Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA/TOR

KELUARAN (OUTPUT)
TAHUN ANGGARAN 2020

Unit Eselon I : Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum


Program : Rapat Dalam Kantor Pada Pilkada 2020
Kegiatan : Rapat Dalam Kantor Pada Pilkada 2020 di Kantor
Sekretariat Bawaslu Kabupaten Bangka Selatan
Indikator Kinerja Kegiatan : Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Sesuai
Kebutuhan
Jenis Keluaran (Output) : Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Volume Keluaran (Output) : Rp. 8.950.000,00.

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum/Tugas Fungsi/Kebijakan


a. Undang – Undang 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota Menjadi Undang-Undang;
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum (Lembaran
Negara Republik Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6109);
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
e. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
f. Undang-undang Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementrian Negara/Lembaga, Pasal 7 :

Ayat (2) : Dalam Penyusunan anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator

kinerja, standar biaya dan evaluasi kinerja dari setiap program dan

jenis kegiatan;

Ayat ( 4) : Menteri Keuangan menetapkan standar biaya, baik yang bersifat

Umum maupun yang bersifat khusus bagi Pemerintah Pusat setelah

berkoordinasi dengan Kementrian Negara/Lembaga Terkait;


g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 89/PMK.05/2016 Tentang Tata Cara
Pengelolaan Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang Untuk Kegiatan Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 812)
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2019
tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2019 tentang Pedoman
Standar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan Indeksasi dalam Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2020.
j. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2017 tentang Penanganan Laporan Penanganan Pelanggaran Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Walikota dan
Wakil Walikota;
k. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2013 Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jendral Badan Pengawas
Pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kecamatan;
l. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan
Umum Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasan Pemilihan Umum;
m. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor
0194/K.BAWASLU/PR.03.00/VIII/2019 Tahun 2019 tentang Kebutuhan
Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati serta Walikota.
n. Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 0250/K.Bawaslu/KU.00.03/VI/2020 tentang
Kebijakan Pengelolaan Dana Hibah Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
Tahun 2020 Dalam Masa Darurat Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19) dan/atau Dalam Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Corona Virus
Disease 2019 (Covi-19).

2. Gambaran Umum

Program Kerja Bawaslu yang diturunkan kepada Bawaslu Provinsi Kepulauan


Bangka Belitung merupakan refleksi program prioritas sesuai domain tugas dan
fungsi yaitu penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Badan Pengawasan
Pemilihan Umum di bidang hukum dan penanganan pelanggaran serta teknis
penyelenggaraan pengawasan pemilihan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut Bawaslu Provinsi telah
merumuskan sebuah Visi, yaitu : “Tegaknya integritas penyelenggara,
penyelenggaraan, dan hasil Pemilu melalui pengawasan Pemilu yang berintegritas
dan berkredibilitas untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis”. Untuk
mengaktualisasikan visi tersebut ditetapkan beberapa misi yang diwujudkan dalam
berbagai program kerja.
Pilkada merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat, sekaligus sarana
aktualisasi partisipasi masyarakat sebagai pemegang kedaulatan dalam penentuan
jabatan publik. Sebagai pemegang kedaulatan, posisi masyarakat dalam Pilkada
ditempatkan sebagai subyek, termasuk dalam mengawal integritas Pilkada, salah
satunya melalui Forum Warga.

Bawaslu sebagai lembaga yang mempunyai mandat untuk mengawasi proses


Pemilihan membutuhkan dukungan banyak pihak dalam aktifitas pengawasan.
Salah satunya adalah dengan mengajak segenap kelompok masyarakat untuk
terlibat dalam partisipasi pengawasan setiap tahapannya. Keterlibatan masyarakat
dalam pengawalan suara tidak sekadar datang dan memilih, tetapi juga melakukan
pengawasan atas potensi adanya kecurangan yang terjadi, serta melaporkan
kecurangan tersebut kepada Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi
proses Pemilihan dan menindaklanjuti dugaan pelanggaran Pemilihan.

Partisipasi politik yang merupakan wujud pengejawantahan kedaulatan rakyat


adalah suatu hal yang sangat fundamental dalam proses demokrasi. Salah satu misi
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah mendorong pengawasan partisipatif
berbasis masyarakat sipil. Pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilihan
harus terlebih dulu melalui proses sosialisasi dan transfer pengetahuan dan
keterampilan pengawasan Pemilihan dari pengawas Pemilu kepada masyarakat.

Oleh Karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara Bawaslu dan seluruh
stakeholder. Stakeholder yang memberikan perhatikan besar terhadap pelaksanaan
Pemilu yang berlangsung jujur dan adil berkomunikasi secara intensif dengan
Bawaslu. Peningkatan kolaborasi antara Bawaslu dengan stakeholder ini untuk
peningkatan partisipasi bersama masyarakat.

B. Ruang Lingkup
Kegiatan : Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah oleh
Bawaslu Kabupaten Bangka Selatan dan Lembaga Pengawas Pemilu
Ad-Hoc (5245)
Output : Laporan Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah
(010)
Kegiatan : Laporan Pilkada Serentak-Kabupaten/Kota (003)
Komponen dan Sub-Komponen dalam Output di atas adalah sebagai berikut :

07 Koordinasi Dengan Stakeholder


1

B Rapat Dalam Kantor

C. Penerima Manfaat

1. Internal

Penerima manfaat Internal terlaksananya layanan sarana dan prasarana


internal adalah Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota.

2. Eksternal
Penerima manfaat eksternal terlaksananya layanan sarana dan prasarana
internal adalah masyarakat luar dimana mereka bisa mengetahui informasi dari
Bawaslu.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan akan di laksanakan secara Swakelola oleh


Bawaslu Kabupaten/Kota dalam kegiatan Rapat Dalam Kantor.

2. Tahapan Pelaksanaan

Peserta Kegiatan ini berjumlah 20 orang terdiri dari unsur masyarakat. Untuk
pelaksanaan kegiatan Rapat Dalam Kantor akan dilakukan pada Rabu, 26 Agustus
2020 di Kantor Sekretariat Bawaslu Kabupaten Bangka Selatan.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kurun waktu yang diperlukan untuk pencapaian pengeluaran dari total Pagu
yang dianggarkan pada Bawaslu kabupaten/Kota adalah sekitar 1 bulan.

F. TOTAL BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya penyelenggaraan kegiatan ini bersumber dari Dana Hibah Daerah
Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran 2020 dengan biaya Rp. 8.950.000,00
Toboali, 24 Agustus 2020
Penanggung jawab Kegiatan

Yudi Arista, S.IP


NIP. 198310212012121002

Anda mungkin juga menyukai