Anda di halaman 1dari 25

KAMPANYE PEMILU 2019

PKPU No 23 Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum


PKPU No 28 Tahun 2018 Tentang Perubahan Tentang
Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Kampanye
Pemilihan Umum.

Oleh:
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN LANGKAT

1
Ruang Lingkup Kampanye
 dilaksanakan oleh Pelaksana Kampanye;
1. Kampanye Presiden dan Wakil Presiden; dan  dihadiri oleh Peserta Kampanye.
2. Kampanye AnggotaDPR, DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Ketentuan Umum

1. diselenggarakan di seluruh wilayah NKRI; Pendidikan politik Meningkatkan


2. secara serentak sesuai dengan jenis Pemilu masyarakat partisipasi Pemilih
pada tahapan Kampanye;
3. Parpol Peserta Pemilu dapat melaksanakan
Kampanye untuk Pemilu Anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta Prinsip Kampanye
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
4. Calon Anggota DPD tidak dapat melaksanakan
Kampanye untuk Pemilu Anggota DPR, DPRD
Jujur Terbuka Dialogis
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
5. Peserta Pemilu mempunyai hak, kesempatan,
dan perlakuan yang adil dan setara;
1
Tim Kampanye dan Pelaksana Kampanye

Tim Kampanye adalah tim


yang dibentuk oleh Pasangan
Pelaksana Kampanye adalah
Calon bersama-sama dengan
pihak-pihak yang ditunjuk
Parpol atau Gabungan
oleh Peserta Pemilu untuk
Parpol yang mengusulkan
melakukan kegiatan
Pasangan Calon,
Kampanye.
bertanggung jawab atas
pelaksanaanteknis
penyelenggaraan Kampanye.

 Peserta Pemilu mendaftarkan Tim Kampanye, dan 1) Tim Kampanye Nasional dan Provinsi paling
Pelaksana Kampanye dengan formulir dan ketentuan lambat 1 (satu) hari sebelum masa
sesuai PKPU tentang Kampanye; kampanye;
 KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab/Kota 2) Tim Kampanye Kab/Kota, Kecamatan, dan
menyampaikan daftar nama Tim Kampanye dan desa atau sebutan/kelurahan di daftarkan ke
Pelaksana Kampanye kepada : KPU Kab/Kota paling lambat 3 (tiga) Hari
1) Bawaslu sesuai tingkatannya sebelum pelaksanaan Kampanye.
2) Kepolisian Negara RepublikIndonesia 3) Pelaksana Kampanye sesuai tingkatannya
sesuai tingkatannya. paling lambat 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan Kampanye;

2
Petugas Kampanye

 Pelaksana Kampanye dapat dibantu oleh Petugas Kampanye sebagai


penghubung Peserta Pemilu dengan KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, atau KPU/KIP
Kab/Kota.

• menyelenggarakan kegiatan Kampanye;


1

• menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada


2 Kepolisian
aparat Negara Republik Indonesia setempat
tentang penyelenggaraan Kampanye; dan/atau

TUGAS • menyebarkan Bahan Kampanye;


3

• bertanggung jawab terhadap kelancaran,


4 keamanan, dan ketertiban penyelenggaraan
Kampanye

3
Materi Kampanye

 menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945;


Meliputi :
 menjaga dan meningkatkan dan nilai-nilai
 visi, misi, program, dan/atau citra diri Pasangan Calon
moralitas agama serta jati diri bangsa;
untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
 meningkatkan kesadaran hukum;
 visi, misi, program, dan/atau citra diri Parpol
Peserta  memberikan informasiyang benar, seimbang, dan
Pemilu untuk
Anggota Kampanye
DPR, yang Provinsi,
DPRD dilaksanakan oleh DPRD
dan Calon bertanggung jawab sebagai bagian dari pendidikan politik;
Kabupaten/Kota; dan  menjalin komunikasi politik yang sehat antara
 visi, misi, program, dan/atau citra diri Calon Pemilu dengan masyarakat sebagai bagian dari
Peserta
Anggota
DPD untuk Kampanye perseorangan yang membangun budaya politik Indonesia yang demokratis
dilaksanakan oleh Calon Anggota DPD. dan bermartabat; dan
 menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan golongan
dalam masyarakat.
disampaikan secara lisan maupun
tertulis kepada masyarakat

Bijak dan Tidak


Sopan Tertib Mendidik
Provokatif
Beradab
4
Metode dan Masa Kampanye

No Metode Kampanye Masa Kampanye


1 pertemuan terbatas; 23 September 2018 sd 13 April 2019
2 pertemuan tatap muka; 23 September 2018 sd 13 April 2019
3 penyebaran Bahan Kampanye; 23 September 2018 sd 13 April 2019
4 pemasangan Alat Peraga Kampanye; 23 September 2018 sd 13 April 2019
5 media sosial; 23 September 2018 sd 13 April 2019
6 iklan media cetak, media elektronik, dan media dalam jaringan; 24 Maret 2019 sd 13 April 2019
7 rapat umum; 24 Maret 2019 sd 13 April 2019
8 debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden; 23 September 2018 sd 13 April 2019
9 Kegiatan lainnya yang tidak melanggar 23 September 2018 sd 13 April 2019

5
 KPU dapat memfasilitasi pemasangan APK, iklan media cetak, media elektronik dan
media dalam jaringan, serta debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden,
yang dapat didanai sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan ditetapkan
dalam keputusan KPU.
 Peserta Pemilu
 dapat melakukan pemasangan APK dan iklan media cetak, media elektronik dan
media dalam jaringan selain yang difasilitasi KPU.
 dilarang melakukan Kampanye sebelum dimulainya masa Kampanye.
 Parpol melakukan sosialisasi dan pendidikan politik sebelum masa
dapat
Kampanye di internal Parpol dengan metode :
a. pemasangan bendera Parpol Peserta Pemilu dan nomor urutnya; dan
b. pertemuan terbatas, dengan memberitahukan secara tertulis kepada KPU
Bawaslu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
dan
 Parpol atau Gabungan Parpol dapat mengumumkan bakal calon Presiden dan/atau
bakal calon Wakil Presiden sebelum penetapan calon anggota. DPR, DPD, dan
DPRD dengan persetujuan tertulis dari bakal calon yang bersangkutan.

6
Pertemuan Terbatas dan Pertemuan Tatap Muka

Pertemuan Terbatas Pertemuan Tatap Muka


Lokasi Lokasi
1. di dalam 1. di dalam ruangan atau gedung tertutup/terbuka,
ruangan; atau dengan ketentuan :
2. di gedung a. jumlah peserta tidak melampaui
tertutup. kapasitas
tempat duduk;
Jumlah peserta b. peserta dapat terdiri atas pendukung dan tamu
paling banyak : undangan.
3. 3000 (tiga ribu) 2. di luar ruangan, dapat dilaksanakan dalam bentuk
orang untuk kegiatan kunjungan ke pasar, tempat tinggal warga,
tingkat komunitas warga, atau tempat umum lainnya.
Nasional;
4. 2000 (dua ribu)  Petugas kampanye hanya dapat memasang alat
orang untuk peraga kampanye di halaman gedung atau tempat
tingkat Provinsi; pertemuan.
dan
5. 1000 (seribu)
orang untuk
tingkat
kabupaten/kota.

 Petugas dan Peserta Kampanye hanya dapat


membawa, menggunakan, memasang, dan/atau
menyebarkan bendera, tanda gambar, atau atribut 7
Peserta Pemilu; dan/atau Bahan Kampanye Peserta
Penyebaran Bahan Kampanye

Bentuk Ukuran paling besar : Desain dan materi


1. selebaran (flyer); Selebaran 8,25 cm x 21 cm; paling sedikit memuat visi, misi, dan
2. brosur (leaflet); program Peserta Pemilu;
Brosur (posisi terbuka) 21 cm x 29,7 cm;
3. pamflet; Brosur (posisi terlipat) 21 cm x 10 cm; Bahan
4. poster; Pamflet 21 cm x 29,7 cm; mengutamakan bahan yang dapat di daur ulang;
5. stiker; Poster 40 cm x 60 cm;
6. pakaian; Stiker Harga
10 cm x 5 cm. nilai konversi dalam bentuk uang paling
7. penutup kepala;
tinggi Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah);
8. alat minum/makan;
9. kalender; Penggunaan
10. kartu nama; dapat disebarkan pada Kampanye pertemuan
11. pin; dan/atau terbatas, pertemuan tatap muka, dan/atau rapat
12. alat tulis. umum.

