Anda di halaman 1dari 32

Landasan Juridis

Pemilihan
Peraturan
Pemerintah
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020
tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-

Undang, yaitu ketentuan:
I. Pasal 122A ayat (3) yang menyatakan “Ketentuan lebih lanjut
mengenai
tata cara dan waktu pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan diatur
dalam Peraturan KPU; dan
II. Pasal 201 A ayat ( 1 ) yang menyatakan “ Pemungutan suara
serentak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 201 ayat (6) ditunda karena terjadi

bencana nonalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 ayat (1):


III. Pasal 201A ayat (2) yang menyatakan “Pemungutan suara serentak
yang ditunda dilaksanakan pada bulan Desember 2020”
 PKPU Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh
dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihaan
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan
Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

 PKPU 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas PKPU No.


15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
Tahun 2020

 PKPU 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaaan Pemilihan Gubernur


dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi
Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (COVID 19)
Sekilas Tentang Pemilihan Serentak Lanjutan
5
(Pilkada)
Ketentuan Umum dan Prinsip Pemilihan

Pemilihan Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana Non-Alam COVID-19 adalah


Pemilihan Gubernur, dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Wali Kota yang diselenggarakan jika pada sebagian wilayah pemilihan,
sebagian besar daerah, atau seluruh daerah terjadi bencana non-alam COVID-19 yang
mengakibatkan sebagian tahapan penyelenggaraan Pemilihan serentak tidak dapat
dilaksanakan secara normal. ((PKPU 6 Pasal 1 Ayat (2)
Prinsip Pemilihan Serentak Lanjutan Berdasarkan PKPU No.
6 Tahun 2020

PROTOKOL
KEPASTIA TERTIB KEPENTIN KETERBUK
MANDIRI JUJUR ADIL N GAN AAN
KESEHATAN
HUKUM UMUM

PROTOKOL
PROPORSI PROFESIO AKUNTA EFISIENSI EFEKTIVI AKSESIBIL
ONAL ITAS NAL ITAS BILITAS TAS ITAS KESELAMATAN
Pemilihan
Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan
rakyat di Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota secara langsung dan demokratis.
(Pasal 1 ayat 1 PKPU 3 Tahun 2015)
Pemilih adalah penduduk yang berusia paling
rendah 17 (tujuh belas) tahun atau
sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam
Pemilihan.
Tingkat KPU Kota Medan
a.Komisioner = 5 orang
b.Sekretariat = 21 orang
c.Tenaga Pendukung = 15 orang

Tingkat Kecamatan
a. PPK Sekota Medan = 105 orang
b. Sekretariat = 3 orang

Tingkat Kelurahan
a. PPS Sekota Medan = 453 orang
b. Sekretariat = 3 orang

Tingkat TPS
a. KPPS = 7 x 4.303 TPS (tentatif) = 30.121
b. Petugas Penertiban = 2 x 4.303 TPS= 8.606
PPDP = 4296 orang
Relawan Demokrasi = 20 orang
Pasangan Calon adalah Bakal Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang
telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta
Pemilihan
Ada dua Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan yang diusung oleh
Partai Politik dan Gabungan Partai Politik
1. Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan , Akhyar Nasution dan
Salman Alfarisi pasangan nomor urut 1, diusung oleh 2 Partai Politik:
a. Partai Demokrat
b. Partai Keadilan Sejahtera
2. Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan
Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman
pasangan nomor urut 2, diusung oleh 8 Partai Politik
a. PDIP Perjuangan e. Partai Persatuan Pembangunan
b. Partai Golkar f. Partai Nasdem
c. Partai Gerindra g. Partai Solidaritas Indonesia
d. Partai Hanura h. Partai Amanat Nasional
Rabu, 9 Desember 2020
Jumlah daftar Pemilih Tetap (DPT) yang diputuskan
pada Rapat Pleno KPU Terbuka KPU Kota Medan
pada tanggal 15 Oktober 2020, Daftar Pemilih Tetap
(DPT) ditetapkan sebanyak 1.6o1.001 yang terdiri
dari jumlah laki laki sebanyak 781.953 dan jumlah
perempuan sebanyak 819.048
I. Persiapan
1.Perencanaan program dan Anggaran
a. Penyusunan dan Penandatangan Nasakah Perjanjaian
Hibah Daerah (NPHD)b
b. Pengelolaan Program dan Anggaran
2. . Sosialisasi kepada Masyarakat
a. Penyuluhan/Bimbingan Teknis kepada KPU Propinsi, KPU

