3 psr, demikian juga untuk dinding kamar mandi dan wc mulai
dari permukaan sloof sampai setinggi 1,50 m menggunakan 1 pc : 3 psr.
Untuk semua dinding batu bata yang bukan adukan trasraam atau
menggunakan adukan biasa, digunakan campuran 1 pc : 5 psr.
Bidang dinding bata ½ batu dengan luas lebih dari 10 m2 harus ditambahkan
kolom dan balok penguat berupa kolom praktis dengan ukuran 12 x 12 cm
dengan tulangan pokok 4 10 mm, beugel 8 – 20 cm.
Pasangan bata yang berhubungan dengan beton harus diberi stek-stek 8 mm
tiap jarak 60 cm yang terlebih dahulu ditanam pada bagian pekerjaan beton
dengan bagian yang tertanam pada bata sedalam 40 cm.
Sebagai persiapan plesteran siar harus dikerok sedalam 1 cm supaya cukup
mengikat plesteran yang akan dipasang.
Pemasangan gatar-gatar untuk berpijak tidak boleh menembus tembok.
Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapi, sama tebal, lurus, tegak dan
pola ikatan harus terjaga baik di seluruh pekerjaan. Pengukuran dilakukan
dengan tiang lot dan harus diukur dengan tepat.
Pertemuan sudut antara 2 dinding harus siku, kecuali apabila pertemuan
tersebut memang tidak siku seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m
vertikal dan horizontal.
175
1. Bahan
a. Semen/Portland Cemen (PC)
Semen/PC yang digunakan sekualitas dengan produksi SEMEN GRESIK,TIGA
RODA, atau HOLCIM.
b. Pasir
Pasir yang digunakan dalam pekerjaan ini harus halus dengan warna asli.
2. Jenis Plesteran
a. Plesteran tahan air 1 pc : 3 psr digunakan untuk menutup dinding yang selalu
berhubungan dengan air, plesteran sudut dan plesteran beton.
b. Plesteran dinding sisi luar bangunan yang tidak terlindung digunakan plesteran 1
pc : 3 psr.
c. Plesteran 1 pc :6 psr digunakan untuk seluruh dinding selain dinding tahan air.
d. Untuk plesteran/screed pelat atap (dak) menggunakan plesteran kedap air dengan
campuran 1 pc :3 psr.
3. Pelaksanaan
a. Semua siar di permukaan dinding baru harus dikerok sedalam 1 cm agar
plesteran dapat lebih merekat.
b. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran dimulai harus dalam keadaan basah.
c. Tebal plesteran harus sama di kedua sisi dan hasil akhir dari dinding tembok
setelah diplester adalah 15 cm.
d. Dinding di atas plafond diplester beraben.
e. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu
pelaksanaan pemasangan.
f. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu pencampuran
aduk plesteran dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit, terutama untuk
plesteran kedap air.
176
4. Pemeliharaan
a. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan
wajar dan tidak secara tiba-tiba.
b. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindunginya dari terik panas matahari langsung dengan bahan
penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat.
c. Pembasahan tersebut adalah sebagai berikut selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai, Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh.
d. Selama permukaan plesteran belum dilapisi dengan bahan/material akhir
Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan
177
1. Ketentuan Umum
a. Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan.
b. Kontraktor menyerahkan spesifikasi dan persyaratan teknis operasional dari pabrik
sebagai informasi kepada perencana.
c. Bahan-bahan yang dipasang tidak boleh cacat, retak-retak/pecah dan sisinya
harus tajam, tidak bergigi.
d. Pekerjaan penyelesaian lantai tidak boleh dimulai sebelum pekerjaan plafond dan
dinding selesai dikerjakan.
e. Hasil pemasangan harus rata tidak bergelombang, pertemuan naad-naadnya rata,
spesi harus padat tidak berongga dan permukaan harus bersih dengan warna dan
sesuai dengan peil yang tercantum dalam gambar.
2. Bahan
a. Keramik/pelapis dinding :
178
1. Ketentuan Umum
a. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit pekerjaan lain yang terletak di
atas langit-langit harus sudah selesai dikerjakan.
b. Rangka penggantung langit-langit harus sesuai dengan pola langit-langit. Rangka
yang datar harus waterpass.
c. Permukaan plafond harus benar-benar rata, tidak bergelombang dan waterpass.
