TENTANG
2. Undang-Undang ....
2
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
15. Peserta Pemilu Legislatif adalah Partai Politik dan orang seorang calon
anggota DPR, DPD dan DPRD.
16. Peserta Pemilu Kepala Daerah adalah pasangan calon Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah yang yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik yang telah memenuhi persyaratan dan atau perseorangan yang
didukung oleh sejumlah orang yang memenuhi persyaratan.
17. Partai Politik adalah Partai Politik Peserta Pemilihan Umum yaitu partai yang
telah terdaftar dan telah memenuhi syarat-syarat keikutsertaan dalam
pemilihan umum sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2008.
18. Masa Tenang adalah keadaan dimana tidak diperbolehkan melakukan
kampanye antara tanggal berakhirnya masa kampanye sampai tanggal
pelaksanaan pemungutan suara.
19. Surat Pemberitahuan Kampanye adalah surat yang diajukan oleh peserta
kampanye Pemilu Presiden, Pemilu Legislatif dan Pemilu Kepala Daerah,
untuk memberitahukan kepada pejabat yang berwenang setempat tentang
kampanye yang akan diselenggarakan.
20. Surat Tanda Terima Pemberitahuan Kampanye yang selanjutnya disebut
STTP Kampanye adalah surat yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
kepada peserta Pemilu Presiden, Pemilu Legislatif dan Pemilu Kepala Daerah
untuk penyelenggaraan suatu kampanye sesuai Surat Pemberitahuan
Kampanye yang telah diajukan.
Pasal 2
Pasal 3
(2) Peraturan Kapolri ini bertujuan agar terdapat kesamaan pemahaman dan
keseragaman dalam penerbitan STTP oleh jajaran Polri kepada calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Partai Politik peserta Pemilu, calon
anggota DPR, DPD, DPRD, calon Presiden dan Wakil Presiden, yang akan
melakukan kampanye Pemilu.
BAB .....
5
BAB II
Bagian Kesatu
Prosedur Pembuatan
Pasal 4
(1) Surat Pemberitahuan Kampanye Pemilu Kepala Daerah dari calon yang
diusulkan Parpol atau gabungan Parpol, dibuat oleh pasangan calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau Tim Kampanye yang telah dibentuk
oleh pasangan calon bersama-sama partai politik, gabungan partai politik,
atau ketua panitia penyelenggara kampanye.
Pasal 5
Pasal 6
Bagian .....
6
Bagian Kedua
Materi
Pasal 7
Pasal 8
Bagian .....
7
Bagian Ketiga
Penandatangan
Pasal 9
Pasal 10
(2) Dalam hal kampanye dilaksanakan dalam bentuk debat publik atau debat
terbuka yang diselenggarakan oleh masyarakat atau lembaga-lembaga lain
yang bersifat independen, Surat Pemberitahuan Kampanye ditandatangani
oleh Ketua Panitia Penyelenggara yang telah dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.
Bagian …..
8
Bagian Keempat
Prosedur Penyampaian
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal .....
9
Pasal 14
Pasal 15
Bagian Kelima
Prosedur Penerimaan
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
BAB III
STTP KAMPANYE
Bagian Kesatu
Tahapan
Pasal 19
Bagian Kedua
Penelitian Surat Pemberitahuan Kampanye
Pasal 20
Pasal .....
12
Pasal 21
Pasal 22
Pasal .....
13
Pasal 23
(2) Waktu kampanye dalam bentuk rapat umum dimulai pukul 09.00 dan paling
lambat berakhir pukul 16.00 waktu setempat.
Pasal 24
(2) Dalam kegiatan kampanye, juru kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilarang mengikutsertakan:
a. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, Hakim Agung pada Mahkamah
Agung, Hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah
Agung, dan Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
b. Ketua, Wakil Ketua dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. Gubernur, Deputi Gubernur Senior dan Deputi Gubernur Bank
Indonesia;
d. Pejabat BUMN/BUMD;
e. Pegawai Negeri Sipil;
f. Anggota TNI dan Polri;
g. Kepala Desa atau sebutan lain;
h. Perangkat desa atau sebutan lain;
i. Anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
j. warga negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
(3) Larangan .....