Kab/Kota, PPK, PPS, PPDP dan KPPS


b. Pembentukan dan Masa Kerja PPK, PPS,PPDP dan KPPS,
3 . Pembentukan da Masa Kerja PPK, PPS, PPDP dan KPPS
4. Pemberitahuan ndn Pendaftaran Pemantau Pemilihan dan
Lembaga Survey atau jajak pendapat dan penghitungan cepat
hasil pemilihan
5. Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilh
(DP4)
6. Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih

II. Penyelenggaraan
1. Pemenuhan Persyaratan Dukunagn Pasanagan
Calon Perseorangan
2. Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon
3. Pendaftaran Pasangan Calon
4. Verifikasi Persyaratan Pencalonan dan Syarat Calon
5. Penetapan Pasangan Calon
6. Pelaksanaan Kampanye
7. Pelaksanaan Pemungutan Suara
8. Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara
9. Penetapan Calon Terpilih
10 . Penyelesaian Pelanggaran dan Sengketa Hasil
Pemilihan
11. Pengusulan Pengesahan Pengangkatan Calon
Terpilih
12. Evaluasi dan Pelaporan Tahapan
• KPU RI pada tanggal 21 Maret 2020 melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor: 179/PL.02-
Kpt/01/KPU/III/2020 tentang Penundaan Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 dalam Upaya Pencegahan
Penyebaran Covid-19 telah menunda pelaksanaan sebagian tahapan penyelenggaraan Pemilihan
serentak Tahun 2020, yaitu:
1. Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara (PPS);
2. Verifikasi Syarat Dukungan Calon Perseorangan;
3. Pembentukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dan Pelaksanaan Pencocokan dan
Penelitian; dan
4. Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih

• Berdasarkan Keputusan KPU RI dimaksud, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan Pemilihan Tahun 2020 juga telah menetapkan keputusan tentang penundaan
tahapan Pemilihan Tahun 2020

• Terhitung sejak 15 Juni tahun 2020, KPU melanjutkan kembali tahapan yang tertunda setelah ada
kesepakatan antara Pemerintah cq. Kemendagri, Komisi II DPR RI, KPU, Bawaslu ditandai dengan
mengaktifkan kembali badan ad hoc PPK dan Pelantikan PPS yang tertunda serta rekrutmen tenaga
Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP) untuk pelaksanaan kegiatan pencocokan dan penelitian
(Coklit)
• Beberapa hal yang menjadi tantangan dalam kegiatan Pemilihan Kepala
Daerah tahun 2020 di masa Pandemi Covid 19 ini. Pertama, terkait masalah
tahapan yang berlangsung katat dan kesiapan tenaga penyelenggara (SDM)
Pemilihan yang ada disemua tingkatan terutama yang berada di garda depan
dan berhadapan lagsung dengan para pemilih dan menjadi pelaksana teknis
di lapangan, seperti tenaga PPS, PPDP dan KPPS. Kedua, masalah
sosialisasi dan partisipasi masyarakat yang tentunya menjadi tidak mudah
ditengah merebaknya wabah Covid 19. Ketiga, masalah adaptasi dengan
kehidupan normal baru (new normal).

• Pelaksanaan Pemilihan di tengah wabah Pandemi Covid 19 tentunya


beresiko. Jika ada satu tahapan yang telat dan melambat karena tidak
disiplin menerapkan standar protocol Covid 19 (pemakaian masker, hand
sanitizer, menjaga jarak), maka KPU yang menyelengarakan Pilkada akan
berpotensi menjadi kluster baru bagi perluasan wabah Covid 19.