179
2. Bahan
a. Menggunakan plafon akustikstandar ukuran 60 x 60 cm tebal 15mm untuk interior
sekualitas Armstrong atau Jayaboard.
b. Menggunakan papan kalsiboardstandar ukuran 100 x 100 cm tebal 4mm untuk
eksterior sekualitas Eternit Gresik, Jayaboard, atau Nusaboard.
c. Rangka plafond menyesuaikan gambar.
3. Pelaksanaan
a. Rangka penggantung harus dipasang benar-benar rata/datar dan waterpass.
b. Pemasangan rangka penggantung mengikuti petunjuk gambar, pada jarak
maksimum 2 m harus ada penggantung ke rangka atap/dak.
c. Pemasangan plafond hanya boleh dilaksanakan setelah pekerjaan rangka plafond
dan pekerjaan diatasnya selesai dan disetujui Direksi pekerjaan.
d. Panel lembaran fibre cement dan gypsum yang akan dipasang harus dalam
keadaan baik, bentuk dan ukuran haus tepat, tidak cacat dan sudah disetujui oleh
Konsultan/Direksi lapangan serta setiap panel harus dilengkapi cap dari pabrik
pembuatnya.
e. Pola dan cara pemasangan plafond sesuai dengan apa yang tertera pada gambar
kerja atau petunjuk Konsultan/Direksi lapangan.
f. Finishing akhir yang dipakai sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk
Konsultan/Direksi lapangan.
g. Kerusakan yang terjadi merupakan tanggung jawab Kontraktor untuk
memperbaikinya tanpa tambahan biaya dan tidak dapat diajukan sebagai
pekerjaan tambahan.
1. Ketentuan Umum
a. Kusen, daun pintu / jendela dibuat dibengkel / pabrik oleh tukang yang ahli
hingga mendapatkan hasil baik, kokoh, dan rapi.
b. Setelah kusen-kusen terpasang dibidang permukaan kusen harus diwaterpass dan
kemudian dibersihkan.
c. Kusen-kusen dibuat sesuai dengan ukuran dan cara pelaksanaan sesuai dengan
rencana gambar.
180
d. Pada pekerjaan pintu dan jendela setelah terpasang harus mudah dibuka dan
tidak ada yang cacat.
2. Bahan
a. Untuk kusen pintu, jendela, dan lain-lain menggunakan bahan aluminium Natural
Anodised sekualitas YKK atau Alexindo dengan ketebalan 1 mm.
b. Lem kualitas baik produksi Racol, Aica Aibon, Herferin, Pastola atau yang
sekualitas.
c. Kaca rayban / bening tebal 5 mm kualitas baik sekualitasproduksi Asahi Mas
menyesuaikan desain.
d. Accessories sekrup kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat
penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan
sealant angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plat tebal
2-3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 micron sehingga dapat bergeser.
e. Bahan finishing treatment untuk permukaan kosen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton aduk atau plester dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finishing dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating varnish seperti asohaltic varnish atau bahan
insulation lainnya.
h. Pada waktu pabrikasi unit-unit pintu, jendela dan lain-lain, warna profil harus
diseleksi secermat mungkin, sehingga dalam tiap-tiap unit didapatkan warna yang
sama.
i. Daun pintu dan jendela harus dapat dibukan dengan sempurna, apabila terjadi
kemacetan, Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki, biaya yang timbul
adalah tanggungan Kontraktor.
j. Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh menimbulkan
getaran.
k. Pemasangan bahan kedap air antara kaca dan kusen aluminium disyaratkan tebal
minimum 5 mm.
l. Bahan sealant yang tampak harus merupakan garis lurus, sejajar garis kusen,
bahan yang mengenai kaca terpasang tidak melebihi 5 mm dari dari kusen.
m. Kotor akibat noda-noda permukaan kusen, setelah pemasangan harus dibersihkan
dengan Volatile Oil.
n. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan pelindung harus
digunakan.
o. Kemudian bercak noda tersebut dicuci dengan air bersih, sebelum kering dilap
dengan kain yang halus kemudian diberi material pelindung.
1. Bahan
a. Engsel produksi Tesa / Dorma.
Untuk daun pintu utama dipakai engsel sekualitas Dorma dengan floor hinge.
Pintu km/wc dan pintu ruang rawat inap dengan engsel tipe swing.
b. Kunci-kunci.
Dipakai produksi sekualitas Tesa.
c. Cylinder
Dipakai produksi sekualitas Tesa sesuai dengan sistem penguncian yang dipilih
yaitu sistem anak kunci dari 2 arah.
2. Pemasangan
a. Kunci-kunci/pegangan pintu dipasang setinggi 100 cm dari lantai dan tidak
boleh mengenai ujung rangka horizontal daun pintu. Ketinggian pemasangan
kunci/pegangan daun pintu satu dengan yang lain harus sama.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
182
Semua material harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi kualitas dan merupakan
barang yang baru setelah terpasang peralatan tersebut dapat berfungsi baik dan tidak
cacat.
1. Bahan/Alat-alat Sanitary
a. Closet duduk / jongkok sekualitas TOTO warna putih.
b. Lavatory wastafel sekualitas TOTO putih.
c. Kran air sekualitas San Ei.
d. Floor Drain sekualitas San Ei/TOTO.
183
2. Pemasangan
a. Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam keadaan kokoh pada tempat-
tempat yang sesuai gambar, dengan perkuatan besi angkur dan murbaut yang
sesuai
b. Untuk pemasangan perlengkapan sanitair harus mengikuti metode pelaksanaan
yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan gambar kerja
c. Pada saat pemasangan, hendaknya semua fixture harus dihindari dari benturan-
benturan, serta dalam keadaan terpasang harus benar-benar bersih dari goresan-
goresan maupun kotoran-kotoran.
d. Pemasangan dilakukan sebelum pekerjaan finishing plesteran dan tiles
dilaksanakan.
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan kaca dan cermin serta pemasangannya pada tempat-
tempat yang sesuai dengan gambar rencana.
2. Bahan
Kaca Rayban 5 mm (30 % - 40 %), untuk bagian bangunan yang berhubungan
dengan sisi luar.
Kaca bening 5 mm, untuk jendela dan pintu lainnya dengan kualitas sekualitas
Asahi Mas.
Dan kaca es / buram sesuai desain dalam gambar kerja.
3. Pemasangan
a. Syarat dan Mutu
Dimensi
Toleransi tebal :
Ketebalan kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal
sebagai berikut :
Jenis : polos
Tebal : 5 mm
Toleransi : 0,3 mm
Toleransi lebar dan panjang
Ukuran lebar dan panjang dari kaca dan cermin lembaran tidak boleh
melampaui toleransi sebagai berikut :
184
Jenis : polos
Tebal : 5 mm
Toleransi : 2,0 mm
1. Ketentuan Umum
a. Hasil pengecatan harus rata, tidak bergelombang, warna rata dan tidak berbinti-
bintik.
b. Tidak terdapat retak-retak rambut/cacat/noda kotoran pada bidang yang selesai
dicat.
c. Untuk dinding luar tidak menggunakan plamir.
PASAL 17. PEKERJAAN RANGKA ATAP, PENUTUP ATAP DAN TALANG AIR
1. Ketentuan Umum
a. Rangka atap/kuda-kuda dibuat oleh tukang yang ahli sehingga mendapatkan hasil
yang rapi dan kokoh.
b. Apabila pembuatan kuda-kuda dikerjakan diluar tempat pekerjaan, maka kuda-
kuda tersebut tidak boleh difinishing lebih dahulu sebelum mendapat persetujuan
Direksi pekerjaan.
c. Pemasangan penutup atap harus rapi, tidak bergelombang sedemikian rupa
sehingga tidak bocor pada waktu hujan.
d. Talang air terpasang rapi, tidak bocor, kemiringan mengikuti gambar dan tidak
ada air yang tergenang.
2. Bahan
a. Kuda-kuda dengan struktur rangka kombinasi konstruksi beton, baja profil, dan
baja ringan.
b. Penutup atap berupa genteng press tanah liat atau sesuai gambar.
c. Dilapis alumunium foil double sidedibawah genteng, atau sesuai gambar.
187
d. Vinyl tebal 2 mm untuk talang dan pipa PVC 3” type D sekualitas Wavin untuk
corong talang (sesuai desain).
1. Lingkup Pekerjaan
a. Mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi baja sesuai
dengan gambar dan spesifikasi.
b. Kontraktor harus menyediakan semua material, peralatan dan tenaga, fabrikasi
baja struktur termasuk bagian-bagian penunjang seperti tercantum dalam
gambar spesifikasi.
c. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pengamatan pada seluruh bidang konstruksi
baja (pengamanan pada masa konstruksi di lapangan).
d. Melaksanakan pekerjaan “protective painting” dan pengecatan pada seluruh
bidang permukaan baja, kecuali permukaan cheker plate.
e. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
f. Semua prosedur las harus diajukan terlebih dahulu untuk dimintakan
persetujuannya oleh Direksi pekerjaan. Ukuran tebal dan panjang las tidak boleh
kurang dari yang dinyatakan dalam gambar detail, serta penyimpanan yang ada
harus dengan persetujuan Direksi pekerjaan.
g. Pengelasan tidak diperkenankan bila permukaan baja basah, terexpose hujan, atau
angin kencang.
h. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pembersihan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
sudah selesai dan akan diikuti pekerjaan-pekerjaan yang lain.
i. Melaksanakan pemasangan dan penyetelan konstruksi baja di site dengan harus
memperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang terkait, keamanan, kebersihan dengan
spesifikasi dan gambar.
4. Test Material
Jika dari Direksi pekerjaan ada keraguan dari mutu baja dan bahan bangunan lainnya,
maka perlu diadakan pengetesan di laboratorium yang akan ditentukan oleh Direksi
pekerjaan atas biaya Penyedia jasa.
5. Pengecatan
a. Semua bahan baja harus dicat.
b. Sebelum dicat semua permukaan harus bersih dari kotoran-kotoran atau minyak.
c. Pembersihan dapat dilakukan dengan cara “Mechanical Wire Brush” (sikat kawat
baja mekanis). Cat dasar dilakukan satu kali di “workshop” dan satu kali di
lapangan kecuali bagian yang akan dilas di lapangan tidak perlu dilas di
“workshop”.
d. Cat dasar yang rusak pada waktu pemasangan harus segera dicat ulang, untuk
lubang-lubang baut, permukaan baja dilapisi satu kali dengan cat dasar sebelum
pemasangan dan satu kali setelah baut terpasang.
e. Cat finishing dilakukan di lapangan setelah seluruh konstruksi terpasang.
6. Ketepatan Ukuran
a. Ukuran yang tertera pada gambar dianggap ukuran pada suhu 25C.
b. Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan levelling,
fabrikasi dan ketetapatan penyetelan semua bagian konstruksi baja.
c. Kekurang tepatan pemasangan akibat salah fabrikasi harus diperbaiki atau diganti
oleh Penyedia jasa.
d. Toleransi level dari plat (deck) = 1 mm.
e. Toleransi jarak pemasangan plat 1-3 mm, kecuali ditentukan lain dalam gambar.
7. Fabrikasi
189
a. Permukaan besi baja yang akan dicat “protective painting” harus dibersihkan
hingga permukaannya memperoleh warna metalic, demikian juga bekas las-lasan
dan profil harus dikikir dan dihaluskan tanpa mengurangi kekuatannya. Apabila
ditentukan pekerjaan galvanisasi celup panas.
b. Sebelum fabrikasi kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop
drawing) untuk disetujui oleh Perencana/dan Direksi pekerjaan.
c. Bagian konstruksi yang telah selesai harus bebas dari puntir, bengkok dan
sambungan-sambungan yang terbuka dengan beberapa ketentuan sebagai
berikut :
Untuk bagian-bagian konstruksi yang lebih pendek dari 10 m, panjang
sebenarnya dari bagian konstruksi tidak boleh bervariasi dari = 1,5 mm
menurut detail.
Bagian-bagian yang mengalami gaya tekanan tidak boleh mempunyai deviasi
dalam kelurusannya lebih dari 1/1000 panjang jarak tumpuan.
9. Pengelasan
a. Pengelasan harus menggunakan las listrik yang disetujui Direksi, untuk bagian-
bagian struktural dimana hasil pengelasannya harus sama dan rata serta terlihat
teratur. Ukuran-ukuran dan jenis pekerjaan harus sesuai dengan gambar detail
dengan rapi tanpa menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan.
b. Permukaan bidang las harus bebas kotoran dan bahan lain yang dapat
mengurangi mutu las. Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari
cairan elektroda.
c. Las yang berlubang retak atau kurang tepat letaknya harus diperbaiki.
d. Las-las yang kurang baik harus diperbaiki atas biaya Kontraktor. Pengelasan
konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi dan mengikuti prosedur
yang berlaku seperti AWS atau AISC specification. Welder harus berpengalaman
lebih dari 3 tahun dan mempunyai sertifikat.
11. Pemasangan/Erection
a. Penyedia jasa harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan
untuk pekerjaan pemasangan. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan hati-hati
dan teliti.
b. Tidak diperkenankan penggunaan martil yang berlebihan yang dapat merusak
material. Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan
pengepasan bagian-bagian pekerjaan dapat diatasi dengan cara yang disetujui
Direksi.
12. Lain-lain
Lain-lain baik mengenai prosedur, interpass, toleransi, dan koreksi harus selalu
berpegang pada standard yang dipakai pada spesifikasi ini dan harus dengan
persetujuan Direksi pekerjaan.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan konstruksi rangka atap dari baja ringan mutu tinggi,
termasuk penyelesaian, pengolahan dipabrik, dan pemasangan dilokasi pekerjaan
seperti yang ditentukan dalam spesifikasi ini atau didalam gambar rencana.
2. Bahan
Jenis baja yang dipergunakan dengan spesifikasi :
Jenis baja berupa baja ringan tahan karat (smartruus), Zyncalume G550
Komposisi kandungan bahan terdiri 55 % aluminium, 43,5 % zinc dan 1,5 % silicon.
Tegangan tarik (Yields Strength) 550 MPA
Material rangka C75 1,00 mm dan C75 0,75 mm
Material rengU type 0.6 mm TCT
3. SyaratPelaksanaan
a. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedian Jasa diharuskan mengajukan Shop
Drawing dan perhitungan struktur kepada Direksi/Direksi pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan.
b. Bahan/material konstruksi yang dipergunakan harus dari pabrik yang diajukan
oleh Penyedia Jasa sebagaimana yang disyaratkan dalam penawaran pekerjaan ini.
c. Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan sistem pabrikasi.
191
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
PASAL 1. UMUM
Gambar dan spesifikasi merupakan sesuatu kesatuan yang saling mengikat dan
melengkapi.
Pemborong harus menjalin hubungan yang baik dengan pemborong yang lain dalam
pekerjaan ini, sehingga didapat hubungan yang baik untuk secara bersama-sama
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan jadwal dan spesifikasi teknis yang
ditentukan.
PASAL 3. STANDAR
1. Standar yang digunakan adalah SNI atau Standar PLN
2. Standar-standar yang lain yang akan digunakan harus disetujui pengawas lapangan.
3. Setiap pemborong harus memiliki Pas PLN golongan B.
4. Semua peralatan yang akan digunakan harus baru sesuai sertifikat pabrikdan
memenuhi standard yang telah ditetapkan.
PASAL 4. INSPEKSI
192
PASAL 5. PERALATAN
1. Seluruh peralatan yang akan dipakai dan diadakan pengadaannya oleh pemborong
sesuai dengan gambar dan spesifikasi yang telah ditentukan.
2. Daftar merk peralatan yang akan digunakan harus dilampirkan dalam dokumen
lelang.
3. Bila dikemudian hari ada kelainan antara daftar yang diajukan dengan yang akan
dipakai, pemborong wajib mengajukan persetujuan terlebih dahulu kepada pemberi
tugas.
4. Pemborong wajib mengganti semua peralatan yang telah dipasang bila peralatan
tersebut tidak sesuai dengan daftar yang diajukan atau disetujui Konsultan.
5. Semua penggantian merk/jenis dari peraltan yang telah disetujui dalam daftar yang
diajukan harus dilengkapi dengan perubahan biaya dari biaya kontrak.
PASAL 6. PENGUJIAN
1. Sebelum daya listrik dimasukkan ke instalasi, seluruh instalasi harus sudah selesai diuji
dan didapat hasil yang baik yang harus disaksikan dan disetujui oleh konsultan /
Badan pemerintah yang berwajib.
2. Pengujian tahanan isolasi dari kabel tegangan 220 V/380 V harus menggunakan
megger 500 Volt yang sudah dikalibrasi. Tahanan isolasi yang harus dipenuhi adalah
/= 1000 ohm / volt.
3. Pengujian harus disaksikan oleh pengawas pelaksana. Bila didapat hasil kurang
memuaskan pada suatu bagian instalasi, pemborong wajib memperbaikinya kembali,
kemudian pengujian diulang sampai mendapatkan hasil yang baik. Pengujan
dilakukan pada semua bagian (group) instalasi.
4. Pemborong wajib mengadakan peralatan dan tenaga serta biaya yang diperlukan
untuk pengujian tersebut paling lambat 48 jam sebelumnya.
PASAL 9. PENGAWASAN
1. Pemborong wajib bertanggung jawab atas semua pekerjaan
2. Pemborong wajib menempatkan tenaga pengawas untuk mengawasi pekerjaannya
sendiri.
3. Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan harus selalu berada di tempat pekerjaan
dan dapat mengambil keputusan-keputusan penuh, demi kelancaran pekerjaan.
5. Pengurugan berikutnya adalah dengan tanah asli sepanjang kabel tanam pada pada
tiap-tiap jarak maksimum 50 m dipasang patok beton di atas galian tersebut dengan
ukuran 20x20x60 cm dan ditulis petunjuk.
6. Pemborong wajib mengembalikan galian tanah dalam keadaan semula dengan
seluruh biaya ditanggung sendiri
7. Dalam keadaan tidak memungkinkan dan setelah ada ijin dari pemberi tugas dan
pengawas pelaksana, pemborong dapat melakukan penyambungan kabel denngan
CAST RXXX TYPE buatan3M atau sekualitas.
8. Patok tanda denga tulisan mof kabel, harus dipasang di atasnya sesuai ketentuan di
atas.
PEKERJAAN PLUMBING
3. Sebagian pipa air bersih yang melayani sekat plumbing atau perlengkapan lainnya,
kecuali kran biasa, kran penggelontor atau katup lainnya yang dilengkapi dengan
penutup integral harus dilengkapi dengan katup penutup yang dapat digunakan
untuk menyetop aliran air pada waktu perbaikan dan pemeliharaan tanpa menunggu
kerja alat plumbing dan perlengkapan lainnya.
5. Pipa yang menyeberang jalan, harus diselubungi pipa baja, dengan lebar celah antara
selubung dengan dinding luar pipa minimal 25 mm.
6. Kedalam celah diisi pasir, untuk menekan getaran.
3. Pipa yang menembus beton bangunan yang mempunyai lapisan kedap air, maka
rongga antara pipa dengan selubung harus dibuat kedap air.
4. Pipa yang menyebrang jalan harus diselubungi pipa baja, dengan lebar celah antara
selubung dengan dinding luar pipa minimal 25 mm.
5. Kedalam celah diisi pasir, untuk menekan getaran.
RH : 70%
Noise Level dalam ruangan yang dihuni yang disebabkan oleh instalasi AC tidak boleh
melampaui 40 Db atau kurang (ISO-NR 35)
INSTALASI TELEPON
Kabel :
Kabel feeder yang digunakan adalah jenis indoor telephone cable, dengan
kapasitas sesuai gambar rencana.
Kabel distribusi dari junction box tiap-tiap outlet memakai indoor telephone cable
sebanyak 2 pair diameter core 0,6 mm 1 pair dipakai untuk cadangan / spare, dan
dimasukkan dalam konduit.
Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada suatu
trunking kabel / cable tray.
Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga
kabel.
Semua kabel yang dipasang diatas trunking kabel harus didalam konduit.
Semua outlet kabel yang penempatan instalasinya hanya sampai di langit-langit
saja, harus memiliki spare panjang minimum 10 m dari titik instalasi outlet pada
gambar rencana.
Isolasi antara urat-urat kabel, dan isolasi antara urat kabel terhadap grounding
minimum 20 M ohm.
