Anda di halaman 1dari 22

KECAKAPAN DASAR

PENGAWAS
PARTISIPATIF
Pengawasan Tahapan Pemilu dan
Pemilihan
LANDASAN YURIDIS PEMILU DAN
PILKADA
Pemilihan Umum
Ketentuan lebih lanjut tentang Pemilihan
dilaksanakan secara 6
Umum diatur dengan Undang-Undang..
langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil 1
setiap lima tahun sekali. Pemilihan Umum
Pemilihan Umum 5 diselenggarakan oleh suatu
diselenggarakan untuk memilih Komisi Pemilihan Umum yang
anggota Dewan Perwakilan bersifat nasional, tetap dan
PASAL 22 E
Rakyat, Dewan Perwakilan mandiri.
UUD NRI
Daerah, Presiden dan Wakil
Presiden dan Dewan Perwakilan 1945
Rakyat Daerah. Peserta Pemilihan Umum
4
2 untuk memilih anggota Dewan
Peserta Pemilihan Umum untuk memilih Perwakilan Daerah adalah
anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan perseorangan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2
Daerah adalah Partai Politik 3
PASAL 18 AYAT (4)
“ UUD NRI 1945
Gubernur, Bupati dan Walikota
masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten dan kota dipilih
secara demokratis.
3
LANGSUNG UMUM BEBAS

ASAS RAHASIA JUJUR ADIL

1) Mempermudah pemilih dalam memberikan suara,


PROSES 2) Menyederhanakan jadwal penyelenggaraan,
3) Menghemat biaya negara,

TUJUAN 1) Meningkatkan partisipasi politik,

HASIL 2) Menciptakan sistem presidensial yg efektif,


3) Menyederhanakan sistem kepartaian DPR/DPRD

1) Memilih Presiden dan Wakil Presiden


PEMILU 2) Memilih Anggota DPR
NASIONAL
PRINSIP PEMILU
3) Memilih Anggota DPD

1) Memilih Gubernur dan Wakil Gubernur


PENYELENGGARAAN 2) Memilih Anggota DPRD Provinsi
3) Memilih Bupati dan Wakil/Walikota dan Wakil
DAERAH 4) Memilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota

UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum


a) Memiliki kursi DPR; atau

DPR
b) Memiliki kursi DPRD Prov di lebih 50% prov; atau
PARTAI c) Memiliki kursi DPRD Kab/Kot di lebih dari 50% DPRD Kab/Kot; atau
POLITIK d) Memiliki suara 1% atau lebih pada Pemilu DPR terakhir.

PESERT a) Memiliki kursi DPRD Prov; atau


A b) Memiliki kursi DPRD Kab/Kota di lebih dari 50% DPRD Kab/Kot di provinsi ybs;

DPRD
atau
PEMILU c) Memiliki suara 1% atau lebih pada Pemilu DPRD Prov terakhir.
d) Memiliki dukungan pemilih sekurang-kurangnya sama dengan jumlah suara dari
kursi terakhir yang diperoleh Partai Politik Peserta Pemilu di satu daerah
pemilihan pada Pemilu DPRD Provinsi terakhir

PESERTA
PEMILU Pasangan Calon
Diusulkan oleh partai politik atau koalisi
PRESIDEN partai politik peserta Pemilu DPR.

Pasangan Calon Diusulkan oleh partai politik atau koalisi partai politik
PESERTA peserta Pemilu DPRD Prov.
PEMILU
Partai Politik
KEPALA
DAERAH Pasangan Calon Mengajukan diri dengan dukungan sejumlah warga
Perseorangan negara yg punya hak pilih.
TAHAPAN PEMILU TAHAPAN PILKADA
1. verifikasi partai politik calon peserta Pemilu;
1. Pencalonan;
2. pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih
2. Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
sementara dan daftar pemilih tetap;
3. Kampanye dan dana kampanye;
3. pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan
4. Pelaksanaan pemungutan suara;
tata cara pencalonan;
5. Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil
4. penetapan calon anggota DPR, DPD dan calon
penghitungan suara;
anggota DPRD provinsi;
6. Penetapan Calon terpilih
5. pelaksanaan kampanye dan dana kampanye;
6. pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;
7. pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan
suara hasil Pemilu;
8. rekapitulasi hasil penghitungan suara;
9. pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan
Pemilu susulan; dan
10. penetapan hasil Pemilu;
KERAWANAN PADA
TAHAPAN PEMILU
VERIFIKASI PARTAI POLITIK CALON PESERTA PEMILU
POTENSI RAWAN

Dualisme Kepengurusan Domisili Kantor tidak


1 Partai Politik 4 permanen

Pencantuman Nama
Akses Data Sistem Informasi
2 Partai Politik (SIPOL) 5 Penyelenggara Pemilu
dalam Keanggotaan
Partai Politik
Keterwakilan Perempuan
3 dalam Kepengurusan Partai
Politik tidak terpenuhi 30%
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH
POTENSI RAWAN

Penyusunan Daftar
Data Pemilih Invalid (NIK
Pemilih Sementara (DPS)
1 Tidak Komprehensif, 4 Sama, NKK Sama, Jenis
Kelamin tertukar dll)
Akurat dan Mutakhir

