Anda di halaman 1dari 69

PROSEDUR KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

SERENTAK TAHUN 2024


Nugroho Noto Susanto, S.IP. M.Si.
Anggota Komisi Pemilihan Umum Riau
DASAR HUKUM
Putusan MKRI UNDANG - UNDANG PERATURAN KPU PEDOMAN TEKNIS

UU No 7 tahun Peraturan KPU Pedoman Teknis


Nomor 15 Jo PKPU Pelaksanaan Kampanye
Putusan No: 2023 tentang
20 Tahun 2023 Pemilihan Umum
65/PUU-XXI/2023 Penetapan
Peraturan Tentang Kampanye KPTS KPU No. 1621
Pemerintah Pemilihan Umum /2023
Pengganti Undang- KPTS KPU No. 1621
Undang Nomor 1 /2023
Tahun 2022 tentang Tentang Biaya Makan Minum
Perubahan atas Dan Transportasi Peserta
Kampanye
Undang-Undang
Nomor 7 Tahun Ketentuan mengenai kampanye Pemilu
2017 tentang diatur dalam Pasal 267 sampai dengan
Pemilihan Umum Pasal 324
UU No 7 tahun 2023 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum
Istilah-istilah dalam
Kampanye
*Pasal 1 PKPU 15 Tahun 2023
Istilah Definisi
Peserta Pemilu Partai Politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD
kabupaten/kota, perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan Pasangan Calon yang
diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasangan Calon presiden dan Wakil Pasangan calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
Presiden (Paslon) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan.

Partai Politik Peserta Pemilu Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR,
anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota.

Kampanye Pemilu Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk
meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta
Pemilu.

Masa Tenang Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu
Tahapan Kampanye
Pemilu
Lampiran I PKPU 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum

Kampanye Anggota DPD, DPR, DPRD Pelaksanaan Debat Kampanye:


Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta
• Rapat Umum
Pasangan Calon Presiden dan Wakil • Debat I • (Diikuti oleh Partai
Presiden: 1 Desember 2023 Peserta Pemilu yang
• Pertemuan terbatas • Debat II
dilakukan sesuai
• Pertemuan tatap muka 10 Desember 2023
jadwal yang telah
• Debat III
• Penyebaran bahan kampanye diatur dengan
14 Januari 2024
• Pemasangan alat peraga • Debat IV pembagian zona)
• Media Sosial • Iklan Media Massa
21 Januari 2024
• Kegiatan lain • Debat V cetak, media massa
28 November 2023 – 10 Februari 2024 4 Februari 2024 elektronik, dan
Internet
Note: Jadwal masih berupa rancangan 21 Jan – 10 Feb 2024

Kampanye Putaran Kedua Masa


Tenang
2–22 Juni 2024 11 – 13
Feb
2024
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasal 8 Pasal 9
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri (1) Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik,
atas: harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden
a. pengurus partai politik atau gabungan partai politik dan Wakil Presiden kepada:
pengusul;
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
b. orang seorang; dan
nasional;
c. organisasi penyelenggara kegiatan, yang ditunjuk oleh
Pasangan Calon. b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu
(2) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu yang telah disebutkan tingkat provinsi; dan
sebelumnya Pasangan Calon juga dapat menjadi Pelaksana
Kampanye Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye
Pemilu tingkat kabupaten/kota.
(3) Dalam melaksanakan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pasangan Calon membentuk tim Kampanye Pemilu (2) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling
Presiden dan Wakil Presiden tingkat nasional. lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.

(4) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu, Pasangan Calon berkoordinasi (3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan
dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Peserta Pemilu pengusul dapat menunjuk juru Kampanye Pemilu. Kabupaten/Kota.

(5) Juru Kampanye Pemilu merupakan orang seorang atau kelompok (4) Dokumen pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu
yang ditunjuk untuk menyampaikan visi, misi, dan program disampaikan juga salinannya kepada Kepolisian Negara
Pasangan Calon. Republik Indonesia.

(6) Organisasi penyelenggara kegiatan merupakan organisasi sayap


Partai Politik Peserta Pemilu dan organisasi penyelenggara kegiatan
lainnya (EO).
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasal 10 Pasal 11

Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas 4 (1) Pasangan Calon, Partai Politik Peserta Pemilu, dan/atau
tingkatan, yaitu: Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu harus
1. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Nasional mendaftarkan tim Kampanye Pemilu kepada:
yang dibentuk oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden a. KPU, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
setelah berkoordinasi dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Presiden tingkat nasional;
Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan
Calon dan telah didaftarkan ke KPU serta bertanggung jawab atas b. KPU Provinsi, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan
pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye Pemilu Wakil Presiden tingkat provinsi; dan
2. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi c. KPU Kabupaten/Kota, untuk tim Kampanye Pemilu
yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat nasional Presiden dan Wakil Presiden tingkat kabupaten/kota
3. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat dan tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat provinsi tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain
dan/atau kelurahan/desa atau sebutan lain.
4. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat
kecamatan yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat (2) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
kabupaten/kota Presiden dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu.
(3) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Pasal 12
Presiden ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan nama dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan
tingkatannya yang telah didaftarkan pada papan pengumuman
dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Note: Dokumen pendaftaran ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi
dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota
DPR DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota

Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17


(1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPR (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
terdiri atas: Provinsi terdiri atas: kabupaten/kota terdiri atas:
a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu
DPR; DPRD Provinsi; DPRD kabupaten/kota;
b. calon anggota DPR; b. calon anggota DPRD provinsi; b. calon anggota DPRD kabupaten/kota;
c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk
oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta d. orang seorang yang ditunjuk oleh kabupaten/kota;
Pemilu anggota DPR; dan Peserta Pemilu anggota DPRD provinsi; d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta
e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota;
ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan
DPR. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang
(2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD provinsi. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD kabupaten/kota.
kepada: mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPRD
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu kepada: kabupaten/kota harus mendaftarkan
anggota DPR tingkat nasional; a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Pelaksana Kampanye Pemilu kepada KPU
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat provinsi; atau Kabupaten/Kota
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana
provinsi; dan Kampanye Pemilu tingkat
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana kabupaten/kota.
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat
kabupaten/kota. Note: Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu dan dokumen pendaftaranya ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu
Anggota DPD
Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
d. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
e. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Petugas
Kampanye Petugas Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden bertugas:
a. sebagai petugas penghubung Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan KPU;
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
PETUGAS KAMPANYE c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
PEMILU PRESIDEN tembusannya disampaikan kepada Bawaslu mengenai penyelenggaraan kegiatan Kampanye
DAN WAKIL PRESIDEN Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; dan/atau
(Pasal 14) d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang
PETUGAS memfasilitasi penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi,
KAMPANYE PEMILU dan anggota DPRD kabupaten/kota;
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan
ANGGOTA DPR,
anggota DPRD kabupaten/kota;
DPRD PROVINSI DAN
c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
DPRD
sesuai dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada
KABUPATEN/KOTA
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan
{Pasal 18)
Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan
anggota DPRD kabupaten/kota.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPD bertugas:


a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPD dengan KPU Provinsi dan KPU
PETUGAS
Kabupaten/Kota;
KAMPANYE PEMILU b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPD;
ANGGOTA DPD c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
(Pasal 21) dengan tingkatannya dan tembusannya disampaikan kepada Bawaslu Provinsi mengenai
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPD.
MATERI KAMPANYE
Materi
Kampanye
Pasal 22 ayat (1) Selain materi dapat
Pasal 22 ayat (4)
Citra diri meliputi:
a. nomor urut; dan
menyampaikan Citra
b. foto/gambar.
Materi Kampanye Pemilu meliputi: diri
(Pasal 22 ayat (3))
a. visi, misi, dan program Pasangan
Calon untuk Kampanye Pemilu
Pasal 23
Presiden dan Wakil Presiden; Materi Kampanye Pemilu harus disampaikan dengan memperhatikan:
b. visi, misi, dan program partai a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
politik untuk Partai Politik b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai agama serta jati diri
Dalam Penyampaian bangsa;
Peserta Pemilu yang harus memperhaitkan c. meningkatkan kesadaran hukum;
dilaksanakan oleh calon anggota d. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab
sebagai bagian dari pendidikan politik; dan
DPR, anggota DPRD provinsi, e. menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam
masyarakat
dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan Pasal 24
c. visi, misi, dan program yang Materi Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1),
bersangkutan untuk Kampanye disampaikan dengan ketentuan:
a. menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan kalimat yang
Pemilu perseorangan yang Disampaikan dengan sopan, santun, patut, dan pantas disampaikan, diucapkan, dan/atau
ditampilkan kepada umum;
dilaksanakan oleh calon anggota ketentuan
b. tidak mengganggu ketertiban umum;
DPD. c. memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Masyarakat
d. tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain;
Note: Visi, misi, dan program Pasangan Calon untuk Kampanye
e. tidak bersifat provokatif; dan
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden disusun mengacu pada
f. menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Pasal 22 masyarakat sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang
ayat (2)) demokratis dan bermartabat.
Metode Kampanye
Metode
Kampanye
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023

e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;

i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan


g. rapat umum h. debat Pasangan Calon Presiden Kampanye dan ketentuan peraturan perundang-
dan Wakil Presiden; undangan.
Metode
Kampanye
Pasal 29 PKPU No. 15 Tahun 2023

a. Pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Peserta Kampanye Pemilu yang diundang pada Undangan kepada peserta harus memuat informasi
Tahun 2023 pertemuan terbatas disesuaikan dengan mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama
dilaksanakan dalam ruangan atau kapasitas ruangan yang ditentukan oleh pembicara dan tema materi, serta Petugas Kampanye
gedung tertutup dan/atau pengelola ruang gedung, dengan Jumlah Peserta Pemilu
pertemuan virtual melalui Media paling banyak:
Daring; 3.000 untuk Tingkat Nasional
2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten

Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera, tanda
Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
Metode
Kampanye
Pasal 31 PKPU No. 15 Tahun 2023

b. Pertemuan tatap muka


Pasal 31 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan tatap muka secara interaktif.

Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksanakaan di luar
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: ruangan dilaksanakan dalam
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui bentuk kegiatan kunjungan ke
a. dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan pasar, tempat tinggal warga,
atau gedung b. Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau
tertutup atau pendukung dan tamu undangan tempat umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
melalui media
daring
Metode c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
Kampanye
Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023
(4) Ukuran selebaran, brosur, pamflet, poster, dan stiker
sebagaimana pada huruf a sampai dengan huruf e:
(1) Peserta Pemilu dapat menyebarkan bahan Kampanye
a. selebaran, paling besar ukuran 8,25 cm (delapan koma dua
Pemilu kepada umum
puluh lima sentimeter) x 21 cm (dua puluh satu sentimeter);
(2) Bahan Kampanye dapat berbentuk: b. brosur, paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm (dua puluh
a. selebaran (flyer); satu sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
b. brosur (leaflet); sentimeter), posisi terlipat 21 cm (dua puluh satu sentimeter)
c. pamflet; x 10 cm (sepuluh sentimeter);
d. poster; c. pamflet, paling besar ukuran 21 cm (dua puluh satu
e. stiker; sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
f. pakaian; sentimeter);
g. penutup kepala; d. poster, paling besar ukuran 40 cm (empat puluh sentimeter) x
h. alat minum/makan; 60 cm (enam puluh sentimeter); dan
e. stiker, paling besar ukuran 10 cm (sepuluh sentimeter) x 5 cm
i. kalender;
(lima sentimeter).
j. kartu nama;
(5) Desain dan materi pada Bahan Kampanye paling sedikit memuat
k. pin; visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
l. alat tulis; dan/atau (6) Peserta Pemilu mencetak bahan Kampanye Pemilu dengan
m. Atribut kampanye lainnnya sesuai dengan ketentun mengutamakan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang
perundang-undangan (7) Setiap Bahan Kampanye harus memiliki nilai:
(3) Bahan Kampanye dapat disebarkan, ditempelkan, dan a. paling tinggi Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) jika
dipasang pada Kampanye Pemilu pertemuan terbatas, (7) dikonversikan dalam bentuk uang;
pertemuan tatap muka, dan/atau rapat umum. b. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai standar biaya masukan; dan/atau
c. yang harganya tetap wajar
D. PEMASANGAN ALAT PKPU No. 15 Tahun 2023
Metode PERAGA KAMPANYE Pasal 34 PKPU No. 15 Tahun 2023
Pasal 35
(1) KPU dapat
Kampanye
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023 (1)Alat Peraga Kampanye meliputi: memfasilitasi
(1) Kampanye Pemilu dapat (2) Metode Kampanye Pemilu a. reklame; pemasangan alat peraga
dilakukan melalui metode: sebagaimana dimaksud pada b. spanduk; dan/atau Kampanye Pemilu
a. pertemuan terbatas; ayat (1) huruf d, huruf f, dan huruf h c. umbul-umbul. sebagaimana dimaksud
b. pertemuan tatap muka; DIFASILITASI OLEH KPU, yang (2) Desain dan materi pada alat dalam Pasal 34 ayat (1).
c. penyebaran bahan Kampanye dapat didanai oleh anggaran peraga Kampanye Pemilu paling (2) Dalam hal ketentuan
Pemilu kepada umum; pendapatan dan belanja negara. sedikit memuat visi, misi, sebagaimana dimaksud
d. pemasangan alat peraga (3) Peserta Pemilu dapat melakukan program, dan/atau citra diri pada ayat (1)
Kampanye Pemilu di tempat metode Kampanye Pemilu Peserta Pemilu. dilaksanakan oleh KPU,
umum; sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (3) Penyerahan desain dan materi biaya pembuatan desain
e. Media Sosial; huruf d dan huruf f selain yang pada alat peraga Kampanye dan materi alat peraga
f. iklan media massa cetak, media difasilitasi oleh KPU sebagaimana Pemilu dilakukan paling lambat 5 Kampanye Pemilu
massa elektronik, dan Media Daring; dimaksud pada ayat (2). (lima) Hari sebelum masa ditanggung oleh Peserta
g. rapat umum; Kampanye Pemilu. Pemilu.
h. debat Pasangan Calon tentang
materi Kampanye Pemilu Pasangan Pasal 36 PKPU No. 15 Tahun 2023
Calon; dan (1) Fasilitasi KPU berupa penentuan lokasi dalam pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu.
i. kegiatan lain yang tidak melanggar (2) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu wajib dipasang di lokasi yang tidak dilarang
laranganKampanye Pemilu dan berdasarkan Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-undangan terkait.
ketentuan peraturan perundang- (3) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu ditetapkan dengan:
undangan a. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu di wilayah provinsi; dan
b. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu di wilayah kabupaten/kota.
(4) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu ditetapkan setelah berkoordinasi dengan
pemerintah daerah.
FASILITASI PEMASANGAN APK DI
TEMPAT UMUM oleh KPU

 KPU memfasilitasi pemasangan APK dengan jenis dan • Fasilitasi pemasangan APK sebagaimana
spesifikasi APK yang terdiri atas: dimaksud pada huruf a angka 2) berjumlah 2
1) papan reklame elektronik (videotron); dan (dua) buah untuk APK dengan jenis baliho,
dengan rincian 1 (satu) buah meliputi seluruh
2) baliho. Pasangan Calon dan 1 (satu) buah meliputi
 KPU memfasilitasi dalam bentuk sebagaimana seluruh Partai Politik Peserta Pemilu.
dimaksud pada huruf a kepada Peserta Pemilu: • Desain dan materi yang difasilitasi KPU untuk
1) Pasangan Calon: dan jenis APK papan reklame elektronik (videotron)
diberikan oleh Peserta Pemilu.
2) Partai Politik Peserta Pemilu
• Desain dan materi APK untuk Peserta Pemilu
• Fasilitasi pemasangan APK sebagaimana dimaksud pada jenis APK baliho difasilitasi oleh KPU.
pada huruf a angka 1) berjumlah 2 (dua) buah untuk
APK dengan jenis papan reklame elektronik (videotron) • Fasilitasi papan reklame elektronik (videotron)
meliputi seluruh Pasangan Calon dan seluruh Partai dan baliho dilaksanakan paling lama 2 bulan.
Politik Peserta Pemilu. • Pemasangan APK di tempat yang merupakan
milik perseorangan atau badan swasta harus
disertai izin secara tertulis dari pemilik lokasi
FASILITASI PEMASANGAN APK DI
TEMPAT UMUM OLEH KPU

 KPU memfasilitasi pemasangan untuk jenis APK  Desain dan materi APK papan reklame
papan reklame elektronik (videotron) pada 5 (lima) elektronik (videotron) yang difasilitasi KPU
lokasi sebagai berikut: diserahkan dengan ketentuan:
1) Kota Administrasi Jakarta Pusat; 1) Pasangan Calon dapat memuat:
2) Kota Administrasi Jakarta Utara; (a) nama dan nomor urut Pasangan Calon;
3) Kota Administrasi Jakarta Timur; (b) visi, misi, dan program Pasangan Calon;
4) Kota Administrasi Jakarta Selatan; dan (c) foto Pasangan Calon;
5) Kota Administrasi Jakarta Barat. (d) foto tokoh yang melekat pada citra diri
Pasangan Calon, dan/atau foto pengurus Partai
 KPU memfasilitasi pemasangan untuk jenis APK Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai
baliho pada Kabupaten Administrasi Kepulauan Politik Peserta Pemilu pengusul; dan
Seribu
(e) lambang, nama dan nomor urut Partai Politik
Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik
Peserta Pemilu pengusul.
Fasilitasi PEMASANGAN APK
DI TEMPAT UMUM oleh KPU
 Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
tingkat nasional, Pelaksana Kampanye Pemilu dan/atau Jadwal penyerahan desain dan materi APK yang
petugas Kampanye Pemilu atau Partai Politik Peserta difasilitasi oleh KPU
Pemilu di tingkat pusat menyampaikan 1 (satu) versi
desain dan materi APK papan reklame elektronik
(videotron) yang difasilitasi oleh KPU paling lambat 5
(lima) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
 Apabila desain dan materi APK yang diserahkan
sebagaimana dimaksud pada huruf i) tidak sesuai dengan
ketentuan, KPU melakukan pengembalian desain dan
materi APK untuk dilakukan perbaikan.
 Dalam hal Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden tingkat nasional, Pelaksana Kampanye Pemilu
dan/atau petugas Kampanye Pemilu atau Partai Politik
Peserta Pemilu di tingkat pusat sampai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan tidak menyerahkan desain
dan materi APK, KPU tidak dapat memfasilitasi
pemasangan APK
FASILITASI PEMASANGAN APK DI TEMPAT
UMUM OLEH KPU PROVINSI
a. KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK dengan e. Desain dan materi APK yang difasilitasi KPU Provinsi
jenis dan spesifikasi APK berupa papan reklame
(billboard). untuk Peserta Pemilu Pasangan Calon dan Partai
Politik Peserta Pemilu menggunakan desain dan materi
b. Dalam hal di ibu kota provinsi tidak terdapat papan
reklame (billboard), maka dapat memfasilitasi APK yang diberikan oleh KPU.
pemasangan baliho. g. KPU Provinsi memfasilitasi desain dan materi APK
c. Dalam hal di ibu kota provinsi hanya terdapat fasilitas
untuk Peserta Pemilu calon Anggota DPD.
pemasangan papan reklame (billboard) berjumlah 1 h. Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada huruf d
(satu), maka KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan memperhatikan ketersediaan anggaran negara.
APK dalam bentuk baliho. i. KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK hanya
d. KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK berjumlah pada ibu kota provinsi.
1 (satu) buah dalam bentuk sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b dalam 1 (satu) media untuk:
1) seluruh Pasangan Calon;
2) seluruh Partai Politik Peserta Pemilu; dan
3) seluruh calon Anggota DPD.
FASILITASI PEMASANGAN APK DI TEMPAT
UMUM OLEH KPU PROVINSI

a. KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK di


tempat umum dengan menggunakan anggaran
pendapatan dan belanja negara.
b. Fasilitasi papan reklame (billboard) atau baliho Pada saat memasuki masa tenang, KPU
dilaksanakan paling lama 2 bulan.
Provinsi berkoordinasi dengan Peserta
c. Pemasangan APK di tempat yang merupakan milik
perseorangan atau badan swasta harus disertai
Pemilu, Bawaslu Provinsi, dan
izin secara tertulis dari pemilik lokasi. pemerintah daerah setempat untuk
d. KPU Provinsi dapat melakukan koordinasi dengan membersihkan APK.
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden tingkat provinsi, Pelaksana Kampanye
Pemilu di tingkat provinsi dan/atau petugas
Kampanye Pemilu Pasangan Calon, dan calon
Anggota DPD untuk menyosialisasikan fasilitasi
pelaksanaan metode Kampanye Pemilu.
FASILITASI PEMASANGAN APK DI TEMPAT
UMUM OLEH KPU PROVINSI

Spesifikasi papan
reklame elektronik
(billboard)
FASILITASI PEMASANGAN APK DI TEMPAT
UMUM OLEH KPU PROVINSI

Spesifikasi Baliho
FASILITASI PEMASANGAN APK DI TEMPAT
UMUM OLEH KPU KABUPATEN/KOTA
a. KPU Kabupaten/Kota memfasilitasi pemasangan
• KPU Kabupaten/Kota memfasilitasi desain dan
APK dengan jenis dan spesifikasi APK berupa
materi APK untuk Peserta Pemilu calon Anggota
baliho.
DPD menggunakan desain dan materi APK yang
b. KPU Kabupaten/kota memfasilitasi pemasangan diberikan oleh KPU Provinsi.
APK berjumlah 1 (satu) buah dalam bentuk
• Fasilitasi pemasangan APK oleh KPU
sebagaimana dimaksud pada huruf a dalam 1
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada huruf
(satu) media untuk:
b memperhatikan ketersediaan anggaran negara.
1) seluruh Pasangan Calon;
• KPU Kabupaten/Kota memfasilitasi pemasangan
2) seluruh Partai Politik Peserta Pemilu; dan APK hanya pada ibu kota kabupaten/kota.
3) seluruh calon Anggota DPD. • Fasilitasi baliho dilaksanakan paling lama 2 bulan.
c. Desain dan materi APK yang difasilitasi KPU • Pemasangan APK di tempat yang merupakan milik
Kabupaten/Kota untuk Peserta Pemilu Pasangan perseorangan atau badan swasta harus disertai izin
Calon dan Partai Politik Peserta Pemilu menggunakan secara tertulis dari pemilik lokasi.
desain dan materi APK yang diberikan oleh KPU
FASILITASI PEMASANGAN APK DI TEMPAT
UMUM OLEH KPU KABUPATEN/KOTA

Spesifikasi baliho yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten/Kota


Metode
Kampanye
e. Media Sosial
Pasal 38 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu harus mendaftarkan akun resmi Media Sosial
Pasal 37 PKPU No. 15 Tahun 2023 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) kepada:
(1) PESERTA PEMILU dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui a. KPU, untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta
Media Sosial
Pemilu anggota DPR;
(2) Akun Media Sosial paling banyak 20 (dua puluh) untuk setiap
b. KPU Provinsi, untuk Peserta Pemilu anggota DPD dan anggota DPRD
jenis aplikasi.
(3) Desain dan materi pada Media Sosial paling sedikit memuat visi, provinsi; dan
misi, dan program Peserta Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Peserta Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(4) Desain dan materi dalam Media Sosial dapat berupa: (2) Pendaftaran akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
a. tulisan; paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
b. suara;
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang
bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif,
dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan.
(5) Gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) huruf d bersifat naratif, grafis, karakter,
interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui
perangkat penerima pesan.
Metode
Kampanye
f. IKLAN KAMPANYE DI MEDIA CETAK, MEDIA ELEKTRONIK DAN
JARINGAN
Fasilitasi KPU
Pasal 39 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) IKLAN KAMPANYE PEMILU DAPAT DILAKUKAN OLEH PESERTA PEMILU di media massa Pasal 41 PKPU Nomor 15 Tahun 2023
cetak, dan Media Daring, Media Sosial, dan Lembaga Penyiaran dalam bentuk iklan komersial (1) KPU DAPAT MEMFASILITASI PENAYANGAN
dan/atau iklan layanan untuk masyarakat IKLAN KAMPANYE PEMILU sebagaimana dimaksud
(2) Iklan Kampanye dapat berupa: dalam Pasal 39 ayat (1) dalam bentuk iklan
a. tulisan;
komersial atau iklan layanan masyarakat pada
b. suara;
media massa cetak, media massa elektronik,
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, dan/atau Media Daring.
interaktif atau tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. (2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada
(3) Gabungan antara tulisan dan suara dan/atau suara dan gambar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh KPU, biaya pembuatan
ayat (2) huruf d, bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat desain dan materi iklan Kampanye Pemilu
diterima melalui perangkat penerima pesan. ditanggung oleh Peserta Pemilu.
(4) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di Lembaga Penyiaran sebagaimana (3) Penyerahan desain dan materi iklan Kampanye
dimaksud pada ayat (1) secara kumulatif sebanyak: Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
a. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap stasiun televisi KPU dilakukan paling lambat 5 (lima) Hari sebelum
setiap Hari untuk iklan di televisi; dan penayangan iklan Kampanye Pemilu.
b. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik untuk setiap stasiun radio
setiap Hari untuk iklan di radio.
(5) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di media massa cetak, Media Daring, dan
Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak:
c. 810 (delapan ratus sepuluh) milimeter kolom atau 1 (satu) halaman untuk setiap media
massa cetak setiap Hari untuk iklan di media massa cetak;
d. 1 (satu) banner untuk setiap Media Daring setiap Hari untuk iklan di Media Daring; dan
e. 1 (satu) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap Media Sosial setiap Hari
untuk iklan di Media Sosial.
FASILITASI IKLAN KAMPANYE
OLEH KPU
 KPU melakukan koordinasi dengan Tim Kampanye
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat  KPU memfasilitasi iklan Kampanye Pemilu pada
nasional, Pelaksana Kampanye Pemilu dan/atau
petugas Kampanye Pemilu atau Partai Politik media massa cetak (koran harian) dengan
Peserta Pemilu di tingkat pusat untuk ketentuan:
menyosialisasikan jenis dan jumlah iklan 1) paling banyak 2 (dua) halaman untuk Pasangan
Kampanye Pemilu yang difasilitasi oleh KPU, Calon dan Partai Politik Peserta Pemilu;
meliputi: 1) media massa cetak; 2) media massa 2) paling banyak 3 (tiga) media; dan
elektronik; dan 3) Media Daring. 3) paling lama 21 (dua puluh satu) Hari.
 KPU memfasilitasi dalam bentuk sebagaimana
dimaksud pada huruf a kepada seluruh:  KPU memfasilitasi iklan Kampanye Pemilu pada
media massa elektronik (televisi) untuk masing-
1) Pasangan Calon; dan
masing Pasangan Calon dan Partai Politik Peserta
2) Partai Politik Peserta Pemilu Pemilu dengan ketentuan: 1) paling banyak 3 (tiga)
spot, dengan durasi paling lama 30 (tiga puluh) detik;
2) paling banyak 6 (enam) media; dan 3) paling lama
21 (dua puluh satu) Hari.
FASILITASI IKLAN KAMPANYE
OLEH KPU
 KPU memfasilitasi iklan Kampanye Pemilu pada  Desain dan materi iklan Kampanye Pemilu dibuat
Media Daring dengan ketentuan: dan dibiayai oleh Peserta Pemilu.
 1) paling banyak 1 (satu) banner;  Desain dan materi iklan Kampanye Pemilu yang
difasilitasi KPU diserahkan dengan ketentuan:
 2) paling banyak 5 (lima) media; dan
 (a) Pasangan Calon dapat memuat:
 3) paling lama 21 (dua puluh satu) Hari.
(1) nama dan nomor urut Pasangan Calon;
 KPU menentukan dan menetapkan jumlah
penayangan dan ukuran atau durasi penayangan (2) visi, misi, dan program Pasangan Calon;
iklan Kampanye Pemilu untuk setiap Peserta
(3) foto Pasangan Calon;
Pemilu dengan memperhatikan asas keadilan,
keberimbangan, dan memperhatikan ketersediaan (4) foto tokoh yang melekat pada citra diri Pasangan
anggaran negara Calon, dan/atau foto Pengurus Partai Politik Peserta
 KPU memfasilitasi penayangan/pemasangan iklan Pemilu atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu
pengusul; dan
Kampanye Pemilu media massa cetak, media
massa elektronik (televisi), dan Media Daring (5) lambang, nama dan nomor urut Partai Politik
dengan menggunakan anggaran pendapatan dan Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik Peserta
belanja negara Pemilu pengusul.
FASILITASI IKLAN KAMPANYE
OLEH KPU
 Apabila desain dan materi iklan Kampanye Pemilu
 Desain dan materi iklan Kampanye Pemilu yang yang diserahkan sebagaimana dimaksud pada
difasilitasi KPU diserahkan dengan ketentuan : huruf c) tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
(b) Partai Politik Peserta Pemilu dapat memuat: perundang-undangan, KPU melakukan
pengembalian untuk dilakukan perbaikan
(1) lambang, nama, dan nomor urut Partai Politik Peserta
Pemilu;  KPU menayangkan desain dan materi iklan
Kampanye Pemilu yang telah diterima dan
(2) visi, misi, dan program Partai Politik Peserta Pemilu; mendapatkan pernyataan layak untuk diedarkan
(3) foto Pengurus Partai Politik Peserta Pemilu; dan atau ditayangkan dalam bentuk surat tanda lulus
sensor dari Lembaga Sensor Film
(4) foto tokoh yang melekat pada citra diri Partai Politik
Peserta Pemilu.  Jadwal Penyerahan Desain dan Materi Iklan
Kampanye Pemilu:
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
tingkat nasional, Pelaksana Kampanye Pemilu dan/atau
petugas Kampanye Pemilu atau Partai Politik Peserta
Pemilu di tingkat pusat menyampaikan desain dan materi
iklan Kampanye Pemilu paling lambat 5 (lima) Hari
sebelum penayangan iklan Kampanye Pemilu.
FASILITASI IKLAN KAMPANYE
OLEH KPU PROVINSI
 KPU Provinsi menentukan dan menetapkan jumlah
 a) KPU Provinsi melakukan koordinasi dengan penayangan dan ukuran atau durasi iklan
Pelaksana Kampanye Pemilu Calon Anggota DPD Kampanye Pemilu untuk setiap Peserta Pemilu
untuk menyosialisasikan jenis dan jumlah iklan dengan memperhatikan asas keadilan dan
Kampanye Pemilu yang difasilitasi oleh KPU Provinsi keberimbangan, serta memperhatikan ketersediaan
pada media massa elektronik. anggaran negara
 b) KPU Provinsi memfasilitasi dalam bentuk  Desain dan materi pada iklan Kampanye Pemilu
sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada seluruh calon Anggota DPD meliputi 1) nama dan nomor
calon Anggota DPD. urut calon Anggota DPD. 2) Desain dan materi iklan
 KPU Provinsi memfasilitasi iklan Kampanye Pemilu Kampanye Pemilu berupa suara.
pada media massa elektronik (radio) dengan  Spesifikasi Media Massa Elektronik Radio Sbb:
ketentuan:
1) paling banyak 3 spot, durasi paling lama 60 detik per
spot;
2) paling banyak 2 media; dan
3) paling lama 21 Hari.
Metode
Kampanye
g. RAPAT UMUM (1)
Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Petugas Kampanye rapat umum wajib menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia sesuai dengan tingkatannya
Pasal 46 PKPU No. 15 Tahun 2023
(2) Pemberitahuan tertulis rapat umum disampaikan juga salinannya
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan rapat umum kepada
(2) Tempat pelaksanaan rapat umum meliputi: a. KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota; dan
a. lapangan; b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu
b. stadion; Kabupaten/Kota,
c. alun-alun; atau Sesuai dengan tingkatannya
(4) Pemberitahuan mencakup informasi:
d. tempat terbuka lainnya.
a. hari;
(3) Pelaksanaan rapat umum harus memperhatikan daya tampung b. tanggal;
tempat c. jam;
(4) Rapat Umum dimulai Pukul 09.00 dan berakhir paling lambat d. tempat kegiatan;
pukul 18.00 waktu setempat dengan menghormati Hari dan e. Pelaksana dan/atau Tim Kampanye;
Waktu Ibadah di daerah setempat f. perkiraan jumlah peserta; dan
g. penanggung jawab
(5) Petugas Kampanye Pemilu rapat umum dapat memasang alat
peraga Kampanye Pemilu kecuali di lokasi terlarang sesuai
ketentuan dalam Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-
undangan terkait.

Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye Pemilu
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia tingkat daerah.
Metode
Kampanye
g. Rapat Umum (2)

Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal Kampanye Pemilu rapat umum.
(2) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan jadwal Kampanye Pemilu rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
setelah mendengarkan masukan dan tanggapan dari Pelaksana Kampanye Pemilu.
(3) Jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur Hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan yang ditetapkan dengan :
a. Keputusan KPU untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Kampanye Pemilu anggota DPR;
b. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD provinsi dan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan
c. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(4) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Pelaksana Kampanye
Pemilu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu rapat umum, dengan salinannya disampaikan kepada:
a. pemerintah melalui kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan/atau pemerintah daerah setempat;
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Metode
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Kampanye Presiden
Pasal 50 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Debat Pasangan calon diselenggarakan 5 kali,
dengan rincian: Pasal 51 PKPU 15 tahun 2023
a. 3 (tiga) kali untuk calon Presiden; dan (1) Penyelenggaraan debat Pasangan
b. 2 (dua) kali untuk calon Wakil Presiden. Calon disiarkan langsung secara
(2) khusus untuk format rincian 5 (lima) kali dapat nasional oleh media massa
dilakukan perubahan oleh KPU setelah elektronik melalui Lembaga
berkoordinasi dengan DPR. Penyiaran Publik atau Lembaga
(3) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden Penyiaran Swasta.
yang mengikuti debat tidak boleh mendelegasikan (2) Debat Pasangan Calon dapat
ke orang lain dan wajib hadir dalam debat disiarkan ulang pada masa
tersebut. Kampanye Pemilu.
(4) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena melaksanakan ibadah, dibuktikan dengan
surat keterangan dari kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama dan disampaikan kepada KPU
paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum pelaksanaan
debat.
(5) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden Note:Dalam hal terdapat alasan ketidakhadiran Calon Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon dan/atau Calon Wakil Presiden, KPU berwenang menetapkan
karena alasan kesehatan dibuktikan dengan surat kebijakan lain untuk memenuhi ketentuan 5 (lima) kali debat
keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah Pasangan Calon
dan disampaikan kepada KPU sebelum
pelaksanaan debat.
Metode
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Kampanye Presiden
Pasal 52 PKPU 15 tahun 2023
(1) Moderator debat Pasangan Calon dipilih oleh KPU
dari kalangan profesional dan akademisi yang
mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak
memihak kepada salah satu Pasangan Calon.
(2) Moderator dipilih oleh KPU setelah mendengarkan
masukan dan tanggapan dari tim Kampanye Pemilu
tingkat nasional masing-masing Pasangan Calon.
(3) Selama dan sesudah berlangsung debat Pasangan
Calon, moderator dilarang memberikan komentar,
penilaian, dan simpulan apa pun terhadap
penyampaian dan materi dari setiap Pasangan Calon.

Pasal 53 PKPU 15 tahun 2023 Pasal 54 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU dapat mengundang peserta dalam jumlah Materi Debat Pasangan Calon merupakan visi nasional sebagaimana
terbatas dalam pelaksanakan debat Pasangan Calon. tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
(2) KPU memberikan akses bagi penyandang disabilitas Indonesia Tahun 1945,
sebagai partisipan dalam pelaksanaan Debat yaitu:
Pasangan Calon. a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
(3) Dalam hal KPU memberikan akses bagi penyandang Indonesia;
disabilitas merupakan perwujudan prinsip aksesibel b. memajukan kesejahteraan umum;
dalam penyelenggaraan Kampanye Pemilu. c. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Metode
Kampanye
Pasal 55 PKPU No. 15 Tahun 2023

i. Kegiatan lain

Pasal 55 PKPU No.15 Tahun 2023


- Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui kegiatan lain yang
tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
- Kegiatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kegiatan deklarasi
atau konvensi, pentas seni, olahraga, bazar, perlombaan, dan/atau bakti sosial.
- Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU dapat menetapkan
suatu kegiatan setelah mendengarkan masukan dan tanggapan dari Peserta
Pemilu.
Larangan dan Sanksi
Calon anggota DPD tidak dapat melaksanakan Kampanye
Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD kabupaten/kota, serta Kampanye Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden.
Pasal 20 PKPU 15 tahun 2023
LARANGAN KAMPANYE SEBELUM TAHAPAN KAMPANYE

Pasal 69 PKPU 15/2023


Partai politik yang telah ditetapkan sebagai Peserta Pemilu dilarang melakukan Kampanye
Pemilu sebelum dimulainya masa Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (1) dan ayat (2).

Pasal 27PKPU 15/2023


(1) Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf
c, huruf d, huruf e, huruf h, dan huruf i dilaksanakan sejak 25 (dua puluh lima) Hari setelah
penetapan daftar calon tetap anggota DPR, anggota DPD, anggota DPRD provinsi, dan
anggota DPRD kabupaten/kota untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPD, dan anggota
DPRD, serta dilaksanakan sejak 15 (lima belas) Hari setelah ditetapkan Pasangan Calon
untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sampai dengan dimulainya Masa Tenang.
(2) Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf f dan huruf g
dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) Hari dan berakhir sampai dengan dimulainya
Masa Tenang.
LARANGAN KAMPANYE SEBELUM TAHAPAN KAMPANYE

Pasal 492
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan Kampanye Pemilu di luar jadwal yang telah
ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota untuk setiap Peserta Pemilu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama I
(satu) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

Pasal 276 UU 7/2023 ttg Pemilu


(1) Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267 dan Pasal 275 ayat (1) huruf
a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf h, dan huruf i, dilaksanakan sejak 25 (dua puluh
lima) hari setelah ditetapkan daftar calon tetap anggota DPR, anggota DPD, anggota DPRD
provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPD,
dan anggota DPRD serta dilaksanakan sejak 15 (lima belas) hari setelah ditetapkan
Pasangan Calon untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sampai dengan dimulainya
Masa Tenang.
(2) Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 275 ayat (1) huruf f dan huruf
g dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) hari dan berakhir sampai dengan
dimulainya Masa Tenang.
LARANGAN KAMPANYE SEBELUM TAHAPAN KAMPANYE

Pasal 275
(1) Kampanye Pemilu selagaimana dimaksud dalam Pasal 267 dapat dilakukan melalui:
a. pertemuan terbatas; b. pertemuan tatap muka; c. penyebaran bahan kampanye Pemilu kepada umum;
d. pemasangan alat peraga di tempat umum; e. media sosial; f. iklan media massa cetak, media massa
elektronik, dan internet; g. rapat umum; h. debat Pasangan Cdon tentang materi kampanye Pasangan
Calon; dan i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Larangan &
Sanksi Larangan

Pengaturan Kepala Daerah


Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023
Pasal 64 PKPU 15 tahun 2023
Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan:
(1) Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung,
bupati, atau wali kota dan wakil wali kota dilarang dan hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung,
menjadi ketua tim Kampanye Pemilu. dan hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
(2) Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
bupati, atau wali kota dan wakil wali kota yang d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha Milik
ditetapkan sebagai anggota tim Kampanye Pemilu Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
dan/atau Pelaksana Kampanye Pemilu yang e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat sebagai
melaksanakan Kampanye Pemilu dalam waktu pimpinan di lembaga nonstruktural;
bersamaan, tugas pemerintah sehari-hari f. Aparatur Sipil Negara;
dilaksanakan oleh sekretaris daerah. g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
(3) Pelaksanaan tugas pemerintah oleh sekretaris h. kepala desa;
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) i. perangkat desa;
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
urusan pemerintahan di bidang dalam negeri atas k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
nama Presiden.
Larangan &
Sanksi
Larangan
Bahan Kampanye Pemasangan Alat
Pemilu Peraga Kampanye
Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023
Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 33 yang dapat ditempel dilarang ditempelkan di (1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang dipasang pada
tempat umum sebagai berikut: tempat umum sebagai berikut:
a. tempat ibadah;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
a. tempat ibadah;
c. tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi; c. tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
e. jalan-jalan protokol;
halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi;
f. jalan bebas hambatan; d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau e. Fasilitas tertentu milik pemeirntah; dan
h. taman dan pepohonan.
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf g termasuk ketertiban umum.
halaman, pagar, dan/atau tembok. (2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf g
termasuk halaman, pagar, dan/atau tembok.
LARANGAN
Pasal 72 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023 jo PKPU 20 tahun 2023
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau
Peserta Pemilu yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan, kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat Pendidikan sepanjang
mendapat izin dari penanggungjawab tempat dimaksud dan hadir tanpa atribut Kampanye Pemilu;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta Kampanye.

PKPU 20/2023 pasal 72 ayat 1a


Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang dikecualikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h digunakan sepanjang
tidak mengakibatkan fasilitas pemerintah dan tempat Pendidikan
terganggu fungsi atau peruntukannya, serta tidak melibatkan anak.
SANKSI

Pasal 76 PKPU No. 15 Tahun 2023


Dalam hal terbukti terjadi perbuatan melanggar ketentuan larangan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dikenai sanksi sesuai dengan Undang-Undang
yang mengatur mengenai Pemilu dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Pasal 523
Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu yang dengan sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau
materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta Kampanye Pemilu secara langsung ataupun tidak langsung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 280 ayat (1) huruf j dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling
banyak Rp 24.OOO.OOO,OO (dua puluh empat juta rupiah).

Yang dimaksud dengan "materi lainnya" tidak termasuk meliputi pemberian barang-barang yang
merupakan atribut Kampanye Pemilu, antara lain kaus, bendera, topi dan atribut lainnya serta biaya
makan dan minum peserta kampanye, biaya transpor peserta kampanye, biaya pengadaan bahan
kampanye pada pertemuan terbatas dan/atau pertemuan tatap muka dan dialog, dan hadiah lainnya
berdasarkan nilai kewajaran dan kemahalan suatu daerah yang ditetapkan dengan Peraturan KPU.
Biaya Makan Minum Dan Transportasi Peserta Kampanye
Penggunaan Sistem Informasi dalam
Pelaksanaan Kampanye
Sistem Informasi Kampanye dan Dana
Kampanye(SIKADEKA)
Penggunaan Alat
Bantu
Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye

Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan
Pemasangan Alat Peraga Informasi Lokasi Kampanye
kepada Polri
Kampanye

• Dalam pelaksanaan • Melalui Aplikasi Peserta • Melalui Aplikasi Peserta


Kampanye Pertemuan Pemilu dapat menginfokan Pemilu dapat menginfokan
Terbatas, Pertemuan Tatap lokasi alat kampanye lokasi pelaksaanaan
Muka perlu untuk Pertemuan Terabtas dan kampanye Pertemuan
ditembuskan kepada Polri. Tatap Muka yang akan Terabtas dan Tatap Muka
Untuk membantu hal ditampilkan lewat yang akan ditampilkan
tersebut hal itu dapat Infopemilu.kpu.go.id lewat Infopemilu.kpu.go.id
dilakukan dengan
dikirimkan kepada Polri
melalui aplikasi SIKADEKA
Perubahan Pasca Putusan MK
Nomor 65/PUU-XXI/2023
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan
Tempat Pendidikan
Pasal 72A PKPU 20/2023

(1). Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf h merupakan
tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan di Lingkungan
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

(2) Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. gedung; b. halaman; c. lapangan; dan/atau d. tempat lainnya,yang ditentukan oleh
penanggung jawab fasilitas pemerintah.

(3) Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf h meliputi:
a. gedung; b. Halaman c. lapangan; dan/atau d. tempat lainnya, yang ditentukan oleh
penanggung jawab tempat pendidikan.
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan
Tempat Pendidikan
Pasal 72A PKPU 20/2023

(4) Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan perguruan tinggi,
yang meliputi:
a. universitas; b. institut; c. sekolah tinggi; d. politeknik; e. akademi; dan/atau f. akademi
komunitas.

(5) Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dilaksanakan pada Hari
Sabtu dan/atau Hari Minggu.

(6). Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan meliputi:
a. pertemuan terbatas; dan
b. pertemuan tatap muka.

7). Peserta Kampanye Pemilu di tempat Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
merupakan sivitas akademika yang tidak dilarang ikut serta kegiatan Kampanye Pemilu
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan
Tempat Pendidikan
Pasal 72B PKPU 20/2023

(1). Petugas Kampanye Pemilu menyampaikan permohonan izin kegiatan Kampanye Pemilu
kepada penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.

(2) Penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dalam memberikan izin
kegiatan Kampanye Pemilu harus menerapkan prinsip adil, terbuka, dan proporsional, serta
tidak berpihak kepada salah satu Peserta Pemilu.

(3) Penanggung jawab tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. rektor pada universitas dan institut;
b. ketua pada sekolah tinggi; dan
c. direktur pada politeknik, akademi, dan akademi komunitas.
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan
Tempat Pendidikan
Pasal 72B PKPU 20/2023
(4). Izin dari penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan berupa surat izin, paling
sedikit memuat informasi:
a. Hari; b. tanggal; c. jam; d. tempat kegiatan; e. metode Kampanye Pemilu; f. tema materi Kampanye
Pemilu; dan g. Peserta Pemilu.
(5). Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah memberikan izin sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), petugas Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya kepada kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan
Kampanye Pemilu.
(6). Dalam hal penanggung jawab tempat Pendidikan memberikan izin sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), petugas Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya kepada kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan atau kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
(7). Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta Pemilu calon anggota DPR disampaikan salinannya paling
lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada: a. KPU; b. Bawaslu; dan c.
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya.
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan
Tempat Pendidikan
PKPU 20/2023

(8) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu calon anggota
DPRD provinsi dan Peserta Pemilu calon anggota DPD disampaikan salinannya paling lambat 1 (satu)
Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU Provinsi; b. Bawaslu Provinsi; dan c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai
tingkatannya.

(9) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu calon anggota
DPRD kabupaten/kota disampaikan salinannya paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan
Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU Kabupaten/Kota; b. Bawaslu Kabupaten/Kota; dan c. Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sesuai tingkatannya.
KAMPANYE PEMILIHAN UMUM CALON PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN
OLEH PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU BUKAN PENGUSUL
1. Partai Politik Peserta Pemilu yang bukan merupakan partai politik pengusul Pasangan Calon dapat melakukan Kampanye
Pemilu untuk salah satu Pasangan Calon.

2. Pelaksanaan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan dengan metode Kampanye sebagaimana
diatur dalam ketentuan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2023 tentang Perubahan atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum.

3. Kampanye Pemilu oleh Partai Politik Peserta Pemilu yang bukan merupakan partai politik pengusul dilaksanakan dengan
menggunakan biaya dari Partai Politik bersangkutan.

4. Partai Politik Peserta Pemilu yang bukan merupakan partai politik pengusul Pasangan Calon dapat melakukan Kampanye
Pemilu untuk salah satu Pasangan Calon sejak dimulainya Masa Kampanye.

5. Anggota Partai Politik Peserta Pemilu yang bukan merupakan Partai Politik Pengusul Pasangan Calon dapat menjadi
Pelaksana Kampanye Pemilu, Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan juru Kampanye Pemilu salah 1 (satu)
Pasangan Calon.

6. Anggota Partai Politik Peserta Pemilu yang bukan merupakan partai politik pengusul Pasangan Calon sebagaimana
dimaksud pada angka 5, dilarang menjadi Pelaksana Kampanye Pemilu, Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
dan juru Kampanye Pemilu lebih dari 1 (satu) salah satu Pasangan Calon.
Pemilu Anggota DPD RI
Pemilu Anggota DPR RI
Pemilu Anggota DPRD Provinsi
Pemilu Anggota DPRD Kab/Kota
FORMULIR FASILITASI
METODE KAMPANYE PEMILU
Formulir Model Tanda
Penerimaan Desain dan
Materi APK Pemilu
Formulir Model Tanda
Pengembalian Desain dan
Materi APK Pemilu
Formulir Model Penerimaan
Desain dan Materi Iklan
Kampanye Pemilu
Formulir Model
Pengembalian Desain dan
Materi Iklan Kampanye
Pemilu
JADWAL KAMPANYE PEMILU 2024
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai