Anda di halaman 1dari 26

Diklat Teknis Pelayanan Penanaman Modal Tingkat Lanjutan Tahun 2018

Pusat Pendidikan dan Pelatihan BKPM

KEBIJAKAN BIDANG USAHA


PENGERTIAN BIDANG USAHA

Segala bentuk kegiatan usaha


yang dilakukan untuk
memproduksi barang atau jasa
pada sektor-sektor ekonomi
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA
INDONESIA (KBLI)

KBLI adalah pengelompokan setiap kegiatan


ekonomi kedalam klasifikasi lapangan usaha

KBLI/
ISIC
KBLI yang saat ini berlaku adalah KBLI yang sesuai dengan Peraturan
Kepala BPS No. 95 Tahun 2015 jo. No. 19 tahun 2017
2017

4
MAKSUD DAN TUJUAN KBLI

1 2
Menjamin Menjamin
kepastian transparansi
hukum

3 4
Memberi pedoman: Mendekatkan dan
 dalam menyusun daftar memberikan
bidang usaha dalam pelayanan yang
melakukan pengkajian lebih luas ke
ulang bila terjadi masyarakat.
perbedaan penafsiran
STRUKTUR DAN PEMBERIAN KODE KBLI
Struktur Jumlah KBLI Jumlah KBLI
Definisi Kode
KBLI 2009 Cet III 2017
garis pokok A,B,C,D,E,F,
Kategori penggolongan aktivitas G,H,I,J,K,L, 21 21
ekonomi M,N,O,P,Q,R,S,T,U
Golongan uraian lebih lanjut dari
2 digit 88 88
Pokok kategori
uraian lebih lanjut dari
Golongan 3 digit 241 240
golongan pokok
uraian lebih lanjut dari
Subgolongan 4 digit 514 520
golongan
memilah lebih lanjut 5 digit
Kelompok 1.457 1.573
sub golongan (bidang usaha)
KATEGORI DALAM KBLI 2017
Kategori Judul kategori (sektor) Kategori Judul kategori (sektor)

A Pertanian, kehutanan dan perikanan L Real estat


B Pertambangan & penggalian M Aktivitas profesional, ilmiah & teknis
Aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi,
C Industri pengolahan N ketenagakerjaan, agen perjalanan & penunjang usaha lainnya
Administrasi pemerintahan, pertahanan & jaminan sosial
D Pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin O wajib
Pengadaan air, pengelolaan air limbah, pengelolaan
E & daur ulang sampah, dan aktivitas remediasi P Pendidikan

F Konstruksi Q Aktivitas kesehatan manusia & kegiatan sosial


Perdagangan besar & eceran; reparasi & perawatan
G mobil & sepeda motor R Kesenian, hiburan & rekreasi

H Pengangkutan dan pergudangan S Aktivitas jasa lainnya


Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan
I minum T Aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja

J Informasi & komunikasi U Aktivitas badan internasional & ekstra internasional Lainnya
K Aktivitas keuangan dan asuransi
CONTOH KBLI
Minat usaha: Mendirikan Rumah Sakit

KATEGORI …. …..

GOLONGAN
POKOK 86 ……

GOLONGAN 861 …

SUB …..
8610
GOLONGAN

KELOMPOK 86103 …..

Sesuai Perpres No. 44 Tahun 2016 tentang DNI , bidang usaha rumah sakit masuk dalam lampiran III dengan persyaratan :
a. PMA maksimal 67%
b. Maksimal 70% bagi penanam modal dari negara-negara ASEAN
c. Dapat dilakukan di seluruh ibukota provinsi Indonesia kecuali Makasar dan Manado
LATIHAN KODE KBLI DAN NOMENKLATUR
Kegiatan Usaha
No Kategori Kode Nomenklatur
(diajukan investor)
1.

2.
3.
4.

5.

6.
7.

8.
KEBIJAKAN BIDANG USAHA
“Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman
modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan
terbuka dengan persyaratan”
Pasal 12 Ayat (1) Undang Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007

BIDANG USAHA YANG BIDANG USAHA YANG BIDANG USAHA YANG


TERTUTUP TERBUKA BERSYARAT TERBUKA
bidang usaha tertentu yang bidang usaha tertentu yang bidang usaha yang dilakukan
dilarang diusahakan sebagai dapat diusahakan untuk tanpa persyaratan dalam
kegiatan penanaman modal kegiatan penanaman rangka penanaman modal
modal dengan persyaratan
10
DASAR HUKUM DNI

UU No. 25/2007 Pasal 12 Ayat (4):


Kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan
persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan
persyaratan masing-masing akan diatur dengan Peraturan Presiden.

Perpres No. 76/2007 Perpres No. 44/2016


tentang Kriteria Dan Persyaratan tentang Daftar Bidang Usaha Yang
Penyusunan Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang
Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di
Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Bidang Penanaman Modal
Penanaman Modal
(DNI yang ke-5 Pasca UU No. 25/2007)

11
PRINSIP PENENTUAN BIDANG USAHA

Penyeder
hanaan

Prinsip Kepatuhan
NKRI
PRINSIP
PENENTUAN
BIDANG
USAHA

Kepastian Transpa
hukum ransi

12
KRITERIA BIDANG USAHA TERTUTUP

Kesehatan

Kepenting Kesela
an Nasional
lainnya matan

KRITERIA
BIDANG
USAHA
TERTUTUP
Moral Pertahanan
budaya keamanan

Lingkungan
hidup
KRITERIA BIDANG USAHA TERBUKA BERSYARAT

Perlindung
an SDA

Kerjasama Pengemba
dengan ngan
badan
usaha UMKMK
KRITERIA
BIDANG
USAHA
TERBUKA
PERSYARAT
AN Pengawas
Partisipasi an produksi
modal DN dan
distribusi
Peningkat
an kapasitas
teknologi
BIDANG USAHA TERBUKA BERSYARAT

Batasan Dicadang
Lokasi Perizinan
kepemilikan kan untuk
tertentu khusus
modal asing UKMK

Batasan kepemilikan
Modal DN modal dalam
Kemitraan
100% kerangka kerjasama
ASEAN
MEKANISME FORMULASI DNI
Input dari berbagai Stakeholders:
 Kedutaan Implementasi
 Foreign Chambers Perpres 39/2014
 Pemerintah Daerah Bisnis Internasional/
 Asosiasi Usaha/Bisnis, dll. Perkembangan Ekonomi
Input dari
Kementerian/Lembaga

Pleno Kemenko
BKPM dan Kementerian/
Perekonomian/Maritim,
Lembaga (K/L)
BKPM dan K/L
Presiden
Pengundangan
Peraturan Presiden

Pending Issue

16
BKPM
INTISARI PERUBAHAN DALAM DNI 2016

1. Lebih terbuka untuk penanaman modal (Asing)


2. Kemudahan dalam proses investasi (menghapus sejumlah
rekomendasi teknis K/L)
3. Perlindungan terhadap investor (Timnas PEPI)
4. Lebih mudah dipahami (Batasan modal Asing 49%, 67%, 95%)
5. Pengurangan biaya logistik (jasa terkait logistik)
6. Pengurangan biaya produksi (ind. bahan baku obat)
7. Dukungan atas perkembangan bisnis retail (e-commerce)
8. Dukungan atas perkembangan industri kreatif (film)
9. Peningkatan kualitas tenaga kerja (pelatihan kerja)
10. Peningkatan sektor Pariwisata (Asing lebih dibuka)
11. Pengembangan energi terbarukan (PLT Panas Bumi)
KETERBUKAAN BIDANG USAHA DNI 2016
BKPM
Lebih terbuka terhadap
investasi asing
Revisi dalam DNI 2016 mencakup
141 lini bisnis dari 16 sektor.
No. Sektor Rev.
1 Pertanian 8
2 Kehutanan 5
3 Kelautan Perikanan 6
4 Energi 6
5 Industri 4
6 Pertahanan 3
7 Pekerjaan Umum 5
8 Perdagangan 9
9 Pariwisata dan Ekonomi 37
kreatif
10 Perhubungan 14
11 Telekomunikasi, Informasi 7
dan Komunikasi
12 Keuangan 6
13 Perbankan 3
14 Tenaga Kerja 2
15 Pendidikan 1
16 Kesehatan 25
Total 141
18
BIDANG USAHA DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL
ASING
(Perpres Nomor 44 TAHUN 2016)
1. TERTUTUP PMA

a. Lampiran 1 . Bidang Usaha yang Tertutup Dalam Rangka Penanaman Modal


b. Lampiran 2 . Bidang Usaha yang Terbuka untuk Usaha Mikro Kecil Menengah
dan Koperasi
c. Lampiran 3 . Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Tertentu, untuk
modal dalam negeri 100%
2. TERBUKA PMA

a. Lampiran 3. Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Tertentu, Bidang-


Bidang Usaha dengan ketentuan Persyaratan Saham Asing

b. Bidang-Bidang Usaha yang Tidak Tercantum Dalam Perpres 44 Tahun 2016

19
Ketentuan Nilai Investasi dan Permodalan: Penanaman Modal Asing

1. PMA harus dengan kualifikasi usaha besar


• Nilai investasi lebih besar dari Rp. 10 M diluar tanah dan bangunan
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 50 M
2. Modal disetor dan ditempatkan paling sedikit Rp 2,5 M
3. Masing–masing pemegang saham memiliki paling sedikit nilai saham Rp 10 Juta
4. Sektor properti (bangunan gedung utuh atau komplek perumahan terpadu)  nilai investasi
lebih besar dari Rp 10 M termasuk tanah dan bangunan
5. Sektor Properti dalam bentuk unit  nilai investasi lebih besar dari Rp 10 M diluar tanah dan
bangunan, Debt to Equity Ratio (DER) 4 : 1
6. Ketentuan Nilai Investasi harus dipenuhi paling lama 1 tahun setelah memperoleh Izin Usaha
7. Dilarang Nominee  Penanam Modal dilarang membuat perjanjian dan/atau pernyataan yang
menegaskan bahwa kepemilikan saham dalam perseroan terbatas untuk dan atas nama orang
lain

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia


20
Membaca dan Memahami DNI: Lampiran I
CONTOH BIDANG USAHA TERTUTUP
No Bidang Usaha KBLI Sektor
1. Budidaya Ganja 01289 Pertanian
2. Penangkapan Species Ikan yang tercantum dalam Appendix I CITES 10719 Kehutanan
3. Pengangkatan benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam 52229 Kelautan dan Perikanan
4. Industri pembuat Chlor Alkali dengan proses merkuri 20111 Perindustrian
5. Industri Bahan Aktif Pestisida: Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT), 20211 Perindustrian
Aldrin, Endrin, Dieldrin, Chlordane, Heptachlor Mirex, dan Toxaphene
6. Industri Bahan Kirnia Daftar-1 Konvensi Senjata Kimia (lampiran I UU No. 9 20119 Perindustrian
Tahun 2008 tentang Penggunaan Bahan Kimia sebagai Senjata Kimia
7. Industri Minuman Keras mengandung alkohol 11010 Perindustrian
8. Penyelenggaraan dan pengoperasian terminal penumpang angkutan darat 52211 Perhubungan
9. Telekomunikasi/Sarana Bantu Navigasi Pelayaran dan Vessel Traffic 52221 Perhubungan
Information System (VTIS)
10. Penyelenggaraan pelayanan Navigasi Penerbangan 52230 Perhubungan
10. Manajemen dan Penyelenggaraan Stasiun Monitoring Spektrum Frekuensi 61300 Komunikasi dan Informatika
Radio dan Orbit Satelit
11. Museum Pemerintah 91021 Pendidikan dan Kebudayaan
12. Peninggalan sejarah dan purbakala (candi, keraton, prasati, petilasan, 91023 Pendidikan dan Kebudayaan
bangunan kuno, dsb)
13. Perjudian/Kasino 92000 Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Membaca dan Memahami DNI: Lampiran II
CONTOH BIDANG USAHA TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
Persyaratan
No Bidang Usaha KBLI Dicadangkan Sektor
Kemitraan
untuk UMKMK
Usaha budidaya tanaman pangan pokok dengan luas kurang dari 25 ha
1. Padi 01121  Pertanian
Usaha perbenihan perkebunan dengan luas kurang dari 25 ha
2. Tanaman minyak atsiri 01284  Pertanian
Usaha perkebunan dengan luas kurang dari 25 ha
3. Perkebunan tembakau 01150  Pertanian
4. Industri primer pengolahan rotan 16104  Kehutanan
5. Pengusahaan hutan bambu 02134  Kehutanan
6. Pembenihan ikan laut 03212  Kelautan dan Perikanan
7. Pembesaran ikan air tawar 03221  Kelautan dan Perikanan
8. Industri tempe kedelai 10391  Perindustrian
9. Industri batik tulis 13134  Perindustrian
10. Industri pompa dan kompresor 28130  Perindustrian
11. Pondok wisata (homestay) 55130  Pariwisata
12. Agen perjalanan wisata 79111  Pariwisata
13. Perdagangan eceran melalui pemesanan 47911-14  Perdagangan
pos dan internet
14. Warung internet 61994  Komunikasi dan Informatika
Membaca dan Memahami DNI: Lampiran III
CONTOH BIDANG USAHA TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
No Sektor Bidang Usaha KBLI Persyaratan
Usaha budidaya tanaman pangan pokok dengan luas lebih dari 25 ha
1. Pertanian Jagung 01122 PMA maksimal 49%
Usaha perkebunan dengan luas 25 ha atau lebih yang terintegrasi dengan unit pengolahan
2. Pertanian Perkebunan kelapa sawit dan 01262 PMA maksimal 95%
industri CPO 10432 Kewajiban perkebunan plasma 20%
3. Pertanian Budidaya tanaman hias 01193 PMA maksimal 30%
4. Kehutanan Industri kayu veneer 16214 Rekomendasi pasokan bahan baku
berkelanjutan dari Kem. LHK

5. ESDM Jasa pemboran migas di laut 09100 PMA maksimal 75%


6. Pekerjaan Umum Pengusahaan air minum 36001 PMA maksimal 95%
7. Perdagangan Pergudangan 52101 PMA maksimal 67%
8. Pariwisata SPA (Sante Par Aqua) 96122 PMA maksimal 51%
11. Perhubungan Jasa pengurusan transportasi 52291 PMA maksimal 67%
12. Kesehatan Industri farmasi obat jadi 21012 PMA maksimal 85%
13. Keuangan Perusahaan asuransi kerugian 64991 PMA maksimal 80%
KETENTUAN BIDANG USAHA DI KEK

Ketentuan/daftar bidang usaha


yang terbuka dengan persyaratan
tidak berlaku di Kawasan
Ekonomi Khusus, kecuali yang
dicadangkan UMKM dan Koperasi
(UU No. 39/2009, Pasal 39)
SIMULASI BIDANG USAHA
Jenis Kegiatan Nomor Kode & Nomenklatur
Persyaratan Perpres
No (diajukan KBLI
No 44/2016
investor) Kode KBLI
1. Pembangkitan 35101 Pembangkitan - Pembangkit Listrik <1 MW, modal
tenaga listrik tenaga listrik DN 100%
- Pembangkit Listrik skala kecil, (1 -
10 MW), max modal asing 49%
- Pembangkit Listrik > 10 MW, max
modal asing 95% (100% jika dalam
rangka KPS
2. Industri baja 24101 Industri besi dan Tidak tercantum, terbuka 100%
baja dasar (iron &
steel making)
THANK YOU
TERIMA KASIH

Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)

Badan Koordinasi
Penanaman Modal
(BKPM)
Indonesia Investment
Coordinating Board
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44
Jakarta 12190 - Indonesia
t . +62 21 525 2008
f . +62 21 525 4945
e . info@bkpm.go.id

www.bkpm.go.id

Anda mungkin juga menyukai