Stiker dilarang ditempel di : 8


Pemasangan Alat Peraga Kampanye
(APK)
Bentuk dan ukuran paling besar desain dan materi paling sedikit memuat visi, misi,
1. baliho, billboard, atau videotron : 4 meter x 7 dan
meter; program Peserta Pemilu;
2. Spanduk : 1,5 meter X 7 bahan mengutamakan bahan yang dapat di daur ulang;
meter ;
3. umbul-umbul : 1,15 meter X 7
meter.
Lokasi Pemasangan  Peserta Pemilu dapat mencetak dan memasang APK.
 ditetapkan dengan keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan  KPU dapat memfasilitasi pemasangan APK,
KPU/KIP Kab/Kota setelah berkoordinasi dengan Pemda dengan ketentuan :
sesuai tingkatannya; a. ditetapkan dalam Keputusan KPU;
 Lokasi yang menjadi milik perseorangan atau badan swasta b. Peserta Pemilu membiayai pembuatan
harus mendapatkan izin pemilik tempat tersebut. desain dan materi;
 harus diturunkan atau dibersihkan oleh Peserta Pemilu paling c. pemasangan APK menjadi tanggung jawab Peserta
lambat 1 (satu) Hari sebelum hari Pemungutan Suara. Pemilu.

Lokasi yang dilarang :


 tempat ibadah termasuk halaman; Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mencetak dan
memasang Alat Peraga Kampanye selain dalam
 rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
bentuk,
 gedung milik pemerintah; dan ukuran dan di lokasi yang sudah ditentukan
 lembaga pendidikan (gedung dan sekolah).

9
Ukuran Dan Jumlah Alat Peraga Kampanye Yang Difasilitasi KPU Kabupaten

Ukuran paling besar  Desain dan materi bagi Partai Politik peserta Pemilu
1. baliho : 2,5 meter x 4 meter; memuat lambang, nama dan nomor urut Parpol, visi, misi, dan
program, foto pengurus Parpol dan foto tokoh yang melekat
2. Spanduk : 1,25 meter x 6 meter;
pada citra Parpol;
 Bahan: flexy (digital printing), gramatur 340-440 gram;
 Jumlah: Spanduk 10 buah/Parpol, spanduk 16 buah/Parpol;

Selain yang difasilitasi KPU Kabupaten, Peserta Pemilu dapat Jumlah paling banyak:
mencetak tambahan Alat Peraga Kampanye jenis Baliho, - Baliho 5 buah di Desa/Kelurahan
Spanduk dan Billboard atau videotron. - Spanduk 10 buah di Desa/Kelurahan
- Billboard atau videotron 2 buah di Kab/Kota
Media Sosial

 Desain dan Materi paling sedikit memuat visi, misi, dan program Peserta Pemilu;
 Bentuk
1. tulisan;
2. suara;
3. gambar; dan/atau
4. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau
tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan.
 Media Sosial dapat dibuat paling banyak 10 (sepuluh) untuk setiap jenis aplikasi;
 wajib ditutup pada hari terakhir masa Kampanye.
 Pelaksana Kampanye sesuai tingkatannya wajib mendaftarkan akun resmi paling lambat 1 (satu)
Hari sebelum masa Kampanye dengan formulir sesuai ketentuan PKPU tentang Kampanye.
 KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab/Kota menyampaikan daftar akun Media Sosial
kepada Bawaslu dan Kepolisian sesuai dengan tingkatannya.

10
Iklan Kampanye

 Bentuk  Batas Maksimum Pemasangan Iklan


1) tulisan; a. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling
2) suara; lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap stasiun
3) gambar; dan/atau televisi setiap hari.
4) gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, b. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama
yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif 60 (enam puluh) detik untuk setiap stasiun
atau tidak interaktif, dan yang dapat diterima radio setiap hari .
melalui perangkat penerima pesan.
c. 810 (delapan ratus sepuluh) milimeter kolom atau 1
(satu) halaman untuk setiap media cetak setiap hari.
 Desain dan Materi paling sedikit memuat visi, misi, d. 1 (satu) banner untuk setiap media
dan program Peserta Pemilu. dalam jaringan
setiap hari.
e. 1 (satu) spot berdurasi paling lama 30
(tiga puluh) detik untuk setiap media sosial
setiap hari .

Catatan : huruf a dan b merupakan


Perubahan PKPU No.23 Tahun 2018
 Peserta Pemilu :
 dilarang membuat materi iklan dalam bentuk tayangan atau penulisan berbentuk berita;
 membiayai pembuatan desain dan materi Iklan Kampanye yang difasilitasi KPU;
 wajib mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika periklanan.

 KPU dapat memfasilitasi penayangan Iklan Kampanye dalam bentuk iklan komersial atau iklan layanan masyarakat,
pada media cetak, media elektronik, dan/atau media dalam jaringan yang ditetapkan dalam Keputusan KPU. 11
Kewajiban dan Larangan
Media Cetak, Media Elektronik, Media dalam Jaringan, Media Sosial dan Lembaga Penyiaran

Kewajiban
1) membuat pengaturan dan penjadwalan pemasangan Iklan Kampanye oleh Peserta Pemilu;
2) memberikan kesempatan yang sama kepada setiap Peserta Pemilu;
3) mematuhi kode etik periklanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) menentukan standar tarif Iklan Kampanye komersial yang berlaku sama untuk setiap Peserta Pemilu;
5) menyiarkan Iklan Kampanye Pemilu layanan untuk masyarakat nonpartisan paling sedikit 1 (satu) kali dalam
sehari dengan durasi 60 (enam puluh) detik dengan berpedoman pada asas adil, berimbang dan tidak memihak.

Larangan
1) menjual pemblokiran segmen (blocking segment) dan/atau pemblokiran waktu (blocking time) untuk Kampanye Pemilu.
a) Pemblokiran segmen adalah kolom pada media cetak, media elektronik, media dalam jaringan, media sosial, dan
lembaga penyiaran yang digunakan untuk pemberitaan bagi publik.
b) Pemblokiran waktu adalah hari dan tanggal penerbitan media cetak, media elektronik, dan media dalam jaringan,
serta jam tayang pada lembaga penyiaran yang digunakan untuk pemberitaan bagi publik.
2) menerima program sponsor dalam format atau segmen apa pun yang dapat dikategorikan sebagai Iklan
Kampanye
Pemilu.
3) menjual spot iklan yang tidak dimanfaatkan oleh salah satu Peserta Pemilu kepada Peserta Pemilu yang lain.

12
Rapat Umum

 KPU, KPU Provinsi /KIP Aceh, atau KPU/KIP Kab/Kota :  Lokasi dapat dilakukan di :
1. menetapkan keputusan tentang jadwal rapat umum 1. lapangan;
setelah berkoordinasi dengan Pelaksana Kampanye; 2. stadion;
3. alun-alun; atau
2. menyampaikan kepada Pelaksana Kampanye paling
4. tempat terbuka lainnya.
lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan rapat umum,
dengan tembusan sesuai tingkatannya kepada:  Jumlah peserta wajib memperhatikan daya tampung lokasi.
a. Pemerintah;  Dimulai pukul 09.00 dan berakhir paling lambat pukul 18.00
b. Bawaslu; waktu setempat dengan menghormati hari dan waktu ibadah
c. kepolisian. di daerah setempat.
 Pelaksana kampanye dapat melakukan perubahan jadwal  Wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada aparat
dengan memberitahukan terlebih dahulu paling lambat 1 Kepolisian, dengan tembusan sesuai tingkatannya kepada :
(satu) hari sebelum pelaksanaan kampanye. 1. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kab/Kota ;
 KPU, KPU Provinsi /KIP Aceh, atau KPU/KIP Kab/Kota 2. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kab/Kota.
menetapkan keputusan perubahan jadwal dan  Pemberitahuan memuat : hari, tanggal, jam; tempat kegiatan;
menyampaikan kepada pelaksana kampanye dengan Pelaksana dan/atau Tim Kampanye; perkiraan jumalah
tembusan kepada pemerintah, Bawaslu, dan kepolisian peserta; dan penanggung jawab.
sesuai tingkatannya.  Dapat memasang alat peraga kampanye di lokasi rapat
umum.

Petugas dan Peserta Kampanye dilarang :


1) melakukan pawai kendaraan bermotor tanpa pemberitahuan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2) melanggar peraturan lalu lintas; dan
3) membawa atau menggunakan tanda gambar, simbol, panji, pataka, dan/atau bendera yang bukan tanda gambar atau atribut dari
Peserta Pemilu yang bersangkutan.

13
Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden

Diselenggarakan oleh KPU sebanyak 5 (lima) kali pada masa


kampanye, dengan rincian :

 2 (dua) kali untuk calon Presiden;


 1 (satu) kali untuk calon Wakil Presiden; dan
 2 (dua) kali untuk calon Presiden dan calon Wakil Presiden.

14
Kegiatan Kampanye Lainnya

Bentuk Kegiatan lain :


1) kegiatan kebudayaan, meliputi pentas seni, panen raya, dan/atau konser musik;
2) kegiatan olah raga, meliputi gerak jalan santai, dan/atau sepeda santai;
3) perlombaan;
4) mobil milik pribadi atau milik pengurus Parpol yang berlogo Parpol Peserta Pemilu; dan/atau
5) kegiatan sosial meliputi bazar, donor darah, dan/atau hari ulang tahun.

 Perlombaan dapat dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) kali selama Masa Kampanye;
 dapat memberikan hadiah pada kegiatan perlombaan dalam bentuk barang dan
dilarang memberikan hadiah dengan metode pengundian (door prize);
 nilai barang secara akumulatif paling tinggi seharga Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

15
Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye

Media cetak, media elektronik, media dalam Lembaga Penyiaran Publik TVRI, Lembaga
jaringan, media sosial, dan lembaga penyiaran Penyiaran Publik RRI, Lembaga Penyiaran
 dapat melakukan pemberitaan dan penyiaran Publik Lokal, Lembaga Penyiaran Swasta,
Kampanye ; dan Lembaga Penyiaran Berlangganan

 dilakukan dengan siaran langsung atau siaran tunda;  memberikan alokasi waktu yang sama dan
memperlakukan secara berimbang dalam
 wajib mematuhi kode etik jurnalistik, pedoman memberitakan dan menyiarkan kegiatan
pemberitaan media dalam jaringan, pedoman perilaku Kampanye Peserta Pemilu.
penyiaran dan standar program siaran, dan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
 menyediakan halaman dan waktu yang adil dan Lembaga Penyiaran Komunitas
berimbang;  dapat menyiarkan tahapan dan proses
 selama Masa Tenang, dilarang menyiarkan berita, Pemilu sebagai bentuk layanan kepada
iklan, rekam jejak, citra diri Peserta Pemilu, dan/atau masyarakat.
bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan  dilarang memanfaatkan pemberitaan dan
Kampanye yang menguntungkan atau merugikan penyiaran untuk kepentingan Kampanye
Peserta Pemilu. Peserta Pemilu tertentu.

16
Penyiaran Kampanye oleh Pengawasan dan Sanksi
lembaga penyiaran dapat dilakukan dalam  Dewan Pers melakukan pengawasan atas
bentuk: pemberitaan Kampanye yang dilakukan oleh
1) siaran monolog; media cetak, media elektronik, dan media
2) dialog yang melibatkan suara dalam jaringan.
dan/atau gambar pemirsa atau suara
pendengar;  KPI melakukan pengawasan atas
3) debat Peserta Pemilu; dan/atau pemberitaan, penyiaran dan Iklan
4) jajak pendapat. Kampanye media elektronik yang dilakukan
oleh Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga
Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran
 nara sumber kegiatan wajib mematuhi Komunitas, dan Lembaga Penyiaran
Undang-Undang tentang Pemilu, kode etik Berlangganan;
jurnalistik, etika penyiaran, dan peraturan
perundang-undangan;  Dewan Pers atau KPI menjatuhkan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan
 dapat melibatkan masyarakat melalui perundang-undangan dan memberitahukan
telepon, layanan pesan singkat, surat kepada KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan
elektronik,dan/atau faksimili. KPU/KIP Kab/Kota .

17
Kampanye Pemilu oleh Pejabat Negara

Presiden atau Wakil Presiden yang telah Ketentuan Cuti Pejabat Negara dalam
ditetapkan secara resmi sebagai Pasangan Pelaksanaan Kampanye :
Calon, pejabat negara dan pejabat daerah yang  berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
berstatus sebagai anggota Parpol mempunyai dan di luar tanggungan negara;
hak untuk melakukan Kampanye;  memperhatikan keberlangsungan penyelenggaraan
negara dan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
Pejabat negara dan pejabat daerah yang bukan  dapat diberikan 1 (satu) hari kerja dalam setiap minggu
berstatus sebagai anggota Parpol dapat selama masa Kampanye;
melaksanakan Kampanye apabila yang  hari libur tidak memerlukan cuti;
bersangkutan sebagai:  cuti Presiden dan Wakil Presiden tidak dilakukan pada
1) calon Presiden atau calon Wakil Presiden; waktu yang sama;
2) anggota Tim Kampanye yang  Surat cuti disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi/KIP
sudah didaftarkan ke KPU; atau Aceh, atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai
3) Pelaksana Kampanye yang tingkatannya paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
sudah didaftarkan ke KPU. pelaksanaan Kampanye.
 Cuti menteri diberikan oleh Presiden;
Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan  Cuti gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati,
wakil bupati, atau walikota dan wakil walikota walikota, dan wakil walikota diberikan oleh menteri yang
dilarang menjadi Ketua Tim Kampanye. menyelenggarakan urusan dalam negeri.

18
Kampanye Pemilu oleh Pejabat Negara

Dalam melaksanakan Kampanye, Presiden dan Wakil Presiden, pejabat negara, dan pejabat daerah
dilarang menggunakan fasilitas negara.

Fasilitas negara berupa:


a. sarana mobilitas : kendaraan dinas dan alat transportasi dinas lainnya;
b. gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan milik Pemerintah, milik pemerintah provinsi, milik pemerintah
kabupaten/kota, kecuali daerah terpencil yang pelaksanaannya harus dilakukan dengan memperhatikan
prinsip keadilan;
c. sarana perkantoran, radio daerah dan sandi atau telekomunikasi milik pemerintah daerah
provinsi, milik pemerintah kabupaten/kota, dan peralatan lainnya; dan
d. fasilitas lainnya yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah.

 Gedung atau fasilitas negara yang disewakan kepada umum dikecualikan.


 Fasilitas negara yang melekat pada jabatan Presiden dan Wakil Presiden menyangkut pengamanan,
kesehatan, dan protokoler dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan secara profesional dan proporsional
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang bukan Presiden dan Wakil Presiden, selama Kampanye
diberikan fasilitas pengamanan, kesehatan, dan pengawalan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.

19
Larangan

(1) Pelaksana, peserta, dan Tim Kampanye Pemilu dilarang :


a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan bentuk NKRI;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang,
sekelompok anggota masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;
h1. menggunakan fasilitas gedung perwakilan pemerintah di luar negeri;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu
yang bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta Kampanye.
k. mengungkapkan identitas/ciri-ciri khusus atau karakteristik Partai Politik Peserta Pemilu dalam bentuk
pemasangan atribut atau APK yang memuat tanda gambar beserta nomor urut Parpol Peserta Pemilu di tempat
umum atau mempublikasikan melalui media cetak dan elektronik di luar jadwal Kampanye yang telah ditetapkan
dalam Keputusan KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mengatur tentang hari, tanggal,
jam dan tempat pelaksanaan Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Catatan : huruf h1 dan k merupakan penambahan dalam Perubahan PKPU 23 Tahun 2018

20
Larangan

(2) Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dalam kegiatan Kampanye, dilarang melibatkan:
a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan hakim pada semua badan peradilan
di bawah Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural;
f. Aparatur Sipil Negara;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
h. kepala desa;
i. perangkat desa;
j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.

21
Larangan

Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai
imbalan kepada peserta Kampanye secara langsung atau tidak langsung untuk:
 tidak menggunakan hak pilihnya;
 menggunakan hak pilihnya dengan memilih Peserta Pemilu dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak
sah;
 memilih Pasangan Calon tertentu;
 memilih Partai Politik Peserta Pemilu tertentu; dan/atau
 memilih calon anggota DPD tertentu.

Pejabat negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional,
kepala desa atau sebutan lain/lurah dilarang untuk :
 membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu.
 mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap Peserta Pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa Kampanye, meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan, atau pemberian barang kepada
aparatur sipil negara dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

22
T e r ima K a
sih

Anda mungkin juga menyukai