212
Konduit :
Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem. Jenis konduit yang
bisa dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dalam minimum 1,5 X diameter
kabel.
Untuk pemakaian konduit di dalam ruang yang memiliki ceiling ( langit-langit ) –
tidak tampak / Inbow cukup memakai konduit biasa.
Outlet Telepon :
Instalasi outlet telepon menggunakan sistem wall mounting yang mana untuk
pemilihan warna harus mendapat persetujuan dari perencana / direksi.
Keterangan
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf
pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume
pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
dan harga satuan tidak boleh diubah.
215
BILL OF QUANTITY
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan dan perataan lapangan 173,25 m2 -
2 Pengukuran dan pemasangan bowplank 56,70 m -
3 Air dan listrik penunjang pekerjaan 1,00 ls -
4 Administrasi dan dokumentasi 1,00 ls -
5 Direksi keet 1,00 ls -
6 Biaya penyelenggaraan K3 1,00 ls -
7 Penyelidikan tanah 1,00 ls -
JUMLAH SUB - A -
B PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1 Galian tanah pondasi footplat 150/150 54,00 m3 -
2 Galian tanah pondasi footplat 50/150 1,50 m3 -
3 Galian tanah pondasi lajur 58,38 m3 -
4 Galian tanah lantai 1 6,05 m3 -
5 Galian tanah tandon air bawah dia.1.440 cm 3,38 m3 -
6 Galian tanah bio septictank dia.90 cm 1,50 m3 -
7 Mini pile 25/25 panjang 12 m (pre boring+Pengadaan+pasang) 600,00 m -
8 Lantai kerja rabat beton 5 cm footplat 150/150 1,35 m3 -
9 Lantai kerja rabat beton 5 cm footplat 50/150 0,04 m3 -
10 Urugan pasir 5 cm di bawah pondasi lajur 3,43 m3 -
11 Aanstamping 20 cm 13,74 m3 -
12 Pasangan batu kali 36,06 m3 -
13 Footplat FP-150/150 :
- beton 13,50 m3 -
- tulangan 1.403,04 kg -
- bekisting 36,00 m2 -
14 Footplat FP-50/150 :
- beton 0,38 m3 -
- tulangan 28,44 kg -
- bekisting 1,00 m2 -
15 Kaki footplat KS-40/40 :
- beton 2,78 m3 -
- tulangan 775,36 kg -
- bekisting 27,84 m2 -
16 Sloof S-25/40 :
- beton 8,59 m3 -
- tulangan 1.717,74 kg -
- bekisting 90,14 m2 -
17 Sloof S-15/20 :
- beton 0,04 m3 -
- tulangan 5,53 kg -
- bekisting 0,72 m2 -
18 Urugan tanah kembali dipadatkan 58,63 m3 -
19 Urugan peninggian tanah dipadatkan 45,75 m3 -
20 Urugan pasir 10 cm di bawah lantai 15,25 m3 -
JUMLAH SUB - B -
216
Kepada Yth.
_____________
di ____________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani
Kontrak/Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun
berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai
ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun
2015.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ________________
Tembusan yth, :
1. ______________[PA/KPA K/L/D/]
2. ______________[APIP K/L/D/]
3. ______________[Pokja Pemilihan]
......... dst
221
Nomor:
Paket Pekerjaan:
1. Macam pekerjaan: ;
, 20
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP:
nama
[tandatangan]
GARANSI BANK
sebagai JAMINAN PELAKSANAAN
No.
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan/Jasa (SPPBJ)No.
tanggal ,apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
JAMINAN PELAKSANAAN
NomorJaminan: Nilai:
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya dalam melaksanakan
pekerjaan sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ) No. tanggal
untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal sampai dengan tanggal
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUHPerdata.
226
Dikeluarkan di _
pada tanggal_
TERJAMIN PENJAMIN
GARANSI BANK
sebagai JAMINAN UANG MUKA
No.
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan
atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen
Kontrak.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
GARANSI BANK
sebagai JAMINAN PEMELIHARAAN
No.
untukselanjutnyadisebut: PENJAMIN
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan untuk melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari
Penerima Jaminan berdasarkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp. 6000,00