Anda di halaman 1dari 37

KAMPANYE PEMILIHAN UMUM SERENTAK

TAHUN 2024

Anggota KPU Kabupaten Langkat


Magfirah Fitri Menjerang
Stabat, November 2023
DASAR HUKUM
UNDANG - UNDANG PERATURAN KPU PEDOMAN TEKNIS

Undang-Undang Peraturan KPU Keputusan KPU Nomor


Nomor 7 Tahun Nomor 15 Tahun 1621 Tahun 2023
2017 Tentang 2023 Tentang Tentang Pedoman
Pemilihan Umum Kampanye Teknis Pelaksanaan
Pemilihan Umum Kampanye Pemilihan
Umum
*Ketentuan
mengenai kampanye Peraturan KPU Nomor 20 “kegiatan Peserta Pemilu atau
Pemilu diatur dalam Tahun 2023 Tentang pihak lain yang ditunjuk oleh
Perubahan Atas PKPU Peserta Pemilu untuk
Pasal 267 - 324
Nomor 15 Tahun 2023 meyakinkan pemilih dengan
Tentang Kampanye menawarkan visi, misi,
Pemilihan Umum program dan/atau citra diri
Peserta Pemilu.”
Tahapan Kampanye
Pemilu
Lampiran I PKPU 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum

Kampanye Anggota DPD, DPR, DPRD Pelaksanaan Debat Kampanye:


Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta • Rapat Umum
• Debat I • (Diikuti oleh Partai
Pasangan Calon Presiden dan Wakil 1 Desember 2023
Presiden: Peserta Pemilu yang
• Debat II
• Pertemuan terbatas dilakukan sesuai
10 Desember 2023
jadwal yang telah
• Pertemuan tatap muka • Debat III
diatur dengan
• Penyebaran bahan kampanye 14 Januari 2024
• Debat IV pembagian zona)
• Pemasangan alat peraga kampanye • Iklan Media Massa
• Debat Paslon Presiden dan Wakil Presiden 21 Januari 2024
• Debat V cetak, media massa
• Media Sosial elektronik, dan
4 Februari 2024
• Kegiatan lain Internet
28 November 2023 – 10 Februari 2024 Note: Jadwal masih berupa rancangan 21 Jan – 10 Feb 2024

Kampanye Putaran Kedua Masa


Tenang
2–22 Juni 2024 11 – 13
Feb
2024
Istilah-istilah dalam
Kampanye
*Pasal 1 PKPU 15 Tahun 2023
Istilah Definisi
Peserta Pemilu Partai Politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD
kabupaten/kota, perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan Pasangan Calon yang
diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasangan Calon presiden dan Wakil Pasangan calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
Presiden (Paslon) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan.

Partai Politik Peserta Pemilu Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR,
anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota.

Kampanye Pemilu Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk
meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta
Pemilu.

Masa Tenang Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasal 8 Pasal 9
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri (1) Pasangan Calon, partai politik, gabungan partai politik,
atas: harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden
a. pengurus partai politik atau gabungan partai politik pengusul; dan Wakil Presiden kepada:
b. orang seorang; dan
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat
c. organisasi penyelenggara kegiatan,
nasional;
yang ditunjuk oleh Pasangan Calon.
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu
(2) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu yang telah disebutkan
tingkat provinsi; dan
sebelumnya Pasangan Calon juga dapat menjadi Pelaksana
Kampanye Pemilu. c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye
Pemilu tingkat kabupaten/kota.
(3) Dalam melaksanakan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pasangan Calon membentuk tim Kampanye Pemilu (2) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling
Presiden dan Wakil Presiden tingkat nasional. lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
(4) Selain Pelaksana Kampanye Pemilu, Pasangan Calon berkoordinasi (3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu ditembuskan
dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Peserta Pemilu pengusul dapat menunjuk juru Kampanye Pemilu. Kabupaten/Kota.
(5) Juru Kampanye Pemilu merupakan orang seorang atau kelompok (4) Dokumen pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu
yang ditunjuk untuk menyampaikan visi, misi, dan program disampaikan juga salinannya kepada Kepolisian Negara
Pasangan Calon. Republik Indonesia.
(6) Organisasi penyelenggara kegiatan merupakan organisasi sayap
Partai Politik Peserta Pemilu dan organisasi penyelenggara kegiatan
lainnya (EO).
Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Pasal 10 Pasal 11

Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas 4 (1) Pasangan Calon, Partai Politik Peserta Pemilu, dan/atau
tingkatan, yaitu: Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu harus
1. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat Nasional mendaftarkan tim Kampanye Pemilu kepada:
yang dibentuk oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden a. KPU, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
setelah berkoordinasi dengan Partai Politik Peserta Pemilu atau Presiden tingkat nasional;
Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan
Calon dan telah didaftarkan ke KPU serta bertanggung jawab atas b. KPU Provinsi, untuk tim Kampanye Pemilu Presiden dan
pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye Pemilu Wakil Presiden tingkat provinsi; dan
2. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat provinsi c. KPU Kabupaten/Kota, untuk tim Kampanye Pemilu
yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat nasional Presiden dan Wakil Presiden tingkat kabupaten/kota
3. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat dan tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat provinsi tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain
dan/atau kelurahan/desa atau sebutan lain.
4. Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tingkat
kecamatan yang dibentuk oleh Tim Kampanye tingkat (2) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
kabupaten/kota Presiden dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu.
(3) Pendaftaran tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil
Pasal 12
Presiden ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan nama dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan
tingkatannya yang telah didaftarkan pada papan pengumuman
dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Note: Dokumen pendaftaran ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota
DPR DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota

Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17


(1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPR (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
terdiri atas: Provinsi terdiri atas: kabupaten/kota terdiri atas:
a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu a. pengurus Partai Politik Peserta Pemilu
DPR; DPRD Provinsi; DPRD kabupaten/kota;
b. calon anggota DPR; b. calon anggota DPRD provinsi; b. calon anggota DPRD kabupaten/kota;
c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk c. juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk
oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta d. orang seorang yang ditunjuk oleh kabupaten/kota;
Pemilu anggota DPR; dan Peserta Pemilu anggota DPRD provinsi; d. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta
e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota;
ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang dan
DPR. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota e. organisasi penyelenggara kegiatan yang
(2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD provinsi. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus DPRD kabupaten/kota.
kepada: mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPRD
a. KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu kepada: kabupaten/kota harus mendaftarkan
anggota DPR tingkat nasional; a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Pelaksana Kampanye Pemilu kepada KPU
b. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu tingkat provinsi; atau Kabupaten/Kota
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana
provinsi; dan Kampanye Pemilu tingkat
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana kabupaten/kota.
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat
kabupaten/kota.
Note: Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu dan dokumen pendaftarannya ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPD

Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
d. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
e. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Petugas Kampanye

Petugas Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden bertugas:


a. sebagai petugas penghubung Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan KPU;
PETUGAS KAMPANYE
b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
PEMILU PRESIDEN
c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
DAN WAKIL PRESIDEN
tembusannya disampaikan kepada Bawaslu mengenai penyelenggaraan kegiatan Kampanye Pemilu
(Pasal 14)
Presiden dan Wakil Presiden; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota
bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
PETUGAS kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang memfasilitasi
KAMPANYE PEMILU penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
ANGGOTA DPR, kabupaten/kota;
DPRD PROVINSI DAN b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD DPRD kabupaten/kota;
KABUPATEN/KOTA c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu,
{Pasal 18)
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu
anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota.

Petugas Kampanye Pemilu anggota DPD bertugas:


