PEMILU 2024
Actori in Cumbit Probatio, Actori Onus Probandi
“ Siapa yang Mendalilkan, Dia Wajib Membuktikan”
2
LANDASAN HUKUM
UU Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum
PERBAWASLU
Tahun 2024
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan
PKPU
Umum Tahun 2024
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan
PKPU Umum Tahun 2024
Juknis KPU RI Nomor 1621 Tahun 2023 tentang Pedoman Tekhnis Kampanye Pemilihan
JUKNIS Umum
DEFINISI ISTILAH (1)
Peserta Pemilu Paslon Presiden & Wakil Presiden Partai Politik Peserta Pemilu
adalah Parpol untuk Pemilu anggota disebut Pasangan Calon adalah Paslon adalah parpol yang telah memenuhi
DPR, anggota DPRD provinsi, anggota peserta Pemilu Presiden dan Wakil persyaratan sebagai Peserta Pemilu
DPRD kab./kota, perseorangan untuk Presiden yang diusulkan oleh anggota DPR, anggota DPRD provinsi,
Pemilu anggota DPD, dan Paslon yang Parpol/Gabungan Parpol yang telah
diusulkan oleh Parpol/Gabungan Parpol dan anggota DPRD kabupaten/kota.
memenuhi persyaratan
untuk Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden
5
ASAS PENYELENGGARAAN KAMPANYE
MANDIRI EFEKTIF
JUJUR EFISIEN
ADIL PROFESIONAL
BERKEPASTIAN HUKUM AKSESIBILITAS
TERTIB PROPORSIONAL
KEPENTINGAN UMUM AKUNTABEL
TERBUKA
RUANG LINGKUP KAMPANYE
1 1
Kampanye diselenggarakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2 4
Calon Anggota DPD tidak dapat melaksanakan Kampanye DPR,
DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden
PARTISIPASI MASYARAKAT
Pendidikan politik dilakukan
3
dimaksudkan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam Pemilu
PENDIDIKAN POLITIK
Pendidikan politik masyarakat yang
2
dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab
PRINSIP KAMPANYE
• Jujur 1
• Terbuka
• Dialogis 8
ISU KRUSIAL KAMPANYE
Politik identitas
dan
Isu sara
Pelibatan
Penggunaan
Fasilitas negara
Pihak lain
yang dilarang
Kampanye Kampanye
Pemberitaa negative di
n media
sosial
Tahapan Kampanye
Lampiran I PKPU 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum
dan anggota
DPRD
kabupaten/kota; dan Pasal 24
c. visi, misi, dan program Materi Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1), disampaikan
dengan ketentuan:
yangbersangkutan untuk
• menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan kalimat yang sopan,
Kampanye
Pemilu perseorangan yang Disampaikan dengan santun, patut, dan pantas disampaikan, diucapkan, dan/atau ditampilkan kepada umum;
dilaksanakan oleh calon anggota ketentuan • tidak mengganggu ketertiban umum;
• memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Masyarakat
DPD. • tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain;
Note: Visi, misi, dan program Pasangan Calon untuk • tidak bersifat provokatif; dan
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden disusun • menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan masyarakat sebagai
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang demokratis dan bermartabat.
Nasional (Pasal 22 ayat (2))
Tahapan dan Metode Kampanye
Metode
PKasaaml 26pPaKnPyU eNo. 15
Tahun 2023
e. Media Sosial
c. penyebaran bahan
Kampanye kepada umum;
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog; f. iklan media cetak, media elektronik,
d. pemasangan Alat Peraga media dalam jaringan
Kampanye;
Pasal 29 Ayat (2) PKPU No.15 Pasal 29 Ayat (3) PKPU No.15 Tahun 2023 Peserta Pasal 29 Ayat (4) PKPU No.15 Tahun 2023 Undangan kepada
Tahun 2023 Kampanye Pemilu yang diundang pada pertemuan peserta harus memuat informasi mengenai hari, tanggal, jam,
dilaksanakan dalam ruangan atau terbatas disesuaikan dengan kapasitas ruangan yang tempat kegiatan, nama pembicara dan tema materi, serta Petugas
gedung tertutup dan/atau pertemuan ditentukan oleh pengelola ruang gedung, dengan Jumlah Kampanye Pemilu
virtual melalui Media Daring; Peserta paling banyak:
3.000 untuk Tingkat Nasional
2.000 untuk Tingkat Provinsi
1.000 untuk Tingkat Kabupaten
Pasal 30 Ayat (1) PKPU No.15 Tahun 2023 Pasal 30 Ayat (6) PKPU No.15 Tahun 2023
Petugas Kampanye Pemilu pertemuan terbatas harus menyampaikan Peserta Kampanye Pemilu dalam pertemuan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terbatas hanya diperbolehkan membawa atau
sesuai dengan tingkatannya, dengan tembusan disampaikan kepada KPU, menggunakan bendera, tanda gambar, atribut,
KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau bahan Kampanye Pemilu
dan Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya
Metode
Pasal 31 PKPU No. 15 Tahun 2023
Pasal 31 ayat (2) PKPU Pasal 31 ayat (3) PKPU No. 15 Tahun Pasal 31 ayat (4) PKPU No.
