Anda di halaman 1dari 61

TEKNIS PENGAWASAN TAHAPAN

KAMPANYE PEMILIHAN BUPATI & WAKIL


BUPATI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN
2020
Oleh:
Drs. MUHAMMAD RASUL
KOORDINATOR DIVISI PENGAWASAN
BAWASLU KABUPATEN SIDOARJO
Disampaikan Bimtek PKD
Pengawasan Tahapan pada Kampanye
Hotel Luminor – Sidoarjo 2-3-4 Oktober 2020
DASAR HUKUM
1. UNDANG-UNDANG 10 TAHUN 2016
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Karantina
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang
Pedoman PSBB dalam rangka percepatan penganganan Covid-
19;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/431/2020 Tentang Pedoman Pencegahan
Dan Pengendalian CORONA VIRUS DISEASE 2019 (Covid-19);
5. PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
6. PP Nomor 60 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perizinan Dan
Pengawasan Kegiatan Keramaian Umum, Kegiatan Masyarakat
Lainnya, Dan Pemberitahuan Kegiatan Politik
1. PERBAWASLU nomor 12 tahun 2017 Tentang pengawasan
Kampanye pemilihan Gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan
wakil bupati, serta Wali kota dan wakil wali kota;
2. PERBAWASLU Nomor 21 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
3. PERBAWASLU Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pengawasan,
Penanganan Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam kondisi
Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
4. PERBAWASLU Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Penanganan
Pelanggaran Pilkada;
5. PERBAWASLU Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Tata Cara
Penanganan Pelanggaran Administrasi Pilkada;
1. PKPU Nomor 4 Th 2017 Tentang Kampanye Pemilihan Gubernur Dan
Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan
Wakil Walikota.
2. PKPU Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau
Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi
Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
3. PKPU Nomor 11 Th 2020 Tentang Perubahan atas PKPU Nomor 4 Th
2017 Tentang Kampanye Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota
4. PKPU nomor 13 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati,
Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam
Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
TAHAPAN DALAM
PEMILU/PILKADA DAN PRINSIP
PRINSIP
PENCOBLOSAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SIDOARJO AKAN
DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 9 DESEMBER 2020
TAHAPAN TAHAPAN DALAM PEMILU/PILKADA
TAHAPAN WAKTU MULAI WAKTU AKHIR
PEMUTAKHIRAN DAFTAR 15 JUNI 2020 16 OKTOBER 2020
PEMILIH
PENCALONAN DAN PENETAPAN 4 SEPTEMBER 28 SEPTEMBER
CALON 2020 2020
KAMPANYE 26 SEPTEMBER 5 DESEMBER 2020
2020
LOGISTIK 7 AGUASTU 2020 8 DESEMBER 2020
MASA TENANG 6 DESEMBER 2020 8 DESEMBER 2020
PUNGUT HITUNG 9 DESEMBER 2020 9 DESEMBER 2020
(PENCOBLOSAN)
PENGAWASAN KAMPANYE

Kampanye :
Kegiatan untuk meyakinkan
Pemilih dengan menawarkan visi,
misi, dan program Calon Gubernur
dan Calon Wakil Gubernur, Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati,
serta Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota.
Sistem Pelaksanaan
Penyelenggaraan Kampanye PILKADA 2020

Pelaksana Penyelenggaraan Kampanye

1. KPU (Provinsi dan Kabupaten/Kota) : Lembaga yang


dibentuk untuk menyelenggarakan pemilu dan pilkada
berdasarkan perintah Undang-Undang.

 Dalam pnyelenggaraan kampanye PILKADA 2020


bertugas melaksanakan :
a) Debat publik atau debat terbuka
b) Penyebaran bahan kampanye
c) Pemasangan alat peraga kampanye
d) Iklan media massa cetak dan/atau elektronik
2.Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye

Pasangan Calon : yang memenuhi syarat dan


ditetapkan oleh KPU sebagai peserta pemilihan
Metode kampanye yang merupakan ranah Paslon
dan/atau Tim Kampanye adalah:
a) Pertemuan Terbatas
b) Pertemuan Tatap Muka dan Dialog
c) Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan
kampanya dan UU

Seluruh metode kampanye yang menjadi ranah


paslon didanai oleh paslon
A. Tim Kampanye (diharuskan)
 Dibentuk oleh paslon
 Didaftarkan ke KPU pada saat pendaftaran (BC1-KWK)
 Diumumkan oleh KPU
 Bertugas menyususn seluruh kegiatan kampanye
 Bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan kampanye

B. Penghubung Pasangan Calon (diharuskan)


 Ditunjuk oleh pasangan calon
 Didaftarkan ke KPU pada saat pendaftaran (BC1-KWK)
 Bertugas sebagai penghubung antara paslon/tim kampanye
dengan KPU, dan menerima bahan kampanye yang
difasilitasi oleh kpu
C. Petugas kampanye (tidak diharuskan)
 Petugas kampanye: seluruh petugas yang memfasilitasi
penyelenggaraan kampanye
 Ditunjuk oleh tim kampanye
 Didaftarkan oleh Tim Kampanye ke KPU (BC2-KWK) 1 hari
setelah penetapan paslon sampai dengan paling lambat 1 hari
sebelum penyelenggaraan kampanye
Bertugas :
 menyelenggarakan kegiatan kampenye
 menyampaikan pemberitahuann tertulis kepada kepolisisan
 menyebarkan bahan kampanye
Bertanggungjawab terhadap kelancaran, keamanan dan
ketertiban penyelenggaraan kampanye
D. Organisasi Penyelenggara Kegiatan Kampanye
(tidak diharuskan)
 Ditunjuk oleh Paslon dan/atau Tim Kampanye
 Mencakup organisasi sayap Parpol atau gabungan Parpol
 Berbadan hukum yang dikelola oleh WNI

E. Orang-seorang
 WNI yang punya hak pilih
 Didaftarkan oleh paslon dan/atau Tim Kampanye ke KPU
(BC3-KWK) 1 hari setelah penetapan paslon sampai dengan
paling lambat 1 hari sebelum penyelenggaran kampanye
METODE KAMPANYE
NO METODE KAMPANYE PELAKSANA KAMPANYE
1 Debat publik atau debat terbuka
2 Penyebaran bahan kampanye
(produksi)
3 Pemasangan alat peraga kampanye KPU
4 Iklan media massa cetak dan/atau
elektronik
5 Pertemuan Terbatas
6 Pertemuan Tatap Muka dan Dialog
PASLON/TIM KAMPANYE
7 Kegiatan lain yang tidak melanggar
larangan kampanya dan UU
DEBAT PUBLIK ATAU DEBAT TERBUKA

1. Disiarkan secara langsung melalui lembaga


penyiaran publik atau lembaga penyiaran swasta.
2. Jika tidak dapat disiarkan secara langsung dapat
disiarkan secara tunda pada masa kampanye.
3. Dapat disiarkan ulang pada masa kampanye.
4. Diselenggarakan paling banyak tiga kali pada masa
kampanye.
PENYEBARAN BAHAN KAMPANYE

1. Bahan Kampanye meliputi:


a. Selebaran (Flyer), maksimal 8.25 cm x 21 cm
b. Brosur (Leaflet), maksimal 21 cm x 29.7 cm (posisi terbuka) dan
21 cm x 10 cm (posisi terlipat)
c. Pamflet, maksimal ukuran 21 cm x 29.7 cm
d. Poster, maksimal 40 cm x 60 cm

2. Desain dan materi bahan kampanye dapat memuat visi, misi,


program, foto pasangan calon, tanda gambar partai politik,
dan/atau foto pengurus partai politik (tidak diharuskan);
3. Desain dan materi bahan kampanye disampaikan oleh Paslon
dan/atau Tim Kampanye kepada KPU;
4. KPU mencetak bahan kampanye sesuai desain dan materi yang
disampaikan oleh Paslon dan/atau Tim Kampanye;
5. Selain Bahan Kampanye tersebut di atas, Paslon dan/atau Tim
Kampanye dapat membuat dan mencetak bahan kampanye
lain yang meliputi:
a. Pakaian
b. Penutup Kepala
c. Tempat Minum
d. Kalender
e. Kartu nama
f. PIN
g. Alat Tulis
h. Payung; dan/atau
i. Stiker paling besar ukuran 10 cm x 5 cm
j. masker;
k. sarung tangan;
l. pelindung wajah (face shield); dan/atau
m. cairan antiseptik berbasis alkohol (handsanitizer).
6. Jumlah BK yang difasilitasi KPU adalah sejumlah KK. (697.736)
7. Tambahan BK Paslon dicetak paling banyak 50% dari jumlah kepala
keluarga (KK) = 696.736 x 50% = 348.368.
8. Bahan Kampanye yang sudah dicetak diserahkan oleh KPU kepada
penghubung Paslon untuk disebarkan oleh Petugas Kampanye;
9. Bahan kampanye dari huruf a hingga i tersebut, bernilai uang paling
tinggi Rp. 60.000,-
10. Stiker yang berukuran 10 cm x 5 cm tersebut di atas, dilarang ditempel
di tempat umum meliputi:
a. Tempat Ibadah termasuk halaman;
b. Rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. Gedung atau fasilitas milik Pemerintah;
d. Lembaga Pendidikan (gedung dan sekolah);
e. Jalan-jalan Protokol;
f. Jalan bebas hambatan;
g. Sarana dan prasarana publik; dan/atau
h. Taman dan pepohonan.
10. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dilakukan
dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19
a. sebelum dibagikan, Bahan Kampanye harus dalam keadaan
bersih, dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap zat cair,
dan telah disterilisasi;
b. petugas yang membagikan Bahan Kampanye mengggunakan
masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu dan
sarung tangan;
c. pembagian Bahan Kampanye tidak menimbulkan kerumunan.

