Anda di halaman 1dari 13

INVENTARISASI MASALAH KAMPANYE

DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU


TAHUN 2019

OLEH:
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN LANGKAT
EVALUASI TAHAPAN KAMPANYE

Secara garis besar, pelaksanaan tahapan Kampanye telah berjalan


dengan baik pada Pemilu Tahun 2019. Akan tetapi, masih terdapat
beberapa evaluasi menyangkut pelaksanaan metode-metode
kampanye.

Untuk pendaftaran Tim Kampanye dan Pelaksana Kampanye Peserta


Pemilu secara nasional, ada beberapa peserta pemilu yang terlambat
mendaftarkan ke KPU (tidak sesuai dengan PKPU 23/2018 tentang
Kampanye Pemilu)
Penyebaran Bahan Kampanye kepada Umum

a. Peserta Pemilu tidak memberikan informasi kepada KPU tentang jumlah


dan jenis bahan kampanye yang diproduksi sendiri;
b. Perbedaan kualitas desain bahan kampanye;
c. Masih banyak ditemukan Bahan Kampanye seperti selebaran (flyer),
brosur (leaflet), Pamflet, Poster yang dicetak dan disebarkan dalam
bentuk dan ukuran yang tidak sesuai (melanggar Pasal 73 Ayat 1, PKPU
23/2018 yang mengatur “pelaksana dan/atau tim kampanye dilarang
mencetak dan menyebarkan bahan kampanye selain dalam bentuk dan
ukuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dan ayat (3))
d. Masih banyak ditemukan Stiker yang dilarang ditempel di tempat umum
seperti jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, lembaga
pendidikan, gedung atau fasilitas milik pemerintah,
Pemasangan Alat Peraga Kampanye
a. Peserta Pemilu tidak memberikan informasi kepada KPU tentang jumlah
dan jenis alat peraga kampanye yang diproduksi secara mandiri;
b. APK yang di pasang di luar zona titik pemasangan
c. Pemasangan Bendera Parpol di luar Titik Zona
d. Kendala pada fasilitasi APK oleh KPU sebagai berikut:

 Peserta Pemilu terlambat menyerahkan desain APK;


 Terlambatnya Pencetakan dikarenakan Proses Persetujuan
Desain ke Peserta Pemilu dan Bawaslu Provinsi dan/atau
Kabupaten/Kota;
 Gagal lelang (Sumatera Selatan, Kepulauan Riau).
Iklan Kampanye
a. Peserta Pemilu baru dapat melaksanakan Iklan Kampanye 24 Maret 2019
b. Banyak kasus yang diduga Iklan Kampanye oleh Peserta Pemilu yang disidangkan Bawaslu
1) Perindo ---> Kampanye di media elektronik
2) PAN --- Kampanye di media cetak
3) PSI --- Kampanye di media cetak
4) Hanura --- Kampanye di media elektronik
5) Jokowi-Amin --- Kampanye di media elektronik
6) Prabowo-Sandi --- Kampanye di media elektronik
a. Untuk Iklan Kampanye yang difasilitasi oleh KPU sebagai berikut:
1) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, serta Partai Politik Peserta Pemilu dilaksanakan
oleh KPU;
2) Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh; dan
3) Partai Politik Lokal Aceh dilaksanakan oleh KIP Aceh.
b. Fasilitasi Iklan Kampanye berupa pemasangan Iklan di Media Cetak, Media Elektronik (Televisi dan
Radio) dan Media dalam jaringan (Online)
Kampanye Rapat Umum
Rapat Umum
a. Kampanye Rapat Umum dilaksanakan secara serentak di seluruh NKRI;
b. Kampanye Rapat Umum Partai Politik mengikuti dukungan politik kepada Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden;
c. Kampanye terbagi kepada 2 zona:
1) Setiap Zona terdiri dari 17 Provinsi;
2) Pengelompokan berdasarkan pulau atau kepulauan;
3) Bagi Parpol yang tidak atau belum menyatakan dukungan politik kepada salah satu Paslon
Presiden dan Wakil Presiden, dapat memilih Kampanye Rapat Umum pada salah satu zona
(Partai Garuda adalah Partai Baru yang saat ini tidak bias menjadi partai pengusung paslon,
namun demikian dibeberapa daerah terdapat beberapa APK Paslon dengan mencatunkam logo
Partai Garuda)
Pertemuan Terbatas, Pertemuan Tatap Muka/Dialog dan Kegiatan Lainnya
KPU tidak memiliki informasi terkait pelaksanaan kampanye dalam bentuk pertemuan terbatas,
pertemuan tatap muka/dialog, dan kegiatan lainnya karena pasangan calon/tim
kampanye/pelaksana Kampanye tidak memberikan surat tembusan tentang waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden

a. APK/Bahan Kampanye yang masuk di dalam area Debat (debat ke-2)


b. Isu Strategis dalam pelaksanaan Debat
c. Kisi-kisi materi isu strategis bersifat tertutup atau terbuka (kisi-kisi
debat ke-1)
d. Pemilihan Moderator dan Tim Panelis/Pakar
e. Area nonton bareng (Nobar) rawan gesekan antar massa pendukung
pasangan calon, dan gangguan keamanan
Kegiatan Lain

Kegiatan Lain berdasarkan PKPU 23/2018 tentang Kampanye Pemilu, dalam bentuk:
1) Kegiatan Kebudayaan, meliputi pentas seni, panen raya, dan/atau konser musik;
2) Kegiatan olah raga, meliputi gerak jalan santai, dan/atau sepeda santai;
3) perlombaan;
4) mobil milik pribadi atau milik pengurus Partai Politik yang berlogo Partai Politik
Peserta Pemilu;
5) kegiatan sosial meliputi bazar, donor darah, dan/atau hari ulang tahun;
dan/atau
6) Pasar murah (bazar/membagi-bagikan) sembako (lain-lain) dengan harga yang
lebih murah oleh Partai Politik.
LARANGAN KAMPANYE
 Larangan bagi Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye (Pasal 280 UU Pemilu)
1. Mempersoalkan Dasar Negara Pancasila, Pembukaan UUDN RI Tahun 1945, dan bentuk Negara
Kesatua RI
2. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI;
3. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
4. Menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat;
5. Mengganggu ketertiban umum;
6. Mengancam untuk melakukan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat,
dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
7. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu;
8. Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat Pendidikan;
9. Membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda gambar
dan/atau atribut selain dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan
10. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainya kepada peserta Kampanye Pemilu
Lanjutan……..

 Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan dan dilarang ikut serta sebagai pelaksana dan tim

kampanye Pemilu:
1. Ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada peradilan di bawah MA dan hakim konstitusi pada MK;
2. Ketua, wakil ketua, dan anggota BPK;
3. Gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
4. Direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan BUMN/BUMD;
5. Pejabat negara bukan anggota partai politik yang menjabat sebagai pimpinan di Lembaga nonstruktural;
6. ASN;
7. Anggota TNI dan Kepolisian ;
8. Kepala Desa;
9. Anggota badan permusyawaratan desa; dan;
10. WNI yang tidak memiliki hak memilih
SANKSI PELANGGARAN LARANGAN KAMPANYE

 Pasal 285 UU Pemilu

a. pembatalan nama calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/kota dari daftar calon tetap; atau
b. Pembatalan penetapan calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
kabupaten/kota sebagai calon terpilih
Syarat mengikutsertakan Presiden dan Wakil Presiden, Menteri,
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota
dan Wakil Walikota

 1. tidak menggunakan fasilitas dalam jabatanya, kecuali fasilitas pengamanan bagi


pejabat negara sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
 2. menjalani cuti di luar tanggungan negara 9memperhatikan keberlangsungan
tugas penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
 (Pasal 281 UU Pemilu)
BIRO HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KPU RI
Bagian Advokasi dan Penyelesaian Sengketa Hukum
Jl. Imam Bonjol Nomor 29, Jakarta Pusat Telp. (021) 31937223, Fax. (021) 3157759 JDIH.KPU.GO.ID

Thank You And Terima Kasih


Biro Hukum KPU KEREN, Bagian Advokasi dan Penyelesaian Sengketa Hukum KECE

Anda mungkin juga menyukai