Anda di halaman 1dari 42

KEBIJAKAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

SERENTAK TAHUN 2024


Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Flores Timur:

Larantuka,2 Desember 2023


Dasar Hukum

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6109);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun
2023;
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1621 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum; dan
5. Surat Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1249/PL.01.6-SD/05/2023
tanggal 30 Oktober 2023 perihal Penetepan Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye
Pemilu Tahun 2024.
PKPU NOMOR 15 TAHUN 2023
TENTANG KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

KPU Provinsi NTT KPU NTT @kpu_ntt KPU_NTT kpu_ntt ntt.kpu.go.id


TAHAPAN KAMPANYE
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden
Pasal 8 Pasal 9
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri (1) Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik,
atas: harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden
a. pengurus partai politik atau gabungan partai politik pengusul; dan Wakil Presiden kepada:
b. orang seorang; dan
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
c. organisasi penyelenggara kegiatan,
nasional;
yang ditunjuk oleh Pasangan Calon.
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu
(2) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu yang telah disebutkan
tingkat provinsi; dan
sebelumnya Pasangan Calon juga dapat menjadi Pelaksana
Kampanye Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye
Pemilu tingkat kabupaten/kota.
(3) Dalam melaksanakan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pasangan Calon membentuk tim Kampanye Pemilu (2) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling
Presiden dan Wakil Presiden tingkat nasional. lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
(4) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu, Pasangan Calon berkoordinasi (3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan
dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Peserta Pemilu pengusul dapat menunjuk juru Kampanye Pemilu. Kabupaten/Kota.
(5) Juru Kampanye Pemilu merupakan orang seorang atau kelompok (4) Dokumen pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu
yang ditunjuk untuk menyampaikan visi, misi, dan program disampaikan juga salinannya kepada Kepolisian Negara
Pasangan Calon. Republik Indonesia.
(6) Organisasi penyelenggara kegiatan merupakan organisasi sayap
Partai Politik Peserta Pemilu dan organisasi penyelenggara kegiatan
lainnya (EO).
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasal 10 Pasal 11

Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas 4 (1) Pasangan Calon, Partai Politik Peserta Pemilu, dan/atau
tingkatan, yaitu: Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu harus
1. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Nasional mendaftarkan tim Kampanye Pemilu kepada:
yang dibentuk oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden a. KPU, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
setelah berkoordinasi dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Presiden tingkat nasional;
Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan
Calon dan telah didaftarkan ke KPU serta bertanggung jawab atas b. KPU Provinsi, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan
pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye Pemilu Wakil Presiden tingkat provinsi; dan
2. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi c. KPU Kabupaten/Kota, untuk tim Kampanye Pemilu
yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat nasional Presiden dan Wakil Presiden tingkat kabupaten/kota
3. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat dan tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat provinsi Presiden tingkat kecamatan atau yang disebut
dengan nama lain dan/atau kelurahan/desa atau
4. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat sebutan lain.
kecamatan yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat
kabupaten/kota (2) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu.
Pasal 12
(3) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan nama Presiden ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
tingkatannya yang telah didaftarkan pada papan pengumuman
dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Note: Dokumen pendaftaran ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
DPR DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota

Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17


(1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPR (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
terdiri atas: Provinsi terdiri atas: kabupaten/kota terdiri atas:
a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu
DPR; DPRD Provinsi; DPRD kabupaten/kota;
b. calon anggota DPR; b. calon anggota DPRD provinsi; b. calon anggota DPRD kabupaten/kota;
c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk
oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta d. orang seorang yang ditunjuk oleh kabupaten/kota;
Pemilu anggota DPR; dan Peserta Pemilu anggota DPRD provinsi; d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta
e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota;
ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan
DPR. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang
(2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD provinsi. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD kabupaten/kota.
kepada: mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPRD
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu kepada: kabupaten/kota harus mendaftarkan
anggota DPR tingkat nasional; a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Pelaksana Kampanye Pemilu kepada KPU
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat provinsi; atau Kabupaten/Kota
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana
provinsi; dan Kampanye Pemilu tingkat
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana kabupaten/kota.
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat
kabupaten/kota.
Note: Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu dan dokumen pednaftaranya ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu
Anggota DPD
Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
d. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
e. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Petugas
Kampanye
Petugas Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden bertugas:
a. sebagai petugas penghubung Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan KPU;
PETUGAS KAMPANYE
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
PEMILU PRESIDEN
c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
DAN WAKIL PRESIDEN
tembusannya disampaikan kepada Bawaslu mengenai penyelenggaraan kegiatan Kampanye Pemilu
(Pasal 14)
Presiden dan Wakil Presiden; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota
bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
PETUGAS kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang memfasilitasi
KAMPANYE PEMILU penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
ANGGOTA DPR, kabupaten/kota;
DPRD PROVINSI DAN b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD DPRD kabupaten/kota;
KABUPATEN/KOTA c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu,
{Pasal 18)
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu
anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPD bertugas:


