Tanda Gambar
?
Unsur Citra Diri
bagi Partai
Politik untuk
Foto dan
Pemilu
Presiden dan
Nomor Urut
Wakil Presiden Pasangan
Calon
?
Citra Diri tidak berlaku untuk
metode kampanye melalui
Unsur Citra Diri berlaku penyebaran bahan kampanye,
secara kumulatif untuk pemasangan alat peraga dan
metode kampanye media sosial yang dilakukan
melalui iklan media cetak, oleh Peserta Pemilu sepanjang
media elektronik, dan sesuai dengan ketentuan
media internet diluar peraturan perundang-
masa penayangan Iklan
undangan terkait metode dan
Kampanye selama 21 hari
jadwal kampanye serta tidak
sebelum masa tenang
melanggar larangan kampanye
1 2 3 4 Mendidik
Sopa Terti Bijak
n b dan
Beradab
5
Tidak Bersifat Provokatif
23 September 2018
– 14 April 2019
2
H AR I
1
Pelaksanaan kampanye
dengan metode pertemuan
Waktu terbatas, tatap muka,
Pelaksanaan kampanye
dengan metode iklan
penyebaran bahan
Pelaksanaa kampanye, pemasangan alat
peraga kampanye,
media massa cetak,
elektronik dan internet
serta rapat umum
n kampanye di media sosial,
dan debat pasangan calon
dilaksanakan selama 21
hari dan berakhir sampai
Kampanye dilaksanakan sejak 3 hari
setelah ditetapkan
dengan dimulainya
masa tenang.
pasangan calon sampai
dimulainya masa tenang.
Larangan Kampanye Pemilu (1)
Mempersoalkan dasar
Mengganggu ketertiban
negara Pancasila, umum
Pembukaan Undang-
Menghina seseorang,
Undang Dasar Negara
agama, suku, ras,
Republik Indonesia
golongan, calon,
Tahun 1945, dan bentuk
dan/atau Peserta
Negara Kesatuan
Pemilu yang lain
Republik Indonesia
1 2 3 4 5
Melakukan kegiatan yang
Menghasut dan mengadu
membahayakan keutuhan
domba perseorangan
Negara Kesatuan Republik
ataupun masyarakat
Indonesia
Larangan Kampanye Pemilu (2)
Mengancam untuk Menjanjikan atau
melakukan kekerasan atau memberikan uang atau
menganjurkan penggunaan materi lainnya
kekerasan kepada Menggunakan fasilitas kepada Peserta
seseorang, sekelompok pemerintah, tempat ibadah, Kampanye
anggota masyarakat, dan tempat pendidikan
dan/atau Peserta Pemilu
yang lain
6 7 8 9 1
Merusak dan/atau menghilangkan
0
Membawa atau menggunakan
tanda gambar dan/atau
alat peraga kampanye Peserta
Pemilu atribut selain dari tanda
gambar dan/atau atribut
Peserta Pemilu yang
bersangkutan
a. pejabat negara
b. pejabat struktural
c. pejabat fungsional dalam jabatan negeri
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan
badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah, badan usaha milik desa, atau badan lain
Kampanye e.
yang anggarannya bersumber dari keuangan negara
pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang
Melibatkan: f.
g.
ASN, dan pegawai honorer
anggota TNI dan anggota POLRI
(UU 7 2017 PASAL 280 AYAT 2)
h. kepala desa/lurah atau sebutan lain
i. perangkat desa/kelurahan atau sebutan lain
j. rukun tetangga dan rukun warga atau sebutan lain
k. anggota Badan Permusyawaratan Desa
l. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak
memilih
Sanksi Pidana Pemilu
Pasal 490
SANKSI BAGI KEPALA
DESA YANG MEMBUAT
Setiap kepala desa atau sebutan
lain yang dengan sengaja
membuat keputusan dan/atau
KEBIJAKAN YANG
melakukan tindakan yang
menguntungkan atau merugikan
MENGUNTUNGKAN
salah satu Peserta Pemilu
dalam masa Kampanye, PESERTA PEMILU
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan
denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta
rupiah).
Pasal 491 SANKSI BAGI ORANG YANG
MENGHALANG-HALANGI
PELAKSANAAN KAMPANYE
Setiap orang yang
mengacaukan, menghalangi,
atau mengganggu jalannya
Kampanye Pemilu dipidana
dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) tahun dan denda
paling banyak Rp12.000.000,00
(dua belas juta rupiah).
Pasal 492
SANKSI BAGI PESERTA
Setiap orang yang dengan YANG KAMPANYE
sengaja melakukan Kampanye
Pemilu di luar jadwal yang telah
ditetapkan oleh KPU, KPU
DILUAR JADWAL
Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota untuk setiap
Peserta Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 276 ayat
(2), dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu)
tahun dan denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas
juta rupiah).
Pasal 493
SANKSI BAGI
PELAKSANA ATAU TIM
Setiap pelaksana dan/atau tim
Kampanye Pemilu yang
KAMPANYE
melanggar larangan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 280 ayat (2) dipidana
dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) tahun dan denda
paling banyak Rp12.000.000,00
(dua belas juta rupiah).
