Dasar Hukum
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2023;
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1621 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan
Kampanye Pemilihan Umum; dan
5. Surat Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1249/PL.01.6-SD/05/2023 tanggal 30
Oktober 2023 perihal Penetepan Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye Pemilu Tahun 2024.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHAPAN KAMPANYE
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
UNSUR – UNSUR
PELAKSANAAN KAMPANYE
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Pasal 8 Pasal 9
1) Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas: 1) Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik, harus
a. pengurus partai politik atau gabungan partai politik pengusul; mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
b. orang seorang; dan Presiden kepada:
c. Organisasi penyelenggara kegiatan, yang ditunjuk oleh a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat nasional;
Pasangan Calon. b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
2) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat provinsi; dan
(1) Pasangan Calon dapat menjadi Pelaksana Kampanye Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu
3) Dalam melaksanakan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, tingkat kabupaten/kota.
Pasangan Calon membentuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil 2) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud
Presiden tingkat nasional. pada ayat (1) dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa
4) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat Kampanye Pemilu.
(1), ayat (2), dan ayat (3), PasanganCalon berkoordinasi dengan Partai 3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud
Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu pada ayat (1) menggunakan formulir MODEL-KAMPANYE PEMILU
pengusul dapat menunjuk juru Kampanye Pemilu. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.
5) Juru Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) 4) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud
merupakan orang seorang atau kelompok yang ditunjuk untuk pada ayat (1) ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
menyampaikan visi, misi, dan program Pasangan Calon. dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
6) Organisasi penyelenggara kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 5) Dokumen pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu
(1) huruf c merupakan organisasi sayap Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) disampaikan
dan organisasi penyelenggara kegiatan lainnya. juga salinannya kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
6) Ketentuan mengenai formulir MODEL-KAMPANYE PEMILU
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PETUGAS KAMPANYE
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
MATERI KAMPANYE
LARANGAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PASAL 62A
1) Menteri atau pejabat setingkat menteri yang ditetapkan sebagai calon Presiden dan calon Wakil Presiden,
dalam melaksanakan Kampanye Pemilu harus mengajukan cuti kepada Presiden.
2) Cuti menteri atau pejabat setingkat Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan selama masa
Kampanye Pemilu atau cuti sesuai dengan kebutuhan yang diajukan kepada Presiden.
3) Cuti menteri atau pejabat setingkat Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menaati tata cara
pelaksanaan cuti sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai cuti dalam pelaksanaan
Kampanye Pemilu.
4) Cuti menteri atau pejabat setingkat Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diproses secara tertulis
dan surat cutinya disampaikan kepada KPU paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu atau 3
(tiga) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
5) Surat cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan juga kepada Bawaslu.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PASAL 72 – Larangan
PASAL 72 – Larangan
(1a) Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h
digunakan sepanjang tidak mengakibatkan fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan terganggu fungsi atau
peruntukannya, serta tidak melibatkan anak.
(1b) Atribut Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h merupakan alat dan/atau
perlengkapan yang memuat citra diri, visi, misi, dan program.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
A B C
D E
081138100223
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TERIMA KASIH