KOTA BANDUNG
Pelaksanaan Kampanye
Pemilihan Umum 2024
Kepentingan
Tertib Umum
Terbuka
Efektif Efisien
Ruang Lingkup Kampanye
1) Kampanye Presiden dan Wakil Presiden; dan
2) Kampanye Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Ketentuan Umum
1) Diselenggarakan di seluruh wilayah NKRI;
2) Secara serentak oleh Peserta Pemilu sesuai dengan jenis Pemilu pada tahapan
Kampanye sesuai PKPU yang mengatur mengenai tahapan dan Jadwal Pemilu;
3) Parpol Peserta Pemilu dapat melaksanakan Kampanye untuk Pemilu Anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
4) Calon Anggota DPD tidak dapat melaksanakan Kampanye untuk Pemilu Anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
5) Peserta Pemilu mempunyai hak, kesempatan, dan perlakuan yang adil dan setara.
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada
a. pertemuan terbatas; umum;
b. pertemuan tatap muka dan dialog;
h. debat Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden;
Pertemuan pada POLRI sesuai dengan tingkatannya, dengan tembusan disampaikan kepada KPUdan Ba
waslu sesuai tingkatannyasesuai dengan tingkatannya;
2. Dalam hal pertemuan terbatas dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu) kabupaten
/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye Pemilu menyampaikan pemberitahuan
Terbatas tertulis kepada POLRI tingkat daerah.
3. Pemberitahuan tertulis pertemuan terbatas disampaikan juga salinannya kepada:
a. KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota; dan
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota, sesuai dengan tingkatannya
4. Pemberitahuan mencakup informasi: Hari, tanggal, jam, tempat, Pelaksana Kampanye Pemilu
dan/atau tim Kampanye Pemilu, nama pembicara dan tema materi, jumlah peserta yang
diundang, penanggung jawab; dan tautan.
5.Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas hanya dapat membawa, menggunakan,
memasang, dan/atau menyebarkan: bendera, tanda gambar, atau atribut Peserta Pemilu
dan/atau bahan Kampanye Pemilu.
6.Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan terbatas hanya diperbolehkan membawa
atau menggunakan bendera, tanda gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu.
1. Peserta Pemilu dapat melaksanakan pertemuan tatap muka secara interaktif.
2. Pertemuan tatap muka dapat dilaksanakan di dalam ruangan atau gedung tertutup atau
terbuka . di luar ruangan atau pertemuan melalui Media Daring.
3. Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan di dalam ruangan atau gedung tertutup atau
terbuka dilaksanakan dengan ketentuan:
a. jumlah peserta tidak melampaui kapasitas tempat duduk; dan
b. peserta dapat terdiri atas peserta pendukung dan tamu undangan.
4. Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan di luar ruangan dapat dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan kunjungan ke pasar, tempat tinggal warga, komunitas warga, atau
tempat umum lainnya.
5. Pertemuan melalui Media Daring dpt dilaksanakan melalui aplikasi pertemuan tatap muka
virtual.
Pertemuan 1. Petugas Kampanye Pemilu pertemuan tatap muka harus menyampaikan pemberitahuan
tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan tingkatannya.
Tatap Muka 2. Dalam hal pertemuan tatap muka dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye Pemilu menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia tingkat daerah.
3. Pemberitahuan tertulis pertemuan tatap muka) disampaikan juga salinannya kepada KPU
dan Bawaslu sesuai tingkatannya
4. Pemberitahuan mencakup informasi: Hari, tanggal, jam. Tempat, Pelaksana Kampanye
Pemilu dan/atau tim Kampanye Pemilu, jumlah peserta yang diundang; nama pembicara,
tema materi Kampanye Pemilu, penanggung jawab; dan tautan.
5. Petugas Kampanye Pemilu pertemuan tatap muka dapat memasang alat peraga
Kampanye Pemilu di halaman gedung atau tempat pertemuan. atau
menggunakan bendera, tanda gambar, atribut, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
.
1.Lokasi milik pemerintah yang diperbolehkan/tidak
diperbolehkan
▪ 2019 Gedung yang tidak diperbolehkan untuk diguna
kan GOR Lodaya, Gor Bandung Jl. Jakarta, GBLA
▪ 2024
Lokasi Kampanye P
ertemuan terbatas
dan tatap muka
✓ Pelaksana Kampanye Pemilu harus mendaftarkan akun resmi Media Sosial kepada:
Media a. KPU, untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta Pemilu
anggota DPR;
b. KPU Provinsi, untuk Peserta Pemilu anggota DPD dan anggota DPRD provinsi;
c. KPU Kabupaten/Kota, untuk Peserta Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
Sosial ✓ Pendaftaran akun Media Sosial dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum masa
Kampanye Pemilu.
✓ Formulir Pendaftaran akun Media Sosial kepada KPUsesuai dengan tingkatannya.
✓ Formulir Pendaftaran akun Media Sosial disampaikan juga salinannya kepada:
Bawaslu, POLRI sesuai dengan tingkatannya; dan kementerian yang menyele
nggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika
✓ Pelaksana Kampanye Pemilu harus melakukan penutupan akun resmi
Media Sosial pada Hari terakhir masa Kampanye Pemilu.
1) Iklan Kampanye Pemilu dapat dilakukan oleh Peserta Pemilu di media massa cetak,
dan Media Daring, Media Sosial, dan Lembaga Penyiaran dalam bentuk iklan
komersial dan/atau iklan layanan untuk Masyarakat.
2) Iklan Kampanye Pemilu dapat berupa tulisan, suara, gambar; dan/atau gabungan
antara tulisan dan suara dan/atau suara dan gambar.
3) Gabungan antara tulisan dan suara dan/atau suara dan gambar bersifat naratif, grafis
, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat
penerima pesan.
4) Batas maksimum pemasangan IKP di Lembaga Penyiaran secara kumulatif sebanyak
a. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 30 (tiga puluh) detik untuk setiap stasiun t
elevisi setiap Hari untuk iklan di televisi; dan
b. 10 (sepuluh) spot berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik untuk setiap stasiu
Media Cetak, n radio setiap Hari untuk iklan di radio.
5) Batas maksimum pemasangan IKP di media massa cetak, Media Daring, dan Media
Media Cetak,
1) Media massa cetak, Media Daring, dan Media Sosial wajib memberikan
Elektronik kesempatan yang sama kepada Peserta Pemilu dalam pemuatan dan
penayangan iklan Kampanye Pemilu.
dan Online 2) Selain media massa cetak, Media Daring, dan Media Sosial Lembaga
(Iklan Kampanye Pemilu) Penyiaran harus memberikan kesempatan yang sama kepada Peserta
Pemilu dalam pemuatan dan penayangan iklan Kampanye Pemilu.
3) Media massa cetak, Media Daring, Media Sosial, dan Lembaga
wajib mematuhi kode etik periklanan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. Peserta Pemilu dapat melakukan rapat umum
2. Tempat pelaksanaan rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. lapangan;
Rapat Umum b. stadion;
c. alun-alun; atau
d. tempat terbuka lainnya.
3. Pelaksanaan rapat umum harus memperhatikan daya tampung tempat
4. Rapat umum dimulai pukul 09.00 dan berakhir paling lambat pukul 18.00 waktu setempat
dengan menghormati Hari dan waktu ibadah di daerah setempat.
Lokasi Kampanye
Rapat Umum
Larangan Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendi
dikankecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan sepa
Kampanye njang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan h
adir tanpa atribut Kampanye Pemilu;;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari
tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta
Kampanye Pemilu.
PKPU Nomor 20 Tahun 2023
1a) Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang dikecualikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h digunakan sepanjang
tidak mengakibatkan fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan terg
anggu fungsi atau peruntukannya, serta tidak melibatkan anak.
Larangan 1b) Atribut Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf h merupakan alat dan/atau perlengkapan yang memuat citra
diri, visi, misi, dan program.
Kampanye 2) Pelaksana Kampanye Pemilu, peserta Kampanye Pemilu, dan tim
Kampanye Pemilu dilarang menggunakan fasilitas gedung
perwakilan pemerintah di luar negeri
➢ Pelaksana Kampanye Pemilu dan/atau tim Kampanye Pemilu dalam
kegiatan Kampanye Pemilu dilarang mengikutsertakan:
a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah
Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah
Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah
Konstitusi;
b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank
Larangan Indonesia;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan badan
usaha milik negara/badan usaha milik daerah;
Kampanye e. pejabat negara bukan anggota partai politik yang menjabat
sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural;
Pejabat negara, pejabat daerah, f. Aparatur Sipil Negara;
aparatur sipil negara, pejabat
struktural, dan pejabat fungsional,
g. prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian
kepala desa/lurah atau sebutan Negara Republik Indonesiah. kepala desa;
lain dilarang membuat keputusan h. perangkat desa;
dan/atau tindakan yang i. anggota badan permusyawaratan desa; dan
menguntungkan atau merugikan j. warga negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
salah satu Peserta Pemilu. ❖ Setiap orang sebagaimana diatas dilarang ikut serta
sebagai Pelaksana Kampanye Pemilu dan tim Kampanye
Pemilu..
PKPU Nomor 20 Tahun 2023
➢ Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1)
huruf h merupakan tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan
pemerintahan di lingkungan kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah.
➢ Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1)
huruf h merupakan perguruan tinggi, yang meliputi: Universitas, instit
ute, sekolah tinggi, politeknik, akademi; dan/atau akademi komunitas.
➢ Fasilitas pemerintah dan Tempat Pendidikan sebagaimana
dimaksud diatas meliputi: Gedung, halaman, lapangan; dan/atau tem
pat lainnya yang ditentukan oleh penanggung jawab fasilitas pemerin
Larangan ➢
tah/penanggung jawab tempat pendidikan
Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dila
ksanakan pada Hari Sabtu dan/atau Hari Minggu.
Kampanye ➢ Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidi
kan meliputipertemuan terbatas; dan pertemuan tatap muka.
➢ Peserta Kampanye Pemilu di tempat pendidikan merupakan sivitas a
kademika yang tidak dilarang ikut serta kegiatan Kampanye Pemilu
sebagaimana diatu
PKPU Nomor 20 Tahun 2023
➢ Petugas Kampanye Pemilu menyampaikan permohonan izin kegiatan Kampanye
Pemilu kepada penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.
➢ Penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dalam
memberikan izin kegiatan Kampanye Pemilu harus menerapkan prinsip adil,
terbuka, dan proporsional, serta tidak berpihak kepada salah satu Peserta Pemilu.
➢ Penanggung jawab tempat pendidikan sebagaimana dimaksud meliputi:
a. rektor pada universitas dan institut;
b. ketua pada sekolah tinggi; dan
c. direktur pada politeknik, akademi, dan akademi komunitas.
➢ Izin dari penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan berupa
surat izin, paling sedikit memuat informasi: Hari, tanggal, jam, tempat kegiatan,
metode Kampanye Pemilu, tema materi Kampanye Pemilu; dan Peserta Pemilu.
➢ Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah memberikan izin, petugas
Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya kepada kementerian yang menyele
Larangan nggarakan urusan pemerintahan dalam negeri paling lambat 1 (satu) Hari
sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
➢ Dalam hal penanggung jawab tempat pendidikan dan fasilitas pemerintah
Kampanye memberikan izin, petugas Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya kepada
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan
atau kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama
paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
➢ Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan
memberikan izin petugas Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya paling
lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada: KPU,
Bawaslu; dan POLRI sesuai tingkatannya
❖ Pejabat negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara pejabat struktural
dan pejabat fungsional, dan aparatur sipil negara lainnya dilarang
mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
Peserta Pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa Kampanye.
❖ Larangan sebagaimana diatas meliputi pertemuan, ajakan, imbauan,
seruan, atau pemberian barang kepada aparatur sipil negara dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.