No. 15 Tahun 2023 2023 15 Tahun 2023
Pertemuan tatap muka Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan di Pertemuan Tatap Muka yang
dapat dilaksanakan: dalam ruangan tertutup atau terbuka, dilaksnakaan di luar ruangan
• dalam ruangan atau dilaksanakan dengan ketentuan: dilaksanakan dalam bentuk
gedung tertutup atau • jumlah peserta tidak melampaui kapasitas kegiatan kunjungan ke pasar,
terbuka; tempat duduk; dan tempat tinggal warga, komunitas
• di luar ruangan • Peserta dapat terdiri atas peserta pendukung warga, atau tempat umum lainnya
• Pertemuan mellaui dan tamu undangan
media daring
c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
Metode
Pasal 33 PKPU No. 15 Tahun 2023
( • Peserta Pemilu dapat menyebarkan bahan • Ukuran selebaran, brosur, pamflet, poster, dan stiker
Kampanye Pemilu kepada umum sebagaimana pada huruf a sampai dengan huruf e:
( • selebaran, paling besar ukuran 8,25 cm (delapan koma dua
• Bahan Kampanye dapat berbentuk:
puluh lima sentimeter) x 21 cm (dua puluh satu sentimeter);
• selebaran (flyer); • brosur, paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm (dua puluh
• brosur (leaflet); satu sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
• pamflet; sentimeter), posisi terlipat 21 cm (dua puluh satu sentimeter)
• poster; x 10 cm (sepuluh sentimeter);
• stiker; • pamflet, paling besar ukuran 21 cm (dua puluh satu
sentimeter) x 29,7 cm (dua puluh sembilan koma tujuh
• pakaian;
sentimeter);
• penutup kepala; • poster, paling besar ukuran 40 cm (empat puluh sentimeter) x
• alat minum/makan; 60 cm (enam puluh sentimeter); dan
• kalender; • stiker, paling besar ukuran 10 cm (sepuluh sentimeter) x 5 cm
• kartu nama; (lima sentimeter).
• Desain dan materi pada Bahan Kampanye paling sedikit memuat
• pin;
visi, misi, dan program Peserta Pemilu.
• alat tulis; dan/atau • Peserta Pemilu
(7) mencetak bahan Kampanye Pemilu dengan
• Atribut kampanye lainnnya sesuai dengan mengutamakan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang
ketentun perundang-undangan • Setiap Bahan Kampanye harus memiliki nilai:
(3) Bahan Kampanye dapat disebarkan, • paling tinggi Rp100.000,00 (seratus ribu
rupiah) jika
ditempelkan, dan dipasang pada Kampanye
dikonversikan dalam bentuk uang;
Pemilu pertemuan terbatas, pertemuan tatap • sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
muka, dan/atau rapat umum. mengatur mengenai standar biaya masukan; dan/atau
• yang harganya tetap wajar
Metode
d. Pemasangan Alat Peraga Kampanye
Note: Dalam hal rapat umum dilaksanakan di lokasi yang berada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maka petugas Kampanye Pemilu menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia tingkat daerah.
Metode
Kampanye
g. Rapat Umum (2)
Pasal 47 PKPU No. 15 Tahun 2023
• KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal Kampanye Pemilu rapat umum.
• KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan jadwal Kampanye Pemilu rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
setelah mendengarkan masukan dan tanggapan dari Pelaksana Kampanye Pemilu.
• Jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur Hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan yang ditetapkan dengan:
• Keputusan KPU untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Kampanye Pemilu anggota DPR;
• Keputusan KPU Provinsi untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD provinsi dan Kampanye Pemilu anggota DPD; dan
• Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk Kampanye Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
• KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Pelaksana
Kampanye Pemilu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu rapat umum, dengan salinannya disampaikan kepada:
• pemerintah melalui kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan/atau pemerintah daerah setempat;
• Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
• Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Metode
h. Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden
Pasal 50 ayat (1) PKPU No. 15 Tahun 2023
(1) Debat Pasangan calon diselenggarakan 5 kali,
dengan rincian: Pasal 51 PKPU 15 tahun 2023
• 3 (tiga) kali untuk calon Presiden; dan ( • Penyelenggaraan debat Pasangan Calon
• 2 (dua) kali untuk calon Wakil Presiden. disiarkan langsung secara nasional oleh
• khusus untuk format rincian 5 (lima) kali dapat dilakukan media massa elektronik melalui Lembaga
perubahan oleh KPU setelah berkoordinasi dengan DPR. Penyiaran Publik atau Lembaga Penyiaran
• Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden yang Swasta.
• Debat Pasangan Calon dapat disiarkan
mengikuti debat tidak boleh mendelegasikan ke orang lain
dan wajib hadir dalam debat tersebut. ( ulang pada masa Kampanye Pemilu.
• Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden yang tidak
mengikuti debat Pasangan Calon karena melaksanakan
ibadah, dibuktikan dengan surat keterangan dari
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang agama dan disampaikan kepada KPU paling
lambat 3 (tiga) Hari sebelum pelaksanaan debat.
• Calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden yang tidak
mengikuti debat Pasangan Calon karena alasan kesehatan
dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter rumah sakit
pemerintah dan disampaikan kepada KPU sebelum
pelaksanaan debat.
LARANGAN KAMPANYE
Mengina,Menghasut,Memfitnah,
consectetur adipiscing mengadu
elit. Ut domba ditunjuk oleh peserta pemilu untuk
HERE
gravida eros erat.
meyakinkan pemilih dengan menwarkan
visi,misi,program kerja dan/atau citra diri dari
Merusak &Menghilangkan APK peserta pemilu “
• Proin a tellus sed risus lobortis
sagittis eu quis est. Duis ut aliquam
Menghina seseorang Ras,Suku,Agama
nisi. Suspendisse vehicula mi diam,
• sit amet lacinia massa sodales ac.
Mempersoalkan dasar negara,Pancasila dan UUD Pelibatan ASN,TNI,Polri dan orang-orang yang dilarang
Fusce condimentum egestas nunc a
1945 ikut kampnye
Menggunakan fasilitas dan anggaran negara Hoaks, disinformasi, black campaign, negative campaign
Menjanjikan & memberikan uang/materi lainnya Memberikan keterangan tidak benar dalam laporan dana
kampanye
Larangan
Sanksi
Pasal 76 PKPU No. 15 Tahun 2023
Dalam hal terbukti terjadi perbuatan melanggar ketentuan larangan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dikenai sanksi
sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
PELANGGARAN PIDANA PEMILU
( KAMPANYE )
• Pasal 491 Setiap orang yang mengacaukan, menghalangi, Pasal 522 Setiap Ketua/Wakil Ketua/ketua
atau mengganggu jalannya Kampanye Pemilu dipidana muda/hakim agung/hakim konstitusi, hakim
dengan pidana kurungan pding lama I (satu) tahun dan pada semua badan peraditan, Ketua/Wakil
denda paling banyak Rp12.OOO.OOO,OO (dua belas juta. Ketua dan/atau anggota Badan Pemeriksa
rupiah). Keuangan, Gubemur, Deputi Gubernur Senior,
dan/atau deputi grbernur Bank Indonesia serta
• Pasal 492 Setiap orang yang dengan sengaja melakukan direksi, komisaris, dewan pengawas, dan/ atau
Kampanye Pemilu di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh karyawan badan usaha milik negara/badan
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota untuk setiap usaha milik daerah yang melanggar
Peserta Pemilu dipidana dengan pidana kurungan paling sebogaimana dimaksud dalam Pasal 280 ayat
lama I (satu) tahun dan denda paling banyak (3) dipidana dengan pidana penjara pding lama
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah). 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp24.O00.000,00 (dua puluh empat juta
rupiah).
30
Unsur-unsur
Pelaksana
Kampanye
Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPRD
) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPR (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD (1) Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPRD
terdiri atas: Provinsi terdiri atas: kabupaten/kota terdiri atas:
• pengurus Partai Politik Peserta Pemilu • pengurus Partai Politik Peserta Pemilu DPRD • pengurus Partai Politik Peserta Pemilu
DPR; Provinsi; DPRD kabupaten/kota;
• calon anggota DPR; • calon anggota DPRD provinsi; • calon anggota DPRD kabupaten/kota;
• juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk oleh • juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk oleh • juru Kampanye Pemilu yang ditunjuk
Peserta Pemilu anggota DPR; Peserta Pemilu anggota DPR; oleh Peserta Pemilu anggota DPRD
• orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta d. orang seorang yang ditunjuk kabupaten/kota;
Pemilu anggota DPR; dan Peserta Pemilu anggota DPRD provinsi; dan
oleh • orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta
• organisasi penyelenggara kegiatan yang e. organisasi penyelenggara kegiatan yang Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota; dan
ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPR. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPRD • organisasi penyelenggara kegiatan yang
) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus provinsi. ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota
mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu DPRD kabupaten/kota.
kepada: (2) Partai Politik Peserta Pemilu DPR harus
• KPU, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu kepada: (2) Politik Peserta Pemilu DPRD
anggota DPR tingkat nasional; Partai kabupaten/kota harus
• KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye a. KPU Provinsi, untuk Pelaksana Pelaksana Kampanye Pemilu kepada KPU
mendaftarkan
Pemilu anggota DPR tingkat provinsi; dan Kampanye Pemilu tingkat provinsi; atau Kabupaten/Kota
• KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana b. KPU Kabupaten/Kota, untuk
Kampanye Pemilu anggota DPR tingkat Kampanye
Pelaksana Pemilu tingkat
kabupaten/kota. kabupaten/kota.
Note: Pendaftaran Pelaksana Kampanye Pemilu dilakukan paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum
masa Kampanye Pemilu dan dokumen pednaftaranya ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta disampaikan salinannya kepada Polri
Pelaksana Kampanye Pemilu
Pasal 19
• Pelaksana Kampanye Pemilu untuk Pemilu anggota DPD terdiri atas:
• calon anggota DPD;
• orang seorang yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD; dan
• organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPD.
(2) Calon anggota DPD harus mendaftarkan Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD
kepada:
• KPU Provinsi, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat provinsi;
atau
• KPU Kabupaten/Kota, untuk Pelaksana Kampanye Pemilu anggota DPD tingkat
kabupaten/kota.
Petugas Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota bertugas:
• sebagai penghubung Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota dengan KPU, KPU provinsi, atau KPU kabupaten/kota yang memfasilitasi
penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
PETUGAS
kabupaten/kota;
KAMPANYE PEMILU • menyelenggarakan kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
ANGGOTA DPR, DPRD kabupaten/kota;
PROVINSI DAN DPRD • menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan
KABUPATEN/KOTA tingkatannya dan salinan dokumen pemberitahuan disampaikan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
{Pasal 18) dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelenggaraan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota
DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota; dan/atau
• menyebarkan bahan Kampanye Pemilu anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota.
2. Preventif
Adalah Upaya menghilangkan kesempatan untuk
melakukan kejahatan. Semboyan dalam kriminologi
yaitu usaha-usaha memperbaiki penjahat perlu
diperhatikan dan diarahkan agar tidak terjadi lagi
kejahatan ulangan/ Membuat kebijakan dan program
kegiatan yang dapat mendukung kondisi fungsi
pencegahan
Contoh pre-empative
: kampung pengawasan, forum warga,skpp,saka
adyaksa pemilu. 35
Teori-teori pencegahan
⚬Secondary prevention
⚬identifikasi pelaku-pelaku yang potensial dan
melakukan intervensi sebelum pelaku terlibat
2 dalam kejahatan. Mis Pembinaan
⚬Tertiary Prevention
⚬kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk
melakukan tindakan terhadap pelaku setelah
3 terjadinya kejahatan.
37
Potensi Kerawanan Berdasarkan Regulasi
Pada Tahapan Masa Kampanye Pemilu
• Kerawanan Waktu Kampanye
• Kerawanan Pelaku Kampanye
• Kerawanan Materi Kampanye
• Kerawanan Metode Kampanye
• Kerawanan Penyelenggara Pemilu dalam Pelaksanaan Kampanye
• Kerawanan Penyelenggara Negara dalam Pelaksanaan Kampanye
• Kerawanan Tahapan Kampanye yang Berimplikasi pada Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024
• Kerawanan Tahapan Kampanye Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-XXI/2023
Strategi Pencegahan
Pada Tahapan Masa Kampanye Pemilu