a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPD dengan KPU Provinsi dan KPU
PETUGAS Kabupaten/Kota;
KAMPANYE PEMILU b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPD;
ANGGOTA DPD c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
(Pasal 21) dengan tingkatannya dan tembusannya disampaikan kepada Bawaslu Provinsi mengenai
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPD.
MATERI KAMPANYE
Materi
Kampanye
Pasal 22 ayat (1) Selain materi dapat
Pasal 22 ayat (4)
Citra diri meliputi:
a. nomor urut; dan
menyampaikan Citra
b. foto/gambar.
Materi Kampanye Pemilu meliputi: diri
(Pasal 22 ayat (3))
a. visi, misi, dan program Pasangan
Calon untuk Kampanye Pemilu
Pasal 23
Presiden dan Wakil Presiden; Materi Kampanye Pemilu harus disampaikan dengan memperhatikan:
b. visi, misi, dan program partai a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
politik untuk Partai Politik b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai agama serta jati diri
Dalam Penyampaian bangsa;
Peserta Pemilu yang harus memperhaitkan c. meningkatkan kesadaran hukum;
dilaksanakan oleh calon anggota d. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab
sebagai bagian dari pendidikan politik; dan
DPR, anggota DPRD provinsi, e. menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam
masyarakat
dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan Pasal 24
c. visi, misi, dan program yang Materi Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1),
bersangkutan untuk Kampanye disampaikan dengan ketentuan:
a. menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan kalimat yang
Pemilu perseorangan yang Disampaikan dengan sopan, santun, patut, dan pantas disampaikan, diucapkan, dan/atau
ditampilkan kepada umum;
dilaksanakan oleh calon anggota ketentuan
b. tidak mengganggu ketertiban umum;
DPD. c. memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Masyarakat
d. tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain;
Note: Visi, misi, dan program Pasangan Calon untuk e. tidak bersifat provokatif; dan
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden f. menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan
disusun mengacu pada Rencana Pembangunan masyarakat sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang
Jangka Panjang Nasional (Pasal 22 ayat (2)) demokratis dan bermartabat.
Tahapan dan Metode Kampanye
Metode
Kampanye
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023

e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;

i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan


g. rapat umum h. debat Pasangan Calon Presiden Kampanye dan ketentuan peraturan perundang-
dan Wakil Presiden; undangan.
Metode
Kampanye Pasal 29 PKPU No. 15 Tahun 2023

a. Pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Peserta Kampanye Pemilu yang diundang pada Undangan kepada peserta harus memuat informasi
Tahun 2023 pertemuan terbatas disesuaikan dengan mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama
dilaksanakan dalam ruangan atau kapasitas ruangan yang ditentukan oleh pembicara dan tema materi, serta Petugas Kampanye
gedung tertutup dan/atau pengelola ruang gedung, dengan Jumlah Peserta Pemilu
pertemuan virtual melalui Media paling banyak:
Daring; 3.000 untuk Tingkat Nasional
2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten

Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera, tanda
Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
Metode
Kampanye
Pasal 31 PKPU No. 15 Tahun 2023

b. Pertemuan tatap muka


Pasal 31 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan tatap muka secara interaktif.

Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksnakaan di luar ruangan
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui kegiatan kunjungan ke pasar,
a. dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan tempat tinggal warga,
atau gedung b. Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau
tertutup atau pendukung dan tamu undangan tempat umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
mellaui media
daring
Metode c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
Kampanye
Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023
(4) Ukuran selebaran, brosur, pamflet, poster, dan stiker
sebagaimana pada huruf a sampai dengan huruf e:
(1) Peserta Pemilu dapat menyebarkan bahan Kampanye
a. selebaran, paling besar ukuran 8,25 cm (delapan koma dua
Pemilu kepada umum
puluh lima sentimeter) x 21 cm (dua puluh satu sentimeter);
(2) Bahan Kampanye dapat berbentuk: b. brosur, paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm (dua puluh
a. selebaran (flyer); satu sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
b. brosur (leaflet); sentimeter), posisi terlipat 21 cm (dua puluh satu sentimeter)
c. pamflet; x 10 cm (sepuluh sentimeter);
d. poster; c. pamflet, paling besar ukuran 21 cm (dua puluh satu
e. stiker; sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
f. pakaian; sentimeter);
g. penutup kepala; d. poster, paling besar ukuran 40 cm (empat puluh sentimeter) x
h. alat minum/makan; 60 cm (enam puluh sentimeter); dan
e. stiker, paling besar ukuran 10 cm (sepuluh sentimeter) x 5 cm
i. kalender;
(lima sentimeter).
j. kartu nama;
(5) Desain dan materi pada Bahan Kampanye paling sedikit memuat
k. pin; visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
l. alat tulis; dan/atau (6) Peserta Pemilu mencetak bahan Kampanye Pemilu dengan
m. Atribut kampanye lainnnya sesuai dengan ketentun mengutamakan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang
perundang-undangan (7) Setiap Bahan Kampanye harus memiliki nilai:
(3) Bahan Kampanye dapat disebarkan, ditempelkan, dan a. paling tinggi Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) jika
dipasang pada Kampanye Pemilu pertemuan terbatas, (7) dikonversikan dalam bentuk uang;
pertemuan tatap muka, dan/atau rapat umum. b. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai standar biaya masukan; dan/atau
c. yang harganya tetap wajar
Metode d. Pemasangan Alat Peraga Kampanye
Kampanye

Pasal 34 PKPU No. 15 Tahun 2023


KPU dapat memfasilitasi pemasangan
(1)Alat Peraga Kampanye meliputi: alat peraga Kampanye Pemilu
a. reklame;
b. spanduk; dan/atau
c. umbul-umbul.
(2) Desain dan materi pada alat
peraga Kampanye Pemilu paling
sedikit memuat visi, misi,
program, dan/atau citra diri Pasal 36 PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu. (1) Fasilitasi KPU berupa penentuan lokasi dalam
pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu.
(3) Penyerahan desain dan materi
(2) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
pada alat peraga Kampanye wajib dipasang di lokasi yang tidak dilarang berdasarkan
Pemilu dilakukan paling lambat 5 Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-
(lima) Hari sebelum masa undangan terkait.
Kampanye Pemilu. (3) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
ditetapkan dengan:
a. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu di
wilayah provinsi; dan
b. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye
Pemilu di wilayah kabupaten/kota.
(4) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
ditetapkan setelah berkoordinasi dengan pemerintah
daerah.
Metode
Kampanye
e. Media Sosial
Pasal 38 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu harus mendaftarkan akun resmi Media Sosial
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) kepada:
a. KPU, untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta
Pemilu anggota DPR;
b. KPU Provinsi, untuk Peserta Pemilu anggota DPD dan anggota DPRD
Pasal 37 PKPU No. 15 Tahun 2023 provinsi; dan
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Peserta Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
Media Sosial (2) Pendaftaran akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
(2) Akun Media Sosial paling banyak 20 (dua puluh) untuk setiap paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
jenis aplikasi.
(3) Desain dan materi pada Media Sosial paling sedikit memuat
visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
(4) Desain dan materi dalam Media Sosial dapat berupa:
a. tulisan;
b. suara;
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang
bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak
interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat
penerima pesan.
(5) Gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d bersifat naratif,
grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat
diterima melalui perangkat penerima pesan.
Metode
Kampanye
f. Iklan Kampanye di media cetak, media elektronik dan jaringan
Fasilitasi KPU
Pasal 39 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Iklan Kampanye Pemilu dapat dilakukan oleh Peserta Pemilu di media massa cetak, dan Media Pasal 41 PKPU Nomor 15 Tahun 2023
Daring, Media Sosial, dan Lembaga Penyiaran dalam bentuk iklan komersial dan/atau iklan (1) KPU dapat memfasilitasi penayangan iklan
layanan untuk masyarakat Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
(2) Iklan Kampanye dapat berupa: Pasal 39 ayat (1) dalam bentuk iklan komersial atau
a. tulisan;
iklan layanan masyarakat pada media massa cetak,
b. suara;
media massa elektronik, dan/atau Media Daring.
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, (2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada
interaktif atau tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. ayat (1) dilaksanakan oleh KPU, biaya pembuatan
(3) Gabungan antara tulisan dan suara dan/atau suara dan gambar sebagaimana dimaksud pada desain dan materi iklan Kampanye Pemilu
ayat (2) huruf d, bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat ditanggung oleh Peserta Pemilu.
diterima melalui perangkat penerima pesan. (3) Penyerahan desain dan materi iklan Kampanye
(4) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di Lembaga Penyiaran sebagaimana Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
dimaksud pada ayat (1) secara kumulatif sebanyak: KPU dilakukan paling lambat 5 (lima) Hari sebelum
a. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap stasiun televisi penayangan iklan Kampanye Pemilu.
setiap Hari untuk iklan di televisi; dan
b. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik untuk setiap stasiun radio
setiap Hari untuk iklan di radio.
(5) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di media massa cetak, Media Daring, dan
Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak:
c. 810 (delapan ratus sepuluh) milimeter kolom atau 1 (satu) halaman untuk setiap media
massa cetak setiap Hari untuk iklan di media massa cetak;
d. 1 (satu) banner untuk setiap Media Daring setiap Hari untuk iklan di Media Daring; dan
e. 1 (satu) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap Media Sosial setiap Hari
untuk iklan di Media Sosial.
Metode
Kampanye
g. Rapat Umum (1)
Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Petugas Kampanye rapat umum wajib menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia sesuai dengan tingkatannya
Pasal 46 PKPU No. 15 Tahun 2023
(2) Pemberitahuan tertulis rapat umum disampaikan juga salinannya
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan rapat umum kepada
(2) Tempat pelaksanaan rapat umum meliputi: a. KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota; dan
a. lapangan; b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu
b. stadion; Kabupaten/Kota,
c. alun-alun; atau Sesuai dengan tingkatannya
(4) Pemberitahuan mencakup informasi:
d. tempat terbuka lainnya.
a. hari;
(3) Pelaksanaan rapat umum harus memperhatikan daya tampung b. tanggal;
tempat c. jam;
(4) Rapat Umum dimulai Pukul 09.00 dan berakhir paling lambat d. tempat kegiatan;
pukul 18.00 waktu setempat dengan menghormati Hari dan e. Pelaksana dan/atau Tim Kampanye;
Waktu Ibadah di daerah setempat f. perkiraan jumlah peserta; dan
g. penanggung jawab
(5) Petugas Kampanye Pemilu rapat umum dapat memasang alat
peraga Kampanye Pemilu kecuali di lokasi terlarang sesuai
ketentuan dalam Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-
undangan terkait.

Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye Pemilu
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia tingkat daerah.
Metode
Kampanye
g. Rapat Umum (2)

Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal Kampanye Pemilu rapat umum.
(2) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan jadwal Kampanye Pemilu rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah
mendengarkan masukan dan tanggapan dari Pelaksana Kampanye Pemilu.
(3) Jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur Hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan yang ditetapkan dengan:
a. Keputusan KPU untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Kampanye Pemilu anggota DPR;
b. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD provinsi dan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan
c. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(4) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Pelaksana Kampanye
Pemilu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu rapat umum, dengan salinannya disampaikan kepada:
a. pemerintah melalui kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan/atau pemerintah daerah setempat;
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Metode
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Kampanye Presiden
Pasal 50 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Debat Pasangan calon diselenggarakan 5 kali,
dengan rincian: Pasal 51 PKPU 15 tahun 2023
a. 3 (tiga) kali untuk calon Presiden; dan (1) Penyelenggaraan debat Pasangan
b. 2 (dua) kali untuk calon Wakil Presiden. Calon disiarkan langsung secara
(2) khusus untuk format rincian 5 (lima) kali dapat nasional oleh media massa
dilakukan perubahan oleh KPU setelah elektronik melalui Lembaga
berkoordinasi dengan DPR. Penyiaran Publik atau Lembaga
(3) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden Penyiaran Swasta.
yang mengikuti debat tidak boleh mendelegasikan (2) Debat Pasangan Calon dapat
ke orang lain dan wajib hadir dalam debat disiarkan ulang pada masa
tersebut. Kampanye Pemilu.
(4) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena melaksanakan ibadah, dibuktikan dengan
surat keterangan dari kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama dan disampaikan kepada KPU
paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum pelaksanaan
debat.
(5) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena alasan kesehatan dibuktikan dengan surat
keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah
Note:Dalam hal terdapat alasan ketidakhadiran Calon Presiden
dan disampaikan kepada KPU sebelum
dan/atau Calon Wakil Presiden, KPU berwenang menetapkan
pelaksanaan debat.
kebijakan lain untuk memenuhi ketentuan 5 (lima) kali debat
Pasangan Calon
Metode
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Kampanye Presiden
Pasal 52 PKPU 15 tahun 2023
(1) Moderator debat Pasangan Calon dipilih oleh KPU
dari kalangan profesional dan akademisi yang
mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak
memihak kepada salah satu Pasangan Calon.
(2) Moderator dipilih oleh KPU setelah mendengarkan
masukan dan tanggapan dari tim Kampanye Pemilu
tingkat nasional masing-masing Pasangan Calon.
(3) Selama dan sesudah berlangsung debat Pasangan
Calon, moderator dilarang memberikan komentar,
penilaian, dan simpulan apa pun terhadap
penyampaian dan materi dari setiap Pasangan Calon.

Pasal 53 PKPU 15 tahun 2023 Pasal 54 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU dapat mengundang peserta dalam jumlah Materi Debat Pasangan Calon merupakan visi nasional sebagaimana
terbatas dalam pelaksanakan debat Pasangan Calon. tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
(2) KPU memberikan akses bagi penyandang disabilitas Indonesia Tahun 1945,
sebagai partisipan dalam pelaksanaan Debat yaitu:
Pasangan Calon. a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
(3) Dalam hal KPU memberikan akses bagi penyandang Indonesia;
disabilitas merupakan perwujudan prinsip aksesibel b. memajukan kesejahteraan umum;
dalam penyelenggaraan Kampanye Pemilu. c. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Metode
Kampanye
Pasal 55 PKPU No. 15 Tahun 2023

i. Kegiatan lain

Pasal 55 PKPU No.15 Tahun 2023


Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui kegiatan
lain yang tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kegiatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kegiatan
deklarasi atau konvensi, pentas seni, olahraga, bazar, perlombaan,
dan/atau bakti sosial.
Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU dapat
menetapkan suatu kegiatan setelah mendengarkan masukan dan
tanggapan dari Peserta Pemilu.
Larangan dan Sanksi
Larangan &
Sanksi
Larangan

Bahan Kampanye Pemasangan Alat


Pemilu Peraga Kampanye

Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana (1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang
dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat dipasang pada tempat umum sebagai berikut:
ditempel dilarang ditempelkan di tempat
a. tempat ibadah;
umum sebagai berikut:
b. rumah sakit atau tempat pelayanan
a. tempat ibadah; kesehatan;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan c. tempat pendidikan, meliputi gedung
kesehatan; dan/atau halaman sekolah dan/atau
c. tempat pendidikan, meliputi gedung perguruan tinggi;
dan/atau halaman sekolah dan/atau d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
perguruan tinggi; e. Fasilitas tertentu milik pemeirntah; dan
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah; f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
e. jalan-jalan protokol; ketertiban umum.
f. jalan bebas hambatan; (2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
h. taman dan pepohonan. dan huruf g termasuk halaman, pagar,
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada dan/atau tembok.
ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf g termasuk halaman, pagar,
dan/atau tembok.
Larangan &
Sanksi
Larangan
Pasal 72 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang:
Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan
Indonesia; hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
Indonesia; b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
Pemilu yang lain; d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha Milik
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat; Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. mengganggu ketertiban umum; e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat sebagai
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan pimpinan di lembaga nonstruktural;
kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau f. Aparatur Sipil Negara;
Peserta Pemilu yang lain;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat pendidikan; Indonesia;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda h. kepala desa;
gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan i. perangkat desa;
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
Kampanye. k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.

Sanksi
Pasal 76 PKPU No. 15 Tahun 2023
Dalam hal terbukti terjadi perbuatan melanggar ketentuan larangan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dikenai sanksi
sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Penggunaan Sistem Informasi dalam
Pelaksanaan Kampanye
Sistem Informasi Kampanye dan Dana
Kampanye(SIKADEKA)
Penggunaan Alat
Bantu
Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye

Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan
Pemasangan Alat Peraga Informasi Lokasi Kampanye
kepada Polri
Kampanye

• Dalam pelaksanaan • Melalui Aplikasi Peserta • Melalui Aplikasi Peserta


Kampanye Pertemuan Pemilu dapat menginfokan Pemilu dapat menginfokan
Terbatas, Pertemuan Tatap lokasi alat kampanye lokasi pelaksaanaan
Muka perlu untuk Pertemuan Terabtas dan kampanye Pertemuan
ditembuskan kepada Polri. Tatap Muka yang akan Terabtas dan Tatap Muka
Untuk membantu hal ditampilkan lewat yang akan ditampilkan
tersebut hal itu dapat Infopemilu.kpu.go.id lewat Infopemilu.kpu.go.id
dilakukan dengan
dikirimkan kepada Polri
melalui aplikasi SIKADEKA
Perubahan Pasca Putusan MK
Nomor 65/PUU-XXI/2023
Isu Strategis Perubahan Pasca
Putusan MK
No Isu Strategis Keterangan

1. Pelaksanaan Debat ❖ Format pelaksanaan Debat dapat dilakukan perubahan setelah


berkoordinasi dengan DPR dan rincian perubahan tersebut ditetapkan
dalam Keputusan KPU.

2. Atribut Kampanye ❖ Perlu dilakukan penyesuaian mengenai definisi atribut Kampanye Pemilihan
Umum
3. Metode Kampanye ❖ Pengaturan Metode Kampanye yang dapat dilakukan di Fasilitas
Pemerintah dan Tempat Pendidikan; dan

4. Lokasi Kampanye di Fasilitas ❖ Pengaturan tempat yang dapat digunakan di lingkungan Fasilitas
Pemerintah dan Tempat Pendidikan Pemerintah dan Tempat Pendidikan.
5. Pengaturan Pemberian Izin ❖ Mekanisme permohonan dan pemberian izin dari penanggung jawab di
Fasilitas Pemerintah dan Tempat Pendidikan; dan
❖ Penyampaian izin Pelaksanaan Kegiatan.
Rancangan
Pengaturan Norma
No Rancangan Pengaturan Substansi
Norma
1. Pasal 1: Ketentuan Umum ❖ Atribut Kampanye Pemilu adalah alat dan/atau perlengkapan yang memuat tanda gambar, nomor
Ditambahkan angka 19a urut, visi misi dan program Peserta Pemilu.

2. Pasal 72, di antara ayat (1) ❖ Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan sebagaimana dimaksud
dan ayat (2) disisipkan 1 pada ayat (1) huruf h kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan sepanjang mendapat
(satu) ayat, yakni ayat (1a) izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan hadir tanpa atribut Kampanye Pemilu.
3. Di antara Pasal 72 dan Pasal Pasal 72A
73 disisipkan 2 (dua) pasal, ❖ Fasilitas pemerintah yang dimaksud, meliputi:
yakni Pasal 72A dan Pasal a. gedung serbaguna;;
72B b. halaman;
c. lapangan; dan/atau
d. tempat lainnya yang ditentukan oleh penanggung jawab fasilitasi pemerintah
❖ Tempat Pendidikan yang dimaksud, meliputi:
a. gedung serbaguna;;
b. halaman;
c. lapangan; dan/atau
d. tempat lainnya yang tidak digunakan untuk belajar mengajar yang ditentukan oleh penanggung
jawab tempat Pendidikan.
Rancangan
Pengaturan
No
Norma
Rancangan Pengaturan Substansi
Norma

4. Di antara Pasal 72 dan Pasal ❖ Tempat Pendidikan yang dimaksud merupakan perguruan tinggi, yang meliputi:
73 disisipkan 2 (dua) pasal, a. universitas;
yakni Pasal 72A dan Pasal 72B b. institute;
c. sekolah tinggi;
d. politeknik;
e. akademi; dan/atau
f. akademi komunitas
❖ Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dilaksanakan pada Hari Sabtu dan Hari
Minggu
❖ Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan meliputi:
a. Pertemuan tatap muka; dan
b. Pertemuan terbatas
❖ Peserta kampanye Pemilu di tempat pendidikan merupakan sivitas akademika di perguruan tinggi
dikecualikan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

5. Di antara Pasal 72 dan Pasal Pasal 72 B


73 disisipkan 2 (dua) pasal, ❖ Petugas Kampanye Pemilu menyampaikan permohonan izin kegiatan Kampanye Pemilu kepada penanggung
yakni Pasal 72A dan Pasal 72B jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.
❖ Penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dalam memberikan izin kegiatan Kampanye
Pemilu harus menerapkan prinsip adil, terbuka, dan proporsional serta tidak berpihak kepada salah satu
Peserta Pemilu.
❖ Penanggung jawab tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi:
a. rektor pada universitas dan institute;
b. ketua pada sekolah tinggi; dan
c. direktur pada politeknik, akademi, dan akademi komunitas.
Rancangan
Pengaturan Norma
No Rancangan Pengaturan Substansi
Norma

6. Di antara Pasal 72 dan Pasal Pasal 72 B


73 disisipkan 2 (dua) pasal, ❖ Izin dari penanggung jawab fasilitasi pemerintah dan tempat Pendidikan berupa surat izin, yang sedikitnya
yakni Pasal 72A dan Pasal 72B memuat informasi:
a. hari;
b. tanggal;
c. jam;
d. tempat kegiatan;
e. metode kampanye;
f. tema materi Kampanye Pemilu; dan
g. peserta Pemilu.
❖ Penanggung jawab fasilitasi pemerintah menyampaikan Salinan izin kepada Kementerian Dalam Negeri.
Sedangkan penanggung jawab tempat Pendidikan menyampaikan Salinan kepada Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
❖ Penanggung jawab fasilitasi pemerintah atau tempat Pendidikan memberikan surat tembusan kepada:
a. KPU;
b. Bawaslu;
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya
Pengisian Formulir Kampanye Model-
Kampanye Pemilu
Formulir Model
Kampanye
Untuk Form Tim
Kampanye dan
Pelaksana
Kampanye
Pasangan Calon
Presiden dan Wakil
Presiden
sebelumnya yang
ada pada PKPU
Nomor 23 Tahun
2018 antara Form
Tim Kampanye dan
Pelaksana
Kampanye
dibedakan menjadi
form masing-
masing dan dalam
PKPU Nomor 15
Tahun 2023 sudah
dijadikan satu

Next
Slide

Formulir Tim Formulir Pelaksana


Kampanye Kampanye
Formulir Model
Kampanye

Dalam PKPU No. 15


Tahun 2023 antara
Form Pelaksana dan
Tim Kampanye
menjadi satu
dikarenakan dalam
form keperluan
penggunaannya
dapat ditentukan oleh
pengguna dengan
memilih dari opsi
yang telah
disediakan.

FORMULIR MODEL-KAMPANYE PEMILU PRESIDEN


DAN WAKIL PRESIDEN
Formulir Model
Kampanye

FORMULIR MODEL-PENGGANTIAN TIM FORMULIR MODEL K1-TK-P. Nas


KAMPANYE PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL (PKPU No. 23 Tahun 2018)
PRESIDEN
(PKPU No. 15 Tahun 2023)
Formulir Model
Kampanye

Dalam Perubahan
Sudah disesuaikan di
mana terdapat nama
dari unsur Pelaksana
Kampanye yang
diganti

FORMULIR MODEL-PENGGANTIAN TIM


KAMPANYE PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN dalam Draft Perubahan PKPU No.
15 Tahun 2023
Formulir Model
Kampanye
Dalam Pelaksanaanya Peserta
Pemilu akan dapat mendaftarkan
unsur-unsur Pelaksana
Kampanye melalui SIKADEKA:
Ex: untuk pengisian Unsur
Kampanye missal Pelaksana
Kampanye dll
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai