Anda di halaman 1dari 42

KEBIJAKAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

SERENTAK TAHUN 2024

KPU PROVINSI DKI JAKARTA


DASAR HUKUM
UNDANG - UNDANG PERATURAN KPU PEDOMAN TEKNIS

Undang-Undang Peraturan KPU Keputusan KPU


Nomor 7 Tahun Nomor 15 Tahun Nomor 1621 Tahun
2017 Tentang 2023 Tentang 2023 Tentang
Pemilihan Umum Kampanye Pedoman Teknis
Pemilihan Umum Pelaksanaan
Kampanye
*Ketentuan mengenai Peraturan KPU Nomor Pemilihan Umum
kampanye Pemilu 20 Tahun 2023 tentang
diatur dalam Pasal Perubahan atas
Peraturan Komisi
267 sampai dengan
Pemilihan Umum
Pasal 324 Nomor 15 Tahun 2023
tentang Kampanye
Pemilihan Umum
Tahapan Kampanye Pemilu
Lampiran I PKPU 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum

Kampanye Anggota DPD, DPR, DPRD Pelaksanaan Debat Kampanye:


Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta
• Rapat Umum
Pasangan Calon Presiden dan Wakil • Debat I • (Diikuti oleh Partai
Presiden: 1 Desember 2023 Peserta Pemilu yang
• Pertemuan terbatas • Debat II dilakukan sesuai jadwal
• Pertemuan tatap muka 10 Desember 2023
yang telah diatur dengan
• Debat III
• Penyebaran bahan kampanye pembagian zona)
14 Januari 2024
• Pemasangan alat peraga • Debat IV
• Iklan Media Massa cetak,
• Media Sosial 21 Januari 2024 media massa elektronik,
• Kegiatan lain • Debat V dan Internet
28 November 2023 – 10 Februari 2024 4 Februari 2024 21 Jan – 10 Feb 2024
(21 hari)
Note: Jadwal masih berupa rancangan

“kegiatan Peserta Pemilu atau


Masa pihak lain yang ditunjuk oleh
Kampanye Putaran Kedua Tenang Peserta Pemilu untuk meyakinkan
11 – 13 pemilih dengan menawarkan visi,
2–22 Juni 2024 Feb
2024
misi, program dan/atau citra diri
Peserta Pemilu.”
Istilah-istilah dalam Kampanye
*Pasal 1 PKPU 15 Tahun 2023

Istilah Definisi
Peserta Pemilu Partai Politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD
kabupaten/kota, perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan Pasangan Calon yang
diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasangan Calon presiden dan Wakil Pasangan calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
Presiden (Paslon) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan.

Partai Politik Peserta Pemilu Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR,
anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota.

Kampanye Pemilu Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk
meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta
Pemilu.

Masa Tenang Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Pasal 8 Pasal 9
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri (1) Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik,
atas: harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden
a. pengurus partai politik atau gabungan partai politik pengusul; dan Wakil Presiden kepada:
b. orang seorang; dan
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
c. organisasi penyelenggara kegiatan,
nasional;
yang ditunjuk oleh Pasangan Calon.
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu
(2) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu yang telah disebutkan
tingkat provinsi; dan
sebelumnya Pasangan Calon juga dapat menjadi Pelaksana
Kampanye Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye
Pemilu tingkat kabupaten/kota.
(3) Dalam melaksanakan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pasangan Calon membentuk tim Kampanye Pemilu (2) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling
Presiden dan Wakil Presiden tingkat nasional. lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
(4) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu, Pasangan Calon berkoordinasi (3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan
dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Peserta Pemilu pengusul dapat menunjuk juru Kampanye Pemilu. Kabupaten/Kota.
(5) Juru Kampanye Pemilu merupakan orang seorang atau kelompok (4) Dokumen pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu
yang ditunjuk untuk menyampaikan visi, misi, dan program disampaikan juga salinannya kepada Kepolisian Negara
Pasangan Calon. Republik Indonesia.
(6) Organisasi penyelenggara kegiatan merupakan organisasi sayap
Partai Politik Peserta Pemilu dan organisasi penyelenggara kegiatan
lainnya (EO).
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Pasal 10 Pasal 11

Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas 4 (1) Pasangan Calon, Partai Politik Peserta Pemilu, dan/atau
tingkatan, yaitu: Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu harus
1. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Nasional mendaftarkan tim Kampanye Pemilu kepada:
yang dibentuk oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden a. KPU, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
setelah berkoordinasi dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Presiden tingkat nasional;
Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan
Calon dan telah didaftarkan ke KPU serta bertanggung jawab atas b. KPU Provinsi, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan
pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye Pemilu Wakil Presiden tingkat provinsi; dan
2. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi c. KPU Kabupaten/Kota, untuk tim Kampanye Pemilu
yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat nasional Presiden dan Wakil Presiden tingkat kabupaten/kota
3. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat dan tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat provinsi tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain
dan/atau kelurahan/desa atau sebutan lain.
4. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat
kecamatan yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat (2) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
kabupaten/kota Presiden dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu.
(3) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Pasal 12
Presiden ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan nama dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan
tingkatannya yang telah didaftarkan pada papan pengumuman
dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Note: Dokumen pendaftaran ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

DPR DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota

Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17


(1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPR (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
terdiri atas: Provinsi terdiri atas: kabupaten/kota terdiri atas:
a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu
DPR; DPRD Provinsi; DPRD kabupaten/kota;
b. calon anggota DPR; b. calon anggota DPRD provinsi; b. calon anggota DPRD kabupaten/kota;
c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk
oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta d. orang seorang yang ditunjuk oleh kabupaten/kota;
Pemilu anggota DPR; dan Peserta Pemilu anggota DPRD provinsi; d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta
e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota;
ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan
DPR. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang
(2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD provinsi. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD kabupaten/kota.
kepada: mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPRD
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu kepada: kabupaten/kota harus mendaftarkan
anggota DPR tingkat nasional; a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Pelaksana Kampanye Pemilu kepada KPU
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat provinsi; atau Kabupaten/Kota
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana
provinsi; dan Kampanye Pemilu tingkat
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana kabupaten/kota.
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat
kabupaten/kota.
Note: Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu dan dokumen pednaftaranya ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPD

Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Petugas Kampanye

Petugas Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden bertugas:


a. sebagai petugas penghubung Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan KPU;
PETUGAS KAMPANYE
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
PEMILU PRESIDEN
c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
DAN WAKIL PRESIDEN tembusannya disampaikan kepada Bawaslu mengenai penyelenggaraan kegiatan Kampanye Pemilu
(Pasal 14) Presiden dan Wakil Presiden; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota
bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
PETUGAS kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang memfasilitasi
KAMPANYE PEMILU penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
ANGGOTA DPR, kabupaten/kota;
DPRD PROVINSI DAN b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD DPRD kabupaten/kota;
c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
KABUPATEN/KOTA
dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu,
{Pasal 15 s.d Pasal 17) Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu
anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPD bertugas:


a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPD dengan KPU Provinsi dan KPU
PETUGAS Kabupaten/Kota;
KAMPANYE PEMILU b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPD;
ANGGOTA DPD c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
(Pasal 21) dengan tingkatannya dan tembusannya disampaikan kepada Bawaslu Provinsi mengenai
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPD.
MATERI KAMPANYE
Materi Kampanye
Pasal 22 ayat (4)
Pasal 22 ayat (1) Selain materi dapat Citra diri meliputi:
menyampaikan Citra a. nomor urut; dan
Materi Kampanye Pemilu meliputi: diri b. foto/gambar.
(Pasal 22 ayat (3))
a. visi, misi, dan program Pasangan
Calon untuk Kampanye Pemilu
Pasal 23
Presiden dan Wakil Presiden; Materi Kampanye Pemilu harus disampaikan dengan memperhatikan:
b. visi, misi, dan program partai a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
politik untuk Partai Politik b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai agama serta jati diri
Dalam Penyampaian bangsa;
Peserta Pemilu yang harus memperhaitkan c. meningkatkan kesadaran hukum;
dilaksanakan oleh calon anggota d. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab
sebagai bagian dari pendidikan politik; dan
DPR, anggota DPRD provinsi, e. menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam
masyarakat
dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan Pasal 24
c. visi, misi, dan program yang Materi Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1),
bersangkutan untuk Kampanye disampaikan dengan ketentuan:
a. menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan kalimat yang
Pemilu perseorangan yang Disampaikan dengan sopan, santun, patut, dan pantas disampaikan, diucapkan, dan/atau
dilaksanakan oleh calon anggota ketentuan ditampilkan kepada umum;
b. tidak mengganggu ketertiban umum;
DPD. c. memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Masyarakat
d. tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain;
Note: Visi, misi, dan program Pasangan Calon untuk e. tidak bersifat provokatif; dan
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden f. menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan
disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka masyarakat sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang
Panjang Nasional (Pasal 22 ayat (2)) demokratis dan bermartabat.
Tahapan dan Metode Kampanye
Metode Kampanye
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023

e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;

i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan


g. rapat umum h. debat Pasangan Calon Presiden Kampanye dan ketentuan peraturan perundang-
dan Wakil Presiden; undangan.
Metode Kampanye
Pasal 29 PKPU No. 15 Tahun 2023

a. Pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Peserta Kampanye Pemilu yang diundang pada Undangan kepada peserta harus memuat informasi
Tahun 2023 pertemuan terbatas disesuaikan dengan kapasitas mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama
dilaksanakan dalam ruangan atau ruangan yang ditentukan oleh pengelola ruang pembicara dan tema materi, serta Petugas Kampanye
gedung tertutup dan/atau gedung, dengan Jumlah Peserta paling banyak: Pemilu
pertemuan virtual melalui Media 3.000 untuk Tingkat Nasional
Daring; 2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten

Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera, tanda
Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
Metode Kampanye
Pasal 31 PKPU No. 15 Tahun 2023

b. Pertemuan tatap muka


Pasal 31 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan tatap muka secara interaktif.

Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksanakan di luar ruangan
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui kegiatan kunjungan ke pasar,
a. dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan tempat tinggal warga,
atau gedung b. Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau tempat
tertutup atau pendukung dan tamu undangan umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
melalui media
daring
Metode Kampanye c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023
(4) Ukuran selebaran, brosur, pamflet, poster, dan stiker
sebagaimana pada huruf a sampai dengan huruf e:
(1) Peserta Pemilu dapat menyebarkan bahan Kampanye
a. selebaran, paling besar ukuran 8,25 cm (delapan koma dua
Pemilu kepada umum
puluh lima sentimeter) x 21 cm (dua puluh satu sentimeter);
(2) Bahan Kampanye dapat berbentuk: b. brosur, paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm (dua puluh
a. selebaran (flyer); satu sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
b. brosur (leaflet); sentimeter), posisi terlipat 21 cm (dua puluh satu sentimeter)
c. pamflet; x 10 cm (sepuluh sentimeter);
d. poster; c. pamflet, paling besar ukuran 21 cm (dua puluh satu
e. stiker; sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
f. pakaian; sentimeter);
g. penutup kepala; d. poster, paling besar ukuran 40 cm (empat puluh sentimeter) x
h. alat minum/makan; 60 cm (enam puluh sentimeter); dan
e. stiker, paling besar ukuran 10 cm (sepuluh sentimeter) x 5 cm
i. kalender;
(lima sentimeter).
j. kartu nama;
(5) Desain dan materi pada Bahan Kampanye paling sedikit memuat
k. pin; visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
l. alat tulis; dan/atau (6) Peserta Pemilu mencetak bahan Kampanye Pemilu dengan
m. Atribut kampanye lainnnya sesuai dengan ketentun mengutamakan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang
perundang-undangan (7) Setiap Bahan Kampanye harus memiliki nilai:
(3) Bahan Kampanye dapat disebarkan, ditempelkan, dan a. paling tinggi Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) jika
(7)
dipasang pada Kampanye Pemilu pertemuan terbatas, dikonversikan dalam bentuk uang;
pertemuan tatap muka, dan/atau rapat umum. b. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai standar biaya masukan; dan/atau
c. yang harganya tetap wajar
Larangan

Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat ditempel dilarang
ditempelkan di tempat umum sebagai berikut:
a. tempat ibadah;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi;
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
e. jalan-jalan protokol;
f. jalan bebas hambatan;
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau
h. taman dan pepohonan.

(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan
huruf g termasuk halaman, pagar, dan/atau tembok.
Metode Kampanye d. Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pasal 34 PKPU No. 15 Tahun 2023


KPU dapat memfasilitasi pemasangan
(1)Alat Peraga Kampanye meliputi: alat peraga Kampanye Pemilu
a. reklame;
b. spanduk; dan/atau
c. umbul-umbul.
(2) Desain dan materi pada alat
peraga Kampanye Pemilu paling
sedikit memuat visi, misi,
program, dan/atau citra diri Pasal 36 PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu. (1) Fasilitasi KPU berupa penentuan lokasi dalam
pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu.
(3) Penyerahan desain dan materi
(2) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu wajib
pada alat peraga Kampanye dipasang di lokasi yang tidak dilarang berdasarkan
Pemilu dilakukan paling lambat 5 Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-
(lima) Hari sebelum masa undangan terkait.
Kampanye Pemilu. (3) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
ditetapkan dengan:
a. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu di
wilayah provinsi; dan
b. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye
Pemilu di wilayah kabupaten/kota.
(4) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
ditetapkan setelah berkoordinasi dengan pemerintah
daerah.
Larangan Pemasangan APK

Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang dipasang pada tempat umum sebagai berikut:
a. tempat ibadah;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi;
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
e. Fasilitas tertentu milik pemeirntah; dan
f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu ketertiban umum.
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf g termasuk
halaman, pagar, dan/atau tembok.
Metode Kampanye
e. Media Sosial Pasal 38 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu harus mendaftarkan akun resmi Media Sosial
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) kepada:
a. KPU, untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta
Pemilu anggota DPR;
b. KPU Provinsi, untuk Peserta Pemilu anggota DPD dan anggota DPRD
Pasal 37 PKPU No. 15 Tahun 2023 provinsi; dan
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Peserta Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
Media Sosial (2) Pendaftaran akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
(2) Akun Media Sosial paling banyak 20 (dua puluh) untuk setiap paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
jenis aplikasi.
(3) Desain dan materi pada Media Sosial paling sedikit memuat
visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
(4) Desain dan materi dalam Media Sosial dapat berupa:
a. tulisan;
b. suara;
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang
bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak
interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat
penerima pesan.
(5) Gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d bersifat naratif,
grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat
diterima melalui perangkat penerima pesan.
Metode Kampanye
f. Iklan Kampanye di media cetak, media elektronik dan jaringan => 21 hari
Fasilitasi KPU
Pasal 39 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Iklan Kampanye Pemilu dapat dilakukan oleh Peserta Pemilu di media massa cetak, dan Media Pasal 41 PKPU Nomor 15 Tahun 2023
Daring, Media Sosial, dan Lembaga Penyiaran dalam bentuk iklan komersial dan/atau iklan (1) KPU dapat memfasilitasi penayangan iklan
layanan untuk masyarakat Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
(2) Iklan Kampanye dapat berupa: Pasal 39 ayat (1) dalam bentuk iklan komersial atau
a. tulisan; iklan layanan masyarakat pada media massa cetak,
b. suara;
media massa elektronik, dan/atau Media Daring.
c. gambar; dan/atau
(2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter,
interaktif atau tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. ayat (1) dilaksanakan oleh KPU, biaya pembuatan
(3) Gabungan antara tulisan dan suara dan/atau suara dan gambar sebagaimana dimaksud pada ayat desain dan materi iklan Kampanye Pemilu
(2) huruf d, bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima ditanggung oleh Peserta Pemilu.
melalui perangkat penerima pesan. (3) Penyerahan desain dan materi iklan Kampanye
(4) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di Lembaga Penyiaran sebagaimana Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
dimaksud pada ayat (1) secara kumulatif sebanyak: KPU dilakukan paling lambat 5 (lima) Hari sebelum
a. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap stasiun televisi penayangan iklan Kampanye Pemilu.
setiap Hari untuk iklan di televisi; dan
b. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik untuk setiap stasiun radio
setiap Hari untuk iklan di radio.
(5) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di media massa cetak, Media Daring, dan
Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak:
a. 810 (delapan ratus sepuluh) milimeter kolom atau 1 (satu) halaman untuk setiap media massa
cetak setiap Hari untuk iklan di media massa cetak;
b. 1 (satu) banner untuk setiap Media Daring setiap Hari untuk iklan di Media Daring; dan
c. 1 (satu) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap Media Sosial setiap Hari
untuk iklan di Media Sosial.
Metode Kampanye
g. Rapat Umum => 21 hari
Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Petugas Kampanye rapat umum wajib menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia sesuai dengan tingkatannya
Pasal 46 PKPU No. 15 Tahun 2023
(2) Pemberitahuan tertulis rapat umum disampaikan juga salinannya
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan rapat umum kepada
(2) Tempat pelaksanaan rapat umum meliputi: a. KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota; dan
a. lapangan; b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota,
b. stadion; Sesuai dengan tingkatannya
c. alun-alun; atau (4) Pemberitahuan mencakup informasi:
a. hari;
d. tempat terbuka lainnya.
b. tanggal;
(3) Pelaksanaan rapat umum harus memperhatikan daya tampung c. jam;
tempat d. tempat kegiatan;
(4) Rapat Umum dimulai Pukul 09.00 dan berakhir paling lambat e. Pelaksana dan/atau Tim Kampanye;
pukul 18.00 waktu setempat dengan menghormati Hari dan f. perkiraan jumlah peserta; dan
Waktu Ibadah di daerah setempat g. penanggung jawab
(5) Petugas Kampanye Pemilu rapat umum dapat memasang alat
peraga Kampanye Pemilu kecuali di lokasi terlarang sesuai
ketentuan dalam Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-
undangan terkait.

Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye Pemilu
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia tingkat daerah.
Metode Kampanye

g. Rapat Umum (2)

Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal Kampanye Pemilu rapat umum.
(2) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan jadwal Kampanye Pemilu rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah
mendengarkan masukan dan tanggapan dari Pelaksana Kampanye Pemilu.
(3) Jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur Hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan yang ditetapkan dengan:
a. Keputusan KPU untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Kampanye Pemilu anggota DPR;
b. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD provinsi dan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan
c. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(4) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Pelaksana Kampanye
Pemilu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu rapat umum, dengan salinannya disampaikan kepada:
a. pemerintah melalui kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan/atau pemerintah daerah setempat;
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Metode Kampanye
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden
Pasal 50 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Debat Pasangan calon diselenggarakan 5 kali,
dengan rincian: Pasal 51 PKPU 15 tahun 2023
a. 3 (tiga) kali untuk calon Presiden; dan (1) Penyelenggaraan debat Pasangan
b. 2 (dua) kali untuk calon Wakil Presiden. Calon disiarkan langsung secara
(2) khusus untuk format rincian 5 (lima) kali dapat nasional oleh media massa
dilakukan perubahan oleh KPU setelah elektronik melalui Lembaga
berkoordinasi dengan DPR. Penyiaran Publik atau Lembaga
(3) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden Penyiaran Swasta.
yang mengikuti debat tidak boleh mendelegasikan (2) Debat Pasangan Calon dapat
ke orang lain dan wajib hadir dalam debat disiarkan ulang pada masa
tersebut. Kampanye Pemilu.
(4) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena melaksanakan ibadah, dibuktikan dengan
surat keterangan dari kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama dan disampaikan kepada KPU paling
lambat 3 (tiga) Hari sebelum pelaksanaan debat.
(5) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena alasan kesehatan dibuktikan dengan surat
keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah
dan disampaikan kepada KPU sebelum Note:Dalam hal terdapat alasan ketidakhadiran Calon Presiden
pelaksanaan debat. dan/atau Calon Wakil Presiden, KPU berwenang menetapkan
kebijakan lain untuk memenuhi ketentuan 5 (lima) kali debat
Pasangan Calon
Metode Kampanye
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden
Pasal 52 PKPU 15 tahun 2023
(1) Moderator debat Pasangan Calon dipilih oleh KPU
dari kalangan profesional dan akademisi yang
mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak
memihak kepada salah satu Pasangan Calon.
(2) Moderator dipilih oleh KPU setelah mendengarkan
masukan dan tanggapan dari tim Kampanye Pemilu
tingkat nasional masing-masing Pasangan Calon.
(3) Selama dan sesudah berlangsung debat Pasangan
Calon, moderator dilarang memberikan komentar,
penilaian, dan simpulan apa pun terhadap
penyampaian dan materi dari setiap Pasangan Calon.

Pasal 53 PKPU 15 tahun 2023 Pasal 54 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU dapat mengundang peserta dalam jumlah Materi Debat Pasangan Calon merupakan visi nasional sebagaimana
terbatas dalam pelaksanakan debat Pasangan Calon. tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
(2) KPU memberikan akses bagi penyandang disabilitas Indonesia Tahun 1945,
sebagai partisipan dalam pelaksanaan Debat yaitu:
Pasangan Calon. a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
(3) Dalam hal KPU memberikan akses bagi penyandang Indonesia;
disabilitas merupakan perwujudan prinsip aksesibel b. memajukan kesejahteraan umum;
dalam penyelenggaraan Kampanye Pemilu. c. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Metode Kampanye
Pasal 55 PKPU No. 15 Tahun 2023

i. Kegiatan lain

Pasal 55 PKPU No.15 Tahun 2023


Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui kegiatan
lain yang tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kegiatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kegiatan
deklarasi atau konvensi, pentas seni, olahraga, bazar, perlombaan,
dan/atau bakti sosial.
Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU dapat
menetapkan suatu kegiatan setelah mendengarkan masukan dan
tanggapan dari Peserta Pemilu.
Larangan dan Sanksi
Larangan & Sanksi

Larangan
Pasal 72 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang:
Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan
Indonesia; hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
Indonesia; b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
Pemilu yang lain; d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha Milik
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat; Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. mengganggu ketertiban umum; e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat sebagai pimpinan
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan di lembaga nonstruktural;
kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau f. Aparatur Sipil Negara;
Peserta Pemilu yang lain;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat pendidikan; Indonesia;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda h. kepala desa;
gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan i. perangkat desa;
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
Kampanye. k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.

Sanksi
Pasal 76 PKPU No. 15 Tahun 2023
Dalam hal terbukti terjadi perbuatan melanggar ketentuan larangan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dikenai sanksi
sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Kampanye di Fasilitas Pemerintah
Pasal 72A PKPU Nomor 20 Tahun 2023

(
1
(1) Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf h merupakan tempat yang digunakan untuk
)( penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. .
(2)
2 Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
) a. gedung;
b. halaman;
c. lapangan; dan/atau
d. tempat lainnya
( yang ditentukan oleh penanggung jawab fasilitas pemerintah.
3
(1) Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf h meliputi:
) a. gedung;
b. halaman;
c. lapangan; dan/atau
d. tempat lainnya,
( yang ditentukan oleh penanggung jawab tempat pendidikan.
4
(1) Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan perguruan tinggi, yang meliputi:
) a. universitas;
b. institut;
c. sekolah tinggi;
d. politeknik;
e. akademi; dan/atau
( f. akademi komunitas.
5
(2) Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dilaksanakan pada Hari Sabtu dan/atau Hari Minggu.
(
)
(3) Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan meliputi:
6
) a. pertemuan terbatas; dan
( b. pertemuan tatap muka.
(4)
7 Peserta Kampanye Pemilu di tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan sivitas akademika yang tidak
) dilarang ikut serta kegiatan Kampanye Pemilu sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kampanye di Fasilitas Pemerintah
Pasal 72B PKPU Nomor 20 Tahun 2023

(1) Petugas Kampanye Pemilu menyampaikan permohonan izin kegiatan Kampanye


Pemilu kepada penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.
(2) Penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dalam memberikan izin
kegiatan Kampanye Pemilu harus menerapkan prinsip adil, terbuka, dan proporsional,
serta tidak berpihak kepada salah satu Peserta Pemilu.
(3) Penanggung jawab tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. rektor pada universitas dan institut;
b. ketua pada sekolah tinggi; dan
c. direktur pada politeknik, akademi, dan akademi komunitas.
(4) Izin dari penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan berupa surat
izin, paling sedikit memuat informasi:
a. Hari;
b. tanggal;
c. jam;
d. tempat kegiatan;
e. metode Kampanye Pemilu;
f. tema materi Kamanye Pemilu; dan
g. Peserta Pemilu
Kampanye di Fasilitas Pemerintah
Pasal 72B PKPU Nomor 20 Tahun 2023
(
(1) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah memberikan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu
5
) menyampaikan salinannya kepada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri paling lambat 1 (satu)
Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
(2)
6 Dalam hal penanggung jawab tempat pendidikan memberikan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu
menyampaikan salinannya kepada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan atau
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan
( Kampanye Pemilu.
(3)
7 Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
) petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta Pemilu calon anggota
DPR disampaikan salinannya paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU;
b. Bawaslu; dan
( c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya.
(4)
8 Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
) petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu calon anggota DPRD provinsi dan Peserta Pemilu calon anggota DPD disampaikan
salinannya paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU Provinsi;
b. Bawaslu Provinsi; dan
( c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya.
(1)
9 Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
) petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu calon anggota DPRD kabupaten/kota disampaikan salinannya paling lambat 1 (satu)
Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU Kabupaten/Kota;
b. Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya.
FASILITASI PELAKSANAAN
METODE KAMPANYE PEMILIHAN UMUM OLEH
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI

Pemasangan Alat
Pemasangan
Peraga
Iklan Kampanye
Kampanye di
Pemilu
Tempat Umum

Keputusan KPU Nomor 1621 Tahun 2023


Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan
Kampanye Pemilihan Umum
PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE DI TEMPAT UMUM

1. JENIS, JUMLAH, LOKASI DAN SPESIFIKASI APK


a. KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK dengan jenis dan spesifikasi APK berupa papan reklame
(billboard).
b. Dalam hal di ibu kota provinsi tidak terdapat papan reklame (billboard), maka dapat memfasilitasi
pemasangan baliho.
c. Dalam hal di ibu kota provinsi hanya terdapat fasilitas pemasangan papan reklame (billboard)
berjumlah 1 (satu), maka KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK dalam bentuk baliho.
d. KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK berjumlah 1 (satu) buah dalam bentuk sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b dalam 1 (satu) media untuk:
1) seluruh Pasangan Calon;
2) seluruh Partai Politik Peserta Pemilu; dan
3) seluruh calon Anggota DPD.
e. Desain dan materi APK yang difasilitasi KPU Provinsi untuk Peserta Pemilu Pasangan Calon dan Partai
Politik Peserta Pemilu menggunakan desain dan materi APK yang diberikan oleh KPU.
f. Khusus untuk KPU Provinsi Aceh, desain dan materi Partai Politik Peserta Pemilu yang diberikan oleh
KPU ditambahkan dengan desain dan materi partai politik lokal Aceh.
g. KPU Provinsi memfasilitasi desain dan materi APK untuk Peserta Pemilu calon Anggota DPD.
h. Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada huruf d memperhatikan ketersediaan anggaran negara.
i. KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK hanya pada ibu kota provinsi.
SPESIFIKASI PAPAN REKLAME

Papan Reklame (Billboard) Baliho


MEDIA PEMASANGAN No. Jenis Spesifikasi
No Jenis Spesifikasi 1. Rangka Bambu/kayu
1. Rangka tiang utama besi, pondasi cor beton, rangka - Horizontal untuk seluruh
Board, dan hollo plat aluminium Pasangan Calon (paling besar 6 x
2. Media Vertikal/Horizontal 4 meter)- Vertikal untuk seluruh
3. Ukuran Paling besar 4 x 6 meter Partai Politik Peserta Pemilu
2. Media/Ukuran
4. Lampu a. minimal 5 titik x 100 Watt; dan (paling besar 4 x 6 meter)-
b. Frontlight Horizontal untuk seluruh Calon
Anggota DPD (paling besar 6 x 4
5. Jarak Pandang a. Dapat terlihat dengan jelas; dan
meter)
b. Lokasi strategis.
MATERI
No Jenis Spesifikasi
1. Bahan - Flexy Vinil Frontlite
- Gramatur 340-440 gram
2. Ukuran -4x6m
-6x4m
3. Cetak - Satu Muka
- High Resolution
4. Finishing Kancing Mata Ikan (banner eyelet) minimal 4
buah
PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE DI TEMPAT UMUM

2. PELAKSANAAN
a. KPU Provinsi memfasilitasi pemasangan APK di tempat umum dengan
menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara.
b. Fasilitasi papan reklame (billboard) atau baliho dilaksanakan paling lama 2 Pada saat memasuki masa
bulan. tenang, KPU Provinsi
c. Pemasangan APK di tempat yang merupakan milik perseorangan atau badan berkoordinasi dengan
swasta harus disertai izin secara tertulis dari pemilik lokasi. Peserta Pemilu, Bawaslu
d. KPU Provinsi dapat melakukan koordinasi dengan Tim Kampanye Pemilu Provinsi, dan pemerintah
Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi, Pelaksana Kampanye Pemilu di
daerah setempat untuk
tingkat provinsi dan/atau petugas Kampanye Pemilu Pasangan Calon, dan calon
membersihkan APK.
Anggota DPD untuk menyosialisasikan fasilitasi pelaksanaan metode Kampanye
Pemilu.
e. Dalam melakukan koordinasi sebagaimana dimaksud huruf d), hal-hal yang
disampaikan oleh KPU Provinsi antara lain:
1) jenis dan jumlah APK yang difasilitasi oleh KPU Provinsi;
2) desain dan materi APK; dan
3) titik lokasi pemasangan APK.
f. Jumlah fasilitasi pemasangan APK oleh KPU Provinsi dengan memperhatikan
ketersediaan anggaran negara dan disesuaikan dengan ruang publik yang
tersedia.
PENAYANGAN IKLAN KAMPANYE PEMILU

1. JENIS, JUMLAH DAN SPESIFIKASI IKLAN KAMPANYE PEMILU


a. KPU Provinsi melakukan koordinasi dengan Pelaksana Kampanye Pemilu
Calon Anggota DPD untuk menyosialisasikan jenis dan jumlah iklan
Kampanye Pemilu yang difasilitasi oleh KPU Provinsi pada media massa
elektronik.
b. KPU Provinsi memfasilitasi dalam bentuk sebagaimana dimaksud pada huruf
a kepada seluruh calon Anggota DPD.
c. KPU Provinsi memfasilitasi iklan Kampanye Pemilu pada media massa
elektronik (radio) dengan ketentuan:
1) paling banyak 3 spot, durasi paling lama 60 detik per spot;
2) paling banyak 2 media; dan
3) paling lama 21 Hari.
d. KPU Provinsi menentukan dan menetapkan jumlah penayangan dan ukuran
atau durasi iklan Kampanye Pemilu untuk setiap Peserta Pemilu dengan
memperhatikan asas keadilan dan keberimbangan, serta memperhatikan
ketersediaan anggaran negara.
PENAYANGAN IKLAN KAMPANYE DI MEDIA MASSA

PELAKSANAAN PENAYANGAN IKLAN KAMPANYE PEMILU


a. KPU Provinsi memfasilitasi a. Iklan Kampanye Pemilu ditayangkan dalam
penayangan/pemasangan bentuk iklan komersial dan/atau iklan
iklan Kampanye Pemilu media layanan masyarakat media massa
massa elektronik (radio) elektronik (radio).
dengan menggunakan b. Durasi dan frekuensi iklan Kampanye
anggaran pendapatan dan Pemilu disesuaikan dengan memperhatikan
belanja negara. ketersediaan anggaran negara.
b. Desain dan Materi
1) Desain dan materi pada
iklan Kampanye Pemilu Spesifikasi Media Massa Elektronik (Radio)
calon Anggota DPD
JENIS MEDIA DAN
CALON ANGGOTA DPD
meliputi nama dan nomor TAYANGAN
urut calon Anggota DPD. Media Elektronik
(Radio) rekaman suara dan backsound
2) Desain dan materi iklan pendukung(jingle Pemilu)
Adlips (rekaman)
Kampanye Pemilu berupa
suara.
BIAYA MAKAN, MINUM, DAN TRANSPORTASI PESERTA
KAMPANYE PEMILIHAN UMUM
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1622 Tahun 2023

Biaya makan, minum, dan


transportasi peserta kampanye
pemilihan umum paling banyak Biaya makan, minum dan
sama dengan standar biaya transportasi peserta kampanye
daerah yang ditetapkan oleh pemilihan umum tidak diberikan
pemerintah daerah setempat. dalam bentuk uang kepada
peserta kampanye pemilihan
umum.

SATUAN BIAYA MASUKAN


KUDAPAN
PROVINSI SATUAN MAKAN TRANSPORT
(SNACK) PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 22 TAHUN
DKI JAKARTA Orang/Kali Rp 47.000 Rp 18.000 Rp. 150.000
2016 TENTANG STANDAR BIAYA
Penggunaan Sistem Informasi dalam
Pelaksanaan Kampanye
Sistem Informasi Kampanye dan Dana
Kampanye(SIKADEKA)
Penggunaan Alat Bantu

Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye

Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan
Pemasangan Alat Peraga Informasi Lokasi Kampanye
kepada Polri
Kampanye

• Dalam pelaksanaan • Melalui Aplikasi Peserta • Melalui Aplikasi Peserta


Kampanye Pertemuan Pemilu dapat menginfokan Pemilu dapat menginfokan
Terbatas, Pertemuan Tatap lokasi alat kampanye lokasi pelaksaanaan
Muka perlu untuk Pertemuan Terabtas dan kampanye Pertemuan
ditembuskan kepada Polri. Tatap Muka yang akan Terabtas dan Tatap Muka
Untuk membantu hal ditampilkan lewat yang akan ditampilkan
tersebut hal itu dapat Infopemilu.kpu.go.id lewat Infopemilu.kpu.go.id
dilakukan dengan
dikirimkan kepada Polri
melalui aplikasi SIKADEKA
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai