Anda di halaman 1dari 43

PROSEDUR KAMPANYE

PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024


TAHARUDIN, S.H., M.H.
(Kadiv Sosdiklih Parmas & SDM
KPU Kabupaten Lombok Timur)
DASAR HUKUM
UNDANG - UNDANG PERATURAN KPU PEDOMAN TEKNIS

Undang-Undang Peraturan KPU Pedoman Teknis


Nomor 7 Tahun Nomor 15 Tahun Pelaksanaan Kampanye
2017 Tentang 2023 Tentang Pemilihan Umum
Pemilihan Umum Kampanye Pasal 82 PKPU 15/2023
Pemilihan Umum

*Ketentuan mengenai “kegiatan Peserta Pemilu


kampanye Pemilu atau
pihak lain yang ditunjuk oleh
diatur dalam Pasal Peserta Pemilu untuk
267 sampai dengan meyakinkan pemilih dengan
Pasal 324 menawarkan visi, misi,
program dan/atau citra diri
Peserta Pemilu.”
UU No 7 tahun 2023 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum
Istilah-istilah dalam Kampanye
*Pasal 1 PKPU 15 Tahun 2023

Istilah Definisi
Peserta Pemilu Partai Politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD
kabupaten/kota, perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan Pasangan Calon yang
diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasangan Calon presiden dan Wakil Pasangan calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
Presiden (Paslon) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan.

Partai Politik Peserta Pemilu Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR,
anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota.

Kampanye Pemilu Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk
meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta
Pemilu.

Masa Tenang Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu
Tahapan Kampanye Pemilu
Lampiran I PKPU 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum

Kampanye Anggota DPD, DPR, DPRD Pelaksanaan Debat


Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta Kampanye:
Pasangan Calon Presiden dan Wakil • Debat I • Rapat Umum
Presiden: 1 Desember 2023 • (Diikuti oleh Partai
• Pertemuan terbatas • Debat II Peserta Pemilu yang
• Pertemuan tatap muka 10 Desember 2023 dilakukan sesuai
• Debat III jadwal yang telah
• Penyebaran bahan kampanye
14 Januari 2024 diatur dengan
• Pemasangan alat peraga • Debat IV pembagian zona)
• Media Sosial 21 Januari 2024 • Iklan Media Massa
• Kegiatan lain • Debat V cetak, media massa
28 November 2023 – 10 Februari 2024 4 Februari 2024 elektronik, dan Internet
21 Jan – 10 Feb 2024
Note: Jadwal masih berupa rancangan

Kampanye Putaran Kedua Masa


Tenang
2–22 Juni 2024 11 – 13
Feb
2024
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Pasal 8 Pasal 9
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri (1) Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik,
atas: harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden
a. pengurus partai politik atau gabungan partai politik dan Wakil Presiden kepada:
pengusul;
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
b. orang seorang; dan
nasional;
c. organisasi penyelenggara kegiatan, yang ditunjuk oleh
Pasangan Calon. b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu
(2) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu yang telah disebutkan tingkat provinsi; dan
sebelumnya Pasangan Calon juga dapat menjadi Pelaksana
Kampanye Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye
Pemilu tingkat kabupaten/kota.
(3) Dalam melaksanakan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pasangan Calon membentuk tim Kampanye Pemilu (2) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling
Presiden dan Wakil Presiden tingkat nasional. lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.

(4) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu, Pasangan Calon berkoordinasi (3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan
dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Peserta Pemilu pengusul dapat menunjuk juru Kampanye Pemilu. Kabupaten/Kota.

(5) Juru Kampanye Pemilu merupakan orang seorang atau kelompok (4) Dokumen pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu
yang ditunjuk untuk menyampaikan visi, misi, dan program disampaikan juga salinannya kepada Kepolisian Negara
Pasangan Calon. Republik Indonesia.

(6) Organisasi penyelenggara kegiatan merupakan organisasi sayap


Partai Politik Peserta Pemilu dan organisasi penyelenggara kegiatan
lainnya (EO).
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Pasal 10 Pasal 11

Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas 4 (1) Pasangan Calon, Partai Politik Peserta Pemilu, dan/atau
tingkatan, yaitu: Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu harus
1. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Nasional mendaftarkan tim Kampanye Pemilu kepada:
yang dibentuk oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden a. KPU, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
setelah berkoordinasi dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Presiden tingkat nasional;
Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan
Calon dan telah didaftarkan ke KPU serta bertanggung jawab atas b. KPU Provinsi, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan
pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye Pemilu Wakil Presiden tingkat provinsi; dan
2. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi c. KPU Kabupaten/Kota, untuk tim Kampanye Pemilu
yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat nasional Presiden dan Wakil Presiden tingkat kabupaten/kota
3. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat dan tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat provinsi tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain
dan/atau kelurahan/desa atau sebutan lain.
4. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat
kecamatan yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat (2) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
kabupaten/kota Presiden dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu.
(3) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Pasal 12
Presiden ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan nama dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan
tingkatannya yang telah didaftarkan pada papan pengumuman
dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Note: Dokumen pendaftaran ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi
dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

DPR DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota

Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17


(1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPR (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
terdiri atas: Provinsi terdiri atas: kabupaten/kota terdiri atas:
a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu
DPR; DPRD Provinsi; DPRD kabupaten/kota;
b. calon anggota DPR; b. calon anggota DPRD provinsi; b. calon anggota DPRD kabupaten/kota;
c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk
oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta d. orang seorang yang ditunjuk oleh kabupaten/kota;
Pemilu anggota DPR; dan Peserta Pemilu anggota DPRD provinsi; d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta
e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota;
ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan
DPR. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang
(2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD provinsi. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD kabupaten/kota.
kepada: mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPRD
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu kepada: kabupaten/kota harus mendaftarkan
anggota DPR tingkat nasional; a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Pelaksana Kampanye Pemilu kepada KPU
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat provinsi; atau Kabupaten/Kota
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana
provinsi; dan Kampanye Pemilu tingkat
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana kabupaten/kota.
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat
kabupaten/kota. Note: Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu dan dokumen pendaftaranya ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPD

Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Petugas Kampanye
Petugas Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden bertugas:
a. sebagai petugas penghubung Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan KPU;
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
PETUGAS KAMPANYE c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
PEMILU PRESIDEN tembusannya disampaikan kepada Bawaslu mengenai penyelenggaraan kegiatan Kampanye
DAN WAKIL PRESIDEN Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; dan/atau
(Pasal 14) d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang
memfasilitasi penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi,
PETUGAS
dan anggota DPRD kabupaten/kota;
KAMPANYE PEMILU
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan
ANGGOTA DPR,
anggota DPRD kabupaten/kota;
DPRD PROVINSI DAN
c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
DPRD
sesuai dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada
KABUPATEN/KOTA
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan
{Pasal 18)
Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan
anggota DPRD kabupaten/kota.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPD bertugas:


a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPD dengan KPU Provinsi dan KPU
PETUGAS Kabupaten/Kota;
KAMPANYE PEMILU b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPD;
ANGGOTA DPD c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
(Pasal 21) dengan tingkatannya dan tembusannya disampaikan kepada Bawaslu Provinsi mengenai
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPD.
MATERI KAMPANYE
Materi Kampanye
Pasal 22 ayat (4)
Pasal 22 ayat (1) Selain materi dapat Citra diri meliputi:
menyampaikan Citra a. nomor urut; dan
Materi Kampanye Pemilu meliputi: diri b. foto/gambar.
(Pasal 22 ayat (3))
a. visi, misi, dan program Pasangan
Calon untuk Kampanye Pemilu
Pasal 23
Presiden dan Wakil Presiden; Materi Kampanye Pemilu harus disampaikan dengan memperhatikan:
b. visi, misi, dan program partai a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
politik untuk Partai Politik b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai agama serta jati diri
Dalam Penyampaian bangsa;
Peserta Pemilu yang harus memperhaitkan c. meningkatkan kesadaran hukum;
dilaksanakan oleh calon anggota d. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab
sebagai bagian dari pendidikan politik; dan
DPR, anggota DPRD provinsi, e. menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam
masyarakat
dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan Pasal 24
c. visi, misi, dan program yang Materi Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1),
bersangkutan untuk Kampanye disampaikan dengan ketentuan:
a. menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan kalimat yang
Pemilu perseorangan yang Disampaikan dengan sopan, santun, patut, dan pantas disampaikan, diucapkan, dan/atau
dilaksanakan oleh calon anggota ketentuan ditampilkan kepada umum;
b. tidak mengganggu ketertiban umum;
DPD. c. memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Masyarakat
d. tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain;
Note: Visi, misi, dan program Pasangan Calon untuk Kampanye
e. tidak bersifat provokatif; dan
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden disusun mengacu pada
f. menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Pasal 22 masyarakat sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang
ayat (2)) demokratis dan bermartabat.
Metode Kampanye
Metode Kampanye
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023

e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;

i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan


g. rapat umum h. debat Pasangan Calon Presiden Kampanye dan ketentuan peraturan perundang-
dan Wakil Presiden; undangan.
Metode Kampanye
Pasal 29 PKPU No. 15 Tahun 2023

a. Pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Peserta Kampanye Pemilu yang diundang pada Undangan kepada peserta harus memuat informasi
Tahun 2023 pertemuan terbatas disesuaikan dengan kapasitas mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama
dilaksanakan dalam ruangan atau ruangan yang ditentukan oleh pengelola ruang pembicara dan tema materi, serta Petugas Kampanye
gedung tertutup dan/atau gedung, dengan Jumlah Peserta paling banyak: Pemilu
pertemuan virtual melalui Media 3.000 untuk Tingkat Nasional
Daring; 2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten

Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera, tanda
Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
Metode Kampanye
Pasal 31 PKPU No. 15 Tahun 2023

b. Pertemuan tatap muka


Pasal 31 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan tatap muka secara interaktif.

Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksanakaan di luar ruangan
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui kegiatan kunjungan ke pasar,
a. dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan tempat tinggal warga,
atau gedung b. Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau tempat
tertutup atau pendukung dan tamu undangan umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
melalui media
daring
Metode Kampanye c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023
(4) Ukuran selebaran, brosur, pamflet, poster, dan stiker
sebagaimana pada huruf a sampai dengan huruf e:
(1) Peserta Pemilu dapat menyebarkan bahan Kampanye
a. selebaran, paling besar ukuran 8,25 cm (delapan koma dua
Pemilu kepada umum
puluh lima sentimeter) x 21 cm (dua puluh satu sentimeter);
(2) Bahan Kampanye dapat berbentuk: b. brosur, paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm (dua puluh
a. selebaran (flyer); satu sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
b. brosur (leaflet); sentimeter), posisi terlipat 21 cm (dua puluh satu sentimeter)
c. pamflet; x 10 cm (sepuluh sentimeter);
d. poster; c. pamflet, paling besar ukuran 21 cm (dua puluh satu
e. stiker; sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
f. pakaian; sentimeter);
g. penutup kepala; d. poster, paling besar ukuran 40 cm (empat puluh sentimeter) x
h. alat minum/makan; 60 cm (enam puluh sentimeter); dan
e. stiker, paling besar ukuran 10 cm (sepuluh sentimeter) x 5 cm
i. kalender;
(lima sentimeter).
j. kartu nama;
(5) Desain dan materi pada Bahan Kampanye paling sedikit memuat
k. pin; visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
l. alat tulis; dan/atau (6) Peserta Pemilu mencetak bahan Kampanye Pemilu dengan
m. Atribut kampanye lainnnya sesuai dengan ketentun mengutamakan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang
perundang-undangan (7) Setiap Bahan Kampanye harus memiliki nilai:
(3) Bahan Kampanye dapat disebarkan, ditempelkan, dan a. paling tinggi Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) jika
(7)
dipasang pada Kampanye Pemilu pertemuan terbatas, dikonversikan dalam bentuk uang;
pertemuan tatap muka, dan/atau rapat umum. b. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai standar biaya masukan; dan/atau
c. yang harganya tetap wajar
PKPU No. 15 Tahun 2023
Metode Kampanye d. Pemasangan Alat Peraga Kampanye Pasal 35
Pasal 34 PKPU No. 15 Tahun 2023 (1) KPU dapat
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023 (1)Alat Peraga Kampanye meliputi: memfasilitasi
(1) Kampanye Pemilu dapat (2) Metode Kampanye Pemilu a. reklame; pemasangan alat peraga
dilakukan melalui metode: sebagaimana dimaksud pada b. spanduk; dan/atau Kampanye Pemilu
a. pertemuan terbatas; ayat (1) huruf d, huruf f, dan huruf h c. umbul-umbul. sebagaimana dimaksud
b. pertemuan tatap muka; DIFASILITASI OLEH KPU, yang (2) Desain dan materi pada alat dalam Pasal 34 ayat (1).
c. penyebaran bahan Kampanye dapat didanai oleh anggaran peraga Kampanye Pemilu paling (2) Dalam hal ketentuan
Pemilu kepada umum; pendapatan dan belanja negara. sedikit memuat visi, misi, sebagaimana dimaksud
d. pemasangan alat peraga (3) Peserta Pemilu dapat melakukan program, dan/atau citra diri pada ayat (1)
Kampanye Pemilu di tempat metode Kampanye Pemilu Peserta Pemilu. dilaksanakan oleh KPU,
umum; sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (3) Penyerahan desain dan materi biaya pembuatan desain
e. Media Sosial; huruf d dan huruf f selain yang pada alat peraga Kampanye dan materi alat peraga
f. iklan media massa cetak, media difasilitasi oleh KPU sebagaimana Pemilu dilakukan paling lambat 5 Kampanye Pemilu
massa elektronik, dan Media Daring; dimaksud pada ayat (2). (lima) Hari sebelum masa ditanggung oleh Peserta
g. rapat umum; Kampanye Pemilu. Pemilu.
h. debat Pasangan Calon tentang
materi Kampanye Pemilu Pasangan Pasal 36 PKPU No. 15 Tahun 2023
Calon; dan (1) Fasilitasi KPU berupa penentuan lokasi dalam pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu.
i. kegiatan lain yang tidak melanggar (2) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu wajib dipasang di lokasi yang tidak dilarang
laranganKampanye Pemilu dan berdasarkan Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-undangan terkait.
ketentuan peraturan perundang- (3) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu ditetapkan dengan:
undangan a. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu di wilayah provinsi; dan
b. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu di wilayah kabupaten/kota.
(4) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu ditetapkan setelah berkoordinasi dengan
pemerintah daerah.
Metode Kampanye
e. Media Sosial Pasal 38 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu harus mendaftarkan akun resmi Media Sosial
Pasal 37 PKPU No. 15 Tahun 2023 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) kepada:
(1) PESERTA PEMILU dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui a. KPU, untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta
Media Sosial Pemilu anggota DPR;
(2) Akun Media Sosial paling banyak 20 (dua puluh) untuk setiap jenis
b. KPU Provinsi, untuk Peserta Pemilu anggota DPD dan anggota DPRD
aplikasi.
provinsi; dan
(3) Desain dan materi pada Media Sosial paling sedikit memuat visi,
misi, dan program Peserta Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Peserta Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(4) Desain dan materi dalam Media Sosial dapat berupa: (2) Pendaftaran akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
a. tulisan; paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
b. suara;
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang
bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif,
dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan.
(5) Gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) huruf d bersifat naratif, grafis, karakter,
interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui
perangkat penerima pesan.
Metode Kampanye
f. IKLAN KAMPANYE DI MEDIA CETAK, MEDIA ELEKTRONIK DAN
JARINGAN
Fasilitasi KPU
Pasal 39 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) IKLAN KAMPANYE PEMILU DAPAT DILAKUKAN OLEH PESERTA PEMILU di media massa Pasal 41 PKPU Nomor 15 Tahun 2023
cetak, dan Media Daring, Media Sosial, dan Lembaga Penyiaran dalam bentuk iklan komersial (1) KPU DAPAT MEMFASILITASI PENAYANGAN
dan/atau iklan layanan untuk masyarakat IKLAN KAMPANYE PEMILU sebagaimana dimaksud
(2) Iklan Kampanye dapat berupa: dalam Pasal 39 ayat (1) dalam bentuk iklan
a. tulisan; komersial atau iklan layanan masyarakat pada
b. suara;
media massa cetak, media massa elektronik,
c. gambar; dan/atau
dan/atau Media Daring.
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter,
interaktif atau tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. (2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada
(3) Gabungan antara tulisan dan suara dan/atau suara dan gambar sebagaimana dimaksud pada ayat ayat (1) dilaksanakan oleh KPU, biaya pembuatan
(2) huruf d, bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima desain dan materi iklan Kampanye Pemilu
melalui perangkat penerima pesan. ditanggung oleh Peserta Pemilu.
(4) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di Lembaga Penyiaran sebagaimana (3) Penyerahan desain dan materi iklan Kampanye
dimaksud pada ayat (1) secara kumulatif sebanyak: Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
a. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap stasiun televisi KPU dilakukan paling lambat 5 (lima) Hari sebelum
setiap Hari untuk iklan di televisi; dan penayangan iklan Kampanye Pemilu.
b. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik untuk setiap stasiun radio
setiap Hari untuk iklan di radio.
(5) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di media massa cetak, Media Daring, dan
Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak:
a. 810 (delapan ratus sepuluh) milimeter kolom atau 1 (satu) halaman untuk setiap media massa
cetak setiap Hari untuk iklan di media massa cetak;
b. 1 (satu) banner untuk setiap Media Daring setiap Hari untuk iklan di Media Daring; dan
c. 1 (satu) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap Media Sosial setiap Hari
untuk iklan di Media Sosial.
Metode Kampanye
g. RAPAT UMUM (1)
Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Petugas Kampanye rapat umum wajib menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia sesuai dengan tingkatannya
Pasal 46 PKPU No. 15 Tahun 2023
(2) Pemberitahuan tertulis rapat umum disampaikan juga salinannya
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan rapat umum kepada
(2) Tempat pelaksanaan rapat umum meliputi: a. KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota; dan
a. lapangan; b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota,
b. stadion; Sesuai dengan tingkatannya
c. alun-alun; atau (4) Pemberitahuan mencakup informasi:
a. hari;
d. tempat terbuka lainnya.
b. tanggal;
(3) Pelaksanaan rapat umum harus memperhatikan daya tampung c. jam;
tempat d. tempat kegiatan;
(4) Rapat Umum dimulai Pukul 09.00 dan berakhir paling lambat e. Pelaksana dan/atau Tim Kampanye;
pukul 18.00 waktu setempat dengan menghormati Hari dan f. perkiraan jumlah peserta; dan
Waktu Ibadah di daerah setempat g. penanggung jawab
(5) Petugas Kampanye Pemilu rapat umum dapat memasang alat
peraga Kampanye Pemilu kecuali di lokasi terlarang sesuai
ketentuan dalam Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-
undangan terkait.

Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye Pemilu
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia tingkat daerah.
Metode Kampanye

g. Rapat Umum (2)

Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal Kampanye Pemilu rapat umum.
(2) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan jadwal Kampanye Pemilu rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
setelah mendengarkan masukan dan tanggapan dari Pelaksana Kampanye Pemilu.
(3) Jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur Hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan yang ditetapkan dengan:
a. Keputusan KPU untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Kampanye Pemilu anggota DPR;
b. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD provinsi dan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan
c. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(4) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Pelaksana Kampanye
Pemilu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu rapat umum, dengan salinannya disampaikan kepada:
a. pemerintah melalui kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan/atau pemerintah daerah setempat;
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Metode Kampanye
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden
Pasal 50 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Debat Pasangan calon diselenggarakan 5 kali,
dengan rincian: Pasal 51 PKPU 15 tahun 2023
a. 3 (tiga) kali untuk calon Presiden; dan (1) Penyelenggaraan debat Pasangan
b. 2 (dua) kali untuk calon Wakil Presiden. Calon disiarkan langsung secara
(2) khusus untuk format rincian 5 (lima) kali dapat nasional oleh media massa
dilakukan perubahan oleh KPU setelah elektronik melalui Lembaga
berkoordinasi dengan DPR. Penyiaran Publik atau Lembaga
(3) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden Penyiaran Swasta.
yang mengikuti debat tidak boleh mendelegasikan (2) Debat Pasangan Calon dapat
ke orang lain dan wajib hadir dalam debat disiarkan ulang pada masa
tersebut. Kampanye Pemilu.
(4) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena melaksanakan ibadah, dibuktikan dengan
surat keterangan dari kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama dan disampaikan kepada KPU paling
lambat 3 (tiga) Hari sebelum pelaksanaan debat.
(5) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon Note:Dalam hal terdapat alasan ketidakhadiran Calon Presiden
karena alasan kesehatan dibuktikan dengan surat dan/atau Calon Wakil Presiden, KPU berwenang menetapkan
keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah kebijakan lain untuk memenuhi ketentuan 5 (lima) kali debat
dan disampaikan kepada KPU sebelum Pasangan Calon
pelaksanaan debat.
Metode Kampanye
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden
Pasal 52 PKPU 15 tahun 2023
(1) Moderator debat Pasangan Calon dipilih oleh KPU
dari kalangan profesional dan akademisi yang
mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak
memihak kepada salah satu Pasangan Calon.
(2) Moderator dipilih oleh KPU setelah mendengarkan
masukan dan tanggapan dari tim Kampanye Pemilu
tingkat nasional masing-masing Pasangan Calon.
(3) Selama dan sesudah berlangsung debat Pasangan
Calon, moderator dilarang memberikan komentar,
penilaian, dan simpulan apa pun terhadap
penyampaian dan materi dari setiap Pasangan Calon.

