(E-COMMERCE)
MAKALAH
DEPOK
2018
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NPM : 1706107655
NPM : 1706107951
ii
DAFTAR ISI
iii
4
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
5
Model perdangan melalui jaringan daring ini sebenarnya bukan hal yang
baru di dunia bisnis. Sejarah mencatat, fenomena e-commerce di Indonesia pertama
kali ditandai dengan kemunculan sanur.com sebagai situs penjualan produk buku
secara online pada tahun 1998. Namun, sangat disayangkan bisnis tersebut kurang
mendapat perhatian dari pelaku usaha dan masyarakat kala itu dikarenakan kondisi
ekonomi yang tengah tidak kondusif akibat krisis moneter yang melanda tanah air
pada saat itu. Baru pada tahun 1999, bisnis tersebut mulai hidup kembali, meskipun
geliatnya tidak sehebat situs-situs e-commerce yang berkembang pada saat ini
(http://nasional.republika.co.id, 2016).
Universitas Indonesia
6
mulai dari perspektif bisnis, legal, akuntansi, hingga pajak, dimana, masing-masing
aspek tersebut melihat fenomena e-commerce sebagai suatu fokus tersendiri yang
selalu menarik untuk dikaji.
Universitas Indonesia
7
Menurut Currie, (2004 : hal. 68) model bisnis terdiri dari 3 faktor yaitu
strategi bisnis, organisasi bisnis, dan teknologi bisnis. 3 faktor tersebut
dipengaruhi oleh factor eksternal seperti lingkungan social, hokum, ketatnya
Universitas Indonesia
8
Universitas Indonesia
9
Universitas Indonesia
10
biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel tradisional. Jenis ini bisa lebih
mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara tak merata atau
bahkan bisa terhenti. Jenis e-commerce ini berkembang dengan sangat cepat
karena adanya dukungan dari kemunculan website serta banyaknya toko
virtual bahkan mall di internet yang menjual beragam kebutuhan
masyarakat. Jika dibandingkan dengan transaksi ritel tradisional, konsumen
biasanya lebih memiliki banyak informasi dan harga yang lebih murah serta
memastikan proses jual beli hingga pengiriman yang cepat. Jenis e-
commerce ini biasa digunakan oleh penjual atau produsen yang serius
menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber daya untuk mengelola situs
sendiri. Contoh website B2C adalah blibli, elevania, Lazada, Matahari mall,
dan JD.ID. Terdapat pula B2C yang diklasifikasikan sebagai Electronic
Retailer (Etailer) dan Daily Deals.
1) Retailer adalah penjualan barang yang biasa dilakukan pengecer melalui
internet. Etailer menjual dengan bantuan website atau melalui
pengiklanan. Contohdari Etailer ini adalah Alfacart, electronic city,
Transmart Carrefour, KLIK Indomaret.
2) Dailiy Deals adalah penjualan barang secara elektronik dengan
menggunakan voucher sebagai alat tukar untuk produk dan layanan
tertentu. Contoh evoucher.co.id, grivi.com, GROUPON, LAKUPON,
ogahrugi.
2.4.2 Pihak penunjang E-Commerce
1) Market Research
Riset pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang
dilakukan secara sistematis, ditujukan untuk masukan bagi pihak
manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan
untuk pemecahan masalah. Terdapat beberapa perusahaan yang
menyediakan data riset pemasaran di bidang e-commerce seperti Nielsen,
dan ecommerce. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan
strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar dalam e-commerce.
Universitas Indonesia
11
2) Consulting
Jasa konsultasi untuk e-commerce di Indonesia disediakan beberapa
perusahaan antaralain Accenture, PWC, Deloitte, dan BCG.
3) eCommerce Enabler
Enabler e-commerce adalah bisnis yang mengoperasikan platform belanja
online dan memungkinkan untuk meramban berbagai toko online serta
berbelanja dan melakukan pembelian di situs tersebut. Perusahaan ini
menyediakan penawaran dan diskon untuk fashion, elektronik, perjalanan,
gaya hidup, makanan dan minuman, rumah tinggal, dan produk umum.
Bisnis ini khusus dalam membantu pelanggan menghemat saat mereka
berbelanja di Situs Web eCommerce di luar negeri. Contoh aCommerce,
specommerce, 8commerce.