14
(3) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tidak berlaku apabila yang
bersangkutan sebagai calon anggota DPR, DPD, DPRD, pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden, calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Pasal 25
Pasal 26
Pasal .....
15
Pasal 27
Penelitian terhadap tempat/lokasi dan rute yang akan digunakan oleh peserta
kampanye Pemilu, sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 huruf h, sebagai berikut:
a. untuk lokasi kampanye, meliputi:
1. bentuk lokasi;
2. kapasitas;
3. kondisi tempat;
4. kondisi lingkungan; dan
5. lokasi alternatif;
b. untuk rute kampanye, meliputi:
1. wilayah yang dilalui;
2. kondisi lingkungan;
3. kondisi jalan;
4. rambu-rambu jalan; dan
5. rute alternatif.
Bagian Ketiga
Koordinasi
Pasal 28
Pasal 29
Bagian .....
17
Bagian Kempat
Penandatanganan
Pasal 30
(4) Bagi provinsi yang belum ada Polda, STTP Kampanye sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditandatangani oleh Kapolres atau Wakapolres yang
berkedudukan di ibukota provinsi.
Bagian Kelima
Penerbitan dan Penyerahan
Pasal 31
(1) STTP Kampanye diterbitkan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum kampanye
dilaksanakan.
(2) STTP Kampanye diterbitkan sesuai dengan format yang telah ditentukan, dan
berisi keterangan mengenai:
a. penyelenggara kampanye;
b. nama penanggung jawab kampanye/Ketua Tim Kampanye;
c. bentuk kampanye;
d. waktu kampanye;
e. tempat kampanye;
f. identitas juru kampanye;
g. perkiraan jumlah peserta kampanye; dan
h. ketentuan-ketentuan lain yang harus dipatuhi.
(3) Penerbitan STTP Kampanye dicatat dalam buku agenda STTP kampanye
yang memuat:
a. nomor urut;
b. tanggal diterbitkan;
c. nomor dan tanggal surat pemberitahuan;
d. nama pasangan calon Presiden dan wakil Presiden;
e. nama partai politik, calon anggota DPD/penyelenggara kampanye;
f. bentuk kampanye;
g. waktu kampanye (hari/tanggal/pukul);
h. tempat kampanye; dan
i. keterangan.
Pasal 32
(1) STTP Kampanye yang telah diterbitkan, diserahkan langsung kepada calon
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Partai Politik peserta Pemilu, calon
anggota DPR, DPD, DPRD, calon Presiden dan Wakil Presiden atau Tim
Kampanye dengan tembusan kepada instansi terkait.
Pasal 33
Pasal 34
Biaya yang dikeluarkan dalam penerbitan STTP dibebankan pada DIPA Polri.
BAB .....
19
BAB IV
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
BAB .....
20
BAB V
PELAPORAN
Pasal 38
(2) Laporan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan:
a. daftar STTP kampanye yang diterbitkan sesuai dengan surat
pemberitahuan dari calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
Dewan Pimpinan Partai Politik, calon Presiden dan Wakil Presiden atau
Tim Kampanye Peserta Pemilihan Umum;
b. daftar Rencana Kegiatan Kampanye Pemilu calon Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah, calon Presiden dan Wakil Presiden, Anggota
DPR, DPD dan DPRD;
c. daftar pelaksanaan kampanye yang telah diberikan STTP kampanye;
d. daftar pelaksanaan kampanye tanpa pemberitahuan;
e. daftar kasus/peristiwa menonjol yang terjadi dalam pelaksanaan
kampanye; dan
f. Surat Tanda Penerimaan berkas kampanye Pemilu.
Pasal 39
(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat
pukul 21.00 WIB setiap harinya, yang dikirim melalui surat, faksimile dan/atau
e-mail.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2008
tentang Tata Cara Pemberitahuan dan Penerbitan Surat Tanda Terima
Pemberitahuan Kampanye Pemilihan Umum, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal .....
21
Pasal 41
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2012
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2012
Paraf :
MENTERI HUKUM DAN HAM
REPUBLIK INDONESIA, 1. Kabaintelkam Polri : ……..
2. Kadivkum Polri : ……..
3. Kasetum Polri : ……..
AMIR SYAMSUDIN
4. Wakapolri :………