Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN

PEMILIHAN AKHIR
BUPATI DAN WAKIL BUPATI
PENGAWASAN
KONAWE SELATAN

TAHUN 2020

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN


KECAMATAN MORAMO

i
KATA PENGANTAR

Ucapan puji serta syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT.


Hanya kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami
bersyukur, sehingga laporan Akhir Pengawasan Panitia Pengawas Pemilihan
Kecamatan Moramo telah selesai hingga waktu yang ditentukan.
Tahapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Lanjutan Tahun 2020
yang telah berjalan dari tanggal 15 Juni 2020, dimana Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo dihadapkan dengan sejumlah kompleksitas
pengawasan tahapan Pemilu. Secara subtansial laporan ini merupakan
upaya bagi Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo untuk berperan dalam
mendorong suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2020. Namun secara internal Panwas
Pemilihan Kecamatan Moramo, laporan ini berguna dalam melakukan
identifikasi dan pemetaan permasalahan, serta membuat prediksi bagi
kecenderungan umum (trend) atas berbagai isu yang mungkin terjadi dalam
Pemilu atau Pilkada berikutnya.
Atas nama Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo, kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
seluruh pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini. Kami menyadari
bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu segala kritik dan
saran dari seluruh pembaca sangatlah kami harapkan untuk penyempurnaan
dalam penyusunan laporan berikutnya.
Semoga laporan ini dapat berman faat bagi kita semua dan juga
sebagai acuan kebijakan Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo untuk
peningkatan kinerja pengawasan tahapan Pemilu dimasa yang akan datang.

Moramo, 16 Januari 2020


Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo
Ketua/Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubal,

ICUK SISRAM, S.Pd

i
ABSTRAK

Pemilihan adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang


dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tetapi dalam
pelaksanaanya masih menghadapi sejumlah permasalahan, antara lain
Data Pemilih, Logistik, Sumber Daya Manusia (SDM), Anggaran, Koordinasi
antar lembaga, Pemahaman masyarakat tentang peraturan dan regulasi
Pemilihan, oleh karena itu perlu adanya evaluasi sebagai langkah dalam
pengembangan Pengawasan pada Pemilihan Umum atau Pemilihan Kepala
Daerah selanjutnya.
Laporan akhir ini dibuat berdasarkan hasil kegiatan pengawasan,
Kegiatan Sosialisasi, Koordinasi Antar Lembaga serta Rapat Koordinasi
internal bersama antara Panwas Pemilihan Kecamatan dan Panwas
Pemilihan Kelurahan Desa serta PTPS Se – Kecamatan Moramo secara
berkala pada Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Konawe Selatan Tahun 2020.
Hasil Laporan Akhir ini menunjukan bahwa Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo telah melakukan tugas, pokok dan fungsinya sebagai
unsur terdepan untuk mengawal dan mengawasi jalanya setiap tahapan
Pemilihan Kepala daerah Tahun 2020.
Selain itu, Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo tidak hanya
mengawasi setiap Tahapan Pemiihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Konawe Selatan tahun 2020 seperti Pembentukan Badan Ad Hoc,
Pemutakhiran Data Pemilih, Kampanye, Laporan Dana Kampanye,
Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Suara disetiap masing-
masing tingkatan. Namun Bawaslu Provinsi Sumatera Barat juga
melakukan Sosialisasi dan Pengawasan terkait Netralitas ASN, Politik Uang
serta Anti Politik SARA.
Saran serta Rekomendasi dalam Laporan Akhir Pengawasan ini
diharapkan agar pada Pemilihan Umum atau Pemilihan Kepala daerah
Selajutnya, Pemerintah memperhatikan kendala dan permaslahan yang
terjadi di Pemilihan Serentak tahun 2020 ini, seperti Pemutakhiran Data
Pemilih yang penuh tantangan, Pemahaman Masyarakat terkait Peraturan
dan regulasi Kepemiluan, Keterbatasan Pengawas Pemilihan di tingkat Ad
Hoc, Sistem Pengawasan Pemilu (SIWASLU) yang masih banyak
ditemukan kendala sampai pada Peraturan dan regulasi yang perlu
dilakukan evaluasi agar pelaksanaan pemilihan Umum selanjutnya dapat
berjalan lebih baik.

ii
DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar i

Abstrak ii

Daftar Isi iii

Daftar Tabel iv

Daftar Gambar v

Daftar Lampiran vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Gambaran Umum 1

B. Tujuan Laporan 2

C. Landasan Hukum 2
D. Sistematika Laporan 3

BAB II PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN 5


A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih 5

B. Pengawasan Kampanye dan dana Kampanye 19

C. Pengawasan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan

Pemungutan dan Perhitungan Suara 25

D. Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan dan

Rekapitulasi Suara 31

E. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Netralitas ASN 39

F. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang (Money Politik) 45

G. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politisasi SARA 48

BAB III PENGGUNAAN TEKNOLOGI 53

BAB IV PENGAWASAN PERTISIPATIF 54

BAB V PENUTUP 55

A. Kesimpulan 55

B. Rekomendasi 55

LAMPIRAN - LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel I. Kerawanan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih dan

Penyusunan Daftar Pemilih 6

Tabel II. Kalender Pengawasan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih dan

Penyusunan Daftar Pemilih 7

Tabel III. Kegiatan Pencegahan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih dan

Penyusunan Daftar Pemilih 10

Tabel IV. Pengawasan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran Tahun 2020 12

Tabel V. Daftar Sementara Hasil Perbaikan Tahun 2020 15

Tabel VI. Pengawasan Penyaluran C.Pemberitahuan.KWK 27

Tabel VII. Pengawasan Penyaluran Alat Pelindung Diri (APD) 28

Tabel VIII. Rekapitulasi Pemilih Dalam DPT tahun 2020 yang Menyalurkan

Hak Pilihnya 34

Tabel IX. Rekapitulasi Daftar Pemilih Pindahan (DPPh) Tahun2020 35

Tabel X. Rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Tahun 2020 36

Tabel X. Rekapitulasi Perolehan Suara Pasangan Calon 37

iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. Pengawasan Proses Pencoklitan11

Gambar 2. Pengawasan Rapat Pleno Rekapitulasi DPHP Kec. Moramo 12

Gambar 3. Pengawasan Rapat Pleno Penetapan DPSHP Kec. Moramo 15

Gambar 4. Pengawasan Tahapan Kampanye Tatap Muka/Terbatas 22

Gambar 5. Penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) dan Bahan Kampanye 23

Gambar 6. Pengawasan Pendistribusian Logistik Pemilihan di Sekretariat PPK 30

Gambar 7. Pengawasan Rekapitulasi Perolehan Suara Paslon Tingkat PPK 30

Gambar 8. Kegiatan Sosialisasi Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) 41

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Edaran/Intruksi Pengawasan;

2. Formulir Model A;

3. Hasil Pengisian Alat Kerja;

4. Berita Acara (BA) PPK beserta Lampiran disetiap Tahapan;

5. Kejadian Khusus (Format PPK);

6. Dokumen Hasil Pengawasan Lainnya.

vi
BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan tahun 2020


merupakan mekanisme terpenting untuk memfasilitasi kompetisi politik
secara damai dan tertib dalam rangka menghasilkan Pemimpin yang
memiliki legitimasi. Hal ini karena Pemilihan Kepala Daerah merupakan
instrumen politik paling spesifik yang dapat dibentuk dan dimodifikasi
untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kata lain, pemilihan Kepala
Daerah dapat direncanakan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan
tertentu, sehingga dapat memberikan ganjaran (reward) bagi tipe
tindakan- tindakan tertentu dan mengekang tindakan-tindakan lainnya.

Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo telah melakukan


pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilihan umum secara
menyeluruh yang diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan
Umum Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengawasan, Penangganan
Pelanggaran, Dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Walikota Serentak
Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019
(COVID-19).

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2020 tentang


Perubahan Ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15
Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 terdapat pengawasan
tahapan yang dilakukan di tingkat kecamatan yakni dimulai pada tahapan
Pemutakhiran data pemilih hingga proses Rekapitulasi penghitungan
suara di tingkat kabupaten. Selain itu terdapat juga kegiatan
pengawasan non tahapan seperti Pengawasan Netralitas Aparatur Sipil
Negara (ASN), Pengawasan Politik Uang, serta Pengawasan Politisasi
SARA.

Pengawasan yang dilakukan oleh Panwas Pemilihan Kecamatan


moramo dilakukan dengan metode Koordinasi dan juga Pengawasan

1
Langsung dan melekat terhadap seluruh proses kegiatan kampanye baik
ditingkat Desa/Kelurahan maupun ditingkat Kecamatan melalui supervisi
dan monitoring. Pada setiap tahapan, Panwas Pemilihan Kecamatan
moramo aktif dalam berkoordinasi dengan PPK terkait dengan
pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Konawe Selatan Tahun 2020 bersama seluruh unsur Muspika Se
– Kecamatan Moramo.

B. TUJUAN LAPORAN

Laporan Akhir Hasil Pengawasan ini dibuat untuk dapat


memberikan gambaran tentang pelaksanaan pengawasan seluruh
tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan
Tahun 2020 yang telah berlangsung, sehingga bisa memperoleh
informasi permasalahan dan solusi yang dilakukan terhadap persoalan-
persoalan yang telah dilalui dalam pengawasan seluruh tahapan yang
dilalui.

Selain itu, Laporan ini adalah salah satu wujud tanggung jawab
Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban pengawasan. Pada laporan ini memberikan gambaran umum
proses pengawasan yang dilakukan Panwas kecamatan moramo dalam
Pengawasan Tahapan Pemilihan dan juga bentuk koordinasi yang telah
dilakukan dengan PPK Moramo, Tim Kampanye/Pemenangan Paslon
tingkat Kecamatan Moramo, stakeholder serta pemerintahan Lingkup
Kecamatan Moramo.

C. LANDASAN HUKUM
Berdasarkan peraturan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang
Tata Urutan Perundang-Undangan, bahwa Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo dalam menyusun Laporan Akhir berdasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua


Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi
Undang-Undang.
2. Undang – undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

2
3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2017 tentang Penanganan Laporan Pelanggaran
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota ;
4. Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020;
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pengawasan, Penangganan Pelanggaran, Dan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, Serta Walikota Serentak Lanjutan Dalam
Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
6. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2020 tentang Tentang Penanganan Pelanggaran
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota ;
7. Surat Edaran Bawaslu Republik Indonesia Nomor: S-
0936/K.BAWASLU/PM.00.00/12/2020 tentang Penyusunan Laporan
Akhir Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Serentak
Lanjutan Tahun 2020.

D. SISTEMATIKA LAPORAN

Dalam menyusun laporan akhir hasil pengawasan pada Pemilihan


Kepala Daerah Serentak, maka Panwas Kecamatan Moramo
berpedoman pada Surat Instruksi Bawaslu Kabupaten Konawe Selatan
tanggal 29 Desember 2020 Nomor 520/K.SG-11/PM.00.02/XII/2020
Tentang Penyusunan Laporan Akhir Hasil Pengawasan pada Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan tahun 2020 Adapun
Sistematika pada penyusunan laporan ini yakni sebagai berikut:

BAB I. Merupakan bab pendahuluan yang berisikan uraian tentang


Gambaran Umum, Tujuan Laporan, Landasan Hukum, dan Sitematika
Laporan.

3
BAB II. Berisikan tentang Pelaksanan Pengawasan Tahapan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2020. Diantaranya
Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih, Pengawasan
Tahapan Kampanye, Pelaksanaan tahapan pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan Pemungutan dan Perhitungan suara,
pengawasan pelaksanaan tahapan dan Kampanye, dan pelaksanaan
pengawasan pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi suara,
Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan ASN, Pelaksanaan Non
Tahapan Pengawasan Politik Uang, Pelaksanaan Non Tahapan
Pengawasan Politisasi SARA.

BAB III. Isi dari bab ini adalah menjelaskan tentang inovasi teknologi
atau sistem informasi yang digunakan dalam menunjang pelaksanaan
pengawasan.

BAB IV. Isi dari bab ini menjelaskan tentang


program/kegiatan/sosialisasi pengawasan partisipatif yang dilakukan
oleh Panwas Kecamatan.

BAB V Merupakan Bab Penutup, dalam bab ini akan disampaikan


kesimpulan dan rekomendasi dari hasil analisa pembahasan terhadap
beberapa permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan.

4
BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN

A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik


Indonesia Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati,
Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam
Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Maka
Tahapan Pemuktahiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih dimulai
pada tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan tanggal 6 Desember 2020.

Bahwa sebagaimana Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik


Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Pemutakhiran Data Dan Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau
Walikota Dan Wakil Walikota, selanjutnya pengawasan tahapan
pemutakhiran data dan penyusunan daftar Pemilih yang dilakukan oleh
Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo meliputi :

1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan


Pemutakhiran Data Pemilih dan Daftar Pemilih

a. Kerawanan-kerawanan dalam IKP (Indeks Kerawanan


Pemilihan)

Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo melakukan pemetaan


kerawanan yang mungkin terjadi pada tahapan pemutakhiran
data Pemilih dan penyusunan Daftar Pemilih ini. Adapun
kerawanan pada tahapan ini sebagai berikut:

5
Tabel I
Kerawanan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan
Daftar Pemilih

No KERAWANAN BENTUK KERAWANAN


1 Basis Data. a. Program perekaman data penduduk/ KTP-E oleh
Pemerintah belum sepenuhnya selesai sehingga
mempengaruhi kualitas data Pemilih.
b. Penyusunan basis yang data yang tidak akurat.
c. Data yang bermasalah (ketidakcocokan dan
ketidaklengkapan elemen data).
2 Pemilih yang a. Warga yang telah memenuhi persyaratan sebagai Pemilih
memenuhi syarat namun belum memiliki dokumen kependudukan KTP-E/
(MS) tidak terdaftar Suket.
dalam Daftar b. Warga yang telah pensiun dari keanggotaan TNI/ POLRI.
Pemilih
c. Penduduk pindahan yang telah memenuhi syarat domisili
dan memiliki KTP-E.
d. Pemilih yang berada di penjara lembaga
pemasyarakatan & rumah sakit.
e. Pemilih yang tinggal di daerah perbatasan.
f. Pemilih yang bekerja/ studi diluar kota tetapi terdapat
kemungkinan pulang untuk menggunakan hak pilihnya.
g. Pemilih di wilayah desa atau kampung tertentu tidak di
daftar atau terdaftar karena hal-hal tertentu.
h. Pemilih yang memilki kecacatan tertentu (disabilitas).
i. Pemilih pemula.

3 Pemilih yang tidak a. Pemilih belum berumur 17 (tujuh belas) tahun/ Pemilih di
memenuhi syarat bawah umur dan belum pernah kawin.
(TMS) masih b. Pemilih yang terganggu jiwa/ ingatannya.
terdaftar dalam
c. Pemillih yang telah meninggal dunia
Daftar Pemilih.
d. Pemilih yang telah pindah domisili.
e. Pemilih yang tidak dikenal orang dan keberadaannya di
daerah yang bersangkutan (fiktif).
f. Warga yang masih aktif menjadi anggota TNI/ POLRI.
g. Pemilih yang bukan penduduk setempat dan tidak
memiliki KTP-E atau identitas kependudukan setempat.
h. Pemilih yang telah dicoret (TMS) tapi muncul kembali
pada saat rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih.
4 Proses Coklit a. PPDP melakukan coklit tidak mendatangi Pemilih secara
langsung.
b. PPDP tidak melakukan coklit/ melimpahkan tugasnya
kepada orang lain (joki).
c. PPDP dalam bertugas tidak memakai atribut dan
melaksanakan coklit dengan cara sambilan sehingga
pelaksanaan coklit tidak optimal dan terkesan dilalaikan.
d. PPDP melakukan coklit pada jam sibuk kerja, sehingga
banyak Pemilih yang tidak dapat ditemui.
e. PPDP mencoklit tidak sesuia prosedur.
5 Pemilih terdaftar a. Pemilih ganda antar TPS/ Kelurahan/ Kecamatan.
lebih dari sekali.

6
6 a. Sidalih tidak dapat diakses/ maintenance.
b. Data Pemilih tidak bisa di input ke dalam Sidalih sehingga
Sidalih KPU mengakibatkan berbedanya data rekap manual tingkat
Kelurahan dan Kecamatan dengan data rekap Sidalih
tingkat Kota.

b. Perencanaan Pengawasan

Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan


Umum Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pengawasan, Penanganan
Pelanggaran, Dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur
Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota
Dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana
Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Panwas
Pemilihan Kecamatan bertugas dan berwenang melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan pemutakhiran data dan
penyusunan daftar Pemilih pada penyelenggaraan Pemilihan
Serentak Lanjutan. Adapun perencanaan yang dilakukan dalam
tahapan pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan Daftar
Pemilih Pada Tabel Kalender dibawah ini:

Tabel II
Kalender Pengawasan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih dan
Penyusunan Daftar Pemilih

NO Kegiatan Waktu Strategi pengawasan Pelaksana


Pengawasan Sub- pelaksanan Pengawasan
Tahapan
1 Pemuktakhiran data 15 Juli s.d 13 - Melakukan - Panwaslu
pemilih (pencocokan Agustus 2020 Pengawasan Kecamatan
dan penelitian) Melekat - Panwaslu
- Melakukan kelurahan
Koordinasi dengan
PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
saran perbaikan.
2 Penyusunan Daftar 7 s.d 29 - Melakukan - Panwaslu
Pemilih hasil Agustus 2020 Pengawasan Kecamatan
pemutakhiran oleh Melekat - Panwaslu
PPS - Melakukan kelurahan
Koordinasi dengan
PPK
- Analisis/

7
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
- saran perbaikan.
3 Rekapitulasi daftar 30 Agustus s.d - Melakukan - Panwaslu
pemilih hasil 01 Septmber Pengawasan Kecamatan
pemutakhiran tingkat 2020 Melekat - Panwaslu
desa/kelurahan dan - Melakukan kelurahan
penyampaiannya ke Koordinasi dengan
PPK PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
- saran perbaikan.
4 Rekapitulasi daftar 02 s.d 04 - Melakukan - Panwaslu
pemilih hasil September Pengawasan Kecamatan
pemutakhiran tingkat 2020 Melekat
Kecamatan dan - Melakukan
penyampaiannya Koordinasi dengan
kepada KPU PPK
Kab/Kota - Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
- saran perbaikan.
5 Rekapitulasi daftar 05 s.d 14 - Melakukan - Panwaslu
pemilih hasil September Pengawasan Kecamatan
pemutakhiran Melekat
KAb/Kota dan untuk - Melakukan
ditetapkan menjadi Koordinasi dengan
DPS PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
- saran perbaikan.
6 Penyampaian Daftar 14 s.d 18 - Melakukan - Panwaslu
Pemilh Sementara September Pengawasan Kecamatan
(DPS) oleh KPU 2020 Melekat - Panwaslu
Kab/Kota kepada - Melakukan kelurahan
PPS melalui PPK Koordinasi dengan
PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan

8
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
saran perbaikan.
7 Pengumuman DPS 19 s.d 28 - Melakukan - Panwaslu
September Pengawasan Kecamatan
2020 Melekat - Panwaslu
- Melakukan kelurahan
Koordinasi dengan
PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
saran perbaikan.
8 Perbaikan DPS 29 September - Melakukan - Panwaslu
s.d 3 Oktober Pengawasan Kecamatan
2020 Melekat - Panwaslu kelurahan
- Melakukan
Koordinasi dengan
PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
saran perbaikan.
9 Rekapitulasi 7 S.d 9 Oktober - Melakukan - Panwaslu
Penetapan Daftar 2020 Pengawasan Kecamatan
Pemilih Sementara Melekat
Hasil Perbaikan - Melakukan
(DPSHP) tingkat PPK Koordinasi dengan
PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
saran perbaikan.
10 Penetapan Daftar 9 S.d 16 - Melakukan - Panwaslu
Pemilih Tetap (DPT) Oktober Pengawasan Kecamatan
2020 Melekat
- Melakukan
Koordinasi dengan
PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan

9
rekomendasi dan
saran perbaikan.
11 Pengumuman DPT 28 September - Melakukan - Panwaslu
s.d 06 Pengawasan Kecamatan
Desember 2020 Melekat - Panwaslu
- Melakukan kelurahan
Koordinasi dengan
PPK
- Analisis/
pencermatan data.
- Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi dengan
Stakeholder
- Memberikan
rekomendasi dan
saran perbaikan.

2. Kegiatan Pengawasan
Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan Subtahapan
Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih, Meliputi:
a. Pencegahan
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Bupati dan Wakil
Bupati, Bawaslu Bersama Pengawas dibawahnya bertugas untuk
melakukan pencegahan dan penindakan. Adapun pncegahan
yang dilakukan dalam tahapan pemutakhiran data Pemilih dan
penyusunan Daftar Pemilih sebagai berikut :

Tabel III
Kegiatan Pencegahan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Dan Penyusunan
Daftar Pemilih

NO KEGIATAN PENGAWASAN PENCEGAHAN YANG DILAKUKAN


1 Pemutakhiran Data Pemilih a. Melakukan Supervisi dan Monitoring
dan Penyusunan Daftar pengawasan dalam proses coklit ditingkat
Pemilih Panwas Kelurahan/Desa.
b. Mempersiapkan Alat Kerja Pengawasan Coklit
baik ditingkat Kecamatan maupun
Kelurahan/Desa
c. Menginventarisir permasalahan yang terjadi
selama proses coklit berdasarkan dua sisi yaitu
dari sisi permasalahan yang dihadapi PPDP
dalam pelaksanaan coklit dari sisi
permasalahan kinerja PPDP
d. Menjalin Kordinasi dengan PPK Moramo
e. Membentuk posko Pengaduan Data Pemilih.
f. Saran Perbaikan kepada PPK Moramo.

10
b. Aktifitas Pengawasan

Terdapat beberapa langkah pengawasan yang dilakukan pada


tahapan pemutakhiran data dan daftar pemilih, diantaranya:
1) Pengawasan Pencoklitan dan Daftar Pemilih Hasil
Pemutakhiran (DPHP)
Panwas Kecamatan Moramo melakukan pengawasan
dalam proses Pemutakhiran Data Pemilih yang dilakukan
oleh PPDP dengan cara Pencocokan dan Penelitian
terhadap Data Pemilih yang diturunkan oleh KPU
Kabupaten Konawe Selatan.

(Gambar 1.0. Pengawasan Proses Pencoklitan)


Data yang diturunkan berasal dari DPT Pemilu 2019
ditambah dengan DP4 berjumlah 10.823 dengan Pemilih
Laki berjumlah 5.550 Pemilih dan Perempuan berjumlah
5.273 Pemilih. Adapun Pemilih Pemula Tambahan
bersumber data KPU RI berjumlah 73 Pemilih dengan Laki
– Laki berjumlah 32 Pemilih dan Perempuan 41 Pemilih.
sehingga berdasarkan Data pemilih tersebut, Idealnya
Total pemilih A.Kwk yang turun berjumlah 10.896 Pemilih
dengan jumlah Pemilih Laki – Laki 5.582 dan Perempuan
berjumlah 5.314 Pemilih.
Namun berdasarkan A.KWK yang diturunkah oleh KPU RI
melalui KPU Kabupaten Konawe Selatan Berjumlah 10.037

11
Pemilih dengan Pemilih Laki – Laki berjumlah 5.106
Pemilih dan Perempuan berjumlah 4.931 pemilih.
berdasarkan data tersebut diatas, maka Panwas Pemilihan
Kecamatan moramo memberikan saran perbaikan lisan
kepada PPK Moramo melalui Kordiv. Data PPK Moramo
untuk melakukan Perbaikan dan Identifikasi mendalam
terkait ketidaksesuaian data tersebut.
Bahwa Pada tanggal 4 September 2020, Panwas
Pemilihan Kecamatan Moramo Menghadiri Rapat Pleno
Penetapan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP)
Tahun 2020 yang bertempat di Balai Pertemuan Desa
Moramo Pada Pukul 14.00 Wita sampai Selesai.

(Gambar 2.0 Rapat Pleno Rekapitulasi DPHP Kec. Moramo)


Adapun rincian Daftar Pemilih Hasil Pemutahiran (DPHP)
tahun 2020 tingkat Kecamatan Moramo adalah sebagai
berikut :

Table IV
Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP) Tahun 2020

JUMLAH
NO DESA TPS TOTAL DPHP 2020

L P

1 AMOHOLA 1 208 222 430

2 91 64 155

12
2 BAKUTARU 1 126 111 237

3 BISIKORI 1 131 98 229

4 LAKOMEA 1 168 173 341

5 LAMBOO 1 161 172 333

2 154 129 283

6 LANDIPO 1 210 216 426

7 LAPUKO 1 193 213 406

2 207 232 439

8 MARGA CINTA 1 232 231 463

2 231 212 443

3 199 186 385

9 MORAMO 1 153 184 337

2 160 198 358

PANAMBEA 130 115


10 1 245
BARATA

2 67 67 134

11 PUDARIA JAYA 1 186 173 359

2 171 164 335

12 RANOOHA RAYA 1 214 218 432

13 SELABANGGA 1 123 123 246

14 SUMBERSARI 1 146 128 274

2 143 129 272

15 TAMBOSUPA 1 155 141 296

2 129 126 255

16 ULUSENA 1 197 190 387

WATU 172 151


17 1 323
PORAMBAA

18 WAWONDENGI 1 263 224 487

13
2 127 122 249

19 WAWOSUNGGU 1 194 169 363

20 WONUA JAYA 1 140 108 248

2 131 125 256

TOTAL 32 5.312 5.114 10.426

2) Pengawasan Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Hasil


Perbaikan (DPSHP)
Bahwa setelah di tetapkan melalui Rapat Pleno
terbuka mengenai Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran
(DPHP) menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang
selanjutnya diturunkan kepada PPS melalui PPK, Maka
Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo Segera Melakukan
Koordinasi dengan PPK Kecamatan moramo perihal
adanya Pergerakan data pemilih yang terjadi lingkup
kecamatan moramo. Selain itu pula, Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo melakukan supervise dan monitoring
kepada Panwas Kelurahan dan Desa yang berada
diwilayah kerja masing – masing untuk senantiasa
melakukan Pengawasan terhadap DPS yang telah
diturunkan baik Yang Tidak memenuhi Syarat, Memenuhi
Syarat tetapi tidak terakomodir dalam DPS, dan adanya
ketidak cocokan antara Elemen data Pemilih dengan
Dokumen Kependudukan yang dimiliki.