Pasal 53 PKPU 15 tahun 2023 Pasal 54 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU dapat mengundang peserta dalam jumlah Materi Debat Pasangan Calon merupakan visi nasional sebagaimana
terbatas dalam pelaksanakan debat Pasangan Calon. tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
(2) KPU memberikan akses bagi penyandang disabilitas Indonesia Tahun 1945,
sebagai partisipan dalam pelaksanaan Debat yaitu:
Pasangan Calon. a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
(3) Dalam hal KPU memberikan akses bagi penyandang Indonesia;
disabilitas merupakan perwujudan prinsip aksesibel b. memajukan kesejahteraan umum;
dalam penyelenggaraan Kampanye Pemilu. c. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Metode Kampanye
Pasal 55 PKPU No. 15 Tahun 2023

i. Kegiatan lain

Pasal 55 PKPU No.15 Tahun 2023


- Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui kegiatan lain yang
tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
- Kegiatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kegiatan deklarasi
atau konvensi, pentas seni, olahraga, bazar, perlombaan, dan/atau bakti sosial.
- Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU dapat menetapkan
suatu kegiatan setelah mendengarkan masukan dan tanggapan dari Peserta
Pemilu.
Larangan dan Sanksi
Larangan & Sanksi

Bahan Kampanye Pemasangan Alat


Pemilu Peraga Kampanye
Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana (1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang
dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat dipasang pada tempat umum sebagai berikut:
ditempel dilarang ditempelkan di tempat
umum sebagai berikut: a. tempat ibadah;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan
a. tempat ibadah; kesehatan;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan c. tempat pendidikan, meliputi gedung
kesehatan; dan/atau halaman sekolah dan/atau
c. tempat pendidikan, meliputi gedung perguruan tinggi;
dan/atau halaman sekolah dan/atau d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
perguruan tinggi; e. Fasilitas tertentu milik pemeirntah; dan
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah; f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
e. jalan-jalan protokol; ketertiban umum.
f. jalan bebas hambatan; (2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
h. taman dan pepohonan. dan huruf g termasuk halaman, pagar,
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada dan/atau tembok.
ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf g termasuk halaman, pagar,
dan/atau tembok.
Larangan & Sanksi
Pasal 72 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023 jo PKPU 20 tahun 2023
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan:
Indonesia; a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim
Indonesia; konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
Pemilu yang lain;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha Milik
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat sebagai pimpinan
Peserta Pemilu yang lain; di lembaga nonstruktural;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu; f. Aparatur Sipil Negara;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan, g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat Pendidikan sepanjang Indonesia;
mendapat izin dari penanggungjawab tempat dimaksud dan hadir tanpa h. kepala desa;
atribut Kampanye Pemilu; i. perangkat desa;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan
k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta
Kampanye.

Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang


Pasal 76 PKPU No. 15 Tahun 2023
dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h Dalam hal terbukti terjadi perbuatan melanggar ketentuan larangan sebagaimana
digunakan sepanjang tidak mengakibatkan fasilitas dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dikenai sanksi
pemerintah dan tempat Pendidikan terganggu fungsi atau sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dan peraturan
peruntukannya, serta tidak melibatkan anak. perundang-undangan lainnya.

PKPU 20/2023 pasal 72 ayat 1a


Penggunaan Sistem Informasi dalam
Pelaksanaan Kampanye
Sistem Informasi Kampanye dan Dana
Kampanye(SIKADEKA)
Penggunaan Alat Bantu

Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye

Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan
Pemasangan Alat Peraga Informasi Lokasi Kampanye
kepada Polri
Kampanye

• Dalam pelaksanaan • Melalui Aplikasi Peserta • Melalui Aplikasi Peserta


Kampanye Pertemuan Pemilu dapat menginfokan Pemilu dapat menginfokan
Terbatas, Pertemuan Tatap lokasi alat kampanye lokasi pelaksaanaan
Muka perlu untuk Pertemuan Terabtas dan kampanye Pertemuan
ditembuskan kepada Polri. Tatap Muka yang akan Terabtas dan Tatap Muka
Untuk membantu hal ditampilkan lewat yang akan ditampilkan
tersebut hal itu dapat Infopemilu.kpu.go.id lewat Infopemilu.kpu.go.id
dilakukan dengan
dikirimkan kepada Polri
melalui aplikasi SIKADEKA
Perubahan Pasca Putusan MK Nomor
65/PUU-XXI/2023
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan Tempat Pendidikan

Pasal 72A PKPU 20/2023

(1). Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf h merupakan
tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan di Lingkungan
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

(2) Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. gedung; b. halaman; c. lapangan; dan/atau d. tempat lainnya,yang ditentukan oleh
penanggung jawab fasilitas pemerintah.

(3) Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf h meliputi:
a. gedung; b. Halaman c. lapangan; dan/atau d. tempat lainnya, yang ditentukan oleh
penanggung jawab tempat pendidikan.
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan Tempat Pendidikan

Pasal 72A PKPU 20/2023

(4) Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan perguruan tinggi,
yang meliputi:
a. universitas; b. institut; c. sekolah tinggi; d. politeknik; e. akademi; dan/atau f. akademi
komunitas.

(5) Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dilaksanakan pada Hari
Sabtu dan/atau Hari Minggu.

(6). Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan meliputi:
a. pertemuan terbatas; dan
b. pertemuan tatap muka.

7). Peserta Kampanye Pemilu di tempat Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
merupakan sivitas akademika yang tidak dilarang ikut serta kegiatan Kampanye Pemilu
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan Tempat Pendidikan

Pasal 72B PKPU 20/2023

(1). Petugas Kampanye Pemilu menyampaikan permohonan izin kegiatan Kampanye Pemilu
kepada penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.

(2) Penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dalam memberikan izin
kegiatan Kampanye Pemilu harus menerapkan prinsip adil, terbuka, dan proporsional, serta
tidak berpihak kepada salah satu Peserta Pemilu.

(3) Penanggung jawab tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. rektor pada universitas dan institut;
b. ketua pada sekolah tinggi; dan
c. direktur pada politeknik, akademi, dan akademi komunitas.
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan Tempat Pendidikan
Pasal 72B PKPU 20/2023
(4). Izin dari penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan berupa surat izin, paling
sedikit memuat informasi:
a. Hari; b. tanggal; c. jam; d. tempat kegiatan; e. metode Kampanye Pemilu; f. tema materi Kampanye
Pemilu; dan g. Peserta Pemilu.
(5). Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah memberikan izin sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), petugas Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya kepada kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan
Kampanye Pemilu.
(6). Dalam hal penanggung jawab tempat Pendidikan memberikan izin sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), petugas Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya kepada kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan atau kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
(7). Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta Pemilu calon anggota DPR disampaikan salinannya paling
lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada: a. KPU; b. Bawaslu; dan c.
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya.
Kampanye di Fasilitas Pemerintah dan Tempat Pendidikan
PKPU 20/2023

(8) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu calon anggota
DPRD provinsi dan Peserta Pemilu calon anggota DPD disampaikan salinannya paling lambat 1 (satu)
Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU Provinsi; b. Bawaslu Provinsi; dan c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai
tingkatannya.

(9) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu calon anggota
DPRD kabupaten/kota disampaikan salinannya paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan
Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU Kabupaten/Kota; b. Bawaslu Kabupaten/Kota; dan c. Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sesuai tingkatannya.
Pemilu Anggota DPD RI
Pemilu Anggota DPR RI
Pemilu Anggota DPRD Provinsi
Pemilu Anggota DPRD Kab/Kota
JADWAL KAMPANYE PEMILU 2024
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai