SAHARUDDIN
Korwil Sultra IV (Baubau, Buton, Buteng, Busel, Wakatobi)
Advokasi Pemilu SultraDemo
BAGIAN PERTAMA :
Pengertian (Konsep), Pelaksanaan, Larangan dan
Pengawasan KAMPANYE PEMILU
2
BEBERAPA PENGERTIAN KAMPANYE PEMILU
A.PERBAWASLU NOMOR 11 TAHUN 2023 TENTANG PENGAWASAN PEMILU;
BAB 1, Ketentuan Umum, Pasal 2 ;
(1) Kampanye Pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat dan
dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
(2) Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara
serentak di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia antara Kampanye Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden dengan Kampanye Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD
provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sesuai dengan jenis Pemilu masing-masing.
(3) Program dan jadwal kegiatan tahapan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) sesuai dengan program dan jadwal yang ditetapkan oleh
KPU sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
3
B.PERKPU NOMOR 15 2023 TENTANG KAMPANYE
PEMILU;
BAB I KETENTUAN UMUM (Psl 4,5), BAB II (Psl 6)
4
PERKPU NO.15 TAHUN 2023
TTG KAMPANYE PEMILU
5
6
7
8
9
10
11
BAGIAN II
Mekanisme Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilu
12
Dasar hukum
● Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
(UU Pemilu);
Pokok Paparan
● Konsep Penyelesaian Sengketa dalam Pemilu;
● Jenis-jenis Sengketa Proses Pemilu;
● Model Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu;
● Mekanisme Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu.
HAKEKAT SENGKETA PROSES PEMILU
Perselisihan
HAK
DIPILIH Hubungan Subyek
dengan Obyek
15
Sengketa dalam Pemilu sebagai Bagian Penegakan Hukum
Pemilu
Hukum/Aturan
Kepemiluan
(Electoral Law/Rules)
Pencegahan
Electoral
System
Penindakan Sengketa
Electoral
Process
Pelanggaran
Proses Antarpeserta
Electoral Administrasi
Management
Hasil
Pidana (Perselisihan Hasil
Pemilu)
Electoral Law
Enforcement
Etik Antara Peserta
dengan
Penyelenggara
Hukum lainnya Pemilu
Penyelesaian Sengketa di Bawaslu Sebagai Upaya Administratif
Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara pemilu ke Pengadilan Tata Usaha Negara
sebagaimana dimaksud dalam pasal 470 UU Pemilu, dilakukan setelah upaya administratif di
Bawaslu sebagaimana dimaksud dalam pasal 467, pasal 468, dan pasal 469 ayat (2) UU Pemilu
telah digunakan.
(Pasal 471 UU Pemilu)
Upaya hukum ke Bawaslu sebagai keberatan dan upaya administratif terhadap Keputusan TUN
(Keputusan KPU)
● Komisi Pemilihan Umum merupakan Pejabat TUN
● Keputusan KPU merupakan Keputusan TUN
Penyelesaian sengketa proses Pemilu dilaksanakan secara cepat dan tanpa biaya.
Upaya ke PTUN sebagai Gugatan setelah seluruh upaya administrasi ditempuh
Jenis-jenis Sengketa Proses Pemilu
18
Dua Jenis Sengketa Proses Pemilu
20
Para Pihak (Subjectum Litis) dalam PSPP
Pemohon Termohon Pihak Terkait
• Partai Politik Calon Peserta Pemilu yang telah mendaftar ke KPU; • Partai Politik Peserta
• Partai Politik Peserta Pemilu; • KPU Pemilu;
• Bakal Calon Anggota DPR dan DPRD yang telah mendaftar ke KPU/KPU Provinsi/KPU
Kab/Kota • KPU • Calon Anggota DPR dan
• Calon Anggota DPR dan DPRD yang tercantum dalam DCT DPRD yang tercantum di
• Bakal Calon Anggota DPD yang telah mendaftar ke KPU; Provinsi dalam DCT
• Calon Anggota DPD; • Calon Anggota DPD
• Bakal Pasangan Calon Presiden/Wapres yang telah mendaftar ke KPU; • KPU • Gabungan Partai Politik
• Pasangan Calon Presiden/Wapres.
============================================================= Kab/Kota Peserta Pemilu
• Pasangan Calon
============== Pasal 20 Perbawaslu
• Permohonan dari Bakal Calon/Calon anggota DPR/DPRD diajukan melalui Partai Politik
9/2022
Peserta Pemilu yang bersangkutan yang diwakili oleh: • Pihak tersebut dapat
a. ketua umum dan sekretaris jenderal atau sebutan lain, untuk partai menjadi Pihak Terkait
politik partai politik calon Peserta Pemilu dan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat pusat;
b. ketua dan sekretaris atau sebutan lain, untuk partai politik calon
apabila berpotensi
Peserta Pemilu dan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat provinsi; dan dirugikan haknya dengan
c. ketua dan sekretaris atau sebutuan lain, untuk partai politik calon adanya PSPP
Peserta Pemilu dan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat kabupaten/kota
Pasal 21 Perbawaslu
Pasal 16 s.d. Pasal 18 Perbawaslu 9/2022
9/2022
Objek Sengketa (Objectum Litis) dalam PSPP
Hak calon Peserta Pemilu dan/atau Peserta Pemilu yang dirugikan secara langsung oleh tindakan
KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU,
keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota pada tahapan Pemilu tertentu;
Keputusan berbentuk Surat Keputusan dan/atau Berita Acara
SK/BA sebagai tindak lanjut putusan Bawaslu,
SK/BA yang ditetapkan sebagai tindak lanjut
Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota
putusan pengadilan terkait sengketa tata usaha
mengenai penyelesaian pelanggaran administratif
negara Pemilu
Pemilu
SK/BA yang
mengenai penyelesaian pelanggaran administratif rekapitulasi hasil penghitungan suara, dan
Pemilu yang terjadi penetapan hasil Pemilu
secara terstruktur, sistematis, dan masif
dikecualikan
sebagai Objek SK/BA yang ditetapkan sebagai tindak lanjut
putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau
Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai penyelesaian
SK/BA sebagai tindak lanjut Putusan Mahkamah
Konstitusi mengenai perselisihan hasil Pemilu
sengketa proses Pemilu
SK/BA yang ditetapkan sebagai tindak lanjut SK/BA sepanjang mengenai perihal yang
putusan pengadilan terkait mengenai tindak disengketakan telah diperiksa dan diputus oleh
pidana Pemilu yang telah memperoleh kekuatan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
hukum yang tetap Kabupaten/Kota
ABSOLUT:
● Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang menyelesaikan sengketa Peserta Pemilu dengan
penyelenggara Pemilu. (Pasal 24 Perbawaslu No. 9/2022)
RELATIF:
● Bawaslu terhadap objek sengketa yang diterbitkan oleh KPU
● Bawaslu Provinsi terhadap objek sengketa yang diterbitkan oleh KPU Provinsi sesuai dengan Provinsi-nya masing-
masing
● Bawaslu Kabupaten/Kota terhadap objek sengketa yang diterbitkan oleh KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan
Kabupaten/Kota-nya masing-masing
Alur Penyelesaian Sengketa Antara Peserta
dengan Penyelenggara Pemilu
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota memeriksa dan memutus sengketa proses
pemilu paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya permohonan
(Pasal 468 ayat (2) UU Pemilu)
Berkas Permohonan, surat kuasa khusus dan daftar alat bukti dibuat dalam
4 (empat) rangkap:
● 1 rangkap asli bermeterai;
● 3 rangkap salinan;
● Serta 1 file soft copy (*doc) yang disimpan dalam media penyimpanan data.
Alat bukti berupa surat atau tulisan dibuat dalam 4 (empat) rangkap:
● 1 rangkap telah dileges;
● 3 rangkap salinan dari rangkap yang telah dileges.
Verifikasi dan Registrasi Permohonan
Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pleno pada hari yang sama dengan penerimaan
berkas untuk menentukan status berkas Permohonan yang diterima;
31
Alur Penyelesaian Sengketa Antarpeserta
Pemilu
Sepakat
Penerimaan Pemeriksaan
Musyawarah
Permohonan Permohonan
Pemeriksaan Penyampaian
Tidak Sepakat
Bukti Putusan salinan putusan
1 hari
Paling lama 3 hari 1 hari
32
Prinsip Penyelesaian Sengketa Antarpeserta Pemilu (PSAP)
Acara Cepat dan Sederhana
Prioritas penyelesaian pada hari yang sama dan di tempat terjadinya peristiwa sengketa;
Permohonan dapat diajukan secara lisan;
Tim kampanye dan/atau pelaksana kampanye yang telah terdaftar memiliki legal standing sebagai Pemohon;
Penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan oleh Panwaslu Kecamatan (prosedur mandat);
Administrasi dilaksanakan secara fleksibel.
Mengutamakan Perdamaian
Mendorong kesepakatan sebagai opsi utama penyelesaian sengketa bagi para pihak
Akuntabel
Permohonan lisan dituangkan dalam form tertulis;
Dilakukan verifikasi formil dan materiil terhadap permohonan;
Diputuskan secara objektif;
Kontrol Bawaslu Kabupaten/Kota bagi Panwaslu Kecamatan sebelum memutus.
Kewenangan dan Mekanisme Penyelesaian Sengketa Antarpeserta Pemilu (PSAP)
Kewenangan menyelesaikan:
● Bawaslu RI
● Bawaslu Provinsi
● Bawaslu Kab/Kota
● Panwascam (berdasarkan mandat)
Mekanisme:
● Penerimaan dan Verifikasi Permohonan;
● Musyawarah untuk mufakat;
● Memutus apabila tidak tercapai mufakat.
● Penyampaian permohonan dapat diwakilkan oleh tim kampanye dan/atau pelaksana kampanye yang telah terdaftar di
KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota;
● Dalam hal permohonan disampaikan secara lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Kecamatan mencatatkan permohonan lisan ke dalam formulir penyelesaian
sengketa antarpeserta Pemilu;
● Dalam memutus permohonan sengketa antar-Peserta Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan
Panwaslu Kecamatan mempertemukan para pihak yang bersengketa dan melakukan musyawarah untuk mufakat;
● Dalam hal pemohon dan termohon tidak mencapai kesepakatan dalam musyawarah untuk mufakat, Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Kecamatan memutus penyelesaian sengketa antar-Peserta Pemilu.
Bagian III
Urgensi Pengelolaan Data Penanganan
Pelanggaran Masa Kampanye Pemilu
3.1.Prinsip Dasar
● Menjamin Mutu dan Kualitas Penegakan Hukum Pemilu
● Menjamin Efektivitas dan Efisiensi Sistem Pengawasan/Pemantauan Pemilu
● Memperkuat Integritas Penyelenggaraan Pemilu
3.1. Sumber Data/ Informasi Pelanggaran
Kampanye Pemilu
1.Subyek Data Pelanggaran;
● Laporan langsung/tidak langsung dari peserta/antar peserta pemilu
● Temuan langsung/tidak langsung dari penyelenggara pemilu (Bawaslu/KPU)
● Laporan langsung/tidak langsung dari masyarakat umum,
● Laporan temuan langsung/tidak langsung dari lembaga pengawas/pemantau partisipatif
pemilu
2.Objek/ Ruang Lingkup Data Pelanggaran
;
PELANGGARAN
KAMPANYE PEMILU
41
42
43