2024
DASAR HUKUM
Undang-Undang 7 Tahun 2017
Pemilihan Umum
• Pengurus partai politik • Pengurus partai politik peserta • Pengurus partai politik peserta
peserta pemilu DPR Pemilu DPRD provinsi pemilu DPRD kabupaten/ kota
• Calon anggota DPR • Calon anggota DPRD provinsi • Calon anggota DPRD kabupaten/
• Juru kampanye pemilu yang • Juru kampanye pemilu yang kota
ditunjuk oleh peserta pemilu ditunjuk oleh peserta pemilu • Juru kampanye pemilu yang
anggota DPR anggota DPRD provinsi ditunjuk oleh peserta pemilu
• Orang seorang yang ditunjuk • Orang seorang yang ditunjuk anggota DPRD kabupaten/kota
oleh peserta pemilu oleh peserta pemilu anggota • Orang seorang yang ditunjuk oleh
anggota DPR DPRD provinsi peserta pemilu anggota DPRD
• Organisasi penyelenggara • Organisasi penyelenggara kabupaten/ kota
kegiatan yang ditunjuk oleh kegiatan yang ditunjuk oleh • Organisasi penyelenggara kegiatan
peserta pemilu anggota DPR peserta pemilu anggota DPRD yang ditunjuk oleh peserta pemilu
provinsi anggota DPRD kabupaten/kota
Tim Kampanye PPWP Nasional Tugas KPU
• Dibentuk oleh Pasangan Calon setelah • KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/ Kota
berkoordinasi dengan Parpol/ Gabungan mengumumkan nama tim Kampanye PPWP
Parpol Peserta Pemilu yang mengusulkan sesuai dengan tingkatannya yang telah
Pasangan Calon dan telah didaftarkan ke KPU didaftarkan pada papan pengumuman dan/
• Bertugas penyusun kegiatan tahapan atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU
kampanye Kabupaten/ Kota
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis
penyelenggaraan kampanye
• Dapat membentuk Tim Kampanye PPWP
tingkat Provinsi
PELAKSANA KAMPANYE PEMILU
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Pasangan Calon, Partai Politik, Gabungan Partai Politik harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden kepada:
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye
Pemilu
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota.
PETUGAS KAMPANYE PEMILU
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu kepada:
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye
Pemilu
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota.
PELAKSANA KAMPANYE PEMILU
ANGGOTA DPRD PROVINSI
Partai Politik Peserta Pemilu DPRD Provinsi harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
Provinsi kepada:
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye
Pemilu
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota.
PELAKSANA KAMPANYE PEMILU
ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA
Partai Politik Peserta Pemilu DPRD Kabupaten/Kota harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu
anggota DPRD Provinsi kepada KPU Kabupaten/Kota
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye
Pemilu
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD Kabupaten/Kota ditembuskan kepada Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
PETUGAS KAMPANYE PEMILU
DPR, DPRD PROVINSI DAN DPRD
KAB/KOTA
Petugas Kampanye Pemiilu Anggota DPR, anggota DPRD Provinsi dan anggota DPRD
Kabupaten/Kota bertugas:
a. Sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, dan anggota DPRD
Kabupaten/Kota dengan KPU, KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota untuk memfasilitasi
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
b. Menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota;
c. Menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu
anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan/atau
d. Menyebarkan bahan kampanye Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota
PELAKSANA KAMPANYE PEMILU
ANGGOTA DPD
Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD kepada:
a. KPU Provinsi untuk pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD untuk tingkat provinsi; dan
b. KPU Kabupaten/Kota untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat Kabupaten/Kota.
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye
Pemilu
Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota.
PETUGAS KAMPANYE PEMILU
CALON ANGGOTA DPD
a. Sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPD dengan KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota;
b. Menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu Anggota DPD;
c. Menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
dengan tingkatannya dan tembusannya disampaikan kepada Bawaslu Provinsi mengenai
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan/atau
d. Menyebarkan bahan kampanye Pemilu anggota DPD
1 Visi, misi, dan program pasangan calon untuk
kampanye pemilu presiden dan wakil presiden
Penyebaran bahan
Iklan media cetak, media
Kampanye kepada umum
elektronik, media dalam
jaringan
Pemasangan alat peraga
kampanye pemilu di
tempat umum
Rapat Umum
Media sosial
Dilaksanakan selama 21 hari dan berakhir s.d
dimulainya masa tenang
Debat Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden
a. Selebaran;
b. Brosur;
c. Pamflet;
d. Poster;
e. Stiker;
f. Pakaian;
g. Penutup kepala;
h. Alat minum/makan;
i. Kalender;
j. Kartu nama;
k. Pin;
l. Alat tulis; dan / atau
m. Atribut kampanye lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Alat Peraga Kampanye
Bahan Kampanye Bahan Kampanye
Bahan Kampanye
Fasilitas Pemerintah
a. Gedung;
b. Halaman;
a. Gedung; c. Lapangan; dan/atau
b. Halaman; d. Tempat lainnya
c. Lapangan; dan/atau
Tempat Pendidikan
d. Tempat lainnya
a. Universitas;
b. Institut;
c. Sekolah Tinggi;
d. Politeknik;
e. Akademi; dan/atau
f. Akademi komunitas
Kebijakan Kampanye di Tempat Pendidikan
Pasca Putusan MK
Pemberi izin
Pimpinan perguruan tinggi
Prinsip pemberian izin
a. adil;
b. terbuka;
c. proporsional;
d. tidak berpihak kepada salah satu Peserta Pemilu;
e. tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar;
f. tidak mengganggu netralitas dan suasana kondusif dalam
pembelajaran
Kebijakan Kampanye di Tempat Pendidikan
Pasca Putusan MK
Peserta kampanye
mahasiswa di perguruan tinggi yang bersangkutan dan
tidak melibatkan pihak yang dilarang
Metode kampanye
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka;
c. debat calon.
Sosialisasi Sosialisasi dan pendidikan politik dilakukan dengan metode:
& Pendidikan 1. Pemasangan bendera Partai Politik Peserta Pemilu dan nomor
urutnya; dan
Larangan berikut:
a. tempat ibadah;
Kampanye
b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. tempat pendidikan, meliputi gedung
dan/atau sekolah dan/atau perguruan tinggi;
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
e. jalan-jalan protokol;
f. jalan bebas hambatan;
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau
h. taman dan pepohonan.
Kampanye
d. gedung milik pemerintah;
e. Fasilitas tertentu milik pemerintah; dan
f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
ketertiban umum
Larangan c.
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta
Pemilu yang lain;
Kampanye
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan
kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau
Peserta Pemilu yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat pendidikan,
kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan sepanjang
mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan hadir tanpa
atribut kampanye pemilu;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari
tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi
lainnya kepada peserta Kampanye.
Pasal 72 ayat 1a, ayat 1b, ayat 2 PKPU No. 20 Tahun 2023
Kampanye (1b) atribut Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf h
merupakan alat dan/atau perlengkapan yang memuat citra diri, visi,
misi, dan program.
(2) Selain larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pelaksana Kampanye
Pemilu, peserta Kampanye Pemilu dan tiim Kampanye Pemilu dilarang
menggunakan fasilitas gedung perwakilan pemerintah di luar negeri
Pasal 72 ayat 4 PKPU No. 20 Tahun 2023
Pelaksana Kampanye Pemilu dan/atau tim Kampanye Pemilu dalam kegiatan Kampanye Pemilu dilarang
mengikutsertakan:
a. Ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan hakim pada semua
badan peradilan di bawah Mahkamah Agung dan hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
Larangan
b. Ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. Gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia
Kampanye
d. Direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah;
e. Pejabat negara bukan anggota partai politik yang menjabat sebagai pimpinan di lembaga
nonstruktural;
f. Aparatur Sipil Negara;
g. Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;
h. Kepala desa;
i. Anggota badan permusyawaratan desa; dan
j. Warga negara indonesia yang tidak memiliki hak memilih
Pasal 73 PKPU No. 15 Tahun 2023
Setiap Kepala Desa atau sebutan lain yang dengan sengaja membuat
keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu Peserta Pemilu dalam masa Kampanye, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
banyak Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah )
Ketentuan Pidana Dalam Kampanye
Pasal 491 UU 7 Tahun 2017