Istilah Definisi
Peserta Pemilu Partai Politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD
kabupaten/kota, perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan Pasangan Calon yang
diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
Pasangan Calon presiden dan Wakil Pasangan calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
Presiden (Paslon) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan.
Partai Politik Peserta Pemilu Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR,
anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota.
Kampanye Pemilu Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk
meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta
Pemilu.
Masa Tenang Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
Pasal 19
(1) Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
a. calon anggota DPD;
b. orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
c. organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
b. KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
(3) Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari
sebelum masa Kampanye Pemilu.
Petugas Kampanye
Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota
bertugas:
a. sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
PETUGAS kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang memfasilitasi
KAMPANYE PEMILU penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
ANGGOTA DPR, kabupaten/kota;
DPRD PROVINSI DAN b. menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD DPRD kabupaten/kota;
c. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
KABUPATEN/KOTA
dengan tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu,
{Pasal 18) Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu
anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota; dan/atau
d. menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota.
e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat media dalam jaringan
Peraga Kampanye;
a. Pertemuan terbatas
Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara diperbolehkan membawa atau menggunakan bendera, tanda
Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya, dengan gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
tembusan disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
Metode Kampanye
Pasal 31 ayat (2) Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
PKPU No. 15 Tahun 2023 15 Tahun 2023
2023 Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka yang
Pertemuan tatap di dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksnakaan di luar ruangan
muka dapat dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
dilaksanakan: a. jumlah peserta tidak melampaui kegiatan kunjungan ke pasar,
a. dalam ruangan kapasitas tempat duduk; dan tempat tinggal warga,
atau gedung b. Peserta dapat terdiri atas peserta komunitas warga, atau tempat
tertutup atau pendukung dan tamu undangan umum lainnya
terbuka;
b. di luar ruangan
c. Pertemuan
mellaui media
daring
Metode Kampanye
Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023
Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye Pemilu
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia tingkat daerah.
Metode Kampanye
i. Kegiatan lain
Pasal 70 PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 71 PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana (1) Alat Peraga Kampanye Pemilu dilarang
dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat dipasang pada tempat umum sebagai berikut:
ditempel dilarang ditempelkan di tempat
a. tempat ibadah;
umum sebagai berikut:
b. rumah sakit atau tempat pelayanan
a. tempat ibadah; kesehatan;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan c. tempat pendidikan, meliputi gedung
kesehatan; dan/atau halaman sekolah dan/atau
c. tempat pendidikan, meliputi gedung perguruan tinggi;
dan/atau halaman sekolah dan/atau d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
perguruan tinggi; e. Fasilitas tertentu milik pemeirntah; dan
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah; f. Fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
e. jalan-jalan protokol; ketertiban umum.
f. jalan bebas hambatan; (2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
h. taman dan pepohonan. dan huruf g termasuk halaman, pagar,
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada dan/atau tembok.
ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf g termasuk halaman, pagar,
dan/atau tembok.
Larangan & Sanksi
Pasal 72 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023 Pasal 72 ayat (4) PKPU No. 15 Tahun 2023
Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang:
Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang mengikutsertakan:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan
Indonesia; hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
Indonesia; b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
Pemilu yang lain; d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan Badan Usaha Milik
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat; Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
e. mengganggu ketertiban umum; e. pejabat negara bukan anggota Partai Politik yang menjabat sebagai pimpinan
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan di lembaga nonstruktural;
kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau f. Aparatur Sipil Negara;
Peserta Pemilu yang lain;
g. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat pendidikan; Indonesia;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda h. kepala desa;
gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan i. perangkat desa;
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta j. anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
Kampanye. k. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
Dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye. KPU akan menggunakan alat bantu yang
diharapkan akan mempermudah pelaksanaan dan memperluas jangkauan kampanye
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu. Berikut adalah beberapa fungsi SIKADEKA dalam
pelaksanaan Kampanye
Informasi Lokasi
Melakukan Pemberitahuan
Pemasangan Alat Peraga Informasi Lokasi Kampanye
kepada Polri
Kampanye