Anda di halaman 1dari 41

PBJ – BLUD &

PENGELOLAAN
KEUANGAN BLUD
SIGIT SUSILO BROTO
PBJ – BLUD
FLEKSIBILITAS
BLUD

SiLPA DAN DEFISIT


REMUNERASI

PENGELOLAAN
INVESTASI

PENGELOLAAN KERJASAMA
PENGELOLAAN SDM
TARIF
PENGADAAN
BARANG JASA
PENGELOLAAN UTANG DAN PIUTANG

PENGELOLAAN BELANJA

PENGELOLAAN PENDAPATAN
PBJ
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut
Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan.
Pengadaan Barang dan/atau Jasa BLUD yang selanjutnya disebut
pengadaan barang dan/atau jasa adalah kegiatan pengadaan barang
dan/atau jasa oleh BLUD yang dibiayai oleh anggaran BLUD, dari
identifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima pekerjaan.
Perpres 12/2021
(pasal 61 (1))

Diatur tersendiri dg peraturan Pimpinan BLUD Per-LKPP 5/2021


Per – LKPP 5/2021 (pasal 3)
1. PBJ pada BLU/BLUD yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada
APBN/APBD, dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengadaan barang/jasa pemerintah.
2. Dalam hal terdapat hasil kajian internal BLU/BLUD yang sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan, PBJ pada BLU/BLUD dapat menggunakan peraturan pimpinan
BLU/BLUD.
3. Ketentuan terkait pelaku dan organisasi PBJ pada BLU/BLUD mengacu kepada Per-LKPP
tentang Sumber Daya Manusia PBJ dan Unit Kerja PBJ.
4. Dalam hal PBJ pada BLU/BLUD diatur dengan peraturan pimpinan BLU/BLUD, BLU/BLUD
mengumumkan rencana PBJ ke dalam aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan
(SIRUP) dan menyampaikan data Kontrak dalam aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE).
Permendagri 79/2018 – BLUD (pasal 76)
(1) Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber dari APBD dilaksanakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa
pemerintah.
(2) Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber dari:
a. jasa layanan;
b. hibah tidak terikat;
c. hasil kerja sama dengan pihak lain; dan
d. lain-lain pendapatan BLUD yang sah,
diberikan Fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah.
Permendagri 79/2018 – BLUD (pasal 77)
(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan barang dan/atau
jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (2) diatur dengan
Peraturan Kepala Daerah.
(2) Peraturan Kepala Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk menjamin ketersediaan barang dan/atau jasa yang
lebih bermutu, lebih murah, proses pengadaan yang sederhana,
cepat serta mudah menyesuaikan dengan kebutuhan untuk
mendukung kelancaran pelayanan BLUD.
Permendagri 79/2018 – BLUD (pasal 78)
Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari hibah
terikat dilakukan sesuai dengan:
a. kebijakan pengadaan dari pemberi hibah; atau
b. Peraturan Kepala Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77
sepanjang disetujui pemberi hibah.
Permendagri 79/2018 – BLUD (pasal 79)
(1) Pengadaan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 76 ayat (2) dilakukan oleh pelaksana pengadaan.
(2) Pelaksana pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh panitia atau unit yang dibentuk oleh pemimpin
untuk melaksanakan pengadaan barang dan/atau jasa BLUD.
(3) Pelaksana pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas personil yang memahami tata cara pengadaan, substansi
pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang
diperlukan.
Pelaku PBJ – BLUD
a. PA/KPA;
b. PPK;
c. Pejabat Pengadaan;
d. Pokja Pemilihan;
e. Penyedia; dan
f. pihak lainnya
1) pihak yang dibutuhkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
2) pihak yang dibutuhkan sesuai peraturan pimpinan BLU/BLUD..
Pengaturan PBJ oleh Pimpinan BLUD
a. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan BLU/BLUD.
b. Peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah dan best practice lainnya sebagai
rujukan.
c. Tujuan, Prinsip dan Etika Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD disesuaikan
dengan tujuan organisasi BLU/BLUD dalam rangka menunjang tata kelola organisasi
yang baik.
d. Tahapan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD secara umum meliputi
perencanaan pengadaan, persiapan pengadaan, persiapan pemilihan, pelaksanaan
pemilihan, dan pelaksanaan kontrak.
e. Pengaturan pemaketan/konsolidasi pengadaan, dan metode pemilihan diatur
berdasarkan kewenangan.
f. Pengaturan jenjang nilai pada metode pemilihan disesuaikan dengan kebutuhan
BLU/BLUD.
lanjutan
g. Kriteria Penunjukan Langsung selain merujuk pada peraturan perundang-
undangan dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
sektor BLU/BLUD.
h. Dalam keadaan darurat, BLU dapat mengacu pada ketentuan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dalam Penanganan Keadaan Darurat.
i. Pengumuman rencana umum pengadaan melalui Sistem Informasi Rencana
Umum Pengadaan (SIRUP) dan penyampaian data kontrak ke dalam aplikasi
Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) harus tetap dilakukan.
j. Pengembangan sistem dan kebijakan pengadaan barang/jasa sebagai bentuk
inovasi di bidang pengadaan barang/jasa, seperti pengelolaan data pelaku
usaha dan penilaian kinerja penyedia barang/jasa melalui Sistem Informasi
Kinerja Penyedia (SIKaP)/vendor management system (VMS).
Tujuan PBJ
a. menghasilkan barang/jasa yang e. mendukung pelaksanaan penelitian
tepat dari setiap uang yang dan pemanfaatan barang/jasa hasil
dibelanjakan, diukur dari aspek penelitian;
kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi,
dan Penyedia; f. meningkatkan keikutsertaan industri
kreatif;
b. meningkatkan penggunaan produk
dalam negeri; g. mewujudkan pemerataan ekonomi
dan memberikan perluasan
c. meningkatkan peran serta Usaha kesempatan berusaha; dan
Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi;
h. meningkatkan Pengadaan
d. meningkatkan peran pelaku usaha Berkelanjuta
nasional;
PRINSIP PENGADAAN
Keleluasaan dalam PPK dengan
menerapkan praktek bisnis yg sehat
untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat tanpa mencari keuntungan
FLEKSIBILITAS dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan
masyarakat