4) Ecommerce Software
Software e-commerce adalah aplikasi dibalik sistem e-commerce. Software
ini mampu membuat mudah untuk mengatur inventory, menambah
menghapus barang, perhitungan pajak, dan hal-hal lain yang dibutuhkan
untuk mengatur website dari ecommerce. Software ini mempermudah
proses rumit menjadi tampilan sederhana yang memampukan orang non-
tekhnis dapat mengatur operasi ecommerce. Contoh aCommerce, Magento,
shopify, Jarvis Store.
5) Marketing
Untuk supporting system dari e-commerce yang berupa marketing, terdiri
dari beberapa bentuk marketing, yaitu diantaranya.
a) Email Marketing
Email Marketing adalah sebuah pesan komersil yang dikirim kepada
pelanggan sehingga mereka akan tahu ada sesuatu yang baru dari
produk atau jasa yang Anda berikan. Pesan singkat ini bisa dikirim
secara langsung pada email pribadi atau berkelompok. Contoh
perusahaan yang menyediakan jasa ini adalah Campaign Monitor,
MailChimp, BLUECORE, criteoL, ematic.
Universitas Indonesia
12
b) Media Placement
Media Placement adalah penggunaan bermacam media untuk
membangun dan mempromosikan barang dan jasa dari suatu brand.
Perusahaan yang menyediakan jasa ini adalah detik.com,
kompas.com, Tribunnews, KapanLagi.com, Vemale.com.
c) Price Comparison
Price comparison adalah servis yang menawarkan transparansi
kepada costumer/user dengan cara me-listing barang secara online dan
menampilkan overview seperti harga, di mana produk itu dapat dibeli,
special offer, delivery time, dan garansi. Situs price comparison juga
membantu user memutuskan barang yang ingin dibeli. bisnis. Contoh
Indo Katalog, iprice, priceza, telunjuk, price area.
d) Affiliate Marketing
Affiliate Marketing adalah jasa pengiriman visitor/pengunjung
sebanyak-banyaknya ke website merchant. Atas pengiriman tersebut
maka affiliate marketer memperoleh komisi. Contoh dari Affiliate
Marketing adalah aCommerce, ACCESTRADE, affiliate.
e) Ad Network
Perusahaan Ad Network memfasilitasi pemasangan banner iklan dari
advertiser (pemasang iklan) di halaman website para publisher
(pemilik website) yang masuk dalam jaringan advertising mereka. Hal
ini memungkinkan para advertiser menayangkan banner iklan mereka
di banyak website sehingga menjangkau lebih banyak audien. Selain
itu, perusahaan Ad Network juga menawarkan kemampuan targeting,
yaitu kemampuan mengatur kemunculan iklan pada audien yang
ditargetkan, baik berdasar preferensi, perilaku browsing, letak
geografis, usia, jenis kelamin dll. dengan cara ini peluang
tersampaikannya sebuah banner iklan kepada audiens yang relevan
menjadi lebih besar, dan juga menghindari ketidak efisienan
kemunculan iklan. Contoh Adskom, criteoL, Google, sociomantic.
Universitas Indonesia
13
f) Retargeting
Retargeting merupakan bentuk dari online advertising yang dapat
membantu brand berada di depan dari bounced traffic setelah
pelanggan meninggalkan website. Bagi kebanyakan websites, hanya
2% dari web traffic yang mengkonversikan kunjungan pertama
pelanggan. Retargeting merupakan alat yang didesain untuk
membantu perusahaan untuk meraih 98% pelanggan yang belum
dikonversikan dengan benar. Retargeting sendiri bersifat efektif
karena cara ini akan berfokus pada advertising atau mengiklankan
produk atau layanan kepada orang-orang yang telah familiar
dengan brand dan sebelumnya telah memberitahukan
perihal interest mereka. Contoh criteoL, Google, sociomantic, vizury.
g) Content Marketing
Content marketing adalah strategi pemasaran dimana kita
merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten yang mampu
menarik audiens yang tepat sasaran, kemudian mendorong mereka
menjadi kustomer. Tujuan content marketing adalah menarik audiens
baru untuk mengenal suatu bisnis dan mendorong audiens untuk
menjadi customer. Konten dalam content marketing bisa dalam
berbagai bentuk seperti: gambar, video, audio, tulisan, dsb. Contoh
Trending, GetCRAFT, clozette, dan hipwee.
h) Social Media
Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Social
Media menjadi media yang baik untuk strategi pengiklanan karena
jumlah pengguna yang banyak. Contoh Facebook, Line Instagram,
Twitter, BBM, Youtube.
i) Search Engine
Search engine sangat berpengaruh dalam pemasaran website toko
online. Banyak di antara pelanggan yang mencari produk yang mereka
ingin melalui search engine. Cara pengoptimalan pada search engine
Universitas Indonesia
14
j) Cashback
Beberapa online merchant menerapkan promo cashback sebagai
penarik konsumen. Contoh usaha yang menjalankan promo cashback
ini adalah Shopback.
6) Payment
Cara pembayaran untuk ecommerce terdapat dua jenis yaitu melalui
payment gateway dan mobile wallet.
a) Payment gateway
Merupakan sebuah sistem yang mengotorisasi proses pembayaran dari
pembeli ke penjual. Fasilitas payment gateway membuat toko online
tidak perlu menyediakan banyak rekening dari berbagai bank, toko
online cukup memiliki satu rekening dari satu Bank. Sebab, payment
gateway bisa menerima dana transfer dari berbagai rekening Bank dan
menyalurkannya ke satu rekening milik toko online tersebut. Payment
gateway juga dapat memastikan transaksi online aman sehingga
kerahasiaan data dan informasi konsumen terjaga. Contoh AirPay
Loket, adyen, CODAPAY, DOKU, Finpay.
Universitas Indonesia
15
b) Mobile Wallet
Merupakan dompet virtual yang menyimpan informasi kartu
pembayaran dalam perangkat handphone. Terdapat mobile wallet
yang dibuat oleh bank seperti mandiri e-cash, dan yang dibuat
perusahaan jasa provider seperti dompetku, flexicash, dan tcash.
Terdapat payment gateway lainnya seperti Aliay, GOPAY, GRAB,
DOKU.
7) Logistic
Logistic untuk membantu ecommerce dapat dibagi menjadi dua yaitu
Third Party Logistic (3PL)dan On-demand Delivery & Fulfillment.
a) Third Party Logistic (3PL)
Merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa outsourcing
layanan logistik kepada perusahaan atau individu untuk melakukan
satu atau lebih sebuah fungsi yang berada di dalam supply chain
management. 3PL atau yang disebut third party logistic memberikan
solusi mengatur segala kebutuhan trucking dan gudang secara end-
to-end. 3PL mengurus kerumitan operasional di belakangnya dari
proses saat barang masuk ke pelabuhan, masuk ke gudang, sampai
memastikan barang yang dipesan tepat waktu sampai di tangan
pelanggan. Contoh 3PL JNE, TIKI, 21 EXPRESS, J&T EXPRESS.
b) On-demand Delivery & Fulfillment
Merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa logistic hanya
pada saat pengantaran produk dari penjual kepada konsumen. Contoh
Gojek, Grab, Anterin.
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
Universitas Indonesia
22
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
25
SAK yang berada diatas level SAK EMKM adalah SAK ETAP.
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi
pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang
tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam
penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP
kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan SAK yang
berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar
menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang
Universitas Indonesia
26
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
28
Universitas Indonesia
29
Universitas Indonesia
30
Sedangkan official store – official store seperti Zoya, Minimal, dan Oakley
yang menjajakan barang di bidang fashion, The Body Shop dan Cetaphil
yang bergerak di bidang kecantikan, Jansport yang bergerak di bidang
aksesoris berupa tas, serta official store Panasonic yang bergerak di bidang
eletronik, merupakan Online Market Place Merchant yang menggunakan
jasa dari Penyelenggara Online Market Place untuk melakukan kegiatan
usaha dalam bentuk Toko Internet di Mal Internet.
Aspek perpajakan untuk Online Market Place dapat dilihat dari 2
hubungan, yaitu hubungan antara Penyelenggara Online Market Place
dengan Online Market Place Merchant dan antara Online Market Place
Merchant dengan Pembeli. Untuk hubungan antara Penyelenggara Online
Market Place dengan Online Market Place Merchant, terdapat 2 proses
bisnis, yaitu proses bisnis jasa penyediaan tempat dan / atau waktu serta
proses bisnis penyetoran hasil penjualan kepada Online Marketplace
Merchant oleh Penyelenggara Online Marketplace. Sedangkan pada
hubungan antara Online Market Place Merchant dengan Pembeli terdapat 1
proses bisnis, yaitu proses bisnis penjualan barang dan/atau jasa. Disamping
itu, terdapat 2 aspek pajak yang terkait dengan transaksi Online Market
Place, yaitu Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
A. Pajak Penghasilan (PPh)
1) Proses Bisnis Jasa Penyediaan Tempat dan / Atau Waktu
(Penyelenggara Online Marketplace dengan Online
Marketplace Merchant)
a. Penghasilan dari jasa penyediaan tempat dan/atau waktu
dalam media lain untuk penyampaian informasi merupakan
objek Pajak Penghasilan (PPh) yang wajib dilakukan
pemotongan PPh Pasal 23, Pasal 21, atau Pasal 26.
Termasuk dalam pengertian media lain untuk penyampaian
informasi adalah situs internet yang digunakan untuk
mengoperasikan toko, memajang content (kalimat, grafik,
video penjelasan, informasi, dan lain lain) barang dan/atau
jasa, dan/atau melakukan penjualan.
Universitas Indonesia
31
Universitas Indonesia
32
b. Dasar hukum :
- Pasal 15 UU PPh,
- Pasal 17 UU PPh, dan
- Pasal 1 ayat (1) huruf b PMK No.34 Thn.2017
Universitas Indonesia
33
Universitas Indonesia
34
Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
Universitas Indonesia
38
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
40
Universitas Indonesia
41
Universitas Indonesia
42
Universitas Indonesia
43
Universitas Indonesia
44
Universitas Indonesia
45
Universitas Indonesia
46
Universitas Indonesia
47
Universitas Indonesia
48
Universitas Indonesia
49
Universitas Indonesia
50
Universitas Indonesia
51
Universitas Indonesia
52
PPN:
Terutang saat penyerahan barang dari merchant ke kurir
Rp. 500.000 X 10% = Rp. 50.000
Maka Mr. X membayar sebesar Rp. 550.000 atas pembelian tersebut
Saat terutang adalah sesuai kontrak atau perjanjian dua pihak terkait
yaitu pada saat terjadinya pembayaran
PPh 23 untuk jasa perantara pembayaran sebesar 2%
FEE : Rp. 1.000.000.000 X 1% = Rp. 10.000.000
PPh 23 : Rp. 10.000.000 X 2% = Rp. 200.000
Maka Converse harus memotong PPh 23 atas pembayaran jasa
perantara sebesar
Rp. 200.000.
Universitas Indonesia
53
BAB IV KESIMPULAN
Dari aspek bisnis, ecommerce dapat digolongkan kedalam 3 bentuk yaitu
Business to Business (B2B), Customer to Customer (C2C), dan Business to
Customer (B2C). Terdapat pula pihak-pihak yang juga berada di sekitar lingkungan
e-commerce yang saling terlibat satu sama lain, yang berguna di dalam mendukung
keberlangsungan dan pencapaian tujuan dari kegiatan e-commerce itu sendiri.
Universitas Indonesia
54
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Peraturan
UU No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan
UU No. 42 Tahun 2009 Tentang Pajak Pertambahan Nilai
SE-62/PJ/2013 Tentang Penegasan Ketentuan Perpajakan Atas Transaksi E-
Commerce
SE-06/PJ/2015 Tentang Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan
Atas Transaksi E-
Commerce
Office of Tax Policy, U.S. Treasury Department, 1996, Selected Tax Policy
Implications of
Global Electronic Commerce, diakses dari
https://www.treasury.gov/resource-center/tax-policy/Documents/Report-
Global-Electronic-Commerce-1996.pdf, pada tanggal 24 Februari 2018
pukul 21.15 WIB
Sumber lainnya
Universitas Indonesia
55
Universitas Indonesia
56
Sopia, Santi, 2016, Bisnis E-Commerce Meroket, Sampai Kapan Bisa Bertahan?,
diakses dari
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/08/16/obwm7
j382-bisnis-ecommerce-meroket-sampai-kapan-bisa-bertahan, pada
tanggal 21 Februari 2018 pukul 19.00 WIB
Universitas Indonesia
57
Universitas Indonesia