Berdasarkan Hasil Pleno Penetapan DPSHP


Kecamatan Moramo oleh PPK Moramo Pada Tanggal 09
Oktober Tahun 2020, Total Pemilih Kecamatan Moramo
berjumlah 10.393 Pemilih dengan Pemilih Laki – Laki
berjumlah 5.297 dan Perempuan berjumlah 5.096 Pemilih.
Data ini merupakan Hasil Pemutakhiran Data Pemilih
berdasarkan DPS yang turun ditambah Pemilih Baru dan
dikurangi Pemilih Tidak Memenuhi Syarat dalam DPS.

14
(Gambar 3.0 Rapat Pleno Penetapan DPSHP Kec. Moramo)

Adapun Data Pemilih Baru berjumlah 264 Pemilih


dengan Jumlah Pemilih Laki – Laki sebanyak 138 Pemilih
dan Perempuan berjumlah 126 Pemilih. Sedangkan Pemilih
yang tidak memenuhi syarat berjumlah 297 dengan Pemilih
Laki – Laki sebanyak 153 Pemilih dan Perempuan
berjumlah 144 pemilih serta Pemilih Ubah data berjumlah
24 Pemilih dengan pemilih Laki – Laki berjumlah 14 Orang
dan Pemilih Perempuan berjumlah 10 orang.

Tabel V
Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP)

JUMLAH
NO DESA TPS TOTAL DPHP 2020
L P

1 AMOHOLA 1 209 222 431

2 90 64 154

2 BAKUTARU 1 126 110 236

3 BISIKORI 1 131 98 229

4 LAKOMEA 1 165 171 336

5 LAMBOO 1 162 172 334

2 158 130 288

6 LANDIPO 1 208 216 424

7 LAPUKO 1 192 212 404

15
2 204 229 433

8 MARGA CINTA 1 231 231 462

2 231 212 443

3 199 185 384

9 MORAMO 1 152 186 338

2 157 196 353

PANAMBEA
10 1 128 115 243
BARATA

2 67 67 134

11 PUDARIA JAYA 1 186 172 358

2 171 165 336

12 RANOOHA RAYA 1 213 217 430

13 SELABANGGA 1 122 124 246

14 SUMBERSARI 1 146 128 274

2 143 127 270

15 TAMBOSUPA 1 155 140 295

2 127 125 252

16 ULUSENA 1 194 188 382

WATU
17 1 174 152 326
PORAMBAA

18 WAWONDENGI 1 139 108 247

2 252 234 486

19 WAWOSUNGGU 1 194 168 362

20 WONUA JAYA 1 140 107 247

2 131 125 256

TOTAL 32 5.297 5.096 10.393

16
3. Hasil-hasil Pengawasan dalam Tahapan dan Subtahapan
Pemutakhiran Data Pemilih dan Daftar Pemilih
a. Temuan

Temuan selama pengawasan DPS hingga Tahapan


penetapan DPT untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Konawe
Selatan tahun 2020 sebagai berikut :
1) Pemilih Ganda.
Total Pemilih Ganda yang direkom Panwas Kecamatan
Moramo kepada PPK Kecamatan Moramo pada pemihan
Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan tahun 2020
sebanyak 2 Pemilih.
2) Pemilih Pindah Domisili.
Total pemilih pindah domisili yang di rekom Panwas
Kecamatan Moramo pada pemihan Bupati dan Wakil Bupati
Konawe Selatan tahun 2020 sebanyak 53 Pemilih.
3) Pemilih Baru.
Total pemilih baru yang direkomendasikan Panwas
Kecamatan Moramo berdasarkan hasil pengawasan
sebanyak 264 Pemilih.
4) Pemilih Dibawah Umur.
Total pemilih dibawah umur direkomendasikan untuk dihapus
dari DPS pada pemihan Bupati dan Wakil Bupati Konawe
Selatan tahun 2020 sebanyak 0 Orang.
5) Pemilih Meninggal.
Temuan terkait pemilih yang sudah meninggal dunia tapi
masih tercantum dalam DPS sebanyak 7 pemilih.
6) Pemilih yang terdapat Kesalahan Elemen Data.
Berdasarkan hasil pengawasan, temuan pemilih yang
terdapat kesalahan elemen data sebanyak 24 pemilih.
7) Pemilih yang Belum Memiliki E-KTP.
Temuan terkait masyarakat yang memenuhi syarat namun
belum memiliki E-KTP sebanyak 274 Pemilih.

b. Rekomendasi
Seluruh temuan hasil dari pencermatan yang dilakukan oleh
Panwas Kecamatan Moramo telah direkomendasikan dalam

17
bentuk saran perbaikan secara lisan kepada PPK Kecamatan
Moramo pada setiap tahapannya.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi


Rekomendasi yang diberikan oleh Panwas Kecamatan
Moramo selalu diakomodir oleh PPK Kecamatan Moramo. Hal
tersebut juga diimbangi dengan upaya membangun komunikasi
dan koordinasi yang baik antara Panwas Kecamatan dan PPK
Kecamatan Moramo sampai jajaran ditingkat bawah agar semua
dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua
pihak.

4. Dinamika Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan


Pemutakhiran Data Pemilih dan Daftar Pemilih
Tahapan pemutakhiran data dan daftar pemilih pada Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan tahun 2020
tentu menemui dinamika dan permasalahan tersendiri, yaitu
diantaranya:

a) Pelaksanaan Tahapan pemutakhiran data dan daftar pemilih


mengalami kendala Khususnya dalam sub tahapan Pencocokan
dan Penelitian Data Pemilih disebabkan banyaknya warga yang
tidak berada di rumah pada saat proses pencoklitan.
b) Factor geografis yang cukup jauh dan ekstrim dibeberapa wilayah
Desa lingkup Kecamatan Moramo.
c) Berdasarkan hasil pengawasan Panwas Kecamatan Moramo,
masih banyaknya Petugas PPDP belum maksimal dalam
menjalankan tugasnya.
d) Dalam penetapan TPS masih ada ditemukan dalam Satu Keluarga
tidak berada dalam satu TPS sehinggah menyulitkan petugas
untuk menyatukan dalam satu TPS.
e) Adanya Warga yang belum memiliki bahkan hilang dokumen
kependudukannya.

5. Evaluasi Pelaksananan Pengawasan Tahapan dan subtahapan


Pemutakhiran Data Pemilih dan Daftar Pemilih

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan Tahapan Pemutakhiran data

18
dan daftar Pemilih, Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo
melakukan Evaluasi berdasarkan Fakta dan Dinamika yang terjadi
selama penyelnggaraan tahapan tersebut, antara lain :

a) Faktor Internal
Bahwa Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo sadar bahwa
dalam pelaksanaan pengawasan Tahapan Mutarlih terlebih sub
tahapan Pencoklitan masih terkendala oleh Sumber Daya
Manusia (SDM) pengawas pemilihan khususnya di tingkat
Pengawas Desa/Kelurahan. Bahwa faktor kuantitas dan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai Penyelenggara Pengawas
Pemilihan sangat perlu mendapat perhatian Khusus. misalnya
Kuantitas Pengawas ditingkat Desa agar seimbang dengan
jumlah PPDP/PPS yang ada, tujuannya agar proses pengawasan
berjalan secara efektif. Selain itu, dari aspek Kualitas SDM yang
sangat terbatas terutama pengawas pemilihan ditingkat
Desa/Kelurahan baik dalam memahami regulasi maupun
pengisian alat kerja.

b) Faktor Eksternal
 Bahwa koordinasi antar Penyelenggara Teknis baik ditingkat
kecamatan maupun Desa/Kelurahan sangat berperan penting
dalam pelaksanaan tahapan Mutarlih pada pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Konawe Selatan Tahun 2020.
 Bahwa perlu ada peran aktif dari pemerintah ditingkat
Kecamatan dan Desa agar setiap warga masyarakat dapat
melengkapi dokumen kependudukan yang SAH.

B. Pengawasan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye


1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Kampanye dan Dana
Kampanye
Berdasarkan Jadwal dan Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Konawe Selatan tahun 2020, Pengawasan tahapan kampanye dimulai
dari tanggal 26 September - 05 Desember 2020. Bahwa Pelaksanaan
Pengawasan Kampanye Pemilihan Serentak Lanjutan yang telah
dilakukan panwas pemilihan kecamatan moramo berdasarkan
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

19
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengawasan, Penanganan
Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Nonalam
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

a. Kerawanan - Kerawanan dalam IKP (Indeks Kerawanan


Pemilihan)
Berdasarkan hasil pemetaan Indeks Kerawanan Pemilihan
(IKP) oleh Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo pada Tahapan
Kampanye dan Dana Kampanye, diantaranya :
 Potensi Mobilisasi Peserta Kampanye dengan politik uang;
 Potensi Tidak Netralnya Kepala Desa dan Aparatur Sipil
Negara (ASN) Lingkup instansi Pemerintah Kecamatan
Moramo;
 Potensi Tidak netralnya Penyelenggara Pemilihan baik ditingkat
Kecamatan maupun di tingkat Desa/Kelurahan;
 Potensi Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam,
 Kampanye dengan Melibatkan Anak – anak dan Lansia serta
Ibu Hamil;
 Peggunaan Fasilitas Negara;
 Kampanye dengan Menggunakan Sarana Pendidikan dan
Ibadah;
 Tim Kampanye Tidak Menerapkan Protokol Kesehatan Covid –
19 berdasarkan Ketentuan yang berlaku.
b. Perencanaan Pengawasan
 Melakukan Supervisi dan Monitoring terhadap Panwas
Kelurahan dan Desa
 Berkoordinasi dengan Tim Pemenangan/Kampanye/Lo setiap
Pasangan Calon mulai ditingkat Kecamatan sampai
Kelurahan/Desa.
 Berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI dan Lembaga
Pemerintah Lingkup Kecamatan Moramo.
 Berkoordinasi dengan Lembaga Kepemudaan, Tokoh
Masyarakat dan Tokoh Agama.
 Membuka ruang informasi kepada seluruh masyarakat untuk

20
turut serta dalam melakukan pengawasan partisipatif pada
tahapan penyelenggaraan Kampanye pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Konawe Selatan tahun 2020.

2. Kegiatan Pengawasan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye


a. Pencegahan

Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo yang


mengedepankan pengawasan prefentif dengan melakukan
pendekatan pencegahan dengan cara membangun koordinasi,
komunikasi Kerjasama antar lembaga yang berkompeten dalam
kegiatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan
tahun 2020 yang langsung maupun tidak langsung. Sosialisasi
kepada kelompok-kelompok strategis, Pegawai Negeri Sipil,
Tokoh Ulama dan Masyarakat serta Tim Sukses Masing masing
Paslon dan juga melibatkan Tokoh Pemuda dan Lembaga
Swadaya Masyarakat. Penekanan yang diterapkan adalah
menyamakan persepsi akan tugas, kewajiban dan wewenang
masing-masing pihak untuk menciptakan kondisi yang kondusif
demi terbangunnya pesta demokrasi yang menjamin hak
konstitusi rakyat.

b. Aktifitas Pengawasan

1) Pengawasan kegiatan tatap muka dan pertemuan terbatas,


antara lain :

 Dalam setiap Pelaksanaan Kegiatan Kampanye Tatap


Muka dan Pertemuan terbatas, Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo selalu Melakukan Konsultasi dengan
Bawaslu Kabupaten Konawe Selatan terkait Izin
Kepolisian (STTP) dalam Pelaksananaan Kegiatan
Kampanye setiap paslon/Tim Kampanye/Lo;

 Sebelum Pelaksanaan Kegiatan Kampanye, Panwas


Pemilihan Kecamatan Moramo Selalu berkoordinasi
dengan Penyelenggara Kegiatan (Tim Kampanye/Lo
Setiap Paslon tingkat Kecamatan) terkait Ketentuan
penyelenggaraan kampanye dimasa Pandemi Covid – 19;

21
 Melakukan monitoring dan Suvervisi ke Panwas Pemilihan
Kelurahan/ Desa saat Pelaksanaan Kampanye tatap Muka
maupu kampanye Terbatas;

 Selalu menyampaikan Hasil Pengawasan kampanye


Setiap pasangan dalam bentuk Formulir Model A Laporan
Hasil Pengawasan Kampanye ke Bawaslu Kabupaten
Konawe Selatan.