Penyelenggaraan fungsi organisasi


berdasarkan kaidah-kaidah
manajemen yang baik dalam rangka PRAKTEK BISNIS
pemberian pelayanan yang bermutu, YANG SEHAT
berkesinambungan dan berdaya
saing
ETIKA PENGADAAN
PENDEKATAN PENYUSUNAN PEDOMAN
PBJ – BLUD

SUPPLY SUPPLIER
POSITIONING PERCEPTION
MODEL MODEL
CONTRACT
STRATEGIC
SUPPLY POSITIONING MODEL
SUPPLY POSITIONING MODEL
SUPPLY POSITIONING MODEL
SUPPLY POSITIONING MODEL
SUPPLY POSITIONING MODEL
SUPPLY POSITIONING MODEL
SUPPLIER PERCEPTION MODEL
CONTRACT STRATEGIC
ROUTINE MARGINAL SPOT PROCURE

ROUTINE DEVELOP LONG TERM CONTRACT

LEVERAGE EXPLOIT SPOT PROCURE

LEVERAGE CORE FIXED CONTRACT

BOTTLE NECK DEVELOP LONG TERM CONTRACT

CRITICAL CORE PARTNERSHIP


TIPS KEBERHASILAN PBJ
PENGELOLAAN
KEUANGAN BLUD
Pengelolaan Keuangan
Permendagri 77/2020
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.

Pengelolaan Keuangan BLUD  adalah keseluruhan kegiatan yang


meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan BLUD.
KONSEP DASAR
BLUD

DIBERIKAN
HARUS MANDIRI ?? MENINGKATKAN
FLEKSIBILITAS DLM PELAYANANNYA DAN
(sering salah
PENGELOLAAN EFISIENSI ANGGARAN
penafsiran)
KEUANGANNYA

MENINGKATKAN DAYA SAING

MEMBERIKAN PELAYANAN JANGAN TERKENDALA


REGULASI YG BERLAKU UMUM
ada aturan main sendiri
Penyiapan Infrastruktur
Pengelolaan Keuangan
 Peraturan atau petunjuk teknis mengenai penyusunan Rencana Bisnis Anggaran
(RBA), diantaranya mengatur mengenai:
 Penekanan pada efisiensi, produktivitas dan efektivitas
 Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja secara utuh
 Pengaturan mengenai perbendaharaan
 Pengaturan mengenai akuntansi dan pelaporan keuangan
 Pengaturan mengenai pengelolaan kas dan investasi jangka pendek
 Pengaturan mengenai piutang dan hutang
 Pengaturan mengenai investasi jangka panjang
 Pembinaan dan pengembangan kompetensi dalam bidang pengelolaan keuangan
 dll
Pengembangan
Perencanaan Berbasis Kinerja
Menyiapkan pemimpin pejabat pengelola yang mampu bertindak sebagai CEO
Melakukan berbagai terobosan kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan cakupan pelayanan
Menyusun Rencana Strategis Bisnis dengan mempertimbangkan kekuatan,kelemahan,
peluang dan ancaman serta memfokuskan pada core business
Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran dengan mempertimbangkan pengerahan
kemampuan riil organisasi
Menggabungkan antara perencanaan untuk peningkatan produktivitas pelayanan dan
efisiensi penggunaan sumber daya serta efektivitas pencapaian program
Pengembangan Sistem Pengelolaan Keuangan
Menyiapkan Pejabat Pengelola Keuangan yang mampu bertindak sebagai
CFO
Mengkoordinasikan penyusunan RBA
Menyusun sistem informasi manajemen keuangan
Menyusun sistem informasi akuntansi akuntansi
Menyiapkan laporan keuangan
Menyiapkan kebijakan dan prosedur untuk:
 Pengelolaan Pendapatan
 Pengelolaan Belanja
 Pengelolaan kas
 Pengelolaan Investasi
 Pengelolaan Piutang dan Hutang
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai