TAHUN 2024
Partai Politik Peserta Pemilu Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR,
anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota.
Kampanye Pemilu Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk
meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta
Pemilu.
Masa Tenang Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasal 8 Pasal 9
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri (1) Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik,
atas: harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden
a. pengurus partai politik atau gabungan partai politik pengusul; dan Wakil Presiden kepada:
b. orang seorang; dan
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
c. organisasi penyelenggara kegiatan,
nasional;
yang ditunjuk oleh Pasangan Calon.
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu
(2) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu yang telah disebutkan
tingkat provinsi; dan
sebelumnya Pasangan Calon juga dapat menjadi Pelaksana
Kampanye Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye
Pemilu tingkat kabupaten/kota.
(3) Dalam melaksanakan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pasangan Calon membentuk tim Kampanye Pemilu (2) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling
Presiden dan Wakil Presiden tingkat nasional. lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
(4) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu, Pasangan Calon berkoordinasi (3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan
dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Peserta Pemilu pengusul dapat menunjuk juru Kampanye Pemilu. Kabupaten/Kota.
(5) Juru Kampanye Pemilu merupakan orang seorang atau kelompok (4) Dokumen pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu
yang ditunjuk untuk menyampaikan visi, misi, dan program disampaikan juga salinannya kepada Kepolisian Negara
Pasangan Calon. Republik Indonesia.
(6) Organisasi penyelenggara kegiatan merupakan organisasi sayap
Partai Politik Peserta Pemilu dan organisasi penyelenggara kegiatan
lainnya (EO).
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Pasal 10 Pasal 11
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas 4 (1) Pasangan Calon, Partai Politik Peserta Pemilu, dan/atau
tingkatan, yaitu: Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu harus
1. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Nasional mendaftarkan tim Kampanye Pemilu kepada:
yang dibentuk oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden a. KPU, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
setelah berkoordinasi dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Presiden tingkat nasional;
Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan
Calon dan telah didaftarkan ke KPU serta bertanggung jawab atas b. KPU Provinsi, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan
pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye Pemilu Wakil Presiden tingkat provinsi; dan
2. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi c. KPU Kabupaten/Kota, untuk tim Kampanye Pemilu
yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat nasional Presiden dan Wakil Presiden tingkat kabupaten/kota
3. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat dan tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat provinsi tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain
dan/atau kelurahan/desa atau sebutan lain.
4. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat
kecamatan yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat (2) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
kabupaten/kota Presiden dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu.
(3) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Pasal 12
Presiden ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan nama dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan
tingkatannya yang telah didaftarkan pada papan pengumuman
dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Note: Dokumen pendaftaran ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota
DPR DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota
Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
d. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
e. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Petugas Kampanye
Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota
bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
PETUGAS kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang memfasilitasi
KAMPANYE PEMILU penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
ANGGOTA DPR, kabupaten/kota;
DPRD PROVINSI DAN b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD DPRD kabupaten/kota;
KABUPATEN/KOTA c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu,
{Pasal 18)
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu
anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota.
e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;
a. Pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Peserta Kampanye Pemilu yang diundang pada Undangan kepada peserta harus memuat informasi
Tahun 2023 pertemuan terbatas disesuaikan dengan mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama
dilaksanakan dalam ruangan atau kapasitas ruangan yang ditentukan oleh pembicara dan tema materi, serta Petugas Kampanye
gedung tertutup dan/atau pengelola ruang gedung, dengan Jumlah Peserta Pemilu
pertemuan virtual melalui Media paling banyak:
Daring; 3.000 untuk Tingkat Nasional
2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten
Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera, tanda
Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
Metode Kampanye
Pasal 31 PKPU No. 15 Tahun 2023
Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksnakaan di luar ruangan
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui kegiatan kunjungan ke pasar,
a. dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan tempat tinggal warga,
atau gedung b. Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau
tertutup atau pendukung dan tamu undangan tempat umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
mellaui media
daring
Metode Kampanye c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
KPU dapat memfasilitasi pemasangan (4) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye
alat peraga Kampanye Pemilu Pemilu ditetapkan setelah berkoordinasi dengan
pemerintah daerah.
Pasal 36 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Fasilitasi KPU berupa penentuan lokasi (5) Pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
dalam pemasangan alat peraga Kampanye oleh Pelaksana Kampanye Pemilu sebagaimana
Pemilu. dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
(2) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye mempertimbangkan etika, estetika,
Pemilu wajib dipasang di lokasi yang tidak kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan
dilarang berdasarkan Peraturan KPU ini dan setempat sesuai dengan ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan terkait. perundang-undangan.
(3) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye
Pemilu ditetapkan dengan: (6) Pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
a. Keputusan KPU Provinsi untuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada
Kampanye Pemilu di wilayah provinsi; tempat yang menjadi milik perseorangan atau
dan badan swasta harus mendapatkan izin dari
pemilik tempat tersebut.
b. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk
Kampanye Pemilu di wilayah
(7) Alat peraga Kampanye Pemilu wajib
kabupaten/kota.
dibersihkan oleh Peserta Pemilu paling lambat 1
(satu) Hari sebelum Hari pemungutan suara.
Metode Kampanye
Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1
(satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye
Pemilu menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara
Republik Indonesia tingkat daerah.
Metode Kampanye
i. Kegiatan lain
Kegiatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kegiatan deklarasi atau
konvensi, pentas seni, olahraga, bazar, perlombaan, dan/atau bakti sosial.
Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU dapat menetapkan suatu
kegiatan setelah mendengarkan masukan dan tanggapan dari Peserta Pemilu.
Larangan dan Sanksi
Larangan & Sanksi
Larangan
Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana (1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang
dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat dipasang pada tempat umum sebagai berikut:
ditempel dilarang ditempelkan di tempat
a. tempat ibadah;
umum sebagai berikut:
b. rumah sakit atau tempat pelayanan
a. tempat ibadah; kesehatan;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan c. tempat pendidikan, meliputi gedung
kesehatan; dan/atau halaman sekolah dan/atau
c. tempat pendidikan, meliputi gedung perguruan tinggi;
dan/atau halaman sekolah dan/atau d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
perguruan tinggi; e. Fasilitas tertentu milik pemerintah; dan
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah; f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
e. jalan-jalan protokol; ketertiban umum.
f. jalan bebas hambatan; (2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
h. taman dan pepohonan. dan huruf g termasuk halaman, pagar,
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada dan/atau tembok.
ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf g termasuk halaman, pagar,
dan/atau tembok.
Larangan & Sanksi
Pasal 72 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang: Larangan
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan
bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Pasal 72 ayat (1a) PKPU No. 20 Tahun 2023
Kesatuan Republik Indonesia; Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang dikecualikan
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h digunakan
Peserta Pemilu yang lain; sepanjang tidak mengakibatkan fasilitas pemerintah dan tempat
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun pendidikan terganggu fungsi atau peruntukannya, serta tidak
masyarakat; melibatkan anak.
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota Pasal 72 ayat (1b) PKPU No. 20 Tahun 2023
masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain; Atribut Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta
huruf h merupakan alat dan/atau perlengkapan yang memuat citra
Pemilu;
diri, visi, misi, dan program.
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan, kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat
pendidikan sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab
tempat dimaksud dan hadir tanpa atribut Kampanye Pemilu
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut
selain dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang
bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada
peserta Kampanye.
Larangan & Sanksi
Larangan
Pasal 72 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun 2023 a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah
Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah
Petugas Kampanye Pemilu dilarang melakukan Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah
kegiatan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud Konstitusi;
pada ayat (1) dan ayat (2). b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank
Indonesia;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat
sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural;
f. Aparatur Sipil Negara;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
h. kepala desa;
i. perangkat desa;
j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
Larangan & Sanksi
Larangan
Pasal 72A PKPU No. 20 Tahun 2023 4. Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan perguruan tinggi, yang meliputi:
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang: a. universitas;
1. Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 b. institut;
ayat (1) huruf h merupakan tempat yang digunakan untuk c. sekolah tinggi;
penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan d. politeknik;
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. e. akademi; dan/atau
f. akademi komunitas.
2. Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi: 5. Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan
a. gedung dilaksanakan pada Hari Sabtu dan/atau Hari Minggu.
b. halaman;
c. lapangan; dan/atau 6. Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat
d. tempat lainnya, pendidikan meliputi:
yang ditentukan oleh penanggung jawab fasilitas pemerintah. a. pertemuan terbatas; dan
b. pertemuan tatap muka.
3. Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72
ayat (1) huruf h meliputi: 7. Peserta Kampanye Pemilu di tempat pendidikan sebagaimana
a. gedung; dimaksud pada ayat (5) merupakan sivitas akademika yang
b. halaman; tidak dilarang ikut serta kegiatan Kampanye Pemilu
c. lapangan; dan/atau sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
d. tempat lainnya, undangan.
yang ditentukan oleh penanggung jawab fasilitas pemerintah.
Larangan & Sanksi
Larangan
Pasal 72B PKPU No. 20 Tahun 2023 Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023
Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan: Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan:
a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah
Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah
Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah
Konstitusi; Konstitusi;
b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan; b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank
Indonesia; Indonesia;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan
Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah; Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat
sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural; sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural;
f. Aparatur Sipil Negara; f. Aparatur Sipil Negara;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia; Republik Indonesia;
h. kepala desa; h. kepala desa;
i. perangkat desa; i. perangkat desa;
j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih. k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
Larangan & Sanksi
Sanksi
Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye
Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan
Pemasangan Alat Peraga Informasi Lokasi Kampanye
kepada Polri
Kampanye