(Gambar 4.0. Pengawasan Kampanye Tatap Muka/Terbatas)


2) Pengawasan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) dan
penyebaran bahan kampanye, antara lain :
 Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo Bersama Panwas
kelurahan/Desa melaksanakan Pengawasan
Pemasangan/Penempatan APK dan bahwan Kampanye.
 Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo melakukan
koordinasi kepada Tim kampanye/Lo masing – masing
Paslon mengenai Pemasangan Alat Peraga kampanye
(APK) Harus sesuai dengan Ketentuan yang berlaku;
 Panwaslu Kecamatan Moramo melakukan penertiban
terhadap Alat Peraga Kampanye (APK) yang
terdeteksi melanggar ketentuan regulasi;
 Menertibkan Alat Peraga Kampanye dan Bahan
Kampanye yang masih tersebar menjelang Masa Tenang
Pemilihan;

22
 Menghimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN)
dan Kepala Desa serta Perangkatnya agar tidak terlibat
dalam Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) dan
Menyebarkan bahan kampanye Pasangan calon.

(Gambar 5.0. Penertiban APK dan Bahan Kampanye Menjelang Masa


Tenang Pemilihan )

3. Hasil-hasil Pengawasan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye

a. Temuan

bahwa dalam Pelaksanaan tahapan Kampanye yang dimulai pada


tanggal 26 September – 5 Desember 2020, berdasarkan hasil
pengawasan yang dilakukan oleh Panwas Pemilihan Kecamatan
Moramo tidak menemukan adanya dugaan pelanggaran yang
dilakukan oleh Pasangan Calon Kepala daerah, Tim Kampanye,
Peserta Kampanye dan Lain Sebagainya.

b. Rekomendasi

Karena tidak adanya temuan pelanggaran yang diproses, maka


tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo.

4. Dinamika dan Permasalahan Pengawasan Tahapan dan


Subtahapan Kampanye dan Dana Kampanye.
a. Kurangnya pemahaman peserta pemilihan terkait regulasi di
tahapan kampanye
b. Informasi terkait regulasi yang disampaikan oleh KPU dan

23
Bawaslu Kabupaten Konawe Selatan seringkali berhenti ditingkat
penghubung partai saja tidak diteruskan hingga ditingkat
Kecamatan dimasing- masing.
c. Belum ada kesadaran dari sebagian besar peserta pemilihan
untuk secara aktif menyampaikan tembusan SPK/STTP ke
Panwas Kecamatan sehingga menyulitkan pengawasan
d. Belum adanya peran serta KPU Konawe Selatan dan Jaran untuk
secara aktif dan kontinue mendeteksi dan mengarahkan tim
kampanye paslon/parpol untuk mendaftar ke KPU sebagai upaya
untuk menghindari pelanggaran administratif.
e. Adanya perubahan penafsiran terkait regulasi misalnya terkait
jumlah Peserta kampanye, ruangan, uang transpot dan pengganti
uang makan minum dalam kampanye.

5. Evaluasi Pelaksananan Pengawasan Tahapan dan subtahapan


Kampanye dan Dana Kampanye
Pengawasan tahapan kampanye pemilihan serentak Bupati
dan Wakil Bupati Konawe Selatan 2020 telah diupayakan
dilaksanakan secara maksimal. Namun begitu, sebagai upaya
instopeksi kelembagaan perlu dilakukan evaluasi dengan tujuan agar
pengawasan tahapan Pemilihan-Pemilihan yang akan datang dapat
dilakukan lebih maksimal.Adapun evaluasi di tahapan ini sebagai
berikut:

a) Kelebihan:
 Pedoman Pengawasan pada tahapan ini telah diatur didalam
Undang- undang,Perbawaslu, PKPU dan peraturan lainnya
tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan tahun 2020
sehingga menjadi acuan dalam aktivitas pengawasan.
 Panwas Kecamatan Moramo mempunyai bargaining power
yang baik sehingga rekomendasi, saran perbaikan maupun
preventif baik lisan maupun tertulis kepada PPK / peserta
pemilihan tahun 2020 di Kecamatan Moramo sebagian besar
di tindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait.
b) Kelemahan:
 Ketidak patuhan peserta pemilihan terhadap regulasi karena
sanksi tidak diatur jelas dalam undang-undang sehingga tidak

24
memberikan efek jera kepada pelakunya, misalnya
keterlibatan anak-anak dalam kegiatan kampanye;
 Sulitnya melakukan pengawasan akun-akun media sosial
yang melakukan kampanye untuk Pasangan Calon, Tim
pasangan calon tertentu tapi tidak terdaftar di KPU.
 Seringnya terjadi perbedaan pendapat antara antara Panwas
Kecamatan dan Tim Pasangan Calon terkait Alat Peraga
Kampanye maupun tata cara Kampanye yang sesuai
peraturan.

C. Pengawasan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian


Perlengkapan dan Perhitungan Suara.

1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pengadaan dan


Pendistribusian Perlengkapan dan Perhitungan Suara.

a. Kerawanan-kerawanan dalam IKP (Indeks Kerawanan


Pemilihan)
• Terjadinya kerusakan Logistik pada saat pendistribusian dari
Kabupaten ke tingkat Kecamatan.
• Kurangnya jumlah logistik pemungutan suara dan dukungan
lainnya yang didistribusikan baik ke tingkat Kecamatan
maupun ke tingkat Kelurahan/Desa/TPS.
• Tempat Penyimpanan yang berada dilokasi rawan banjir
sehingga berpotensi membahayakan Logistik Pemungutan
Suara dan Dukungan Perlengkapan lainnya rusak atau
lainnya.
• Tertukarnya logistik baik jumlah maupun jenisnya pada saat
setting dan distrisbusi logistik Pemungutan Suara dan
Dukungan Perlengkapan lainnya.
b. Perencanaan Pengawasan

• Melakukan pembagian teamwork sekretariat Panwas


Kecamatan beserta Panwas Kelurahan/Desa dalam
pengawasan logistik di Sekertariat PPK Kecamatan.
• Melakukan pengawasan perlengkapan Logistik, dan
memastikan bahwa logistik aman dan tersegel dan tidak
rusak.

25
• Memastikan jenis perlengkapan logistik dan memastikan
keamanan logistik Kecamatan Moramo.

• Melakukan pengawasan kesesuaian jenis, jumlah, dan


spesifikasi teknis Perlengkapan Pemungutan Suara dan
dukungan perlengkapan yang didistribusikan, dan kepatuhan
PPK beserta jajarannya terhadap prosedur penerimaan
Perlengkapan Pemungutan Suara dan dukungan
Perlengkapan lainnya.

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan Sub Tahapan Pengadaan


dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara
a. Pencegahan
Sebagai bentuk pencegahan ditahapan ini Panwas Kecamatan
Moramo telah melakukan pencegahan sebagai berikut :
1) Pada saat pengawasan kedatangan Logistik ke PPK, Panwas
Kecamatan Moramo meminta PPK Moramo memberi akses
agar bisa melakukan pengawasan secara detail terkait jenis
dan jumlah logistik yang akan didistribusikan untuk mencegah
adanya logistik yang kurang dari yang seharusnya atau
tertukar dengan dapil lain.
2) Pada saat pengawasan Distribusi Logistik ke PPS, Panwas
Kecamatan Moramo meminta PPK Ranomneeto memberi
akses ke Panwas Kelurahn/Desa agar bisa melakukan
pengawasan secara detail terkait jenis dan jumlah logistik yang
akan didistribusikan untuk mencegah adanya logistik yang
kurang dari yang seharusnya atau tertukar dengan
Kelurahan/Desa/TPS lain.
3) Memastikan semua Kotak Logisrtik dalam kondisi baik dan
Lengkap.

b. Aktifitas Pengawasan

Pada hari Minggu tanggal 6 Desember 2020 formulir C


Pemberitahuan untuk pemilih yang terdaftar di Daftar
PemilihTetap (DPT) dan Alat PelindungDiri (APD) Kelompok
Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di 32 TPS se- kecamatan

26
Moramo tiba disekretariat PPK Moramo diangkut dengan
menggunakan mobil trek Bak kayu dengan dikawal oleh pihak
kepolisian Polres Konawe Selatan. Sedang kan logistic kotak
suara tiba pada hari minggu tanggal 6 desember 2020.
Berdasarkan hasil pengawasan Panitia Pengawas Pemilihan
Kecamatan dan sesuai dengan berita acara serah terimah logistic
dari KPU Konawe Selatan ke PPK Moramo dinyatakan lengkap.
a. Pengawasan Proses Penyaluran C Pemberitahuan Kepada
Pemilih
Berdasarkan Hasil pengawasan proses penyaluran C
Pemberitahuan kepada Pemilih diperoleh informasi sebagai
berikut :
Tabel VI
Penyaluran C.Pemberitahuan Pemilih

Jumlah C6 (surat pemberitauan memilih)

Jumlah C6
yang akan Jumlah C6 yang tidak terdistribusi TOTAL
Nomor
Kelurahan/Desa didistribusik
TPS
an (sesuai TIDAK
TIDAK
LAIN
dengan MENINGGAL PINDAH DAPAT
DI -
DUNIA ALAMAT DI
jumlah KENAL
TEMUI
LAIN
DPT)
AMOHOLA 1 431 0 0 0 28 0 28
AMOHOLA 2 154 0 0 0 14 0 14
BAKUTARU 1 236 0 0 0 0 0 0
BISIKORI 1 229 0 0 0 4 0 4
LAKOMEA 1 336 0 0 0 4 0 4
LAMBOO 1 334 0 0 0 5 0 5
LAMBOO 2 288 1 0 0 31 0 32
LANDIPO 1 424 0 2 1 0 0 3
LAPUKO 1 404 0 0 0 20 0 20
LAPUKO 2 433 0 0 0 15 0 15
MARGA CINTA 1 462 1 0 0 1 0 2
MARGA CINTA 2 443 0 0 0 0 0 0
MARGA CINTA 3 384 1 0 0 2 0 3
MORAMO 1 338 0 0 0 0 0 0
MORAMO 2 353 0 0 0 0 0 0

27
PANAMBEA
BARATA
1 243 0 0 0 0 0 0
PANAMBEA
BARATA
2 134 0 0 0 0 0 0
PUDARIA JAYA 1 358 1 0 0 0 0 1
PUDARIA JAYA 2 336 0 2 0 0 0 2
RANOOHA RAYA 1 430 0 0 0 0 0 0
SELABANGGA 1 246 0 0 0 39 0 39
SUMBERSARI 1 274 2 2 0 0 0 4
SUMBERSARI 2 270 1 0 0 0 0 1
TAMBOSUPA 1 295 0 0 0 0 0 0
TAMBOSUPA 2 252 0 0 0 0 0 0
ULUSENA 1 382 0 0 0 38 0 38
WATU PORAMBAA 1 326 0 0 0 0 0 0
WAWONDENGI 1 247 0 0 0 26 0 26
WAWONDENGI 2 486 0 0 0 39 0 39
WAWOSUNGGU 1 362 0 0 0 0 0 0
WONUA JAYA 1 247 0 0 0 3 0 3
WONUA JAYA 2 256 0 0 0 6 0 6

TOTAL   10393 7 6 1 275 0 289

b. Pengawasan Penyaluran Alat Pelindung Diri (APD)


Memastikan penyaluran alat pelindug diri (apd) terpenuhi
sesuai kebutahan per TPS dri 32 tps di Kecamatan Moramo
oleh kolompok kerja pemungutan suara.di antaranya :
Tabel VII
Penyaluran Alat Pelindung Diri (APD)

KEBUTUHAN

URAIAN TOTAL
PPK PPS KPPS
NO PENERI KEBUTUHAN KET
MAAN Keb APD
Kebut Kebut
utuh Desa/
KEC Jumlah uhan Jumlah uhan Tps Jumlah
an Kel
APD APD
APD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
masker
1 sekali 4 1 4 box         3 32 96 box 100 box  
pakai

sarung
2 tangan 3 1 3 box         2 32 64 box 67 box  
latex

thermo
3 1 1 1 buah         1 32 32 buah 33 buah  
gun

28
buja
4                 2 32 64 buah 64 buah  
hamat

Hand
5 sineetiz 5 1 5 btl 1 20 20 btl 1 32 32 btol 57 btl  
er

Sabun
6 pencuci 5 1 5 btl 1 20 20 btl 2 32 64 btol 89 btl  
tangan

disinfek
7 3 1 3 lmr 1 20 20 lmr 1 32 32 liter 55 ltr  
tan

masker
8 4 1 4 pcs 4 20 80 pcs           pcs  
kain

sarung
tangan
9 plastik                              
untuk
pemilih
tisu
12 bua
10 tovel 10 1 10 buah 6 20 5 32 160 buah 290 buah  
0 h
sweet
kantong
plastik lemba
11 8 1 8 4 20 80 lmr 4 32 128 lmbr 216 lmr  
tempat r
sampah

face
12 1 1 1 pcs 1 20 20 pcs 1 32 32 pcs 53 pcs  
shield

semprot
bua
13 an 2 1 2 buah 1 20 20 1 32 32 buah 54 buah  
h
spayer
ember
bekran
bua
14 tempat 2 1 2 buah 1 20 20 2 32 64 buah 86 buah  
h
cuci
tangan
ember
penamp
ungan bua
15 2 1 2 buah 1 20 20 2 32 64 buah 86 buah  
tempat h
cuci
tangan

Aktifitas pengawasan tahapan logistik dimulai dengan melihat dan


mengawasi, kondisi kelayakan Tempat Penyimpanan, Kondisi
Kotak Suara baik dan tersegel, pengawasan distribusi logistic dari
PPK ke PPS se Kecamatan Moramo.
1) Pengawasan Kelayakan Tempat Penyimpanan Logistik.
Tempat Penyimpanan Logistik bertempat di Sekertariat PPK
Kecamatan Moramo Secara fisik Kondisi Tempat penyimpanan
sangat layak dan terletak ditempat yang strategis dan berada
dalam Ruangan yang terkunci.
2) Pengawasan Pendistribusian Perelengkapan Lainnya
Pengawasan Pendistribusian Perelengkapan Lainnya yakni
kelengkapan yang berupa DPT, APD dan lainnya untuk
kebutuhan di TPS. Dari hasil pengawasan yang kami lakukan

29
semua kelengkapn layak, sesuai kebutuhan dan tidak ada
yang rusak maupun kurang.
3) Pengwasan Pendistibusian Logistik Kotak suara ke PPS
Pengawasan Pendistribusian Logistik dilakukan sehari
sebelum Pelaksanaan Pemungutan dan Perhitungan Suara,
kegiatan pengawasan ini di lakukan secara bersamaan di
setiap Kelurahan/Desa dikawal Langsung dari pihak

Kepolisian.

(Gambar 6: Pengawasan Logistik di Sekretariat PPK Moramo)

3. Hasil-hasil Pengawasan dalam Tahapan dan Subtahapan


Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara
a. Temuan
Berdasarkan hasil Pengawasan yang telah dilakukan oleh Panwas
Kecamatan Moramo bahwa terkait dengan pendistribusian
Perlengkapan pemungutan dan perhitungan suara telah sesuai
Prosedur dan telah tepat sasaran.
b. Rekomendasi

1) Memberikan rekomendasi secara lisan kepada PPK Kecamatan


Moramo agar melakukan kroscek kembali apakah ada logistik
yang diterima PPS sudah sesuai.
2) Panwas Kecmatan Moramo memberikan rekomendsai secara
lisan kepada PPK Kecamatan Moramo agar PPS memastikan
semua Logistik masing-masing TPS sudah terpenuhi tanpa ada
yang kurang dan dalam kondisi yang baik serta tersegel.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
PPK Kecamatan Moramo melaksanakan semua rekomendasi

30
yang kami sampaikan sebagai bentuk dari tindak lanjut dari
penyampaian secara lisan Panwas Kecamatan Moramo.

4. Dinamika Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan


Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara.
Seperti tahapan-tahapan pengawasan sebelumnya, tahapan
pengawasan logistik juga sangat dinamis. Pengawasan logistik di
Sekertariat PPK Kecamatan Moramo dilakukan bersama Panwas
Kelurahan/Desa sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
5. Evaluasi Pelaksananan Pengawasan Tahapan dan subtahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara
Tahapan logistik merupakan tahapan yang krusial karena akan
berdampak signifikan pada tahapan selanjutnya yaitu tahapan
pemungutan dan penghitungan suara. Oleh karena itu tahapan ini
tidak hanya butuh perencanaan yang matang tapi juga konsistensi
untuk melaksanakan sesuai rencana awal.
Berdasarkan hasil pengawasan, tahapan logistik di Kecamatan
Moramo berlangsung dengan manajemen yang baik. Namun kami
tidak dapat pastikan Kondisi Logistik yang berada dalam kotak yang
tersegel apa dalam kondisi baik ataupun tidak baik begitupun
kelengkapan lainnya yang berada didalam kotak.
Oleh karena itu sebagai evaluasi sebaiknya pengelolaan logistik
di KPU Konawe Selatan pasca Penepakan logistik sebaiknya
melibatkan PPK dan Panwas Kecamatan sejak awal sehingga kami
dapat memastikan secara langsung kondisi perlengkapan yang akan
di salurkan di masing-masing kecamatan dalam kondisi yang baik.
D. Pengawasan Tahapan Pemungutan, Perhitungan dan Rekapitulasi
Suara
1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan
Pemungutan, Perhitungan dan Rekapitulasi Suara
a. Kerawanan-kerawanan dalam IKP (Indeks Kerawanan
Pemilihan)

31
Bahwa berdasarkan hasil pemetaan Kerawanan TPS terdiri dari
beberapa indikator.
Adapun Indikator tersebut sebagai berikut:
a) Akurasi terhadap Data Pemilih
b) Potensi penggunaan hak pilih oleh orang lain atau hilangnya
hak pilih
c) Potensi terjadinya Politik Uang

d) Netralitas KPPS

e) Letak TPS yang berdekatan dengan Posko Pemenangan

f) Potensi Kampanye di luar waktu.

b. Perencanaan Pengawasan

Fokus pengawasan pada tahapan ini sebagai berikut :

1) Kekurangan Surat Suara

2) Tertukarnya Kotak Suara

3) Kekurangan perlengkapan pemungutan suara lainya seperti


C1 Plano, segel, sampul dll.
4) Praktek money politik di masa tenang
5) Prosedur pemungutan suara yang dilakukan oleh KPPS dari
awal-akhir
6) Prosedur penghitungan suara yang dilakukan KPPS dari
awal-akhir
7) Konsistensi KPPS dalam menentukan suara sah dan tidak
sah
8) Pengisian formulir C1
9) Keaslian salinan formulir C1 yang diserahkan kepada PTPS
dan saksi;
10)Rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kelurahan/Desa.

2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan Subtahapan


Pemungutan, Perhitungan dan Rekapitulasi Suara

a. Pencegahan

Tahap pemungutan suara pada hari pelaksanaan Pemilihan


Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan tahun 2020 merupakan

32
puncak dari proses demokrasi Kabupaten Konawe Selatan.
Proses pengawasan pemungutan suara di 32 TPS tentu tidak
terlepas dari berbagai macam polemik permasalahan. Oleh
karena itu Panwas Kecamatan Moramo terjun langsung untuk
memastikan tidak terjadi pelanggaran dengan melakukan
tindakan pencegahan.
Adapun pencegahan yang dilakukan sebagai berikut :

1) Melakukan Bimtek PKD dan PTPS

Bahwa penyelenggara bimtek PKD dan PTPS pada pemilihan


serentak tahun 2020 adalah merupakan tanggung jawab
Panwas Kecamatan. Oleh karena itu Panwas Kecamatan
Moramo secara profesional menyelenggarakannya dan
sebagai bentuk pencegahan juga, agar PKD dan PTPS
memahami hak dan kewajibannya pada tahapan ini.

2) Pencegahan secara lisan oleh PTPS kepada KPPS terkait


keterpenuhan syarat pemilih, seperti yang dilakukan oleh
pengawasan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS)
ketika hari pemungutan suara ada sejumlah pemilih yang
menggunakan KTP – el yang diduga bukan warga setempat.

b. Aktivitas Pengawasan

Pada tanggal 9 Desember 2020 dilaksanakan tahapan


pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Kecamatan
Moramo terdiri dari 20 (sepuluh) Desa dan 32 (tiga puluh dua)
TPS dengan jumlah wajib pilih dalam DPT sebanyak 10.393
pemilih terdiri dari 5.297 pemilih laki-laki dan 5.096 pemilih
perempuan.
Sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pemilihan
Umum Nomor 0427/K.BAWASLU/HK.01.01/XII/2020 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tugas Pengawasan Pemungutan dan
Penghitungan Suara di TPS, maka Panitia Pengawas Pemilihan
Kecamatan Moramomenginstruksikan kepada Pengawas TPS
dan Panwaslu Kelurahan/Desa untuk melakukan pengawas
tahapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS secara
langsung untuk memastikan pelaksanaan pemungutan dan

33
penghitungan suara di TPS sesuai dengan mekanisme
sebagaimana disebutkan dalam PKPU 18 Tahun 2020 antara
lain :

1. Memastikan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan


suara di TPS sudah sesuai dengan protocol kesehatan
pencegahan penularan COVID-19;
2. Memastikan tidak adanya kegiatan kampanye, praktik politik
uang, intimidasi kepada pemilih pada tahapan pemungutan
dan penghitungan suara.
3. Mengawasi netralitas petugas KPPS dalam melaksanakan
tugasnya.
4. Memastikan pembukaan dan penutupan TPS sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya agar semua hasil pengawasan Pengawas TPS dan
Panwaslu Kelurahan/Desa terdokumentasikan dan tercatat,
maka semua hasil pengawasan tersebut dituangkan dalam alat
kerja berupa Formulir Model A Laporan Hasil Pengawasan dan
Aplikasi siwaslu (Sistem Pengawasan Pemilu).

Dalam proses pemungutan suara di TPS, selain pemilih yang


terdaftar dalam DPT terdapat juga pemilih kategori pemilih
pindahan (DPPh) yang menyalurkan hakpilihnya dengan formulir
model A.5 KWK serta pemilih tambahan yang menyalurkan hak
pilihnya dengan menggunakan KTPel atau Surat Ketetangan dari
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Adapun rincian
pemilih DPT yang menyalurkan hak pilihnya adalah sebagai
berikut :

Tabel VIII
Pemilih Dalam DPT yang menyalurkan Hak Pilihnya

PEMILIH DALAM DPT


NO DESA TPS
L P JUMLAH
1 171 191 362
1 AMOHOLA
2 68 53 121
2 SELABANGGA 1 104 93 197
1 109 85 194
3 WAWONDENGI
2 200 192 392
4 TAMBOSUPA 1 128 131 259

34
2 111 112 223
1 134 163 297
5 MORAMO
2 117 158 275
6 RANOOHA RAYA 1 185 195 380
7 LAKOMEA 1 137 159 296
1 198 206 404
8 MARGACINTA 2 204 183 387
3 176 167 343
9 BAKUTARU 1 117 100 217
10 LANDIPO 1 187 186 373
1 166 191 357
11 LAPUKO
2 171 205 376
1 144 155 299
12 LAMBOO
2 137 109 246
1 154 151 305
13 PUDARIA JAYA
2 146 147 293
14 WATUPORAMBAA 1 160 132 292
1 121 110 231
15 SUMBER SARI
2 117 103 220
1 114 94 208
16 WONUA JAYA
2 105 100 205
17 BISIKORI 1 118 98 213
18 ULUSENA 1 172 171 343
1 116 107 223
19 PONAMBEA BARATA
2 58 61 119
20 WAWOSUNGGUH 1 151 152 303
Jumlah 32 4.498 4.457 8.953

Adapun pemilih dengan kategori Daftar Pemilih Pindahan


(DPPhh) adalah sebagai berikut :

Tabel IX
Daftar Pemilih Pindahan (DPPh)
DPPH
NO DESA TPS
L P JUMLAH
1 1 1 2
1 AMOHOLA
2 0 0 0
2 SELABANGGA 1 0 0 0
1 0 0 0
3 WAWONDENGI
2 0 0 0
1 0 0 0
4 TAMBOSUPA
2 0 0 0
1 0 0 0
5 MORAMO
2 0 0 0
6 RANOOHA RAYA 1 0 0 0
7 LAKOMEA 1 1 1 2
8 MARGACINTA 1 0 0 0

35
2 0 0 0
3 0 0 0
9 BAKUTARU 1 0 0 0
10 LANDIPO 1 0 0 0
1 0 1 1
11 LAPUKO
2 1 1 2
1 0 0 0
12 LAMBOO
2 0 0 0
1 0 1 1
13 PUDARIA JAYA
2 0 0 0
14 WATUPORAMBAA 1 0 0 0
1 0 0 0
15 SUMBER SARI
2 0 0 0
1 0 0 0
16 WONUA JAYA
2 0 0 0
17 BISIKORI 1 1 1 2
18 ULUSENA 1 1 0 1
1 0 0 0
19 PONAMBEA BARATA
2 0 0 0
20 WAWOSUNGGUH 1 0 0 0
Jumlah 32 5 6 11

