2
TATA CARA PEMBAYARAN
DALAM RANGKA PELAKSANAAN APBN
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)
3
6
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
SATKER TUGAS PEMBANTUAN
Pasal 8 PMK Nomor 190/PMK.05/2012
ayat (3)
Penunjukan KPA atas pelaksanaan Tugas Pembantuan dilakukan oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga atas usul Gubernur/Bupati/ Walikota
ayat (4)
KPA Dalam rangka percepatan pelaksanaan anggaran, Menteri/Pimpinan
Lembaga dapat mendelegasikan penunjukan KPA atas pelaksanaan
Urusan Bersama dan Tugas Pembantuan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota
4
TUGAS & WEWENANG KPA
1 2
menetapkan PPK untuk melakukan tindakan
Menyusun DIPA yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja Negara
6
Menetapkan rencana pelaksanaan Memberikan supervisi dan konsultasi
kegiatan dan rencana penarikan
dana 5 dalam pelaksanaan kegiatan dan penarikan
dana
57 8
Mengawasi penatausahaan dokumen menyusun laporan keuangan dan kinerja
dan transaksi yang berkaitan dengan atas pelaksanaan anggaran sesuai dengan
pelaksanaan kegiatan dan anggaran peraturan perundang-undangan
5
TANGGUNG JAWAB KPA
01 Mengesahkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana
Merumuskan standar operasional agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan tentang
02 pengadaan barang/jasa pemerintah
Menyusun sistem pengawasan dan pengendalian agar proses penyelesaian tagihan atas beban APBN dilaksanakan sesuai
03 dengan peraturan perundang-undangan
Melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan pengadaan barang/jasa sesuai dengan keluaran (output)
04 yang ditetapkan dalam DIPA
Melakukan monitoring dan evaluasi agar pembuatan perjanjian/kontrak pengadaan barang/jasa dan pembayaran atas beban
05 APBN sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA serta rencana yang telah ditetapkan
Merumuskan kebijakan agar pembayaran atas beban APBN sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan
06 dalam DIPA
Melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dalam
07 rangka penyusunan laporan keuangan
6
TUGAS & WEWENANG PPK (1)
01 06
Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan Mengendalikan pelaksanaan
rencana penarikan dana berdasarkan DIPA perjanjian/kontrak
02
Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Menguji dan menandatangani surat bukti
Barang/Jasa
07 mengenai hak tagih kepada negara
7
TUGAS & WEWENANG PPK (2)
08 Membuat dan menandatangani SPP Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang
Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian
12 berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
8
PENGUJIAN YANG DILAKUKAN PPK DALAM
MENERBITKAN SPP
kesesuaian spesifikasi teknis dan volume ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan
barang/jasa sebagaimana yang tercantum dalam sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah
perjanjian/ kontrak dengan barang/jasa yang terima barang/jasa dengan dokumen
diserahkan oleh penyedia barang/jasa perjanjian/kontrak
9
TUGAS & WEWENANG PPSPM (1)
Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung
• kelengkapan dokumen pendukung SPP
• kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK
• kebenaran pengisian format SPP
• kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker
• ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker;
• kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai
• kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan pengadaan barang/jasa
• kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan
• kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai hak tagih;
• kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara;
• kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian/kontrak
10
TUGAS & WEWENANG PPSPM (2)
Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung
Membebankan tagihan pada mata Menyimpan dan menjaga keutuhan
anggaran yang telah disediakan seluruh dokumen hak tagih
11
BENDAHARA PENGELUARAN
12
PELAKSANAAN TUGAS KEBENDAHARAAN
BENDAHARA PENGELUARAN
Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan
1 membukukan uang/surat berharga dalam
pengelolaannya
13
02 PENYELESAIAN TAGIHAN NEGARA
14
PENYELESAIAN TAGIHAN (1)
Penyediaan Dana
1. Alokasi dana dicantumkan dalam DIPA;
2. Dalam hal pagu anggaran dalam DIPA tidak mencukupi untuk membiayai kegiatan, KPA melakukan revisi DIPA sesuai ketentuan Revisi DIPA;
