Anda di halaman 1dari 36

PANDUAN PENGAWASAN

TAHAPAN KAMPANYE

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil


Bupati Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahapan kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada Tahun 2020 yang berdasarkan PKPU Nomor 5
Tahun 2020 Perubahan Ketiga atas PKPU Nomor 15 Tahun 2019, Tentang Tahapan
Program, Jadwal dan Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan dan atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun
2020. Jadwal Pelaksanaan
kampanye oleh peserta
Pemilihan dilaksanakan pada
periode 26 September 2020
sampai dengan 5 Desember
2020. PKPU Nomor 4 tahun
2017 Tentang Kampanye
Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan/ atau Wakil Wali Kota sebagaimana
telah diubah dengan PKPU Nomor 11 Tahun 2020 mengatur tentang penyelenggaraan
tahapan kampanye, bagi penyelenggara Pemilihan dan Peserta Pemilihan. PKPU
Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua atas PKPU Nomor 6 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Pemilihan Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Nonalam
Covid-19
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2017
Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan
Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota, dan Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pengawasan, Penanganan
Pelanggaran dan Penyelesaisan Sengketa Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan
dalam Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
mengamanatkan Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota untuk
melakukan pengawasan pada seluruh tahapan dalam kampanye. Guna melancarkan
tugas pengawasan maka perlu disusun pedoman bagi jajaran Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota panduan pengawasan tahapan kampanye pada
Pemilihan Serentak lanjutan Tahun 2020.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


B. Tujuan
Panduan Pengawasan Kampanye ini dususun dengan tujuan sebagai panduan dan
tata laksana tentang pelaksanaan Tahapan Kampanye kepada jajaran Pengawas
Pemilihan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Panduan Pengawasan Kampanye ini, meliputi:
BAB I : Ketentuan Umum;
BAB II : Pelaksanaan Pengawasan Kampanye;
BAB III : Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dan Pelaporan.
BAB IV : Larangan dan Sanksi dalam Kampanye; dan
BAB V : Lampiran Formulir Model A dan Alat Kerja Pengawasan

BAB I
KETENTUAN UMUM
a. Definisi dan Istilah
Dalam Panduan Pengawasan Kampanye ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali
Kota dan Wakil Wali Kota yang selanjutnya disebut Pemilihan adalah pelaksanaan
kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan
Wakil Wali Kota secara langsung dan demokratis.
2. Kampanye Pemilihan yang selanjutnya disebut Kampanye adalah kegiatan untuk
meyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program calon Gubernur
dan calon Wakil Gubernur, calon Bupati dan calon Wakil Bupati, serta calon Wali
Kota dan calon Wakil Wali Kota.
3. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama-sama
dengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan
Calon atau oleh Pasangan Calon Perseorangan yang didaftarkan ke KPU Provinsi
atau KPU Kabupaten/Kota.
4. Relawan adalah kelompok orang yang melakukan kegiatan/aktivitas untuk
mendukung Pasangan Calon tertentu secara sukarela dalam Pemilihan.
5. Pihak Lain adalah orang-seorang atau kelompok yang melakukan kegiatan
Kampanye untuk mendukung Pasangan Calon.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


6. Penghubung Pasangan Calon adalah tim yang ditugaskan oleh Pasangan Calon
untuk menjadi penghubung atau membangun komunikasi antara Pasangan Calon
dan/atau Tim Kampanye dengan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
7. Petugas Kampanye adalah seluruh petugas yang memfasilitasi penyelenggaraan
Kampanye yang dibentuk oleh Tim Kampanye dan didaftarkan kepada KPU
Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya.
8. Peserta Kampanye adalah anggota masyarakat atau Warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat sebagai Pemilih.
9. Bahan Kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi,
program Pasangan Calon, simbol, atau tanda gambar yang disebar untuk keperluan
Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Pasangan Calon
tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan
dibiayai sendiri oleh Pasangan Calon.
10. Alat Peraga Kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi,
misi, dan program Pasangan Calon, simbol, atau tanda gambar Pasangan Calon
yang dipasang untuk keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang
memilih Pasangan Calon tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau
KPU/KIP Kabupaten/Kota yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
dan dibiayai sendiri oleh Pasangan Calon.
11. Iklan Kampanye adalah penyampaian pesan Kampanye melalui media cetak dan
elektronik berbentuk tulisan, gambar, animasi, promosi, suara, peragaan,
sandiwara, debat, dan bentuk lainnya yang dimaksudkan untuk memperkenalkan
Pasangan Calon atau meyakinkan Pemilih memberi dukungan kepada Pasangan
Calon, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota
yang yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
12. Iklan Kampanye di Media Sosial adalah penyampaian pesan Kampanye melalui
Media Sosial yang dibiayai sendiri oleh Pasangan Calon.
13. Iklan Kampanye di Media Daring adalah penyampaian pesan Kampanye melalui
Media Daring yang dibiayai sendiri oleh Pasangan Calon.
14. Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye adalah penyampaian berita atau informasi
yang dilakukan oleh media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran yang
berbentuk tulisan, gambar, video atau bentuk lainnya mengenai Pasangan Calon,
dan/atau kegiatan Kampanye.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


15. Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan
hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan
berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
16. Lembaga Penyiaran Swasta adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan
hukum Indonesia, yang bidang usahanya khusus menyelenggarakan siaran radio
atau siaran televisi.
17. Media Sosial adalah platform berbasis internet yang bersifat dua arah yang
sifatnya gratis dan terbuka bagi siapa saja, yang memungkinkan para penggunanya
berinteraksi, berpartisipasi, berdiskusi, berkolaborasi, berbagi, serta menciptakan
konten berbasis komunitas.
18. Media Dalam Jaringan yang selanjutnya disebut Media Daring adalah segala
bentuk platform media dalam jaringan internet atau online yang memiliki tautan,
konten aktual secara multimedia, atau fasilitasi pertemuan virtual dengan
menggunakan teknologi informasi.
19. Hari adalah hari kalender.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


b. Kalender Pengawasan Kampanye
No. Pengawasan Tahapan Kampanye Jadwal
Awal Akhir

1. Pelaporan Hasil Pengawasan 4 September 2020 25 September 2020


Pendaftaran Tim Kampanye dan
LO/Penghubung dan Petugas Kampanye

2. Pelaporan Hasil Pengawasan Kampanye


di Media Sosial, Pemasangan Alat
Peraga Kampanye, Penyebaran Bahan
Kampanye, Bansos, Iklan dan Kegiatan 24 September 2020 26 September 2020
kampanye Lainnya yang dilakukan Bakal
Calon Sebelum Masa Kampanye dimulai

3. Pertemuan terbatas, pertemuan tatap


muka dan dialog, penyebaran bahan
kampanye kepada umum, pemasangan 26 September 2020 5 Desember 2020
alat peraga, dan/atau kegiatan lain
4. Debat publik/terbuka antar Pasangan 26 September 2020 5 Desember 2020
Calon
5. Kampanye melalui media masa, cetak 22 November 2020 5 Desember 2020
dan elektronik
6. Masa tenang dan pembersihan alat 6 Desember 2020 8 Desember 2020
peraga kampanye

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN KAMPANYE

Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota dalam melakukan pengawasan tahapan


Kampanye memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Tata Cara Pengawasan
1. Penyusunan Rencana Pengawasan
Dalam menyusun rencana
pengawasan, pengawas pemilihan
berpedoman pada tahapan
penyelenggaran kampanye yang
telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Kegiatan
penyusunan rencana pengawasan
antara lain:
1) Melakukan koordinasi kepada
para pihak dalam persiapan
pengawasan pelaksanaan
kampanye;
2) Menyusun jadwal pengawasan
pelaksanaan kampanye;
3) Mengindentifikasi adanya potensi kerawanan dalam pelaksanaan kampanye;
4) Mengidentifikasi kendala atau hambatan yang akan dihadapi dalam proses
pengawasan; dan
5) Melakukan pembagian tugas dalam melakukan pelaksanaan pengawasan
kampanye;
2. Kegiatan Pengawasan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan pengawasan kampanye, sebagai
berikut:
1) Melakukan segala bentuk pencegahan dan sosialisasi terhadap hal-hal yang
dilarang dalam pelaksanaan tahapan kampanye kepada pasangan calon;
2) Melakukan pengawasan secara langsung, analisis dokumen dan investigasi;
3) Pengawas pemilihan melengkapi diri dengan: identitas pengawas Pemilihan, alat
rekam, Form A (kegiatan hasil pengawasan) alat kerja pengawasan;
4) Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam penerapan pencegahan COVID-19;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


5) Menuangkan laporan hasil pengawasan dalam Form A dan alat kerja pengawasan
kampanye;
6) Melakukan investigasi terhadap hasil pengawasan jika diperlukan;
7) Menindaklanjuti temuan dugaan pelanggaran; dan
8) Melaporkan hasil pengawasan secara berjenjang.
B. Pelaksanaan Pengawasan Metode Kampanye
1) Pendaftaran Tim Kampanye, Petugas Kampanye, Orang-Seorang/Relawan, Pihak
Lain/Relawan, Akun Media Sosial dan Pergantian Tim Kampanye
❖ Teknis Pengawasan
1. Memastikan Kepatuhan waktu pendaftaran dan prosedur pendaftaran;
2. Memastikan tatacara pelayanan yang diberikan oleh KPU sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan menggunakan standar protokol
COVID-19;
3. Mendapatkan salinan berkas pendaftaran;
4. Melakukan analisis dokumen formulir pendaftaran;
5. Memastikan nama-nama yang ada dalam daftar tim kampanye bukan berasal
dari pihak-pihak yang dilarang;
6. Mendapatkan Salinan daftar nama-nama tim kampanye, jika terdapat
pergantian;
7. Mendapatkan Salinan daftar akun media sosial peserta pemilihan;
8. Memastikan akun media sosial yang didaftarkan tidak melebihi jumlah yang
telah ditentukan; dan
9. Menuangkan laporan hasil pengawasan dalam Form A dan alat kerja
pengawasan kampanye;
❖ Objek Pengawasan
1. Tatacara dan prosedur
2. Dokumen pendaftaran
3. Penerapan protokol COVID-19
❖ Kerawanan
1. Tidak mendapatkan salinan dokumen Tim Kampanye, Petugas Kampanye,
Orang-Seorang/Relawan, Pihak Lain/Relawan, Akun Media Sosial dan
Pergantian Tim Kampanye;
2. Terdapat nama-nama orang yang dilarang dalam peraturan perundang-
undangan;
3. Pendaftaran dilakukan setelah batas waktu pendaftaran selesai;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


4. Partai Politik atau gabungan Partai Polik dan Pasangan Calon atau Pasangan
Calon Perseorangan tidak mendaftarkan Tim Kampanye dan Penghubung,
Petugas Kampanye, Orang-Seorang, Relawan/Pihak Lain dan akun Medsos ke
KPU sesuai tingkatannya; dan
5. Pelanggaran Protokol COVID-19;
2) Pertemuan Tatap Muka dan Dialog
❖ Teknis Pengawasan
1. Pengawasan hal-hal yang dilarang dalam pelaksanaan kampanye sebagaimana
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
2. Mendapatkan jadwal, lokasi serta jumlah peserta dalam pelaksanaan
kampanye tatap muka dan dialog;
3. Pelaksanaan tatap muka dan dialog mematuhi standar protokol COVID-19;
4. Mendapatkan Salinan surat pemberitahuan kepolisian dengan mecakup
informasi hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, Tim Kampanye, jumlah peserta
yang diundang dan penanggung jawab terkait kampanye tatap muka dan
dialog;
5. Mendapatkan tautan/link/alamat url pelaksanaan kampanye tatap muka dan
dialog yang dilakukan melalui media dalam jaringan (daring);
6. Pihak-pihak yang dilarang dalam kegiatan kampanye diantaranya: pejabat
BUMN/BUMD, BUMDes, ASN, anggota Kepolisian Negara RI, dan anggota TNI,
kepala desa atau sebutan lain/lurah, perangkat desa;
7. Memastikan lokasi tatap muka dan dialog bukan tempat yang dilarang oleh
peraturan perundang-undangan;
8. Pengawas pemilihan memastikan jumlah peserta tidak melampaui batas
jumlah maksimal dan mematuhi protokol kesehatan;
9. Memastikan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil
Walikota, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi atau Kabupaten/Kota, pejabat
Negara lainnya, atau pejabat daerah yang ikut kegiatan Kampanye memiliki
surat izin kampanye;
10. Memastikan tidak terdapat penggunaan anggaran, program dan fasilitas
negara;
11. Memastikan aktifitas tatap muka dan dialog tidak melanggar ketentuan
peraturan perundang – undangan; dan
12. Menuangkan laporan hasil pengawasan dalam Form A dan alat kerja
pengawasan kampanye;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


❖ Objek Pengawasan
1. Jadwal, lokasi dan jumlah peserta kampanye tatap muka dan dialog;
2. Surat izin pemberitahuan kepolisian;
3. Tautan/link/alamat url kegiatan kampanye tatap muka dan dialog yang
dilakukan melalui media dalam jaringan (media daring);
4. Larangan dalam kampanye yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan;
5. Pelaksana dan peserta kampanye dan pihak-pihak yang dilarang dalam
kegiatan kampanye;
6. Atribut dan Alat Peraga Kampanye yang hanya berkaitan dengan Pasangan
Calon;
7. Penggunaan program dan fasilitas Negara;
8. Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota,
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi atau Kabupaten/Kota, pejabat Negara
lainnya, atau pejabat daerah yang ikut kegiatan Kampanye memiliki surat izin
kampanye;
9. Kegiatan aktivitas tatapmuka dan dialog dalam bentuk daring dan tatap muka;
dan
10. Penerapan protokol COVID-19;
❖ Kerawanan
1. Lokasi tatap muka dan dialog di tempat yang dilarang;
2. Tidak terdapat surat pemberitahuan kepolisian;
3. Tautan kegiatan kampanye yang dilakukan melalui media dalam jaringan
(daring) invalid atau tidak dapat diakses;
4. Pelaksana dan peserta kampanye terdapat pihak-pihak yang dilarang;
5. Terdapat atribut dan Alat Peraga Kampanye yang tidak berkaitan dengan
Pasangan Calon;
6. Penggunaan anggaran, program dan fasilitas Negara;
7. Tidak memiliki izin kampanye bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil
Bupati, Walikota, Wakil Walikota, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi atau
Kabupaten/Kota, pejabat Negara lainnya, atau pejabat daerah yang mengikuti
kegiatan kampanye;
8. Jumlah peserta melebihi kapasitas ruangan; dan
9. Pelanggaran protokol COVID-19;
3) Pertemuan Terbatas

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


❖ Teknis Pengawasan
1. Mendapatkan jadwal dan lokasi pelaksanaan kampanye pertemuan terbatas;
2. Pengawasan hal-hal yang dilarang dalam pelaksanaan kampanye sebagaimana
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
3. Memastikan pelaksanaan pertemuan terbatas mematuhi standar protokol
COVID-19;
4. Mendapatkan Salinan surat pemberitahuan kepolisian dengan mecakup
informasi hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, Tim Kampanye, jumlah peserta
yang diundang dan penanggung jawab terkait kampanye tatap muka dan
dialog;
5. Mendapatkan Tautan/link/alamat url pelaksanaan kampanye pertemuan
terbatas yang dilakukan melalui media dalam jaringan (daring);
6. Memastikan lokasi kampanye pertemuan terbatas bukan tempat yang dilarang
oleh peraturan perundang-undangan;
7. Memastikan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil
Walikota, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi atau Kabupaten/Kota, pejabat
Negara lainnya, atau pejabat daerah yang ikut kegiatan Kampanye memiliki
surat izin kampanye;
8. Pengawas pemilihan memastikan jumlah peserta tidak melampaui batas
jumlah maksimal dan mematuhi protokol kesehatan;
9. Penggunaan program dan fasilitas Negara;
10. Memastikan tidak terdapat penggunaan anggaran, program dan fasilitas
Negara
11. Pihak-pihak yang dilarang dalam kegiatan kampanye diantaranya: pejabat
BUMN/BUMD, BUMDes, ASN, anggota Kepolisian Negara RI, dan anggota TNI,
kepala desa atau sebutan lain/lurah, perangkat desa; dan
12. Menuangkan laporan hasil pengawasan dalam Form A dan alat kerja
pengawasan kampanye;
❖ Objek Pengawasan
1. Lokasi pertemuan terbatas;
2. Surat pemberitahuan kepolisian;
3. Tautan kegiatan kampanye pertemuan terbatas yang dilakukan melalui media
dalam jaringan (media daring);
4. Pelaksana dan peserta kampanye dan pihak-pihak yang dilarang dalam
kegiatan kampanye;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


5. Atribut dan Alat Peraga Kampanye yang hanya berkaitan dengan Pasangan
Calon;
6. Penggunaan anggaran, program dan fasilitas Negara;
7. Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota,
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi atau Kabupaten/Kota, pejabat Negara
lainnya, atau pejabat daerah yang ikut kegiatan Kampanye memiliki surat izin
kampanye;
8. Jumlah peserta melebihi kapasitas ruangan; dan
9. Penerapan protokol COVID-19;
❖ Kerawanan
1. Lokasi pertemuan terbatas di tempat yang dilarang;
2. Tidak terdapat surat pemberitahuan kepolisian;
3. Tautan kegiatan kampanye yang dilakukan melalui media dalam jaringan
(daring) invalid atau tidak dapat diakses;
4. Pelaksana dan peserta kampanye terdapat pihak-pihak yang dilarang;
5. Melakukan larangan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
6. Terdapat atribut dan Alat Peraga Kampanye yang tidak berkaitan dengan
Pasangan Calon;
7. Penggunaan fasilitas Negara;
8. Tidak memiliki izin kampanye bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil
Bupati, Walikota, Wakil Walikota, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi atau
Kabupaten/Kota, pejabat Negara lainnya, atau pejabat daerah yang mengikuti
kegiatan kampanye; dan
9. Pelanggaran protokol COVID-19;
4) Kampanye Debat Publik/Debat Terbuka
❖ Teknis Pengawasan
1. Memastikan pelaksanaan debat publik atau debat terbuka mematuhi standar
protokol COVID-19;
2. Mendapatkan jadwal dan lokasi pelaksanaan kampanye debat publik atau
debat terbuka;
3. Penyelenggaraan debat publik atau debat terbuka memberikan akses bagi
penyandang disabilitas;
4. Materi debat publik atau debat terbuka adalah visi dan misi Pasangan Calon
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


5. Memastikan moderator tidak memberikan komentar, penilaian dan kesimpulan
terhadap penyampaian materi debat dari setiap Pasangan Calon dan perlakuan
yang berimbang serta kesempatan yang sama kepada tiap Calon atau Pasangan
Calon;
6. Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota sebelum
pelaksanaan debat;
7. Memastikan pengawasan terhadap Pasangan Calon yang terbukti secara sah
menolak mengikuti debat publik atau debat terbuka;
8. Memastikan jumlah peserta tidak melampaui batas jumlah maksimal dan
mematuhi protokol kesehatan;
9. Memastikan Calon atau Pasangan Calon yang tidak mengikuti debat publik atau
debat terbuka dikarenakan sedang melaksanakan ibadah, karena alasan sakit
memberikan pemberitahuan bukti surat keterangan dari masing-masing
instansi yang berwenang kepada KPU sesuai tingkata paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum pelaksanaan debat dan karena alasan sakit mendadak serta
kecelekaan ditindaklanjuti melalui pemberitahuan secara tertulis oleh Tim
Kampanye kepada KPU sesuai tingkatan;
10. Memastikan kegiatan kampanye debat publik atau debat terbuka sesuai
dengan tata tertib yang disepakati; dan
11. Menuangkan laporan hasil pengawasan dalam Form A dan alat kerja
pengawasan kampanye;
❖ Objek Pengawasan
1. Jadwal dan lokasi atau tempat;
2. Materi debat public;
3. Netratlitas Moderator dan KPU sesuai tingkatan;
4. Calon atau Pasangan Calon dan Tim Kampanye;
5. Pihak-pihak yang hadir dan terundang bukan dari pihak-pihak yang dilarang;
6. Dokumen surat izin berhalanganl;
7. Tata tertib penyelenggaraan debat publik atau debat terbuka; dan
8. Penerapan protokol COVID-19;
❖ Kerawanan
1. Jadwal dan lokasi atau tempat yang tidak sesuai dengan ketentuan;
2. Materi debat bukan dari visi dan misi Calon atau Pasangan Calon;
3. Moderator dan/atau KPU tidak netral;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


4. Calon atau Pasangan Calon dan Tim Kampanye melakukan tindakan yang
dilarang;
5. Tidak terdapat dokumen surat izin dari Calon atau Pasangan Calon yang
berhalangan;
6. Materi debat yang bersifat rahasia terbuka/bocor; dan
7. Pelanggaran Tata Cara dan Pelanggaran protokol COVID-19;
5) Pemasangan Alat Peraga Kampanye
❖ Teknis Pengawasan
1. Terkait Alat Peraga Sosialisasi yg sudah dipasang sebelum masa kampanye,
melakukan himbauan pada saat masa penetapan Paslon kepada Bakal
Pasangan Calon baik yang petahana dan non petahana agar dapat menertibkan
APS tersebut secara mandiri dalam waktu 1 x 24 jam. Jika tidak dilakukan
secara mandiri, hal tersebut akan ditertibkan oleh Pengawas Pemilihan dengan
berkoordinasi kepada Satpol PP
2. Melakukan himbauan dan penertiban kepada Bakal Pasangan Calon petahana
terkait Banner atau Baliho dan lain-lain yang brsumber dr program pemerintah,
dan terdapat gambar petahana yg mencalonkan diri, untuk ditertibkan scara
mandiri atau oleh Pengawas Pemilihan dengan berkoordinasi kepada KPU dan
Satpol PP
3. Memastikan APK yang dibuat dan dipasang oleh KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota dalam hal desain, materi ukuran, jumlah dan jenis sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
4. Memastikan ketepatan waktu penyerahan Alat Peraga Kampanye yang
difasilitasi oleh KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota kepada Pasangan
Calon
5. Mendapatkan salinan surat keputusan penetapan jumlah maksimal Alat Peraga
Kampanye;
6. Mendapatkan salinan surat persetujuan tertulis dari KPU Provinsi, dan/atau
KPU Kabupaten/Kota untuk ukuran dan jumlah Alat Peraga Kampanye yang
dicetak oleh peserta pemilihan;
7. Mendapatkan salinan surat persetujuan dari KPU Provinsi, dan/atau KPU
Kabupaten/Kota untuk penggantian Alat Peraga Kampanye yang rusak;
8. Memastikan APK yang dibuat oleh pasangan calon tidak melebihi 200% dari
yang difasilitasi oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


9. Memastikan pengawasan terhadap penyerahan, pemasangan dan/atau
penayangan APK dari KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota kepada
Pasangan Calon;
10. mendapatkan salinan berita acara penyerahan Alat Peraga Kampanye dan
penetapan zona pemasangan;
11. melakukan patroli pengawasan dengan memeriksa alat peraga kampanye di
tempat-tempat yang dilarang dan diluar ketentuan peraturan perundang-
undangan;
12. Dalam hal ditemukan Alat Peraga Kampanye yang melanggar ketentuan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, Pengawas Pemilihan memberikan
rekomendasi penurunan dan pembersihan Alat Peraga Kampanye dan Bahan
Kampanye kepada pihak terkait;
13. Pengawas Pemilihan menertibkan Alat Peraga Kampanye diluar ketentuan
peraturan perundang-undangan dengan berkoordinasi kepada Satpol-PP;
14. Menuangkan laporan hasil pengawasan dalam Form A dan alat kerja
pengawasan kampanye;
❖ Objek Pengawasan
1. Ketepatan waktu penyerahan oleh KPU Provinsi, dan/atau KPU
Kabupaten/Kota kepada Pasangan Calon;
2. Ketepatan jumlah, jenis, desain dan materi yang difasilitasi oleh KPU Provinsi,
dan/atau KPU Kabupaten/Kota;
3. salinan surat keputusan penetapan jumlah maksimal Alat Peraga Kampanye;
4. salinan surat persetujuan tertulis dari KPU Provinsi, dan/atau KPU
Kabupaten/Kota untuk ukuran dan jumlah Alat Peraga Kampanye yang dicetak
oleh peserta pemilihan;
5. salinan surat persetujuan dari KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota
untuk penggantian Alat Peraga Kampanye yang rusak;
6. APK yang dibuat oleh pasangan calon;
7. alat peraga kampanye di tempat-tempat yang dilarang dan diluar ketentuan;
dan
8. Lokasi dan zona pemasangan;
❖ Kerawanan
1. Terlambatnya waktu penyerahan APK yang difasilitasi oleh KPU;
2. Tidak adanya dokumentasi terhadap penetapan, ukuran, jumlah, pergantian,
penambahan dan zona pemasangan Alat Peraga Kampanye;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


3. Desain, materi, ukuran dan jenis tidak sesuai dengan ketentua peraturan
perundang-undangan;
4. lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye di tempat yang dilarang;
5. perusakan Alat Peraga Kampanye oleh Peserta Pemilihan lain, masyarakat atau
oknum yang tidak bertanggung jawab; dan
6. APK yang dibuat oleh pasangan calon tidak melebihi 200% dari jumlah yang
difasilitasi oleh KPU;
6) Penyebaran Bahan Kampanye
❖ Teknis Pengawasan
1. Memastikan jenis dan bentuk bahan kampanye sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
2. Mendapatkan salinan Keputusan KPU sesuai tingkatan dalam hal penetapan
jumlah maksimal bahan kampanye;
3. Memastikan desain dan materi bahan kampanye sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
4. Mendapatkan salinan Keputusan KPU sesuai tingkatan dalam hal jumlah
penambahan bahan kampanye yang dicetak oleh Peserta Pemilihan;
5. Mendapatkan salinan persetujuan tertulis dari KPU sesuai tingkatan untuk
pencetakan bahan kampanye oleh Peserta Pemilihan;
6. Pencetakan bahan kampanye oleh Peserta Pemilihan mencakup yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan dan tidak melebihi maksimum harga
yang telah ditetapkan;
7. Memastikan penilaian bahan kampanye yang dikonversi dalam bentuk uang
dengan menanyakan dan membandingkan barang tersebut dengan batas
kewajaran harga pasar di daerah setempat;
8. Melakukan patroli pengawasan dengan memeriksa bahan kampanye yang di
tempel di tempat-tempat yang dilarang;
9. Penertibkan bahan Kampanye diluar ketentuan peraturan KPU dengan
berkoordinasi kepada pihak terkait;
10. Memastikan pengawasan penerapan protokol COVID-19 dalam penyebaran
bahan kampanye kepada umum;
❖ Objek Pengawasan
1. Jenis dan bentuk bahan kampanye yang dicetak;
2. Dokumen salinan keputusan dan persetujuan tertulis;
3. Desain dan materi bahan kampanye yang dibuat;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


4. Nilai konversi bahan kampanye tidak melebihi;
5. Penempelan bahan kampanye bukan ditempat yang dilarang; dan
6. Penerapan protokol COVID-19;
❖ Kerawanan
1. Jenis dan bentuk bahan kampanye yang dicetak tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
2. Tidak ada dokumen salinan keputusan dan persetujuan tertulis;
3. Desain dan materi bahan kampanye yang dibuat tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
4. Bahan kampanye yang dibagikan apabila dikonversi dalam bentuk uang,
melebihi nilai yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
5. Bahan kampanye ditempel di tempat-tempat yang dilarang; dan
6. Pelanggaran terhadap penerapan protokol COVID-19 dalam penyebaran bahan
kampanye kepada umum;

7) Iklan Kampanye di Media sosial Media Cetak, Massa, Elektronik dan Lembaga
Penyiaran Publik/Swasta
❖ Teknis Pengawasan
1. Melakukan himbauan terhadap pasangan calon terhadap ketentuan larangan
dalam iklan kampanye;
2. Memastikan jumlah penayangan iklan kampanye yang difasilitasi oleh KPU
sesuai yang diatur dalam peraturan;
3. Memastikan desain dan materi iklan kampanye yang difasilitasi oleh KPU sesuai
tingkatan tidak mencantumkan materi yang dilarang;
4. Memastikan durasi dan frekuensi iklan kampanye yang difasilitasi oleh KPU
sesuai tingkatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
5. Memastikan penyerahan desain dan materi iklan kampanye oleh peserta
pemilihan kepada KPU sesuai tingkatan tepat waktu;
6. Memastikan tidak terdapat iklan kampanye selain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
7. Melakukan pengawasan terhadap iklan kampanye dengan cara
mendokumentasikan jumlah iklan yang ditayangkan setiap harinya;
8. Melakukan koordinasi kepada tim gugus tugas pengawasan dan pemantauan
pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye melalui lembaga penyiaran,
perusahaan pers cetak dan Cyber Kepolisian;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


❖ Objek Pengawasan
1. Jumlah penayangan iklan kampanye;
2. Desain dan materi iklan kampanye;
3. Durasi dan frekuensi iklan kampanye;
4. Jenis iklan kampanye lainnya; dan
5. Iklan kampanye yang dilarang;
❖ Kerawanan
1. Jumlah penyangan iklan kampanye tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
2. Desain dan materi iklan kampanye tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3. Durasi dan frekuensi iklan kampanye tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
4. Terdapatnya jenis iklan kampanye lainnya yang dilarang
8) Media Sosial
❖ Teknis Pengawasan
1. Melakukan pengawasan terhadap akun resmi dan non resmi media sosial bila
melanggar kententuan kampanye yang dilarang, dengan membuka akun
tersebut secara berkala melihat aktivitas yang di posting dalam dinding media
social tersebut;
2. Melakukan pencatatan terhadap akun resmi dan non resmi media sosial yang
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang dilarang untuk
dikoordinasikan kepada pihak terkait;
3. Memastikan akun resmi media sosial Peserta Pemilihan telah didaftarkan
kepada KPU sesuai tingkatan paling lambat 1 (satu) hari sebelum masa
kampanye;
4. Memastikan desain dan materi kampanye di media sosial sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
5. Memastikan mendapatkan pendaftaran akun media sosial;
6. Pihak-pihak yang dilarang terlibat dalam kampanye;
7. Spot kegiatan kampanye ditempat-tempat yang dilarang;
8. Memastikan akun resmi media sosial yang telah didaftarkan ditutup oleh
Peserta Pemilihan paling lambat 1 (satu) hari setelah masa kampanye berakhir;
dan

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


9. Pengawasan iklan kampanye di media sosial sesuai dengan jumlah waktu yang
ditentukan;
❖ Objek Pengawasan
1. Akun resmi dan non resmi media sosial;
2. Desain dan materi;
3. Pendaftaran akun resmi;
4. Penutupan akun resmi;
5. Iklan kampanye di media sosial;
❖ Kerawanan
1. Tidak terdaftarnya akun resmi media sosial oleh Peserta Pemilihan;
2. Pihak-pihak yang dilarang terlibat dalam kampaye di media sosial;
3. Jumlah akun yang didaftarkan melebihi jumlah;
4. Desain dan materi kampanye di media sosial memuat unsur-unsur yang
dilarang;
5. Kampanye di media sosial mengandung hoaks, kampanye negative dan
kampanye hitam;
6. Akun resmi media sosial Peserta Pemilihan tidak ditutup;
7. Terdapat iklan kampanye di media sosial tidak sesuai dengan ketentuan;
9) Politik Uang
❖ Objek Pengawasan
1. Perorangan, Partai Politik atau gabungan partai Politik, pasangan calon dan/
atau tim kampanye, relawan dan perorangan; dan
2. Penggunaan anggaran dan program pemerintah;
❖ Kerawanan
1. Pembagian uang tunai;
2. Pembagian uang secara non tunai (Elektrik);
3. Pembagian sembako atau bibit/pupuk/ alat pertanian dan perikanan;
4. Pembagian bantuan sosial (dengan caradibungkus nama pejabat/calon);
5. Pembagian voucher;

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


BAB III
TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN DAN PELAPORAN

A. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Dalam melakukan pengawasan setiap tahapan Pemilihan, Pengawas Pemilihan


wajib menuangkan setiap kegiatan pengawasan dalam formulir model A. Apabila hasil
pengawasan yang dituangkan dalam formulir model A terdapat dugaan pelanggaran,
Pengawas Pemilihan dapat melakukan:

1. saran perbaikan, dalam hal terdapat kesalahan administratif oleh penyelenggara;


2. jika saran perbaikan tidak dilaksanakan maka dijadikan temuan dugaan
pelanggaran; atau
3. pencatatan sebagai temuan dugaan pelanggaran.
4. Dalam hal dugaan pelanganggaran dilakukan proses penanganan pelanggaran
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
B. Pelaporan

Pengawasan kampanye wajib melaporkan hasil rekapitulasinya kepada Bawaslu


secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya setiap minggunya dimulai dari
Pengawasan Kecamatan, dalam hal adanya laporan tautan online akan diminta
sewaktu-waktu kepada Bawaslu Kabupaten/Kota dan Bawaslu Provinsi.

C. Penutup

Demikian pedoman pengawasan kampanye, agar dapat dipedomani.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


BAB IV
LARANGAN DAN SANKSI KAMPANYE

No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/


Adminis
tratif
1 UU Pilkada dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) Setiap Orang Pidana
Pasal 69 huruf a bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau
mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang denda paling sedikit Rp600.000.00 (enam ratus ribu rupiah)
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; atau paling banyak Rp6.000.000.00 (enam juta rupiah).
Pasal 69 huruf b Setiap Orang Pidana
menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, Calon Gubernur, Calon
Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, Calon
Wakil Walikota, dan/atau Partai Politik;*)
Pasal 69 huruf c Setiap Orang Pidana
melakukan Kampanye berupa menghasut, memfitnah, mengadu domba
Partai Politik, perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat;
Pasal 69 huruf d Setiap Orang Pidana
menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada perseorangan, kelompok masyarakat
dan/atau Partai Politik;
Pasal 69 huruf e Setiap Orang Pidana
mengganggu keamanan, ketenteraman, dan ketertiban umum;
Pasal 69 huruf f. Setiap Orang Pidana
mengancam dan menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mengambil
alih kekuasaan dari pemerintahan yang sah;
Pasal 69 huruf g. dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) Setiap Orang Pidana
merusak dan/atau menghilangkan alat peraga Kampanye; bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
Pasal 69 huruf h. dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) Setiap Orang Pidana
menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah; bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
Pasal 69 huruf i. - peringatan tertulis walaupun belum menimbulkan Setiap Orang Administr
menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan; gangguan; dan/atau penghentian kegiatan Kampanye di asi dan/
tempat terjadinya pelanggaran atau di seluruh daerah atau
Pemilihan setempat jika terjadi gangguan terhadap Pidana
keamanan yang berpotensi menyebar ke daerah lain.
- dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
Pasal 69 huruf j. Setiap Orang Administr
melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalan kaki dan/atau dengan asi
kendaraan di jalan raya; dan/atau
Pasal 69 huruf k. dipidana dengan pidana penjara paling singkat 15 (lima Setiap Orang Administr
melakukan kegiatan Kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh belas) hari atau paling lama 3 (tiga) bulan dan/atau denda asi
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau dan/atau
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) Pidana
2. UU Pilkada dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) Pasangan Calon Pidana
Pasal 70**) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda
(1) Dalam Kampanye, Paslon dilarang melibatkan Pejabat BUMN/BUMD, paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau
ASN, Anggota POLRI, Anggota TNI, Kepala Desa/Lurah dan perangkat desa paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).
atau sebutan lain/ perangkat kelurahan
(2) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali kota dan Pasangan Calon
Wakil Wali kota, pejabat negara lainnya, serta pejabat daerah dapat ikut
dalam kampanye dengan mengajukan izin kampanye sesuai dengan

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
ketentuan peraturan perundang-undangan
(3) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali kota dan Pasangan Calon
Wakil Wali kota yang mencalonkan kembali pada daerah yang sama,
selama masa kampanye harus menjalani cuti diluar tanggungan negara dan
dilarang menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya
3 UU Pilkada dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) - Pejabat negara, pejabat Pidana
Pasal 71**) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda daerah, pejabat aparatur
(1) dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau sipil negara, anggota
atau merugikan salah satu pasangan calon. paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) TNI/POLRI, dan Kepala
Desa atau sebutan
lain/Lurah
- penjabat Gubernur atau
Penjabat Bupati/Wali kota
(2) dilarang melakukan penggantian (mutasi jabatan) pejabat 6 (enam) - pembatalan - Gubernur atau Wakil Administr
bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir - dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) Gubernur, Bupati atau asi
masa jabatan kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri. bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda Wakil Bupati, dan Wali kota dan/atau
paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau atau Wakil Wali kota Pidana
paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) - penjabat Gubernur atau
Penjabat Bupati/Wali kota
(3) dilarang menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang - pembatalan - Gubernur atau Wakil Administr
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah - dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) Gubernur, Bupati atau asi dan/
sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda Wakil Bupati, dan Wali kota atau
tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan pasangan paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau atau Wakil Wali kota Pidana
calon terpilih paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) - penjabat Gubernur atau
Penjabat Bupati/Wali kota
4 UU Pilkada - Sanksi Pembatalan sebagai pasangan calon, bagi - Pasangan Calon dan/atau Administr
Pasal 73**) Pasangan calon yang terbukti melakukan Tim Kampanye asi dan/
(1) dilarang menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya - dipidana dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga - setiap orang atau
untuk mempengaruhi penyelenggara Pemilihan dan/atau Pemilih. puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) - anggota partai politik Pidana

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
bulan dan denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua - relawan (pemberi
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 - pihak lainnya an sanksi
(satu milyar rupiah). administr
- asi tidak
menggug
urkan
sanksi
pidana)
5 PKPU 4 Tahun 2017 Moderator Debat Administr
Pasal 21 ayat (6) asi
dilarang memberikan komentar, penilaian dan kesimpulan terhadap
penyampaian materi debat dari setiap Pasangan Calon sebagaimana
dimaksud pada ayat (5).
6 PKPU 11 Tahun 2020 Perubahan atas PKPU 4 Tahun 2017 Apabila terbukti secara sah menolak mengikuti debat Pasangan Calon Administr
Pasal 22 ayat (1) publik atau debat terbuka antar-Pasangan Calon, Pasangan asi
dilarang menolak mengikuti debat publik atau debat terbuka antar Calon dikenai sanksi berupa:
pasangan calon a. diumumkan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota bahwa Pasangan Calon yang
bersangkutan menolak mengikuti debat publik atau debat
terbuka; dan
b. tidak ditayangkannya sisa Iklan Kampanye Pasangan
Calon yang bersangkutan yang difasilitasi oleh KPU
Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota terhitung
sejak Pasangan Calon tidak mengikuti debat publik atau
debat terbuka.
6 PKPU 4 Tahun 2017 Partai Politik atau Administr
Pasal 26 ayat (2) Gabungan Partai Politik, asi
Stiker sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i dilarang ditempel di Pasangan Calon dan/atau
tempat umum, meliputi: Tim Kampanye

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
a. tempat ibadah termasuk halaman;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
d.lembaga pendidikan (gedung dan sekolah);
e. jalan-jalan protokol;
f. jalan bebas hambatan;
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau
h. taman dan pepohonan.

7 PKPU 11 Tahun 2020 perubahan atas PKPU 4 Tahun 2017 - KPU Provinsi/KIP Aceh Administr
Pasal 29 ayat (3) atau asi
Desain dan materi Alat Peraga Kampanye yang difasilitasi atau yang dicetak - KPU/KIP Kabupaten/Kota
dan dipasang oleh Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 - Pasangan Calon
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilarang mencantumkan foto atau nama
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dan/atau pihak lain yang
tidak menjadi pengurus partai politik.
8 PKPU 4 Tahun 2017 - Pasangan Calon dan/atau Administr
Pasal 30 ayat (9) Tim Kampanye asi
Lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye dilarang berada di:
- tempat ibadah termsasuk halaman
- Rumah Sakit atau tempat pelayanan Kesehatan
- Gedung milik pemmerintah
- Lembaga Pendidikan (Gedung dan sekolah)
9 PKPU 4 Tahun 2017 Partai Politik atau Administr
Pasal 33 ayat (3) Gabungan Partai Politik, asi
Materi Iklan Kampanye dialrang mencantumkan foto atau nama presiden Pasangan Calon dan/atau
dan wakil presiden Republik Indonesia Tim Kampanye
10 PKPU 4 Tahun 2017 Peserta Kampanye Administr
Pasal 43 asi dan/

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
Peserta Kampanye dalam Kampanye Rapat umum dilarang melakukan atau
pawao kendaraan bermotor dan melanggar peraturan lalu lintas pidana
11 PKPU 4 Tahun 2017 Partai Politik atau Administr
Pasal 49 Gabungan Partai Politik, asi
Untuk kegiatan lainnya, dilarang memberikan door prize Pasangan Calon dan/atau
Tim Kampanye
12 PKPU 4 Tahun 2017 Pasangan Calon Administr
Pasal 51 ayat (3) asi
Pada masa tenang dilarang melaksanakan Kampanye dalam bentuk apapun

13 PKPU 4 Tahun 2017 media massa cetak, Administr


Pasal 54 ayat (4) elektronik, dan lembaga asi
Selama masa tenang, dilarang menyiarkan iklan, rekam jejak Partai Politik penyiaran
atau Gabungan Partai Politik, Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye,
atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan Kampanye yang
menguntungkan atau merugikan Pasangan Calon

14 PKPU 4 Tahun 2017 Partai Politik atau Administr


Pasal 55 ayat (3) Gabungan Partai Politik, asi
dilarang memanfaatkan lembaga penyiaran komunitas untuk kepentingan Pasangan Calon dan/atau
Kampanye Pasangan Calon tertentu Tim Kampanye
15 PKPU 4 Tahun 2017 Media massa cetak, media Administr
Pasal 59 ayat (1) massa elektronik dan asi
dilarang: lembaga penyiaran
a. menjual pemblokiran segmen;
b. pemblokiran waktu untuk Kampanye; dan/atau
c. menerima program sponsor dalam format atau segmen apapun yang
dapat dikategorikan sebagai Iklan Kampanye.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
Pasal 60
dilarang menayangkan Iklan Kampanye komersial selain yang difasilitasi
oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1).
16 PKPU 4 Tahun 2017 Sanksi Pidana Gubernur, Wakil Gubernur, Administr
Pasal 63 ayat (3) Pasal 187 ayat (3) UU Pemilihan/Pilkada Bupati, Wakil Bupati, asi dan/
Dilarang menggunakan fasilitas negara yang terkait dengan jabatannya Walikota, Wakil Walikota, atau
untuk kepentingan pemenangan dalam Pemilihan; dan menggunakan Anggota DPR. DPD, DPRD Pidana
kewenangan, program, dan kegiatan yang terkait dengan jabatannya, yang Provinsi atau (pemberi
menguntungkan atau merugikan Pasangan Calon lain di wilayah Kabupaten/Kota Provinsi an sanksi
kewenangannya dan di wilayah lain. atau Kabupaten/Kota, administr
Pasal 63 ayat (5) pejabat negara lainnya, asi tidak
Fasilitas negara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) atau pejabat daerah menggug
- sarana mobilitas, seperti kendaraan dinas meliputi kendaraan dinas urkan
pejabat negara dan kendaraan dinas pegawai, serta alat transportasi dinas sanksi
lainnya; pidana)
- gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan milik pemerintah, milik
pemerintah daerah, kecuali daerah terpencil, yang pelaksanaannya harus
memerhatikan prinsip keadilan; dan
- sarana perkantoran, radio daerah dan sandi/telekomunikasi milik
pemerintah daerah dan peralatan lainnya.

17 PKPU 11 Tahun 2020 Perubahan atas PKPU 4 Tahun 2017 Sanksi Pidana Gubernur, Wakil Gubernur, Administr
Pasal 64 ayat (3) Pasal 187 ayat (3) UU Pemilihan/Pilkada Bupati, Wakil Bupati, asi dan/
Selama Kampanye, dilarang: a. menggunakan fasilitas negara yang terkait Walikota, Wakil atau
dengan jabatannya; Walikotayang sedang Pidana
b.menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang terkait dengan enjabat dan mencalonkan (pemberi
jabatannya, yang menguntungkan atau merugikan Pasagan Calon lain di Kembali pada daerah yang an sanksi
wilayah kewenangannya dan di wilayah lain. sama dan sudah ditetapkan administr

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
sebagai Pasangan Calon asi tidak
Pasal 63 ayat (5) menggug
- sarana mobilitas, seperti kendaraan dinas meliputi kendaraan dinas urkan
pejabat negara dan kendaraan dinas pegawai, serta alat transportasi dinas sanksi
lainnya pidana)
- gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan milik pemerintah, milik
pemerintah daerah, kecuali daerah terpencil, yang pelaksanaannya harus
memerhatikan prinsip keadilan
- sarana perkantoran, radio daerah dan sandi/telekomunikasi milik
pemerintah daerah, dan peralatan lainnya
18 PKPU 4 Tahun 2017 Pemerintah, pemerintah Administr
Pasal 66 daerah, perangkat asi
dilarang melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah kecamatan, dan perangkat
satu Tim Kampanye dan/atau Petugas Kampanye. desa atau sebutan
lain/kelurahan, Tentara
Nasional Indonesia, dan
Kepolisian Negara Republik
Indonesia

19 PKPU 4 Tahun 2017 - dalam Pasal 74 PKPU 4 Tahun 2017, untuk pelanggaran -Pasangan Calon dan/atau Administr
Pasal 68 ayat (1) beririsan dengan Pasal 73 dalam Pasal 68 ayat (1) huruf a – I masuk dalam kategori Tim Kampanye asi dan/
(turunan Pasal 69 UU Pilkada) sanksi pidana, sedangkan huruf j dan k dikenai sanksi - setiap orang atau
Dalam Kampanye dilarang: administrasi berupa - anggota partai politik Pidana
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang - peringatan tertulis walaupun belum menimbulkan - relawan (pemberi
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. menghina seseorang, gangguan; dan/atau - pihak lainnya an sanksi
agama, suku, ras, golongan, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil - penghentian kegiatan Kampanye di tempat terjadinya administr
Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Pasangan Calon pelanggaran atau di suatu daerah yang dapat asi tidak
Walikota dan Wakil Walikota, dan/atau Partai Politik; mengakibatkan gangguan terhadap keamanan yang menggug
c. melakukan Kampanye berupa menghasut, memfitnah, mengadu domba berpotensi menyebar ke daerah Pemilihan lain urkan

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
Partai Politik, perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat; sanksi
d. menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan atau menganjurkan pidana)
penggunaan kekerasan kepada perseorangan, kelompok masyarakat
dan/atau Partai Politik;
e. mengganggu keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum;
f. mengancam dan menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mengambil
alih kekuasaan dari pemerintahan yang sah;
g. merusak dan/atau menghilangkan Alat Peraga Kampanye;
h. menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah dan pemerintah
daerah;
i. melakukan kegiatan Kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh
KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota;
j. menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan; dan
k. melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalan kaki dan/atau dengan
kendaraan di jalan raya.
20 PKPU 4 Tahun 2017 Ketentuan Pidana dalam Pasal 189*) UU Pilkada Partai Politik atau Pidana
Pasal 68 ayat (2) Gabungan Partai Politik,
Dalam kegiatan Kampanye dilarang melibatkan Pejabat BUMN/ BUMD, Pasangan Calon dan/atau
ASN, POLRI, TNI dan/atau Kades/Lurah/Perangkat desa Tim Kampanye
21 PKPU 4 Tahun 2017 Ketentuan Pidana dalam Pasal 189*) UU Pilkada Pejabat negara, pejabat Administr
Pasal 69 ayat (1) dan (2) daerah (termasuk Anggota asi dan
dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan DPRD Provinsi dan Anggota atau
atau merugikan salah satu Pasangan Calon DPRD Kabupaten/kota), Pidana
pejabat aparatur sipil
negara, anggota Tentara
Nasional
Indonesia/Kepolisian
Negara Republik Indonesia,
dan kepala desa atau

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
sebutan lain/lurah,
Penjabat Gubernur atau
Penjabat Bupati/ Wali Kota
22 PKPU 4 Tahun 2017 - Dalam hal Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Gubernur atau Wakil Administr
Pasal 69 ayat (3) Wakil Bupati, dan Wali kota atau Wakil Wali kota yang Gubernur, Bupati atau asi dan/
dilarang melakukan penggantian pejabat 6 (enam) bulan sebelum tanggal menjadi Pasangan Calon melanggar ketentuan Wakil Bupati, dan Wali kota atau
penetapan Pasangan Calon sampai dengan akhir masa jabatan kecuali sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), dikenai atau Wakil Wali kota Pidana
mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang menyelenggarakan sanksi pembatalan sebagai calon oleh KPU Provinsi/KIP (termasuk didalamnya
urusan pemerintahan dalam negeri. Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota. Penjabat Gubernur atau
PKPU 4 Tahun 2017 - Sanksi bagi Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Penjabat Bupati/ Wali
Pasal 69 ayat (4) Wakil Bupati, dan Wali kota atau Wakil Wali kota yang Kota)
dilarang menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang tidak menjadi Pasangan Calon diatur sesuai dengan
menguntungkan atau merugikan salah satu Pasangan Calon baik di daerah ketentuan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini,
sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum sesuai Ketentuan Pidana dalam Pasal 189*) UU Pilkada
tanggal penetapan Pasangan Calon sampai dengan penetapan Pasangan
Calon terpilih.
23 PKPU 4 Tahun 2017 Pasal 75 dan Pasal 76 PKPU 4 2017 Partai Politik atau Administr
Pasal 70 ayat (1) - perinbgatan tertulis Gabungan Partai Politik, asi
dilarang mencetak dan menyebarkan Bahan Kampanye selain dalam - perintah penarikan bahan kampoanye yang telah Pasangan Calon dan/atau
ukuran dan jumlah yang telah ditentukan disebarkan Tim Kampanye
- perintah penurunan Alat Peraga Kampanye dalam waktu
Pasal 70 ayat (2) 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam.
dilarang mencetak dan memasang Alat Peraga Kampanye selain dalam
ukuran, jumlah dan lokasi yang telah ditentukan oleh KPU Provinsi/KIP
Aceh atau KPU Kabupaten/Kota

Pasal 70 ayat (3)


dilarang memasang Iklan Kampanye di media massa cetak dan media
massa elektronik

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif

Pasal 70 ayat (4)


Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Wali kota
atau Wakil Wali kota yang menjadi Pasangan Calon dilarang memasang
Alat Peraga Kampanye yang menggunakan program pemerintah daerah
selama masa cuti kampanye
24 PKPU 4 Tahun 2017 Partai Politik atau Pidana
Pasal 71 ayat (1) dan (3) Gabungan Partai Politik,
dilarang menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya Pasangan Calon dan/atau
untuk memengaruhi Pemilih. Tim Kampanye
Biaya makan, minum, dan transportasi dilarang diberikan dalam bentuk
uang
28 PKPU 11 Tahun 2020 Sanksi Pidana Gubernur, Wakil Gubernur, Administr
Pasal 64 ayat (3) Pasal 187 ayat (3) UU Pemilihan/Pilkada Bupati, Wakil Bupati, asi dan/
Selama Kampanye, dilarang: Walikota, Wakil Walikota atau
a. menggunakan fasilitas negara yang terkait dengan jabatannya; dan yang menjadi Pasangan Pidana
b. menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang terkait dengan Calon (pemberi
jabatannya, yang menguntungkan atau merugikan Pasagan Calon lain di an sanksi
wilayah kewenangannya dan di wilayah lain. administr
asi tidak
menggug
urkan
sanksi
pidana)
29 PKPU 13 Tahun 2020 memberikan peringatan tertulis pada saat terjadinya Pasangan Calon, Partai Aadminis
Pasal 88 B ayat (1) pelanggaran oleh Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Politik atau Gabungan trasi
dilarang melakukan iring-iringan dan menghadirkan massa pendukung di Kabupaten/Kota. Partai Politik pengusul, Tim
dalam dan di luar ruangan pelaksanaan pengundian nomor urut Pasangan Apabila teguran tertulis yang diberikan tidak diindahkan Kampanye, dan/atau pihak
Calon. maka Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota lain

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


No. Aturan Larangan Dalam UU Pilkada/PKPU Sanksi Aktor/Pelaku Pidana/
Adminis
tratif
memberikan rekomendasi kepada KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota untuk mengenakan sanksi administrasi

30 PKPU 13 Tahun 2020 Peringatan tertulis dan/atau penghentian dan pembubaran Partai Politik atau Administr
Pasal 88 C ayat (1) kegiatan Kampanye di tempat terjadinya pelanggaran Gabungan Partai Politik, asi
dilarang melaksanakan kegiatan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal (dilakukan apabila peringatan tertulis tidak diindahkan Pasangan Calon, Tim
57 huruf g dalam bentuk: sejak 1 jam diterbitkan) Kampanye, dan/atau pihak
a. rapat umum; b. kegiatan kebudayaan berupa pentas seni, panen raya, lain
dan/atau konser musik; c. kegiatan olahraga berupa gerak jalan santai,
dan/atau sepeda santai; d. perlombaan; e. kegiatan sosial berupa bazar
dan/atau donor darah; dan/atau f. peringatan hari ulang tahun Partai
Politik.
PKPU 13 Tahun 2020 Peringatan tertulis dan/atau penghentian dan pembubaran Pasangan Calon, Partai Administr
Pasal 88 D kegiatan Kampanye di tempat terjadinya pelanggaran Politik atau Gabungan asi
Dilarang melanggar ketentuan dalam pencegahan dan pengendalian (dilakukan apabila peringatan tertulis tidak diindahkan Partai Politik pengusul,
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana dimaksud dalam Pasal sejak 1 jam diterbitkan) dan larangan melakukan kegiatan Penghubung Pasangan
58, Pasal 59, dan Pasal 60 Kampanye sebagaimana yang dilanggar selama 3 (tiga) Calon, Tim Kampanye,
hari berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi atau dan/atau pihak lain
Bawaslu Kabupaten/ Kota
PKPU 13 Tahun 2020 a. peringatan tertulis pada saat terjadinya pelanggaran; Partai Politik dan Administr
Pasal 88 E ayat (1) dan/atau b. peserta Kampanye yang sedang hamil atau Gabungan Partai Politik, asi
dilarang mengikutsertakan balita, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, dan menyusui dan orang lanjut usia, serta peserta Kampanye Pasangan Calon dan/atau
orang lanjut usia dalam kegiatan Kampanye yang dilakukan melalui tatap yang membawa balita dan anakanak diperintahkan untuk Tim Kampanye
muka secara langsung. tidak mengikuti kegiatan Kampanye melalui tatap muka
secara langsung.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


BAB V
FORMULIR MODEL A DAN ALAT KERJA PENGAWASAN

A. Formurlir Model A Pengawasan

Tata Cara Pengisian Formulir Model A dapat merujuk pada Surat Bawaslu RI
Nomor 0031/K.Bawaslu/PM.00.00/1/2020, Perihal Panduan Pengisian Formulir Model
A dan Pengawasan Pembentukan PPK, PPS dan KPPS dalam Pilkada 2020, tertanggal
13 Januari 2020. Tata Cara Pengisian Formulir Model A daring dapat merujuk pada
Surat Bawaslu RI Nomor 0103/K.Bawaslu/PM.00.00/1/2020, Perihal Panduan
Pengisian Formulir A Secara Daring, tertanggal 29 Januari 2020 Berikut lampiran
Formulir Model A berdasarkan Surat Bawaslu RI Nomor
0031/K.Bawaslu/PM.00.00/1/2020:

KOP1

FORMULIR MODEL A

LAPORAN HASIL PENGAWASAN PEMILIHAN

I DATA PENGAWAS

a. Nama/Tim Pengawas1 : …………………………..………………………………

b. Jabatan2 : Ketua atau Anggota Bawaslu Provinsi,


Bawaslu Kabupaten/Kota, Panitia
Pengawasan Pemilihan
Kecamatan/pegawai jajaran Sekretariat
Bawaslu Provinsi dan/atau Sekretariat
Bawaslu Kabupaten/Kota serta
Sekretariat Panitia Pengawasan
Pemilihan Kecamatan dan Pengawas
Pemilihan Kelurahan, Pengawas TPS

c. Alamat/Domisili3 : …………………………..………………………………

…………………………..………………………………

1 Penemu/Pelaksana Tugas/Pengawas Pemilu, dapat diisi lebih dari satu penemu/pelaksana.


2 Pilih salah satu, disesuaikan dengan Pengawas di masing-masing tingkatan
3 Alamat rumah/alamat kantor/domisili penemu.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


II KEGIATAN PENGAWASAN

a. Tahapan yang diawasi4 : …………………………..………………………………

b. Bentuk Pengawasan5 : a. Langsung b. Tidak


Langsung
(analisis,
investigasi)

c. Pihak yang diawasi6 : KPU/KPU Provinsi /KPU


Kabupaten/Kota /PPK /PPS /PPDP
/KPPS /Pasangan Calon /Tim Sukses
/Tim Kampanye/ Pelaksana
Kampanye/Pengurus Partai
Politik/Lainnya

d. : Hari :…………………..

Tanggal :…………………..

Bulan :……………………

Tahun :…………………..

Waktu/Jam : (00.00 s/d 00.00)

Tempat/Lokasi :…………………

III URAIAN HASIL PENGAWASAN7:

…………………….………………………………………………..……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

IV DUGAAN PELANGGARAN8 a.: Ada b. Tidak ada

V INFORMASI DUGAAN PELANGGARAN9:

a. Tempat Kejadian : …………………………..………………

4 Tahapan/Sub Tahapan Pemilu/Pilkada yang diawasi.


5 Pilih salah satu
6 Pilih salah satu, sesuai dengan pihak yang diawasi.
7 Uraikan hasil Pengawasan Pemilu dan tindakan pencegahan dengan memenuhi informasi apa,

siapa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana.


8 Pilih salah satu, sesuaikan dengan ada atau tidaknya dugaan pelanggaran
9 Diisi bila hasil pengawasan menunjukkan adanya dugaan pelanggaran.

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


b. Waktu Kejadian10 : …………………………..………………

c. Nama Pelaku : …………………………..………………

d. Status Pelaku11 : …………………………..………………

VI URAIAN DUGAAN PELANGGARAN12:

………………………………..…………………………………………………………………..………………………………………………
…………………………..………………………..………………………………………………………………………………………………
……………………..…………………………………………………………………………………..…………………………………………
………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………….

VII SAKSI-SAKSI

a. Saksi I : ...................................................................

b. Saksi II : ……………………………………………

VIIIIII B U K T I P E N D U K U N G 13

a. …………………………….…………………………….………………

b. …………………………….…………………………….………………

………, ............................, 20...…..14

Pengawas15,

(…………………………..)16

10 Menyebutkan kapan/waktu kejadian berlangsung.


11KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota/PPK/PPS/PPDP/KPPS/Pasangan Calon/Tim
Sukses/Tim Kampanye/Pelaksana Kampanye/Pengurus Partai Politik/Lainnya
12 Uraian dugaan pelanggaran memenuhi unsur 5 W 1 H
13 Keterangan/Informasi dalam bentuk fisik/non fisik/audio/video sebagai alat/barang pembuktian

atas dugaan pelanggaran.


14 Tempat/ Tanggal/Bulan/Tahun
15 Pengawas sesuai tingkatan, Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi/ Bawaslu Kabupaten/Kota/

Panwascam
16 Untuk ditandatangani disertai Nama lengkap dan jabatan

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU


ALAT KERJA PENGAWASAN

TAHAPAN KAMPANYE

Pengawas Alat Kerja Jenis Formulir


Pemilihan
1 Pengawasan kampanye dalam bentuk pertemuan tatap Form A.K-1
muka/dialog/pertemuan terbatas/rapat umum/kegiatan
lainnya
2 Pengawasan alat praga kampanye dan bahan kampanye Form A.K-2
Panwaslu 3 Rekapitulasi Hasil Pengawasan Pelanggaran Dalam Kampanye Form A.K-3
Kelurahan/Desa 4 Rekapitulasi Pengawasan pemasangan alat praga kampanye From A.K-3
yang dilarang
5 Rekapitulasi dugaan pelanggaran kampanye dalam bentuk Form A.K-3
pertemuan terbatas/tatapmuka/dialog/bentuk lainnya
1 Pengawasan Kampaye Dalam Bentuk Pertemuan Tatap Form A1.K-1
Muka/Dialog/Pertemuan Terbatas/Rapat Umum/Kegiatan
lainya
Panwaslu 2 Pengawasan Alat Praga Kampanye dan Bahan Kampanye Form A1.K-2
Kecamatan 3 Rekap Data Hasil Pengawasan Pelanggaran Dalam Kampanye Form A1.K-3
4 Rekap pemasangan alat praga kampanye yang dilarang Form A1.K-3
5 Rekap pelanggaran kampanye dalam bentuk pertemuan Form A1.K-3
terbatas/tatapmuka/dialog/bentuk lainnya
Bawaslu 1 Pengawasan Kampaye Dalam Bentuk Pertemuan Tatap Form A2.K-1
Kabupaten / Muka/Dialog/Pertemuan Terbatas/Rapat Umum/Kegiatan
Kota lainya
2 Pengawasan debat pblik dan debat terbuka Form A2.K-2
3 Pengawasan dan penyiaran kampanye Form A2.K-3
4 Rekapitulasi hasil pengawasan pelanggaran dalam kampanye Form A2.K-4
5 Rekapitulasi Hasil Pengawasan Status/Pemberitaan dan Form A2.K-4
Pengelolaan Akun Media Sosial yang bernada kampanye
negative dan isu sara
6 Rekapitulasi Hasil Pengawasan pemasangan alat praga yang Form A2.K-4
dilarang
7 Rekapitulasi Hasil Pengawasan terhadap dugaan pelanggaran Form A2.K-4
kampanye dalam bentuk pertemuan
terbatas/tatapmuka/dialog/bentuk lainnya
8 Rekapitulasi Hasil Pen gawasan pemberitan yang tidak Form A2.K-4
berimbang
Bawaslu 1 Pengawasan kampanye dalam bentuk pertemuan tatap Form A3.K-1
Provinsi muka/dialog/pertemuan terbatas/rapat umum/kegiatan lainya
2 Pengawasan debat publik atau debat terbuka Form A3.K-2
3 Pengawasan pemberitan dan penyiaran kampanye Form A3.K-3
4 Rekapitulasi Hasil Pengawasan Pelanggaran Dalam Kampanye Form A3.K-4
5 Rekapitulasi hasil pengawasan Status/Pemberitaan dan Form A3.K-4
Pengelolaan Akun Media Sosial yang bernada kampanye
negative dan isu sara
6 Rekapitulasi hasi pengawasan Pemasangan Alat Praga Form A3.K-4
Kampanye yang dilarang
7 Rekapitulasi hasil pengawasan terhadap dugaan pelanggaran Form A3.K-4
kampanye dalam bentuk pertemuan
terbatas/tatapmuka/dialog/bentuk lainnya
8 Rekapitulasi hasil pengawasan Pemberitaan yang tidak Form A3.K-4
berimbang

PANDUAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN TAHUN 2020 BAWASLU

Anda mungkin juga menyukai