KAPASITAS BAGI
SESI 2 PEREMPUAN
POTENSIAL
BAKAL CALON
SISTEM PEMILU 2019 LEGISLATIF
PADA PEMILU
2019
Kompetensi Utama
2
Hasil Pembelajaran
Peserta dapat memahami sistem pemilu yang
digunakan pada Pemilu 2019
Mengetahui perbedaan-perbedaan dalam
aturan teknis di beberapa sistem pemilu
Mengetahui tentang perubahan aturan
mengenai affirmative action dalam sistem
pemilu 2019
3
Seberapa kita paham tentang sistem pemilu yang
diterapkan pada Pemilu 2019?
Mari bersama kita kerjakan KUIS seputar pemilu
ini.
4
SISTEM PEMILU 2019
Ayat 2:
Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan
sistem proporsional terbuka.
Ayat 3:
Pemilu untuk memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak.
6
Jenis Sistem Pemilu
7
Apakah Sistem Pemilu Proporsional (1)
Penjelasan : Dalam setiap 3 (tiga) bakal calon, bakal Penjelasan : Dalam setiap 3 (tiga) bakal calon, bakal
calon perempuan dapat ditempatkan pada urutan 1, calon perempuan dapat ditempatkan pada urutan
atau 2, atau 3 dan demikian seterusnya, tidak hanya 1, dan/atau 2, dan/atau 3 dan demikian seterusnya,
pada nomor urut 3, 6, dan seterusnya tidak hanya pada nomor urut 3, 6, dan seterusnya
Metode Kampanye Pemilu dapat dilakukan melalui: Kampanye pemilu dilakukan melalui:
Kampanye 1. Pertemuan terbatas; 1. Pertemuan terbatas
2. Pertemuan tatap muka; 2. Pertemuan tatap muka
3. Penyebaran bahan Kampanye Pemilu 3. Penyebaran bahan Kampanye Pemilu
kepada umum; kepada umum
4. Pemasangan alat peraga di tempat umum; 4. Pemasangan alat peraga di tempat umum
5. Iklan media massa cetak dan media massa 5. Media sosial
elektronik; 6. Iklan media massa cetak, media massa
6. Rapat umum; dan elektronik, dan internet
7. Kegiatan lain yang tidak melanggar 7. Rapat umum
larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan 8. Debat pasangan calon tentang materi
peraturan perundangundangan. kampanye pasangan calon
(Pasal 82) 9. Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan
kampanye pemilu dan ketentuan UU
(Pasal 275)
Perbandingan Aturan Pemilu 2014- 2019
• Dana Kampanye Pemilu yang berasal dari • Dana Kampanye Pemilu yang berasal dari
sumbangan pihak lain kelompok, sumbangan pihak lain kelompok,
perusahaan, dan/atau badan usaha non perusahaan, dan/atau badan usaha non
pemerintah tidak boleh lebih dari pemerintah tidak boleh lebih dari
Rp5.000.000.000,00 Rp25.000.000.000,00
Perbandingan Variasi Penempatan Calon
PEMILU 2004 PEMILU 2009 Contoh Variasi Penempatan Calon pada Pemilu 2019
(sama seperti pada Pemilu 2014)
Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Variasi 4
Daftar calon: Daftar calon: Daftar calon: Daftar calon: Daftar calon : Daftar calon: Daftar calon: Daftar calon:
1.Laki-laki 1.Laki-laki 1.Laki-laki 1.Perempuan 1.Perempuan 1.Perempuan 1.Perempuan 1.Laki-laki
2.Laki-laki 2.Laki-laki 2.Perempuan 2.Laki-laki 2.Laki-laki 2.Perempuan 2.Perempuan 2.Laki-laki
3.Laki-laki 3.Perempuan 3.Laki-laki 3.Laki-laki 3.Laki-laki 3.Perempuan 3.Laki-Laki 3.Perempuan
4.Perempuan 4.Laki-laki 4.Laki-laki 4.Perempuan 4.Laki-laki 4.Laki-laki 4.Perempuan 4.Laki-laki
5.Laki-laki 5.Laki-laki 5.Perempuan 5.Laki-laki 5.Perempuan 5.Laki-laki 5.Laki-laki 5.Laki-laki
6.Perempuan 6.Perempuan 6.Laki-laki 6.Laki-laki 6.Laki-laki 6.Laki-laki 6.Laki-laki 6.Perempuan
7.Laki-laki 7.Laki-laki 7.Laki-laki 7.Perempuan 7.Laki-laki 7.Laki-laki 7.Laki-laki 7.Laki-laki
8.Laki-laki 8.Laki-laki 8.Perempuan 8.Laki-laki 8.Laki-laki 8.Laki-laki 8.Laki-laki 8.Laki-laki
9.Perempuan 9.Perempuan 9.Laki-laki 9.Laki-laki 9.Perempuan 9.Laki-laki 9.Laki-laki 9.Perempuan
Tidak ada aturan Pasal 55 ayat 2 UU No 10 Tahun 2008, menyebutkan di dalam Pada pemilu 2014 lalu, melalui Pasal 56 UU No. 8 tahun 2012 disebutkan bahwa dalam
penempatan calon. daftar bakal calon setiap 3 orang bakal calon terdapat sekurang- penetapan calon, setiap 3 orang bakal calon terdapat sekurang-kurangnya 1 orang
Perempuan sering kurangnya 1 orang perempuan bakal calon. perempuan bakal calon. Perempuan tidak harus di nomor 3, bisa juga di nomor 1 atau 2,
ditempatkan di Pasal tersebut secara otomatis dibatalkan oleh Putusan MK No 22- atau 3 untuk tiap daerah pemilihan, seperti diatur pula dalam PKPU No. 7 Tahun 2013.
nomor urut bawah 24/PUUVI/2008 yang menegaskan sistem pemilu dengan
proporsional daftar terbuka (tanpa nomor urut), namun pasal Sedangkan dalam UU No. 7 tahun 2017 kebijakan afirmasi dikuatkan dengan adanya
tentang affirmative action tetap diberlakukan yaitu penempatan tambahan dalam bagian penjelasan pasal 246 ayat 2 bahwa setiap 3 orang bakal calon
caleg secara zig zag. terdapat sekurang-kurangnya 1 orang perempuan bakal calon. Perempuan tidak harus di
nomor 3, 6, dan seterusnya tetapi bisa juga di nomor 1 dan/atau 2 dan/atau 3.
17
Sumber: Diolah dari UU No.12/2003, UU No. 10/2008, UU No. 8/2012, UU No. 7/2017
Pemberian Suara
18
PENGHITUNGAN SUARA
Rekapitulasi Rekapitulasi
Penghitungan Suara Penghitungan Suara
dan Penetapan hasil dilakukan oleh KPU
dilakukan oleh KPU Provinsi
Tahap 1 Tahap 2
Tahap 3
• Memperoleh jumlah • Menghitung jumlah kursi
suara seluruh partai di yang diperoleh masing-
dapil setelah masing partai
memperoleh menggunakan metode saint
parliamentary lague; membagi dengan
threshold (PT) 4% bilangan 1;3;5;7;dst • Setelah dibagi oleh
secara nasional. bilangan tersebut,
selanjutnya diurutkan
dari jumlah terbesar
sesuai dengan alokasi
kursi maisng-masing
dapil
21
Penetapan Calon Terpilih
Menurut UU No. 7/217
calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota ditetapkan berdasarkan calon yang memperoleh
suara terbanyak.
Kalau terdapat 2 calon dengan perolehan suara terbesar dengan
jumlah sama, penentuan berdasarkan persebaran perolehan suara
calon di dapil dengan mempertimbangkan keterpilihan perempuan.
Jika masih ada kursi belum terisi, kursi tersebut diberikan pada
calon dengan perolehan suara terbanyak berikutnya.
22
KESIMPULAN