Anda di halaman 1dari 39

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Sosialisasi Peraturan Kampanye Pemilu


Serentak 2024

Deni
Anggota KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan


Umum
“Ketentuan mengenai kampanye Pemilu diatur dalam Pasal 267
sampai dengan Pasal 324.”

Peraturan KPU Nomor 15 tahun 2023 Tentang Kampanye


Pemilihan Umum
“kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh
Peserta Pemilu untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan
visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu”

Peraturan KPU Nomor 20 tahun 2023 ttg perubahan atas


PKPU no 15 th 2023 Tentang Kampanye Pemilihan Umum

Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum


“Pasal 82 PKPU Nomor 15 Tahun 2023
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Tahapan Kampanye Pemilu


Lampiran PKPU No 15 Tahun 2023 Tentang Kampanye Pemilu

Kampanye Anggota DPD, DPR, Pelaksanaan Debat


DPRD Kampanye:
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta • Debat I • Rapat Umum
Pasangan Calon Presiden dan Wakil 1 Desember 2023 • (Diikuti oleh Partai
• Debat II
Note: Peserta Pemilu yang
Presiden:
10 Desember 2023 Jadwal dilakukan sesuai
• Pertemuan terbatas • Debat III masih jadwal yang telah
• Pertemuan tatap muka 14 Januari 2024 diatur dengan
• Penyebaran bahan kampanye
berupa
• Debat IV pembagian zona)
• Pemasangan alat peraga 21 Januari 2024
rancangan • Iklan Media Massa
• Media Sosial • Debat V cetak, media massa
• Kegiatan lain 4 Februari 2024 elektronik, dan Internet
28 November 2023 – 10 Februari 21 Jan – 10 Feb 2024
2024

Kampanye Putaran Kedua Masa


Tenang
2–22 Juni 2024 11 – 13
Feb
2024
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Istilah-istilah dalam Kampanye


Pasal 1 PKPU Tahun 2023
Istilah Definisi

Peserta Pemilu Partai Politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota,
perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Pasangan Calon presiden dan Wakil Pasangan calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
Presiden (Paslon) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan.

Partai Politik Peserta Pemilu Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD
provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota.

Kampanye Pemilu Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan pemilih
dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu.

Masa Tenang Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
PKPU No 15 Tahun 2023
KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Pasal 9
Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik, harus Kabupaten/Kota mengumumkan nama tim
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Presiden sesuai dengan tingkatannya
kepada: yang telah didaftarkan pada papan
pengumuman dan/atau laman KPU, KPU
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat nasional; Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat provinsi;
dan
penggantian tim Kampanye
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
Pemilu Presiden dan Wakil
kabupaten/kota.
Presiden yang telah
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 didaftarkan paling lambat 1
(tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu. (satu) Hari sebelum masa
Kampanye
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan kepada
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota.

Dokumen pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu disampaikan


juga salinannya kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Pasal 10 Pasal 11

Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas 4 (1 Pasangan Calon, Partai Politik Peserta Pemilu, dan/atau
tingkatan, yaitu: Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu
harus
1. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Nasional
yang dibentuk oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden mendaftarkan tim Kampanye Pemilu kepada:
setelah berkoordinasi dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau a. KPU,Presiden
untuk tim Kampanye
tingkat Pemilu Presiden dan Wakil
nasional;
Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan
Calon dan telah didaftarkan ke KPU serta bertanggung jawab atas
pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye Pemilu b. KPU Provinsi, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden tingkat provinsi; dan
2. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi
yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat nasional c. KPU Kabupaten/Kota, untuk tim Kampanye Pemilu
3. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Presiden dan Wakil Presiden tingkat kabupaten/kota
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat provinsi dantingkat
tim Kampanye Pemilu
kecamatan atau Presiden dan Wakil
yang disebut denganPresiden
nama lain
4. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat dan/atau kelurahan/desa atau sebutan lain.
kecamatan yang dibentuk oleh Tim Kampanye
tingkat kabupaten/kota (2 Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu.
Pasal 12 (3 Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan nama Presiden ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
tingkatannya yang telah didaftarkan pada papan pengumuman
dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Note: Dokumen pendaftaran ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota
Pasal 16 Pasal 17
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
Provinsi terdiri atas: kabupaten/kota terdiri atas:
a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu
DPRD Provinsi; DPRD kabupaten/kota;
b. calon anggota DPRD provinsi; b. calon anggota DPRD kabupaten/kota;
c juru Kampanye Pemilu yang c juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk
ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
DPR; kabupaten/kota;
d. orang seorang yang ditunjuk d orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta
oleh Peserta Pemilu anggota DPRD Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota; dan
provinsi; dan e organisasi penyelenggara kegiatan yang
e organisasi penyelenggara kegiatan ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu kabupaten/kota.
anggota DPRD provinsi. (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPRD
(2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus kabupaten/kota harus mendaftarkan Pelaksana
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Kampanye Pemilu kepada KPU Kabupaten/Kota
kepada:
a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana
Kampanye Pemilu tingkat provinsi; atau
b. KPU Kabupaten/Kota, untuk
Pelaksana
Kampanye Pemilu
tingkat kabupaten/kota.
Note: Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu dan dokumen pednaftaranya ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Kampanye Calon anggota DPD

Calon anggota DPD tidak dapat melaksanakan Kampanye


Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD kabupaten/kota, serta Kampanye Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Petugas Kampanye PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Petugas Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden bertugas:


a. sebagai petugas penghubung Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan KPU;
PETUGAS KAMPANYE b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
PEMILU PRESIDEN c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
DAN WAKIL PRESIDEN dan
(Pasal 14) tembusannya disampaikan kepada Bawaslu mengenai penyelenggaraan kegiatan Kampanye Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota
bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
PETUGAS DPRD
KAMPANYE PEMILU kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang memfasilitasi
ANGGOTA DPR, penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
DPRD PROVINSI DAN kabupaten/kota;
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD
DPRD kabupaten/kota;
KABUPATEN/KOTA c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
{Pasal 18) sesuai
dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu
anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota.
Petugas Kampanye Pemilu anggota DPD bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPD dengan KPU Provinsi dan
PETUGAS KPU
KAMPANYE PEMILU Kabupaten/Kota;
ANGGOTA DPD b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPD;
(Pasal 21) c menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
sesuai
dengan tingkatannya dan tembusannya disampaikan kepada Bawaslu Provinsi mengenai
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPD.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

MATERI
KAMPANYE
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Materi Kampanye
Pasal 22 ayat (4)
Pasal 22 ayat (1) Selain materi dapat
Citra diri meliputi:
menyampaikan Citra a. nomor urut; dan
Materi Kampanye Pemilu meliputi: diri b. foto/gambar.
(Pasal 22 ayat (3))
a. visi, misi, dan program Pasangan
Calon untuk Kampanye Pemilu
Pasal 23
Presiden dan Wakil Presiden; Materi Kampanye Pemilu harus disampaikan dengan memperhatikan:
b. visi, misi, dan program partai a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
politik untuk Partai Politik b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai agama serta jati diri
Dalam Penyampaian bangsa;
Peserta Pemilu yang harus memperhaitkan c. meningkatkan kesadaran hukum;
dilaksanakan oleh calon anggota d. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab
sebagai bagian dari pendidikan politik; dan
DPR, anggota DPRD provinsi, e. menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam
masyarakat
dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan Pasal 24
c. visi, misi, dan program yang Materi Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1),
bersangkutan untuk Kampanye disampaikan dengan ketentuan:
a. menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan kalimat yang
Pemilu perseorangan yang Disampaikan dengan sopan, santun, patut, dan pantas disampaikan, diucapkan, dan/atau
dilaksanakan oleh calon anggota ketentuan ditampilkan kepada umum;
b. tidak mengganggu ketertiban umum;
DPD. c. memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Masyarakat
d. tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain;
Note: Visi, misi, dan program Pasangan Calon untuk e. tidak bersifat provokatif; dan
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden f. menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan masyarakat
disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang demokratis dan
Panjang Nasional (Pasal 22 ayat (2)) bermartabat.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Tahapan
dan Metode
Kampanye
Metode Kampanye
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023

e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;

i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan


g. rapat umum h. debat Pasangan Calon Presiden Kampanye dan ketentuan peraturan perundang-
dan Wakil Presiden; undangan.
Metode Kampanye KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Pasal 29 PKPU No. 15 Tahun 2023

a. Pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Undangan kepada peserta harus memuat informasi
Peserta Kampanye Pemilu yang diundang pada
Tahun 2023 pertemuan terbatas disesuaikan dengan mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama
dilaksanakan dalam ruangan atau pembicara dan tema materi, serta Petugas
kapasitas ruangan yang ditentukan oleh
gedung tertutup dan/atau pengelola ruang gedung, dengan Jumlah Peserta Kampanye Pemilu
pertemuan virtual melalui Media
paling banyak:
Daring; 3.000 untuk Tingkat Nasional
2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten

Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera,
Negara Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan tanda gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Metode Kampanye PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pasal 31 PKPU No. 15 Tahun 2023

b. Pertemuan tatap muka


Pasal 31 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan tatap muka secara interaktif.

Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksnakaan di luar ruangan
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui kegiatan kunjungan ke pas ar,
a dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan tempat tinggal warga,
atau gedung b Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau tem pat
tertutup atau pendukung dan tamu undangan umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
mellaui media
daring
Metode Kampanye
c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023
(4) Ukuran selebaran, brosur, pamflet, poster, dan stiker
(1) Peserta Pemilu dapat menyebarkan bahan Kampanye sebagaimana pada huruf a sampai dengan huruf e:
a. selebaran, paling besar ukuran 8,25 cm (delapan koma dua
Pemilu kepada umum
puluh lima sentimeter) x 21 cm (dua puluh satu sentimeter);
(2) Bahan Kampanye dapat berbentuk:
b. brosur, paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm (dua puluh
a. selebaran (flyer); satu sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
b. brosur (leaflet); sentimeter), posisi terlipat 21 cm (dua puluh satu sentimeter)
c. pamflet; x 10 cm (sepuluh sentimeter);
d. poster; c. pamflet, paling besar ukuran 21 cm (dua puluh satu
e. stiker; sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
f. pakaian; sentimeter);
g. penutup kepala; d. poster, paling besar ukuran 40 cm (empat puluh sentimeter) x
h. alat minum/makan; 60 cm (enam puluh sentimeter); dan
e. stiker, paling besar ukuran 10 cm (sepuluh sentimeter) x 5 cm
i. kalender; (lima sentimeter).
j. kartu nama;
(5) Desain dan materi pada Bahan Kampanye paling sedikit memuat
k. pin;
visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
l. alat tulis; dan/atau (6) Peserta Pemilu mencetak bahan Kampanye Pemilu dengan
m. Atribut kampanye lainnnya sesuai dengan ketentun mengutamakan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang
perundang-undangan (7) Setiap Bahan Kampanye harus memiliki nilai:
(3) Bahan Kampanye dapat disebarkan, ditempelkan, dan
dipasang pada Kampanye Pemilu pertemuan (7) a. paling tinggi Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) jika
dikonversikan dalam bentuk uang;
terbatas, pertemuan tatap muka, dan/atau rapat b. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
umum. yang mengatur mengenai standar biaya masukan; dan/atau
c. yang harganya tetap wajar
Metode Kampanye KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

d. Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pasal 34 PKPU No. 15 Tahun 2023 KPU dapat memfasilitasi pemasangan


(1)Alat Peraga Kampanye meliputi: alat peraga Kampanye Pemilu
a. reklame;
b. spanduk; dan/atau
c. umbul-umbul.
(2 Desain dan materi pada alat
peraga Kampanye Pemilu paling
sedikit memuat visi, misi,
program, dan/atau citra diri Pasal 36 PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu. (1) Fasilitasi KPU berupa penentuan lokasi dalam
pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu.
(3 Penyerahan desain dan materi
(2) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu wajib
pada alat peraga Kampanye
Pemilu dilakukan paling lambat 5 dipasang di lokasi yang tidak dilarang berdasarkan
Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-
(lima) Hari sebelum masa
undangan terkait.
Kampanye Pemilu. (3) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
ditetapkan dengan:
a Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu di
wilayah provinsi; dan
b. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye
Pemilu di wilayah kabupaten/kota.
(4 Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye
Pemilu
ditetapkan setelah berkoordinasi dengan pemerintah
daerah.
Metode Kampanye
e. Media Sosial Pasal 38 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1 Pelaksana Kampanye Pemilu harus mendaftarkan akun resmi Media Sosial
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) kepada:
a. KPU, untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta
Pemilu anggota DPR;
b. KPU Provinsi, untuk Peserta Pemilu anggota DPD dan anggota DPRD
provinsi; dan
Pasal 37 PKPU No. 15 Tahun 2023
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Peserta Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui
(2) Pendaftaran akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Media Sosial dilakukan
(2) Akun Media Sosial paling banyak 20 (dua puluh) untuk
setiap paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
jenis aplikasi.
(3) Desain dan materi pada Media Sosial paling sedikit memuat
visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
(4) Desain dan materi dalam Media Sosial dapat berupa:
a. tulisan;
b. suara;
c. gambar; dan/atau
d gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar,
yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau
tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui
perangkat penerima pesan.
(5 Gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d bersifat naratif,
grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang
dapat diterima melalui perangkat penerima pesan.
Metode Kampanye KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

f. Iklan Kampanye di media cetak, media elektronik dan jaringan


Fasilitasi KPU
Pasal 39 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1 Iklan Kampanye Pemilu dapat dilakukan oleh Peserta Pemilu di media massa cetak, dan Media Pasal 41 PKPU Nomor 15 Tahun 2023
Daring, Media Sosial, dan Lembaga Penyiaran dalam bentuk iklan komersial dan/atau iklan (1) KPU dapat memfasilitasi penayangan iklan
layanan untuk masyarakat Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
(2) Iklan Kampanye dapat berupa: Pasal 39 ayat (1) dalam bentuk iklan komersial atau
a. tulisan;
iklan layanan masyarakat pada media massa cetak,
b. suara;
media massa elektronik, dan/atau Media Daring.
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, (2 Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada
interaktif atau tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. ayat (1) dilaksanakan oleh KPU, biaya pembuatan
(3 Gabungan antara tulisan dan suara dan/atau suara dan gambar sebagaimana dimaksud pada desain dan materi iklan Kampanye Pemilu
ayat (2) huruf d, bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat ditanggung oleh Peserta Pemilu.
diterima melalui perangkat penerima pesan. (3 Penyerahan desain dan materi iklan Kampanye
(4 Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di Lembaga Penyiaran Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara kumulatif sebanyak: KPU dilakukan paling lambat 5 (lima) Hari sebelum
a 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap stasiun penayangan iklan Kampanye Pemilu.
televisi setiap Hari untuk iklan di televisi; dan
b 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik untuk setiap stasiun
radio setiap Hari untuk iklan di radio.
(5) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di media massa cetak, Media Daring, dan
Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak:
a 810 (delapan ratus sepuluh) milimeter kolom atau 1 (satu) halaman untuk setiap media
massa cetak setiap Hari untuk iklan di media massa cetak;
b. 1 (satu) banner untuk setiap Media Daring setiap Hari untuk iklan di Media Daring; dan
c 1 (satu) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap Media Sosial setiap
Hari untuk iklan di Media Sosial.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Metode Kampanye PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

g. Rapat Umum (1)


Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1 Petugas Kampanye rapat umum wajib menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara
Pasal 46 PKPU No. 15 Tahun 2023 Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya
(2 Pemberitahuan tertulis rapat umum disampaikan juga
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan rapat umum salinannya kepada
(2) Tempat pelaksanaan rapat umum meliputi: a. KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota; dan
a. lapangan; b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota,
b. stadion; Sesuai dengan tingkatannya
c. alun-alun; atau (4) Pemberitahuan mencakup informasi:
a. hari;
d. tempat terbuka lainnya. b. tanggal;
(3 Pelaksanaan rapat umum harus memperhatikan daya tampung c. jam;
tempat d. tempat kegiatan;
(4) Rapat Umum dimulai Pukul 09.00 dan berakhir paling lambat e. Pelaksana dan/atau Tim Kampanye;
pukul 18.00 waktu setempat dengan menghormati Hari dan f. perkiraan jumlah peserta; dan
Waktu Ibadah di daerah setempat g. penanggung jawab
(5 Petugas Kampanye Pemilu rapat umum dapat memasang alat
peraga Kampanye Pemilu kecuali di lokasi terlarang sesuai
ketentuan dalam Peraturan Komisi ini dan peraturan
perundang- undangan terkait.

Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye
Pemilu
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara
Republik
Indonesia tingkat daerah.
Metode Kampanye KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

g. Rapat Umum (2)

Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal Kampanye Pemilu rapat umum.
(2 KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan jadwal Kampanye Pemilu rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
setelah
mendengarkan masukan dan tanggapan dari Pelaksana Kampanye Pemilu.
(3) Jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur Hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan yang ditetapkan dengan:
a. Keputusan KPU untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Kampanye Pemilu anggota DPR;
b. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD provinsi dan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan
c. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(4) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Pelaksana Kampanye
Pemilu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu rapat umum, dengan salinannya disampaikan kepada:
a. pemerintah melalui kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan/atau pemerintah daerah setempat;
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Metode Kampanye h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden

Pasal 50 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023


(1 Debat Pasangan calon diselenggarakan 5
Pasal 51 PKPU 15 tahun 2023
kali, dengan rincian:
a. 3 (tiga) kali untuk calon Presiden; dan (1) Penyelenggaraan debat Pasangan
b. 2 (dua) kali untuk calon Wakil Presiden. Calon disiarkan langsung secara
(2) khusus untuk format rincian 5 (lima) kali nasional oleh media massa
dapat elektronik melalui Lembaga
dilakukan perubahan oleh KPU Penyiaran Publik atau Lembaga
setelah berkoordinasi dengan DPR. Penyiaran Swasta.
(3 Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden (2) Debat Pasangan Calon dapat
yang mengikuti debat tidak boleh disiarkan ulang pada masa
mendelegasikan ke orang lain dan wajib hadir Kampanye Pemilu.
dalam debat tersebut.
(4 Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena melaksanakan ibadah, dibuktikan
dengan surat keterangan dari kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama dan disampaikan kepada KPU paling
lambat 3 (tiga) Hari sebelum pelaksanaan debat.
(5 Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena alasan kesehatan dibuktikan dengan
surat keterangan dari dokter rumah sakit Note:Dalam hal terdapat alasan ketidakhadiran Calon Presiden
pemerintah dan disampaikan kepada KPU
dan/atau Calon Wakil Presiden, KPU berwenang menetapkan
sebelum pelaksanaan debat. kebijakan lain untuk memenuhi ketentuan 5 (lima) kali debat
Pasangan Calon
Metode Kampanye
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden
Pasal 52 PKPU 15 tahun 2023
(1 Moderator debat Pasangan Calon dipilih oleh KPU
dari kalangan profesional dan akademisi yang
mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan
tidak memihak kepada salah satu Pasangan Calon.
(2 Moderator dipilih oleh KPU setelah mendengarkan
masukan dan tanggapan dari tim Kampanye
Pemilu tingkat nasional masing-masing Pasangan
Calon.
(3 Selama dan sesudah berlangsung debat Pasangan
Calon, moderator dilarang memberikan komentar,
penilaian, dan simpulan apa pun terhadap
penyampaian dan materi dari setiap Pasangan
Pasal 54 PKPU No. 15 Tahun 2023
Calon.
Materi Debat Pasangan Calon merupakan visi nasional sebagaimana
Pasal 53 PKPU 15 tahun 2023 tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
(1 KPU dapat mengundang peserta dalam jumlah Indonesia Tahun 1945,
yaitu:
terbatas dalam pelaksanakan debat Pasangan
a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Calon.
Indonesia;
(2 KPU memberikan akses bagi penyandang
b. memajukan kesejahteraan umum;
disabilitas sebagai partisipan dalam pelaksanaan
c. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
Debat Pasangan Calon.
d ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
(3 Dalam hal KPU memberikan akses bagi
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
penyandang disabilitas merupakan perwujudan
prinsip aksesibel dalam penyelenggaraan
Kampanye Pemilu.
Metode Kampanye KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pasal 55 PKPU No. 15 Tahun 2023

i. Kegiatan lain

Pasal 55 PKPU No.15 Tahun 2023


Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui kegiatan
lain yang tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kegiatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kegiatan
deklarasi atau konvensi, pentas seni, olahraga, bazar, perlombaan,
dan/atau bakti sosial.
Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU dapat
menetapkan suatu kegiatan setelah mendengarkan masukan dan
tanggapan dari Peserta Pemilu.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Larangan
dan
Sanksi
Larangan & Sanksi KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Larangan

Bahan Kampanye Pemasangan Alat


Pemilu Peraga Kampanye

Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana (1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang
dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat dipasang pada tempat umum sebagai berikut:
ditempel dilarang ditempelkan di tempat
a. tempat ibadah;
umum sebagai berikut:
b. rumah sakit atau tempat pelayanan
a. tempat ibadah; kesehatan;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan c. tempat pendidikan, meliputi gedung
kesehatan; dan/atau halaman sekolah dan/atau
c. tempat pendidikan, meliputi gedung perguruan tinggi;
dan/atau halaman sekolah dan/atau d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
perguruan tinggi; e. Fasilitas tertentu milik pemeirntah; dan
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah; f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
e. jalan-jalan protokol; ketertiban umum.
f. jalan bebas hambatan; (2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
h. taman dan pepohonan. dan huruf g termasuk halaman, pagar,
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada dan/atau tembok.
ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf g termasuk halaman, pagar,
dan/atau tembok.
PUTUSAN MK Nomor 65/PUU-XXI/2023
● Menyatakan Pasal 280 ayat (1) huruf h Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182
dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109) bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “mengecualikan fasilitas pemerintah dan tempat
pendidikan sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan hadir tanpa
atribut kampanye pemilu”,
● sehingga Pasal 280 ayat (1) huruf h Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum selengkapnya berbunyi,

“menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan, kecuali untuk fasilitas
pemerintah dan tempat pendidikan sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud
dan hadir tanpa atribut kampanye pemilu”.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Larangan
Pasal 72 (1) Pelaksana Kampanye Pemilu, peserta, dan tim Kampanye o (1a) Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang dikecualikan
Pemilu dilarang: sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h digunakan
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang- sepanjang tidak mengakibatkan fasilitas pemerintah dan tempat
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk pendidikan terganggu fungsi atau peruntukannya, serta tidak
Negara Kesatuan Republik Indonesia; melibatkan anak.
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan o (1b) Atribut Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat
Republik Indonesia; (1) huruf h merupakan alat dan/atau perlengkapan yang memuat
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau citra diri, visi, misi, dan program.
Peserta Pemilu yang lain; o (2) Selain larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat; Pelaksana Kampanye Pemilu, peserta Kampanye Pemilu, dan tim
e. mengganggu ketertiban umum; Kampanye Pemilu dilarang menggunakan fasilitas gedung
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan perwakilan pemerintah di luar negeri.
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota
masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga Kampanye Pemilu
Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan, kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan
sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud
dan hadir tanpa atribut Kampanye Pemilu;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain
dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang
bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada
peserta Kampanye Pemilu.
Lanjutan ..

Fasilitas pemerintah merupakan tempat yang


digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan
di lingkungan kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah.meliputi:
a. gedung;
b. halaman;
c. lapangan; dan/atau
d. tempat lainnya, yang ditentukan oleh
penanggung jawab fasilitas pemerintah.
• Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan
tempat pendidikan dilaksanakan pada Hari Sabtu
Tempat pendidikan merupakan perguruan tinggi, yang dan/atau Hari Minggu.
meliputi:
a. universitas; • Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah
b. institut; dan tempat pendidikan meliputi: a. pertemuan
c. sekolah tinggi; terbatas; dan b. pertemuan tatap muka.
Thisd. politeknik;
Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
e. akademi; dan/atau • Peserta Kampanye Pemilu di tempat pendidikan
f. akademi komunitas merupakan sivitas akademika yang tidak dilarang
Pasal 72B

(1) Petugas Kampanye Pemilu menyampaikan permohonan izin kegiatan


Kampanye Pemilu kepada penanggung jawab fasilitas pemerintah dan
tempat pendidikan.
(2) Penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dalam
memberikan izin kegiatan Kampanye Pemilu harus menerapkan prinsip adil,
terbuka, dan proporsional, serta tidak berpihak kepada salah satu Peserta
Pemilu.
(3) Penanggung jawab tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi:
a. rektor pada universitas dan institut;
b. ketua pada sekolah tinggi;
c. dan c. direktur pada politeknik, akademi, dan akademi komunitas.

(4) Izin dari penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan
berupa surat izin, paling sedikit memuat informasi: a. Hari; b. tanggal; c. jam; d.
tempat kegiatan; e. metode Kampanye Pemilu; f. tema materi Kampanye Pemilu;
dan g. Peserta Pemilu.
Larangan SANKSI

Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 76


Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan: PKPU No.
a ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah 15 Tahun
Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah 2023
Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah
Konstitusi; Dalam hal terbukti terjadi perbuatan
b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank melanggar ketentuan larangan sebagaimana
Indonesia;
dimaksud dalam Undang-Undang yang
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan
Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah; mengatur mengenai Pemilu dikenai sanksi
e pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat
sesuai dengan Undang-Undang yang
sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural;
f. Aparatur Sipil Negara; mengatur mengenai Pemilu dan peraturan
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik perundang-undangan lainnya .
Indonesia;
h. kepala desa;
i. perangkat desa;
j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
Pasal 62A
(1) Menteri atau pejabat setingkat menteri yang ditetapkan sebagai calon Presiden dan calon
Wakil Presiden, dalam melaksanakan Kampanye Pemilu harus mengajukan cuti kepada
Presiden.
(2) Cuti menteri atau pejabat setingkat menteri dilakukan selama masa Kampanye Pemilu atau
cuti sesuai dengan kebutuhan yang diajukan kepada Presiden.
(3) Cuti menteri atau pejabat setingkat menteri harus menaati tata cara pelaksanaan cuti sesuai
dengan Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai cuti dalam pelaksanaan Kampanye
Pemilu.
(4) Cuti menteri atau pejabat setingkat harus diproses secara tertulis dan surat cutinya
disampaikan kepada KPU paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu atau 3
(tiga) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
(5) Surat cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan juga kepada Bawaslu.
MONEY POLITIC PEMILU
PASAL 284 UU 7/2017 PASAL 285 UU 7/2017 PASAL 286 UU 7/2017
DALAM HAL TERBUKTI PELAKSANA DAN TIM KAMPANYE PEMILU PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN (1) PASANGAN CALON, CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DPRD
MENJANJIKAN ATAU MEMBERIKAN UANG ATAU MATERI LAINNYA HUKUM TETAP TERHADAP PELANGGARAN SEBAGAIMANA KABUPATEN/KOTA, PELAKSANA KAMPANYE, DAN/ATAU TIM KAMPANYE DILARANG
SEBAGAI IMBALAN KEPADA PESERTA KAMPANYE PEMILU SECARA DIMAKSUD DALAM PASAL 280 DAN PASAL 284 YANG DIKENAI MENJANJIKAN DAN/ATAU MEMBERIKAN UANG ATAU MATERI LAINNYA UNTUK
LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG UNTUK KEPADA PELAKSANA KAMPANYE PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, MEMENGARUHI PENYELENGGARA PEMILU DAN/ATAU PEMILIH
a. TIDAK MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA; DPRD PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA YANG BERSTATUS
(2) PASANGAN CALON SERTA CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DAN DPRD
b. MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA DENGAN MEMILIH PESERTA SEBAGAI CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DAN
KABUPATEN/KOTA YANG TERBUKTI MELAKUKAN PELANGGARAN SEBAGAIMANA
PEMILU DENGAN CARA TERTENTU SEHINGGA SURAT DPRD KABUPATEN/KOTA DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR KPU, KPU
DIMAKSUD PADA AYAT (1) BERDASARKAN REKOMENDASI BAWASLU DAPAT DIKENAI
SUARANYA TIDAK SAH; PROVINSI, DAN KPU KABUPATEN/KOTA UNTUK MENGAMBIL
SANKSI ADMINISTRATIF PEMBATALAN SEBAGAI PASANGAN CALON SERTA CALON
TINDAKAN BERUPA
c. MEMILIH PASANGAN CALON TERTENTU; ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA OLEH KPU
d. MEMILIH PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU TERTENTU; A. PEMBATALAN NAMA CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD
(3) PELANGGARAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (2) MERUPAKAN
DAN/ATAU PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA DARI DAFTAR
PELANGGARAN YANG TERJADI SECARA TERSTRUKTUR, SISTEMATIS, DAN MASIF.
CALON TETAP; ATAU
e. MEMILIH CALON ANGGOTA DPD TERTENTU, (4) PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA
DLJATUHI SANKSI SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG- B. PEMBATALAN PENETAPAN CALON ANGGOTA DPR, DPD,
AYAT (2) TIDAK MENGGUGURKAN SANKSI PIDANA
UNDANG INI DPRD PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA SEBAGAI
CALON TERPILIH.

PASAL 515 UU 7/2017


SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA PADA SAAT PEMUNGUTAN SUARA MENJANJIKAN ATAU MEMBERIKAN UANG ATAU MATERI LAINNYA KEPADA PEMILIH SUPAYA TIDAK MENGGUNAKAN
HAK PILIHNYA ATAU MEMILIH PESERTA PEMILU TERTENTU ATAU MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA DENGAN CARA TERTENTU SEHINGGA SURAT SUARANYA TIDAK SAH, DIPIDANA DENGAN PIDANA
PENJARA PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK RP36.000.000,00 (TIGA PULUH ENAM JUTA RUPIAH).
PASAL 519 UU 7/2017
SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MELAKUKAN PERBUATAN CURANG UNTUK MENYESATKAN SESEORANG, DENGAN MEMAKSA, DENGAN MENJANJIKAN ATAU DENGAN MEMBERIKAN
UANG ATAU MATERI LAINNYA UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN BAGI PENCALONAN ANGGOTA DPD DALAM PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 183 DIPIDANA DENGAN PIDANA
PENJARA PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK RP36.000.OOO,OO (TIGA PULUH ENAM JUTA RUPIAH).
PASAL 523 UU 7/2017
(1) SETIAP PELAKSANA, PESERTA, DAN/ATAU TIM KAMPANYE PEMILU YANG DENGAN SENGAJA MENJANJIKAN ATAU MEMBERIKAN UANG ATAU MATERI LAINNYA SEBAGAI IMBALAN
KEPADA PESERTA KAMPANYE PEMILU SECARA LANGSUNG ATAUPUN TIDAK LANGSUNG SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 280 AYAT (1) HURUF J DIPIDANA DENGAN PIDANA
PENJARA PALING LAMA 2 (DUA) TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK RP24.000.000,00 (DUA PULUH EMPAT JUTA RUPIAH).
(2) SETIAP PELAKSANA, PESERTA, DAN/ATAU TIM KAMPANYE PEMILU YANG DENGAN SENGAJA PADA MASA TENANG MENJANJIKAN ATAU MEMBERIKAN IMBALAN UANG ATAU MATERI
LAINNYA KEPADA PEMILIH SECARA LANGSUNG ATAUPUN TIDAK LANGSUNG SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 278 AYAT (2) DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Penggunaan
Sistem Informasi Kampanye
dan
Dana Kampanye(SIKADEKA)
Penggunaan Alat Bantu KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye

Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan Informasi Lokasi Kampanye
Pemasangan Alat Peraga
kepada Polri
Kampanye

• Dalam pelaksanaan • Melalui Aplikasi Peserta • Melalui Aplikasi Peserta


Kampanye Pertemuan Pemilu dapat menginfokan Pemilu dapat menginfokan
Terbatas, Pertemuan Tatap lokasi alat kampanye lokasi pelaksaanaan
Muka perlu untuk Pertemuan Terabtas dan kampanye Pertemuan
ditembuskan kepada Polri. Tatap Muka yang akan Terabtas dan Tatap Muka
Untuk membantu hal ditampilkan lewat yang akan ditampilkan
tersebut hal itu dapat Infopemilu.kpu.go.id lewat Infopemilu.kpu.go.id
dilakukan dengan
dikirimkan kepada Polri
melalui aplikasi SIKADEKA
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai