Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pokok dan Wewenang PPK (Perpres 16/2018, pasal 11)

(1) PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c
memiliki tugas: 

a. menyusun perencanaan pengadaan;


b. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c. menetapkan rancangan kontrak;
d. menetapkan HPS;
e. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;
f. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
g. menetapkan tim pendukung;
h. menetapkan tim atau tenaga ahli;
i. melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah);
j. menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
k. mengendalikan Kontrak;
l. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;
m. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/ KPA dengan berita acara
penyerahan;
n. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan; dan
o. menilai kinerja Penyedia.

(2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK melaksanakan
tugas pelimpahan kewenangan dari PA/ KPA, meliputi:

a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan


b. mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja
yang telah ditetapkan.

(3) PPK dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu
oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

Beberapa Catatan Kesimpulan Tugas PPK sebagai berikut;

Menyusun Perencanaan pengadaan = menyusun spek, HPS dan rancangan kontrak


1. Menetapkan tim pendukung seperti  tenaga administrasi, direksi lapangan, direksi
teknis
2. Menetapkan tim atau tenaga ahli yaitu tim atau orang yang kompeten melaporkan
pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA,  untuk Prepres 16/2018 serah
terima dengan penyedia dilakukan oleh PPK ( bukan oleh PPHP lagi), maka PPK dapat
melakukan sendiri, atau dibantu tim pendukung, tim atau tenaga ahli dan atau konsultan
pengawas 
3. Melaksanakan E-purchasing = PPK dapat langsung bertransaksi produk-produk
katalaog. PPK bisa melakukan sendiri epurchasing. Sedangkan nilai s.d Rp 200jt  oleh
pejabat pengadaan
4. Menilai kinerja Penyedia yaitu menilai pelaksanaan kontrak oleh penyedia
5. PPK  dapat dibantu oleh Pengelola pengadaan barang / jasa = dibantu oleh jabatan
fungsional pengadaan

Catatan :

1. PPK ditetapkan oleh PA (Pengguna Anggaran), Pasal 9 Ayat 1 huruf  g Perpres


16/2108 ;
2. PPK memiliki kewenangan menandatangani kontrak sebagai pelimpahan
kewenangan dari PA/KPA ;
3. Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk, KPA dapat merangkap sebagai
PPK ;
4. PPK dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa ;
5. Setelah Pekerjaan selesai 100%, PPK memeriksa, menerima Pekerjaan dan
menandatangani Berita Acara Serah Terima.
6. PPK menetapkan Pengenaan sanksi denda keterlambatan dalam Kontrak sebesar 1
% (satu permil) dari nilai kontrak atau nilai bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan
;
7. PPK wajib memiliki sertifikat kompetensi di bidang pengadaan barang/jasa paling
lambat Desember 2023 ;
8. PPK dapat mengusulkan Pengenaan Sanksi Daftar Hitam ;
9. PPK dapat dibantu oleh Pengeolal Pengadaan. 

Tugas-tugas lain dari PPK selain tersebut di atas antara lain :

Mengusulkan kepada PA/KPA :

1. Perubahan paket pekerjaan, dan/atau


2. Perubahan jadwal kegiatan pengadaan
3. Menetapkan tim pendukung
4. Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer) untuk
membantu pelaksanaan tugas Unit Layanan Pengadaan
5. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia
barang/jasa.
Sedangkan berdasarkan pasal 13 Perpres No. 54 Tahun 2010, PPK dilarang mengadakan ikatan
perjanjian atau menandatangani kontrak dengan penyedia barang/jasa apabila belum tersedia
anggaran atau tidak cukup tersedia anggaran yang dapat mengakibatkn dilampauinya batas
anggaran yang tersedia untuk kegiatan yang dibiayai dari APBN/APBD.

Syarat-syarat Menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai tugas pokok PPK atau dalam bahasa inggrisnya The
commitment maker official, lalu sebenarnya apa sajakah syarat-syarat seseorang bisa menduduki
jabatan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)?. Berikut ini uraiannya.

Dalam Perpres 54 Tahun 2010 pasal 12 ayat 2, syarat menjadi PPK tersurat dengan tegas :

1. memiliki integritas;
2. memiliki disiplin tinggi;
3. memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk
melaksanakan tugas;
4. mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki keteladanan dalam
sikap perilaku serta tidak pernah terlibat KKN;
5. menandatangani Pakta Integritas;
6. tidak menjabat sebagai pengelola keuangan; dan
7. memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa.

Kemudian dijelaskan lagi bahwa persyaratan manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c adalah:

1. berpendidikan paling kurang Sarjana Strata Satu (S1) dengan bidang keahlian
yang sedapat mungkin sesuai dengan tuntutan pekerjaan;
2. memiliki pengalaman paling kurang 2 (dua) tahun terlibat secara aktif dalam
kegiatan yang berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa; dan
3. memiliki kemampuan kerja secara berkelompok dalam melaksanakan setiap
tugas/pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai