Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran
Berdasarkan
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 62/2023 tentang
Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Serta Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan

Bab VI: Pelaksanaan Anggaran


Pasal 180-232

1
Pengguna Anggaran dan Bendahara Umum Negara
Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat lainnya (ad Bertanggungjawab memastikan ketersediaan dana
Pengguna Kuasa BUN Pusat
interim) selaku penyelenggara urusan tertentu dalam dalam rangka pencairan dana atas beban DIPA
Anggaran (Dirjen Perbendaharaan)
pemerintahan

Wewenang Paling
Tugas dan Wewenang PA Dilimpahkan ke a) melaksanakan penerimaan dan pengeluaran Kas Negara dalam rangka
KPA pengendalian pelaksanaan anggaran negara;
1. Menyusun DIPA; b) melakukan pembayaran tagihan pihak ketiga sebagai pengeluaran anggaran; dan
2. Merinci Bagian Anggaran yang dikelola oleh masing masing satker c) melakukan penyusunan laporan keuangan tingkat Kuasa BUN Pusat.
3. Menetapkan kepala satker atau pejabat lain sebagai KPA (bersifat ex-
officio)
Kuasa BUN Daerah Bertanggungjawab terhadap kesesuaian penerima
4. Menetapkan Pejabat Perbendaharaan lainnya
5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran (Kepala KPPN) pembayaran pada SPM dan ketepatan waktu
penerbitan SP2D
yang dikelolanya;
Wewenang
Bertanggung jawab secara:
a. formil: tanggung jawab atas pengelolaan keuangan K/L yang dipimpin a) kesesuaian penerima pembayaran berdasarkan perintah pembayaran dari PPSPM;
b. Materil: . tanggung jawab atas penggunaan anggaran dan keluaran yang dan
dihasilkan atas beban anggaran negara b) ketepatan waktu penerbitan SP2D

Tugas
PA dapat menunjuk pejabat lain selain kepala Satker sebagai KPA dlm hal:
a) Satker dipimpin oleh pejabat yang bersifat komisioner; a) melaksanakan standar operasional prosedur pengujian SPM dan penerbitan SP2D;
b) Satker dipimpin oleh pejabat Eselon I atau setingkat Eselon I; b) memastikan Satker menggunakan sistem dan prosedur pembayaran yang telah
c) Satker yang dibentuk berdasarkan penugasan khusus; distandardisasi oleh BUN;
d) Satker yang pimpinannya mempunyai tugas fungsional; atau
c) memastikan Satker menyampaikan rencana penarikan dana yang tepat waktu dan akurat;
e) Satker Lembaga Negara.
d) melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran dalam rangka manajemen kas; dan
e) memantau pencairan anggaran kepada penerima pembayaran.

INDONESIAN TREASURY
2
PEJABAT PERBENDAHARAAN
Kuasa Pengguna Anggaran
Tugas dan Wewenang
Pelaksana Tugas KPA
 Menyusun DIPA;
 Menetapkan PPK dan PPSPM;
Jabatan tidak terisi dan menimbulkan
 Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
Jabatan KPA dianggap lowongan jabatan
berhalangan apabila;
 Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan
rencana pencairan dana;
Pejabat definitif tidak dapat
bertugas > 45 hari kalender
 Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara;
 Melakukan pengujian tagihan dan perintah a. pejabat 1 (satu) tingkat dibawah kepala satker
pembayaran atas beban anggaran negara;
yang memiliki tusi terkait keuangan/umum/rumah
 Memberikan supervisi, konsultasi, dan tangga/tata usaha kepegawaian/perlengakapan
pengendalian pelaksanaan kegiatan dan anggaran; Tidak
 Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi menjabat
yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan Menteri/Pimpinan Lembaga dapat b. pejabat 2 (dua) tingkat dibawah kepala satker sebagai
anggaran; dan menetapkan plt KPA dengan yang memiliki tusi terkait keuangan dalam hal PPK
 Menyusun laporan keuangan dan kinerja sesuai ketentuan pejabat pada huruf a berhalangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bertanggung jawab secara: c. Merupakan Pejabat pelaksana tugas kepala Satker


a. formil: tanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPA atau pejabat lain selain kepala Satker dalam hal
b. Materil: . tanggung jawab atas penggunaan anggaran dan keluaran yang
pejabat pada huruf a dan huruf b berhalangan
dihasilkan atas beban anggaran negara
atau menjabat sebagai PPK
Penetapan tidak terikat Tahun Anggaran dan berakhir saat
satker dilikuidasi atau tidak mendapatkan anggaran DIPA

INDONESIAN TREASURY 4
Pejabat Pembuat Komitmen
Tugas dan Wewenang melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara
tindakan yang

 Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan Bertanggung jawab terhadap:
dana; a. Kebenaran materiil dan akibat dari penggunaan bukti hak
 Menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa; tagih Jabatan tidak terisi
b. Kebenaran data supplier dan data kontrak
 Membuat, menandatangani, dan melaksanakan perjanjian dengan
c. Keseseusaian barang/jasa dengan spesifikasi teknis
penyedia barang/jasa;
d. Penyelesaian pengujian tagihan dan penerbitan SPP tepat
 Melaksanakan kegiatan swakelola; waktu
 Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian yang
dilakukannya; Dibantu oleh PPABP dan PBDK untuk administrasi belanja pegawai
 Mengendalikan pelaksanaan perikatan;
a. PPABP memiliki tugas dan wewenang yang berhubungan dengan
pengelolaan administrasi belanja pegawai
 Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih b. PBDK memiliki tugas dan wewenang yang berhubungan dengan pengelolaan
kepada negara;
administrasi kepegawaian untuk pembayaran belanja pegawai melalui
 Membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain yang interkoneksi antara aplikasi kepegawaian dengan aplikasi gaji.
dipersamakan dengan SPP;
 Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA;
 Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA Tugas dan Wewenang Lainnya
dengan Berita Acara Penyerahan;
 Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan 1. menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
kegiatan; 2. memastikan telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai
 Menerbitkan dan menyampaikan SPP ke PPSPM; hak tagih kepada negara;
3. mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan prestasi kegiatan;
 Menyampaikan rencana penarikan dana kepada KPPN; dan 4. memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara; dan
 Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan 5. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia barang/jasa.
tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja
negara.

INDONESIAN TREASURY
5
Pejabat Penanda Tangan SPM
melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan pengujian tagihan dan
Tugas dan Wewenang perintahpembayaran atas beban anggaran negara

 menguji kebenaran SPP atau dokumen lain yang dipersamakan dengan


SPP beserta dokumen pendukung;
 menolak dan mengembalikan SPP, apabila tidak memenuhi persyaratan Bertanggung jawab terhadap:
a. kebenaran administrasi, kelengkapan administrasi, dan keabsahan administrasi
untuk dibayarkan;
dokumen hak tagih yangmenjadi dasar penerbitan SPM
 membebankan tagihan pada akun yang telah disediakan; b. kebenaran dan keabsahan atas SPM
 menerbitkan SPM atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPM; c. akibat yang timbul dari pengujian SPP dan/atau penerbitan SPM
 menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih; d. ketepatan waktu penerbitan SPM dan penyampaian SPM kepada KPPN.
 melakukan pemantauan atas ketersediaan pagu anggaran, realisasi
belanja, dan penggunaan UP/TUP;
 memperhitungkan kewajiban penerima hak tagihan apabila penerima
hak tagihan masih memiliki kewajiban kepada negara;
 menerbitkan dan menyampaikan SPM ke KPPN;
 menyampaikan laporan atas pelaksanaan pengujian dan perintah
pembayaran kepada KPA secara periodik; dan
 melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.

INDONESIAN TREASURY
6
Ketentuan Lain
Pejabat Fungsional Pengaturan PPK >1
• PPK, PPSPM, B.Peng, B.Pen, dan BPP diprioritaskan berasal dari pejabat fungsional di bidang pengelolaan
KPA dapat menetapkan lebih dari
keuangan APBN yang dibina oleh Kementerian Keuangan dan memiliki sertifikat kompetensi PPK/PPSPM
1 PPK dengan pertimbangan;
dan sertifikat bendahara sesuai dengan jenis pengangkatannya masing-masing
• Dalam hal tidak terdapat pejabat fungsional, KPA/Kasatker menetapkan pegawai yang memiliki sertifikat Kompleksitas kegiatan dalam
DIPA, Besarnya alokasi anggaran,
kompetensi.
• Kepemilikan Sertifikat Kompentensi PPK/PPSPM dilaksanakan sesuai dengan PMK-211/PMK.09/2019 dan Letak geografis
dan Kepemilikan Sertifikat Bendahara dilaksanakan sesuai dengan PMK 126/PMK.05/2016 jo PMK
128/PMK.05/2017

Standar Kompetensi
Pejabat perbendaharaan harus memenuhi standar Lain-lain
Kompetensi mengikuti Peraturan Menteri Keuangan
Pengaturan mengenai standar kompetensi kerja khusus bagi KPA, PPK,
dan PPSPM
lainnya Masa berlaku
Tidak terikat tahun anggaran dan berakhir saat penetapan
PPK, telah memiliki sertifikat kompetensi
KPA berakhir
KPA dapat menetapkan pejabat di PPK
luar Satuan Kerja sebagai PPK PPSPM, telah memiliki sertifikat Berhalangan
dan/atau PPSPM dalam hal kompetensi PPSPM
kebutuhan organisasi dan diatur KPA dapat menetapkan pejabat perbendaharaan pengganti
KPA agar berkoordinasi dengan K/L terkait dan sementara
dalam ketentuan perundang- menyampaikan SK maksimal 5 hari kerja setelah
undangan, dengan ketentuan; penandatanganan

INDONESIAN TREASURY
7
KOMITMEN
Jenis Komitmen
• Komitmen merupakan dasar timbulnya hak tagih
• Anggaran yang sudah terikat dengan komitmen tidak dapat digunakan untuk kebutuhan lain.

Terdiri dari

Kontrak Penetapan
• bukti Keputusan
pembelian/pembayaran; • surat keputusan;

• kuitansi; • surat perintah;

• surat Perintah Kerja • surat tugas;


(SPK); • surat keterangan; Ditetapkan oleh;

• surat perjanjian; dan/atau


a) pejabat pembina kepegawaian;
• Surat/bukti pesanan. • surat perjalanan dinas. b) KPA;
c) PPK; atau
d) pejabat berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

INDONESIAN TREASURY
9
Jenis-Jenis Kontrak
Bukti Pembelian/Pembayaran Surat Perjanjian
• Diterbitkan Penyedia • Diterbitkan dan ditandatangani paling kurang oleh PPK dan Penyedia
• Paling sedikit memuat; Tanggal Pembelian/Pembayaran, Nama Penyedia, • Berisi kesepakatan para pihak mengenai pekerjaan
Uraian Barang/Jasa yang dibeli/dibayar, Kuantitas Barang/Jasa yang • Paling sedikit memuat; nama dan kode Satker, nomor dan tanggal surat, nama PPK, uraian
dibeli/dibayar, dan jumlah pembayaran barang/jasa, nama penyedia, hak dan kewajiban para pihak, jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan, nilai kontrak
Kuitansi
• Diterbitkan dan ditandatangani paling kurang oleh PPK dan Penyedia
• Paling sedikit memuat; Tanggal Pembelian/Pembayaran, Nama Penyedia, Surat/Bukti Pesanan
Uraian Barang/Jasa yang dibeli/dibayar, Kuantitas Barang/Jasa yang
• Dibuat oleh PPK
dibeli/dibayar, dan jumlah pembayaran • Ditujukan kepada penyedia barang/jasa dengan tujuan untuk memesan barang/jasa
• Diterbitkan sebagai pengganti bukti pembayaran dalam hal penyedia tidak melalui e-purchasing sesuai dengan ketentuan yang berlaku
menerbitkan Bukti Pembelian dan/atau Bukti Pembayaran tidak memenuhi • Paling sedikit memuat; nama Pemesan, nama Penyedia, Barang/Jasa yang dipesan,
persyaratan spesifikasi teknis barang, dan jumlah pembayaran
• Penggunaan surat/bukti pesanan untuk pengadaan barang/jasa dapat ditindaklanjuti dengan surat
perintah kerja atau surat perjanjian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Surat Perintah Kerja


• Diterbitkan dan ditandatangani paling kurang oleh PPK dan Penyedia
• Berisi perintah pelaksanaan pekerjaan kepada Penyedia
• Paling sedikit memuat; nama dan kode Satker, nomor dan tanggal surat, nama
PPK, uraian barang/jasa, nama penyedia, hak dan kewajiban para pihak,
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, nilai kontrak

INDONESIAN TREASURY
10
Penatausahaan Komitmen

Komitmen dalam bentuk kontrak


harus didaftarkan kontrak dan
suppliernya
Untuk Kontrak didaftarkan ke KPPN KPPN
Kontrak paling lambat 5 hari kerja setelah
tandatangan kontrak
Didaftarkan
Komitmen Penerbitan Nomor
Register Supplier dan
Penetapan PPK mendaftarkan data supplier
(antara lain nama, NPWP, dan nomor
Nomor Register Kontrak
Keputusan rekening) dan data kontrak, nama
rekanan, nilai kontrak, jangka waktu
Komitmen dalam bentuk dan jadwal pembayaran) ke KPPN.
penetapan keputusan
didaftarkan suppliernya

INDONESIAN TREASURY
11
Pengajuan Tagihan
Dapat disampaikan secara elektronik dalam hal telah interkoneksi sistem

a) Prestasi pekerjaan/pengeluaran riil;


b) daftar perhitungan/nominatif penerima pembayaran untuk
Pengajuan tagihan dilakukan berdasarkan atas yang lebih dari 1 (satu) penerima;
Belanja Pegawai
komitmen dan bukti bukti yang sah untuk c) penyelesaian kewajiban perpajakan dan/atau kewajiban
memperoleh pembayaran, meliputi: kepada negara sesuai dengan ketentuan peraturan a) daftar perhitungan gaji pegawai yang ditandatangani oleh PPABP,
perundangan; dan/atau Bendahara Pengeluaran, dan KPA/PPK;
d) persyaratan lainnya. b) daftar perhitungan tunjangan kinerja untuk pembayaran tunjangan
kinerja; daftar perhitungan uang makan untuk pembayaran uang
makan;
c) daftar perhitungan uang lembur untuk pembayaran uang lembur; dan
Dokumen Persyaratan d) persyaratan lain sebagaimana diatur dalam ketentuan pembayaran
Lainnya belanja pegawai.

Bentuk
Prestasi Pekerjaan
Belanja Barang, Modal, Bansos, dll
a) surat tagihan penggunaan daya dan jasa yang sah untuk pembayaran langganan daya dan jasa;
a) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; Tagihan disampaikan ke b) daftar perhitungan/nominatif perjalanan dinas dan dokumen pendukunganya untuk pembayaran
b) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang; PPK paling lambat 5 perjalanan dinas;
c) Berita Acara Pembayaran; hari kerja setelah timbul c) jaminan dalam hal barang/jasa belum diterima;
d) Berita acara kemajuan pekerjaan; dan/atau hak tagih d) pembayaran pengadaan tanah:
e) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai dengan 1) berita acara pelepasan hak atas tanah atau penyerahan tanah;
ketentuan mengenai pengadaan barang dan jasa 2) surat pelepasan hak adat (apabila diperlukan);
3) pernyataan dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi lokasi tanah yang
pemerintah.
disengketakan bahwa pengadilan negeri tersebut dapat menerima uang penitipan ganti
kerugian, dalam hal tanah sengketa;
4) persyaratan lainnya
e) persyaratan lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan menteri keuangan mengenai
pembayaran belanja barang, belanja modal, bantuan sosial, dan belanja lainnya.

INDONESIAN TREASURY
12
Mekanisme LS
Prinsip
Prinsip utama pembayaran dilakukan dengan Mekanisme LS kepada penerima hak pembayaran

Tujuan Pembayaran
Digunakan untuk pembayaran kepada:
Aparatur negara, Penyedia, dan/atau Pihak lain
(meliputi perseorangan, kelompok masyarakat, Dalam hal pembayaran tidak bisa langsung kepada penerima, maka dapat melalui;
lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, 1. Bendahara Pengeluaran (Honorarium, perjadin atas dasar SK, belanja pegawai kepada pegawai negeri,
organisasi internasional, dan/atau badan usaha. pejabat negara, dan/atau pejabat lainnya setelah mendapat persetujuan dari Kuasa BUN)
2. Bank/Pos/Lembaga Keuangan bukan Bank (Belanja Bansos, Belanja Banper, sesuai peraturan
perundangan)

Pelaksanaan
Dapat dilakukan melalui: Bendahara pengeluaran,
Bank/Pos/Lembaga Keuangan Bukan Bank. Sesuai
ketentuan perundang undangan

INDONESIAN TREASURY
13
Mekanisme UP dan TUP
Bentuk UP
Prinsip
UP Tunai: UP yang diberikan dalam bentuk uang tunai kepada BP/BPP melalui
Digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari Satker rekening BP/BPP
dan pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui UP KKP: uang muka kerja yang diberikan dalam bentuk batasan belanja (limit)
mekanisme LS, baik secara tunai maupun non tunai kredit kepada BP/BPP

Besaran
1/12 dari pagu jenis belanja yang dapat dibayarkan dengan UP dan paling
Maksimal Pembayaran
banyak sebesar Rp500 juta Maksimal sebesar Rp200 juta per penerima, apabila melebihi harus mendapatkan
izin Dirjen Perbendaharaan
Jenis Belanja
Batasan besaran pembayaran dikecualikan negeri;
Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Lain-lain untuk: g) iuran organisasi internasional;
a) pembayaran honorarium; h) kegiatan anggota MPR, DPR, dan DPD,
Revolving b) perjalanan dinas;
c) kegiatan di luar negeri; i)
DPRD;
penanganan terorisme;
d) kegiatan kepresidenan/wakil presiden; j) pengadaan alutsista/alpalhankam; dan
Revolving apabila UP telah dipergunakan paling sedikit 50% dan dilakukan
e) kegiatan yang menyangkut rahasia k) penanganan bencana.
minimal 1x per bulan negara/intelejen;
f) pengadaan barang/jasa penyedia di luar

Dalam hal UP pada Bendahara Pengeluaran tidak cukup tersedia untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya
mendesak/tidak dapat ditunda, KPA dapat mengajukan permohonan persetujuan TUP kepada Kepala KPPN

1. Permohonan persetujuan TUP diajukan kepada Kepala KPPN disertai rincian rencana penggunaan TUP.
2. Kepala KPPN dapat menyetujui atau menolak untuk keseluruhan atau sebagian permohonan.
3. TUP harus dipertanggungjawabkan seluruhnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan dan dapat dilakukan secara bertahap. Kepala
KPPN dapat memberikan surat teguran dalam hal keterlambatan pertanggungjawaban TUP.
4. Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lama 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu 1 (satu) bulan.
5. Perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan, KPA mengajukan permohonan persetujuan kepada Kepala KPPN.
PENGUJIAN & TAGIHAN
PENYELESAIAN
Pengujian Tagihan

Mekanisme Langsung (LS) Mekanisme Uang Persediaan (UP)


What’s New?
• PPK melakukan pengujian materiil terhadap tagihan Pengajuan UP
yang diterima dan kelengkapannya 1. Bendahara Pengeluaran membuat daftar kebutuhan UP • SPP-LS/UP/TUP/GUP/GUP Nihil/PTUP dan
• Pengujian dilakukan secara elektronik terhadap 2. KPA menyampaikan permohonan persetujuan besaran UP ke SPBy diterbitkan menggunakan sistem
kelengkapan dokumen, kebenaran data penerima, KPPN berdasarkan daftar kebutuhan UP aplikasi yang dikelola Kementerian
dan kebenaran perhitungan kewajban Keuangan
3. KPPN memberikan persetujuan permohonan besaran UP • SPP-LS/UP/TUP/GUP/GUP Nihil/PTUP dan
• Tagihan yang tidak disampaikan dalam bentuk 4. Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP UP kepada KPA SPBy disahkan menggunakan TTE
elektronik akan diuji secara manual berdasarkan persetujuan besaran UP tersertifikasi sesuai peraturan perundang-
• Selain menguji hal tersebut diatas, juga terhadap 5. Penerbitan dan penyampaian SPP-UP paling lama 2 hari undangan
spesifikasi teknis, kebenaran dan keabsahan bukti kerja.
tagih, serta ketepatan waktu
• Dalam hal pengujian tagihan sudah sesuai ketentuan,
PPK dapat menerbitkan SPP-LS Penggunaan UP Pertanggungjawaban
UP
1. Pengujian PPK terhadap tagihan UP berlaku mutatis mutandis
dengan pengujian tagihan LS
1. Revolving dilakukan selama
2. PPK Melakukan pengujian materil terhadap tagihan dan
dan yang dibayarkan dengan
kelengkapan, kemudian menerbitkan Surat Perintah Bayar
Penyampaian SPP paling lambat; UP masih tersedia
(SPBY)
1. 3 hari kerja >> aparatur negara 2. Pengajuan penggantian UP
2. 5 hari kerja >> pihak ke-3 dan pihak lainnya 3. Pada penggunaan UP untuk uang muka, SPBy disertai dengan
disertai dengan SPBy dan
3. Tanggal 10 sebelum bulan pembayaran Rencana Pelaksanaan dan Rincian Kebutuhan Dana
kelengkapannya
untuk gaji induk/bulanan 4. Pengujian SPBy oleh BP/BPP meliputi; Kelengkapan perintah,
3. Penggantian UP terdiri dari
kebenaran hak tagih, Ketersediaan dana, spesifikasi teknis, dan
Penggantian UP (GUP) untuk
ketepatan klasifikasi anggaran.
revolving, dan GUP Nihil untuk
5. Bendahara dapat melakukan pembayaran apabila SPBy
pertanggungjawaban UP
sudah benar
Penerima Uang Muka
mempertanggungjawabkan
penggunaan maksimal 5 hari kerja
INDONESIAN TREASURY
16
Pengujian SPP dan Penyampaian SPM
Pengujian SPP
• Dalam rangka penyelesaian tagihan, PPSPM melakukan pengujian Jangka waktu pengujian SPP dan Penerbitan SPM;
formal atas SPP beserta kelengkapannya yang disampaikan dari PPK 1. 2 hari kerja >> SPM UP/TUP
• Pengujian dilakukan secara elektronik terhadap; 2. 3 hari kerja >> SPM PTUP
3. 4 hari kerja >> SPM GUP/GUP Nihil
a) kelengkapan dokumen pendukung SPP; 4. 5 hari kerja >> SPM LS
b) kebenaran dan keabsahan tanda tangan elektronik PPK; 5. Tanggal 15 sebelum bulan Pembayaran >> Gaji
c) kebenaran pengisian format SPP; Induk.Bulanan
d) ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana
Kerja Anggaran Satker;
e) kebenaran formal bukti yang menjadi pembayaran;
f) kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan
dari pihak yang mempunyai hak tagih;
g) kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara Penyampaian
h) kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam SPM ke KPPN
perjanjian/kontrak; dan
1. SPM-LS/UP/TUP/GUP/GUP Nihil/PTUP disahkan menggunakan
i) ketepatan penggunaan kode bagan akun standar antara SPP dengan
TTE tersertifikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang
DIPA/POK/ RKA Satker.
dikelola Kementerian Keuangan
• Pengujian atas kelengkapan SPP yang disampaikan tidak secara elektronik 2. Pengesahan SPM-LS/UP/TUP/GUP/GUP Nihil/PTUP menggunakan
akan dilakukan secara manual menggunakan TTE tersertifikasi sesuai peraturan perundang-
• Dalam hal SPP telah sesuai, PPSPM dapat menerbitkan SPM undangan

INDONESIAN TREASURY
17
Pengujian SPM oleh KPPN dan Penerbitan SP2D

Penelitian SPM
Meliputi
a) kelengkapan SPM; dan
b) kebenaran SPM meliputi:
i. kebenaran dan keabsahan tanda tangan elektronik pada New!
SPM;
ii. kesesuaian penulisan/pengisian jumlah angka dan huruf pada
SPM; dan Penerbitan SP2D
iii. kebenaran penulisan dalam SPM, termasuk tidak boleh
terdapat cacat dalam penulisan. a) Penelitian dan pengujian secara elektronik sebagaimana dimaksud dilakukan
terhadap data/informasi pada sistem aplikasi.
b) Penerbitan SP2D dilakukan sesuai dengan prosedur standar operasional dan
Secara norma waktu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan

Pengujian SPM Elektronik


Meliputi:
a) menguji kebenaran perhitungan angka atas beban APBN yang hanya dapat dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan:
tercantum dalam SPM, yaitu kebenaran jumlah belanja/pengeluaran a) perubahan jumlah uang pada SPP, SPM, dan SP2D;
Koreksi/Ralat/
dikurangi dengan jumlah potongan/penerimaan dengan jumlah bersih b) sisa pagu anggaran pada DIPA menjadi minus; atau
Pembatalan
c) perubahan kode bagian anggaran, eselon I, dan Satker.
dalam SPM; SP2D
b) menguji ketersediaan dana pada DIPA dengan yang dicantumkan pada
SPM;
c) menguji kesesuaian tagihan dengan data perjanjian/kontrak atau
perubahan data pegawai yangtelah disampaikan kepada KPPN; dan
d) menguji persyaratan pencairan dana.

INDONESIAN TREASURY
18
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai