HARI KE TIGA
PA Tahap
Pelaksanaan
Pekerjaan /Kontrak
OVERVIU
MATERI
PA Tahap Serah
Terima
2
AUDIT PERTAHAPAN - SISTEMATIKA
• Penetapan SPPBJ,
• Draft/Rancangan Kontrak,
• Substansi Kontrak,
• Proses Tanda Tangan Kontrak,
• Jaminan Pelaksanaan
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
PROGRAM AUDIT
&
DAFTAR UJI HASIL
AUDIT
Dapat
dikembangkan sesuai
dengan kondisi di
lapangan pada saat
audit berlangsung
TITIK KRITIS
1. Penetapan SPPBJ tidak sesuai hasil pemilihan penyedia;
2. Penandatanganan kontrak tidak sah: tidak adanya
dukungan yang disyaratkan, dan atau data pendukung yg
tidak meyakinkan;
3. Penandatanganan kontrak yang ditunda-tunda: jaminan
pelaksanaan belum ada, kemampuan keuangan rekanan
terbatas;
4. Adanya kejanggalan dalam isi/substansi kontrak;
5. Penandatanganan kontrak kolusif seperti dana belum
tersedia dalam DIPA/DPA K/L/PD;
6. Kontrak tidak dilengkapi jaminan pelaksanaan yang
besarannya sesuai dengan ketentuan;
7. Tanggal surat jaminan pelaksanaan setelah tanggal kontrak;
8. Penandatanganan kontrak secara tertutup: menghindari
publikasi, karena fiktif.
TITIK KRITIS (Konsultasi)
1. Penetapan SPPBJ
a. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak melakukan reviu
atas laporan hasil pemilihan penyedia.
b. PPK sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak
menetapkan Penyedia yang tidak sesuai dengan proses
penyedia dan penyedia yang tidak memiliki
kemampuan untuk melaksankan kontrak.
c. PPK sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak
menyampaikan penolakan kepada Pokja
Pemilihan/Pejabat Pengadaan tidak didukung dengan
alasan dan bukti.
2. Draft/Rancangan Kontrak
Draft/Rancangan kontrak tidak sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen pemilihan.
TITIK KRITIS (Brg/Jasa lainnya-2)
3. Substansi Kontrak
a. Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengubah substansi
hasil pemilihan Penyedia sampai dengan penandatanganan Kontrak.
b. Adanya kejanggalan dalam isi/substansi kontrak;
4. Penandatanganan Kontrak
a. Jaminan pelaksanaan tidak diterima sebelum penandatanganan
kontrak.
b. Jangka waktu dan nilai jaminan pelaksanaan tidak sesuai dengan
ketentuan,
c. Tidak dilakukan verifikasi secara tertulis kepada penerbit jaminan
pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.
d. Penandatanganan kontrak dilakukan sebelum tersedia dana pada
DIPA/DPA K/L/PD (tanggal kontrak mendahului tanggal DIPA/DPA),
e. Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat
kompleks tanpa pendapat ahli hukum kontrak.
f. Kontrak ditandatangani oleh pihak yang tidak berwenang dari pihak
penyedia.
Diskusi/Tanya Jawab
Ada Pertanyaan?
Soal - 1
A. B.
PPK memproses Menunda/Membatalkan
penandatanganan kontrak Penandatanganan Kontrak
Pendapat/Alasan Anda?
PELAKSANAAN KONTRAK
PROGRAM AUDIT
&
DAFTAR UJI HASIL
AUDIT
Dapat
dikembangkan sesuai
kondisi di lapangan
pada saat audit
berlangsung
TITIK KRITIS (konstruksi-1)
7. Inspeksi Pabrikasi
a. Para pihak tidak melakukan inspeksi atas proses pabrikasi
barang/peralatan khusus pada saat diperlukan.
b. Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi tidak sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak.
8. Pembayaran Prestasi Pekerjaan
a. Cara pembayaran hasil pekerjaan tidak sesuai ketentuan/klausal
kontak.
b. Jumlah pembayaran tidak sesuai dengan progres fisik yang telah
dilaksanakan.
9. Perubahan Kontrak
a. Perubahan pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak didukung
dengan perubahan/adendum kontrak.
b. Adanya kolusi antara penyedia, PPK, dan Panitia/Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan untuk merubah kuantitas dan kualitas pekerjaan dalam
rangka KKN
10. Penyesuaian Harga
a. Penyesuaian harga tidak dilakukan atas kontrak yang tepat (jenis dan
masa kontrak).
b. Perhitungann penyesuaian harga dilakukan tidak sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak.
