HIDROPONIK
Disusun oleh:
Kelompok V – Kelas 7F
Maret 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala SMP Labschool Kebayoran
…………………….
i
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah projek Profil Pelajar
Pancasila dengan tema hidroponik yang berjudul “Pemanfaatan Hidroponik sebagai
Solusi di Tengah Realitas Kekurangan Lahan pada Kawasan Metropolis Jakarta”
ini dengan tepat waktu.
Pada bagian awal pembahasan, makalah ini berisi tentang sayuran
hidroponik sebagai nutrisi penting bagi kesehatan dan detoksifikasi pada tubuh.
Bagian pembahasan selanjutnya menjelaskan metode hidroponik sebagai salah satu
alternatif menanam sayuran di kawasan metropolis Jakarta. Bagian penjelasan
diakhiri dengan penjelasan tentang pertumbuhan sayuran secara hidroponik agar
masyarakat metropolis Jakarta tetap bisa produktif di tengah realitas kekurangan
lahan. Makalah ini disusun berdasarkan hasil riset dan analisis dari berbagai
aktivitas yang telah dilakukan selama projek ini berlangsung.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang selalu
mendukung penulis, juga guru pendamping yaitu /Ibu Rista Gartika yang telah
mendampingi dan membimbing kami selama kegiatan projek dan penyusunan
makalah ini. Serta kakak mentor kami, Kak Ni’ma. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman satu kelompok yang telah berkontribusi dalam
proses penyusunan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan untuk
penulis sendiri. Penulis juga menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu, penulis berbesar hati apabila ada yang memberikan
kritik dan saran, guna menyempurnakan makalah ini di masa mendatang.
Kelompok V, Kelas 7F
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 .......................................................................................................... 12
Gambar 2 .......................................................................................................... 12
Gambar 3 .......................................................................................................... 12
Gambar 4 .......................................................................................................... 12
Gambar 5 .......................................................................................................... 12
Gambar 6 .......................................................................................................... 12
Gambar 7 .......................................................................................................... 14
Gambar 8 .......................................................................................................... 14
Gambar 9 .......................................................................................................... 14
Gambar 10 ........................................................................................................ 14
Gambar 11 ........................................................................................................ 15
Gambar 12 ........................................................................................................ 16
Gambar 13 ........................................................................................................ 16
Gambar 14 ........................................................................................................ 16
Gambar 15 ........................................................................................................ 17
Gambar 16 ....................................................................................................... 17
Gambar 17 ........................................................................................................ 17
Gambar 18 ........................................................................................................ 17
Gambar 19 ........................................................................................................ 17
Gambar 20 ........................................................................................................ 18
Gambar 21 ........................................................................................................ 18
Gambar 22 ........................................................................................................ 18
Gambar 23 ........................................................................................................ 18
Gambar 24 ........................................................................................................ 19
Gambar 25 ........................................................................................................ 19
Gambar 26 ........................................................................................................ 20
Gambar 27 ........................................................................................................ 20
Gambar 28 ........................................................................................................ 21
Gambar 29 ........................................................................................................ 21
Gambar 30 ........................................................................................................ 22
Gambar 31 ........................................................................................................ 22
Gambar 32 ........................................................................................................ 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta (2021), Statistik
Sektoral Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021, Volume 3 Tahun 2021, hlm. 3.
2
Biro Pusat Statistik (2021), Jumlah Penduduk DKI Jakarta, https://jakarta.bps.go.id/ diakses pada
21 Maret 2022
3
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta (2021), Statistik
Sektoral Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021, Volume 3 Tahun 2021, hlm. 5.
1
2
penurunan. Hanya di kawasan Jakarta Utara yang memiliki lahan terluas yaitu
828,63 hektare. Sedangkan di Jakarta Timur dan Jakarta Barat masing-masing
sebesar 5,55 dan 5,01 hektare. 4 Lahan itu pun tidak dimanfaatkan secara maksimal
oleh penduduk untuk menaman sayuran, sehingga tidak memberikan kontribusi
yang signifikan bagi masyarakat metropolis Jakarta.
Agar tetap dapat menanam sayuran di tengah realitas kekuarangan lahan di
kawasan metropolis Jakarta, para ahli pertanian sudah mengembangkan metode-
metode yang dapat menjadi solusi. Salah satu diantaranya adalah penanaman
sayuran dengan menggunakan metode hidroponik. Dengan menggunakan metode
hidroponik, warga metropolitan seperti Jakarta tetap dapat menanam kebutuhan
sayur-mayurnya. Seperti yang disampaikan oleh Atik Dwi Nur ’aini dan Johanes
Krisdianto yang dalam kajiannya mengatakan bahwa penggunaan hidroponik yang
dapat disebut juga sebagai urban farming merupakan upaya efisiensi untuk
menjawab keterbatasan lahan di kawasan perkotaan.5 Dari kajian ini dapat
dikatakan bahwa permasalahan keterbatasan lahan mendapatkan secercah harapan
dengan menggunakan metode hidroponik.
Realitas kawasan metropolis yang memiliki masalah serius adalah hal
ketersediaan lahan dan berkembangnya metode penanaman sayuran dengan
menggunakan metode hidroponik menjadi topik yang menarik untuk dikaji.
Ditambah lagi dengan pentingnya konsumsi sayuran sehat sebagai nutrisi bagi
tubuh. Terutama masyarakat yang tinggal di kawasan metropolis yang setiap saat
menghadapi masalah polusi, tentunya membutuhkan asupan vitamin dari sayuran
yang berfungsi sebagai detoksifikasi. Oleh karena itu kami tertarik untuk
mengangkat topik tersebut dalam makalah kami.
4
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta (2021), Statistik
Sektoral Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021, Volume 3 Tahun 2021, hlm. 87.
5
Atik Dwi Nur ’aini dan Johanes Krisdianto (2017), “Urban Farming dalam Kampung Vertikal
sebagai Upaya Efisiensi Keterbatasan Lahan”, Jurnal Sains Dan Seni Pomits, Vol. 6, No. 2, hlm. 96.
3
6
Hardiansyah, (2019), https://repository.ipb.ac.id, diakses pada 22 Maret 2022
7
Hutari Puji Astuti, (2016), Pengaruh Detoksifikasi Mikroba Positif Pada Usus Terhadap Penurunan
Berat Badan, Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, INFOKES, VOL 6 NO 2,
November, hlm. 48.
4
5
pendamping. Di lain sisi, pada zaman sekarang ini banyak orang yang memiliki
gaya hidup dan konsumsi makanan yang kurang baik. Hal ini menjadi salah satu
faktor timbulnya penyakit-penyakit berbahaya yang paling banyak ditemui, seperti
kanker, stroke, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, raw food dapat dijadikan salah
satu alternatif untuk memulai gaya hidup sehat. Raw food merupakan pola makan
buah dan sayur segar tanpa diolah. Raw food terdiri dari sayuran, buah-buahan serta
kacang-kacangan mentah.8
Di dalam sayuran mentah terdapat enzim, suatu substansi yang dibutuhkan
tubuh untuk mencerna makanan. Raw food mengandung zat antioksidan yang
mampu menangkal radikal bebas, dimana radikal bebas ini merupakan salah satu
penyebab tumbuhnya sel kanker dalam tubuh. Karena itu, raw food dikenal luas
sebagai makanan pencegah kanker, makanan pencegah kambuhnya kanker, dan
makanan penderita kanker.9 Oleh karena itu melakukan detoksifikasi dengan
menggunakan sayuran mentah atau raw food detoxification penting untuk
dilakukan.
Raw food detoxification adalah upaya detoksifikasi toksin di dalam tubuh
dengan mengkonsumsi sayuran mentah atau tanpa diolah. Dengan catatan, sayuran
yang dikonsumsi juga harus sehat dan bebas pestisida serta zat-zat kimia yang
berbahaya lainnya. Raw food detoxification menjadi salah satu pilihan gaya hidup
dan pola konsumsi di tengah semakin banyaknya toksin yang berpotensi masuk ke
dalam tubuh manusia saat ini.10
2.1.2 Sayur
Sayur merupakan bahan pangan yang sangat memberi manfaat bagi tubuh.
Tarutama untuk mendukung kebutuhan akan vitamin. Vitamin merupakan
8
Yessica Octavia Santosa (2018), Perancangan Buku Pengetahuan Populer Tentang Raw Food,
https://media.neliti.com/media/publications/85497-ID-perancangan-buku-pengetahuan-populer-
ten.pdf diakses pada 22 Maret 2022.
9
Sung -Joo, Hwang (2013), The Miracle of Raw Food. Bandung : Qanita Press.
10
Farida Wahyu Ningtyias, (2015), Makanan Mentah, Goitrogenik Dan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY) (Raw Food, Goitrogenic and IDD), Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan – Vol. 18 No. 1 Januari 2015, hlm. 106.
6
11
Agus Krisno Budiyono (2004), Dasar-dasar Ilmu Gizi. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang, hlm. 51.
12
. Siti Hamidah, (2015), Sayuran Dan Buah Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan, Buletin MAFAZA,
Edisi JANUARI, hlm. 4-5.
7
2.1.3 Hidroponik
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunkan media
tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan
lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir,
pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik diharapkan menjadi salah
satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan,
sehingga dapat dijadikan sebagai sesuatu yang berguna.13
Hidroponik sudah ada sejak abad ke-16 percobaan tentang ilmu nutrisi
dengan mengunakan metode pertanian hidroponik telah dimulai. Semenjak itu,
metode pertanian dengan high technology ini menjadi lebih populer dan dikenal
diseluruh dunia. Hidroponik berasal dari basa latin hidros yang berarti air dan
phonos yang berarti kerja. Arti harfiah dari hidropnik adalah kerja air. Bertanam
secara hidroponik dikenal dengan bertanam tanpa media tanah (soilles cultivation,
soilles culture). Mulanya, orang bertanam dengan metode hidroponik
menggunakan wadah yang berisisi air yang telah campur dengan pupuk makro
maupun mikro.14
Di tahun 1980 metode hidroponik ini mulai masuk ke Indonesia, dan pada
saat itu cara tanam ini diperkenalkan pada masyarakat luas oleh Bob Sadino. Ia
mempopulerkan teknik hidroponik di Indonesia yang saat itu juga sering menjadi
narasumber/pakar dalam bidang agribisnis. Awalnya cara penanaman unik ini
hanya dilakukan sebagai hobi atau kecintaan seseorang pada tanaman, yang ingin
mencoba menanam tanaman tidak menggunakan tanah. Bahkan banyak orang yang
menggunakan tanaman ini sebagai tanaman hias di rumah, serta menjadi salah satu
dekorasi di ruangan yang unik dan menarik. Di zaman sekarang, kini hidroponik
sudah bukan hobi semata, tetapi sudah menjadi cara budidaya tanaman yang
komersial. Perkembangan menanam tanaman dengan menggunakan media air ini
13
A. Izzuddin (2016), Wirausaha Santri Berbasis Budidaya Tanaman Hidroponiok, Jurnal
Pengabdian Masyarakat/DIMAS,12(2), hlm. 351-366.
14
I.S. Roidah (2014), Pemanfaatan Lahan dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal
Universitas Tulungagung BONOROWO, 1(2), hlm. 43-50.
8
terus berkembang dari waktu ke waktu. Ditambah dengan semakin sempitnya lahan
tanam di perkotaan, yang membuat banyak orang tidak dapat menanam tanaman
sesuka hati. Apalagi penanaman tanaman hidroponik ini bisa dilakukan di mana
saja, dan memiliki banyak media yang dapat dimanfaatkan untuk hasil tanam yang
baik.15
15
Johar Linda (2021), Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Kosong di Kantor Lurah
Salo, WatangSawitto, Pinrang, Jurnal Lepa-lepa Open, Volume 1 Nomor 3, hlm. 504.
16
Departemen Kesehatan RI (2004), Tubuh Sehat Ideal dari Segi Kesehatan, Jakarta, hlm. 34.
17
R. D. Ratnani, (2008 ), Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel,
Jurnal Momentum, Vol. 4, No. 2, Oktober, hlm. 27.
9
18
Heru Irianto (2021), Analisis Tekno-Ekonomi Sayuran Hidroponik Skala Rumah Tangga,
Program Studi Teknologi Industri Pertanian Institut Teknologi Indonesia, hlm. 8.
19
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2726/3/BAB%20II-1.pdf
10
Salah satu contoh adalah pada sayur selada. Kandungan zat gizi dalam 100
gram selada adalah kalori 15 kal, protein 1.20 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 2.9 g, Ca
22 mg, P 25 mg, Fe 0.5 mg, vitamin A 540 IU, vitamin B 0.04 mg, vitamin C 8 mg
dan air 94.80 g. Daun selada kaya akan antioksidan seperti betakarotin, folat dan
lutein serta mengandung indol yang berkhasiat melindungi tubuh dari serangan
penyakit kanker. Kandungan serat alaminya dapat menjaga kesehatan organ-organ
pencernaan. Keragaman zat kimia yang dikandungnya menjadikan selada sebagai
tanaman multi khasiat. Selada juga berfungsi sebagai obat pembersih darah,
mengatasi batuk, radang kulit, sulit tidur serta gangguan wasir.20
Dari penjelasan di atas dapat disekripsikan bahwa sayuran hidroponik
menjadi salah satu pilihan utama dalam upaya detoksifikasi metode raw food.
Sayuran hidroponik kaya akan gizi karena tidak memerlukan proses masak.
Sayuran hidroponik tidak perlu melalui proses masak karena dalam proses
pertumbuhannya tidak memerlukan pemberian pestisida. Oleh karena itu, sayuran
hidroponik memenuhi unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam
proses detoksifikasi agar masyarakat yang hidup di kawasan metropolis seperti DKI
Jakarta tetap dapat hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang
membahayakan.
20
Catur Wasonowati (2012), Jurnal Rekayasa Volume 5, No. 1, April hlm. 48.
11
21
Johar Linda (2021), Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Kosong di Kantor Lurah
Salo, WatangSawitto, Pinrang, Jurnal Lepa-lepa Open, Volume 1 Nomor 3, hlm. 505-510.
12
Saat menjemur bibit, pastikan aman dari jangkauan binatang terutama tikus.
Rockwoll dan bibit yang baru tumbuh sangat menarik perhatian bagi tikus untuk
mengganggu dan merusaknya. Pada hari ke-dua hingga hari ke-4 setelah dijemur,
pertumbuhan akan tampak sepert gambar berikut ini:
16
Jika ingin menyimpan sayur yang sudah dipanen dalam jangka waktu 3 hari
kedepan, jangan pisahkan batang dan akar sayur hidroponiknya. Cukup masukkan ke dalam
baskom dan berikan air agar rockwoll tetap basah dan sayuran tetap segar. Jika ingin
menyimpan untuk waktu yang lebih dari 3 hari, sayur hidroponik dapat dimasukkan ke
dalam lemari pendingin dengan teknik penyimpanan sayur yang baik. Demikianlah
penjelasan tentang pertumbuhan hidroponik yang disertai dengan cara merawatnya secara
sederhana serta cara memanennya.
Sebaiknya, dari awal prosedur penanaman sampai akhir, atau dimulai dari
pembibitan, penyemaian, sampai panen, daun tidak diperbolehkan untuk disentuh oleh kulit
apalagi tangan yang kotor. Kualitas tanaman hidroponik harus dijaga dengan baik dan penuh
kehati-hatian. Kelalaian juga bisa merusak tanaman yang ditanam. Tanaman hidroponik di
cek PPM nutrisinya secara teratur, kondisi volume air, maupun kualitas sinar matahari yang
tepat. Karena kelalaian dapat menimbulkan hama yang tentu membuat penanaman
hidroponik menjadi gagal.
Agar mendapatkan rincian data pertumbuhan tinggi dan jumlah helai daun tanaman
hidroponik, maka dibuatlah data analisis terkait pertumbuhan tanaman hidroponik. Untuk
itu, dilihat secara mendetail data yang dilakukan oleh setiap anggota kelompok pada tabel
excel berikut ini:
20
Tinggi Tanaman
Helai Daun
23
24
3.2 Saran
Astuti Hutari Puji. 2016. Pengaruh Detoksifikasi Mikroba Positif Pada Usus
Terhadap Penurunan Berat Badan, Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan
Informatika Kesehatan, INFOKES, Vol. 6, No. 2, November.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Tubuh Sehat Ideal dari Segi Kesehatan. Jakarta.
Hamidah, Siti. 2015. Sayuran Dan Buah Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan, Buletin
MAFAZA, Edisi Januari.
Hwang, Sung -Joo. 2013. The Miracle of Raw Food. Bandung : Qanita Press.
25
26
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2021.
Statistik Sektoral Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021, Volume 3
.
Nur’aini, Atik, Dwi dan Johanes, Krisdianto. 2017. Urban Farming dalam
Kampung Vertikal sebagai Upaya Efisiensi Keterbatasan Lahan. Jurnal
Sains Dan Seni Pomits, Vol. 6, No. 2.
Wasonowati, Catur. 2012. Konsumsi Serat untuk Kesehatan. Jurnal Rekayasa dan
Medika. Volume 5, No. 1, April.