Pencermatan Daftar Warga Negara Asing


2 Pemilih 5 terdaftar dalam DPT

Pemilih Ganda dan Pemilih


MD/Tidak Dikenal/Pindah
3 Domisili (Akurasi Daftar
Pemilih)
PENCALONAN
POTENSI RAWAN

Pencalonan Caleg Ganda


Keabsahan dan verifikasi
1 syarat administrasi calon 3 antara DPR RI dan DPRD
Provinsi

Ketidaklengkapan Pencalonan Caleg Mantan


Syarat dukungan terpidana Korupsi
2 pencalonan 4 dan/atau Kejahatan
perseorangan DPD terhadap Anak
PELAKSANAAN KAMPANYE
POTENSI RAWAN

Kampanye tanpa STTP


(Surat Tanda Terima
1 Pemberitahuan) dari 4 Politik Uang / Barang / Jasa
Kepolisian setempat

Memasang APK / BK diluar


2 ketentuan 5 Pelanggaran Netralitas ASN

Melibatkan Pihak yang


3 Dilarang dalam kegiatan 5 Kampanye Hitam / Negatif
Kampanye
PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILU
POTENSI RAWAN

Potensi penyalahgunaan
sumber daya negara dan Manipulasi Laporan
1 dana asing sebagai modal
4 Dana Kampanye
kampanye

Formalitas Pelaporan dan


2 Ketidakpatuhan Pelaporan
Dana Kampanye
5 Audit Dana Kampanye

Laporan Dana
3 Kampanye tidak benar
PENGADAAN LOGISTIK DAN PENDISTRIBUSIANNYA
POTENSI RAWAN

Basis Data Perencanaan Surat Suara tertukar


1 Pengadaan Logistik tidak Akurat 4 dalam proses Distribusi

Kekurangan logistik
2 Kerusakan logistik 5 di TPS

Keamanan Gudang tempat


3 penyimpanan logistik
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN HASIL PEMILU
POTENSI RAWAN

Kesalahan pemberian
1 Kampanye di Masa Tenang
4 Surat Suara bagi Pemilih
yang Pindah Memilih

Formulir C6 Tidak
2 Terdistribusi 5 Netralitas Penyelenggara

Ketidakpatuhan prosedur Kesalahan Penghitungan /


3 pemungutan suara oleh 6 Pencatatan dalam formulir
KPPS C1 Hologram dan C Plano
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA
POTENSI RAWAN

Formulir C Plano tertukar


1 Dapil 4 Manipulasi Suara

Keberatan Saksi tidak


2 Ketidakpatuhan prosedur 5 dituangkan kedalam
rekap di tingkat Kecamatan formulir keberatan Saksi

Penyimpanan formulir C Plano


3 diluar kotak atau berada pada
jenis kotak Pemilu yang lain
STRATEGI PENGAWASAN

Pemetaan Kegiatan Pelaksanaan Penindakan


Kerawanan Pencegahan Pengawasan Pelanggaran

16
PENCEGAHAN
▪ Pencegahan Pelanggaran adalah tindakan, langkah-langkah, upaya
mencegah secara dini terhadap potensi pelanggaran yang mengganggu
integritas proses dan hasil Pemilu.
▪ Terhadap potensi rawan terjadinya pelanggaran, Pengawas Pemilu
melakukan tindakan pencegahan.
▪ Tindakan pencegahan dapat melibatkan Lembaga lain.
▪ Peningkatan koordinasi, kerjasama, transparansi dan akuntabilitas, serta
sosialisasi menjadi sangat penting untuk dilakukan oleh Pengawas Pemilu.

17
FOKUS PENCEGAHAN
▪ Penyelenggara Pemilu;
▪ Peserta Pemilu;
▪ Tim Kampanye;
▪ Pemerintah;
▪ Masyarakat;
▪ Pemilih;

18
BENTUK TINDAKAN
PENCEGAHAN
▪ Penguatan koordinasi antar Lembaga dalam mencegah terjadinya
pelanggaran;
▪ Peningkatan kerjasama antar Lembaga;
▪ Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan Pilkada;
▪ Pelaksanaan sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan terkait
Pilkada;
▪ Kegiatan-kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
19
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN BAWASLU DALAM
MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PENGAWASAN PEMILU
▪ Pengawas Pemilu menjalin hubungan baik dan bersinergi dengan
kelompok masyarakat sipil;
▪ Pengawas Pemilu menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan
organisasi masyarakat dalam rangka mensosialisasikan pengawasan
Pemilu kepada mahasiswa;
▪ Pengawas Pemilu mengembangkan aktivitas pengawasan dengan tren
yang berkembang saat ini, misalnya mengembangkan model
pengawasan dengan penggunaan media sosial dan teknologi informasi
sebagai alat untuk melakukan pengawasan.
20
PENGAWASAN PARTISIPATIF
KERJASAMA
LEMBAGA

WADAH
KOLABORASI PARA
PIHAK DALAM PENCEGAHAN
PROGRAM DAN
PENCEGAHAN DAN BAWASLU PENGAWASAN
PENGAWASAN PARTISIPATIF
PARTISIPATIF

INISIATIF
MASYARAKAT 21
Bersama Rakyat Awasi Pemilu,
Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan
Pemilu

Anda mungkin juga menyukai