TITIK KRITIS (Brg/Js Lainnya-3)
PROGRAM AUDIT
DAFTAR UJI HASIL AUDIT
No Tujuan dan Prosedur Audit
No Uraian Hasil Uji Ket
Tujuan Audit: 1. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi Ya Tidak
Meyakini ada/tidaknya perubahan kegiatan pekerjaan, validitas lapangan pada saat pelaksanaan dengan
alasan perubahan dan ketepatan perhitungan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang
Prosedur Audit: ditentukan dalam dokumen Kontrak, Pejabat
1 Dapatkan Addendum kontrak Penandatangan Kontrak bersama Penyedia
2 Analisis dan bandingkan kondisi lokasi pekerjaan pada saat melakukan perubahan kontrak.
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan 2. Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah Ya Tidak
dalam dokumen Kontrak yang menjadi alasan perubahan
administrasi disepakati kedua belah pihak;
kontrak
3 Lakukan reviu dokumen, pemeriksaan fisik, konfirmasi dan 3 Pekerjaan tambah dilaksanakan dengan Ya Tidak
wawancara atas perubahan Kontrak ketentuan:
4 Analisis perhitungan tambah – kurang atas perubahan kontrak
a. tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari
dan pastikan ketersediaan anggaran dan batas nilai 10%
harga yang tercantum dalam
(sepuluh perseratus) dari nilai Kontrak awal.
perjanjian/Kontrak awal; dan
5 Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat
simpulan hasil audit b. tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah.
SOAL DISKUSI/KELOMPOK
MENYUSUN PROGRAM AUDIT DAN DAFTAR UJI UNTUK TITIK KRITIS TAHAP PELAKSANAAN KONTRAK
(KONSTRUKSI)
PROGRAM AUDIT DAFTAR UJI HASIL AUDIT
No Tujuan dan Prosedur Audit N
Uraian Hasil Uji Ket
Tujuan Audit: ………………… o
Prosedur Audit: 1. ………………… Ya Tidak
1 …………… 2 ……………….. Ya Tidak
1. Dalam tahap penyerahan lokasi kerja tidak
dilakukan pemeriksaan lapangan bersama 6. Kesalahan dalam realisasi pembayaran prestasi pekerjaan, diantaranya:
terhadap lokasi kerja sebelum lokasi kerja a. Realisasi pembayaran melebihi kemajuan fisik pekerjaan;
diserahkan pada penyedia dan tidak dibuatnya b. Realisasi pembayaran tidak sesuai dengan pekerjaan yang terpasang;
Berita Acara Penyerahan lokasi kerja; c. Realisasi pembayaran tidak disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan.
2. Pada tahap rapat persiapan pelaksanaan 7. Pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan kontrak
kontrak, yaitu tidak dilaksanakannya rapat seperti volume pekerjaan yang tidak sesuai kontrak, kualitas pekerjaan
persiapan pelaksanaan kontrak dan penyedia tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dalam kontrak/ kualitas pekerjaan
pekerjaan konstruksi tidak menyerahkan program rendah, dan penyelesaian pekerjaan terlambat;
mutu. 8. Pembayaran hasil pekerjaan tidak sesuai klausal kontak atau tidak sesuai
3. Tahapan pemberian uang muka dimana ketentuan seperti pekerjaan belum selesai 100% tetapi pembayaran
pembayaran uang muka tidak didasarkan pada diberikan sebesar 100%;
klausal pembayaran uang muka dalam kontrak; 9. Adanya kolusi antara penyedia, PPK, dan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
4. Tahap Penyusunan Program Mutu, dimana PPK Pekerjaan untuk merubah kuantitas dan kualitas pekerjaan dalam rangka
tidak melakukan penilaian atas hasil pekerjaan KKN.
dalam hal mutu dan kemajuan fisik pekerjaan; 10. Tahapan Pemutusan Kontrak, dimana baik penyedia maupun PPK tidak
5. Perubahan pelaksanaan pekerjaan di lapangan melakukan pemutusan kontrak meskipun terjadi kondisi yang memenuhi
tidak didukung dengan perubahan syarat untuk dilakukannya pemutusan kontrak seperti penyimpangan
kontrak/adendum oleh PPK ; terhadap pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
DISKUSI/Tanya Jawab?
Ada Pertanyaan?
SOAL -2
PELAKSANAAN KONTRAK
Dalam suatu penugasan Probity Audit Pekerjaan Konstruksi Gedung, auditor menemukan fakta
bahwa:
Masa kontrak akan habis pada 20 November 20xx
Informasi dari konsultan pengawas, pekerjaan tidak bisa selesai sampai dengan 20 November
20xx (sekitar 90%). Keterlambatan pekerjaan merupakan kesalahan penyedia.
Informasi dari penyedia, bisa menyelesaikan pekerjaan 100% jika diberikan perpanjangan waktu
selama 30 hari.
Apa saran/rekomendasi yang diberikan auditor?
A. B.
Memutus kontrak sebagaimana jangka waktu Melakukan addendum penambahan waktu
dalam kontrak, dan mengenakan denda pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaaan
sampai dengan 100%
Soal - 3
A. B.
Setuju Tidak Setuju
Pendapat/Alasan Anda?
SERAH TERIMA
SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN KONSTRUKSI
PROGRAM AUDIT
&
DAFTAR UJI HASIL
AUDIT
Dapat
dikembangkan sesuai
kondisi di lapangan
pada saat audit
berlangsung
TITIK KRITIS
PROGRAM AUDIT
DAFTAR UJI HASIL AUDIT
No Tujuan dan Prosedur Audit
No Uraian Hasil Uji Ket
Tujuan Audit:
Memastikan bahwa barang sudah dimasukkan ke dalam 1. Barang telah masuk dalam daftar Ya Tidak
aset atau dokumen lain yang
daftar aset atau dokumen lain yang relevan
relevan
Prosedur Audit: 2. Barang hasil pengadaan dalam Ya Tidak
1 Peroleh daftar aset atau dokumen lain yang relevan; Berita Acara serah terima hasil
2 Bandingkan barang dalam Berita Acara serah terima pengadaan sesuai dengan yang di
hasil pengadaan dengan daftar aset atau dokumen lain input dalam daftar asset atau
yang relevan; dokumen lain yang relevan
3 Yakinkan bahwa barang yang telah diserahkan sudah 3 Buat simpulan dan rekomendasi. Ya Tidak
dimasukkan ke dalam daftar aset atau dokumen lain
yang relevan;
4 Buat simpulan hasil audit.
SOAL DISKUSI/KELOMPOK
MENYUSUN PROGRAM AUDIT DAN DAFTAR UJI UNTUK TITIK KRITIS TAHAP SERAH TERIMA
PROGRAM AUDIT
&
DAFTAR UJI HASIL
AUDIT
Dapat
dikembangkan sesuai
kondisi di lapangan
pada saat audit
berlangsung
TITIK KRITIS (1)
1. Perencanaan swakelola tidak direncanakan dengan
matang, diantaranya:
a. Identifikasi kebutuhan barang/jasa yang ditetapkan
Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) tidak mencerminkan kebutuhan riil
b. Kegiatan yang direncanakan tidak ada dalam Renja
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah dan
kegiatan yang tercantum dalam RKA yang diusulkan tidak
sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan riil barang/jasa.
c. Kebijakan Umum tentang cara pengadaan swakelola
tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah serta sifat
kegiatan yang akan dilaksanakan.
d. Jadwal kegiatan PBJ tidak memberikan alokasi waktu
yang cukup untuk penyelesaian pekerjaan barang/jasa.
TITIK KRITIS (2)
2. Persiapan swakelola tidak dilakukan dengan matang,
diantaranya:
a. Penetapan sasaran tidak sesuai dengan perencanaan,
b. Penyelenggara swakelola tidak sesuai dengan ketentuan,
c. Penggelembungan (mark-up) dalam HPS,
d. Penentuan estimasi harga tidak sesuai aturan,
e. Penambahan item-item biaya yang tidak diperkenankan,
f. Rancangan kontrak tidak standar,
g. Rencana kegiatan tidak dibuat secara terperinci,
h. RAB tidak sesuai dengan dokumen penganggaran.
3. Realisasi pelaksanaan swakelola tidak sesuai dengan
perencanaan yang dilaksanakan;
4. Pertanggungjawaban pengeluran biaya swakelola tidak
didukung dengan bukti pengeluaran yang memadai;
5. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan swakelola dari jadwal
yang telah direncanakan.
DISKUSI/Tanya Jawab?
Ada Pertanyaan?
Soal Swakelola
1. Apa yang sering menjadi Kelemahan dalam
Kegiatan Swakelola?
2. Dari Sisi Pengendalian, Type Swakelola mana
yang paling berisiko bermasalah?
TERIMA KASIH
63