• Keselamatan penyelenggara tetap menjadi skala prioritas dan harus


diutamakan. Oleh karenanya pemahaman dan penanaman nilai nilai
kenormalan baru harus disiplin dipraktekkan oleh penyelenggara dalam
melaksanakan tahapan pemilihan. Pilkada Sukses dan Pilkada Sehat menjadi
komitmen bersama untuk bisa diwujudkan.
 Masih tingginya grafik Covid di Sumut dan Medan khususnya, tentunya
ini menjadi salah satu alasan penerapan protokol Covid 19 harus benar
benar dilaksanakan secara ketat. Konsekwensinya pekerjaan KPU
menjadi bertambah, yakni melakukan sosialisasi dan edukasi tentang
normal baru kehidupan yang harus benar benar dipahamkan dan
diterapkan tidak hanya kepada penyelenggara tapi juga kepada pemilih
dan peserta pemilihan. Penerapan standard normal baru inilah yang
agaknya menjadi tantangan bagi penyelenggara untuk bisa benar benar
ditegakkan. Ini menyangkut masalah kebiasaan (habit) yang hanya bisa
dirubah melalui proses pembudayaan (enkulturasi) terus menerus.
Karenanya implementasi kenormalan baru (new normal) merupakan
suatu tantangan yang harus diterapkan baik dalam diri pribadi, keluarga,
dan masyarakat.

 Selain melakukan sosialisasi dan edukasi tentang Normal Baru , KPU


juga harus menyediakan Alat Perlidung Diri (APD) untuk memastikan
fasilitas pendukung tersebut bisa dimiliki tidak hanya oleh penyelenggara
pemilihan tapi juga para pemilih dan peserta pemilihan meliputi masker,
hand sanitizer, face shield, sarung tangan pada saat melaksanakan
tugas tahapan di lapangan. Pengadaan APD ini tentunya membutuhkan
anggaran yang cukup besar Oleh karenanya harus diimbangi dengan
kesadaran (conciousness) masyarakat untuk berdisiplin
menggunakannya dalam keseharian.
 Kegiatan sosialisasi tentunya sangat berbeda dilakukan pada masa
merebaknya wabah Covid 19 ini. Kegiatan sosialiasasi yang sebelumnya
dilakukan dalam bentuk pertemuan fisik, maka pada masa pandemi ini akan
lebih banyak dilakukan secara virtual (pertemuan menggunakan jaringan
internet) .
 Demikian pula kegiatan tahapan lainnya seperti sosialisasi tatap muka yang
biasanya menghadirkan warga masyarakat dan berlangsung ditengah
kerumunan massa, tentunya akan dihindari. Kalaupun harus dilakukan maka
harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
 Metode sosialisasi pada tentunya akan banyak menggunakan media sosial
atau virtua serta meminimalkan pertemuan secara fisik. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan untuk pertemuan yang sifatnya terbatas jumlahnya
sepanjang hal ini tidak dilarang dalam peraturan KPU.
 Metode sosialisasi yang mengundang orang secara fisik dengan jumlah banyak
maka harus berkordinasi dengan gugus tugas Covid 19 sehingga pertemuan
tetap mematuhi dan memenuhi standar protokol kesehatan yang telah
ditetapkan. Kombinasi metode sosialisasi dengan cara virtual dan tatap muka
masih mungkin untuk dilakukan.
 Kegiatan sosialisasi yang dilakukan KPU pada masa Pandemi tidak hanya
terkait sosialisasi mengenai tahapan pemilihan dan teknis penyelenggaraan tapi
sekaligus sosialisasi dan edukasi kepada baik jajaran penyeenggara serta
masyarakat pemilih dan peserta pemilihan tentang normal baru . Bagaimana
agar masyarakat mau dan bersedia untuk berdisiplin menerapkan protokol
kesehatan dalam situasi kenormalan baru ini.
 Selain melalui media sosial KPU juga akan mengajak serta masyarakat melalui
tokoh masyarakat , tokoh tokoh agama, dan mereka yang memiliki jamaah
dan massa untuk bisa melakukan sosialiasi tentang pentingnya mematuhi dan
menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya mengatasi virus Covid 19
 Jika sosialisasi melalui media sosial akan menarget pada kelompok muda
melineal dan intelektual, baik pelajar dan mahasiswa, maka untuk tokoh
agama dan tomas masyarakat sosialisasi dan edukasi akan dilakukan
melalaui pendekatan tatap muka terbatas dengan tetap menggunakan
protokol kesehatan yang berlaku.
 Kegiatan sosialisasi yang dilakukan dengan memadukan penggunaan teknologi
informasi serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan , harapannya bisa
tetap menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi dan menjalankan hak
pilihnya. Sehingga Pilkada berjalan sukses dan penyelanggara tetap sehat
walafiat .
 Memastikan dirinya terdaftar sebagai Pemilih cek di Lindungihakpilihmu.kpu.g0.id
 Menggunakan Hak Pilih pada hari Pemilihan
 Ikut Berpartisipasi dalam kegiatan Sosialisasi Pemilu, dan pendidikan bagi
pemilih yang diadakan oleh KPU
 Mengajak keluarga, teman dan lingkungan sekitar untuk berpartisipasi dalam
kegiatan Pemilu
 Menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran penyimpangan
dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan tahapan Pemiliu (pengawasan partisipatip)
 Mewarnai dinamika dan dialektika tentang pemilu di dunia internet dan media sosial;
 Menangkal informasi yang bersifat hoax , hate speech atau berita bohong;
 Membangun sinergitas dengan individu maupun kelompok yang concern untuk
membangun kualitas pemilu melalui media internet dan media sosial;
 Mendorong terjadinya konsolidasi kekuatan-kekuatan pro-demokrasi yang aktif di
dunia internet dan media sosial agar turut mewujudkan pemilu yang berintegritas
secara nyata di lapangan.
 Menjadi follower atau terkoneksi dengan akun media sosial KPU
Kota Medan dengan cara menambahkan pada akun media sosial masing-masing.
1. Mengikuti secara aktif proses tahapan Pilkada yang berlangsung
baik melalui media elektronik dan media sosial maupun media
lainnya.
2. Memahami dan mengerti tahapan Pemilihan yang sedang
berlangsung dan menyampaikan pada komunitasnya
3. Memastikan dirinya terdaftar sebagai Pemilih, cek di :
lindungihakpilihmu.kpu.go.id
4. Berperan aktif dan menjadi agen Sosialisasi Pemilihan
5. Ikut ambil bagian dan menjadi penyelenggara badan ad hoc baik
ppk, pps, kpps, ppdp maupun relawan demokrasi
6. Menjalankan dan Menggunakan Hak Pilihnya pada hari
Pemilihan, Rabu, 9 Desember 2020
1. Mencari tahu dan memastikan dirinya telah terdaftar sebagai
pemilih
2. Mengajak serta mengingatkan lingkungan terdekat, seperti
keluarga, teman dan kelompoknya/komunitasnya tentang
pentingnya menjalankan hak pilih pada hari Pemilihan
3. Memanfaatkan media sosial dan terkoneksi dengan dengan media
sosial KPU Kota Medan (facebook, instagram, youtube, dsb)
4. Menumbuhkembangkan sikap kesukarelawanan (voluntarisme)
untuk aktif ambil bagian dalam memajukan kehidupan politik
dan demokrasi.
5. Aktif megikuti kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh
penyelenggara dan ikut ambil bagian sebagai penyelenggara
pemilihan
6. Menjadi agen sosialisasi penyampai pesan demokrasi kepada
komunitasnya dan masyarakat
1.Masyarakat khawatir datang ke TPS karena Covid 19
2.Regulasi yang membatasi kegiatan sosialiasi tatap muka dan harus
menerapkan secara ketat protokol kesehatan
3.Terbatasnya inovasi dan kreatifitas dalam melakukan sosisalisasi
4.Trend angka Partisipasi yang tidak pernah mencapai target
5.Sikap masyarakat yang acuh terhadap proses tahapan pemilihan yang
berlangsung serta out put dari hasil pemilihan
6.Masih rendahnya sikap kesukarelawan (voluntarism) untuk ikut ambil
bagian mensukseskan penyelenggaraan pemilihan
7.Masih redahnya literasi tentang arti penting memilih pemimpin .
8.Praktek money politik dan politik transaksional yang masih ada
9.Sosok dan track record pejabat terpilih yang selalu tersandung kasus
penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan
Acuan Layout TPS

Panjang TPS : 10 Meter


Lebar TPS : 8 Meter
Tinggi Meja Bilik dari lantai :
75-100 cm +
-
Tinggi meja kotak dari+lantai :
35 cm -
Kilas Balik Partisipasi Pemilih di Kota Medan 2004 - 2019

PERSENTASE JUMLAH PERSENTASE JUMLAH


HARI DAN TANGGAL JUMLAH PEMILIH PEMILIH JUMLAH PEMILIH PEMILIH
JUMLAH
NO PEMILU/PILKADA KOTA MEDAN PEMILU/PILKADA YANG MENGGUNAKAN YANG MENGGUNAKAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN
PEMILIH /DPT
KOTA MEDAN HAK PILIH HAK PILIH HAK PILIH HAK PILIH
(%) (%)
1
2 3 4 5 6 7 8
1 PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2004 Senin, 5 April 2004 1.385.140 1.083.283 78,21% 301.857 21,79%

2 PEMILU PRESIDEN TAHUN 2004 PUTARAN I Senin, 5 Juli 2004 1.513.109 1.007.074 66,56% 506.035 33,44%
Senin, 20 September
3 PEMILU PRESIDEN TAHUN 2004 PUTARAN II 1.518.640 950.549 62,59% 568.091 37,41%
2004
4 PILKADA WALIKOTA MEDAN TAHUN 2005 Senin, 27 Juni 2005 1.450.596 793.529 54,70% 657.067 45,30%
5 PILKADA GUBERNUR TAHUN 2008 Rabu, 16 April 2008 1.725.045 812.454 47,10% 912.591 52,90%
6 PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 Kamis, 9 April 2009 1.854.001 879.591 47,44% 974.410 52,56%
7 PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 Rabu, 8 Juli 2009 1.929.206 1.009.963 52,35% 919.243 47,65%

8 PILKADA WALIKOTA MEDAN TAHUN 2010 PUTARAN I Rabu, 12 Mei 2010 1.961.837 699.991 35,68% 1.261.846 64,32%

9 PILKADA WALIKOTA MEDAN TAHUN 2010 PUTARAN II Rabu, 16 Juni 2010 1.961.723 750.919 38,28% 1.210.804 61,72%

10 PILKADA GUBERNUR TAHUN 2013 Kamis, 7 Maret 2013 2.123.878 776.920 36,58% 1.346.958 63,42%
11 PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 Rabu, 9 April 2014 1.767.247 915.903 51,83% 851.344 48,17%
12 PEMILU PRESIDEN TAHUN 2014 Rabu, 9 Juli 2014 1.838.080 1.021.861 55,59% 816.219 44,41%

PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA


13 Rabu, 9 Desember 2015 1.998.835 507.351 25,38% 1.491.484 74,62%
MEDAN TAHUN 2015

PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMATERA


14 Rabu, 27 Juli 2018 1.641.648 916.109 55,80% 725.539 44,20%
UTARA TAHUN 2018 DI KOTA MEDAN
PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN
15 Rabu, 17 April 2019 1.614.673 1.198.049 74,20% 416.624 25,80%
2019
16 PEMILIHAN UMUM DPR TAHUN 2019 Rabu, 17 April 2019 1.614.673 1.191.816 73,81% 422.857 26,19%
17 PEMILIHAN UMUM DPD TAHUN 2019 Rabu, 17 April 2019 1.614.673 1.193.971 73,95% 420.702 26,05%

18 PEMILIHANUMUM DPRD PROVINSI TAHUN 2019 Rabu, 17 April 2019 1.614.673 1.190.402 73,72% 424.271 26,28%

19 PEMILIHAN UMUM DPRD KAB/KOTA TAHUN 2019 Rabu, 17 April 2019 1.614.673 1.189.507 73,67% 425.166 26,33%
Info Grafik Partisipasi Pemilih Kota Medan 2004 - 2019
Laman Website dan Media Sosial KPU Kota Medan

Website : kpud-medankota.go.id⁣⁣
Fanpages FB : KPU Kota Medan⁣⁣
Instagram : @kpukota_medan⁣⁣
Twitter : @kpu_kota_medan⁣⁣
Channel Youtube : Hupmas KPU Kota Medan⁣⁣
Rumah Pintar Pemilu: rumahpintarpemilu_kpud-
medankota.go.id
Pilkada Sukses, Pilkada Sehat
Mari Kita Patuhi
Protokol Kesehatan
Pencegahan Covid-19

TERIMAKASIH

kpukotamedan @kpu_kota_medan kpukotamedan

Website : www.kpud-medankota.go.id

Anda mungkin juga menyukai