Anda di halaman 1dari 17

2.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan


Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5898)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020
tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
dan Walikota Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);

5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan


Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178);

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2018


tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang, Organisasi, dan
Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum,
Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat
Badan Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dan Sekretariat Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 141);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2019 tentang


Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota yang
Bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 902), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2019 tentang Pendanaan Kegiatan
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota yang Bersumber dari
Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 616);

9. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2021


tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan
Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kecamatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


TENTANG STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAAN KEGIATAN
PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, SERTA WALI KOTA.

KESATU : Menetapkan Standar Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan


Gubernur, Bupati, serta Wali Kota pada Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi dan Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum dalam Lampiran II dan III
Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
ini.

KEDUA : Standar biaya sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu


berpedoman pada Peraturan Menteri yang menangani bidang
keuangan yang mengatur tentang standar biaya;

KETIGA : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Ketua Bawaslu
Nomor 0194/K.Bawaslu/PR.03.00/VIII/2019 tentang Standar Kebutuhan
Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, serta Wali Kota,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
LAMPIRAN I

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS


PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 0195.1/PR.03.00/K1/01/2022

TENTANG STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAN


KEGIATAN PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI,
SERTA WALI KOTA

STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN


GUBERNUR, BUPATI, SERTA WALI KOTA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020,
Bawaslu Provinsi/Panitia Pengawas Pemilihan Aceh dan Badan Pengawas Pemilihan
Kabupaten atau Kota/Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten atau Kota dalam
pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota berpedoman pada peraturan perundang-
undangan dan/atau pedoman dari Bawaslu.
Berdasarkan Pasal 166 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020,
mengamanatkan bahwa pendanaan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Wali Kota dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan
dapat didukung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bawaslu juga telah melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum yang menyatakan bahwa Panwaslu Kabupaten/Kota
yang semula bersifat ad hoc diubah menjadi Bawaslu Kabupaten/Kota yang bersifat
permanen.
Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2019 tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan
Gubernur, Bupati, serta Wali Kota yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 41 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2019 tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Wali Kota yang Bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah. Pasal 2
ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut mengamanatkan bahwa
pendanaan Kegiatan Pemilihan gubernur dan wakil gubernur dibebankan pada APBD
provinsi dan pendanaan Kegiatan Pemilihan bupati dan wakil bupati serta wali kota
dan wakil wali kota dibebankan pada APBD kabupaten/kota. Ketentuan Pasal 7 ayat
(4) Peraturan Menteri Dalam Negeri mengamanatkan bahwa Penganggaran yang
diusulkan oleh Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota berpedoman pada
standar kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan yang ditetapkan oleh Ketua
Bawaslu setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Sedangkan dalam
ketentuan Pasal 7 ayat (5) Peraturan Menteri Dalam Negeri menyebutkan bahwa
standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan Pemilihan berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan APBN.
Untuk mempermudah dan menyamakan pemahaman terkait dengan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kebutuhan pendanaan
kegiatan Pemilihan, diperlukan pedoman tentang standar kebutuhan pendanaan
kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati serta Wali Kota, sebagai acuan menyusun
dan/atau menyempurnakan rencana kebutuhan/ rencana anggaran biaya Pemilihan.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud disusunnya Keputusan ini adalah sebagai acuan/pedoman bagi Bawaslu
Provinsi/Panitia Pengawas Pemilihan Provinsi Aceh dan Bawaslu Kabupaten atau
Kota/Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten atau Kota dalam menyusun standar
kebutuhan pendanaan kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati serta Wali Kota.

Tujuan disusunnya Keputusan ini adalah untuk mempermudah, menyeragamkan dan


sebagai landasan untuk memperoleh kepastian hukum bagi Bawaslu Provinsi, Panitia
Pengawas Pemilihan Aceh, Bawaslu Kabupaten/Kota dan Panitia Pengawas
Pemilihan Kabupaten/Kota dalam menentukan standar kebutuhan pendanaan
kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, serta Wali Kota.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Keputusan ini, meliputi:
1. Standar kebutuhan Honorarium dan Honorarium Kelompok Kerja serta barang
dan jasa untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur;
2. Standar kebutuhan Honorarium dan Honorarium Kelompok Kerja serta barang
dan jasa untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali
Kota;

D. Pengertian Umum
1. Pemilihan Gubernur, Bupati, serta Wali Kota, selanjutnya disebut Pemilihan,
adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan kabupaten/kota
untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali
Kota dan Wakil Wali Kota secara langsung dan demokratis;

2. Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur adalah peserta Pemilihan yang
diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan yang
didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Provinsi;
3. Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota
adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh partai politik, gabungan partai
politik, atau perseorangan yang didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota;

4. Pasangan Calon adalah Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang telah memenuhi syarat
dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan;

5. Badan Pengawas Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Bawaslu adalah


lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi
penyelenggaraan pemilihan umum di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang
dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;

6. Bawaslu Provinsi adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas


mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di wilayah provinsi sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara
pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan
penyelenggaraan Pemilihan Gubernur berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;

7. Bawaslu Kabupaten/Kota adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang


bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di wilayah
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang
dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Pemilihan Wali Kota
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

8. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan yang selanjutnya disebut Panwaslu


Kecamatan adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Kabupaten/Kota yang
bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah Kecamatan;

9. Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa yang selanjutnya disingkat Panwaslu


Kelurahan/Desa adalah petugas yang dibentuk oleh Panwaslu Kecamatan untuk
mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di Desa atau sebutan lain/Kelurahan;

10. Pengawas Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut PTPS adalah
petugas yang dibentuk oleh Panwaslu Kecamatan untuk membantu Panwaslu
Kelurahan/Desa;

11. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh


pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

12. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara


Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom;

13. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi yang selanjutnya disebut DPRD
Provinsi atau sebutan lainnya adalah lembaga perwakilan rakyat daerah di
provinsi dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;

14. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut


DPRD Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah di kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;

15. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

16. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS adalah tempat


dilaksanakannya pemungutan suara untuk Pemilihan;

17. Standar adalah persyaratan yang menciptakan kriteria, metode atau tata cara
untuk pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan;

18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disingkat APBN, adalah
rencana keuangan tahunan Pemerintah Pusat yang ditetapkan dengan Undang-
Undang;

19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD, adalah
rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

20. Hibah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas sesuatu dari pemberi hibah
kepada penerima hibah yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan
dilakukan melalui perjanjian;

21. Belanja Hibah Kegiatan Pemilihan adalah belanja yang dianggarkan dalam APBD
untuk diberikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota,
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota dalam rangka pendanaan
kegiatan Pemilihan yang dituangkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah;

22. Naskah Perjanjian Hibah Daerah, selanjutnya disingkat NPHD, adalah naskah
perjanjian hibah yang bersumber dari APBD antara Pemberi Hibah dengan
penerima hibah;
23. Tim Anggaran Pemerintah Daerah, selanjutnya disingkat TAPD, adalah Tim yang
dibentuk dengan keputusan Kepala Daerah dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah
yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan Kepala
Daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat
perencanaan daerah, Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPKD), dan
pejabat lainnya sesuai kebutuhan;

24. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA, adalah
dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran yang disahkan oleh Direktur Jenderal Anggaran atau Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara;

25. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut


PA/Kuasa PA adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang
bertanggungjawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan;

26. Kuasa Pengguna Anggaran, selanjutnya disingkat KPA, adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian/Lembaga yang bersangkutan;

27. Hari adalah hari kalender.


Lampiran II
KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
NOMOR 0195.1/PR.03.00/K1/01/2022
TENTANG STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN GUBERNUR,
BUPATI, SERTA WALI KOTA

STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN GUBERNUR

HARGA
VOLUME
NO URAIAN RINCIAN VOLUME KEGIATAN SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KEGIATAN
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7

A. STANDAR PENETAPAN PERHITUNGAN HONORARIUM


1. Honorarium Pengawas Pemilihan Kepala
Daerah
a. Panwaslu Kecamatan
Ketua org x bln x kec 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 1. masa kerja paling lama 12 bulan
Anggota org x bln x kec 2 ORG Rp. ..... Rp. ..... 2. masa kerja belum termasuk apabila terjadi
BPJS Ketenagakerjaan org x bln x kec 3 ORG Rp. ..... Rp. ..... Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dan
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU)

b. Panwaslu Kelurahan/Desa
Panwaslu K/D org x bln x d/k 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 1. masa kerja paling lama 8 bulan
BPJS Ketenagakerjaan org x bln x d/k 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 2. masa kerja belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dan
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU)

c. Pengawas TPS
PTPS org x bln x tps 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 1. masa kerja paling lama 1 bulan
BPJS Ketenagakerjaan org x bln x tps 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 2. masa kerja belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dan
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU)

2. Honorarium Kesekretariatan
a. Bawaslu Kabupaten/Kota
Pegawai Non PNS (PPNPN) org x bln x k/k paling 5 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 12 bulan
banyak
b. Sekretariat Panwaslu Kecamatan
Kepala Sekretariat org x bln x kec 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 1. masa kerja paling lama 12 bulan
Pelaksana (PNS dan/atau Non PNS) org x bln x kec paling 5 ORG Rp. ..... Rp. ..... 2. masa kerja belum termasuk apabila terjadi
banyak Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dan
Tenaga Pendukung (Satpam & org x bln x kec paling 2 ORG Rp. ..... Rp. ..... Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
Pramubakti) banyak (PSU)

3. Kelompok Kerja Pengawasan


a. Pokja Bawaslu Provinsi
1 Pokja Sentra Gakkumdu org x bln paling 37 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 9 bulan
2 Pokja Pengawasan DPT org x bln paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 5 bulan
banyak
3 Pokja Pengawasan Pencalonan org x bln paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 3 bulan
banyak
4 Pokja Pengawasan Kampanye dan org x bln paling 20 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 4 bulan
Penertiban Alat Peraga Kampanye banyak
(APK)
5 Pokja Pengawasan Pengadaan dan org x bln paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 3 bulan
Distribusi Perlengkapan Pemungutan banyak
dan Penghitungan Suara
6 Pokja Pengawasan Rekapitulasi dan org x bln paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
Penetapan Hasil banyak
7 Pokja Penanganan Pelanggaran/ org x bln paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 6 bulan
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) banyak

b. Pokja Bawaslu Kabupaten/Kota


1 Pokja Sentra Gakkumdu org x bln x k/k paling 25 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 9 bulan
2 Pokja Pengawasan DPT org x bln x k/k paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 5 bulan
banyak
3 Pokja Pengawasan Pencalonan org x bln x k/k paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 3 bulan
banyak
4 Pokja Pengawasan Kampanye dan org x bln x k/k paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 4 bulan
Penertiban Alat Peraga Kampanye banyak
(APK)
5 Pokja Pengawasan Pengadaan dan org x bln x k/k paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 3 bulan
Distribusi Perlengkapan Pemungutan banyak
dan Penghitungan Suara
6 Pokja Pengawasan Rekapitulasi dan org x bln x k/k paling 13 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
Penetapan Hasil banyak
7 Pokja Penanganan Pelanggaran/ org x bln x k/k paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 6 bulan
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) banyak
8 Pokja Perekrutan Panwaslu Adhoc org x bln x k/k paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
banyak

c. Pokja Panwaslu Kecamatan


1 Pokja Pengawasan DPT dan Distribusi org x bln x kec paling 6 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 3 bulan
Perlengkapan Pemungutan dan banyak
Penghitungan Suara
2 Pokja Pengawasan Pungut Hitung org x bln x kec paling 6 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
banyak
3 Pokja Pengawasan Rekapitulasi org x bln x kec paling 6 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
banyak
4 Pokja Pengawasan Kampanye dan org x bln x kec paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 4 bulan
Penertiban Alat Peraga Kampanye banyak
(APK)
5 Pokja Perekrutan Panwaslu Adhoc org x bln x kec paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
banyak

4. Honorarium Pengelola Keuangan


a. Provinsi
Pejabat Pembuat Komitmen org x bln 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 12 bulan
Bendahara (Bendahara Pengeluaran org x bln 1 ORG Rp. ..... Rp. .....
Pembantu)
Staf Pengelola Keuangan org x bln 2 ORG Rp. ..... Rp. .....
HARGA
VOLUME
NO URAIAN RINCIAN VOLUME KEGIATAN SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KEGIATAN
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
b. Kabupaten /Kota
Pejabat Pembuat Komitmen org x bln x k/k 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 12 bulan
Bendahara (Bendahara Pengeluaran org x bln x k/k 1 ORG Rp. ..... Rp. .....
Pembantu)

Staf Pengelola Keuangan org x bln x k/k 2 ORG Rp. ..... Rp. .....

c. Kecamatan
Pengelola Keuangan org x bln x kec 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 12 bulan

B. STANDAR PENETAPAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

Perencanaan Program, Kegiatan dan


1.
Anggaran serta Revisi Anggaran
Fasilitasi Revisi Anggaran Rp. ..... Rp. .....

2. Sewa Gedung/ Meubelair/ Peralatan


Kantor
a. Provinsi
Sewa gedung/kantor unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... 1. Khusus Bawaslu Provinsi yang belum
Sewa meubelair unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... memiliki sarana/prasarana yang layak
Sewa peralatan kantor unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... untuk mendukung operasional Sentra
Gakkumdu dan Persidangan.
2. masa sewa paling lama 9 bulan
3. masa sewa belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP),
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU) dan jangka waktu paling lama
sampai pada tahapan Pengusulan
Pengesahan Pengangkatan Calon Terpilih

b. Kabupaten/Kota
Sewa gedung/kantor unit x bln x k/k UB Rp. ..... Rp. ..... 1. Khusus Bawaslu Kabupaten/Kota yang
Sewa meubelair unit x bln x k/k UB Rp. ..... Rp. ..... belum memiliki sarana/prasarana yang
Sewa peralatan kantor unit x bln x k/k UB Rp. ..... Rp. ..... layak untuk mendukung operasional Sentra
Gakkumdu dan Persidangan
2. masa sewa paling lama 9 bulan
3. masa sewa belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP),
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU) dan jangka waktu paling lama
sampai pada tahapan Pengusulan
Pengesahan Pengangkatan Calon Terpilih

c. Kecamatan
Sewa gedung/kantor unit x bln x kec UB Rp. ..... Rp. ..... 1. Biaya sewa gedung/ meubelair/ peralatan
Sewa meubelair unit x bln x kec UB Rp. ..... Rp. ..... kantor hanya dapat dialokasikan apabila
Sewa peralatan kantor unit x bln x kec UB Rp. ..... Rp. ..... tidak mendapatkan fasilitas pinjam pakai
dari Pemerintah Daerah
2. masa sewa menyesuaikan masa kerja
Sekretariat Panwaslu Kecamatan

3. Sewa Kendaraan Operasional dan


Kendaraan Lainnya
a. Provinsi
Kendaraan Operasional Roda 4 2 unit x bln paling 2 UNIT Rp. ..... Rp. ..... 1. Dialokasikan untuk mendukung
(Sentra Gakkumdu) banyak Operasional Sentra Gakkumdu
2. masa sewa paling lama 9 bulan
3. masa sewa belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP),
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU) dan jangka waktu paling lama
sampai pada tahapan Pengusulan
Pengesahan Pengangkatan Calon Terpilih

b. Kabupaten/Kota
Kendaraan Operasional Roda 4 atau 3/5 unit x bln x k/k paling 3/5 UNIT Rp. ..... Rp. ..... 1. Dialokasikan untuk mendukung
Lainnya (Operasional) banyak Operasional pengawasan tahapan apabila
tidak dibiayai dari APBN
Kendaraan Operasional Roda 4 1 unit x bln x k/k paling 1 UNIT Rp. ..... Rp. ..... 1. Dialokasikan untuk mendukung
(Sentra Gakkumdu) banyak Operasional Sentra Gakkumdu
2. masa sewa paling lama 9 bulan
3. masa sewa belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP),
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU) dan jangka waktu paling lama
sampai pada tahapan Pengusulan
Pengesahan Pengangkatan Calon Terpilih

4. Pemeliharaan Gedung/Kantor
a. Provinsi
Pemeliharaan Gedung/Kantor unit x bln UB Rp. ..... Rp. .....

b. Kabupaten/Kota
Pemeliharaan Gedung/Kantor unit x bln x k/k UB Rp. ..... Rp. .....

c. Kecamatan
Pemeliharaan Gedung/Kantor unit x bln x kec UB Rp. ..... Rp. .....

5. Pemeliharaan/ BBM Kendaraan


Operasional
a. Bawaslu Provinsi
Kendaraan Operasional Roda 4 unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... Maksimal 200 liter/bulan/unit
(Sentra Gakkumdu)
HARGA
VOLUME
NO URAIAN RINCIAN VOLUME KEGIATAN SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KEGIATAN
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
b. Bawaslu Kabupaten/Kota
Kendaraan Operasional Roda 4 atau unit x bln x k/k UB Rp. ..... Rp. ..... Maksimal 150 liter/bulan/unit
Lainnya (Operasional)
Kendaraan Operasional Roda 4 unit x bln x k/k UB Rp. ..... Rp. ..... Maksimal 150 liter/bulan/unit
(Sentra Gakkumdu)

c. Panwas Kecamatan
Bantuan Transport Pengawasan org x liter x bln x kec LITER Rp. ..... Rp. ..... paling banyak 4 orang
masing-masing 40 liter/bulan

6. Pelayanan Operasional Perkantoran


a. Bawaslu Provinsi
Alat Tulis Kantor (ATK) pkt x bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Fotocopy/penggandaan pkt x bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Computer Supplies pkt x bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Rapat Biasa kali x org x bln OK Rp. ..... Rp. .....
Jamuan Tamu 5 org x 10 hari x 10 bln paling 500 OH Rp. ..... Rp. ..... satuan harga yang digunakan adalah
banyak snack. (tidak termasuk makan)
Piket / Jamuan Pengamanan 10 org x 30 hari x 9 bln paling 2700 OH Rp. ..... Rp. ..... satuan harga yang digunakan adalah
(TNI dan Polri) banyak konsumsi (makan dan snack)
Langganan Listrik bln BULAN Rp. ..... Rp. ..... Khusus untuk mendukung operasional
Langganan Telepon bln BULAN Rp. ..... Rp. ..... Sentra Gakkumdu
Langganan Air bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Internet bln BULAN Rp. ..... Rp. .....

b. Bawaslu Kabupaten/Kota
Alat Tulis Kantor (ATK) pkt x bln x k/k BULAN Rp. ..... Rp. .....
Fotocopy/penggandaan pkt x bln x k/k BULAN Rp. ..... Rp. .....
Computer Supplies pkt x bln x k/k BULAN Rp. ..... Rp. .....
Rapat Biasa kali x org x bln x k/k OK Rp. ..... Rp. .....
Jamuan Tamu 3 org x 7 hari x 8 bln x k/k OH Rp. ..... Rp. ..... satuan harga yang digunakan adalah
snack. (tidak termasuk makan)
Piket / Jamuan Pengamanan 10 org x 30 hari x 9 bln x k/k OH Rp. ..... Rp. ..... satuan harga yang digunakan adalah
(TNI dan Polri) konsumsi (makan dan snack)
Langganan Listrik bln x k/k BULAN Rp. ..... Rp. ..... Khusus untuk mendukung operasional
Langganan Telepon bln x k/k BULAN Rp. ..... Rp. ..... Sentra Gakkumdu
Langganan Air bln x k/k BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Internet bln x k/k BULAN Rp. ..... Rp. .....
Penanda Identitas Pengawas untuk pkt x org PAKET Rp. ..... Rp. ..... Penanda identitas yang direkomendasikan
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, maksimal berupa name tag, topi dan rompi.
Panwaslu K/D, Pengawas TPS

Penggandaan Buku Teknis pkt x org PAKET Rp. ..... Rp. .....
Pengawasan (alat kerja)

c. Panwaslu Kecamatan
Alat Tulis Kantor (untuk kebutuhan pkt x bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Panwaslu Kecamatan, Panwaslu D/K,
dan Pengawas TPS)
Fotocopy/penggandaan (untuk pkt x bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
kebutuhan Panwaslu Kecamatan,
Panwaslu K/D, dan Pengawas TPS)
Computer Supplies pkt x bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Biaya pengganti makan (untuk org x 2 kali x 1 hari x tps OK Rp. ..... Rp. .....
Pengawas TPS)
Jamuan Tamu 3 org x 5 hari x 5 bln x kec OH Rp. ..... Rp. ..... satuan harga yang digunakan adalah
snack. (tidak termasuk makan)
Rapat Biasa kali x org x bln x kec OK Rp. ..... Rp. .....
Langganan Listrik bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Telepon bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Air bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Internet bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Keperluan Sehari-hari Perkantoran bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....

7. Pembentukan Panwaslu Kecamatan,


Panwaslu K/D, dan PTPS
a. Pembentukan Panwaslu Kecamatan (di kali x k/k Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
Kab/Kota) kebutuhan secara efisien, efektif dan
b. Pembentukan Panwaslu K/D (di kali x kec Rp. ..... Rp. ..... terukur.
Kecamatan)
c. Pembentukan Pengawas TPS (di kali x kec Rp. ..... Rp. .....
Kecamatan)

8. Pelantikan & Bimtek/Pelatihan Aparatur


Pengawas Pemilu dan Kesekretariatan
a. Bimtek/Pelatihan Bawaslu Kab/Kota (di kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
Provinsi) kebutuhan secara efisien, efektif dan
terukur.
b. Pelantikan & Bimtek/Pelatihan kali x k/k Rp. ..... Rp. .....
Panwaslu Kecamatan (di Kab/Kota)
c. Pelantikan/Bimtek/Pelatihan Panwaslu kali x kec Rp. ..... Rp. .....
D/K dan Pengawas TPS (di Kecamatan)

9. Advokasi dan Pendampingan Hukum


a. Provinsi
Advokasi Hukum pkt PAKET Rp. ..... Rp. ..... Merupakan bantuan hukum oleh jasa
Pengacara, dapat dilaksanakan apabila
lembaga Bawaslu Provinsi mendapat
tuntutan dari pihak lain.
Pendampingan Hukum kali kali Rp. ..... Rp. ..... Untuk fasilitasi permasalahan hukum baik
di Tingkat Provinsi maupun Kab/Kota dalam
bentuk rapat biasa dan lain-lain.

b. Kabupaten/Kota
Advokasi Hukum pkt x k/k PAKET Rp. ..... Rp. ..... Merupakan bantuan hukum oleh jasa
Pengacara, dapat dilaksanakan apabila
lembaga Bawaslu mendapat tuntutan dari
pihak lain.
Pendampingan Hukum kali x k/k kali Rp. ..... Rp. ..... Untuk fasilitasi permasalahan hukum dalam
bentuk rapat biasa dan lain-lain.
HARGA
VOLUME
NO URAIAN RINCIAN VOLUME KEGIATAN SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KEGIATAN
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
10. Sosialisasi Pengawasan Pemilu
a. Sosialisasi Pengawasan Pemilu di kali x Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
Provinsi kebutuhan secara efisien, efektif dan
b. Sosialisasi Pengawasan Pemilu di kali x k/k Rp. ..... Rp. ..... terukur.
Kab/Kota
c. Sosialisasi Pengawasan Pemilu di kali x kec Rp. ..... Rp. .....
Kecamatan

11. Pengawasan Pemilu Partisipatif


a. Pengawasan Pemilu Partisipatif di kali x Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
Provinsi kebutuhan secara efisien, efektif dan
b. Pengawasan Pemilu Partisipatif di kali x k/k Rp. ..... Rp. ..... terukur.
Kab/Kota
c. Pengawasan Pemilu Partisipatif di kali x kec Rp. ..... Rp. .....
Kecamatan

12. Musyawarah Penyelesaian Sengketa


a. Penyelesaian Sengketa di Provinsi kali x Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
b. Penyelesaian Sengketa di Kab/Kota kali x k/k Rp. ..... Rp. ..... kebutuhan secara efisien, efektif dan
terukur.

13. Penindakan Pelanggaran Administrasi


a. Penindakan Pelanggaran di Provinsi Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
b. Penindakan Pelanggaran di Kab/Kota kali x k/k Rp. ..... Rp. ..... kebutuhan secara efisien, efektif dan
terukur.

14. Kegiatan Sentra Gakkumdu


a. Provinsi
Fasilitasi Kegiatan Sentra Gakkumdu Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
(rapat biasa dan Piket) kebutuhan secara efisien, efektif dan
terukur.
Fasilitasi Penanganan Perkara Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan standar
kebutuhan pendanaan Penanganan
Perkara Sentra Gakkumdu.
b. Kabupaten/Kota
Fasilitasi Kegiatan Sentra Gakkumdu Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
(rapat biasa dan piket) kebutuhan secara efisien, efektif dan
terukur.
Fasilitasi Penanganan Perkara Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan standar
kebutuhan pendanaan Penanganan
Perkara Sentra Gakkumdu.

15. Rapat Kerja/Rapat Koordinasi/Rapat


Kerja Teknis Pengawasan
a. Raker/Rakor/Rakernis dengan Panwas Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
Kab/Kota (di Provinsi) kebutuhan secara efisien, efektif dan
b. Raker/Rakor/Rakernis dengan Panwaslu kali x k/k Rp. ..... Rp. ..... terukur.
Kecamatan (di Kab/Kota)
c. Raker/Rakor/Rakernis dengan Panwaslu kali x kec Rp. ..... Rp. .....
K/D dan Pengawas TPS (di Kecamatan)

16. Koordinasi dengan Stakeholder


a. Rakor dengan Stakeholder di Provinsi Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
kebutuhan secara efisien, efektif dan
b. Rakor dengan Stakeholder di Kab/Kota kali x k/k Rp. ..... Rp. ..... terukur.

17. Fasilitasi Penertiban Alat Peraga


Kampanye (APK)
a. Penertiban APK di Provinsi Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan
b. Penertiban APK di Kab/Kota kali x k/k Rp. ..... Rp. ..... kebutuhan secara efisien, efektif dan
terukur.

18. Perjalanan Dinas/ Transport dalam


rangka Konsultasi/ Undangan/
Pengawasan/ Fasilitasi Pendampingan
Hukum/ Supervisi/ Panggilan Sidang
Kode Etik
a. Bawaslu Provinsi
Konsultasi/ Undangan/ Pengawasan kali x org OK Rp. ..... Rp. ..... Perjalanan dinas antar provinsi hanya dapat
/Fasilitasi Pendampingan Hukum/ digunakan untuk menghadiri undangan atau
Panggilan Sidang ke Bawaslu Pusat dalam rangka pengawasan logistik/verifikasi
dan Antar Provinsi dokumen.
Supervisi/ Monev ke Kab/Kota kali x org x k/k OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.

b. Bawaslu Kabupaten/Kota
Undangan/ Pengawasan/ Panggilan kali x org x k/k OK Rp. ..... Rp. ..... Perjalanan dinas antar provinsi/kabupaten/kota
Sidang ke Bawaslu Pusat dan Antar hanya dapat digunakan untuk menghadiri
Provinsi/Kabupaten/Kota undangan atau dalam rangka pengawasan
logistik/verifikasi dokumen.
Konsultasi/ Undangan/ Panggilan kali x org x k/k OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Sidang ke Bawaslu Provinsi
Supervisi/ Pengawasan/ Monev ke kali x org x kec OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Kecamatan

c. Perjalanan Dinas Panwaslu


Kecamatan
Konsultasi/ Undangan ke Kab/Kota kali x org x kec OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Supervisi/ Pengawasan/ Monev ke kali x org x d/k OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Desa/ Kelurahan

d. Transport Panwaslu K/D


Konsultasi/ Undangan ke Kecamatan kali x org x d/k OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Supervisi/ Pengawasan/ Monev ke TPS kali x org x tps OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Lampiran III
KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
NOMOR 0195.1/PR.03.00/K1/01/2022
TENTANG STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN GUBERNUR,
BUPATI, SERTA WALI KOTA

STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN BUPATI DAN WALI KOTA

HARGA
VOLUME
NO URAIAN RINCIAN VOLUME KEGIATAN SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KEGIATAN
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7

A. STANDAR PENETAPAN PERHITUNGAN HONORARIUM


1. Honorarium Pengawas Pemilihan Kepala
Daerah
a. Panwaslu Kecamatan
Ketua org x bln x kec 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 1. masa kerja paling lama 12 bulan
Anggota org x bln x kec 2 ORG Rp. ..... Rp. ..... 2. masa kerja belum termasuk apabila terjadi
BPJS Ketenagakerjaan org x bln x kec 3 ORG Rp. ..... Rp. ..... Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dan
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU)

b. Panwaslu Kelurahan/Desa
Panwaslu K/D org x bln x d/k 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 1. masa kerja paling lama 8 bulan
BPJS Ketenagakerjaan org x bln x d/k 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 2. masa kerja belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dan
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU)

c. Pengawas TPS
PTPS org x bln x tps 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 1. masa kerja paling lama 1 bulan
BPJS Ketenagakerjaan org x bln x tps 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 2. masa kerja belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dan
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU)

2. Honorarium Kesekretariatan
a. Bawaslu Kabupaten/Kota
Pegawai Non PNS (PPNPN) org x bln paling 5 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 12 bulan
banyak
b. Sekretariat Panwaslu Kecamatan
Kepala Sekretariat org x bln x kec 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... 1. masa kerja paling lama 12 bulan
Pelaksana (PNS dan/atau Non PNS) org x bln x kec paling 5 ORG Rp. ..... Rp. ..... 2. masa kerja belum termasuk apabila terjadi
banyak Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dan
Tenaga Pendukung (Satpam & org x bln x kec paling 2 ORG Rp. ..... Rp. ..... Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
Pramubakti) banyak (PSU)

3. Kelompok Kerja Pengawasan


a. Pokja Bawaslu Kabupaten/Kota
1 Pokja Sentra Gakkumdu org x bln paling 25 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 9 bulan
2 Pokja Pengawasan DPT org x bln banyak
paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 5 bulan
banyak
3 Pokja Pengawasan Pencalonan org x bln paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 3 bulan
banyak
4 Pokja Pengawasan Kampanye dan org x bln paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 4 bulan
Penertiban Alat Peraga Kampanye banyak
(APK)
5 Pokja Pengawasan Pengadaan dan org x bln paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 3 bulan
Distribusi Perlengkapan Pemungutan banyak
dan Penghitungan Suara
6 Pokja Pengawasan Rekapitulasi dan org x bln paling 13 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
Penetapan Hasil banyak
7 Pokja Penanganan Pelanggaran/ org x bln paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 6 bulan
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) banyak
8 Pokja Perekrutan Panwaslu Adhoc org x bln paling 15 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
banyak

b. Pokja Panwaslu Kecamatan


1 Pokja Pengawasan DPT dan Distribusi org x bln x kec paling 6 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 3 bulan
Perlengkapan Pemungutan dan banyak
Penghitungan Suara
2 Pokja Pengawasan Pungut Hitung org x bln x kec paling 6 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
banyak
3 Pokja Pengawasan Rekapitulasi org x bln x kec paling 6 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
banyak
4 Pokja Pengawasan Kampanye dan org x bln x kec paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 4 bulan
Penertiban Alat Peraga Kampanye banyak
(APK)
5 Pokja Perekrutan Panwaslu Adhoc org x bln x kec paling 10 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 1 bulan
banyak

4. Honorarium Pengelola Keuangan


a. Kabupaten /Kota
Pejabat Pembuat Komitmen org x bln 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 12 bulan
Bendahara (Bendahara Pengeluaran org x bln 1 ORG Rp. ..... Rp. .....
Pembantu)

Staf Pengelola Keuangan org x bln 2 ORG Rp. ..... Rp. .....

b. Kecamatan
Pengelola Keuangan org x bln x kec 1 ORG Rp. ..... Rp. ..... masa kerja paling lama 12 bulan

B. STANDAR PENETAPAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

Perencanaan Program, Kegiatan dan


1.
Anggaran serta Revisi Anggaran
Fasilitasi Revisi Anggaran Rp. ..... Rp. .....
HARGA
VOLUME
NO URAIAN RINCIAN VOLUME KEGIATAN SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KEGIATAN
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
2. Sewa Gedung/ Meubelair/ Peralatan Kantor

a. Kabupaten/Kota
Sewa gedung/kantor unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... 1. Khusus Bawaslu Kab/Kota yang belum
Sewa meubelair unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... memiliki sarana/prasarana yang layak untuk
Sewa peralatan kantor unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... mendukung operasional Sentra Gakkumdu
dan Persidangan
2. masa sewa paling lama 9 bulan
3. masa sewa belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP),
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU) dan jangka waktu paling lama sampai
pada tahapan Pengusulan Pengesahan
Pengangkatan Calon Terpilih

b. Kecamatan
Sewa gedung/kantor unit x bln x kec UB Rp. ..... Rp. ..... 1. Biaya sewa gedung/ meubelair/ peralatan
Sewa meubelair unit x bln x kec UB Rp. ..... Rp. ..... kantor hanya dapat dialokasikan apabila tidak
Sewa peralatan kantor unit x bln x kec UB Rp. ..... Rp. ..... mendapatkan fasilitas pinjam pakai dari
Pemerintah Daerah
2. masa sewa menyesuaikan masa kerja
Sekretariat Panwaslu Kecamatan

3. Sewa Kendaraan Operasional dan


Kendaraan Lainnya
Kendaraan Operasional Roda 4 atau 3/5 unit x bln paling 3/5 UNIT Rp. ..... Rp. ..... 1. Dialokasikan untuk mendukung Operasional
Lainnya (Operasional) banyak pengawasan tahapan apabila tidak dibiayai
dari APBN
Kendaraan Operasional Roda 4 (Sentra 1 unit x bln paling 1 UNIT Rp. ..... Rp. ..... 1. Dialokasikan untuk mendukung Operasional
Gakkumdu) banyak Sentra Gakkumdu
2. masa sewa paling lama 9 bulan
3. masa sewa belum termasuk apabila terjadi
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP),
Pemungutan/Penghitungan Suara Ulang
(PSU) dan jangka waktu paling lama sampai
pada tahapan Pengusulan Pengesahan
Pengangkatan Calon Terpilih

4. Pemeliharaan Gedung/Kantor
a. Kabupaten/Kota
Pemeliharaan Gedung/Kantor unit x bln UB Rp. ..... Rp. .....

b. Kecamatan
Pemeliharaan Gedung/Kantor unit x bln x kec UB Rp. ..... Rp. .....

5. Pemeliharaan/ BBM Kendaraan


Operasional
a. Bawaslu Kabupaten/Kota
Kendaraan Operasional Roda 4 atau unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... Maksimal 150 liter/bulan/unit
Lainnya (Operasional)
Kendaraan Operasional Roda 4 (Sentra unit x bln UB Rp. ..... Rp. ..... Maksimal 150 liter/bulan/unit
Gakkumdu)

b. Panwas Kecamatan
Bantuan Transport Pengawasan org x liter x bln x kec LITER Rp. ..... Rp. ..... paling banyak 4 orang
masing-masing 40 liter/bulan

6. Pelayanan Operasional Perkantoran


a. Bawaslu Kabupaten/Kota
Alat Tulis Kantor (ATK) pkt x bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Fotocopy/penggandaan pkt x bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Computer Supplies pkt x bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Rapat Biasa kali x org x bln OK Rp. ..... Rp. .....
Jamuan Tamu 3 org x 7 hari x 8 bln paling 168 OH Rp. ..... Rp. ..... satuan harga yang digunakan adalah snack.
banyak (tidak termasuk makan)
Piket / Jamuan Pengamanan 10 org x 30 hari x 9 bln paling 2700 OH Rp. ..... Rp. ..... satuan harga yang digunakan adalah
(TNI dan Polri) banyak konsumsi (makan dan snack)
Langganan Listrik bln BULAN Rp. ..... Rp. ..... Khusus untuk mendukung operasional
Langganan Telepon bln BULAN Rp. ..... Rp. ..... Sentra Gakkumdu
Langganan Air bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Internet bln BULAN Rp. ..... Rp. .....
Penanda Identitas Pengawas untuk pkt x org PAKET Rp. ..... Rp. ..... Penanda identitas yang direkomendasikan
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, maksimal berupa name tag, topi dan rompi.
Panwaslu K/D, Pengawas TPS

Penggandaan Buku Teknis Pengawasan pkt x org PAKET Rp. ..... Rp. .....
(alat kerja)

b. Panwaslu Kecamatan
Alat Tulis Kantor (untuk kebutuhan pkt x bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Panwaslu Kecamatan, Panwaslu D/K,
dan Pengawas TPS)
Fotocopy/penggandaan (untuk pkt x bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
kebutuhan Panwaslu Kecamatan,
Panwaslu K/D, dan Pengawas TPS)
Computer Supplies pkt x bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Biaya pengganti makan (untuk org x 2 kali x 1 hari x tps OK Rp. ..... Rp. .....
Pengawas TPS)
Jamuan Tamu 3 org x 5 hari x 5 bln x kec OH Rp. ..... Rp. ..... satuan harga yang digunakan adalah snack.
(tidak termasuk makan)
Rapat Biasa kali x org x bln x kec OK Rp. ..... Rp. .....
Langganan Listrik bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Telepon bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Air bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Langganan Internet bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....
Keperluan Sehari-hari Perkantoran bln x kec BULAN Rp. ..... Rp. .....

7. Pembentukan Panwaslu Kecamatan,


Panwaslu K/D, dan PTPS
a. Pembentukan Panwaslu Kecamatan (di kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
Kab/Kota) secara efisien, efektif dan terukur.
b. Pembentukan Panwaslu K/D (di kali x kec Rp. ..... Rp. .....
Kecamatan)
c. Pembentukan Pengawas TPS (di kali x kec Rp. ..... Rp. .....
Kecamatan)
HARGA
VOLUME
NO URAIAN RINCIAN VOLUME KEGIATAN SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KEGIATAN
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7

8. Pelantikan & Bimtek/Pelatihan Aparatur


Pengawas Pemilu dan Kesekretariatan
a. Pelantikan & Bimtek/Pelatihan Panwaslu kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
Kecamatan (di Kab/Kota) secara efisien, efektif dan terukur.
b. Pelantikan/Bimtek/Pelatihan Panwaslu kali x kec Rp. ..... Rp. .....
D/K dan Pengawas TPS (di Kecamatan)

9. Advokasi dan Pendampingan Hukum


Advokasi Hukum pkt PAKET Rp. ..... Rp. ..... Merupakan bantuan hukum oleh jasa
Pengacara, dapat dilaksanakan apabila
lembaga Bawaslu Kab/Kota mendapat
tuntutan dari pihak lain.
Pendampingan Hukum kali kali Rp. ..... Rp. ..... Untuk fasilitasi permasalahan hukum dalam
bentuk rapat biasa dan lain-lain.

10. Sosialisasi Pengawasan Pemilu


a. Sosialisasi Pengawasan Pemilu di kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
Kab/Kota secara efisien, efektif dan terukur.
b. Sosialisasi Pengawasan Pemilu di kali x kec Rp. ..... Rp. .....
Kecamatan

11. Pengawasan Pemilu Partisipatif


a. Pengawasan Pemilu Partisipatif di kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
Kab/Kota secara efisien, efektif dan terukur.
b. Pengawasan Pemilu Partisipatif di kali x kec Rp. ..... Rp. .....
Kecamatan

12. Musyawarah Penyelesaian Sengketa


Penyelesaian Sengketa di Kab/Kota kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
secara efisien, efektif dan terukur.

13. Penindakan Pelanggaran Administrasi


Penindakan Pelanggaran di Kab/Kota kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
secara efisien, efektif dan terukur.

14. Kegiatan Sentra Gakkumdu


Fasilitasi Kegiatan Sentra Gakkumdu Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
(rapat biasa dan piket) secara efisien, efektif dan terukur.

Fasilitasi Penanganan Perkara Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan standar
kebutuhan pendanaan Penanganan Perkara
Sentra Gakkumdu.

15. Rapat Kerja/Rapat Koordinasi/Rapat Kerja


Teknis Pengawasan
a. Raker/Rakor/Rakernis dengan Panwaslu kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
Kecamatan (di Kab/Kota) secara efisien, efektif dan terukur.
b. Raker/Rakor/Rakernis dengan Panwaslu kali x kec Rp. ..... Rp. .....
K/D dan Pengawas TPS (di Kecamatan)

16. Koordinasi dengan Stakeholder


Rakor dengan Stakeholder di Kab/Kota kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
secara efisien, efektif dan terukur.

17. Fasilitasi Penertiban Alat Peraga


Kampanye (APK)
Penertiban APK di Kab/Kota kali Rp. ..... Rp. ..... Detil belanja disesuaikan dengan kebutuhan
secara efisien, efektif dan terukur.

18. Perjalanan Dinas/ Transport dalam rangka


Konsultasi/ Undangan/ Pengawasan/
Fasilitasi Pendampingan Hukum/
Supervisi/ Panggilan Sidang Kode Etik

a. Bawaslu Kabupaten/Kota
Undangan/ Pengawasan/ Panggilan kali x org OK Rp. ..... Rp. ..... Perjalanan dinas antar provinsi/kabupaten/ kota
Sidang ke Bawaslu Pusat dan Antar hanya dapat digunakan untuk menghadiri
Provinsi/Kabupaten/Kota undangan atau dalam rangka pengawasan
logistik/verifikasi dokumen.
Konsultasi/ Undangan/ Panggilan Sidang kali x org OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
ke Bawaslu Provinsi
Supervisi/ Pengawasan/ Monev ke kali x org x kec OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Kecamatan

b. Perjalanan Dinas Panwaslu Kecamatan

Konsultasi/ Undangan ke Kab/Kota kali x org OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Supervisi/ Pengawasan/ Monev ke kali x org x d/k OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Desa/ Kelurahan

c. Transport Panwaslu K/D


Konsultasi/ Undangan ke Kecamatan kali x org x d/k OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.
Supervisi/ Pengawasan/ Monev ke TPS kali x org x tps OK Rp. ..... Rp. ..... Selektif.

Anda mungkin juga menyukai