Oleh:
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN LANGKAT
1
Ruang Lingkup Kampanye
dilaksanakan oleh Pelaksana Kampanye;
1. Kampanye Presiden dan Wakil Presiden; dan dihadiri oleh Peserta Kampanye.
2. Kampanye AnggotaDPR, DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Ketentuan Umum
Peserta Pemilu mendaftarkan Tim Kampanye, dan 1) Tim Kampanye Nasional dan Provinsi paling
Pelaksana Kampanye dengan formulir dan ketentuan lambat 1 (satu) hari sebelum masa
sesuai PKPU tentang Kampanye; kampanye;
KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab/Kota 2) Tim Kampanye Kab/Kota, Kecamatan, dan
menyampaikan daftar nama Tim Kampanye dan desa atau sebutan/kelurahan di daftarkan ke
Pelaksana Kampanye kepada : KPU Kab/Kota paling lambat 3 (tiga) Hari
1) Bawaslu sesuai tingkatannya sebelum pelaksanaan Kampanye.
2) Kepolisian Negara RepublikIndonesia 3) Pelaksana Kampanye sesuai tingkatannya
sesuai tingkatannya. paling lambat 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan Kampanye;
2
Petugas Kampanye
3
Materi Kampanye
5
KPU dapat memfasilitasi pemasangan APK, iklan media cetak, media elektronik dan
media dalam jaringan, serta debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden,
yang dapat didanai sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan ditetapkan
dalam keputusan KPU.
Peserta Pemilu
dapat melakukan pemasangan APK dan iklan media cetak, media elektronik dan
media dalam jaringan selain yang difasilitasi KPU.
dilarang melakukan Kampanye sebelum dimulainya masa Kampanye.
Parpol melakukan sosialisasi dan pendidikan politik sebelum masa
dapat
Kampanye di internal Parpol dengan metode :
a. pemasangan bendera Parpol Peserta Pemilu dan nomor urutnya; dan
b. pertemuan terbatas, dengan memberitahukan secara tertulis kepada KPU
Bawaslu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
dan
Parpol atau Gabungan Parpol dapat mengumumkan bakal calon Presiden dan/atau
bakal calon Wakil Presiden sebelum penetapan calon anggota. DPR, DPD, dan
DPRD dengan persetujuan tertulis dari bakal calon yang bersangkutan.
6
Pertemuan Terbatas dan Pertemuan Tatap Muka
9
Ukuran Dan Jumlah Alat Peraga Kampanye Yang Difasilitasi KPU Kabupaten
Ukuran paling besar Desain dan materi bagi Partai Politik peserta Pemilu
1. baliho : 2,5 meter x 4 meter; memuat lambang, nama dan nomor urut Parpol, visi, misi, dan
program, foto pengurus Parpol dan foto tokoh yang melekat
2. Spanduk : 1,25 meter x 6 meter;
pada citra Parpol;
Bahan: flexy (digital printing), gramatur 340-440 gram;
Jumlah: Spanduk 10 buah/Parpol, spanduk 16 buah/Parpol;
Selain yang difasilitasi KPU Kabupaten, Peserta Pemilu dapat Jumlah paling banyak:
mencetak tambahan Alat Peraga Kampanye jenis Baliho, - Baliho 5 buah di Desa/Kelurahan
Spanduk dan Billboard atau videotron. - Spanduk 10 buah di Desa/Kelurahan
- Billboard atau videotron 2 buah di Kab/Kota
Media Sosial
Desain dan Materi paling sedikit memuat visi, misi, dan program Peserta Pemilu;
Bentuk
1. tulisan;
2. suara;
3. gambar; dan/atau
4. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau
tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan.
Media Sosial dapat dibuat paling banyak 10 (sepuluh) untuk setiap jenis aplikasi;
wajib ditutup pada hari terakhir masa Kampanye.
Pelaksana Kampanye sesuai tingkatannya wajib mendaftarkan akun resmi paling lambat 1 (satu)
Hari sebelum masa Kampanye dengan formulir sesuai ketentuan PKPU tentang Kampanye.
KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab/Kota menyampaikan daftar akun Media Sosial
kepada Bawaslu dan Kepolisian sesuai dengan tingkatannya.
10
Iklan Kampanye
KPU dapat memfasilitasi penayangan Iklan Kampanye dalam bentuk iklan komersial atau iklan layanan masyarakat,
pada media cetak, media elektronik, dan/atau media dalam jaringan yang ditetapkan dalam Keputusan KPU. 11
Kewajiban dan Larangan
Media Cetak, Media Elektronik, Media dalam Jaringan, Media Sosial dan Lembaga Penyiaran
Kewajiban
1) membuat pengaturan dan penjadwalan pemasangan Iklan Kampanye oleh Peserta Pemilu;
2) memberikan kesempatan yang sama kepada setiap Peserta Pemilu;
3) mematuhi kode etik periklanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) menentukan standar tarif Iklan Kampanye komersial yang berlaku sama untuk setiap Peserta Pemilu;
5) menyiarkan Iklan Kampanye Pemilu layanan untuk masyarakat nonpartisan paling sedikit 1 (satu) kali dalam
sehari dengan durasi 60 (enam puluh) detik dengan berpedoman pada asas adil, berimbang dan tidak memihak.
Larangan
1) menjual pemblokiran segmen (blocking segment) dan/atau pemblokiran waktu (blocking time) untuk Kampanye Pemilu.
a) Pemblokiran segmen adalah kolom pada media cetak, media elektronik, media dalam jaringan, media sosial, dan
lembaga penyiaran yang digunakan untuk pemberitaan bagi publik.
b) Pemblokiran waktu adalah hari dan tanggal penerbitan media cetak, media elektronik, dan media dalam jaringan,
serta jam tayang pada lembaga penyiaran yang digunakan untuk pemberitaan bagi publik.
2) menerima program sponsor dalam format atau segmen apa pun yang dapat dikategorikan sebagai Iklan
Kampanye
Pemilu.
3) menjual spot iklan yang tidak dimanfaatkan oleh salah satu Peserta Pemilu kepada Peserta Pemilu yang lain.
12
Rapat Umum
KPU, KPU Provinsi /KIP Aceh, atau KPU/KIP Kab/Kota : Lokasi dapat dilakukan di :
1. menetapkan keputusan tentang jadwal rapat umum 1. lapangan;
setelah berkoordinasi dengan Pelaksana Kampanye; 2. stadion;
3. alun-alun; atau
2. menyampaikan kepada Pelaksana Kampanye paling
4. tempat terbuka lainnya.
lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan rapat umum,
dengan tembusan sesuai tingkatannya kepada: Jumlah peserta wajib memperhatikan daya tampung lokasi.
a. Pemerintah; Dimulai pukul 09.00 dan berakhir paling lambat pukul 18.00
b. Bawaslu; waktu setempat dengan menghormati hari dan waktu ibadah
c. kepolisian. di daerah setempat.
Pelaksana kampanye dapat melakukan perubahan jadwal Wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada aparat
dengan memberitahukan terlebih dahulu paling lambat 1 Kepolisian, dengan tembusan sesuai tingkatannya kepada :
(satu) hari sebelum pelaksanaan kampanye. 1. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kab/Kota ;
KPU, KPU Provinsi /KIP Aceh, atau KPU/KIP Kab/Kota 2. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kab/Kota.
menetapkan keputusan perubahan jadwal dan Pemberitahuan memuat : hari, tanggal, jam; tempat kegiatan;
menyampaikan kepada pelaksana kampanye dengan Pelaksana dan/atau Tim Kampanye; perkiraan jumalah
tembusan kepada pemerintah, Bawaslu, dan kepolisian peserta; dan penanggung jawab.
sesuai tingkatannya. Dapat memasang alat peraga kampanye di lokasi rapat
umum.
13
Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden
14
Kegiatan Kampanye Lainnya
Perlombaan dapat dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) kali selama Masa Kampanye;
dapat memberikan hadiah pada kegiatan perlombaan dalam bentuk barang dan
dilarang memberikan hadiah dengan metode pengundian (door prize);
nilai barang secara akumulatif paling tinggi seharga Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
15
Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye
Media cetak, media elektronik, media dalam Lembaga Penyiaran Publik TVRI, Lembaga
jaringan, media sosial, dan lembaga penyiaran Penyiaran Publik RRI, Lembaga Penyiaran
dapat melakukan pemberitaan dan penyiaran Publik Lokal, Lembaga Penyiaran Swasta,
Kampanye ; dan Lembaga Penyiaran Berlangganan
dilakukan dengan siaran langsung atau siaran tunda; memberikan alokasi waktu yang sama dan
memperlakukan secara berimbang dalam
wajib mematuhi kode etik jurnalistik, pedoman memberitakan dan menyiarkan kegiatan
pemberitaan media dalam jaringan, pedoman perilaku Kampanye Peserta Pemilu.
penyiaran dan standar program siaran, dan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
menyediakan halaman dan waktu yang adil dan Lembaga Penyiaran Komunitas
berimbang; dapat menyiarkan tahapan dan proses
selama Masa Tenang, dilarang menyiarkan berita, Pemilu sebagai bentuk layanan kepada
iklan, rekam jejak, citra diri Peserta Pemilu, dan/atau masyarakat.
bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan dilarang memanfaatkan pemberitaan dan
Kampanye yang menguntungkan atau merugikan penyiaran untuk kepentingan Kampanye
Peserta Pemilu. Peserta Pemilu tertentu.
16
Penyiaran Kampanye oleh Pengawasan dan Sanksi
lembaga penyiaran dapat dilakukan dalam Dewan Pers melakukan pengawasan atas
bentuk: pemberitaan Kampanye yang dilakukan oleh
1) siaran monolog; media cetak, media elektronik, dan media
2) dialog yang melibatkan suara dalam jaringan.
dan/atau gambar pemirsa atau suara
pendengar; KPI melakukan pengawasan atas
3) debat Peserta Pemilu; dan/atau pemberitaan, penyiaran dan Iklan
4) jajak pendapat. Kampanye media elektronik yang dilakukan
oleh Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga
Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran
nara sumber kegiatan wajib mematuhi Komunitas, dan Lembaga Penyiaran
Undang-Undang tentang Pemilu, kode etik Berlangganan;
jurnalistik, etika penyiaran, dan peraturan
perundang-undangan; Dewan Pers atau KPI menjatuhkan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan
dapat melibatkan masyarakat melalui perundang-undangan dan memberitahukan
telepon, layanan pesan singkat, surat kepada KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan
elektronik,dan/atau faksimili. KPU/KIP Kab/Kota .
17
Kampanye Pemilu oleh Pejabat Negara
Presiden atau Wakil Presiden yang telah Ketentuan Cuti Pejabat Negara dalam
ditetapkan secara resmi sebagai Pasangan Pelaksanaan Kampanye :
Calon, pejabat negara dan pejabat daerah yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
berstatus sebagai anggota Parpol mempunyai dan di luar tanggungan negara;
hak untuk melakukan Kampanye; memperhatikan keberlangsungan penyelenggaraan
negara dan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
Pejabat negara dan pejabat daerah yang bukan dapat diberikan 1 (satu) hari kerja dalam setiap minggu
berstatus sebagai anggota Parpol dapat selama masa Kampanye;
melaksanakan Kampanye apabila yang hari libur tidak memerlukan cuti;
bersangkutan sebagai: cuti Presiden dan Wakil Presiden tidak dilakukan pada
1) calon Presiden atau calon Wakil Presiden; waktu yang sama;
2) anggota Tim Kampanye yang Surat cuti disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi/KIP
sudah didaftarkan ke KPU; atau Aceh, atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai
3) Pelaksana Kampanye yang tingkatannya paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
sudah didaftarkan ke KPU. pelaksanaan Kampanye.
Cuti menteri diberikan oleh Presiden;
Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan Cuti gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati,
wakil bupati, atau walikota dan wakil walikota walikota, dan wakil walikota diberikan oleh menteri yang
dilarang menjadi Ketua Tim Kampanye. menyelenggarakan urusan dalam negeri.
18
Kampanye Pemilu oleh Pejabat Negara
Dalam melaksanakan Kampanye, Presiden dan Wakil Presiden, pejabat negara, dan pejabat daerah
dilarang menggunakan fasilitas negara.
19
Larangan
Catatan : huruf h1 dan k merupakan penambahan dalam Perubahan PKPU 23 Tahun 2018
20
Larangan
(2) Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dalam kegiatan Kampanye, dilarang melibatkan:
a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan hakim pada semua badan peradilan
di bawah Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural;
f. Aparatur Sipil Negara;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
h. kepala desa;
i. perangkat desa;
j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
21
Larangan
Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai
imbalan kepada peserta Kampanye secara langsung atau tidak langsung untuk:
tidak menggunakan hak pilihnya;
menggunakan hak pilihnya dengan memilih Peserta Pemilu dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak
sah;
memilih Pasangan Calon tertentu;
memilih Partai Politik Peserta Pemilu tertentu; dan/atau
memilih calon anggota DPD tertentu.
Pejabat negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional,
kepala desa atau sebutan lain/lurah dilarang untuk :
membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu.
mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap Peserta Pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa Kampanye, meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan, atau pemberian barang kepada
aparatur sipil negara dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
22
T e r ima K a
sih