Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 6

RAMA ADITYA PRAYOGA


SITI NABILA
SAHDINA
AZHAR DESFANDA
MODUL 6
KB. 1
JUST IN TIME

KB. 2
KONSEP SIX SIGMA

KB. 3
LEAN MANAGEMENT
KEGIATAN BELAJAR 1
JUST IN TIME
A. PENGERTIAN DAN PERAN JIT DALAM MANAJEMEN KUALITAS
Konsep dasar jit diperkenalkan pertama kali oleh the executive vice president dari Toyota Motor
Company taiichi Ohno dan mulai diterapkan kurang lebih tahun 1970. Tahun 1980 konsep JIT
tersebut mulai banyak dikenal secara luas terutama di negara-negara barat.
Just in time mendasar pada 8 kunci utama yaitu:

1. Menghasilkan produk sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan,


2. Memproduksi dalam jumlah kecil,
3. Menghilangkan pemborosan,
4. Memperbaiki aliran produksi,
5. Menyempurnakan kualitas produk,
6. Orang-orang yang tanggap,
7. Menghilangkan ketidakpastian, dan
8. Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang.
KEGIATAN BELAJAR 1
JUST IN TIME
A. PENGERTIAN DAN PERAN JIT DALAM MANAJEMEN KUALITAS
Konsep dasar jit diperkenalkan pertama kali oleh the executive vice president dari Toyota Motor
Company taiichi Ohno dan mulai diterapkan kurang lebih tahun 1970. Tahun 1980 konsep JIT
tersebut mulai banyak dikenal secara luas terutama di negara-negara barat.
Just in time mendasar pada 8 kunci utama yaitu:

Keuntungan dari penerapan JIT antara lain berkurangnya lead time, kualitas
menjadi lebih baik berkurangnya berbagai bentuk persediaan, meningkatnya
fleksibilitas manufaktur dan meningkatnya produktivitas.
B. IMPLIKASI STRATEGIK SISTEM JIT
JIT akan memiliki efektivitas yang paling tinggi bila digunakan bersama-sama dengan TQM. Oleh karena itu
JIT dipandang sebagai strategi untuk continuous improvement sehingga perlu strategi untuk menerapkan
konsep tersebut yang meliputi strategi:
1. Produksi secara campur merata (mixed production)
2. Pengurangan waktu persiapan
3. Tanggapan terhadap hubungan dengan pemasok
4. Kualitas pada sumbernya quality at the source
5. Penekanan pada aliran proses
6. Orang sebagai penyelesaian masalah

C. STRATEGI IMPLEMENTASI JIT PADA SEKTOR MANUFAKTUR


Menurut Bicheno (1992), Voss dan Harrison (1992), Lee dan Ansari (1992) strategi dalam
mengimplementasikan JIT antara lain
1. Strategi penerapan pembelian jit
a. Dukungan dari semua pihak
b. Mengubah sistem
c. Pemilihan pemasok
d. Membangun hubungan yang meliputi lima aspek
2. Strategi penerapan jit dalam sistem produksi
a. Perlu persiapan dan dukungan dari semua pihak yang terlibat
b. Penemuan sistem produksi yang tepat
c. Susunan lini produksi
d. Susunan sel-sel kerja yang menghemat sumber daya
e. Merancang tata letak layout yang tepat untuk proses produksi
f. Pengurangan lead Time
g. Membangun stabilitas sistem
h. Menggunakan sistem tarik
i. Bekerja sama dengan pemasok
j. Mengadakan perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
D. STRATEGI IMPLEMENTASI JIT PADA SEKTOR LAYANAN
Menurut Schniederjans (1993) ada beberapa kriteria layanan atau jasa
yang dapat menggunakan jit

• Sistem jasa menghasilkan produk yang bersifat intangible


• Sistem jasa menghasilkan output yang bervariasi dan tidak standar
• Sistem jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan
• Sistem jasa membutuhkan kedekatan hubungan dengan pelanggan
• Sistem jasa tidak dapat menghasilkan produk massal
• Sistem jasa adalah padat karya yang mendekati pelanggan
• Pengukuran dalam sistem jasa bersifat subjektif
E. PENGUKURAN KINERJA YANG DIDUKUNG JIT
Untuk organisasi atau perusahaan yang melaksanakan
filosofi Jus in Time, ukuran kinerja tersebut antara lain:
1. Penyampaian kepada pelanggan
2. Kualitas
3. Fleksibilitas
4. Produktivitas
5. Kinerja keuangan
F. SISTEM MRP DAN JIT DALAM CONTINUOUS IMPROVEMENT
MRP (Material Requirement Planning) merupakan metode
perencanaan kebutuhan material untuk produk yang
menggunakan lebih dari satu jenis bahan baku atau produk
rakitan. Kelanjutan dari MRP adalah MRP II yang tidak hanya
merencanakan kebutuhan bahan baku, melainkan kebutuhan
sumber daya yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan
output.

Input utama dari MRP meliputi persediaan, lot sizing, safety


stock, lead time, permintaan dan rencana pemesanan yang telah
dilakukan. fungsi dari MRP II adalah menghilangkan bill of
material dalam menentukan kebutuhan.
KEGIATAN BELAJAR 2
SIX SIGMA
C.
B. PENERAPAN
A. KONSEP
LANGKAH-LANGKAH SIX SIGMA
SIX SIGMA UNTUK KEMAMPUAN
MELAKUKAN SIX SIGMA PROSES
Beberapa
Menurut ahli mengartikan
Eckes (2000), adasix sigma dengan
beberapa penyebab beberapa
kegagalan pemahaman
pelaksanaan yaitusix
Dalam penjelasan sebelumnya telah disampaikan bahwa konsep zero
sebagai sistem manajemen, sebagai alat ukur, dan sebagai teknik.
sigma,telah
defect terutama karena tidak
berkembang menjadimaukonsep
mengadakan
six sigma.perubahan,
Konsep khususnya
six sigma dalam
hal: berubah menjadi suatu pendekatan untuk perbaikan kualitas produk,
telah
5. Analyze
3.
1.
2.
1. Control
Define
Six sigma (C)
(A)sebagai alat
(D) teknik
sistem atau
ukur metode
manajemen
1. Teknik,
proses, danyang disebabkan
layanan yang orang-orang
berorientasi menemui
statistik. kesulitankonsep
Penerapan dalam six
Pada
Analyze
Langkah
Dalam pendekatan
Penggunaan
Six merupakan
inisebagai
adalah
memecahkanan
sigma six six
sigma
alat sigma,
langkah
langkahsuatu
ukur
sebagai perlu dilakukan
operasional
operasional
masalah,
dapat alat awal
six pengawasan
ketiga
sigma
disamaartikan
ukur yang dalam
dalam menyediakan
konsisten
dengan untuk
program
program akan
pengukuran mcyakinkan
peningkatan
peningkatan
metode
membantu yang
berat. bahwa
kualitas.
kualitas six
dikenal
organisasi
Alat yang
sigma memahami
membutuhkan teknik dukungan
statistik untuk mendapatkan
manajemen puncak informasi.
dan Pendidikan
ketepatan dalam dan
hasilyang
Pada
sigma.
dengan
memahami
kita tahap
Pada
pakai diiginkan
Define
jikaini,
dan tiga
tahap
Measure
kita sedang
hal
define
mengontrol
ingin yang
adadalam
perlu
Analyze
tahu 2 hal
proses
berat proses
dilakukan
Improve
badan
intinya. pencapaian.
yang kita
andyaitu:
perlu dilakukan
Control
Sebagai
adalah Hasil
system yaitu:
(DMAIC).
menggunakan tahap improve
Define sixharus
adalah
keterlibatan
penggunaan sangat
sumber diperlukan
daya, serta dalam
pemberian mengatasi
pelatihan hal ini. manajemen,
(Halliday, timbangan.
2001). sigma
Hal
diterapkan
a.
yangMenentukan
samayang
diterapkan dalam
Mendefinisikan
memvalidasi juga
sebagai kurun
stabilitas
proses
masalah.
berlaku
metode waktu
dan
inti
Measure
untuk tertentu
kemampuan
perusahan.
adalah
penerapan
problem untuk dapat
proses
mengukur
solvingsixyang
sigma dilihat
masalah
sebagai
sistematis pengaruhnya
tersebut.
alat dalam
yang ukur. terhadap
Analyze kcal
adalah
Jika kita
membantu ingin
2. Politik,
Oleh karena itu,didasarkan
six sigma pada
harus mencari
menjadi solusi
pekerjaanuntuk diterapkan.
setiap orang Strategi
itas
b. produkmendapatkan
Menentukan
Mendefinisikan
mencari yang dihasilkan.
target kinerja
kebutuhan dari karakteristik
spesifik kebutuhan kualitas kunci
pelanggan.
untuk sumber
membandingkan
organisasi
organisasi menghindarinya
yang atau
dua
meliputi akar
atau permasalahan.
lebih
solusi
adalah
manajemen proses
yang Improve
yang
didasarkan
pemenuhan
puncak berbeda adalah
pada
kebutuhan
hingga dan
akar
akan
karyawan menentukan,
ingin dimengetahui
permasalahan.
perubahan
tingkat dan mana
