Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

Kementerian Negara/Lembaga : Badan Pengawas Pemilihan Umum


Unit Eselon II/Satker : Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Program : Program Pengawasan Penyelenggaraan
Pemilu
Hasil (Outcome) : Meningkatnya pengetahuan terkait
Pengawasan Pemilu Partisipatif Bawaslu
Kabupaten/Kota

Kegiatan : Pengawasan Pemilu Partisipatif Bawaslu


Kabupaten/Kota

Indikator Kinerja Kegiatan : Persentase (%) PengawasanPemilu


Partisipatif Bawaslu Kabupaten/Kota

Output : Laporan Penyusunan Sosialisasi Pengawasan


Pemilu Partisipatif, Koordinasi Pengawasan
Tahapan Pemilu/Pemilihan,
Fasilitasi,Koordinasi dan Pelaporan Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan Evaluasi Pengawasan
Pemilu/Pemilihan.

Satuan Ukur : Kegiatan

II. Latar Belakang Output


a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
j. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
k. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangaan Negara;
l. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
m. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Pemilihan
Umum;
n. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
o. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
p. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 tentang
Organisasi, Tugas, Fungsi, Wewenang, dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kecamatan.

b. Gambaran Umum
Gambaran umum dari Program Pengawasan Penyelenggaraan
Pemilu pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tengah
dan Bawaslu Kabupaten/Kota pada tahun anggaran 2020 terdiri dari
beberapa kegiatan dan beberapa output serta beberapa komponen kegiatan.
Output dari kegiatan ini adalah. Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif,
Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu/Pemilihan, Fasilitasi,Koordinasi
dan Pelaporan Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Evaluasi Pengawasan
Pemilu/Pemilihan. Oleh Bawaslu Kabupaten/Kota Perkomponen untuk
memwujudkan output tersebut terdiri dari :

051. Pengawasan Pemilu Partisipatif Sebesar Rp 155.500.000,-


052. Pembinaan/Penyelenggaraan Pengawasan dan Rp 93.825.000,-
Supervisi Pengawasan Pemilu/Pemilihan Sebesar

053. Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu/Pemilihan Rp 49.400.000,-


Sebesar

054. Fasilitasi,Koordinasi dan Pelaporan Bawaslu Rp 216.480.000,-


Kabupaten/Kota Sebesar

055. Evaluasi Pengawasan Pemilu/Pemilihan Sebesar Rp 33.300.000,-


Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan, Bawaslu
Kabupaten/Kota telah menyusun rencana kegiatan sebagai berikut :

IV. Latar Belakang


Pengawasan Pemilu Partisipatif Bawaslu Kabupaten/Kota merupakan
tolak ukur dalam pelaksanaan Pengawasan yang berbasis kinerja
sehingga dalam pelaksanaannya tidak mengalalmi kendala dan dapat
dipahami serta dimengerti oleh kordinator Divisi pengawasan dan
memberikan pemahaman terhadap masyarakat pada umumnya.
Kemudian dalam hal membantu proses pengawasan pemilu diharapkan
keikut sertaan Staf kesekretariatan yang telah ditunjuk untuk mendampingi
koordinator pengawasan dan hubungan antar lembaga.demi untuk mencapai
laporan pengawasan pemilu partisipatif dan laporan kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan pengawasan.

4.1 Gambaran Umum


Sehubungan dengan dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah
secara serentak yang dimulai pada tahun 2020 dimana agar didapatkan
hasil kinerja SDM, pengawasan dan penindakan, serta peyelesaian
sengketa sebagai tugas utama bawaslu Kabupaten/Kota, maka diperluka
peningkatan kinerja serta kompetensi dari pengawas pemilihan baik
ditingkat Kabupaten/Kota maupun ditingkat Kecamatan, agar setiap
tahapan penyelenggraan pemilihan yang dilaksanakan oleh KPU dapat
diawasi dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada sehingga
dapat meminimalisir seluaruh bentuk pelanggaran yang dapat terjadi.

1.3. Tujuan

d. Untuk melakukan Sosialisasi Pengawasan pemilu partisipatif sampai


ketingkat bawah dan masyarakat pada umumnya.
e. Melaksanakan Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu/Pemilihan
kepada instasi terkait untuk meminimalisir pelanggaran pemilu,

f. Melakukan Fasilitasi, Koordinasi dan Pelaporan Bawaslu


Kabupaten/Kota. Ke Bawaslu Provinsi dan Pusat.

g. Melakukan Evaluasi Pengawasan Pemilu/Pemilihan sampai ketingkat


bawah sehingga menemukan titik permasalahan yang timbul
dilapangan.

V. Strategi Pencapaian Keluaran dan Keluaran


c. Tahapan dan Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Pengawasan Pemilu Partisipatif dilakukan dalan kurun
waktu 12 Bulan terhitung dari Bulan Januari s.d Desember 2020 sesuai
dengan kebutuhan dan tahapan yang telah ada pada tahun 2020

d. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

c. Pencapaian keluaran
Tercapainya Pengawasan Pemilu Partisipatif dalam mefasilitasi
Sosialisasi, Rakor dan Bimtek pada Bawaslu Kabupaten/ Kota dan
Kecamatan terutama terkait dengan pengawasan pemilu.

d. Keluaran
Keluaran (output) dari pelaksanaan Pengawasan Pemilu Partisipatif
bagi Kabupaten/Kota serta Kecamatan, dalam Pengawasan yang
diperuntukan untuk kabupaten yang melaksanakan pemilihan umum
Kepala Daerah baik dari segi pengawasan pemilu maupun kepemiluannya.
Bawaslu Kabupaten/Kota dapat memberikan informasi kepada Kecamatan
secara akurat melalui Sosialisasi,Rakor dan Bimtek yang dibutuhkan oleh
Kabupaten/Kota masyarakat pada umumnya.
VI. Biaya yang diperlukan
Perkiraan total biaya untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
sebanyak 5 Sub Komponen ( 5245.002.002 ) adalah sebesar Rp.
548.505.000,- (Lima Ratus Empat Puluh Delapan Juta Lima Ratus
Lima Ribu Rupiah).

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


PROVINSI SULAWESI TENGAH
KEPALA SEKRETARIAT,

Dra. ANAY ANTHY SOVIANITA,M.Si


NIP. 19670904 199502 2 002

Anda mungkin juga menyukai