11. Penyebaran bahan kampanye kepada masyarakat umum


dilakukan pada :
d. Pertemuan terbatas;
e. Tatap Muka;
f. Dialog; dan/atau
g. Di Tempat Umum
PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE

1. Alat Peraga Kampanye difasilitasi oleh KPU; meliputi


Baliho/Billboard/Videotron, maksimal 4 m x 7 m, paling banyak 5 (lima)
buah untuk setiap Paslon per Kab/Kota;
 Tambahan Paslon 200% = 10 (sepuluh);
 Total 15 (lima belas) Baliho/Billboard/Videotron setiap Paslon di
Kab/Kota;

2. Umbul-umbul maksimal 5 m x 1,15 m, paling banyak 20 (dua puluh) buah


untuk setiap Paslon di setiap Kecamatan;
 Tambahan Paslon 200% = 40 (empat puluh);
 Total 60 (enam puluh) umbul-umbul setiap Paslon di setiap Kecamatan;

3. Spanduk maksimal 1,5 m x 7 m, paling banyak 2 (dua) buah untuk setiap


Paslon di setiap desa/kelurahan;
 Tambahan Paslon 200% = 4 (empat);
 Total 6 (enam) spanduk setiap Paslon di setiap desa/kelurahan;
1. Desain dan materi Alat Peraga Kampanye dapat memuat visi, misi, program, foto
Paslon, tanda gambar Parpol dan/atau foto pengurus Parpol (tidak diharuskan);
2. Desain dan materi Alat Peraga Kampanye disampaikan oleh Paslon dan/atau Tim
Kampanye kepada KPU;
3. Alat Peraga Kampanye dibuat oleh KPU berdasarkan desain dan materi dari
Paslon dan/atau Tim Kampanye;
4. Pemasangan Alat Peraga Kampanye tersebut di lokasi yang telah ditentukan;
5. Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye ditetapkan oleh KPU melalui
koordinasi dengan Pemerintah;
6. Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye dilarang berada di:
a. Tempat ibadah, termasuk halamannya;
b. Rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. Gedung milik pemerintah;
d. Lembaga Pendidikan.
7. KPU bekerjasama dengan Pemerintah dan Kepolisian untuk mengamankan Alat
Peraga Kampanye;
8. KPU berkoordinasi dengan Pemerintah dan Pengawas Pemilu membersihkan Alat
Peraga Kampanye paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal
pemungutan suara;
IKLAN KAMPANYE DI MEDIA MASSA &
LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK ATAU LEMBAGA
PENYIARAN SWASTA;
1. Penayangan Iklan Kampanye dapat dilakukan melalui Media Daring;
2. Penayangan Iklan Kampanye dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari sebelum
dimulainya masa tenang;
3. KPU memfasilitasi penayangan iklan kampanye di media massa baik dalam bentuk
iklan komersial dan/atau iklan layanan masyarakat;
4. Media massa yang dimaksud meliputi:
a.Media massa cetak;
b.Media massa elektronik, yaitu Televisi, Radio, dan atau media dalam jaringan
(ONLINE);
c.Lembaga Penyiaran.
5. Media massa cetak, media massa elektronik dan Lembaga Penyiaran dilarang
menayangkan iklan kampanye komersial selain yang difasilitasi oleh KPU;
6. Jumlah penayangan dan ukuran atau durasi iklan kampanye ditentukan oleh KPU;
7. Materi Iklan Kampanye dibuat oleh Paslon dan/atau Tim Kampanye dan disampaikan
oleh Paslon dan/atau Tim Kampanye kepada KPU;
8. Materi Iklan Kampanye dapat memuat visi, misi, program, foto Paslon, tanda gambar
Parpol dan/atau foto pengurus Parpol (tidak diharuskan);
9. Materi Iklan Kampanye dapat berupa :
a. Tulisan
b. Suara,
c. Gambar;
d. Tulisan dan Suara;
e. Suara dan Gambar.
10. Iklan Kampanye yang ditayangkan oleh KPU harus sesuai
dengan materi yang disampaikan oleh Paslon dan/atau Tim
Kampanye;
11. Materi Iklan Kampanye disesuaikan dengan Peraturan
Perundang-Undangan dan Etika Periklanan;
12. Penayangan Iklan Kampanye dilaksanakan selama 14
(empat belas) hari sebelum masa tenang;
13. Jumlah penayangan iklan kampanye melalui
Televisi untuk setiap Paslon, maksimal 10 spot
dengan durasi maksimal 30 detik untuk setiap
stasiun Televisi di setiap hari selama masa
penayangan iklan kampanye;
14. Jumlah penayangan iklan kampanye melalui Radio
untuk setiap Paslon, maksimal 10 spot dengan durasi
maksimal 60 detik untuk setiap stasiun Radio di
setiap hari selama masa penayangan iklan
kampanye;
15. Jadwal penayangan iklan kampanye ditetapkan oleh
KPU setelah berkoordinasi dengan media massa
cetak, elektronik dan Lembaga Penyiaran;
16. Media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran wajib
menentukan tarif iklan kampanye komersial yang berlaku
sama untuk setiap penayangan iklan kampanye Paslon yang
difasilitasi oleh KPU;
17. Media massa elektronik dan lembaga penyiaran menyiarkan
iklan kampanye layanan masyarakat non partisan paling
sedikit satu kali dalam sehari dengan durasi 60 detik. Iklan
Kampanye layanan masyarakat ini dapat diproduksi oleh
media massa cetak, lembaga penyiaran, atau pihak lain.
Jumlah waktu tayang iklan kampanye layanan masyarakat
tersebut tidak termasuk jumlah tayangan iklan kampanye
yang difasilitasi oleh KPU;
18. Komisi Penyiaran Indonesia atau Dewan Pers melakukan
pengawasan atas pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye
yang dilakukan media massa cetak, elektronik dan Lembaga
Penyiaran;
PERTEMUAN TERBATAS, TATAP MUKA & DIALOG