Namun
c. Mengidentifikasi
memprioritaskan,
demikian,
yang lebihpada sumber-sumber
clan mengimplementasi
baguskenyataannya,
kinerjanya, maka dan
penerapan akar
six sigma-lahpenyebab
solusi dari
alat ukur tiap
alatdan masalah
masalah
ukurnya.
disiplin kualitas
yang
metode sudah
yang tepat
menunjukkan
operasional. bagaimana perubahan memberikan manfaat bagi semua orang.
2. Measure
tervalidasi.
ternyata (M)
belum menjamin organisasiyang untuk mencapai peningkatan kinerjahasil
yang lebih
3. Individu,yang meliputi karyawan mendapatkan tekanan sebagai
4.
PadaImprove
baik. langkah (I) yang kedua dalam tahapan operasional pada program peningkatan
dan masalah-masalah pribadi yang tidak berhubungan dengan
Setelah Six
kualitas sumber-sumber
Sigma terdapat dan3akar penyebab
hal pokok yangmasalah
dilakukan kualitas
yaitu: teridentifikasi, maka
organisasi.
perlu
a. dilakukan karakteristik
Menentukan penetapan rencana kualitastindakan
kunci untuk melakukan peningkatan kualitas
4. Organisasi, yang terjadi bila organisasi memegang teguh
sixMengembangkan
b. sigma. rencana pengumpulan data
pada nilai-nilai lama.
c. Pengukuran baseline kinerja
KEGIATAN BELAJAR 3
LEAN MANAGEMENT
B.
A. MEMBANGUN
KONSEP LEANLEAN ORGANIZATION
MANAGEMENT
Perpindahan
Lalu,
7.
Lean
Untuk apa
Mengembangkan
management
membangun ke lean
bedanya leanJIToperations
atau dan
karyawan leanlean
dengan
organization memang
operations?sulit
caraperusahaan
operation
maka menyusunJITdilakukan.
menawarkandesain
perlu Pembangunan
lebihmengunakan
menekankan
pekerjaan,
kepada pelatihan,
pelanggan
beberapa budaya
padakerja
dengantim,
hal berikut ini:
1. meningkatkan
organisasional
Tekniktepat
secara JIT untuk
penyelesaian komitmen
dimengurangi
masalah,
apa yang karyawan,
manapelanggan
pembelajaran,dan pemberdayaan
leanpemberdayaan,
semua persediaan.
sedangkan operations
inginkan, karyawan.
lebihdan
tanpa pemborosan, perbaikan
menekankan secara
pada terus-
dan melalui
8.
2. Membuat
Membangun
menerus pekerjaan
dan sistem lebih
yang menantang,
membantu
berkesinambungan mendorong
karyawan
merupakan tanggung
menghasilkan jawab karyawan.
kesempurnaan
hal-hal yang menantang setiap waktu.
memahami pelanggan
proses perbaikan secara (Heizer & Render,
terus-menerus 2014).
dan berkesinambungan. Leandan harus
operations
9. Membangun fleksibilitas karyawan melalui cross-training dan
3. Mengurangi kebutuhan ruangan dengan meminimalkan jarak penyampaian. pengurangan klasifikasi jabatan.
dilaksanakan.
dikendalikan Oleh
oleh karena
aliran kerjaitu,yang
organisasi
dikenal yang
denganberfokus
istilahpada JIT,permintaan
tarikan kualitas, dan
4. Mengembangkan partnership dengan pemasok sehingga mampu memahami permintaan
pemberdayaan
pelanggan (the karyawan
pelanggan. pull of the seringkali
customer'sdisebut
order).sebagai
Penerapan leankonsep
operators. Lean operations
JIT yang
mengadopsi
dilengkapi
5. Mengedukasi filosofi
denganpemasok meminimalkan
lean operations
agar bertanggungpemborosan
dengan untukdengan
jawabmenerapkan
memenuhi mencapai
six kesempurnaan
sigma akan
kebutuhan dan harapan
dengan pembelajaran
menghasilkan
pelanggan keunggulan secara terus-menerus,
kompetitif kreatifitas, peningkatan
dan menghasilkan dan kerja tim. hasil bagi
6. Mengeliminasi
organisasi atausemua kegiatan yang
perusahaan. Leantidak menghasilkan
operations banyaknilaidibahas
tambah. Penanganan
dalam fungsi bahan,
persediaan, operasional.
manajemen inspeksi, dan pengerjaan ulang merupakan
Bila JIT cenderung kegiatan-kegiatan
berfokus internal, leanyang tidak ada nilai
operations
tambahnya.
lebih berfokus eksternal atau berfokus pada pelanggan.
C. PULL
PUSH
SYSTEM
Pada Gambar
Sementara itu,6.5 tersebut
sistem tampak
produksi bahwa atau
tradisional yangkita sebut
sebagai sistem produksi dorong (push system)pelanggan
Dalam filosofi
memengaruhi JIT
berapayang
unitdimaksud
yang akan dengan
diproses adalah ada
berapa
mempunyai
dua macam
banyak bahan
karakteristik yaitu
bakupelanggan
bahwa yang dimiliki
banyaknya eksternal
produkdan
perusahaan,
unit yang pelanggan
tanpa melihat
dihasilkan
internal.
berapa Pelanggan
permintaan eksternal
konsumen. adalah
Akibatnya pelanggan
adalah
tergantung dari berapa unit bahan baku yang tersedia. yang
menikmati produk
bertumpuknya
Pemrosesannya punakhir.
persediaan Sedangjadi
barang
tidak dipengaruhipelanggan
karena internal
produk
oleh permintaan
adalah proses
tersebut
pelanggan tidak sesudahnya.
sesuai
internal, dengan
namun Oleh karena
permintaan
tergantung itu, proses
pelanggan.
sudah selesai Selain
atau
itu juga terjadi penumpukan produk setengah
produksi tidak akan berjalan bila tidak ada permintaan
belumkah proses produksi yang dilakukan olehjadi atau
bagian yang
sering disebutBila
sebelumnya.
dari pelanggan, dengan
baik persediaan
sudah barang
selesai, maka
pelanggan dalam
langsung
eksternal proses.
diserahkan
maupun ke
pelanggan
pelangganberikutnya atau proses
internal. Untuk dapatberikutnya
menghasilkantanpaproduk
mempedulikan apakah proses berikutnya tersebut
yang sesuai dengan permintaan pelanggan perusahaan sudah siap
menerima proses selanjutnya.
perlu menggunakan Akibatnyatarik
sistem produksi persediaan produk jadi
(pull system)
bertumpuk, demikian pula persediaan barang dalam proses juga
yang dibantu dengan menggunakan kartu Kanban.
akan sangat besar.
D. MEMPRODUKSI DALAM
JUMLAH
KECIL…
Memproduksi dalam jumlah kecil yang hanya sesuai
30% 70%
dengan permintaan pelanggan akan menghemat
biaya dan sumber daya. Memproduksi dalam jumlah
besar dengan tidak memperhatikan permintaan
pelanggan akan menghabiskan biaya yang sangat
besar. Hal ini disebabkan apakah yang dihasilkan
tersebut dapat diterima oleh pelanggan. Bila tidak,
maka akan sangat besar jumlah produk yang telah
menyerap bahan baku, tenaga kerja, waktu, dan
berbagai sumber daya lain akan terbuang
percuma.Produk yang tidak laku tersebut oleh
perusahaan biasanya akan disimpan di gudang
sebagai persediaan.
E. MENGHILANGKAN PEMBOROSAN
Ketiga pantangan
Pemborosan ini hanya
dapat akan
terjadi berjalan
pada dengan
tingkat baik bila ada
persediaan kerja sama jangka
maupun
panjang dengan pemasok, sehingga bahan baku
dalam proses produksi. Untuk dapat menghilangkan yang datang adalah bahan baku
yang benar-benar bebas cacat. Pemborosan dapat terjadi pada persediaan,
pemborosan dapat digunakan berbagai cara, misalnya
pembelian atau pengadaan, dan penjadwalan. Oleh karena itu, prinsip persediaan
dengan
JIT harus menggunakan kartu Hernandez
dilaksanakan. Menurut Kanban yang mendukung
(1993), yang merupakan
sistem produksi tarik (pull
prinsip persediaaan JIT adalah: system), sehingga perusahaan
hanya
1. memproduksi
Mengurangi jumlah produk yangdatang.
barang yang diinginkan
2. Menghilangkan persediaan
pelanggan.Selain penyangga
itu, perusahaan harusatau yang sering kita kenal dengan
menerapkan
persediaan
filosofi pengaman.
menghasilkan produk dengan baik sejak awal, yang
3. Mengurangi biaya pembelian atau pemesanan barang.
dapat dicapai dengan menerapkan tiga pantangan dalam
4. Memperbaiki penanganan bahan atau barang.
perusahaan
5. yaitu
Tercapainya pantangdalam
persediaan menerima, pantang
jumlah kecil (smallmemproses,
lot size)
dan pantang menyerahkan produk
6. Mendapatkan pemasok yang dapat dipercaya.cacat.
F. MEMPERBAIKI ALIRAN
PROSES PRODUKSI
Kemudian,
Untuk
Selanjutnya
dapat seiso atauatau
seiton
menata pembersihan
proses
penataan, yaitu
produksi yaitudisiplin
dengan di
disiplin tempat
baik kerja
di tempat
maka
100 dengan melakukan
perlu dengan
kerja lima disiplin pembersihan
melakukan
di tempat sebagai
penyimpanan
kerja yang pemeriksaan
kita
fungsional dan
kenal dengan
dan
tingkat
istilah 5kebersihan.
membuang S, yaitu
waktu Kegiatan
Seiri,
untukSeiton,ini meliputi:
mencari Seiso,
barang.
Seiketsu,
Kegiatan
Shitsuke.
ini
90
1. Membuat pembersihan dan pemeriksaan
Yang pertama, seiri atau pemilahan, yaitu disiplin di
meliputi: lebih mudah.
80 2. Setiap orang adalah penjaga dan pembersih gedung.
70 tempat
1. Memberikan
kerja dengan tempat
carakhusus
melakukanpadapemisahan
semua barang. berbagai
3. Melakukan pemeriksaan kebersihan dan koreksi masalah
alat atau
2. Ada standar
komponen pengarsipan
di tempatnya masing-masing
60 kecil.
sehingga
3.
4. Adanya untuk
papan
Membersihkan mencarinya
pengumuman
tempat yangnanti
tidakbila
yang diperlukan
rapi.
diperhatikan akan
50
lebihPenempatan
4. mudah. Ataufungsional
orang.Kemudian dikatakan untuk
yang keempatmanajemen
material,
adalah stratifikasi
sukuatau
seiketsu cadang,
dan
40
menangani
kartu, rak,
pemantapanpenyebab.
perkakas, peralatan,
atau perawatan, yaitudan lain-lain.visual dan
manajemen
30 Kegiatan ini meliputi:
pemantapan 5 S.
20 1. Membuang barang yang tidak
Kegiatan ini meliputi: pemberian diperlukan.
tanda, pengumuman, label,
10 2. Menangani penyebab kotoran dan kebocoran
pengaturan kabel, kode dan sebagainya secara benar. Yang
0 3. Membersihkan
terakhir shitsuke atau ruangan.
pembiasaan, yaitu pembentukan
4. Menangani barang
kebiasaan dan tempat kerja yangyangcacat dan rusakKegiatan ini
berdisiplin.
5. Membersihkan
meliputi: pembersihan daerah sekitar
bersama, pabrik
manajemen ruangan umum
6. tanggungjawab
dan Mengatur gudang. individual.
G. MENYEMPURNAKAN
KUALITAS PRODUK
Dengan
Sementaramenerapkan
itu, menurutfilosofi JIIT, dalam
Maskell, yaitu hanya membuat
organisasi atau produk yang manufaktur
perusahaan sesuai dengan keinginan
kualitas dan
mencakup
harapan pelanggan,
(Youssef, 1994): maka prosuk yang berkualitas akan dapat kita hasilkan. Hal ini disebabkan
penilaian
1. Bentukakan kualitas
yaitu semuasuatu produk
dimensi, hanya dinilai
penampilan, danoleh pelanggan.
konfigurasi dari produk yang dihasilkan yang
Menurut
harusOakland
memenuhi (1994), ada beberapa
persyaratan prinsip manajemen kualitas JIT sebagai berikut.
yang ditetapkan.
1. Sesuai
2. Memelihara
yaitu pengendalian
kemampuan produk proses untuk
dan membuat semua orang
dapat diterapkan padabertanggung jawab
berbagai bidang, terhadap
termasuk
tercapainya
fungsi, dapatkualitas.
menggantikan, konsisten dalam ukuran, dan sebagainya.
2. Fungsi
3. Meningkatkan pandangan
yaitu dibentuk sesuaimanajemen terhadap pelanggan.
dengan kebutuhan kualitas.
3. Kepercayaan
4. Terpenuhinya yaitu
pengendalian kualitas
produk dapat produkdalam
berfungsi dengan tegas.
jangka waktu yang lama sesuai atau melebihi
4. lama
Memberikan wewenang
waktu yang kepada karyawan untuk mengadakan pengendalian kualitas produk.
ditetapkan.
Menghendaki
5. Konsisten yaitukoreksi terhadap
konsisten dengan cacat produk
fungsi, oleh dan
kinerja, paralayanan
karyawan.
atau manfaat produk tersebut
6. Tercapainya inspeksi 100 % terhadap kualitas produk.
7. Terpenuhinya pemeliharaan secara rutin oleh karvawan.
8. Perbaikan kualitas secara terus-menerus.
9. Tercapainya komitmen terhadap pengendalian kualitas jangka panjang
J. PENEKANAN PADA
I.H.MENGHILANGKAN
ORANG-ORANG KETIDAKPASTIAN
YANG
PEMELIHARAAN JANGKA TANGGAP
PANJANG
Untuk
JIT JITmengadakan
Big yang merupakan pemeliharaan
suatu
hanya berproduksi filosofi, memang
yaitu
sesuai harus
filosofi
dengan untukdilakukan
permintaan sejak awal
menghilangkan
pelanggan dan inimenyediakan
pemborosan.
dan hanya berlangsung secara
bahan baku
terus-menerus
Filosofi
yang hanya
sesuai dalam
akan
dengan jangka
dapat panjang.
prosesPemeliharaan
dilaksanakan
kebutuhan oleh seluruh
produksi memangini juga
personil berarti
dalam bencegahan.
membutuhkan organisasi Penekanan
bila para personil
suatu ketelitian dan kepastian.
terhadap
adajangka
tersebut
Tidak istilah waktu ini juga karena
berjaga-jaga, pentingsemua
bagi hubungan kerja dengan
telah terencana denganpihakbaik.luar. Karakteristikdapat terjadi
Ketidakpastian
hubungan
menyadarinya
pada semua pihak luar
dan
bagian maudalam
dalam perusahaan
menganut
proses filosofipenting
produksi, mulaidalam
tersebut. dari menerapkan
Filosof menghendaki
pemasok, filosofi
proses, JIT. Menurut
perubahan
hingga Heizer
secara
menjadi dan
menyeluruh
produk yang
Render
dan (1999), karakteristik
siap berkesinambungan
dipasarkan. dari tersebut meliputi:yang ada dalam perusahaan. Perubahan menyeluruh dari
seluruh personi
1) Kontrak
seluruh jangka
personil panjang,
tersebut juga hanya akan dapat terwujud dengan mengubah budaya yang ada dalam
2) Memperbaiki kualitas,
perusahaan. Untuk menerapkan filosofi JIT tidak lagi digunakan pilar-pilar yang meliputi pilar keuangan,
3) Fleksibilitas
produksi, dalamsumber
pemasaran, mengadakan pemesanan
daya manusia, danbarang,
sebagainyaterutama dalamdengan
melainkan hal jumlah pengiriman lintas
menggunakan
barang,
fungsi atau lintas disiplin, sehingga setiap karyawan harus menguasai seluruh bidang dalam
4) Pemesanan
perusahaan yangdalam jumlah
tentu saja kecil dengan
sesuai yang dilakukan berkali-kali,
jenjang atau dan
kedudukannya.
5) Mengadakan perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan dalam membina
hubungan tersebut.

Suatu perusahaan yang telah melaksanakan JIT baik Big JIT maupun

Little JIT akan mampu meningkatkan produktivitasnya.


KELOMPOK 6
RAMA ADITYA PRAYOGA
SITI NABILA
SAHDINA
AZHAR DESFANDA

Anda mungkin juga menyukai