Deni
Anggota KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Dasar Hukum
Peserta Pemilu Partai Politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota,
perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Pasangan Calon presiden dan Wakil Pasangan calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
Presiden (Paslon) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan.
Partai Politik Peserta Pemilu Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD
provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota.
Kampanye Pemilu Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan pemilih
dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu.
Masa Tenang Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
PKPU No 15 Tahun 2023
KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Pasal 9
Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik, harus Kabupaten/Kota mengumumkan nama tim
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Presiden sesuai dengan tingkatannya
kepada: yang telah didaftarkan pada papan
pengumuman dan/atau laman KPU, KPU
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat nasional; Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat provinsi;
dan
penggantian tim Kampanye
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
Pemilu Presiden dan Wakil
kabupaten/kota.
Presiden yang telah
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 didaftarkan paling lambat 1
(tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu. (satu) Hari sebelum masa
Kampanye
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan kepada
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas 4 (1 Pasangan Calon, Partai Politik Peserta Pemilu, dan/atau
tingkatan, yaitu: Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu
harus
1. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Nasional
yang dibentuk oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden mendaftarkan tim Kampanye Pemilu kepada:
setelah berkoordinasi dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau a. KPU,Presiden
untuk tim Kampanye
tingkat Pemilu Presiden dan Wakil
nasional;
Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan
Calon dan telah didaftarkan ke KPU serta bertanggung jawab atas
pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye Pemilu b. KPU Provinsi, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden tingkat provinsi; dan
2. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi
yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat nasional c. KPU Kabupaten/Kota, untuk tim Kampanye Pemilu
3. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Presiden dan Wakil Presiden tingkat kabupaten/kota
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat provinsi dantingkat
tim Kampanye Pemilu
kecamatan atau Presiden dan Wakil
yang disebut denganPresiden
nama lain
4. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat dan/atau kelurahan/desa atau sebutan lain.
kecamatan yang dibentuk oleh Tim Kampanye
tingkat kabupaten/kota (2 Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu.
Pasal 12 (3 Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan nama Presiden ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
tingkatannya yang telah didaftarkan pada papan pengumuman
dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Note: Dokumen pendaftaran ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota
Pasal 16 Pasal 17
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
Provinsi terdiri atas: kabupaten/kota terdiri atas:
a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu
DPRD Provinsi; DPRD kabupaten/kota;
b. calon anggota DPRD provinsi; b. calon anggota DPRD kabupaten/kota;
c juru Kampanye Pemilu yang c juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk
ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
DPR; kabupaten/kota;
d. orang seorang yang ditunjuk d orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta
oleh Peserta Pemilu anggota DPRD Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota; dan
provinsi; dan e organisasi penyelenggara kegiatan yang
e organisasi penyelenggara kegiatan ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu kabupaten/kota.
anggota DPRD provinsi. (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPRD
(2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus kabupaten/kota harus mendaftarkan Pelaksana
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Kampanye Pemilu kepada KPU Kabupaten/Kota
kepada:
a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana
Kampanye Pemilu tingkat provinsi; atau
b. KPU Kabupaten/Kota, untuk
Pelaksana
Kampanye Pemilu
tingkat kabupaten/kota.
Note: Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu dan dokumen pednaftaranya ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Kampanye Calon anggota DPD
Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota
bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
PETUGAS DPRD
KAMPANYE PEMILU kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang memfasilitasi
ANGGOTA DPR, penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
DPRD PROVINSI DAN kabupaten/kota;
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD
DPRD kabupaten/kota;
KABUPATEN/KOTA c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
{Pasal 18) sesuai
dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu
anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota.
Petugas Kampanye Pemilu anggota DPD bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPD dengan KPU Provinsi dan
PETUGAS KPU
KAMPANYE PEMILU Kabupaten/Kota;
ANGGOTA DPD b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPD;
(Pasal 21) c menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
sesuai
dengan tingkatannya dan tembusannya disampaikan kepada Bawaslu Provinsi mengenai
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPD.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
MATERI
KAMPANYE
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Materi Kampanye
Pasal 22 ayat (4)
Pasal 22 ayat (1) Selain materi dapat
Citra diri meliputi:
menyampaikan Citra a. nomor urut; dan
Materi Kampanye Pemilu meliputi: diri b. foto/gambar.
(Pasal 22 ayat (3))
a. visi, misi, dan program Pasangan
Calon untuk Kampanye Pemilu
Pasal 23
Presiden dan Wakil Presiden; Materi Kampanye Pemilu harus disampaikan dengan memperhatikan:
b. visi, misi, dan program partai a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
politik untuk Partai Politik b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai agama serta jati diri
Dalam Penyampaian bangsa;
Peserta Pemilu yang harus memperhaitkan c. meningkatkan kesadaran hukum;
dilaksanakan oleh calon anggota d. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab
sebagai bagian dari pendidikan politik; dan
DPR, anggota DPRD provinsi, e. menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam
masyarakat
dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan Pasal 24
c. visi, misi, dan program yang Materi Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1),
bersangkutan untuk Kampanye disampaikan dengan ketentuan:
a. menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan kalimat yang
Pemilu perseorangan yang Disampaikan dengan sopan, santun, patut, dan pantas disampaikan, diucapkan, dan/atau
dilaksanakan oleh calon anggota ketentuan ditampilkan kepada umum;
b. tidak mengganggu ketertiban umum;
DPD. c. memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Masyarakat
d. tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain;
Note: Visi, misi, dan program Pasangan Calon untuk e. tidak bersifat provokatif; dan
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden f. menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan masyarakat
disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang demokratis dan
Panjang Nasional (Pasal 22 ayat (2)) bermartabat.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Tahapan
dan Metode
Kampanye
Metode Kampanye
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023
e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;
a. Pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Undangan kepada peserta harus memuat informasi
Peserta Kampanye Pemilu yang diundang pada
Tahun 2023 pertemuan terbatas disesuaikan dengan mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama
dilaksanakan dalam ruangan atau pembicara dan tema materi, serta Petugas
kapasitas ruangan yang ditentukan oleh
gedung tertutup dan/atau pengelola ruang gedung, dengan Jumlah Peserta Kampanye Pemilu
pertemuan virtual melalui Media
paling banyak:
Daring; 3.000 untuk Tingkat Nasional
2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten
Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera,
Negara Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan tanda gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Metode Kampanye PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksnakaan di luar ruangan
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui kegiatan kunjungan ke pas ar,
a dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan tempat tinggal warga,
atau gedung b Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau tem pat
tertutup atau pendukung dan tamu undangan umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
mellaui media
daring
Metode Kampanye
c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023
(4) Ukuran selebaran, brosur, pamflet, poster, dan stiker
(1) Peserta Pemilu dapat menyebarkan bahan Kampanye sebagaimana pada huruf a sampai dengan huruf e:
a. selebaran, paling besar ukuran 8,25 cm (delapan koma dua
Pemilu kepada umum
puluh lima sentimeter) x 21 cm (dua puluh satu sentimeter);
(2) Bahan Kampanye dapat berbentuk:
b. brosur, paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm (dua puluh
a. selebaran (flyer); satu sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
b. brosur (leaflet); sentimeter), posisi terlipat 21 cm (dua puluh satu sentimeter)
c. pamflet; x 10 cm (sepuluh sentimeter);
d. poster; c. pamflet, paling besar ukuran 21 cm (dua puluh satu
e. stiker; sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
f. pakaian; sentimeter);
g. penutup kepala; d. poster, paling besar ukuran 40 cm (empat puluh sentimeter) x
h. alat minum/makan; 60 cm (enam puluh sentimeter); dan
e. stiker, paling besar ukuran 10 cm (sepuluh sentimeter) x 5 cm
i. kalender; (lima sentimeter).
j. kartu nama;
(5) Desain dan materi pada Bahan Kampanye paling sedikit memuat
k. pin;
visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
l. alat tulis; dan/atau (6) Peserta Pemilu mencetak bahan Kampanye Pemilu dengan
m. Atribut kampanye lainnnya sesuai dengan ketentun mengutamakan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang
perundang-undangan (7) Setiap Bahan Kampanye harus memiliki nilai:
(3) Bahan Kampanye dapat disebarkan, ditempelkan, dan
dipasang pada Kampanye Pemilu pertemuan (7) a. paling tinggi Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) jika
dikonversikan dalam bentuk uang;
terbatas, pertemuan tatap muka, dan/atau rapat b. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
umum. yang mengatur mengenai standar biaya masukan; dan/atau
c. yang harganya tetap wajar
Metode Kampanye KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye
Pemilu
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara
Republik
Indonesia tingkat daerah.
Metode Kampanye KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
i. Kegiatan lain
Larangan
dan
Sanksi
Larangan & Sanksi KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Larangan
Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana (1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang
dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat dipasang pada tempat umum sebagai berikut:
ditempel dilarang ditempelkan di tempat
a. tempat ibadah;
umum sebagai berikut:
b. rumah sakit atau tempat pelayanan
a. tempat ibadah; kesehatan;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan c. tempat pendidikan, meliputi gedung
kesehatan; dan/atau halaman sekolah dan/atau
c. tempat pendidikan, meliputi gedung perguruan tinggi;
dan/atau halaman sekolah dan/atau d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
perguruan tinggi; e. Fasilitas tertentu milik pemeirntah; dan
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah; f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
e. jalan-jalan protokol; ketertiban umum.
f. jalan bebas hambatan; (2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
h. taman dan pepohonan. dan huruf g termasuk halaman, pagar,
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada dan/atau tembok.
ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf g termasuk halaman, pagar,
dan/atau tembok.
PUTUSAN MK Nomor 65/PUU-XXI/2023
● Menyatakan Pasal 280 ayat (1) huruf h Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182
dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109) bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “mengecualikan fasilitas pemerintah dan tempat
pendidikan sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan hadir tanpa
atribut kampanye pemilu”,
● sehingga Pasal 280 ayat (1) huruf h Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum selengkapnya berbunyi,
“menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan, kecuali untuk fasilitas
pemerintah dan tempat pendidikan sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud
dan hadir tanpa atribut kampanye pemilu”.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Larangan
Pasal 72 (1) Pelaksana Kampanye Pemilu, peserta, dan tim Kampanye o (1a) Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang dikecualikan
Pemilu dilarang: sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h digunakan
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang- sepanjang tidak mengakibatkan fasilitas pemerintah dan tempat
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk pendidikan terganggu fungsi atau peruntukannya, serta tidak
Negara Kesatuan Republik Indonesia; melibatkan anak.
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan o (1b) Atribut Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat
Republik Indonesia; (1) huruf h merupakan alat dan/atau perlengkapan yang memuat
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau citra diri, visi, misi, dan program.
Peserta Pemilu yang lain; o (2) Selain larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat; Pelaksana Kampanye Pemilu, peserta Kampanye Pemilu, dan tim
e. mengganggu ketertiban umum; Kampanye Pemilu dilarang menggunakan fasilitas gedung
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan perwakilan pemerintah di luar negeri.
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota
masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga Kampanye Pemilu
Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan, kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan
sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud
dan hadir tanpa atribut Kampanye Pemilu;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain
dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang
bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada
peserta Kampanye Pemilu.
Lanjutan ..
(4) Izin dari penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan
berupa surat izin, paling sedikit memuat informasi: a. Hari; b. tanggal; c. jam; d.
tempat kegiatan; e. metode Kampanye Pemilu; f. tema materi Kampanye Pemilu;
dan g. Peserta Pemilu.
Larangan SANKSI
Penggunaan
Sistem Informasi Kampanye
dan
Dana Kampanye(SIKADEKA)
Penggunaan Alat Bantu KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye
Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan Informasi Lokasi Kampanye
Pemasangan Alat Peraga
kepada Polri
Kampanye
Terima kasih