Anda di halaman 1dari 30

PERJANJIAN KERJASAMA

PENGEMBANGAN USAHA “WAKACAO”

Antara

Owner WAKACAO (ANDIKA ADIDHARMA)

Dengan

MITRA USAHA

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha ini (selanjutnya disebut “Perjanjian”), dibuat pada hari ini,
Senin tanggal delapan belas bulan Februari tahun Dua Ribu Sembilan Belas (18-2-2019), oleh dan
antara:

I. Nama : Andika Adidharma


Jabatan : Pemilik Restoran WAKACAO
No. KTP : 3273242604940005
Alamat : Jl. Pelican Raya no 20, Cluster Pelican, The Spring, Summarecon Serpong.
Tangerang, Banten, 15810.
No. Telepon : 081283727742

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama salah satu pemilik Rumah Makan WAKACAO selanjutnya
disebut “Pemilik Usaha”.

II. Nama : Lionny Graciela


No. KTP : 3674025907980001
Alamat : Regency Melati Mas Blok C5 no 23, Melati Mas, Tangerang, Banten.
No. Telepon : 087878187979
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan selaku mitra kerja selanjutnya disebut “Mitra
Usaha”.

Pemilik Usaha dan Mitra Usaha secara masing masing disebut “Pihak” dan secara bersama-sama
disebut Para Pihak.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 1


Para Pihak dengan ini terbelih dahulu menerangkan sebagai berikut :

Bahwa Pemilik Usaha adalah pemilik restoran yang menyajikan makanan dengan menu Indonesian Beef
Pepper Rice yang dikenal dengan nama WAKACAO.

Bahwa Pemilik Usaha telah menjalankan sistem restoran yang telah terintegrasi di beberapa cabangnya,
merupakan sistem yang di kembangkan dan di operasikan oleh Pemilik Usaha yang terkait dengan tata
kelola keuangan, business policies, service, kebersihan, tema ruangan restoran, sampai dengan hak
kekayaan intelektual terkait dengan merek dagang, desain dan warna restoran, tanda, layout, hingga resep
dan spesifikasi menu makanan.

Dalam hal ini Pemilik Usaha sepakat untuk memberikan hak kepada Mitra Usaha untuk memanfaatkan
dan/atau menggunakan merk dan produk yang dimiliki oleh Pemilik Usaha yakni menyajikan menu
Restoran Wakacao di area Gajah Mada Food Street dan dianggap sebagai pengelola restoran.

Mitra Usaha dengan ini menyatakan tidak memiliki usaha sejenis dan/atau yang sama baik milik Mitra
Usaha maupun Pihak Lain selain milik Pemilik Usaha pada saat kesepakatan ini diberikan maupun
selama masa kesepakatan ini berlaku.

Bahwa Mitra Usaha berjanji akan mengawasi, menjaga dan mengendalikan mutu makanan Rumah
Makan WAKACAO serta memberikan pelayanan terbaik bagi setiap konsumen sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh Pemilik Usaha.

Mitra Usaha dengan ini menyatakan akan mematuhi segala aturan yang dibuat oleh Pemilik Usaha dan
yang tertuang dalam pasal-pasal perjanjian ini.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 2


PASAL 1

DEFINISI DAN PENAFSIRAN

1. Dalam perjanjian ini, setiap istilah-istilah di bawah harus diartikan sebagaimana ditentukan
berikut ini:
a. Merek Dagang WAKACAO berarti suatu merek dagang yang merupakan hak milik
Pemilik Usaha yang berupa kekayaan intelektual yang telah melalui proses pendaftaraan
di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktoran Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual dan juga melalui perjanjian yang terkait dengan kepemilikan merek dagang
tersebut.
b. Informasi rahasia berarti suatu hal yang berkaitan dengan segala metode produksi,
metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau
bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui masyarakat umum.
c. Hukum berarti setiap undang-undang, hukum, peratukran, aturan, kaidah, kkode,
proklamasi, anggaran dasar, perintah, putusan, keputusan persyaratan, atau autran hukum
nasional, provinsi, local atau setara dari Negara Republik Indonesia atau Yurisdiksi lain
yang berlaku untuk masing-masing Pihak.
d. Pasal berarti suatu pasal dalam perjanjian ini
e. Jangka Waktu berarti jangka waktu berlakunya Perjanjian ini sebagaimana diatur dalam
Pasal 3 Perjanjian ini.
f. Hari berarti merupakan hari kalender dari Senin sampai Minggu.
g. Wanprestasi berarti tidak terpenuhinya Perjanjian ini secara sempurna yang disebabkan
oleh Para Pihak atau masing-masing Pihak.
h. Gerai berarti lokasi tempat usaha yang merupakan milik atau yang disewa MItra Usaha
yang telah disetujui oleh Pemilik Usaha untuk menjual produk Merek Dagan
“WAKACAO” dengan metode-metode yang disepakati Para Pihak.
i. Panduan Pengoperasian Gerai berarti setiap mekanisme, sistem, cara kerja dan prosedur
yang diberikan oleh Pemilik Usaha sebagai panduan untuk menjalankan gerai
“WAKACAO” dan wajib dipenuhi oleh Mitra Usaha.
j. Relokasi Gerai berarti suatu tindakan atau kegiatan dari Mitra Usaha untuk memindahkan
gerai karena suatu alas an yang disetujui oleh Pemilik Usaha.
k. Bahan berarti makanan dan/atau minuman yang belum diolah yang kemudian akan diolah
dengan metode-metode milik Pemilik Usaha sehingga menjadi menu yang dijual.
l. Bahan Baku berarti adalah :

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 3


i. Bahan Baku Khusus merupakan bahan dasar utama pembuatan menu makanan
dan/atau minuman “WAKACAO” yang mempunyai ketentuan dan mutu sesuai
dengan standard yang dimiliki Pemilik Usaha, dimana Bahan Baku Khusus ini
wajib dibeli oleh Mitra Usaha dari Pemilik Usaha sebagaimana disebutkan
dalam Lampiran II perjanjian ini;
ii. Bahan Baku Umum merupakan bahan dasar pelengkap dalam pengolahan
pembuatan menu makanan dan/atau minuman “WAKACAO” yang ditentukan
merek serta standarnya oleh Pemilik Usaha, namun dapat dibeli sendiri oleh
Mitra Usaha dari supplier manapun;
m. Menu/Menu Minuman berarti setiap jenis menu makanan/minuman yang resepnya
disediakan oleh Pemilik Usaha dan wajib dibeli oleh Mitra Usaha dari Pemilik Usaha.
n. Peralatan berarti semua peralatan, perabotan yang disediakan oleh Pemilik Usaha dan
wajib digunakan Mitra Usaha.
o. Grand Opening berate hari pertama pembukaan gerai “WAKACAO” milik Mitra Usaha.
p. Pelatihan Awal berarti suatu kegiatan yang diadakan oleh Pemilik Usaha terhadap Mitra
Usaha untuk mempersiapkan kemampuan Mitra Usaha dalam mengelola Gerai.
2. Dalam Perjanjian ini:
a. Referensi terhadap Perjanjian ini atau terhadap instrument lain adalah referensi terhadap
Perjanjian ini, lampiran atau instrument lainnya sebagaimana diubah, diivariasikan atau
digantikan dari waktu ke waktu, termasuk tambahan-tambahan, dan lampirannya.
b. Referensi terhadap tahun, triwulan, Hari dan periode suatu waktu ditafsirkan sesuai
dengan kalender Masehi.
c. Judul pada Pasal dalam Perjanjian ini hanya diberikan untuk memudahkan referensu dan
tidak mempunyai makna apapun dalam membuat atau menafsirkan Perjanjian ini;
d. Setiap istilah yang mengacu pada konsep atau proses hukum Indonesia akan dianggap
meliputi referensi untuk konsep atau proses hukum setara pada yurisdiksi lain dimana
Perjanjian ini dapat berlaku atau Hukum dimana suatu Pihak dapat atau menjadi suatu
Subjek;
e. Penggunaan kata “termasuk” diikuti dengan contoh yang spesifik dan sebaliknya tidak
dapat ditafsirkan sebagai membatasi asrti dari kata-kata umum yang mendahuluinya dan
peraturan sejenis tidak boleh diterapkan dalam penafsiran kata-kata umum atau contoh
spesifik tersebut; dan
f. Ketentuan dalam Perjanjian ini telah dinegosiasikan, setiap orang yang menafsirkan
Perjanjian ini tidak boleh menetapkan aturan yang mengatur dalam hal terjadi ambiguitas,

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 4


Perjanjian harus diinterpretasikan terhadap Pihak yang bertanggung jawab untuk
penyusunan perjanjian tersebut.

PASAL 2

RUANG LINGKUP

1. Para Pihak dengan ini setuju dan sepakat untuk bekerja sama dalam membuka, mengelola dan
menjalankan gerai “WAKACAO” berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana disebutkan
dalam Perjanjian ini yang berlokasi di:

“Gajah Mada Foodcourt”

“Jalan Gajah Mada No 83-84,

Tamansari, Jakarta Barat, DKI Jakarta, 11180”

2. Mitra Usaha hanya berhak membuka gerai “WAKACAO” pada lokasi sebagaimana diatur dalam
ayat 1 pasal ini. Adapun Para Pihak setuju dan sepakat bahwa Perjanjian ini bukanlah merupakan
suatu kesepakatan diantara Para Pihak yang memungkinan Mitra Usaha menjual, mengalihkan
atau memberikan hak kepada Pihak manapun atau membuka gerai “WAKACAO di lokasi
manapun.
3. Perjanjian ini tidak memberikan Mitra Usaha hak eksklusif untuk menjadi bagian dari atau
merupakan pemilik dari merek “WAKACAO” bagaimanapun penafsirannya ataupun
bagaimanapun bentuknya.
4. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa segala hal yang diatur dalam perjanjian ini merupakan
pengaturan atas hak Mitra Usaha untuk membuka gerai “WAKACAO” di lokasi yang disebutkan
dalam Pasal 2 ayat 1 perjanjian ini.

PASAL 3

JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJASAMA

1. Jangka waktu Perjanjian ini adalah selama ....... (.................................) tahun, berlaku sejak
tanggal .............................................. dan akan berakhir pada tanggal ............................................
dan atas kesepakatan Para Pihak dapat diperpanjang dengan syarat dan jangka waktu yang akan
ditentukan kemudian oleh Para Pihak.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 5


2. Apabila perjanjian ini berakhir, Mitra Usaha dapat memperpanjang jangka waktu kerjasama
dengan Pemilik Usaha dengan syarat dan ketenutan yang akan ditentukan kemudian oleh
Pemilik Usaha, sedangkan biaya perpanjangan akan ditentukan pada saat perundingan mengenai
perpanjangan jangka waktu Perjanjian ini.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PEMILIK USAHA
1. Selama Perjanjian berlangsung, Pemilik Usaha berhak :
a. Menerima segala pembayaran dari biaya-biaya yang disepakati dalam Perjanjian ini
b. Memberikan usulan, pemikiran, pertimbangan atau pemecahan masalah yang terkait
dalam pelaksanaan pengembangan gerai “WAKACAO” dengan tujuan pencapaian
kinerja usaha yang lebih baik;
c. Menentukan standard kualitas bahan baku, alat, perlengkapan kerja, mesin-mesin
produksi, serta sistem pendukung yang digunakan untuk operasional gerai
“WAKACAO”;
d. Melakukan perubahan, penambahan atau pengurangan dengan pertimbangan apapun
terhadap sistem pada usaha/bisnis dengan Merek Dagang “WAKACAO” dengan
memberitahukan secara tertulis kepada Mitra Usaha;
e. Mengajukan pembebanan biaya tambahan terhadap dukungan-dukungan atau
tindakan-tindakan tambahan atau permintaan Mitra Usaha yang tidak termasuk
kewajiban Pemilik Usaha;
f. Memberikan masukan mengenai strategi kegiatan pemasaran dan penjualan guna
membantu Mitra Usaha mencapai keuntungan;
g. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta mendapatkan laporan kinerja yang dicapai
oleh Mitra Usaha serta kesesuaian pelaksanaan usaha/bisnis dengan merek dagang
“WAKACAO” sebagaimana telah ditetapkan pada Perjanjian ini;
h. Pada setiap waktu, dengan pemberitahuan maupuntanpa pemberitahuan terlebih
dahulu kepada Mitra Usaha, Pemilik Usaha berhak datang dan memasuki Gerai
“WAKACAO” untuk memeriksa seluruh Gerai “WAKACAO” termasuk namun
tidak terbatas pada bagian kitchen dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan
kesesuaian standard operasional Gerai “WAKACAO” dengan standar Pemilik
Usaha sesuai Pelatihan Awal. Ketidaksesuaian standar tersebut merupakan penilaian
sepihak Pemilik Usaha dengan alas an yang wajar;
2. Selama Perjanjian berlangsung, Pemilik Usaha berkewajiban:

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 6


a. Memberikan Panduan Pengopersaian Gerai kepada Mitra usaha termasuk namun
tidak terbatas pada pemberian masukan-masukan dan pengetahuan-pengetahuan yang
dimiliki sehubungan dengan pengoperasian Gerai “WAKACAO”;
b. Menyediakan konsep desain interior pada Gerai “WAKACAO”, sedangkan biaya-
biaya yang timbul sehubungan dengan desain Gerai “WAKACAO” akan ditanggung
berdua dengan pembagian secara merata.
c. Menyediakan pelatihan atau mentoring awal dan pelatihan lanjutan dengan syarat dan
ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 12 Perjanjian ini; dan
d. Menyediakan kebutuhan Bahan Baku Khusus dan/atau kemasan “WAKACAO” yang
dibutuhkan oleh Mitra Usaha dalam mengopersaikan Gerai “WAKACAO” sesuai
dengan pesanan Mitra usaha
e. Menjamin kualitas Bahan Baku yang dijual Mitra Usaha.

PASAL 5

HAK DAN KEWAJIBAN MITRA USAHA

1. Selama Perjanjian berlangsung, Mitra Usaha berhak untuk:


a. Membuka dan mengelola 1 (satu) Gerai “WAKACAO” di lokasi yang disetujui oleh
Pemilik Usaha;
b. Menjual menu dengan Merek Dagang “WAKACAO” dengan kemasan “WAKACAO”
pada Gerai “WAKACAO”;
c. Mendapatkan informasi-informasi terbaru berkaitan dengan produk dan/atau jasa, cara-
cara, prosedur-prosedur, strategi-strategi, teknologi yang berkaitan dengan bisnis/usaha
Merek Dagang “WAKACAO”, segala hal yang diungkapkan ini termasuk dalam
Informasi Rahasia; dan
d. Memberikan masukan, usulan atas segala hal yang berhubungan dengan upaya untuk
mengembangkan usaha/bisnis ini tanpa ada keajiban dari Pemilik Usaha untuk menerima
masukan tersebut;
2. Selama Perjanjian ini berlangsung, Mitra Usaha berkewajiban untuk:
a. Menanggung biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pengadaan perabotan dan/atau
atau perlengkapan untuk keperluan Gerai “WAKACAO”.
b. Membuka 1(satu) Gerai “WAKACAO” di lokasi yang telah disetujui oleh Pemilik
Usaha, dan dilarang untuk memindahkan lokasi Gerai “WAKACAO” sebelum

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 7


mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemilik Usaha, memindahkan lokasi Gerai
“WAKACAO” tanpa persetujuan Pemilik Usaha dapat menyebabkan pengakhiran
Perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat 3.
c. Menjalankan Gerai “WAKACAO” sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian
ini dan panduan pengoperasian Gerai yang diberikan oleh Pemilik Usaha;
d. Memiliki dan memastikan ketersediaan stok Bahan Baku Khusus sekurang-kurangnya
untuk persediaan 4 (empat) hari sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Pasal 10 ayat 1
Perjanjian ini;
e. Membeli seluruh Bahan Baku Khusus untuk penyediaan Menu yang dijual di Gerai
“WAKACAO” hanya dari Pemilik Usaha dengan mekanisme dan standar pembelian
yang ditentukan oleh Pemilik Usaha. Untuk Peralatan dan/atau Bahan Baku Umum,
Mitra Usaha dapat membeli dari supplier manapun dengan ketentuan Mitra Usaha
DILARANG mengganti merek yang telah ditentukan oleh Pemilik Usaha. Mengganti
merek Bahan Baku merupakan suatu pelanggaran yang dapat menyebabkan berakhirnya
Perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat 3 Perjanjian ini. Dalam hal Mitra
usaha melakukan pelanggaran ini, Pemilik Usaha memiliki opsi untuk mengambil alih
Gerai “WAKACAO” milik Mitra Usaha sebagaimana diatur dalam Pasar 20 ayat 5
perjanjian ini;
f. Menanggung dan membayar seluruh biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan
operasional Gerai “WAKACAO”.
g. Mengurus dan memiliki serta menjamin bahwa Gerai “WAKACAO” telah memiliki
seluruh perijinan yang diperlukan sehubungan dengan kegiatan usaha penyediaan Menu;
h. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemilik Usaha baik sendiri
maupun bersama-sama dengan karyawan yang bekerja pada Mitra Usaha pada Gerai
“WAKACAO”;
i. Hanya akan menjual menu yang berasal dari Pemilik Usaha, sesuai dengan konsep
“WAKACAO” dan menjamin tidak akan menjual menu selain yang berasal dari Pemilik
Usaha. Dalam hal menurut Mitra Usaha terdapat kesempatan yang baik untuk melakukan
penjualan selain Menu dari Pemilik Usaha, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan
persetujuan tertulis terlebih dahulu oleh Pemilik Usaha.
j. Membuat laporan tertulis sesuai dengan Pasal 15 perjanjian ini.
k. Menyediakan anggaran promosi bulanan; dan

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 8


l. Memberitahukan Pemilik Usaha apabila terdapat informasi apapun yang berkaitan
dengan penggunaan merek “WAKACAO” yang tidak sebagaimana mestinya atau terlihat
mencurigakan.

PASAL 6

PEMBAGIAN MODAL USAHA

1. Pemilik Usaha dan Mitra Usaha setuju dan sepakat untuk menyerahkan sejumlah uang tertentu
untuk dipergunakan sebagai modal usaha Restoran Wakacao Grand Galaxy, Bekasi.
2. Mitra Usaha setuju dan sepakat untuk mengelola modal yang telah diserahkan oleh Para Pihak.
3. Kedua pihak akan mendapatkan keuntungan hasil usaha menurut persentase keuntungan yang
disepakati bersama dan menanggung kerugian sebagaimana diatur dalam Pasal 5.
4. Besar uang modal usaha adalah sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah),-.
5. Pemilik Usaha akan menyerahkan dana sebesar 50% dari total modal usaha sebesar Rp
50.000.000 (lima puluh juta rupiah),- sebelum tanggal 1 Maret 2019 melalui transfer ke nomor
rekening 8831193662 bank BCA KCP Gading Serpong a.n.Lionny Graciela.
6. Mitra Usaha akan menyerahkan dana sebesar 50% dari total modal usaha sebesar Rp 50.000.000
(lima puluh juta rupiah),- sebelum tanggal 1 Maret 2019 melalui transfer ke nomor rekening
8831193662 bank BCA KCP Gading Serpong a.n.Lionny Graciela.
7. Besarnya modal usaha tidak berpengaruh terhadap tingkat kepemilikan dan pengambilan
keputusan yang mencakup perubahan pada sistem kerja usaha dan merek.
8. Pemilik Usaha tetap memiliki tingkat kepemilikan yang lebih besar daripada Mitra Usaha,
dengan artian pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap sistem kerja usaha dan merek
pada restoran Wakacao Gajah Mada wajib melalui persetujuan Pemilik Usaha.
9.

PASAL 7

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

1. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan yang diperoleh dari
kegiatan usaha dikurangi semua beban operasional restoran.
2. Para Pihak sepakat dan setuju bahwa pembagian keuntungan dilakukan setelah tercapainya titik
kembali modal awal usaha + 25 juta sebagai dana cadangan operasional.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 9


3. Para Pihak sepakat dan setuju bahwa pembagian keuntungan untuk 18 bulan pertama setelah
tercapainya titik kembali modal usaha adalah sebesar 50% untuk Pemilik Usaha dan 50% untuk
Mitra Usaha sebagai bentuk pembayaran royalty merek.
4. Para Pihak sepakat dan setuju bahwa pembagian keuntungan usaha pada bulan ke-18 (delapan
belas) setelah tercapainya titik kembali modal usaha dan seterusnya adalah sebesar 70%:30%.
Pemilik Usaha selaku pemilik utama mendapat 30% dari keuntungan bersih, Mitra Usaha
selaku pengelola mendapat 70% dari keuntungan bersih.
5. Selama titik kembali modal usaha belum tercapai, Para Pihak mendapatkan bayaran sebagai
bentuk gaji sebesar 4 juta rupiah per orang.

PASAL 8

RISIKO USAHA

1. Para Pihak dengan ini mengakui bahwa segala data-data yang digambarkan dalam proposal
“WAKACAO” yang diberikan oleh Pemilik Usaha kepada Mitra Usaha hanyalah bersifat
proyeksi. Untuk itu Para Pihak dengan ini mengakui dan menyatakan bahwa kerjasama
sebagaimana tertian dalam Perjanjian ini memiliki risiki bisnis dan Mitra Usaha dengan ini
berjanji tidak akan menuntut, mengklaim, meminta ganti rugi dalam bidang aapun atas risiko
usaha yang mungkin muncul dalam pelaksanaan Perjanjian ini. Apanbila Mitra Usaha mengalami
kerugian dan berkeinginan untuk merelokasi Gerai “WAKACAO” ke tempat lain, Mitra Usaha
wajib meminta persetujuan terlebih dahulu dari Pemilik Bisnis atas relokasi tersebut.
2. Segala biaya yang timbul atas Relokasi Gerai “WAKACAO” tersebut wajib ditanggung oleh
Mitra Usaha.
3. Apabila Mitra Usaha memutuskan untuk mengakhiri Perjanjian ini namun berkeinginan untuk
membuka kembali Gerai “WAKACAO”, maka Mitra Usaha masih diperbolehkan untuk
membuka Gerai “WAKACAO” hingga jangka waktu yang telah ditetapkan pada Pasal 3 ayat 1
Perjanjian ini.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 10


PASAL 9

PENETAPAN PRODUK DAN HARGA

1. Harga yang ditetapkan atas Menu adalah dengan harga standar dari Pemilik Usaha sebagaimana
ditentukan oleh Pemilik Usaha dan dapat berubah sewaktu-waktu dengan pemberitahuan tertulis
terlebih dahulu dari Pemilik Usaha.
2. Untuk Bahan Baku Khusus, Mitra Usaha hanya boleh menggunakan Bahan Baku yang telah
ditentukan oleh Pemilik Usaha demi terjaganya kualitas dan standar produk/Menu dengan Merek
Dagang “WAKACAO”. Pemilik Usaha dengan pertimbangannya sendiri, secara wajar dan
mengikuti harga pasar berhak untuk mengubah harga atas Bahan Baku Khusus tersebut.
3. Merujuk pada Pasal 5 ayat 2.e, jika terbukti bahwa Mitra Usaha memakai merek/produk/supplier
lain yang tidak disetujui oleh Pemilik Usaha, maka Mitra Usaha menyutujui untuk membayar
denda sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) per produk dan/atau merek,
atau Pemilik Usaha berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini sesuai Pasal 20 ayat 3 Perjanjian ini.
4. Mitra Usaha dilarang untuk membuat promo produk dan mengganti harga yang sudah ditentukan
oleh Pemilik Usaha dengan Merek Dagang “WAKACAO” tanpa persetujuan tertulis dari
Pemilik Usaha.

PASAL 10

METODE PEMESANAN DAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU

1. Mitra Usaha berkewajiban untuk memiliki dan memastikan adanya ketersediaan Bahan Baku
Khusus untuk operasional Gerai “WAKACAO” sekurang-kurangnya persediaan 3 Hari ke depan.
2. Apabila Mitra Usaha tidak dapat membuka Gerai “WAKACAO” karena kelalaiannya dalam
memperhitungkan ketersediaan Bahan Baku baik yang disebutkan dalam Lampiran 2 maupun
Lampiran 3, Mitra Usaha dengan ini berjanji tidak akan menuntut dalam bentuk apapun,
memohon ganti rugi dalam bentuk apapun, klaim dan/atau gugatan apapun kepada Pemilik
Usaha.
3. Pemilik Usaha akan memberikan informasi 3 (tiga) hari sebelumnya, apabila Pemilik Usaha
tidak dapat menerima pemesanan Bahan Baku Khusus.
4. Mitra Usaha setuju bahwa biaya dan risiko pengiriman atas Bahan Baku Khusus akan diranggung
sepenuhnya oleh Mitra Usaha. Oleh karena itu, apabila barang yang dikirimkan rusak dan tidak
dapat digunakan baik sebagian maupun seluruhnya, Pemilik Usaha akan mengganti barang yang

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 11


rusak tersebut dan Mitra Usaha dengan ini setuju dan sepakat untuk tidak akan meminta ganti
rugi dalam bentuk apapun kepada Pemilik Usaha,
5. Pengiriman Bahan Baku Khusus yang dibeli Mitra Usaha akan dilaksanakan dan ditanggung
sepenuhnya oleh Mitra Usaha, Pemilik Usaha tidak mewajibkan Mitra Usaha untuk melakukan
pengiriman dengan ekspedisi atau dengan cara tertentu;

PASAL 11

PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SISTEM DAN KONSEP

1. Pemilik Usaha berhak untuk mengubah dan menyesuaikan sistem marketing, Menu, desain,
termasuk namun tidak terbatas pada adanya pemakanan Merek Dagang “WAKACAO”, kemasan
“WAKACAO”, tanda dagang, standar pelayanan baru, konsep kemasan baru, produk dan menu-
menu baru yang dilakukan dengan itikad baik pengingkatan dan/atau perbaikan sistem dan
konsep “WAKACAO” tanpa diperlukan adanya persetujuan ataupun pemberitahuan terlebih
dahulu kepada Mitra Usaha.
2. Mitra Usaha wajib mengikuti seluruh peningkatan dan perbaikan sistem dan konsep sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 11 ayat 1 Perjanjian ini dengan supervise dari Pemilik Usaha.
3. Mitra Usaha dapar mengajukan masukan-masukan, ide-ide untuk meningkatkan dan memperbaiki
sistem dan konsep sebagaimana disebutkan dalam Pasal 11 ayat 1 di atas, dengan ketentukan
bahwa ide atas sistem dan konsep yang diberikan oleh Mitra Usaha kepada Pemilik Usaha tidak
bersifat mengikat, tidak akan melahirkan kewajiban apapun terhadap Pemilik Usaha dan apabila
akan dilaksanakan dan digunakan sebagai konsep “WAKACAO”, maka hak kekayaan intelektual
yang lahir darinya akan menjadi milik Pemilik Usaha.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 12


PASAL 12

PELATIHAN DAN KRITERIA STANDAR PEGAWAI

YANG BEKERJA PADA “WAKACAO”

1. Mitra Usaha berkewajiban merekrut sendiri pegawai yang akan dipekerjakan di Gerai
“WAKACAO” dan apabila dibutuhkan, Pemilik Usaha dapat membantu proses seleksi
penerimaan pegawai yang diadakan Mitra usaha.
2. Pemilik Usahan wajib untuk menyediakan pelatihan awal atau mentoring awal yang wajib
diikuti oleh Mitra usaha, dimana pelatihan atau mentoring tersebut wajib diikuti oleh Mitra Usaha
atau orang yang ditunjuk oleh Mitra Usaha dan dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh Pemilik
Usaha, dan biaya yang ditanggung pada Pelatihan Awal akan dintanggung Mitra Usaha.

3. Jika pelatihan telah selesai dan Mitra Usaha atau pihak/orang yang ditunjuk oleh Mitra Usaha
untuk bertanggung jawab atas operasional Gerai “WAKACAO” masih memerlukan bantuan
(side-assistance service) dari Pemilik Usaha, maka Mitra Usaha harus menginformasikan
terlebih dahulu kepada Pemilik Usaha untuk rencana jadwal.
4. Apabila Pemilik Usaha mengadakan pengembangan atas konsep Gerai “WAKACAO”, dengan
pertimbangan sepihak darinya, Pemilik Usaha dapat menyelenggarakan pelatihan lanjutan yang
wajib diikuti oleh Mitra Usaha atau pihak/orang yang ditunjuk oleh Mitra Usaha dan diadakan
pada tempat yang akan ditentukan oleh Pemilik Usaha (“Program Pelatihan”). Seluruh biaya
yang timbul pada Program Pelatihan akan ditanggung oleh Mitra Usaha.

5. Mitra Usaha berkewajiban dan bertanggung jawab dalam perekrutan karyawan dan mengadakan
hubungan kerja dengan karyawan tersebut, dengan hak-hak dan kewajiban–kewajiban yang
disepakati oleh Mitra Usaha dan karyawan tersebut, serta membebaskan Pemilik Usaha dari
segala gugatan atau tuntutan dalam bentuk apapun dalam hal terjadi perselisihan antara Mitra
Usaha dan karyawan .
6. Mitra Usaha berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelatihan/training
pada karyawan “WAKACAO” setelah masa training dari Pemilik Usaha berakhir berdasarkan
Panduan Pengoperasian Gerai yang sudah disediakan.
7. Mitra Usaha berkewajiban untuk memastikan bahwa karyawan dapat membuat dan mengerti
Menu yang disajikan pada Gerai “WAKACAO” dengan benar sesuai dengan standar yang
diberikan oleh Pemilik Usaha pada saat Pelatihan Awal. Apabila Pemilik Usaha menemukan
bahwa Menu yang disajikan pada Gerai “WAKACAO” tidak sesuai dengan standar yang

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 13


diberikan pada Pelatihan Awal, maka Mitra Usaha wajib mendapatkan side-assistance service
sebagaimana di atur pada Pasal 13 ayat 4 Perjanjian ini.
PASAL 13

PROMOSI

1. Mitra Usaha dapat melakukan promosi Merek Dagang “WAKACAO” dalam bentuk apapun
dengan persetujuan terlebih dahulu dari Pemilik Usaha dengan biaya Mitra Usaha sendiri;

2. Apabila Mitra Usaha berkeinginan untuk membuat promosi dalam bentuk media sosial dengan
menyertakan Merek Dagang “WAKACAO”, maka Mitra Usaha dengan ini setuju dan sepakat
bahwa materi yang dapat diunggah dalam media sosial tersebut adalah sebagai berikut:

a. Repost atas materi yang di post pada media sosial Merek Dagang “WAKACAO” yang
dikelola oleh Pemilik Usaha;
b. Materi yang telah mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh Pemilik Usaha.

3. Mitra Usaha dengan ini setuju dan sepakat, menyatakan dan berjanji untuk tidak akan membuat
unggahan ataupun komentar dalam bentuk tulisan ataupun gambar yang tujuannya menghina,
melecehkan, atau merupakan suatu pelecehan, merendahkan nama baik pihak lain, ataupun hal
lainnya yang mana bertentangan dengan norma hukum dan kesusilaan sehingga menyebabkan
kerugian baik materiil maupun non materiil kepada Merek Dagang “WAKACAO” dan/atau
Pemilik Usaha baik secara langsung maupun tidak langsung;

4. Mitra Usaha setuju dan sepakat bahwa segala risiko dan/atau kerugian yang diakibatkan dari
kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3 di atas, termasuk namun tidak terbatas
pada biaya pengacara, biaya ganti rugi yang mungkin diminta oleh pihak lain akan ditanggung
oleh Mitra Usaha sepenuhnya dan Mitra Usaha dengan ini membebaskan Pemilik Usaha dari
segala risiko dan/atau kerugian, tuntutan, akibat, biaya ganti rugi yang mungkin timbul atas
kelalaiannya tersebut;

5. Kelalaian sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 3 Perjanjian ini akan mengakibatkan
pengakhiran secara sepihak sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Perjanjian ini dan atas kelalaian
tersebut Mitra Usaha setuju untuk mengganti kerugian yang di derita Pemilik Usaha tersebut
dengan penggantian uang sejumlah Rp. 250.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta Rupiah);

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 14


6. Apabila Mitra Usaha berkeinginan untuk membuat promosi dalam bentuk media cetak apapun,
maka desain yang akan digunakan untuk promosi tersebut wajib mendapat persetujuan dari
Pemilik Usaha terlebih dahulu;

7. Atas persetujuan Pemilik Usaha, Mitra Usaha dapat ikut serta dalam kegiatan bazaar dan
sejenisnya dengan menggunakan merek dagang “WAKACAO”, dan seluruh hasil pendapatan
dalam bazaar tersebut dimasukan sebagai omzet gerai “WAKACAO” yang dikelola Mitra Usaha
berdasarkan Perjanjian ini.

PASAL 14

PEMBERIAN KUASA

1. Mitra Usaha dengan ini memberikan kuasa kepada Pemilik Usaha untuk sewaktu-waktu sesuai
dengan keputusan sepihak Pemilik Usaha untuk memeriksa dan/atau mengaudit segala catatan
dan pembukuan Mitra Usaha tanpa pengecualian apapun juga.

2. Seluruh biaya audit dan biaya lain termasuk biaya pengacara, auditor, maupun konsultan pajak
(jika ada) akan ditanggung sepenuhnya oleh Mitra Usaha.

PASAL 15

KEWAJIBAN LAPORAN

Tanpa mengurangi hak Pemilik Usaha sebagaimana telah dikuasakan oleh Mitra Usaha dalam
Pasal 14 ayat 1 Perjanjian ini, Pemilik Usaha dapat meminta kepada Mitra Usaha untuk
melaporkan semua transaksi keuangan secara tertulis termasuk neraca dan daftar laba rugi selama
masa Perjanjian ini berlaku.

PASAL 16

PAJAK

1. Segala pajak yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian ini, akan ditanggung oleh masing- masing
Pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia;

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 15


2. Segala kelalaian Mitra Usaha yang berkaitan dengan pajak akan menjadi tanggung jawab Mitra
Usaha dan tidak akan dibebankan kepada Pemilik Usaha ataupun pihak manapun. Mitra Usaha
dengan ini menyatakan dan berjanji bahwa kelalaian tersebut tidak akan menganggu pelaksanaan
Perjanjian ini.

3. Para Pihak dengan ini saling membebaskan pihak lainnya dalam hal terdapat permasalahan
berkaitan dengan perpajakan. Untuk itu masing-masing pihak dengan ini setuju dan berjanji
bahwa masing-masing Pihak tidak akan mengaitkan, meminta pertanggungjawaban, memohon
klaim ataupun ganti rugi dalam bentuk apapun kepada Pihak lainnya berkaitan dengan
perpajakan.
PASAL 17

EKSKLUSIFITAS

1. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa seluruh kerjasama sebagaimana tertuang dalam Perjanjian
ini, termasuk namun tidak terbatas pada seluruh Informasi Rahasia yang lahir darinya bersifat
eksklusif, diberikan oleh Pemilik Usaha hanya kepada Mitra Usaha dan hanya untuk tujuan
pembukaan dan pengelolaan Gerai “WAKACAO”.

2. Mitra Usaha setuju dan sepakat bahwa selama Jangka Waktu Perjanjian ini dan 1 (satu) tahun
setelah Perjanjian ini diakhiri dengan alasan apapun, Mitra Usaha dan Afiliasinya tidak
diperkenankan untuk, dalam bentuk apapun, menjual dan/atau berusaha di bidang yang sama
dan/atau produk yang serupa dengan apa yang dijual di Gerai “WAKACAO”. Jika hal tersebut
dilanggar, Mitra Usaha berkewajiban untuk membayar denda kepada Pemilik Usaha sebesar 10
(sepuluh) kali lipat dari Biaya Modal Usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 4 Perjanjian
ini.

3. Mitra Usaha dengan ini setuju dan sepakat tidak akan menghasut, meminta, melakukan hal-hal
yang dianggap sebagai hi-jack pegawai(-pegawai) Pemilik Usaha maupun afiliasinya untuk
bekerja pada Mitra Usaha maupun afiliasinya.

4. Mitra Usaha setuju dan sepakat bahwa Mitra Usaha tidak akan menggunakan hak Mitra Usaha
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini untuk tujuan selain daripada pembukaan dan pengelolaan
Gerai “WAKACAO” termasuk namun tidak terbatas pada:

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 16


a. Publikasi pada pihak lain atau pada media masa selain untuk tujuan Promosi sebagaimana
diatur dalam Pasal 13 Perjanjian ini;
b. Mencari pinjaman dalam bentuk apapun;
c. Dalam bentuk apapun mengalihkan seluruh atau sebagian hak Mitra Usaha kepada
Afiliasinya ataupun kepada pihak lain.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 17


PASAL 18

INFORMASI RAHASIA

1. Mitra Usaha setuju bahwa ia berkewajiban, dan wajib memastikan bahwa dirinya dan para
pegawainya akan melakukan usaha-usaha yang layak untuk memastikan bahwa dirinya dan para
pegawainya akan, merahasiakan seluruh Informasi Rahasia, dan tidak akan mengungkapkan
kepada pihak ketiga atau menggunakan Informasi Rahasia atau bagiannya tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pemilik Usaha, dengan ketentuan bahwa Informasi Rahasia dapat
diungkapkan kepada:
a. Instansi pemerintahan apabila diharuskan oleh hukum yang berlaku; dan
b. Lembaga-lembaga keuangan, konsultan-konsultan dan kontraktor-kontraktor yang tugasnya
secara beralasan mensyaratkan keterbukaan tersebut, dengan ketentuan bahwa kecuali untuk
keterbukaan dengan itikad baik kepada konsultan-konsultan hukum, pihak lain tersebut harus
setuju untuk tidak membuka Informasi Rahasia yang bersangkutan kepada pihak lain untuk
tujuan apapun.

2. Pembatasan dalam Pasal 18 ayat 1 Perjanjian ini tidak berlaku, atau berhenti berlaku, untuk
bagian manapun dari Informasi Rahasia yang telah ada di publik kecuali dikarenakan oleh
pelanggaran Pasal 18 ayat 1 Perjanjian ini;

3. Pasal 18 ayat 1 Perjanjian ini akan tetap berlaku walaupun Perjanjian ini berakhir.

PASAL 19

WANPRESTASI

1. Apabila terdapat Pihak yang lalai dan/atau tidak melaksanakan kewajibannya dan/atau tidak
melaksanakan secara penuh kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini dan/atau
melakukan sesuatu yang mengakibatkan tidak dipenuhinya kewajiban salah satu Pihak dalam
Perjanjian ini (“Wanprestasi”), maka Pihak yang dirugikan atas perbuatan Wanprestasi (“Pihak
Yang Dirugikan”) tersebut dengan keputusannya dapat memberikan surat peringatan kepada
Pihak yang melakukan Wanprestasi (“Surat Peringatan”);

2. Apabila Pihak yang dirugikan telah mengirimkan Surat Peringatan kepada Pihak yang melakukan
Wanprestasi, namun Pihak yang melakukan Wanprestasi tidak mengindahkan Surat Peringatan
tersebut, maka dalam waktu 7 (tujuh) Hari setelah diterimanya Surat Peringatan, Pihak yang

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 18


dirugikan berhak mengirimkan surat peringatan kedua kepada Pihak yang melakukan
Wanprestasi (“Surat Peringatan Kedua”);

3. Apabila Pihak yang dirugikan telah mengirimkan Surat Peringatan Kedua kepada Pihak yang
melakukan Wanprestasi, namun Pihak yang melakukan Wanprestasi tidak mengindahkan Surat
Peringatan Kedua tersebut, maka dalam waktu 7 (tujuh) Hari setelah diterimanya Surat Peringatan
Kedua, maka Pihak yang dirugikan berhak mengirimkan surat peringatan ketiga kepada Pihak
yang melakukan Wanprestasi (“Surat Peringatan Ketiga”); dan

4. Apabila Surat Peringatan Ketiga telah diterima oleh Pihak yang melakukan Wanprestasi, dan
Pihak yang melakukan Wanprestasi tetap tidak mengindahkan Surat Peringatan Ketiga tersebut,
maka Pihak Yang Dirugikan dapat mengambil tindakan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

PASAL 20

PENGAKHIRAN HUBUNGAN KERJASAMA

1. Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum Jangka waktu Perjanjian ini
berakhir.
2. Jika salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini, maka pihak yang berencana
untuk mengakhiri Perjanjian ini wajib memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak
lainnya dalam jangka waktu minimal 60 (enam puluh) Hari sebelum Perjanjian ini berakhir
disertai dengan alasan pengakhiran Perjanjian dan tanpa adanya pengembalian uang (refund)
ataupun pengembalian dalam bentuk apapun kepada Mitra Usaha;

3. Pemilik Usaha dapat mengakhiri secara sepihak Perjanjian ini dan mengakibatkan hak
penggunaan Merek Dagang “WAKACAO” termasuk segala Informasi Rahasia yang diberikan
oleh Pemilik Usaha kepada Mitra Usaha secara otomatis diberhentikan, dikarenakan atas hal-
hal berikut:
a. Apabila Mitra Usaha lalai dan/atau tidak melakukan kewajibannya yang diatur dalam
Perjanjian ini setelah menerima Surat Peringatan Ketiga oleh Pemilik Usaha. Tanpa
memperhatikan jenis pelanggaran yang dilakukan, baik berbeda maupun yang sama dengan
pelanggaran yang diberikan peringatan;
b. Memindahkan lokasi Gerai “WAKACAO” tanpa persetujuan tertulis dari Pemilik Usaha
sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat 2 (b) Perjanjian ini;

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 19


c. Apabila Mitra Usaha bangkrut atau dinyatakan pailit kecuali jika Mitra Usaha tetap
memenuhi kembali semua kewajiban-kewajiban yang ditetapkan dalam Perjanjian ini;
d. Apabila Mitra Usaha melakukan tindakan kriminal/kejahatan yang merugikan pelanggan
(customer) “WAKACAO” pada Gerai yang dioperasikan oleh Mitra Usaha maka tindakan
tersebut adalah diluar tanggung jawab dari Pemilik Usaha;
e. Apabila Mitra Usaha menggunakan Bahan Baku dengan merk selain yang ditentukan oleh
Pemilik Usaha;
f. Apabila Mitra Usaha melakukan pelanggaran dalam tata cara penggunaan prosedur operasi
standar sehingga, menurut pertimbangan sepihak yang wajar dari Pemilik Usaha, Mitra
Usaha telah merusak nama baik dan reputasi Merek Dagang “WAKACAO”, maka Pemlik
Usaha dapat mengakhiri Perjanjian secara sepihak disertai dengan pengenaan sejumlah
denda yaitu sebesar 10 (sepuluh) kali lipat dari Biaya Modal Usaha dan harus dibayarkan
dalam waktu 3 (tiga) Hari setelah Pemilik Usaha menyatakan pelanggaran Mitra Usaha
tersebut;
g. Jika Mitra Usaha dengan sengaja/lalai membocorkan seluruh/sebagian Informasi Rahasia
yang diberikan oleh Pemilik Usaha kepada siapapun tanpa sepengetahuan dan persetujuan
tertulis dari Pemilik Usaha, maka Mitra Usaha akan dikenakan sejumlah denda yaitu
sebesar 20 (dua puluh) kali lipat dari Biaya Modal Usaha dan harus dibayarkan dalam waktu
3 (tiga) Hari setelah Pemilik Usaha menyatakan pelanggaran Mitra Usaha tersebut;
h. Jika Mitra Usaha melanggar pernyataan dan jaminannya sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 22 ayat 2 Perjanjian ini;

4. Dalam hal Perjanjian ini diakhiri, Mitra Usaha berkewajiban untuk:

a. Memberikan Gerai “WAKACAO” milik Mitra Usaha sepenuhnya kepada Pemilik Usaha;
b. Membayar kepada Pemilik Usaha dengan segera seluruh jumlah hutang- hutangnya jika ada
sekaligus dan lunas dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari setelah surat pemutusan
Perjanjian dikirim oleh Pemilik Usaha;
c. Tidak menuntut dan meminta kembali biaya yang telah dibayarkan dari Mitra Usaha kepada
Pemilik Usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Perjanjian ini beserta bunganya;
d. Dengan segera dan secara tetap menghentikan penggunaan semua tanda milik/label Pemilik
Usaha dan/atau Merek Dagang “WAKACAO” termasuk namun tidak terbatas pada
penggunaan Merek Dagang “WAKACAO”, atau tanda/sign apapun yang menurut Pemilik
Usaha merupakan ciri khas dari Merek Dagang “WAKACAO”;

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 20


e. Mitra Usaha tidak diperkenankan mempromosikan atau mengiklankan usahanya dengan
menggunakan nama dan Merek Dagang “WAKACAO”, dan Mitra Usaha wajib untuk
menutup seluruh media sosial yang digunakan untuk mempromosikan Merk Dagang
“WAKACAO”;
f. Mitra Usaha dengan segera mengembalikan kepada Pemilik Usaha semua buku manual
penuntun, video, kaset, formulir atau peralatan dan barang- barang cetakan yang berisi tanda-
tanda produk Menu ataupun barang lainnya yang dinilai perlu oleh Pemilik Usaha (jika ada)
paling lambat 14 (empat belas) Hari setelah Perjanjian ini diakhiri;
g. Mitra Usaha memberikan kuasa penuh kepada Pemilik Usaha melakukan
pemeriksaan/inspeksi dan memasuki tempat Usaha Mitra Usaha serta mengambil tanda-
tanda yang bercirikan merek yang dimilik oleh Pemilik Usaha termasuk namun tidak
terbatas pada Merek Dagang “WAKACAO”;

5. Pengakhiran yang disebabkan Pasal 20 ayat 3 memberikan opsi bagi Pemilik Usaha untuk
mengakuisisi Gerai “WAKACAO” yang dimiliki oleh Mitra Usaha. Adapun opsi tersebut
hanya berlaku apabila lokasi Gerai “WAKACAO” merupakan tempat yang disewa oleh Mitra
Usaha. Dalam hal tersebut, Mitra Usaha berkewajiban untuk mengalihkan tempat yang disewa
tersebut kepada Pemilik Usaha, kemudian Pemilik Usaha berhak untuk menikmati penyewaan
tempat yang telah dibayarkan oleh Mitra Usaha. Mitra Usaha berkewajiban untuk
memperkenalkan Pemilik Usaha dengan pemilik lokasi Gerai “WAKACAO” tersebut dan
mengusahakan agar Pemilik Usaha dapat melanjutkan sewa dengan syarat ketentuan yang sama
dengan yang diperoleh oleh Mitra Usaha.

6. Para Pihak dengan ini sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang- Undang
Hukum Perdata.

7. Sesuai dengan Pasal 20 ayat 4 Perjanjian ini, pengakhiran Perjanjian ini tidak menyebabkan
seluruh kewajiban Mitra Usaha kepada Pemilik Usaha yang masih terutang menjadi
dihapuskan. Mitra Usaha berkewajiban untuk melunasi seluruh kewajiban- kewajibannya yang
masih terutang kepada Pemilik Usaha sesegera mungkin.

PASAL 21

KEWENANGAN SEPIHAK Pemilik Usaha

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 21


1. Mitra Usaha setuju dan sepakat bahwa Pemilik Usaha, dengan pertimbangan sepihak memiliki
kewenangan penuh untuk mengganti sebagian ataupun seluruhnya dan/atau menambahkan baik
sebagian maupun seluruhnya Merek Dagang “WAKACAO” dengan alasan apapun.
2. Dalam hal sebagaimana disebutkan dalam Pasal 21 ayat 1 di atas, Mitra Usaha dengan ini
menyatakan dan berjanji tidak akan melakukan tuntutan dan/atau gugatan, klaim, biaya ganti rugi
berupa apapun kepada Pemilik Usaha.

PASAL 22

PERNYATAAN DAN JAMINAN

1. Pernyataan dan Jaminan Pemilik Usaha :

a. Pemilik Usaha memiliki kewenangan penuh untuk membuat dan menandatangani Perjanjian
ini;
b. Pada saat penandatanganan Perjanjian ini tidak ada tuntutan hukum, gugatan, perkara, klaim,
pemberitahuan adanya pelanggaran, penyelidikan, baik perdata, pidana atau administrasi lain
terhadap Pemilik Usaha atau yang diancamkan terhadap Pemilik Usaha yang akan
mengakibatkan atau diduga akan mengakibatkan keterlambatan, mengganggu atau
menghalangi Pemilik Usaha melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau
mengakibatkan adanya kerugian bagi Mitra Usaha; dan
c. Penandatanganan Perjanjian ini oleh Pemilik Usaha tidak merupakan pelanggaran terhadap
undang-undang, hukum, peraturan-peraturan, keputusan instansi pemerintah, keputusan
pengadilan, atau suatu perjanjian atau kesanggupan lainnya dimana Pemilik Usaha
merupakan suatu pihak, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan Perjanjian
ini atau dapat menyebabkan batal dan tidak berlakunya Perjanjian ini.

2. Pernyataan dan Jaminan Mitra Usaha:

a. Mitra Usaha memiliki kewenangan penuh untuk membuat dan menandatangani Perjanjian
ini;
b. Pada saat penandatanganan Perjanjian ini tidak ada tuntutan hukum, gugatan, perkara, klaim,
pemberitahuan adanya pelanggaran, penyelidikan, baik perdata, pidana atau administrasi lain
terhadap Mitra Usaha atau yang diancamkan terhadap Mitra Usaha yang akan
mengakibatkan atau diduga akan mengakibatkan keterlambatan, mengganggu atau

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 22


menghalangi Mitra Usaha melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau
mengakibatkan adanya kerugian bagi Pemilik Usaha;

c. Penandatanganan Perjanjian ini oleh Mitra Usaha tidak merupakan pelanggaran terhadap
undang-undang, hukum, peraturan-peraturan, keputusan instansi pemerintah, keputusan
pengadilan, atau suatu perjanjian atau kesanggupan lainnya dimana Mitra Usaha merupakan
suatu pihak, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan Perjanjian ini atau
dapat menyebabkan batal dan tidak berlakunya Perjanjian ini;
d. Mitra Usaha memiliki kewenangan untuk membuka Gerai “WAKACAO” dengan syarat
dan ketentuan yang ditentukan dalam Perjanjian ini;
e. Mitra Usaha menjamin bahwa pada saat Gerai “WAKACAO” dibuka, Mitra Usaha telah
memiliki seluruh perijinan yang disyaratkan oleh peraturan perundang- undangan dan
Hukum yang berlaku di Republik Indonesia;
f. Mitra Usaha dengan ini menyadari dan mengetahui bahwa Merek Dagang “WAKACAO”
telah diregistrasi pada Dirjen Haki akan tetapi belum memperoleh sertifikat atas registrasi
Merek Dagang “WAKACAO” dari Dirjen Haki. Oleh karena itu, Mitra Usaha akan
memastikan bahwa Mitra Usaha dan/atau afiliasinya setuju untuk tidak akan mengganggu
dan/atau mencoba untuk mengganggu proses pendaftaran Merek Dagang “WAKACAO”
tersebut;

g. Mitra Usaha dengan ini menjamin bahwa dirinya akan membela, menyelamatkan,
melepaskan dan menjamin Pemilik Usaha dan setiap pemegang sahamnya, karyawannya,
perwakilan, dan koresponden yang ditunjuk oleh Pemilik Usaha atas segala kerugian,
kewajiban, kerusakan, biaya-biaya, tunggakan, pengeluaran, permintaan ganti rugi, klaim
dan/atau segala tuntutan hukum yang wajib dan/atau memiliki risiko untuk ditanggung yang
muncul, maupun telah ada dan sebagai kelanjutan mengenai dan/atau sehubungan dengan
kelalaian, wanprestasi, ataupun segala tindakan yang dilakukan oleh Mitra Usaha baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap dan/atau dengan pihak ketiga termasuk
namun tidak terbatas pada segala jenis denda dan/atau pengeluaran dalam bentuk apapun
sehubungan dengan tidak dimilikinya seluruh perijinan yang dipersyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan dan Hukum di Republik Indonesia;

h. Mitra Usaha dengan ini menyatakan dan menjamin untuk melepaskan Pemilik Usaha dari
segala gugatan, tuntutan, permintaan ganti rugi, klaim, dalam bentuk apapun berkaitan
dengan kualitas serta keterlambatan distribusi Bahan Baku Khusus untuk kepentingan Gerai

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 23


“WAKACAO” dengan syarat, menurut penilaian yang wajar, Pemilik Usaha dapat
membuktikan bahwa kualitas serta keterlambatan distribusi tersebut bukanlah disebabkan
oleh Pemilik Usaha;
i. Mitra Usaha menyetujui untuk berkomitmen dalam menjalankan dan mengoperasikan
Merek Dagang “WAKACAO” dengan patuh, jujur, sebaik- baiknya dan menjalankan sesuai
dengan prosedur operasi standar Merek Dagang “WAKACAO” yang KCI telah dibuat oleh
Pemilik Usaha dan tidak akan melakukan hal-hal yang kiranya akan merugikan hak Merek
Dagang “WAKACAO”; dan
j. Mitra Usaha berjanji bahwa selama jangka waktu Perjanjian ini dan 1 (satu) tahun setelah
berakhirnya Perjanjian ini, baik Mitra Usaha maupun Afiliasinya tidak akan berusaha di
bidang food & beverages di bidang hot plate pepper rice dan/atau sejenisnya.

PASAL 23

PILIHAN HUKUM DAN PENYELESAIAN SENGKETA

1. Perjanjian ini, keabsahannya, pelaksanaannya dan penafsirannya, harus tunduk dan diatur sesuai
dengan Hukum Negara Republik Indonesia.

2. Apabila terjadi sengketa diantara Para Pihak berdasarkan atau sehubungan dengan Perjanjian ini
dan Para Pihak tidak dapat menyelesaikannya secara damai, maka Para Pihak setuju untuk
mengajukan sengketa tersebut untuk diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

PASAL 24

AMANDEMEN / ADDENDUM

Para Pihak menyadari bahwa tidak menutup kemungkinan akan adanya perubahan
(amandemen)/addendum atas ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian ini dalam upaya
untuk mengembangkan usaha/bisnis ini menjadi lebih baik. Namun berlakunya setiap perubahan
(amandemen)/addendum atas ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini wajib untuk dibuat secara
tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak.

PASAL 25

PENGALIHAN

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 24


1. Mitra Usaha tidak dapat mengalihkan atau memindahtangankan hak-hak atau kepentingan-
kepentingannya berdasarkan Perjanjian dengan cara apapun termasuk namun tidak terbatas pada
menjual, menyewakan dan/atau menghibahkan Gerai “WAKACAO”.

2. Apabila Mitra Usaha meninggal dunia, maka hak dan kewajiban sebagaimana tenyata dalam
Perjanjian ini akan menjadi hak dan kewajiban ahli waris Mitra Usaha yang sah. Untuk
kepentingan kemudahan berkomunikasi, ahli waris yang sah dari Mitra Usaha wajib
menginformasikan hal ini kepada Pemilik Usaha dengan memberikan dokumen yang
menerangkan bahwa pihak yang mengaku ahli waris Mitra Usaha tersebut adalah ahli waris yang
sah.

PASAL 26

FORCE MAJEURE

1. Peristiwa Force Majeure adalah setiap kejadian yang berupa kejadian bencana alam, banjir
bandang, tsunami, gempa bumi yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada 50% fasilitas
umum pemerintahan setempat, topan, badai sehingga menunda atau mencegah salah satu pihak
melaksanakan kewajibannya.

2. Pihak yang terkena kejadian Force Majeure dalam melakukan penundaan kewajibannya dalam
Perjanjian ini wajib meminta persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak lainnya dalam waktu
maksimal 7 (tujuh) Hari setelah kejadian force majeure.

3. Dalam waktu 14 (empat belas) Hari sejak kejadian Force Majeure, maka pihak yang terkena
kejadian Force Majeure wajib menyelesaikan kewajibannya atau mendapat persetujuan dari pihak
lainnya perihal jangka waktu penundaan kewajiban tersebut.

4. Apabila setelah jangka waktu tersebut di atas pihak yang terkena kejadian Force Majeure tersebut
tidak melakukan pemberitahuan dan/atau melaksanakan kewajibannya sesuai pada ketentuan di
atas, maka pihak yang terkena kejadian Force Majeure tersebut dianggap telah lalai dan
pengenaan denda keterlambatan serta sanksi pada Perjanjian ini berlaku terhadapnya.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 25


PASAL 27

LAIN-LAIN

1. Tidak ada satupun dari Pasal-Pasal Perjanjian ini yang dapat diartikan sebagai bentuk pengalihan
suatu hak kebendaan maupun hak non-kebendaan sehingga menyebabkan beralihnya status hak
milik, hak cipta, informasi, dokumentasi, data, atau keahlian, rahasia dagang, sistem managemen
dari Pemilik Usaha kepada Mitra Usaha.

2. Dimanapun jika memungkinkan, setiap ketentuan di dalam Perjanjian ini akan ditafsirkan dan
diberlakukan dalam bentuk yang berlaku berdasarkan hukum. Akan tetapi, dalam hal satu atau
lebih dari ketentuan di dalam Perjanjian ini atau pelaksanaan daripadanya terhadap setiap pihak
atau keadaan dalam yuridiksi manapun, dengan alasan apapun, dianggap tidak berlaku, melawan
hukum dan tidak dapat dilaksanakan dalam bentuk apapun, ketidakberlakuan, melawan hukum
dan tidak dapat dilaksanakannya tersebut tidak akan mempengaruhi setiap ketentuan lain di dalam
Perjanjian ini atau pelaksanaan dari ketentuan tersebut atau ketentuan terhadap setiap pihak atau
keadaan lain atau dalam setiap yuridiksi lain, dan pada akhirnya ketentuan didalam Perjanjian ini
haruslah terpisah; dalam hal demikian, ditentukan bahwa Para Pihak harus menyetujui dan
berupaya dengan itikad baik untuk mencapai kesepakatan atas ketentuan pengganti yang memiliki
dampak ekonomi yang sama.

3. Para Pihak di dalam Perjanjian ini akan melakukan tindakan tambahan sebagaimana diperlukan
dan secara wajar untuk melaksanakan dan memberlakukan tujuan Perjanjian ini atau setiap bagian
dari Perjanjian ini termasuk transaksi yang ditetapkan di dalam Perjanjian ini.

4. Hak, kuasa dan upaya hukum yang diberikan kepada masing-masing Pihak dalam Perjanjian ini
berdasarkan Perjanjian ini adalah kumulatif dan tidak eksklusif dari setiap hak, kuasa dan upaya
hukum yang ditentukan oleh hukum. Tidak ada tindakan atau kegagalan untuk bertindak dari
Pihak manapun dalam Perjanjian ini yang dianggap pengesampingan hak, kuasa dan upaya
hukum manapun di dalam Perjanjian ini; dan tidak satupun atau sebagian dari kegagalan untuk
melaksanakan hal tersebut akan menghalangi pelaksanaan selanjutnya atas hak, kuasa dan upaya
hukum tersebut atau pelaksanaan hak, kuasa dan upaya hukum apapun lainnya. Demikian pula,
apabila salah satu pihak mengesampingkan kegagalan atas pemenuhan kewajiban pihak lainnya,
maka kegagalan tersebut tidaklah dianggap sebagai kegagalan yang bersifat kumulatif. Sehingga
pengabaian atas kegagalan pemenuhan kewajiban tersebut, tidak akan mempengaruhi
keberlakuan dan kewajiban atas pemenuhan setiap pasal dalam Perjanjian ini.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 26


5. Perjanjian ini merupakan seluruh kesepakatan Para Pihak dan membatalkan, mengakhiri dan
menggantikan seluruh negosiasi-negosiasi, perjanjian-perjanjian dan komitmen- komitmen
sebelumnya, baik formal maupun informal, lisan atau tertulis, sehubungan dengan hal-hal yang
diatur disini.

PASAL 13

Profit Sharing / Bagi Hasil

7.1. Sistem pembagian keuntungan didasarkan pada persentase dari keuntungan bersih setelah
dipotong semua beban operasional dan pengembangan, dimana keuntungan bersih dari hasil
usaha outlet akan dibagi antara Pemilik Usaha dan Mitra Usaha sesuai kesepakatan. Pembagian
keuntungan dilakukan setiap bulan. Penghitungan pembagian hasil sesuai dengan pasal 5.
7.2. Untuk keperluan promosi secara Nasional produk RM. WAKACAO, Mitra Usaha bersedia
membayar marketing fee sebesar 1% (satu persen) dari omzet penjualan kepada Pemilik Usaha.
7.3. Marketing fee sebagaimana diatur dalam ayat 2 pasal ini semata-mata hanya dipergunakan oleh
Pemilik Usaha untuk mempromosikan produk RM. WAKACAO secara Nasional yang
dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pembagian keuntungan.

Pasal 10

Perpanjangan dan Berakhirnya Perjanjian

10.1. Selama masa perjanjian ini berlangsung sesuai dengan Pasal 2 di atas, jika salah satu pihak dan
atau keduanya berhalangan atau meninggal dunia, maka perjanjian ini tidak akan berakhir.
Perjanjian ini akan mengikat kepada para ahli waris atau pengganti yang ditunjuk untuk
meneruskan sampai dengan jangka waktu perjanjian berakhir.
10.2. Mitra Usaha paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya perjanjian kerja sama ini harus
memberikan kepastian untuk kelanjutan perjanjian ini.
10.3. Pemilik Usaha berhak mengakhiri perjanjian kerja sama ini bilamana diketahui bahwa Mitra
Usaha telah melanggar atau tidak mentaati salah satu atau semua kewajiban atau ketentuan
perjanjian.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 27


Pasal 11

Perselisihan

11.1. Semua Perselisihan antara para pihak mengenai perjanjian atau bagian daripadanya, pada
dasarnya harus diusahakan untuk dapat diselesaikan secara musyawarah.
11.2. Apabila penyelesaian perselisihan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini
tidak tercapai, maka semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini, akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri.
11.3. Mitra Usaha tidak akan melibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
Pemilik Usaha apabila Mitra Usaha terlibat tuntutan hukum baik secara pidana maupun perdata
yang dilakukan oleh Pihak Ketiga / Pihak Lain berkaitan dengan usaha restoran yang dikelolanya.

Pasal 12

Perubahan Sistem

Pemilik Usaha berhak untuk mengubah dan menyesuaikan system marketing, termasuk penentuan
adanya pemakaian nama dagang, tanda dagang, tanda pelayanan baru, identifikasi baru, produk dan
menu-menu baru yang dilakukan dengan itikad baik demi usaha Mitra Usaha.

Pasal 13

Laporan

13.1. Mitra Usaha setuju memberikan laporan penjualan secara periodik setiap bulan yang diserahkan
paling lambat tanggal 10 setiap bulannya untuk laporan penjualan bulan sebelumnya.
13.2. Dalam sekali setahun Mitra Usaha wajib melaporkan semua transaksi keuangan secara tertulis
termasuk neraca dan daftar laba rugi secara terus-menerus selama masa perjanjian ini.
13.3. Laporan tahunan sebagaimana tersebut diatas disiapkan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
paling lambat 30 hari setelah berakhirnya tahun yang bersangkutan.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 28


Pasal 14

Rahasia Dagang

1. Mitra Usaha diwajibkan untuk merahasiakan system, manajemen dan cara-cara pengelolaan
restoran yang didapat dari Pemilik Usaha.
2. Mitra Usaha diwajibkan mengembalikan kepada Pemilik Usaha semua bahan-bahan dokumen
yang diberikan kepada Mitra Usaha, dan tidak diperkenankan memanfaatkan data informasi dan
rahasia dagang sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini pada saat berakhirnya perjanjian
atau putusnya perjanjian dengan pihak Pemilik Usaha.

Pasal 15

Lain-lain

Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja sama ini akan ditentukan antara kedua
belah pihak dalam bentuk perjanjian tertulis dan dituangkan dalam “addendum” sebagai ketentuan
tambahan.

Pasal 16

Penutup

Surat Perjanjian kerja sama ini mulai berlaku dan mengikat kedua belah pihak setelah ditandatangani oleh
kedua belah pihak.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 29


Demikian surat ini di buat dalam rangkap 2 dengan di bubuhi materai secukupnya berdasarkan ketentuan
yang berlaku, yang masing - masing memiliki kekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak di
tanda tangani oleh para pihak.

Pemilik Usaha Mitra Usaha

X X
Andika Adidharma Lionny Graciela
Owner WAKACAO Mitra Usaha

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha “WAKACAO” Page 30

Anda mungkin juga menyukai