3. KPA wajib memperhatikan sisa pagu DIPA sebelum membuat perikatan.
Mekanisme Pembayaran
1. Pembayaran tagihan belanja atas beban APBN untuk belanja pegawai/non pegawai dilaksanakan dengan mekanisme LS;
2. Pembayaran dengan mekanisme LS dilaksanakan ke rekening Pihak Ketiga/Penerima Pembayaran atau ke Rekening Bendahara;
3. Dalam hal pembayaran dengan mekanisme LS tidak dapat dilaksanakan, dapat dilakukan dengan mekanisme UP;
4. PPK harus menyatakan bahwa pembayaran tersebut tidak dapat dilakukan dengan mekanisme LS disertai alasan yang jelas;
5. Pernyataan PPK dilampirkan dalam pengajuan SPP.
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan barang/jasa berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah
15
PENYELESAIAN TAGIHAN (2)
Perjanjian/Kontrak Pengadaan brg/jasa
Percepatan Pengadaan Barang/Jasa
Pembuatan
Komitmen
RKAKL
1. Belanja Pegawai; disahkan DPR
2. Perjadin ;
3. Kegiatan swakelola
Penetapan keputusan termasuk honorarium
4. Belanja Bansos dalam Biaya Lelang alokasi Biaya Lelang
bentuk uang Proses Lelang
TA berjalan/revisi dicatat sbg KDP
Langsung
Pencatatan 5 hari kerja Tanda tangan
Perjanjian/kontrak KPPN kontrak/perjanjian
Komitmen
setelah DIPA
Email disahkan dan
berlaku efektif
1. Nama, kode satker, fungsi, sub fungsi, program, kegiatan, output, akun;
2. Nomor dan tanggal DIPA;
3. Nomor, nilai dan tanggal kontrak;
4. Uraian pekerjaan yg diperjanjikan;
5. Data penyedia barang/jasa;
6. Jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan;
7. Sanksi, adendum, cara pembayaran.
16
PENYELESAIAN TAGIHAN (3)
LS
UP
17
MEKANISME PEMBAYARAN UP
(PMK Nomor 178/PMK.05/2018 perubahan PMK 190/PMK.05/2012)
UP 1 (satu) bulan berikutnya jika belum dilakukan pengajuan penggantian UP, Kepala
TUP Untuk kegiatan mendesak, KPPN memotong UP sebesar 50% (lima puluh persen).
(Tunai &
KKP) Pemotongan dana UP dilakukan dengan cara:
Untuk UP setelah
memperhitungkan potongan UP dlm SPM dan/atau
Pertanggungja dibelanjakan min 50 %
menyetorkan ke Kas Negara.
waban
UP/TUP
Proporsi UP Tunai Potongan UP Pengembalian UP dicatat dalam
dan KKP sebesar Untuk TUP dapat pada SPM pengawasan
60% dan 40% dilakukan secara bertahap
Pemotongan
UP
Pertanggungja
waban UP Setor ke Kas Pengembalian UP dicatat dalam
Melalui BP Negara pengawasan
BPP
18
MEKANISME PEMBAYARAN TUP
Penilaian TUP oleh KPPN
UP tidak cukup membiayai kegiatan
SPP
Bukti yang sah : Bukti Pengeluaran yang sah beserta
LS 1. Surat keputusan; SPP faktur pajak dan SSP
GUP
Lainnya
2. Surat tugas/SPD; UP
3. Daftar penerima
pembayaran; Bukti penerimaan barang/jasa
4. Dok pendukung lainnya.
20
SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy)
Kuitansi/bukti pembelian
Bukti perpajakan
21
MEKANISME PENERBITAN SPM
SPM untuk pembayaran belanja pegawai disampaikan kepada KPPN paling lambat
tanggal 10 (sepuluh) sebelum bulan pembayaran
Bukti
SPM pengeluaran
Disimpan PPSPM Penyampaian SPM kepada KPPN dilakukan oleh petugas pengantar SPM yang sah
dan ditetapkan oleh PA/KPA dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Petugas Pengantar SPM menyampaikan SPM beserta dokumen pendukung dan
ADK SPM melalui Front Office Penerimaan SPM pada KPPN;
2. Petugas Pengantar SPM harus menunjukkan Kartu Identitas Petugas Satker
(KIPS) pada saat menyampaikan SPM kepada Petugas Front Office; dan
3. Petugas Pengantar SPM merupakan Pegawai Negeri Sipil pada satker.
UP : surat pernyataan KPA
22
MEKANISME PENERBITAN SP2D
Kelengkapan SPM
Penelitian KPPN tidak dapat menerbitkan SP2D apabila Satker belum mengirimkan data
SPM perjanjian/kontrak untuk pembayaran melalui SPM-LS kepada penyedia
Kebenaran SPM barang/jasa
Kesesuaian tandatangan
Penyelesaian SP2D dilakukan dengan prosedur standar operasional dan
Penulisan jumlah angka dan norma waktu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan
Kebenaran
SPM huruf
Kebenaran penulisan SPM Pencairan dana berdasarkan SP2D dilakukan melalui transfer dana dari
SP2D rekening kas umum negara kepada rekening pihak penerima yang ditunjuk
pada SP2D
Kebenaran perhitungan angka
Ketersediaan dana Bank menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala KPPN dalam hal
terjadinya kegagalan transfer dana/retur
Kesesuaian tagihan dengan
Pengujian data kontrak
SPM
Persyaratan pencairan dana
23
ALUR PENERBITAN SPP-GUP MENJADI SP2D
24
ALUR PENERBITAN SPP-LS MENJADI SP2D (Non Belanja Pegawai)
25
CAPAIAN REALISASI ANGGARAN
26
Pagu dan Realisasi Anggaran Ditjen Perdagangan Dalam Negeri TA 2020
Realisasi Anggaran (Per Jenis Belanja)
(dalam Rupiah)
Jenis Blokir
No Pagu APBN Pagu DIPA Realisasi % Real Sisa Anggaran % Sisa
Belanja
1 Pegawai 39.573.600.000 39.573.600.000 27.935.078.696 70,6% 11.638.521.304 29,4% -
Catatan
Total alokasi anggaran Ditjen Perdagangan Dalam Negeri TA 2020 setelah penyesuaian adalah sebesar Rp1.211,7 miliar, mengalami
penambahan sebesar Rp106 miliar dari pagu APBN.
Alokasi anggaran Ditjen Perdagangan Dalam Negeri pada TA 2020 merupakan Unit Eselon I dengan total pagu tertinggi lingkup
Kementerian Perdagangan, yaitu dengan alokasi sebesar 41,5% dari alokasi total pagu Kementerian Perdagangan.
Jenis belanja pada Ditjen Perdagangan Dalam Negeri yang mengalami penurunan di banding Pagu APBN adalah pada Belanja Modal
sebesar Rp1,1 miliar, sedangkan pada Belanja Barang mengalami kenaikan sebesar Rp107,1 miliar, hal ini salah satunya terkait
penambahan alokasi anggaran pembangunan pasar rakyat pada Satker Tugas Pembantuan.
Total realisasi anggaran per tanggal 30 November 2020 adalah sebesar Rp857 miliar atau 70,8%.
27
Komposisi Anggaran Ditjen Perdagangan Dalam Negeri TA 2020
(dalam Rupiah)
∑ % Pagu
No Kewenangan Pagu Realisasi % Real
Satker Total
KP (68,1%)
1 KP 5 824.670.501.000 68,1% 706.137.522.031 85,6%
28
Pagu dan Realisasi Anggaran Ditjen Perdagangan Dalam Negeri
Realisasi Anggaran (Per BKPK) (dalam Rupiah)
No Kode Kelompok Akun APBN DIPA Realisasi % Real Sisa Anggaran % Sisa
1 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 14.920.923.000 16.270.923.000 14.856.097.817 91,3% 1.414.825.183 8,7%
2 5122 Belanja Lembur 1.304.070.000 1.304.070.000 176.701.000 13,5% 1.127.369.000 86,5%
3 5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito 23.348.607.000 21.998.607.000 12.902.279.879 58,7% 9.096.327.121 41,3%
SUB TOTAL 39.573.600.000 39.573.600.000 27.935.078.696 70,6% 11.638.521.304 29,4%
4 5211 Belanja Barang Operasional 9.773.193.000 14.622.245.000 9.270.524.113 63,4% 5.351.720.887 36,6%
5 5212 Belanja Barang Non Operasional 34.070.045.000 587.106.231.000 577.078.337.862 98,3% 10.027.893.138 1,7%
6 5218 Belanja Barang Persediaan 12.485.689.000 11.253.090.000 6.858.337.282 60,9% 4.394.752.718 39,1%
7 5221 Belanja Jasa 117.405.550.000 73.283.252.000 45.325.851.453 61,9% 27.957.400.547 38,1%
8 5231 Belanja Pemeliharaan 2.831.638.000 2.845.000.000 1.556.754.928 54,7% 1.288.245.072 45,3%
9 5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 168.701.725.000 83.443.325.000 43.753.258.071 52,4% 39.690.066.929 47,6%
10 5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 7.203.478.000 145.600.000 0 0,0% 145.600.000 100,0%
Belanja Barang untuk diserahkan kepada
11 5261 87.017.624.000 45.662.449.000 8.412.546.000 18,4% 37.249.903.000 81,6%
masyarakat/Pemda
Belanja Barang Fisik dan Penunjang Dana
12 5262 Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk 622.577.098.000 347.491.075.000 133.127.418.101 38,3% 214.363.656.899 61,7%
diserahkan kepada pemerintah daerah
Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada
13 5263 0 3.379.175.000 2.200.671.172 65,1% 1.178.503.828 34,9%
masyarakat/Pemda
SUB TOTAL 1.062.066.040.000 1.169.231.442.000 827.583.698.982 70,8% 341.647.743.018 29,2%
14 5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 3.159.377.000 2.324.415.000 1.975.703.440 85,0% 348.711.560 15,0%
15 5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 200.000.000 200.000.000 98.560.000 49,3% 101.440.000 50,7%
16 5361 Belanja Modal Fisik Lainnya 757.497.000 439.491.000 157.100.000 35,7% 282.391.000 64,3%
SUB TOTAL 4.116.874.000 2.963.906.000 2.231.363.440 75,3% 732.542.560 24,7%
TOTAL 1.105.756.514.000 1.211.768.948.000 857.750.141.118 70,8% 354.018.806.882 29,2%
29
Tren Realisasi Anggaran Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (2017 – 2020)
90% 85% 100.0% 85.4%
76.9%
80% 70% 90.0%
Ditjen PDN Kantor Pusat 80.2%
83.1%
70% 80.0% 78.5% 80.0% 81.4%
53%
60% 62% 73.63%
70.0%
54% 55% 57% 60.0% 61.88%
50%
50.0%
40% 37.47% 40.0% 2.17% 3.59%
30% 0.97% 2.59% 33.44%
1.67%
25.03% 30.0% 29.07%
03% 3.8% 5.39% 24.18% 26.37%
20% 00% 01% 04% 05% 17.21% 20.0% 0.5% 2.0% 5.1% 7.0% 22.35%
13.06%
10% 10.38% 10.0%
20.52%
00% 0.0%
9.19%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
2017 2018 2019 Tren 3 tahun 2020 2017 2018 2019 Tren 3 tahun 2020
100.0% 100%
70.03%89.7% 89%
90.0% 90%
Dekonsentrasi 86.14% Tugas Pembantuan 85.27%
80.0% 56.56% 80%
70.0% 42.37% 70%
60.0% 33.83% 61.5% 60%
40.23%
50.0% 26.49% 50%
45.9%
40.0% 2.02% 19.3% 39.7% 40% 21.13%
6.32% 13.07% 00% 00% 3.77%
30.0% 30% 00% 9.44%
10.0% 00% 15% 35%
20.0% 0.0% 0.0% 0.4% 4.2% 32.6% 20% 00% 0.00% 0.00% 00%
0.47%
0.00% 02%
10.0% 25.9% 10% 0.04% 00% 00%
18.05%
0.0% 00%
-10.0% JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES -10% JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
2017 2018 2019 Tren 3 tahun 2020 2017 2018 2019 Tren 3 tahun 2020
30
Pagu dan Realisasi Anggaran Kewenangan Tugas Pembantuan (TP)
Pagu Tugas Pembantuan Tahun 2020 (per Jenis BKPK) (dalam rupiah)
No BKPK Uraian Pagu Real % 322.1 M
1 5211 Belanja Barang Operasional 4.254.693.000 1.778.547.000 41,8%
115 Satker
2 5212 Belanja Barang Non Operasional 1.479.300.000 580.661.580 39,3%
3 5218 Belanja Barang Persediaan 907.913.000 298.288.501 32,9%
4 5221 Belanja Jasa 6.000.000 800.000 13,3% 137.5 M
Pagu
5 5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 10.011.019.000 1.722.664.173 17,2%
42 M Realisasi
Belanja Barang Fisik dan Penunjang Dana 16 Satker
6 5262 Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk 347.491.075.000 133.127.418.101 38,3%
diserahkan kepada Pemda 0M
31
Capaian dan Kendala Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat (2015-2020)
(Miliar rupiah)
Pembangunan Pasar
No. Tahun Sumber Dana Anggaran Realisasi
Rencana Terbangun
1 2015 Tugas Pembantuan 186 163 1.371,1 1.229,9
2 2016 Tugas Pembantuan 169 129 1.288,5 1.094,4
3 2017 Tugas Pembantuan 241 205 1.479,5 1.351,9
4 2018 Tugas Pembantuan 292 216 1.401,9 1.248,2
5 2019 Tugas Pembantuan 229 214 1.029,9 916,9
6 2020 Tugas Pembantuan 143 On Progress 364,1 137,5
Total 1.117 927 6.935,00 5.978,8
CATATAN
Dari tahun 2015, realisasi Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat selalu dibawah rencana pembangunan, dengan persentase tertinggi terdapat
pada tahun 2019, yaitu terbangun 214 pasar dari rencana sebanyak 229 pasar.
Beberapa kendala Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Terlambatnya penerbitan DIPA Satker Tugas Pembantuan yang sebagian besar terbit pada Triwulan II, sehingga Satker tidak cukup waktu untuk
melakukan pelelangan pembangunan pasar;
2. Surat Keputusan Menteri Perdagangan terkait penunjukan Pejabat perbendaharaan pada Satker Tugas Pembantuan yang membutuhkan waktu
cukup lama;
3. Perubahan kebijakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terkait lokasi pembangunan pasar
32
10 Satker Realisasi Tertinggi Satker Tugas Pembantuan TA 2020
(dalam rupiah)
No Kode Satker Nama Satker Jumlah Pagu Realisasi % Realisasi
1 032544 DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI 3.000.000.000 2.913.991.000 97,1%
DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
2 401796 3.000.000.000 2.839.598.400 94,7%
KABUPATEN KOLAKA TIMUR
3 401801 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIAK NUMFOR 2.500.000.000 2.241.766.600 89,7%
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
4 401798 2.500.000.000 1.916.740.700 76,7%
KABUPATEN BUTON SELATAN
5 401786 DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BARITO UTARA 2.500.000.000 1.845.589.000 73,8%
6 119303 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Empat Lawang 2.500.000.000 1.835.729.500 73,4%
7 185159 DINAS PERDAGANGAN KOTA PARE-PARE 3.000.000.000 2.175.751.100 72,5%
8 401797 DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN BUTON 3.000.000.000 2.171.836.600 72,4%
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN
9 403727 2.500.000.000 1.803.549.100 72,1%
BENGKULU SELATAN
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PENANAMAN MODAL KAB.
10 200631 2.500.000.000 1.760.702.060 70,4%
BOMBANA
CATATAN
Persentase tertinggi penyerapan Satker Tugas Pembantuan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri terdapat pada Satker Dinas Perdagangan, Perindustrian,
Kabupaten Boyolali, dengan realisasi anggaran sebesar Rp2,91 miliar atau mencapai 97,1%.
Masih terdapat 16 Satker Tugas Pembantuan yang sampai 30 November belum terdapat realisasi. Mengingat waktu efektif tahun 2020 kurang dari 1
bulan, agar Satker dapat segera merealisasikan anggarannya.
33
Informasi Data Kontrak Satker Tugas Pembantuan TA 2020
∑ Kontrak Penandatanganan Kontrak
1 195 Kontrak
Bulan Pagu Kontrak Realisasi
Kontrak
Pagu Terkontrak
2 276,4 miliar Sep 98 137.173.093.702 67.440.797.755
Okt 96 139.167.155.864 55.243.726.922
Informasi
Kontrak pengadaan barang/jasa yang ditandatangani mendekati akhir tahun
anggaran akan menyebabkan terjadinya penumpukan pengajuan tagihan Jatuh Tempo Kontrak
pada akhir tahun.
Jumlah kontrak pada Satker TP yang ditandatangani pada bulan September Bulan Pagu Kontrak Realisasi
Kontrak
dan Oktober 2020 adalah sebanyak 194 Kontrak, dengan total pagu sebesar
Rp276,4 miliar. Hal tersebut dikarenakan DIPA Satker TP baru terbit pada Nov 1 2.913.991.000 2.913.991.000
bulan Agustus 2020. Des 194 273.522.266.566 119.770.533.677
Jumlah kontrak jatuh tempo terbanyak terdapat pada bulan Desember 195 276.436.257.566 122.684.524.677
2020, sehubungan dengan pekerjaan fisik berupa Pembangunan Pasar
Rakyat TA 2020 pada Satker TP yang penyelesaiannya pada akhir Desember
2020, dengan total tagihan sebesar Rp273,5 miliar.
34
Prinsip Penyelesaian Pekerjaan Akhir Tahun
Pekerjaan dari suatu kontrak tahunan yang dibiayai dari Rupiah
Murni, harus selesai pada akhir masa kontrak dalam Tahun
Anggaran berkenaan.
fisik uang
35
PENERIMAAN & PENGELUARAN
36
Pengajuan SPM-LS Kontraktual
PENGELUARAN
SPM LS Kontraktual
Pengajuan SPM Tanggal 1 Oktober 2020 s.d. 16 Desember 2020
• Kontrak sampai dengan tanggal 30 November 2020 didaftarkan paling lambat 3 Desember.
• Kontrak setelah 30 November 2020 harus sudah didaftarkan 5 HK setelah ditandatangani.
• Ketentuan pengajuan SPM LS Kontraktual diatur sejak 1 Oktober 2020 dengan percepatan
penyampaian SPM ke KPPN.