Adapun pemilih dengan kategori Daftar Pemilih Tambahan


(DPTb) adalah sebagai berikut :

Tabel X
Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)
DPTB
NO DESA TPS
L P JUMLAH
1 4 1 5
1 AMOHOLA
2 0 0 0
2 SELABANGGA 1 0 1 1
1 1 1 2
3 WAWONDENGI
2 1 0 1
1 0 0 0
4 TAMBOSUPA
2 0 1 1
1 3 5 8
5 MORAMO
2 0 2 2
6 RANOOHA RAYA 1 1 1 2
7 LAKOMEA 1 5 6 11
1 1 2 3
8 MARGACINTA 2 0 1 1
3 1 1 2
9 BAKUTARU 1 0 0 0
10 LANDIPO 1 3 2 5
11 LAPUKO 1 2 2 4

36
2 1 3 4
1 1 4 5
12 LAMBOO
2 1 0 1
1 0 1 1
13 PUDARIA JAYA
2 0 1 1
14 WATUPORAMBAA 1 0 0 0
1 1 1 2
15 SUMBER SARI
2 0 0 0
1 1 1 2
16 WONUA JAYA
2 1 1 2
17 BISIKORI 1 1 2 3
18 ULUSENA 1 0 0 0
1 0 1 1
19 PONAMBEA BARATA
2 0 0 0
20 WAWOSUNGGUH 1 0 0 0
Jumlah 32 29 40 69

Adapun hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat


Kecamatan Moramoa dalah sebagai berikut :

Tabel XI
Pengawasan Perolehan Suara Pasangan Calon
SUARA PASANGAN CALON
NO DESA TPS
01 02 03
1 33 133 200
1 AMOHOLA
2 3 67 49
2 SELABANGGA 1 18 74 106
1 20 97 68
3 WAWONDENGI
2 31 191 167
1 5 148 106
4 TAMBOSUPA
2 24 115 85
1 17 135 153
5 MORAMO
2 22 180 73
6 RANOOHA RAYA 1 80 222 77
7 LAKOMEA 1 40 190 76
1 40 36 72
8 MARGACINTA 2 275 253 189
3 86 94 78
9 BAKUTARU 1 47 96 70
10 LANDIPO 1 43 146 186
1 62 147 151
11 LAPUKO
2 80 186 110
1 23 165 114
12 LAMBOO
2 11 107 128
1 25 166 103
13 PUDARIA JAYA
2 48 144 96

37
14 WATUPORAMBAA 1 46 147 92
1 37 88 100
15 SUMBER SARI
2 38 91 91
1 48 79 65
16 WONUA JAYA
2 29 99 66
17 BISIKORI 1 40 130 46
18 ULUSENA 1 42 165 131
1 27 112 79
19 PONAMBEA BARATA
2 28 74 17
20 WAWOSUNGGUH 1 6 205 89
Jumlah 32 1.121 4.616 3.152

(Gambar 7. Pengawasan Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Paslon)

3. Hasil-hasil Pengawasan dalam Tahapan dan Subtahapan


Pemungutan, Perhitungan dan Rekapitulasi Suara
Berdasarkan hasil pengawasan Panitia Pengawas Pemilihan
Kecamatan Moramo terhadap proses pemungutan suara di
Kecamatan Moramo telah sesuai dengan peraturan perudang-
udangan yakni di mulaitepat pada pukul 07.00 Wita dengan diawali
pemberian sumpah dan janji Anggota KPPS dan ditutup tepat pada
pukul 13.00 Wita.
Bahwa Berdasarkan hasil pengawasan Panitia Pengawas
Pemilihan Kecamatan Moramo dan berdasarkan laporan dari PKD
dan PTPS proses penghitungan suara tidak menemukan kendala.
Tetapi pada proses penulisan di C Hasil Plano KWK dan C Salinan
KWK ada beberapa TPS salah memasukkan angka sehingga terjadi
perbedaan data jumlah wajib pilih DPT ditambah DPTb dan DPph
dengan jumlah penggguna hak pilih, jumlah surat suara yang
terpakai dan jumlah surat suara yang tidak terpakai sehingga di Alat

38
kerja Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Moramo didapatkan
masih ada selisih data yaitu Desa Wawondengi dan Desa Lamboo.
Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Moramo membuat
rekomendasi saran perbaikan kepada PPK Moramo utnuk di perbaiki
Pada saat pleno Rekapitulasi Tingkat Kecamatan.
4. Dinamika Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan
Pemungutan, Perhitungan dan Rekapitulasi Suara
Proses tahapan Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi suara
tidak terlepas dari berbagai macam dinamika permasalahan. Dalam
sejarah Pemilihan di Indonesia, dinamika tahapan pemungutan dan
penghitungan suara pada pemilihan serentak 2020 adalah tahapan
terdinamis dibanding pada Pemilihan-Pemilihan sebelumnya. Selain
itu dari sisi konsentrasi dan konsistensi juga terkendala sehingga
ditemukan banyak penulisan C1 yang salah dan imbasnya membuat
proses rekapitulasi jenjang diatasnya harus melakukan perbaikan
data pemilih, pengguna hak pilih.
5. Evaluasi Pelaksananan Pengawasan Tahapan dan subtahapan
Pemungutan, Perhitungan dan Rekapitulasi Suara
Proses tahapan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara
pada Pemilihan 2020 di Kecamatan Moramo walaupun ada berbagai
kendala dan melewati proses yang cukup panjang, menguras tenaga
dan waktu bagi jajaran penyelenggara pemilihan namun berjalan
dengan baik. Sebagai evaluasi dari sisi pengawasan, pemerintah
seyogyanya melakukan revisi peraturan perundang-undangan
terhadap penyelanggaran pemilihan terkait dengan regulasi -
regulasi yang masih dianggap perlu ditambah maupun dikurangi.
E. Pengawasan Non Tahapan Netralitas ASN
1. Pelaksanaan Pengawasan
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Pelaksanaan Pengawasan terkait Netralitas ASN merujuk pada
landasan hukum Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Netralitas Pegawai AparaturSipil Negara, Anggota Tentara
Nasional Indonesia Dan Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

39
Ada beberapa hal penting yang kami anggap memiliki potensi
terjadinya pelanggran Pemilihan yang melibatkan ASN kami
rangkum dalam IKP sebagai berikut :
1) Mendeklarasikan dirinya sebagai pendukung bakal calon
kepala daerah/wakil kepala daerah.
2) Menghadiri deklarasi dukungan terhadap calon peserta
Pemilihan dan peserta Pemilihan dengan atau tanpa
menggunakan atribut bakal pasangan calon atau atribut partai
politik.
3) Mengunggah, menanggapi (seperti like, komentar dan
sejenisnya) atau menyebarluaskan gambar atau foto bakal
calon kepala daerah/wakil kepala daerah melalui media
online maupun media sosial.
4) Menjadi pembicara atau narasumber atau peserta pada
kegiatan pertemuan peserta Pemilihan.
5) Membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon.
6) Terlibat dalam kampanye untuk mendukung peserta
Pemilihan serta mengadakan kegiatan yang mengarah pada
keberpihakan.
7) Memberikan fasilitas dan atau dukungan finansial yang terkait
dalam kegiatan kampanye bakal calon kepala daerah/wakil
kepala daerah.
8) Mengajak atau memobilisasi oranglain untuk mendukung
salah satu pasangan bakal calon kepala daerah/wakil kepala
daerah.

b. Perencanaan Pengawasan
Perencanaan pengawasan Non tahapan Netralitas ASN yang
dilakukan oleh Panwas Kecamatan Moramo sebagai berikut :
1) Membangun komunikasi dan Koordinasi dengan Pemerintah
Kecamatan Moramo untuk membantu mensosialisasikan di
jajaran Aparatur Sipil Negara terkait larangan terlibat,
mmelibatkan dan dilibatkan dalam pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Konawe Selatan tahun 2020.
2) Menyampaikan himbauan secara preventif baik secara lisan

40
maupun tertulis;
3) Pengawasan melekat dalam setiap kegiatan yang melibatkan
ASN di tingkat Kecamatan maupun Kelurahan/Desa;
4) Menyampaikan himbauan kepada Lurah/Desa baik secara
tertulis maupun secara lisan serta memberikan pemahaman
terkait aturan dan larangan dalam tahapan pemilihan.
2. Kegiatan Pengawasan Non Tahapan Netralitas ASN
a. Pencegahan
Sebagai bentuk pencegahan ditahapan ini Panwas Kecamatan
Moramo telah melakukan pencegahan sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisasi peraturan pemerintah terkait dengan
larangan ASN terlibat aktif dalam kampanye maupun kegiatan
yang berkaitan dengan tahapan pemilihan;
2. Menyampaikan himbauan secara preventif baik secara lisan
maupun tertulis pada Instansi Pemerintah lingkup Kecamatan
Moramo;
3. Melakukan pendekatan persuasif kepada aparatur sipil
negara serta memberikan gambaran tentang aturan dan
sanksi apabila seorang aparatur sipil negara terlibat dalam
proses Pemilihan.
b. Aktifitas Pengawasan
Kegiatan Pengawasan yang dilakukan oleh Panwas
Pemilihan Kecamatan Moramo terkait netralitas ASN yaitu
berupa tindakan pencegahan dengan mengadakan kegiatan
koordinasi dengan Beberapa Stakeholder terkait. Kegiatan
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepemahaman terkait
pentingnya netralitas ASN termasuk di jajaran TNI dan Polri agar
Pemilu Tahun 2019 tersebut berjalan secara jujur adil dan
berintegritas.
Stigma negatif dari masyarakat terkait Netralitas ASN
menjadikan Pengawas Pemilihan sebagai lembaga utama yang
mengawasi jalanya pemilu khususnya pada tahapan kampanye,
menjadikan tantangan sendiri. Cukup Banyaknya jumlah ASN di
lingkup Kecamatan Moramo, menjadikan Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo tidak dapat bergerak sendiri dalam

41
mengawasi ASN, harus ada keterlibatan baik masyarakat,
Pemerintah, TNI dan Pori untuk mengawal agar para ASN

tersebut dapat bersikap Netral. Selain Kegiatan Koodinasi,


Panwaslu Kecamatan moramo juga mengadakan Kegiatan
Sosialisasi Netralitas ASN pada masa Tahapan kampanye.
Karena pada momentum ini banyak Kepala daerah serta
Aparatur Pemerintah yang ikut berkontribusi mengkampanyekan
salah satu pasangan calon.
(Gambar 8 : Kegiatan Sosialisasi Netralitas ASN)
3. Hasil – Hasil Pengawasan Non Tahapan Netralitas ASN
a. Temuan
Berdasarkan hasil Pengawasan Panwas Pemilihan Kecamatan
Moramo menemukan 3 (Tiga) Kasus Dugaan Pelanggaran Asas
Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diantaranya :
 Temuan nomor : 01/TM/PB/Cam.Moramo/28.08/II/2020
dengan Pelaku An. Sdr. Kusran , Sdr. Ratno Jaya, Sdr(i) Erlin
Yuli dan Sdr(i) Yusnawati dengan masing – masing berprofesi
sebagai PNS lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan
 Temuan nomor : 02/TM/PB/Cam.Moramo/28.08/VIII/2020
dengan pelaku An. Sdr(i) Irma yuli yang berprofesi sebagai
PNS lingkup Pemerintah kabupaten Konawe Selatan.
 Temuan nomor : 03/TM/PB/Cam.Moramo/28.08/X/2020
dengan pelaku An. Mahar Buburanda Imran yang berprofesi
sebagai PNS lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe
Selatan.
Adapun temuan dugaan Pelanggaran diatas ditemukan melalui
Media Sosial Facebook.

b. Rekomendasi

42
setelah dilakukan prosedur penanganan pelanggaran terkait 3
(Tiga) dugaan pelanggaran Asas Netralitas ASN, maka Panwas
Pemilihan Kecamatan Moramo merekomendasikan pelanggaran
tersebut ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di Jakarta,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi di Jakarta, Badan Kepegawaian Negara (BKN) di
Jakarata serta Bupati Konawe Selatan di Andoolo.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
 Temuan Nomor : 01/TM/PB/Cam.Moramo/28.08/II/2020
Adapun Tindak Lanjut dari Instansi berwenang berupa
Keputusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Nomor : R
– 2387/KASN/8/2020 Tanggal 24 Agustus 2020, Perihal
Rekomendasi Atas Pelanggaran Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN A.n Ratno Jaya (NIP.19850409 201001 1 006)
yang direkomendasikan Kepada Bupati Kabupaten Konawe
Selatan Sebagai Pejabat Pembina Kepegaiwaian (PPK)
untuk memberikan Sanksi Moral Kepada Sdr. A.n. Ratno
Jaya, Keputusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
Nomor : R – 2388/KASN/8/2020 Tanggal 24 Agustus 2020,
Perihal Rekomendasi Atas Pelanggaran Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN A.n Yusnawati (NIP.19800311 201001 2 010)
yang direkomendasikan Kepada Bupati Kabupaten Konawe
Selatan Sebagai Pejabat Pembina Kepegaiwaian (PPK)
untuk memberikan Sanksi Moral Kepada Sdr. A.n.
Yusnawati. Keputusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
Nomor : R – 2389/KASN/8/2020 Tanggal 24 Agustus 2020,
Perihal Rekomendasi Atas Pelanggaran Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN A.n Kusran (NIP.19650209 198803 1 011)
yang direkomendasikan Kepada Bupati Kabupaten Konawe
Selatan Sebagai Pejabat Pembina Kepegaiwaian (PPK)
untuk memberikan Sanksi Moral Kepada Sdr. Kusran,
Keputusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Nomor : R
– 2390/KASN/8/2020 Tanggal 24 Agustus 2020, Perihal
Rekomendasi Atas Pelanggaran Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN A.n Erlin Yuli (NIP.19770707 200701 2 031)

43
yang direkomendasikan Kepada Bupati Kabupaten Konawe
Selatan Sebagai Pejabat Pembina Kepegaiwaian (PPK)
untuk memberikan Sanksi Moral Kepada Sdr. A.n. Erlin Yuli.
 Temuan nomor : 02/TM/PB/Cam.Moramo/28.08/VIII/2020.
Adapun Tindak Lanjut dari Instansi berwenang berupa
Keputusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Nomor : R
– 3363/KASN/11/2020 Tanggal 05 November 2020, Perihal
Rekomendasi Atas Pelanggaran Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN A.n Irma Yuli (NIP.1975026 200701 2 017)
yang direkomendasikan Kepada Bupati Kabupaten Konawe
Selatan Sebagai Pejabat Pembina Kepegaiwaian (PPK)
untuk memberikan Sanksi Moral Kepada Sdr. A.n. Irma Yuli.
4. Dinamika dan Permasalahan Pelaksanaan Pengawasan Non
Tahapan Netralitas ASN
Netralitas ASN dalam Penyelenggaraan Tahapan Pemilihan Kepala
daerah tahun 2020 menjadi persoalan penting dan harus dijaga. Hal
ini dimaksudkan agar pelayanan tetap berjalan secara obyektif, tidak
berpihak kepada salah satu kalangan/kelompok atau Pasangan
calon tertentu yang terlibat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Konawe Selatan Tahun 2020.
Selain itu, dengan Netralitas ASN juga akan mencegah
penyalahgunaan kewenangan, misalnya saja pada masa kampanye
dalam bentuk atau forum apapun menggunakan anggaran serta
fasilitas milik negara lainnya seperti: rumah dinas, mobil dinas,
gedung-gedung pemerintah bagi kalangan tertentu yang sedang
"bertarung" dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.
Hal yang paling rawan dan hampir tidak kasat mata adalah
kemungkinan berlangsungnya "politik transaksional" antara aktor
politik praktis sebagai kandidat Calon Legislatif dengan para birokrat
(ASN) di daerah. Walaupun dalam ketentuannya disebutkan netral,
bukan tidak mungkin dengan harapan atau iming-iming jabatan
eselon (bilamana nanti terpilih) perlu diwaspadai/mendapat perhatian
semua pihak. Pengawasan terhadap masalah yang satu ini haruslah
jeli mengingat kecenderungan permainan politik praktis yang terjadi
selama ini demikian adanya.

44
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Netralitas ASN
Panwas Kecamatan Moramo sampai dengan jajaran pengawas pada
tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS), mempunyai tugas untuk
mengawasi penyelenggaraan Pilkada sesuai tingkatannya.
Pengawasan Pilkada yang dilakukan secara serentak pada tahun
2020 tentu saja menguras energi bagi jajaran pengawas di setiap
tingkatan Strategi pengawasan yang bersifat preventif menjadi
prioritas, sehingga berbagai peluang dan potensi pelanggaran
pilkada dapat diidentifikasi lebih awal. Interelasi antara hukum,
demokrasi dan politik terjelma dalam konsep netralitas bagi ASN.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pelanggaran terhadap berbagai
tahapan penyelenggaraan Pilkada selama ini, secara terbuka atau
terselubung, baik langsung maupun tidak langsung sering terjadi.
Berbagai langkah represif sebagai tindak lanjut adanya temuan dan
laporan dugaan pelanggaran harus dengan sigap dan segera
ditangani oleh jajaran pengawas Pilkada sesuai tingkatannya.
Integritas para pengawas sangat dipertaruhkan, karena biasanya
masih muncul sikap dan perilaku menyepelehkan terhadap para
terduga pelaku pelanggaran yang secara kebetulan sedang menjadi
kepala daerah atau wakil kepala daerah petahana. Sikap
profesionalitas Pengawas sangat dituntut untuk mewujudkan ASN
yang bebas dari kepentingan politik.

F. Pengawasan Non Tahapan Politik Uang (Money Politic)


1. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang (Money
Politic)
Pelaksanaan Pengawasan Politik uang merujuk pada landasan
hukum berikut :
 Pasal 187 A Undang – Undang 10 tahun 2016 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang terhadap Undang-
Undang Dasar Negara Republik yang menyebutkan :
Ayat (1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
perbuatan melawan hukum menjanjikan atau memberikan uang

45
atau materi lainnya sebagai imbalan kepada warga negara
Indonesia baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk
mempengaruhi Pemilih agar tidak menggunakan hak pilih,
menggunakan hak pilih dengan cara tertentu sehingga suara
menjadi tidak sah, memilih calon tertentu, atau tidak memilih
calon tertentu sebagaimana dimaksud pada Pasal 73 ayat (4)
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh
enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan
denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
Ayat (2) Pidana yang sama diterapkan kepada pemilih yang
dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum
menerima pemberian atau janji sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
 Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengawasan,
Penanganan Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan
Dalam Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019
(Covid-19).
a. Kerawanan – Kerawanan dalam IKP
Adapun Kerawanan yang berpotensi dalam Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2020 sebagai berikut :
 Mobilisasi Pemilih dengan Politic uang;
 Mobilisasi Peserta Kampanye dengan Politik Uang;
 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi
melakukan pengawasan politikuang;
 Kondisi geografis di beberapa desa yang memudahkan
terjadinya praktik politik uang;
 Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang masih rendah
sehingga memudahkan terjadinya praktik politik uang;
 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang peraturan pemilu
khususnya yang mengatur tentang politik uang dan sanksi
atas perbuatan tersebut.
b. Perencanaan Pengawasan

46
Dalam pengawasan politik uang kami hanya melakukan
beberapa Perencanaan Pengawasan dalam hal mengurangi
tingkat politik uang yang terjadi yakni sebagai berikut :
• Melakukan pengawasan dengan cara berpatroli keliling Desa
Bersama Panwas Pemilihan Kelurahan/Desa;
• Melaksanakan sosialisasi partisipatif;
• Berkoordinasi dengan pihak kepolisian;
• Melakukan patroli pengawasan politik uang selama masa
tenang.
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Pada tahap pencegahan terkait praktik politik uang, Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo melakukan beberapa kegiatan Sosialisasi. Hal ini
penting sebagai bentuk tanggun jawab Pengawas Pemilihan untuk
meningkatkan kesadaran atas bahayanya dampak dari praktik politik
uang bagi masyarakat.
Pada dasarnya, Bawaslu provinsi Sumatera Barat selalu
menyampaikan dampak negatif dari praktik politik uang disetiap
kegiatan yang dilakukan baik bersama internal Bawaslu maupun
bersama Kelompok atau orgnisai masyarakat seperti Kelompok
Agama, Organisasi Kemahasiswaan, Tokoh Masyarakat, Pemilih
Pemula dan lain sebagainya.
b. Aktifitas Pengawasan
Dalam pelaksanaan pengawasan politik uang yang dilaksanakan
oleh panwas Kecamatan Moramo dan dibantu oleh Jajaran
Panwas Kelurahan/Desa adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan dengan cara berpatroli keliling Desa
mennyampaikan kepada lapisan masyrakat bahwa politik
uang adalah tindakan yang melanggar aturan perundang-
undangan.
2. Meningkatkan sosialisasi partisipatif masyarakat agar turut
berpartisipasi aktif mengawasi tindaka politik uang.
3. Berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk berkerja sama
dalam melakukan pengawasan politik uang.
4. Melakukan patroli pengawasan politik uang selama masa
tenang dengan cara mengindentifikasi wilayah yang dianggap

47
rawan.
5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya di
lingkungan jajaran keluarga Pengawas Pemilihan.

3. Hasil - Hasil Pengawasan


a. Temuan
Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Panwas Pemilihan
Kecamatan Moramo Bersama jajaran Pengawas Pemilihan
dibawahnya, bahwa tidak menemukan adanya kasus dugaan
Pelanggaran Politik uang selama Tahapan Penyelenggaraan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan Tahun
2020.
b. Rekomendasi
Bahwa karena tidak ditemukan adanya temuan dugaan
pelanggaran Politik uang oleh Panwas Pemilihan Kecamatan
Moramo maka dengan demikian tidak adanya Rekomendasi
yang dikeluarkan oleh Pengawas Pemilihan.
4. Dinamika dan Permasalahan Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan
Politik Uang (Money Politic)
Tidak dapat kita pungkiri bahwa dalam setiap pelaksanaan
penyelenggaran pemilihan di seluruh penjuru tanah air tidak terlepas
dari isu-isu money politik yang dilakukan oleh para peserta pemilihan
dalam hal memenangkan proses demokrasi. Isu inilah yang menjadi
momok terbesar bagi seluruh jajaran panwas selaku pengawas
dalam pelaksanaan tahapan pemilihan sehingga menjadi tanggung
jawab terbesar dalam rangka mencegah terjadinya unsure dugaan
pelanggaran yang mengakibatkan tercedarainya proses demokrasi.
Sebagai bukti bahwa money politik masih memiliki pengaaruh
terbesar dalam hal penyelenggaraan pemilihan dengan banyaknya
kasus-kasus yang terjadi di wilayah kecamatan lain salah satunya
adanya warga masyarakat yang ditangkap tangan sedang
membagiakan amplop yang berisikan uang yang diberikan kepada
masyarakat sebagai wajib pilih.
5. Evaluasi Pelaksananan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang
(Money Politic)
Sebagai bahan evaluasi untuk menghilangkan potensi money

48
politik dalam setiap penyelenggaraan Pemilihan sekiranya adanya
penguatan-penguatan dari seluruh unsure jajaran pemerintah dan
penyadaran bagi masyarakat. Selain itu juga harus ada tindakan
keras bagi pelaku-pelaku money politik agar menjadi bahan
renungan dan pembelajaran.

G. Pengawasan Non Tahapan Politisasi SARA

1. Pelaksanaan Pengawasan

Pelaksanaan Pengawasan Politisasi SARA merujuk pada landasan


hukum Pasal 69 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
dan Walikota Menjadi Undang-Undang terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik, menyebutkan bahwa dalam melaksakan
kampanye Pilkada, dilarang melakukan penghinaan kepada
seseorang, agama, suku, ras dan golongan terhadap calon kepala
daerah. Dalam pasal yang sama, kampanye juga dilarang
menghasut, memfitnah, mengadu domba partai politik, perseorangan
dan atau kelompok masyarakat.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

Adapun potensi kerawanan dalam pengawasan politisasi SARA antara


lain :

1. Penyebaran video, gambar dan konten-konten yang


mengandung unsur SARA;
2. Penggunaan media sosial yang mengupload konten-konten
yang mengandung unsur SARA;
3. Isu SARA rawan digunakan atau dimanfaatkan peserta
Pemilihan Kepala daerah tahun 2020 untuk menaikan
elektabilitas diri sendiri melalui media.
Media Sosial yang menjadi alat utama bagi para peserta Pemilu
dan Tim Suksesnya, menjadi alat yang mudah untuk diakses
oleh masyarakat luas, banyak ditemukan konten-konten negatif
khususnya terkait politisasi SARA. Hal ini jelas menjadi rentan di

49
kalangan anak-anak yang menggunakan media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya. Oleh karena
itu hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi Pengawas
Pemilihan untuk Mencegah terjadinya Politisasi Sara pada saat
masa kampanye.
b. Perencanaan Pengawasan
Perencanaan yang dilakukan oleh Panwas Pemilihan Kecamatan
Moramo terkait Pencegahan dan pengawasan Politisasi SARA,
umumnya bersamaan dengan dilakukanya kegiatan Sosialisasi
dan koordinasi pada tahapan Kampanye, karena pada tahapan
inilah momentum terbaik bagi peserta pemilihan unuk
mengutarakan dan menyampaikan Politisasi yang bersifat SARA
untuk mempengaruhi masyarakat agar dapat memilih ke salah
satu Pasangan Calon.
Adapun bentuk perencanaan yang telah dilakukan seperti proses
koordinasi dengan membuat perencanaan kegiatan Sosialisasi
dan Rapat Koordinasi tahapan kampanye yang salah satu unsur
aspek didalamnya memuat bagaimana pecegahan dan
pengawasan tentang Politisasi SARA.

2. Kegiatan Pengawasan

a. Pencegahan
Politisasi Sara merupakan salah satu aspek yang dapat dijadikan
Peserta Pemilihan/Tim Pemenangan/Simpatisan dan relawan
untuk memenangkan kontestasi politik. upaya pencegahan pun
perlu diperhatikan untuk meminimalisir terjadinya politisasi
SARA. Masa kampanye yang begitu panjang menjadikan
Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo fokus untuk melakukan
pencegahan terkait isu-isu SARA yang digunakan peserta
Pemilu. Kegiatan Sosialisai dan Koordinasi terkait dampak yang
ditimbulkan dari politisasi SARA dilakukan oleh Panwas
Pemilihan Kecamatan Moramo Bersama stakeholder lainya.

b. Aktifitas Pengawasan
Kegiatan Pengawasan terkait Pengawasan Politisasi SARA yang
dilakukan oleh Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo,

50
umumnya hanya bersifat sosialisasi dan koordinasi serta
himbauan kepada seluruh Stakeholder Terkait.

Selain itu, aktivitas pengawasan yang dilakukan Panwas


Kecamatan Moramo dan jajaran Panwas Kelurahan/Desa dalam
melaksanakan tugas sebagai penyelenggara Pemilihan yakni
mengawasi seluruh tahapan yang berkaitan dengan proses
penyelenggaraan pemilihan termasuk mengawasi unsure dugaan
pelanggaran yang terjadi ternmasuk dugaan pelanggaran
Politisasi SARA yang akan mencederai proses seluruh tahapan
pemilihan.

3. Hasil - Hasil Pengawasan

a. Temuan
Bahwa Selama Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo
melakukan Pengawasan diseluruh tahapan, kami tidak
menemukan unsure dugaan pelanggaran yang mengarah pada
isu Politisasi SARA.

b. Rekomendasi
bahwa tidak adanya rekomendasi mengenai dugaan
pelanggaran yang mengarah pada isu Politisasi SARA.

4. Dinamika dan Permasalahan Pelaksanaan Pengawasan Non


Tahapan Politisasi SARA

Masifnya Praktik Politisasi sara khususnya yang dilakukan melalui


media sosial seperti Youtube, Instagram, Whatsapp
dan lainya, Menjadi tantangan sekaligus kendala Bagi Pangawas
Pemilihan, hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah SDM Pengawas
yang dimiliki saat ini baik ditingkat Kecamatan maupun
Desa/Kelurahan.

Selain itu, Dinamika Isu SARA ini menjadi tantangan dan kendala
tersendiri bagi Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo dikarenakan
regulasi yang belum menjelaskan secara eksplisit terkait proses

51
pengawasan dan penanganan pelanggaran khususnya terkait isu-isu
SARA yang saat ini terjadi secara masif.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politisasi


SARA

Elit politik dan publik seharusnya menyadari bahwa Pemilihan Kepala


Daerah sebagai bagian dari mekanisme politik demokrasi adalah
kesempatan politik untuk memilih pemimpin terbaik sebagai
pemegang kedaulatan rakyat. Dalam konteks ini, politik elektoral ini
harus dijalankan secara edukatif dan konstruktif untuk mencapai
tujuan politik yang luhur. Nalar politik kritis dan rasional harus
dikedepankan dalam menyeleksi dan memilih calon pemimpinnya. Di
titik ini, politik yang konstruktif yang mengedepankan seleksi calon
pemimpin dari sisi integritasnya, serta gagasan dan agenda yang
diusungnya harus didorong.
Kedapan harus ada bentuk koordinasi yang lebih jelas antar semua
pihak yang terlibat dalam mengawal jalanya Pemilihan Kepala
Daerah yang lebih baik. Kegiatan Sosialisasi terkait bahayanya
Politisasi SARA harus ditingkatkan dan dilaksanakan ke seluruh
lapisan masyarakat untuk meningkatkan Risk Awareness atas
dampak yang terjadi jika Politisasi SARA ini terus berjalan dari
Pemilu ke Pemilu selanjutnya.
Peran berbagai stakeholder sangat penting, Mulai dari KPU sebagai
penyelenggara Pemilihan Umum, Bawaslu Sebagai lembaga
pertama yang mengawasi jalanya pelaksanaan pemilihan Umum
harus melakukan evaluasi terkait Pencegahan dan Pengawasan
Politisasi SARA. KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara
Pemilu/Pemilihan harus terus meningkatkan kordinasi dengan
berbagai pihak seperti Kepolisian, TNI, dan Aparatur Sipil Negara
dimana masyarakat sangat mengharapkan terciptanya Pemilihan
Umum yang jujur dan berkeadilan.
Peran Kementerian Komunikasi dan informatika pun dinilai memiliki
peranan penting dalam melakukan filter dan screening terhadap
konten- konten yang mengangkat keujaran kebencian serta Isu-isu
SARA. Komisi Penyiaran pun harus lebih concern untuk
memposisikan lembaganya untuk benar-benar menindak tegas

52
apabila ada peserta Pemilu/Pemilihan yang melakuan kegiatan
kampanye dengan isu-isu SARA.

BAB III
PENGGUNAAN TEKNOLOGI

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2020 telah di


tunaikan. Dalam proses pengawasan, tentu terdapat hal penting sebagai
bentuk catatan untuk memperbaiki sistem pengawasan pada Pemilihan
Kepala Daerah serentak Tahun 2020. Beberapa topik penting terkait sistem
pengawasan pada Pemilihan Tahun 2020 yang di angkat ialah pada
penggunaan teknologi informasi terhadap proses pengawasan pemilihan
yang diamanatkan oleh seluruh jajaran pengawas pemilihan di tiap tingkatan.
Perbaikan ini tentu saja merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki
dan meningkatkan mutu penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan
Kepala Daerah selanjutnya.
Pengawasan berbasis teknologi informasi yang telah digunakan pada
Pemilu Tahun 2019 dan Pemilihan Serentak Lanjutan tahun 2020, yakni
SIWASLU (Sistem Informasi Pengawasan Pemilu) yang merupakan aplikasi
pengawasan berbasis android.
Dalam mendukung kerja pengawasan di tiap tahapan pemilihan,
Catatan oleh pengawas pemilihan menjadi hal mutlak yang wajib ada. Saat
ini, berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengawasan, Penanganan

53
Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) bahwa pengawas pemilihan memiliki dua jenis alat kerja
dalam melakukan pengawasan, antara lain adalah Form A atau Formulir
Model A Hasil Pengawasan dan AKP (Alat Kerja Pengawasan) di setiap
tahapan penyelenggaraan pemilihan.
Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah di
era perkembangan teknologi yang berkembang pesat sudah selayaknya
digunakan, dengan tujuan untuk memudahkan kerja penyelenggara
sekaligus meminimalisir kesalahan baik tingkat validitas data maupun human
Error. Sehingga partisipasi pemilih serta kualitas pemilihan umum dan
pemilihan kepala daerah dapat meningkat dimasa yang akan datang.

BAB IV
PENGAWASAN PARTISIPATIF

Sebagai lembaga pengawas pemilu, Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo


turut bertanggung jawab atas terciptanya proses demokrasi yang jujur, adil,
langsung, umum, bebas, dan rahasia. Dalam mengawal Pilkada Serentak
2020, Panwas Pemilihan Kecamatan moramo telah menyiapkan beberapa
strategi pengawasan diantaranya merupakan Pengawasan Partisipatif.

Pengawasan partisipatif adalah upaya meningkatkan angka partisipasi


masyarakat untuk melakukan pengawasan mengawal proses demokrasi ke
arah yang lebih baik. Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan partisipatif
menjadi langkah strategis untuk mengawal proses demokrasi yang lebih
baik. Baik dari sisi program kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sampai
pembuatan sistem aplikasi telah diimplementasikan Pengawas Pemilihan
untuk menekan potensi kecurangan.

Salah satu bentuk program pengawasan partisipatif yang telah


diselenggarakan oleh Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo adalah
Sosialiasi Partisipatif Pemilih Pemula dan Sosialisasi Netralitas Aparatur Sipil
Negara Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan
Tahun 2020.

54
Selain itu, tujuan diselenggarakannya Program Pengawasan partisipatif agar
terselenggaranya proses Pemilihan yang jurdil dan Luber sehingga hasilnya
dapat diterima oleh semua pihak baik Peserta Pemilihan maupun
masyarakat secara luas.

Secara rinci, output yang diharapkan melalui Partisipatif masyarakat dalam


pengawasan pemilihan kepala daerah adalah untuk meningkatkan
Pendidikan Politik masyarakat sehingga secara langsung dapat mencegah
terjadinya konflik interest, menjadikan Pemilihan Kepala daerah
Berintegritas, meningkatkan Kualitas demokrasi, mendorong tingginya
partisipasi public, dan membentuk karakter serta kesadaran politik
masyarakat.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Pengawasan Panwas Pemilihan Kecamatan Moramo
dalam pelaksanaan Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2020 dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya :
1. Bahwa Hasil pengawasan terhadap tahapan Pemuktahiran Data dan
Daftar Pemilih masih ditemukan Pemilih yang telah memenuhi syarat
untuk mendapatkan hak pilihnya namun belum masuk dalam daftar
pemilih.
2. Dari Hasil Pengawasan, Masih adanya Pemilih yang terdaftar dalam
DPT tahun 2020 belum memiliki KTP – El.
3. Bahwa Bentuk pengawasan melalui Alat Kerja Pengawasan (AKP)
yang berasal dari Bawaslu Republik Indonesia belum maksimal,
dikarenakan AKP tersebut diturunkan pada saat tahapan sedang
berlangsung Sehingga proses analisa dan evaluasi atas Alat Kerja
Pengawasan tidak berjalan secara efektif.
4. Kurang Maksimalnya Kinerja Panwas Pemilihan Kelurahan/Desa
dikarenakan Kuantitas yang terbatas sehingga Mobilitas pengawasan
belum Efektif dan Efisien.

55
5. Trent Pelanggaran Pemilihan Kepala daerah Tahun 2020 di Konawe
Selatan, Khususnya di wilayah Kecamatan Moramo masih di
dominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dibuktikan dengan
Adanya Temuan dugaan Pelanggaran yang telah dilakukan Oleh
Beberapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan telah Prosedur
Penanganan serta telah diteruskan Ke Lembaga/Instansi
Berwenang.
B. Rekomendasi
Adapun Rekomendasi yang dihasilkan sebagai berikut :
1. Perlu adanya Pembenahan Regulasi yang mengatur tentang
pemutakhiran data dan daftar pemilih. Disamping itu, harus ada
Peningkatan kualitas SDM khususnya bagi Petugas Pemutakhiran
Data Pemilih (PPDP), Peningkatan Sistem Informasi Data Pemilih
(Sidalih) yang lebih baik dalam proses pemutakhiran data pemilih
agar dapat menghasilkan data pemilih yang valid dan dapat
mengakomodir seluruh Hak pilih masyarakat yang sudah memiliki
hak Pilih.
2. Bahwa Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan melalui DInas
Kependudukan dan Pencatatan SIpil sesegera mungkin
menuntaskan Dokumen Kependudukan bagi Pemilih yang belum
memiliki KTP – El.
3. Diharapkan Pemilu/Pemilihan Kedepan Agar Alat Kerja Pengawasan
(AKP) yang akan dibuat oleh Bawaslu Republik Indonesia dapat
diturunkan sebelum pelaksanaan berlangsung, hal ini penting agar
Panwas Pemilihan ditingkat Kecamatan dan Kelurahan Desa dapat
melakukan analisa di awal serta melakukan evaluasi atas hasil Alat
kerja Pengawasan (AKP).
4. Agar Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pemilu/Pemilihan ditingkat
Kecamatan dan Kelurahan/Desa Lebih Efektif dan Efisien maka
Perlu Adanya Perubahan Peraturan Perundang – undangan
mengenai Jumlah Pengawas ditingkat Bawah/Ad Hoc.
5. Perlu adanya Sanksi yang lebih tegas bagi Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang Melanggar Asas Netralitas Pada momentum Pesta
demokrasi 5 tahunan.

56
LAMPIRAN - LAMPIRAN

57
58

Anda mungkin juga menyukai