Anda di halaman 1dari 16

PENGAWASAN PARTISIPATIF

MASYARAKAT DALAM PEMILU TAHUN


2024
Disampaikan Oleh:
Wawan Kurniawan, M.Ag
Koordinator Divisi Hukum Humas Data Informasi
Bawaslu Kota Bandung

Disampaikan pada Agenda Focus Group Discussion (FGD)


Jurusan Adminsitrasi Publim FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Kota Bandung, 20 Juli 2022
ASAS DAN PRINSIP PEMILU
(Pasal 2 dan 3 UU Nomor 7 Tahun 2017)
Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. (Luber &
Jurdil)
Dalam menyelenggarakan pemilu, penyelenggara pemilu hanrs melaksanakan Pemilu berdasarkan
pada -asas sebagaimana dimaksud ddam Pasal 2 d,an penyelenggaraannya harusmemenuhi prinsip:
a. Mandiri;
b. Jujur;
c. Adil;
d. Berkepastian Hukum;
e. Tertib;
f. Terbuka;
g. Proporsional;
h. Profesional;
i. Akuntabel;
j. Efektif; Dan
k. Efisien.
15 STANDAR PEMILU DEMOKRATIS
(International Institute for Democracy and Electoral Assistance)

1. Strukturisasi Kerangka Hukum 9. Akses Media dan Keterbukaan Informasi


2. Sistem Pemilu dan Kebebasan Berpendapat
3. Penetapan Dapil 10.Dana Kampanye dan Pembiayaan
Kampanye
4. Hak Memilih dan Dipilih
11.Pemungutan Suara
5. Lembaga Penyelenggara Pemilu
12.Penghitungan Suara dan Tabulasi
6. Pendaftaran Pemilih dan Daftar Pilih
13.Peran Keterwakilan Parpol dan Kandidat
7. Akses Suara bagi Parpol dan Kandidat
14.Pemantau Pemilu
8. Kampanye Pemilu yang Demokratis 15.Kepatuhan dan Penegakan Hukum Pemilu
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU
Perencanaan Program, Anggaran, Penyusunan Peraturan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemilu serta Sosialisasi;

Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih;

Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu;

Penetapan Peserta Pemilu;

Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan (Dapil);

Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;

Masa Kampanye Pemilu;

Masa Tenang;

Pemungutan dan Penghitungan Suara;

Penetapan Hasil Pemilu;


Esensi Pengawasan Partisipatif

• Bawaslu sebagai lembaga yang mempunyai mandat untuk mengawasi


proses Pemilu, membutuhkan dukungan banyak pihak dalam aktifitas
pengawasan.
• Salah satunya adalah dengan mengajak segenap kelompok masyarakat
untuk terlibat dalam partisipasi pengawasan setiap tahapannya.
• Keterlibatan masyarakat dalam pengawalan suara tidak sekadar datang dan
memilih, tetapi juga melakukan pengawasan atas potensi adanya
kecurangan yang terjadi, serta melaporkan kecurangan tersebut kepada
Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi proses Pemilu dan
menindaklanjuti dugaan pelanggaran Pemilu.
• Pemilu bukanlah sekadar ajang seremonial politik belaka
yang menafikan partisipasi politik masyarakat.
• Masyarakat menjadi subyek dalam proses Pemilu.
• Pengawasan partisipatif yang dilakukan untuk
memujudkan warga negara yang aktif dalam mengikuti
perkembangan pembangunan demokrasi.
• Pengawasan juga menjadi sarana pembelajaran politik
yang baik bagi masyarakat pemilih.
• Bagi masyarakat, dengan terlibat dalam pengawasan Pemilu
secara langsung, mereka dapat mengikuti dinamika politik yang
terjadi, dan secara tidak langsung belajar tentang
penyelenggaraan Pemilu dan semua proses yang berlangsung.
• Bagi penyelenggara Pemilu, kehadiran pengawasan masyarakat
yang massif secara psikologis akan mengawal dan mengingatkan
mereka untuk senantiasa berhatihati, jujur dan adil dalam
menyelenggarakan Pemilu.
• Sejatinya, baik penyelenggara, pengawas, pemantau, peserta
Pemilu, dan sejumlah pihak yang terkait dalam Pemilu dapat
belajar berperan sesuai latar belakangnya masing-masing.
Partisipasi Politik

• Partisipasi politik yang merupakan wujud pengejawantahan


kedaulatan rakyat adalah suatu hal yang sangat fundamental
dalam proses demokrasi.
• Salah satu misi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah
mendorong pengawasan partisipatif berbasis masyarakat sipil.
Pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu harus terlebih
dulu melalui proses sosialisasi dan transfer pengetahuan dan
keterampilan pengawasan Pemilu dari pengawas Pemilu kepada
masyarakat.
Dasar Hukum

Pasal 94 Ayat 1 UU 7 Tahun 2017


• Dalam melakukan pencegahan pelanggaran pemilu dan pencegahan
sengketa proses pemilu, Bawaslu bertugas, meningkatkan partisipatif
masyarakat dalam pengawasan pemilu, serta Bawaslu Proinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota melakukan mengembangkan pengawasan partisipatif yang
dilakukan bersama jajaran.
Perbawaslu No.21 tahun 2018 tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemilu, Pasal 12
• Dalam rangka mengoptimalkan pengawasan penyelenggaraan Pemilu,
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota dapat membentuk
perjanjian kerja sama dengan lembaga terkait.
• Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
prinsip kemandirian, keterbukaan, keadilan, kepastian hukum,
profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bawaslu mengenai pedoman kerjasama pengawasan
pemilihan umum
Pengawas Pemilu dalam melaksanakan pengawasan
penyelenggaraan Pemilu melibatkan partisipasi
pihak terkait yang dilakukan dengan cara:

• koordinasi dengan instansi/lembaga terkait dan


• kerjasama dengan kelompok masyarakat.
Bentuk Partisipasi Masyarakat

• Mendaftarkan diri/organisasi/lembaga menjadi Pemantau Pemilu


• Mengikuti program Sekola Kader Pengawasan Partisipatif
• Mengikuti program-program sosialiasi yang diselenggarakan oleh
Penyelenggara Pemilu
• Sadar akan Hak dan Kewajibannya sebagai Warga Negara
• Turut andil dalam mengawasi tahapan pemilu
ALUR TAHAPAN DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU
TAHUN 2024
Penetapan Parpol Peserta Pemilu
Pemilu : 14 Februari 2024 2022 2023 2024 14 Desember 2022

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari

Pencalonan
Perencanaan Program dan Anggaran Pemutakhiran Data Penetapan Jumlah Kursi - Anggota DPD : 6 Des 2022 – 25 Nov 2023
Pendaftaran dan Verifikasi
serta Penyusunan Peraturan Pemilih dan Penyusunan dan Penetapan Daerah - Anggota DPR, DPRD Prov dan Kab/Kota: 1
Peserta Pemilu
Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemilu Daftar Pemilih Pemilihan Mei 2023 – 25 Nov 2023
1 Agustus 2022 –
14 Juni 2022 – 14 Februari 2024 14 Oktober 2022 – 14 Oktober 2022 – - Presiden dan Wakil Presiden : 22 Okt 2023
13 Desember 2022
21Juni 2023 9 Februari 2023 – 25 Nov 2023

Agustus Juli Juni Mei April Maret Februari

September Oktober November Desember Januari Februari Maret April


April

Masa Kampanye Pemilu Pemungutan Suara


Masa Tenang Penetapan Hasil Pemilu
28 November 2023 – 10 14 Februari 2024
11 – 13 Februari 15 Februari 2024 –
Februari 2024 20 Maret 2024
2024 Penghitungan Suara
14– 15 Februari 2024

Pengucapan Sumpah/Janji

- DPR dan DPD : 1 Oktober 2024 Oktober September Agustus Juli Juni Mei
- Presiden dan Wakil Presiden : 20 Oktober 2024
- DPRD Provinsi dan Kab/Kota : Disesuaikan dengan
Akhir Masa Jabatan masing-masing Anggota DPRD
POTENSI PERMASALAHAN
Adanya irisan tahapan penyelenggaraan
Pandemi Covid 19 masih berlangsung, yang akan berjalan bersamaan antara
resiko penularan dan varian virus baru Pemilu dan Pemilihan, hal ini akan
[Alpha, Delta, Omicron]; mengakibatkan konsentrasi
penyelenggara terpecah;

Adanya perbedaan pengaturan Pemutakhiran data Pemilih akan menjadi tidak


penegakkan hukum antara Pemilu dan efektif dan menambah beban penyelenggara
Pemilihan, hal ini akan membingungkan jika tidak dilakukan dari proses awal untuk
Peserta Pemilu & Masyarkat pada keduanya, karena penyelenggaraan waktunya
umumnya; sangat berdekatan;

Penyelenggara Adhoc pada Pemilu apakah akan


Beban kerja penyelenggara Pemilu tinggi, secara otomatis menjadi penyelenggara
Pemilihan? Jika tidak, maka membutuhkan waktu
khususnya penyelenggara ditingkat TPS; dan anggaran untuk melakukan rekrutitmen yang
berbeda;

Pemilih kesulitan dalam menggunakan Tahun 2024 menjadi tahun politik: Masyarakat
akan terpolarisasi secara politik, ‘Perang’ media
hak pilih mengingat banyaknya surat dan informasi oleh Buzzer, Kemungkinan akan
suara; marak informasi Hoaks melalui medsos,.
ISU-ISU KRUSIAL PENYELENGGARAAN
PENGAWASAN PEMILU TAHUN 2024
Pembentukan Badan Adhoc  Persoalan ketersediaan masyarakat yang mendaftar sebagai Pengawas TPS
 Batasan usia menyulitkan Panwaslu Kecamatan untuk melakukan penjaringan
terhadap Pengawas TPS

Pemutakhiran Data Pemilih  Pengembangan terhadap mekanisme pemutakhiran data pemilih berkelanjutan
sebagai upaya dari sisi regulasi mengatasi permasalahan validitas data pemilih
(Pemilih Ganda, Pemilih TMS/MS)
 Keterbukaan akses data Pemilih
Pendaftaran dan Verifikasi Partai Politik  Penggunaan SIPOL dalam pendaftaran calon Parpol Peserta Pemilu
 KPU masih perlu membuka ruang untuk pemeriksaan SIPOL seara manual
 Peluang sengketa proses Pemilu
Logistik  Perlu adanya pemberian akses pengawasan Bawaslu dalam proses perencanaan,
pengadaan dan pendistribusian logistik
 Pengalaman Pemilu sebelumnya, akses ini menjadi polemik dalam hal teknis

Kampanye  Masa kampanye terlalu Panjang, potensi konflik/sengketa antar Peserta Pemilu,
Money Politics, Politisasi SARA, penyebaran info HOAKS & Hate Speech,
Politisasi Birokrasi dan Abuse of Power dll
HATUR NUHUN…

Bersama Rakyat Awasi Pemilu,


Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu

Anda mungkin juga menyukai