Batas Waktu Penyelesaian
Batas Waktu Pengajuan SPM SPM dengan BAST/BAPP Batas Waktu Penyelesaian SP2D
12 Oktober 2020 s.d. 30 September 2020
23 Oktober 2020 1 s.d. 13 Oktober 2020
Sesuai norma waktu
09 November 2020 14 s.d. 26 Oktober 2020
24 November 2020 27 Okt s.d. 12 Nov 2020
08 Desember 2020 13 s.d. 30 November 2020 11 Desember 2020
15 Desember 2020 1 s.d. 8 Desember 2020 17 Desember 2020
16 Desember 2020 9 s.d. 14 Desember 2020 21 Desember 2020
17 Desember 2020 15 s.d 31 Desember 2020 21 Desember 2020
12
Pengajuan SPM-LS dengan Jaminan Pembayaran Akhir Tahun Anggaran
SPM-LS kontraktual dengan BAST/BAPP tanggal 15 SPM, Asli Jaminan, 1
Surat Kuasa Klaim
s.d. 31 Desember 2020 dilampiri dengan jaminan Surat
pembayaran akhir tahun anggaran. pernyataan BAPP/BAST, Copy
wanprestasi Jaminan
3a
pemeliharaan
SPM-LS kontraktual dengan BAST/BAPP tanggal 15 SPP
s.d. 31 Desember 2020 diajukan paling lambat Surat Pemberitahuan, 3b
SP3 Copy Surat
Kesangggupan
tanggal 17 Desember 2020. 3d
Penyelesaian SP2D paling lambat tanggal 21 Surat pernyataan
8
wanprestasi,
Desember 2020. SPNP, Surat
permintaan klaim SP2D
2
Proses penyelesaian SA TKER Asli Jaminan
3c 4
1. Satker mengajukan SPM-LS kontraktual BAST/BAPP tgl 15-31 Des
2020 ke KPPN dengan dilampiri asli jaminan dan surat kuasa klaim; 7 5/9
2. KPPN menerbitkan SP2D atas SPM-LS.
Penyedia Brg/Jasa Bank Umum/Lembaga
Penjamin
1 Diselesaikan 100% 2 Tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan 100% 3 Wanprestasi
3a. PPSPM menyampaikan 3b. KPA menyampaikan pemberitahuan dilampiri copy 3c. KPA/PPK menerbitkan surat pernyataan wanprestasi dan/atau
BAPP/BAST dilampiri surat pernyataan kesanggupan; pemutusan kontrak, SPNP, SP3 kepada penyedia barang/jasa;
copy jaminan 5. KPPN melakukan klaim pencairan Jaminan pada hari 3d. KPA/PPK menembuskan surat pernyataan wanprestasi dan/atau
pemeliharaan paling kerja berikutnya; pemutusan kontrak, SPNP, SP3 kepada KPPN;
lambat 5 HK setelah • Penyetoran atas klaim Jaminan menggunakan 7. Penyedia barang/jasa melakukan pengembalian ke Kas Negara
kontrak berakhir; kode BA, Es I, dan Satker; paling lambat 7 HK;
4. KPPN menyerahkan asli • Penyetoran pd Des 2020 dibukukan sbg 8. KPA/PPK menyampaikan Surat pernyataan wanprestasi, SPNP, dan
jaminan akhir tahun. pengembalian belanja TA berkenaan (kode akun surat permintaan klaim ke KPPN bila Penyedia barang/jasa tidak
belanja yang bersangkutan), setelah tgl 31 Des 2020 melakukan pengembalian;
dibukukan sebagai Penerimaan Kembali Belanja 9. KPPN melakukan klaim jaminan pada HK berikutnya setelah
Kontrak dengan nilai sampai dengan TAYL (42591x)
Rp50 juta dilampiri dengan SPTJM
menerima surat permintaan pencairan/Klaim, .
Penggunaan TUP
Pengajuan SPM TUP
Belanja Operasional dan Belanja Non-operasional 7 Desember 2020
43
Batas Waktu dalam LLAT 2020
44
Pengajuan SPM
LS Kontraktual Batas Pengajuan SPM
TERIMA KASIH Faksimili (021) 3813039 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4
Jakarta 10710
SITUS www.djpb.kemenkeu.go.id