Pasal 494
SANKSI BAGI ASN, TNI,
Setiap aparatur sipil negara,
anggota Tentara Nasional
POLRI, KEPALA DESA,
Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, PERANGKAT DESA DAN
kepala desa, perangkat desa,
dan/ atau anggota badan
permusyawaratan desa yang
BPD
melanggar larangan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 280 ayat (3) dipidana
dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) tahun dan denda
paling banyak Rp12.000.000,00
(dua belas juta rupiah).
Pasal 495 SANKSI BAGI PELAKSANA
1) Pelaksana kampanye dan/atau peserta ATAU PESERTA YANG
kampanye yang dengan sengaja
mengakibatkan terganggunya pelaksanaan MENGAKIBATKAN
Kampanye Pemilu di tingkat
kelurahan/desa dipidana dengan pidana TERGANGGUNYA
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan
denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua KAMPANYE
belas juta rupiah).
2) Pelaksana kampanye dan/ atau peserta
kampanye yang karena kelalaiannya
mengakibatkan terganggunya pelaksanaan
Kampanye Pemilu di tingkat
kelurahan/desa dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan
denda paling banyak Rp6.000.000,00 (enam
juta rupiah).
Pasal 521 PELAKSANA KAMPANYE
Setiap pelaksana, peserta, YANG MENGIKUTSERTAKAN
dan/atau tim Kampanye Pemilu
yang dengan sengaja melanggar PESERTA KAMPANYE YANG
Larangan pelaksanaan
Kampanye Pemilu sebagaimana TIDAK DIPERBOLEHKAN
dimaksud dalam Pasal 280 ayat
(1) huruf a, huruf b, huruf c,
huruf d, huruf e, huruf f, huruf g,
huruf h, huruf i, atau huruf j
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun dan
denda paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh
empat juta rupiah).
Pasal 522 PELAKSANA KAMPANYE YANG
Setiap Ketua/Wakil Ketua/ketua MENGIKUTSERTAKAN PESERTA
muda/hakim agung/hakim konstitusi,
hakim pada semua badan peraditan, KAMPANYE YANG TIDAK
Ketua/Wakil Ketua dan/atau anggota DIPERBOLEHKAN
Badan Pemeriksa Keuangan, Gubernur,
Deputi Gubernur Senior, dan/atau deputi
gubernur Bank Indonesia serta direksi,
komisaris, dewan pengawas, dan/ atau
karyawan badan usaha milik
negara/badan usaha milik daerah yang
melanggar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 280 ayat (3) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun
dan denda paling banyak Rp24.000.000,00
(dua puluh empat juta rupiah).
Pasal 523 SANKSI MONEY POLITIK
1) Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim
Kampanye Pemilu yang dengan sengaja
DALAM KEGIATAN
menjanjikan atau memberikan uang atau materi
lainnya sebagai imbalan kepada peserta KAMPANYE
Kampanye Pemilu secara langsung ataupun
tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 280 ayat (1) huruf j dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan
denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua
puluh empat juta rupiah).
2) Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim
Kampanye Pemilu yang dengan sengaja pada
Masa Tenang menjanjikan atau memberikan
imbalan uang atau materi lainnya kepada
Pemilih secara langsung ataupun tidak
langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal
278 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling
banyak Rp48.000.000,00 (empat puluh delapan
juta rupiah).
Pasal 524
SANKSI BAGI
1) Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,
Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat
Jenderal KPU, sekretaris KPU Provinsi, pegawai
PENYELENGGARA
sekretariat KPU Provinsi, sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dan/atau pegawai sekretariat KPU
Kabupaten/Kota yang terbukti dengan sengaja
melakukan tindak pidana Pemilu dalam pelaksanaan
Kampanye Pemilu dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
2) Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,
Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat
Jenderal KPU, sekretaris KPU Provinsi, pega.wai
sekretariat KPU Provinsi, sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dan/atau pegawai sekretariat KPU
Kabupaten/Kota yang terbukti karena kelalaiannya
melakukan tindak pidana Pemilu dalam pelaksanaan
Kampanye Pemilu dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda
paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta
rupiah).
Pasal 546 SANKSI BAGI
PENYELENGGARA YANG
Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan/atau MEMBUT KEBIJAKAN YANG
PPLN yang dengan sengaja membuat
keputusan dan/atau melakukan tindakan MENGUNTUNGKAN
yang menguntungkan atau merugikan
salah satu Peserta Pemilu dalam masa PESERTA PEMILU
Kampanye, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp36.000.000,00
(tiga puluh enam juta rupiah).
Pasal 547 SANKSI BAGI PEJABAT
NEGARA YANG MEMBUT
Setiap pejabat negara yang dengan
sengaja membuat keputusan dan/atau
KEBIJAKAN YANG
melakukan tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah
MENGUNTUNGKAN
satu Peserta Pemilu dalam masa
Kampanye, dipidana dengan pidana
PESERTA PEMILU
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp36.000.000,00
(tiga puluh enam juta rupiah).
TERIMA
KASIH