1.Dilaksanakan dalam ruangan atau gedung tertutup;


2.Jumlah peserta yang hadir paling banyak 50 (lima puluh) orang dan
memperhitungkan jaga jarak paling kurang 1 (satu) meter antar peserta
Kampanye serta dapat diikuti peserta Kampanye melalui Media
Daring;
3.Pengaturanruangan dan tempat duduk harus menerapkan protokol
kesehatan pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019
(COVID-19); dan
4.Wajibmematuhi ketentuan mengenai status penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) pada daerah Pemilihan Serentak Lanjutan
setempat.
5.Dalam hal metode Kampanye sebagaimana dimaksud diatas tidak
dapat dilakukan, pertemuan terbatas serta pertemuan tatap muka dan
dialog dilakukan melalui Media Daring.
6. Pemberitahuan tersebut mencakup informasi mengenai hari,
tanggal, waktu, tempat, nama pembicara, jumlah peserta yang
diundang dan penanggungjawab;
7. Petugas Kampanye Pertemuan Terbatas hanya boleh
membawa dan menggunakan:
a. Nomor Urut dan Foto Paslon;
b. Tanda Gambar Parpol atau Gabungan Parpol yang
mengusulkan Paslon;
c. Umbul-Umbul Paslon;
8. Semua yang hadir dalam Pertemuan Terbatas, hanya
dibenarkan membawa atau menggunakan tanda gambar
dan/atau atribut Paslon yang bersangkutan;
9. Pertemuan Tatap Muka dan Dialog yang dilaksanakan di luar
ruangan, dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:
a. Kunjungan ke Pasar;
b. Tempat Tinggal Warga;
c. Komunitas Warga;
d. Tempat umum lainnya.
10. Petugas Kampanye Pertemuan Tatap Muka dan Dialog wajib
menyampaikan Pemberitahuan Tertulis kepada Kepolisian,
KPU dan Pengawas Pemilu;
11. Pemberitahuan Tertulis tersebut mencakup informasi
mengenai hari, tanggal, jam, tempat, nama Tim Kampanye,
jumlah peserta yang diundang dan penanggungjawab;
12. Petugas Kampanye Pertemuan Tatap Muka dan Dialog dapat
memasang Alat Peraga Kampanye di halaman gedung atau
tempat pertemuan;
13. Petugas Kampanye Pertemuan Tatap Muka dan Dialog wajib
menyampaikan Pemberitahuan Tertulis kepada Kepolisian,
KPU dan Pengawas Pemilu;
14. Pemberitahuan Tertulis tersebut mencakup informasi
mengenai hari, tanggal, jam, tempat, nama Tim Kampanye,
jumlah peserta yang diundang dan penanggungjawab;
15. Petugas Kampanye Pertemuan Tatap Muka dan Dialog dapat
memasang Alat Peraga Kampanye di halaman gedung atau
tempat pertemuan;
Metode Kampanye Lainnya:

A. Rapat Umum (DI TIADAKAN berdasarkan


PKPU No. 13 Tahun 2020)
B. Kampanye Media Sosial
1. Paslon dan/atau Tim Kampanye dapat membuat akun
resmi di Media Sosial selama masa kampanye;
2. Paslon wajib mendaftarkan akun resmi tersebut kepada
KPU paling lambat satu hari sebelum masa kampanye
(formulir model BC4-KWK);
3. Materi Kampanye dapat berupa:
a. Tulisan;
b. Suara;
c. Tulisan dan Gambar; dan/atau
d. Suara dan Gambar;
4. Paslon dan/atau Tim Kampanye Paslon wajib menutup
akun resmi di media sosial paling lambat satu hari setelah
masa kampanye berakhir;
C. Kegiatan Kebudayaan (Pentas Seni, Panen
Raya, Konser Musik);
(DI TIADAKAN berdasarkan PKPU No. 13 Tahun 2020)

D. Kegiatan Olahraga (Gerak Jalan Santai, Sepeda


Santai);
(DI TIADAKAN berdasarkan PKPU No. 13 Tahun 2020)

E. Kegiatan Sosial (Bazaar, Donor Darah,


Perlombaan, Hari Ulang Tahun)
(DI TIADAKAN berdasarkan PKPU No. 13 Tahun 2020)
Kegiatan lain yang tidak melanggar
larangan Kampanye
 Kegiatan lain sebagaimana dimaksud dilakukan dengan
membatasi jumlah peserta yang hadir paling banyak 50
(lima puluh) orang, menerapkan protokol kesehatan
pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease
2019 (COVID-19), dan berkoordinasi dengan perangkat
daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang
kesehatan dan/atau Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
setempat.
PEMBERITAAN DAN PENYIARAN KAMPANYE

1. Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye dapat dilakukan


melalui media massa cetak, elektronik dan Lembaga
Penyiaran sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
2. Pemberitaan dan Penyiaran dilakukan untuk
menyampaikan berita kegiatan kampanye Paslon
kepada masyarakat;
3. Media massa cetak, elektronik dan Lembaga Penyiaran
dalam memberitakan dan menyiarkan kegiatan
kampanye, wajib mematuhi kode etik jurnalistik, etika
penyiaran dan peraturan perundang-undangan;
III. JADWAL WAKTU DAN LOKASI
KAMPANYE

1. Pelaksanaan Kampanye dilaksanakan 3 (tiga) hari


setelah Penetapan Paslon;
2. Masa Tenang Kampanye berlangsung selama 3
(tiga) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan
suara;
KERAWANAN DALAM PELAKSANAAN KAMPANYE
PERTEMUAN TERBATAS, TATAP MUKA & DIALOG
 Tidak ada surat pemberitahuan kampanye;
 Jumlah peserta/undangan melebihi 50 orang;
 Pelaksana dan peserta kampanye terdapat pihak-pihak yang dilarang;
 Terdapat atribut dan Alat Peraga Kampanye yang tidak berkaitan dengan Pasangan
Calon;
 Pemberian uang transport (politik uang);
 Penggunaan fasilitas Negara;
 Tidak memiliki izin kampanye bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil
Bupati, Walikota, Wakil Walikota, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi atau
Kabupaten/Kota, pejabat Negara lainnya, atau pejabat daerah yang mengikuti
kegiatan kampanye;
 Tautan kegiatan kampanye yang dilakukan melalui (daring) invalid atau tidak dapat
diakses;
 Mengikutsertakan balita, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, dan orang lanjut usia
dalam kegiatan Kampanye yang dilakukan melalui tatap muka secara langsung.
 Pelanggaran protokol COVID-19;
KERAWANAN DALAM PELAKSANAAN KAMPANYE
PEMASANGAN APK
 Terlambatnya waktu penyerahan APK yang difasilitasi oleh KPU;
 Tidak adanya dokumentasi terhadap penetapan, ukuran, jumlah,
pergantian, penambahan dan zona pemasangan Alat Peraga
Kampanye;
 Desain, materi, ukuran dan jenis tidak sesuai dengan ketentua
peraturan perundang-undangan;
 lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye di tempat yang dilarang;
 perusakan Alat Peraga Kampanye oleh Peserta Pemilihan lain,
masyarakat atau oknum yang tidak bertanggung jawab; dan
 APK yang dibuat oleh pasangan calon tidak melebihi 200% dari
jumlah yang difasilitasi oleh KPU;
KERAWANAN DALAM PELAKSANAAN KAMPANYE
PENYEBARAN BK
 Jenis dan bentuk bahan kampanye yang dicetak tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
 Tidak ada dokumen salinan keputusan dan persetujuan tertulis;
 Desain dan materi bahan kampanye yang dibuat tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
 Bahan kampanye yang dibagikan apabila dikonversi dalam bentuk
uang, melebihi nilai yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan;
 Bahan kampanye ditempel di tempat-tempat yang dilarang; dan
 Pelanggaran terhadap penerapan protokol COVID-19 dalam
penyebaran bahan kampanye kepada umum;
KERAWANAN DALAM PELAKSANAAN KAMPANYE
DEBAT PUBLIK/TERBUKA ANTAR PASLON
1. Jadwal dan lokasi atau tempat yang tidak sesuai dengan
ketentuan;
2. Materi debat bukan dari visi dan misi Calon atau Pasangan Calon;
3. Moderator dan/atau KPU tidak netral;
4. Calon atau Pasangan Calon dan Tim Kampanye melakukan
tindakan yang dilarang;
5. Tidak terdapat dokumen surat izin dari Calon atau Pasangan
Calon yang berhalangan;
6. Materi debat yang bersifat rahasia terbuka/bocor; dan
7. Pelanggaran Tata Cara dan Pelanggaran protokol COVID-19;
KERAWANAN DALAM PELAKSANAAN KAMPANYE
KAMPANYE MELALUI MEDIA MASSA CETAK &
ELEKTRONIK
1. Jumlah penyangan iklan kampanye tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
2. Desain dan materi iklan kampanye tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
3. Durasi dan frekuensi iklan kampanye tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
4. Terdapatnya jenis iklan kampanye lainnya yang dilarang
KERAWANAN DALAM MASA TENANG &
PEMBERSIHAN APK
1. kegiatan kampanye dalam masa tenang (kampanye di luar jadwal
waktu yang telah ditetapkan);
2. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye terbukti menjanjikan
dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk memengaruhi
pemilih berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, sebelum hari pemungutan suara; (serangan
fajar)
3. Adanya alat peraga yang sengaja dibiarkan pada saat masa tenang
untuk mempengaruhi calon pemilih dalam pilkada;
4. intimidasi atau pemaksaan terhadap calon pemilih agar dapat
memilih dengan cara mengarahkan suara pemilih terhadap pasangan
calon tertentu;
5. berita yang tidak benar (pemberitaan bohong) dan tidak dapat
dipertanggung jawabkan (hoax);
6. logistik pilkada yang dibuat bermasalah.
TEKNIS PENGAWASAN
PELAKSANA PENGAWASAN
Bawaslu kabupaten Sidoarjo dan Jajaran
sekretariat
Panwaslu kecamatan
Panwaslu Kelurahan/Desa
Partisipasi Masyarakat
Media
PERLENGKAPAN PENGAWASAN
Surat tugas
kartu pengenal (ID card)
AKP
Alat dokumentasi & Alat rekam
Form A
perlengkapan APD standar protokol
covid-19
HAL-HAL PENTING DALAM PENGAWASAN KAMPANYE

1. Pastikan setiap kampanye terdapat STTPK (surat tanda terima


pemberitahuan kampanye) dari pihak kepolisian yang telah
dikoordinasikan dengan gugus tugas covid 19
2. Jumlah peserta kampanye tidak melebihi 50 orang
3. Pastikan kampanye dilaksanakan oleh tim kampanye
4. Dalam kampanye tidak ada politik uang (transport)
5. Pastikan dalam kampanye tidak ada pihak yang dilarang untuk terlibat
dalam kampanye (TNI, POLRI, ASN, KEPALA DESA DAN
PERANGKAT DESA, IBU HAMIL, LANSIA, ANAK KECIL)
6. Pastikan kampanye tidak dilaksanakan di tempat yang dilarang
(TEMPAT IBADAH, TEMPAT PENDIDIKAN, FASILITAS
NEGARA)
7. Pastikan kampanye tidak menggunakan fasilitas yang dilarang
( MOBIL DINAS, DST)
Referensi ;UU NO 10 tahun 2016
PKPU NO 11 TAHUN 2020
PKPU no 13 tahun 2020
KAMPANYE PERTEMUAN TERBATAS,
TATAP MUKA & DIALOG
1. Mendapatkan Salinan surat pemberitahuan kepolisian dengan mecakup
informasi hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, Tim Kampanye, jumlah
peserta yang diundang dan penanggung jawab terkait kampanye tatap
muka dan dialog;
2. pengawasan Langsung di lokasi kegiatan kampanye dengan focus
pengawasan terhadap :
STTPK
jumlah peserta kampanye
protokol COVID-19;
keterlibatan balita, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, dan orang lanjut
usia dalam kegiatan Kampanye yang dilakukan melalui tatap muka
secara langsung.
Tautan/link/alamat url pelaksanaan kampanye pertemuan terbatas, tatap
muka & Dialog yang dilakukan melalui media dalam jaringan (daring);
KAMPANYE PEMASANGAN APK
Memastikan APK yang dibuat dan dipasang oleh KPU Kabupaten
Sidoarjo dalam hal desain, materi ukuran, jumlah dan jenis sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
Memastikan APK yang dibuat oleh pasangan calon tidak
melebihi 200% dari yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten
Sidoarjo;
Memastikan pengawasan terhadap penyerahan, pemasangan
dan/atau penayangan APK dari KPU Kabupaten Sidoarjo kepada
Pasangan Calon;
Mendapatkan salinan surat persetujuan dari KPU Kabupaten
Sidoarjo untuk penggantian Alat Peraga Kampanye yang rusak;
Melakukan patroli pengawasan dengan memeriksa alat peraga
kampanye di tempat-tempat yang dilarang dan diluar ketentuan
peraturan perundang-undangan;
KAMPANYE PENYEBARAN
BK
Memastikan jenis dan bentuk Bahan Kampanye sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
Memastikan desain dan materi Bahan Kampanye sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
Pencetakan Bahan Kampanye oleh Peserta Pemilihan mencakup yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan dan tidak melebihi
maksimum harga yang telah ditetapkan;
Memastikan penilaian Bahan Kampanye yang dikonversi dalam
bentuk uang Rp. 60.000 dengan menanyakan dan membandingkan
barang tersebut dengan batas kewajaran harga pasar di daerah
setempat;
Melakukan Patroli Pengawasan dengan memeriksa Bahan Kampanye
yang di tempel di tempat-tempat yang dilarang;
Memastikan pengawasan penerapan protokol COVID-19 dalam
penyebaran Bahan Kampanye kepada umum;
KAMPANYE DEBAT PUBLIK/TERBUKA
ANTAR PASLON
1. Memastikan pelaksanaan debat publik atau debat terbuka mematuhi standar protokol
COVID-19;
2. Mendapatkan jadwal dan lokasi pelaksanaan kampanye debat publik atau debat terbuka;
3. Penyelenggaraan debat publik atau debat terbuka memberikan akses bagi penyandang
disabilitas;
4. Materi debat publik atau debat terbuka adalah visi dan misi Pasangan Calon sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan;
5. Memastikan moderator tidak memberikan komentar, penilaian dan kesimpulan terhadap
penyampaian materi debat dari setiap Pasangan Calon dan perlakuan yang berimbang
serta kesempatan yang sama kepada tiap Calon atau Pasangan Calon;
6. Memastikan pengawasan terhadap Pasangan Calon yang terbukti secara sah menolak
mengikuti debat publik atau debat terbuka;
7. Memastikan jumlah peserta tidak melampaui batas jumlah maksimal dan mematuhi
protokol kesehatan;
8. Memastikan Calon atau Pasangan Calon yang tidak mengikuti debat publik atau debat
terbuka dikarenakan sedang melaksanakan ibadah, karena alasan sakit memberikan
pemberitahuan bukti surat keterangan dari masing-masing instansi yang berwenang
kepada KPU Sidoarjo paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan debat dan karena
alasan sakit mendadak serta kecelekaan ditindaklanjuti melalui pemberitahuan secara
tertulis oleh Tim Kampanye.
KAMPANYE KAMPANYE MELALUI
MEDIA MASSA CETAK & ELEKTRONIK
1. Memastikan jumlah penayangan iklan kampanye yang difasilitasi oleh
KPU sesuai yang diatur dalam peraturan;
2. Memastikan desain dan materi iklan kampanye yang difasilitasi oleh
KPU sesuai tingkatan tidak mencantumkan materi yang dilarang;
3. Memastikan durasi dan frekuensi iklan kampanye yang difasilitasi oleh
KPU sesuai tingkatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
4. Memastikan penyerahan desain dan materi iklan kampanye oleh peserta
pemilihan kepada KPU sesuai tingkatan tepat waktu;
5. Memastikan tidak terdapat iklan kampanye selain yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan;
6. Melakukan pengawasan terhadap iklan kampanye dengan cara
mendokumentasikan jumlah iklan yang ditayangkan setiap harinya;
7. Melakukan koordinasi kepada tim gugus tugas pengawasan dan
pemantauan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye melalui
lembaga penyiaran, perusahaan pers cetak dan Cyber Kepolisian;
MASA TENANG & PEMBERSIHAN
APK
Melakukan “Patroli Pengawasan Gabungan”
secara masif; dengan melibatkan aparat
kepolisian, satpol PP, Dishub, DLHK.
Melakukan koordinasi kepada tim gugus tugas
pengawasan dan pemantauan pemberitaan,
penyiaran dan iklan kampanye melalui lembaga
penyiaran, perusahaan pers cetak dan Cyber
Kepolisian;
Pengawasan TAHAPAN
KAMPANYE dilakukan dengan
CARA:

MENENTU
MENYUSU
KAN
N PETA
PENGAWASAN FOKUS
KERAWAN
TAHAPAN KAMPANYE PENGAWA
AN
MENJADI TANGGUNG Diba PKD SAN
JAWAB BERSAMA ntu MELAKUKA
BAWASLU, BAWASLU oleh dan N
PROVINSI, PANWAS PTPS PENGAWASA
KOORDINAS
KABUPATEN/KOTA, DAN I DAN
PANWAS KECAMATAN N
KONSOLIDA
PARTISIPATI
SI KEPADA
F
PEMANGKU
KEPENTING
AN

PENGAWA
INVESTIG SAN
ASI LANGSUN
G
Pengawasan TAHAPAN
KAMPANYE terdiri atas:

PENGAWASAN PENGAWASAN
PENGAWASAN PENGAWASAN
MATERI
TIM KAMPANYE KAMPANYE KAMPANYE
DAN/ATAU
PASANGAN
UJARAN PERTEMUAN PERTEMUAN
CALON TERBATAS TATAP MUKA
KAMPANYE

PENGAWASAN KEGIATAN
PENGAWASAN PENGAWASAN KAMPANYE YANG
PENYEBARAN PEMASANGAN KAMPANYE MELANGGAR LARANGAN
KAMPANYE DAN
BAHAN ALAT PERAGA MEDIA SOSIAL PENGAWASAAN
KAMPANYE KAMPANYE PENGGUNAAN SUMBER
DANA NEGARA

PENGAWASAN KAMPANYE YANG DIFASILITASI KPU


MELIPUTI DEBAT KANDIDAT, PENYEBARAN
BAHAN KAMPANYE, PEMASANGAN ALAT PERAGA
KAMPANYE, IKLAN DI MEDIA MASSA CETAK
Pengawasan ALAT PERAGA KAMPANYE & BAHAN
KAMPANYE

1 2 3 4 5
• Desain dan materi • jumlah Bahan • Bahan Kampanye • Larangan • pasangan calon
Bahan Kampanye Kampanye yang yang dicetak oleh pemasangan alat dan/atau Tim
yang dicetak oleh dicetak oleh KPU pasangan calon Kampanye tidak
KPU Provinsi Provinsi dan KPU tidak melebihi praga di tempat
mencetak dan
dan/atau KPU Kabupaten/Kota jumlah maksimal tertentu menyebarkan
Kabupaten/Kota telah sesuai untuk yang ditetapkan Bahan Kampanye
sudah sesuai setiap pasangan dalam surat selain yang
dengan yang calon keputusan KPU diperbolehkan
disampaikan oleh Provinsi atau KPU undang-undang
pasangan calon Kabupaten/Kota
Pengawasan CUTI
KAMPANYE PETAHANA
PEJABAT NEGARA

 Pemberian cuti dilakukan


sesuai dengan tingkatan
Izin PELAKSAN  Larangan penggunaan sarana
Cuti H
Dite a AAN dan fasiltas serta penggunaan
rim r KEGIATA wewenang dan progam
a i N  Izin cuti diberikan paling
KPU 2
KAMPANY lambat 7 hari sebelum
E penetapan calon oleh
Gubernur

H H
a a
r r
Pelaksanaan NETRALITAS DAN
PENEGAKAN DISIPLIN SERTA
SANKSI (SE/06/M.PAN-RB/11/2016)

Bagi PNS yang memberikan dukungan


kepada calon Kepala Daerah dengan
SANKSI
cara terlibat dalam kegiatan kampanye
HUKUMAN
serta mengadakan kegiatan yang DISIPLIN
mengarah pada keberpihakan kepada SEDANG
salah satu calon Kepala daerah sebelum,
selama
Bagi PNSdan sesudah
yang masa kampanye
memberikan dukungan
kepada calon Kepala Daerah dengan
cara menggunakan fasilitas yang terkait
dengan jabatan dalam kegiatan HUKUMAN
kampanye
Membuat keputusan dan/atau tindakan DISIPLIN
yang menguntungkan atau merugikan SANKSI
salah satu pasangan calon selama masa
BERAT
kampanye diberikan sanksi hukuman
disiplin tingkat berat
ASN Yang Suami/Istrinya Menjadi Calon Kepala Daerah DAPAT
MENDAMPINGI SUAMI/ISTRINYA SELAMA TAHAPAN
PILKADA

1 2 3 4
Menghadiri kegiatan Foto bersama Bagi ASN yang akan Apabila ASN tidak
kampanye yang dengan mendampingi mematuhi poin-poin
dilakukan oleh suami/istrinya yang suami/istrinya di atas, Sanksi
suami/istrinya, menjadi Kepala berkampanye, wajib diberikan sesuai
namun tidak boleh Daerah, namun mengambil cuti di dengan ketentuan
terlibat secara aktif tidak mengikuti luar tanggungan peraturan
dalam pelaksanaan simbol negara perundang-
kampanye tersebut tangan/gerakan yang undangan
dan tidak digunakan sebagai
menggunakan bentuk
atribut instansinya, keberpihakan/dukun
atribut partai politik gan
atau atribut calon
Kepala Daerah
POTENSI MASALAH
POTENSI MASALAH
POTENSI MASALAH
PASAL 73 UNDANG-
UNDANG 10 TAHUN
2016
dilarang menjanjikan
CALON dan/atau memberikan PEMBAT
SANK
DAN/ATAU ALAN
TIM
uang atau materi lainnya SI
CALON
KAMPANYE untuk mempengaruhi
penyelenggara Pemilihan
dan/atau Pemilih
dilarang dengan sengaja melakukan
PIHAK SANK
perbuatan melawan hukum menjanjikan SI
LAIN atau memberikan uang atau materi lainnya SESUA
I
sebagai imbalan kepada warga negara KETE
Indonesia baik secara langsung ataupun SAN NTUA
tidak langsung untuk: KSI N
PERU
a. mempengaruhi Pemilih untuk tidak NDAN
G-
menggunakan hak pilih; UNDA
b. menggunakan hak pilih dengan cara NGAN
tertentu sehingga mengakibatkan suara
tidak sah; dan
c. mempengaruhi untuk memilih calon
tertentu atau tidak memilih calon
tertentu.
Upaya PENCEGAHAN
POLITIK UANG
1
Untuk Mengoptimalkan Pencapaian Tujuan Pengawasan, Maka Perlu
Pemantapan Pengelolaan Kegiatan Kerjasama Pengawasan Dengan Organisasi
Masyarakat Sipil (Ormas) & Perguruan Tinggi (PT) Serta Sosialisasi
Pengawasan Pemilu Bagi Media Massa Dan Ormas Di Masing-masing
Provinsi Untuk Meningkatkan Pengawasan Partisipatif Dengan:

2
Bawaslu akan bekerja sama dengan Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk
memberantas politik uang.
3
Investigasi langsung ke lapangan
TERIMA KASIH

Bersama Rakyat Awasi Pemilu,


Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu”

Anda mungkin juga menyukai