a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPD dengan KPU Provinsi dan KPU
PETUGAS Kabupaten/Kota;
KAMPANYE PEMILU b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPD;
ANGGOTA DPD c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
(Pasal 21) dengan tingkatannya dan tembusannya disampaikan kepada Bawaslu Provinsi mengenai
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPD.
MATERI KAMPANYE
Materi Kampanye
Pasal 22 ayat (4)
Pasal 22 ayat (1) Selain materi dapat Citra diri meliputi:
menyampaikan Citra a. nomor urut; dan
b. foto/gambar.
Materi Kampanye Pemilu meliputi: diri
(Pasal 22 ayat (3))
a. visi, misi, dan program Pasangan
Calon untuk Kampanye Pemilu
Pasal 23
Presiden dan Wakil Presiden; Materi Kampanye Pemilu harus disampaikan dengan memperhatikan:
b. visi, misi, dan program partai a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
politik untuk Partai Politik b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai agama serta jati diri
Dalam Penyampaian bangsa;
Peserta Pemilu yang harus memperhaitkan c. meningkatkan kesadaran hukum;
dilaksanakan oleh calon anggota d. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab
sebagai bagian dari pendidikan politik; dan
DPR, anggota DPRD provinsi, e. menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam
masyarakat
dan anggota DPRD
kabupaten/kota; dan Pasal 24
c. visi, misi, dan program yang Materi Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1),
bersangkutan untuk Kampanye disampaikan dengan ketentuan:
a. menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan kalimat yang
Pemilu perseorangan yang Disampaikan dengan sopan, santun, patut, dan pantas disampaikan, diucapkan, dan/atau
ditampilkan kepada umum;
dilaksanakan oleh calon anggota ketentuan
b. tidak mengganggu ketertiban umum;
DPD. c. memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Masyarakat
d. tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain;
Note: Visi, misi, dan program Pasangan Calon untuk e. tidak bersifat provokatif; dan
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden f. menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan
disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka masyarakat sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang
Panjang Nasional (Pasal 22 ayat (2)) demokratis dan bermartabat.
Tahapan dan Metode Kampanye
Metode Kampanye
Pasal 26 PKPU No. 15 Tahun 2023

e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;

i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan


g. rapat umum h. debat Pasangan Calon Presiden Kampanye dan ketentuan peraturan perundang-
dan Wakil Presiden; undangan.
Metode Kampanye
Pasal 29 PKPU No. 15 Tahun 2023

a. Pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan terbatas
Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Peserta Kampanye Pemilu yang diundang pada Undangan kepada peserta harus memuat informasi
Tahun 2023 pertemuan terbatas disesuaikan dengan mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama
dilaksanakan dalam ruangan atau kapasitas ruangan yang ditentukan oleh pembicara dan tema materi, serta Petugas Kampanye
gedung tertutup dan/atau pengelola ruang gedung, dengan Jumlah Peserta Pemilu
pertemuan virtual melalui Media paling banyak:
Daring; 3.000 untuk Tingkat Nasional
2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten

Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera, tanda
Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
Metode Kampanye
Pasal 31 PKPU No. 15 Tahun 2023

b. Pertemuan tatap muka


Pasal 31 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan tatap muka secara interaktif.

Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksnakaan di luar ruangan
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui kegiatan kunjungan ke pasar,
a. dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan tempat tinggal warga,
atau gedung b. Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau
tertutup atau pendukung dan tamu undangan tempat umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
mellaui media
daring
Metode Kampanye c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum

Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023


(4) Ukuran selebaran, brosur, pamflet, poster, dan stiker
sebagaimana pada huruf a sampai dengan huruf e:
(1) Peserta Pemilu dapat menyebarkan bahan Kampanye
a. selebaran, paling besar ukuran 8,25 cm x 21 cm;
Pemilu kepada umum
b. brosur, paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm x 29,7 cm,
(2) Bahan Kampanye dapat berbentuk: posisi terlipat 21 cm x 10 cm;
a. selebaran (flyer); c. pamflet, paling besar ukuran 21 cm x 29,7 cm ;
b. brosur (leaflet); d. poster, paling besar ukuran 40 cm x 60 cm; dan
c. pamflet; e. stiker, paling besar ukuran 10 cm x 5 cm.
d. poster; (5) Desain dan materi pada Bahan Kampanye paling sedikit memuat
e. stiker; visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
f. pakaian; (6) Peserta Pemilu mencetak bahan Kampanye Pemilu dengan
g. penutup kepala; mengutamakan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang
h. alat minum/makan; (7) Setiap Bahan Kampanye harus memiliki nilai:
i. kalender; a. paling tinggi Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) jika
j. kartu nama; dikonversikan dalam bentuk uang;
b. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
k. pin;
yang mengatur mengenai standar biaya masukan; dan/atau
l. alat tulis; dan/atau
c. yang harganya tetap wajar
m. Atribut kampanye lainnnya sesuai dengan ketentun
perundang-undangan
(3) Bahan Kampanye dapat disebarkan, ditempelkan, dan
dipasang pada Kampanye Pemilu pertemuan terbatas, (7)
pertemuan tatap muka, dan/atau rapat umum.
Metode Kampanye
d. Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pasal 34 PKPU No. 15 Tahun 2023


Pasal 298 UU No. 7 Tahun 2017
(1) Alat Peraga Kampanye meliputi:
(1) KPU, KPU Provinsi, KPU
a. reklame;
Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan
b. spanduk; dan/atau
PPLN berkoordinasi dengan
c. umbul-umbul.
pemerintah, pemerintah provinsi,
(2) Desain dan materi pada alat peraga
pemerintah kabupaten/kota,
Kampanye Pemilu paling sedikit
kecamatan, kelurahan/desa, dan
memuat visi, misi, program,
kantor perwakilan Republik
dan/atau citra diri Peserta Pemilu.
Indonesia menetapkan lokasi
(3) Penyerahan desain dan materi pada
pemasangan alat peraga untuk
alat peraga Kampanye Pemilu
keperluan kampanye Pemilu.
dilakukan paling lambat 5 (lima) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Metode Kampanye
Lanjutan ....

KPU dapat memfasilitasi pemasangan (4) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye
alat peraga Kampanye Pemilu Pemilu ditetapkan setelah berkoordinasi dengan
pemerintah daerah.
Pasal 36 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Fasilitasi KPU berupa penentuan lokasi (5) Pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
dalam pemasangan alat peraga Kampanye oleh Pelaksana Kampanye Pemilu sebagaimana
Pemilu. dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
(2) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye mempertimbangkan etika, estetika,
Pemilu wajib dipasang di lokasi yang tidak kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan
dilarang berdasarkan Peraturan KPU ini dan setempat sesuai dengan ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan terkait. perundang-undangan.
(3) Lokasi pemasangan alat peraga Kampanye
Pemilu ditetapkan dengan: (6) Pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu
a. Keputusan KPU Provinsi untuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada
Kampanye Pemilu di wilayah provinsi; tempat yang menjadi milik perseorangan atau
dan badan swasta harus mendapatkan izin dari
pemilik tempat tersebut.
b. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk
Kampanye Pemilu di wilayah
(7) Alat peraga Kampanye Pemilu wajib
kabupaten/kota.
dibersihkan oleh Peserta Pemilu paling lambat 1
(satu) Hari sebelum Hari pemungutan suara.
Metode Kampanye

e. Media Sosial Pasal 38 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) Pelaksana Kampanye Pemilu harus mendaftarkan akun resmi Media Sosial
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) kepada:
a. KPU, untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta
Pemilu anggota DPR;
b. KPU Provinsi, untuk Peserta Pemilu anggota DPD dan anggota DPRD
Pasal 37 PKPU No. 15 Tahun 2023 provinsi; dan
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Peserta Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
Media Sosial (2) Pendaftaran akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
(2) Akun Media Sosial paling banyak 20 (dua puluh) untuk setiap paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa Kampanye Pemilu.
jenis aplikasi.
(3) Desain dan materi pada Media Sosial paling sedikit memuat
visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
(4) Desain dan materi dalam Media Sosial dapat berupa:
a. tulisan;
b. suara;
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang
bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak
interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat
penerima pesan.
(5) Gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d bersifat naratif,
grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat
diterima melalui perangkat penerima pesan.
Metode Kampanye
f. Iklan Kampanye di media cetak, media elektronik dan jaringan
Fasilitasi KPU
Pasal 39 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Iklan Kampanye Pemilu dapat dilakukan oleh Peserta Pemilu di media massa cetak, dan Media Pasal 41 PKPU Nomor 15 Tahun 2023
Daring, Media Sosial, dan Lembaga Penyiaran dalam bentuk iklan komersial dan/atau iklan (1) KPU dapat memfasilitasi penayangan iklan
layanan untuk masyarakat Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
(2) Iklan Kampanye dapat berupa: Pasal 39 ayat (1) dalam bentuk iklan komersial atau
a. tulisan;
iklan layanan masyarakat pada media massa cetak,
b. suara;
media massa elektronik, dan/atau Media Daring.
c. gambar; dan/atau
d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, (2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada
interaktif atau tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. ayat (1) dilaksanakan oleh KPU, biaya pembuatan
(3) Gabungan antara tulisan dan suara dan/atau suara dan gambar sebagaimana dimaksud pada desain dan materi iklan Kampanye Pemilu
ayat (2) huruf d, bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat ditanggung oleh Peserta Pemilu.
diterima melalui perangkat penerima pesan. (3) Penyerahan desain dan materi iklan Kampanye
(4) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di Lembaga Penyiaran sebagaimana Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
dimaksud pada ayat (1) secara kumulatif sebanyak: KPU dilakukan paling lambat 5 (lima) Hari sebelum
a. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap stasiun televisi penayangan iklan Kampanye Pemilu.
setiap Hari untuk iklan di televisi; dan
b. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik untuk setiap stasiun radio
setiap Hari untuk iklan di radio.
(5) Batas maksimum pemasangan iklan Kampanye Pemilu di media massa cetak, Media Daring, dan
Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak:
c. 810 (delapan ratus sepuluh) milimeter kolom atau 1 (satu) halaman untuk setiap media
massa cetak setiap Hari untuk iklan di media massa cetak;
d. 1 (satu) banner untuk setiap Media Daring setiap Hari untuk iklan di Media Daring; dan
e. 1 (satu) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap Media Sosial setiap Hari
untuk iklan di Media Sosial.
Metode Kampanye
g. Rapat Umum (1)
Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Petugas Kampanye rapat umum wajib menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia sesuai dengan tingkatannya
Pasal 46 PKPU No. 15 Tahun 2023
(2) Pemberitahuan tertulis rapat umum disampaikan juga salinannya
(1) Peserta Pemilu dapat melakukan rapat umum kepada
(2) Tempat pelaksanaan rapat umum meliputi: a. KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota; dan
a. lapangan; b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu
b. stadion; Kabupaten/Kota,
c. alun-alun; atau Sesuai dengan tingkatannya
(4) Pemberitahuan mencakup informasi:
d. tempat terbuka lainnya.
a. hari;
(3) Pelaksanaan rapat umum harus memperhatikan daya tampung b. tanggal;
tempat c. jam;
(4) Rapat Umum dimulai Pukul 09.00 dan berakhir paling lambat d. tempat kegiatan;
pukul 18.00 waktu setempat dengan menghormati Hari dan e. Pelaksana dan/atau Tim Kampanye;
Waktu Ibadah di daerah setempat f. perkiraan jumlah peserta; dan
g. penanggung jawab
(5) Petugas Kampanye Pemilu rapat umum dapat memasang alat
peraga Kampanye Pemilu kecuali di lokasi terlarang sesuai
ketentuan dalam Peraturan Komisi ini dan peraturan perundang-
undangan terkait.

Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1
(satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye
Pemilu menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara
Republik Indonesia tingkat daerah.
Metode Kampanye

g. Rapat Umum (2)

Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal Kampanye Pemilu rapat umum.
(2) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan jadwal Kampanye Pemilu rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah
mendengarkan masukan dan tanggapan dari Pelaksana Kampanye Pemilu.
(3) Jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur Hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan yang ditetapkan dengan :
a. Keputusan KPU untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Kampanye Pemilu anggota DPR;
b. Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD provinsi dan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan
c. Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
(4) KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Pelaksana Kampanye
Pemilu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu rapat umum, dengan salinannya disampaikan kepada:
a. pemerintah melalui kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan/atau pemerintah daerah setempat;
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Metode Kampanye
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden

Pasal 50 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) Debat Pasangan calon diselenggarakan 5 kali,
dengan rincian: Pasal 51 PKPU 15 tahun 2023
a. 3 (tiga) kali untuk calon Presiden; dan (1) Penyelenggaraan debat Pasangan
b. 2 (dua) kali untuk calon Wakil Presiden. Calon disiarkan langsung secara
(2) khusus untuk format rincian 5 (lima) kali dapat nasional oleh media massa
dilakukan perubahan oleh KPU setelah elektronik melalui Lembaga
berkoordinasi dengan DPR. Penyiaran Publik atau Lembaga
(3) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden Penyiaran Swasta.
yang mengikuti debat tidak boleh mendelegasikan (2) Debat Pasangan Calon dapat
ke orang lain dan wajib hadir dalam debat disiarkan ulang pada masa
tersebut. Kampanye Pemilu.
(4) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena melaksanakan ibadah, dibuktikan dengan
surat keterangan dari kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama dan disampaikan kepada KPU
paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum pelaksanaan
debat.
(5) Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden
yang tidak mengikuti debat Pasangan Calon
karena alasan kesehatan dibuktikan dengan surat
keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah
Note:Dalam hal terdapat alasan ketidakhadiran Calon Presiden
dan disampaikan kepada KPU sebelum
dan/atau Calon Wakil Presiden, KPU berwenang menetapkan
pelaksanaan debat.
kebijakan lain untuk memenuhi ketentuan 5 (lima) kali debat
Pasangan Calon
Metode Kampanye
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden

Pasal 52 PKPU 15 tahun 2023


(1) Moderator debat Pasangan Calon dipilih oleh KPU
dari kalangan profesional dan akademisi yang
mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak
memihak kepada salah satu Pasangan Calon.
(2) Moderator dipilih oleh KPU setelah mendengarkan
masukan dan tanggapan dari tim Kampanye Pemilu
tingkat nasional masing-masing Pasangan Calon.
(3) Selama dan sesudah berlangsung debat Pasangan
Calon, moderator dilarang memberikan komentar,
penilaian, dan simpulan apa pun terhadap
penyampaian dan materi dari setiap Pasangan Calon.

Pasal 53 PKPU 15 tahun 2023 Pasal 54 PKPU No. 15 Tahun 2023


(1) KPU dapat mengundang peserta dalam jumlah Materi Debat Pasangan Calon merupakan visi nasional sebagaimana
terbatas dalam pelaksanakan debat Pasangan Calon. tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
(2) KPU memberikan akses bagi penyandang disabilitas Indonesia Tahun 1945,
sebagai partisipan dalam pelaksanaan Debat yaitu:
Pasangan Calon. a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
(3) Dalam hal KPU memberikan akses bagi penyandang Indonesia;
disabilitas merupakan perwujudan prinsip aksesibel b. memajukan kesejahteraan umum;
dalam penyelenggaraan Kampanye Pemilu. c. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Metode Kampanye
Pasal 55 PKPU No. 15 Tahun 2023

i. Kegiatan lain

Pasal 55 PKPU No.15 Tahun 2023


Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye Pemilu melalui kegiatan lain yang tidak
melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kegiatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kegiatan deklarasi atau
konvensi, pentas seni, olahraga, bazar, perlombaan, dan/atau bakti sosial.

Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU dapat menetapkan suatu
kegiatan setelah mendengarkan masukan dan tanggapan dari Peserta Pemilu.
Larangan dan Sanksi
Larangan & Sanksi

Larangan

Bahan Kampanye Pemasangan Alat


Pemilu Peraga Kampanye

Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana (1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang
dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat dipasang pada tempat umum sebagai berikut:
ditempel dilarang ditempelkan di tempat
a. tempat ibadah;
umum sebagai berikut:
b. rumah sakit atau tempat pelayanan
a. tempat ibadah; kesehatan;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan c. tempat pendidikan, meliputi gedung
kesehatan; dan/atau halaman sekolah dan/atau
c. tempat pendidikan, meliputi gedung perguruan tinggi;
dan/atau halaman sekolah dan/atau d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
perguruan tinggi; e. Fasilitas tertentu milik pemerintah; dan
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah; f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
e. jalan-jalan protokol; ketertiban umum.
f. jalan bebas hambatan; (2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
h. taman dan pepohonan. dan huruf g termasuk halaman, pagar,
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada dan/atau tembok.
ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf g termasuk halaman, pagar,
dan/atau tembok.
Larangan & Sanksi
Pasal 72 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang: Larangan
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan
bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Pasal 72 ayat (1a) PKPU No. 20 Tahun 2023
Kesatuan Republik Indonesia; Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang dikecualikan
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h digunakan
Peserta Pemilu yang lain; sepanjang tidak mengakibatkan fasilitas pemerintah dan tempat
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun pendidikan terganggu fungsi atau peruntukannya, serta tidak
masyarakat; melibatkan anak.
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota Pasal 72 ayat (1b) PKPU No. 20 Tahun 2023
masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain; Atribut Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta
huruf h merupakan alat dan/atau perlengkapan yang memuat citra
Pemilu;
diri, visi, misi, dan program.
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan, kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat
pendidikan sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab
tempat dimaksud dan hadir tanpa atribut Kampanye Pemilu
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut
selain dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang
bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada
peserta Kampanye.
Larangan & Sanksi

Larangan

Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023


Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan:

Pasal 72 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun 2023 a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah
Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah
Petugas Kampanye Pemilu dilarang melakukan Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah
kegiatan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud Konstitusi;
pada ayat (1) dan ayat (2). b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank
Indonesia;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat
sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural;
f. Aparatur Sipil Negara;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
h. kepala desa;
i. perangkat desa;
j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
Larangan & Sanksi
Larangan

Pasal 72A PKPU No. 20 Tahun 2023 4. Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan perguruan tinggi, yang meliputi:
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang: a. universitas;
1. Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 b. institut;
ayat (1) huruf h merupakan tempat yang digunakan untuk c. sekolah tinggi;
penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan d. politeknik;
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. e. akademi; dan/atau
f. akademi komunitas.
2. Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi: 5. Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan
a. gedung dilaksanakan pada Hari Sabtu dan/atau Hari Minggu.
b. halaman;
c. lapangan; dan/atau 6. Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat
d. tempat lainnya, pendidikan meliputi:
yang ditentukan oleh penanggung jawab fasilitas pemerintah. a. pertemuan terbatas; dan
b. pertemuan tatap muka.
3. Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72
ayat (1) huruf h meliputi: 7. Peserta Kampanye Pemilu di tempat pendidikan sebagaimana
a. gedung; dimaksud pada ayat (5) merupakan sivitas akademika yang
b. halaman; tidak dilarang ikut serta kegiatan Kampanye Pemilu
c. lapangan; dan/atau sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
d. tempat lainnya, undangan.
yang ditentukan oleh penanggung jawab fasilitas pemerintah.
Larangan & Sanksi
Larangan

Pasal 72B PKPU No. 20 Tahun 2023 Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023
Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan: Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan:
a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah
Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah
Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah
Konstitusi; Konstitusi;
b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan; b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank
Indonesia; Indonesia;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan
Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah; Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat
sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural; sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural;
f. Aparatur Sipil Negara; f. Aparatur Sipil Negara;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia; Republik Indonesia;
h. kepala desa; h. kepala desa;
i. perangkat desa; i. perangkat desa;
j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih. k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
Larangan & Sanksi

Sanksi

Pasal 76 PKPU No. 15 Tahun 2023


Dalam hal terbukti terjadi perbuatan melanggar ketentuan larangan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai
Pemilu dikenai sanksi sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur
mengenai Pemilu dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Penggunaan Sistem Informasi dalam
Pelaksanaan Kampanye
Sistem Informasi Kampanye dan Dana
Kampanye(SIKADEKA)
Penggunaan Alat Bantu

Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye

Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan
Pemasangan Alat Peraga Informasi Lokasi Kampanye
kepada Polri
Kampanye

• Dalam pelaksanaan • Melalui Aplikasi Peserta • Melalui Aplikasi Peserta


Kampanye Pertemuan Pemilu dapat menginfokan Pemilu dapat menginfokan
Terbatas, Pertemuan Tatap lokasi alat kampanye lokasi pelaksaanaan
Muka perlu untuk Pertemuan Terabtas dan kampanye Pertemuan
ditembuskan kepada Polri. Tatap Muka yang akan Terabtas dan Tatap Muka
Untuk membantu hal ditampilkan lewat yang akan ditampilkan
tersebut hal itu dapat Infopemilu.kpu.go.id lewat Infopemilu.kpu.go.id
dilakukan dengan
dikirimkan kepada Polri
melalui aplikasi SIKADEKA
Perubahan Pasca Putusan MK
Nomor 65/PUU-XXI/2023
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai