• Kesejahteraan
Koperasi juga menciptakan kesejahteraan untuk anggota-anggotanya bukan hanya mencari keuntungan seperti usaha-
usaha lain. Dan ini juga mengakibatkan kurang diminati oleh masyarakat karena masyarakat sekarang masih banyak
yang lebih mementingkan kegiatan yang lebih menghasilkan uang.
•
• Manajemen
Manajemen koperasi yang belum professional, ini banyak terjadi di koperasi-koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat Pendidikan
yang rendah. Oleh karena itu, manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategic dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia
yang terampil, bermoral, etos kerja yang tinggi serta mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang usaha, dan juga koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar koperasi yang didirikan dapat
berkembang dengan baik.
• Ruang Lingkup
Ruang lingkup usaha yang sangat terbatas itu telah menjadikan koperasi tidak berkembang dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.
Contohnya cenderung terkait dengan program pemerintah, terutama di sektor pertanian, seperti dalam program produksi dan pengadaan pangan.
• Teknologi
Koperasi yang sekarang berjalan masih banyak yang menggunakan cara konvensional. Sangat jarang koperasi menngunakan teknologi yang canggih
seperti perusahaan besar yang sudah menggunakan teknologi di era digital ini. Oleh karena itu, koperasi harus siap dengan teknologi untuk
mengejar ketinggalan dari usaha-usaha lain, juga supaya koperasi dapat berkembang lebih baik.
• Keanggotaan
Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang memberikan dukungan serta kontribusi untuk jalannya koperasi. Dengan kondisi
sepeti ini maka koperasi berjalan dengan tidak professional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagaimana usaha lainnya. Oleh
karena itu, semua masalah berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan manfaat
bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.
NILAI, TUJUAN, STRUKTUR DAN
MODAL KOPERASI
PENGERTIAN KOPERASI
• Koperasi ialah sebuah kumpulan individu atau badan usaha yang menjalankan suatu kegiatan usaha
dengan sebuah asas kekeluargaan dan memiliki tujuan untuk mensejahterakan suatu anggotanya.
Sedangkan definisi Secara Resmi, Koperasi menurut sebuah Undang Undang No. 25 tahun 1992,
Koperasi ialah suatu Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum, koperasi
dengan melandaskan suatu kegiatannya yang berdasarkan dengan prinsip koperasi sekaligus sebagai
sebuah gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan oleh asas kekeluargaan.
• Sebagai organisasi, koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari tujuan-
tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan
memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya, dalam operasionalnya harus sinkron.
NILAI-NILAI KOPERASI
• Nilai-nilai koperasi adalah sebuah nilai kekeluargaan, mandiri, egaliterian, demokrasi, kesamaan, serta
peduli terhadap sesama anggota. Koperasi Indonesia berdiri karena nilai-nilai koletifisme yang tercermin
dengan budaya gotong royong yang sejak lama ada di Indonesia.
• Mempunyai nilai kekeluargaan
• Mempunyai nilai dalam menolong diri sendiri
• Mempunyai nilai dalam bertanggung jawab
• Mempunyai nilai Demokrasi
• Mempunyai nilai berkeadilan
• dan mempunyai nilai kemandirian
TUJUAN KOPERASI
• Dalam membentuk sebuah Koperasi diharapkan mampu mencapai tujuannya yaitu sebagai berikut
(dalam pasal 4 UU N. 25 tahun 1992) :
• Untuk membangun dan mengembangkan suatu potensi atau kemampuan ekonomi anggota yang
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan sebuah kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
• Berperan dan aktif dalam upaya mempertinggi sebuah kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
• Untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan suatu perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
• Berusaha dalam mewujudkan dan mengembangkan suatu perekonomian nasional yang merupakan
suatu usaha bersama yang berdasarkan asas keluarga dan demokrasi ekonomi.
STRUKTUR KOPERASI
• Organisasi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi diantaranya
mengenai Bagan Struktur Organisasi yang relevan, perangkat dan fungsi organisasai koperasi. Bagan
Struktur Organisasi Koperasi menggambarkan sususnan, isi dan luas cakupan organisasi koperasi, serta
menjelaskan posisi dari pada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan
tanggung jawab yang jelas.
• Landasan pembuatan struktur organisasi adalah :
• 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
• 2. Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
• 3. Keputusan Rapat Anggota
Keterangan :
Bagan Struktur Organisasi Koperasi ini tidak bersifat baku dan masih dapat dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan/kecukupan/ciri khas organisasinya. Perangkat organisasinya pasti harus tercantum sebagaimana UU Nomor 25
Tahun 1992 pasal 21, adalah Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas, yang selanjutnya dapat dilengkapi adanaya pengelola
(manager dan karyawan).
1. Rapat Anggota
Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam forum Rapat Anggota, sering
kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota Tahunan).
Fungsi Rapat Anggota adalah :
1). Menetapkan Anggaran Dasar/ART.
2). Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
3). Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan atau pengawas.
4). Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi serta pengesahan
Laporan Keuangan.
5). Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya.
6). Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.
7). Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran Koperasi.
2. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh Anggota Koperasi, dan berperan mewakili anggota dalam menjalankan
kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dapat menunjuk manajaer dan karyawan sebagai
pengelola untuk menjalankan fungsi usaha sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang ada, sebagaimana
jelas tercantum dalam pasal 32 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Pengurus memperoleh
wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT.. Pengurus berkewajiban melaksanakan seluruh
keputusan RAT guna memberikan manfaat kepada anggota koperasi.
Fungsi dan Peran Pengurus:
1). Pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi
2). Fungsi sebagai penasihat
3). Pengurus sebagai pengawas
4). Pengurus sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi
3. Pengawas
Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan,
sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992.
Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, fungsi tugas dan wewenng pengawas antara lain :
1). Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus dan Pengelola Koperasi.
2). Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
3). Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
4). Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
5). Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
6). Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaannya.
7). Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota mengenai hal yang menyangkut
kehidupan koperasi.
8). Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
9). Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.
4. Pengelola (Manager)
Manager dipilih dan diangkat oleh pengurus untuk melakukan fungsi pengelolaan operasional usaha
koperasi. Kewajiban manager antara lain :
• Penumbuhan wirausaha baru melalui dukungan fasilitasi praktek usaha yang melibatkan peran lembaga pendidikan pedesaan.
Lembaga ini merupakan kelompok yang berperan mendorong proses trickle down effect dalam bidang ekonomi dan iptek.
Pemberdayaan lembaga pendidikan pedesaan dalam kegiatan usaha koperasi dan kewirausahaan sekaligus ditujukan pada
pengurangan pengangguran khususnya tenaga kerja terdidik yang sekaligus akan dapat mengatasi masalah keterbatasan kemampuan
SDM koperasi.
• Namun, pada kenyataannya teori ini sudah tidak berjalan seperti sebagaimana mestinya. Kenyataannya yang terjadi justru trickle up
effect atau efek muncrat ke atas. Orang-orang kaya cenderung lebih mendapatkan kemudahan secara ekonomi, justru lupa untuk
membangun perekonomian kecil yang berada di bawahnya. Akibatnya, yang kaya menjadi semakin kaya, dan yang miskin menjadi
semakin miskin. Oleh karena itu, pembagian kue pEmbangunan pun justru semakin dinikmati oleh kalangan atas.
KOPERASI VS YAYASAN
PERBEDAAN KOPERASI DAN YAYASAN
• Istilah koperasi dan yayasan pastinya sudah akrab di telinga semua orang. Bahkan dari usia dini, anak
juga sudah dikenalkan dengan konsep ini oleh sekolah dengan fasilitas koperasi simpan pinjam dan
pembentukan yayasan kecil. Meskipun sama-sama badan usaha yang bukan merupakan perusahaan,
kedua lembaga ini sebenarnya memiliki perbedaan secara prinsip, proses pembentukan dan teknis
operasionalnya.
Koperasi
• Istilah koperasi berasal dari istilah “cooperation” yang berarti bekerja sama. Pada dasarnya, kata “kerja
sama” memang merupakan kata kunci dan jiwa dari lembaga keuangan ini. Pengertian umum dari
koperasi adalah suatu organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang
beranggotakan orang atau badan hukum yang mempunyai tujuan yang sama. Adapun tujuan utama dari
koperasi adalah mensejahterakan anggotanya melalui usaha-usaha yang legal.
• Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya
penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian
nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah
satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi
sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut
terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka
koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-
kaidah ekonomi.
Sifat Koperasi
• Keanggotaannya adalah sukarela dan terbuka. Artinya semua orang berhak menjadi anggota dalam
sebuah koprasi tanpa paksaan atau dorongan, selama memiliki tujuan dan prinsip yang sama
• Menganut asas kekeluargaan. Artinya semua keputusan diambil secara musyawarah oleh seluruh
anggota dan menyesuaikan dengan kepentingan masing-masing anggota.
• Keadilan bagi seluruh anggota. Artinya pihak koprasi harus dengan adil membagi SHU (Sisa Hasil Usaha)
kepada anggota sesuai dengan jasa dan usaha masing-masing. Namun dalah hal pemberian balas jasa
terhadap modal, terdapat batasan-batasan yang harus disesuaikan dengan kesepakatan bersama.
• Kemandirian dan kesinambungan. Artinya lembaga koperasi adalah badan usaha yang dapat
menjalankan kegiatan operasionalnya tanpa domniasi dari pihak tertentu dan terus mendidik
anggotanya untuk menjaga keberlangsungan badan usaha.
Kebaikan Koperasi
• Koperasi lebih mengutamakan tujuan yang berupa kesejahteraan anggota .
• Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib ditentukan bersama.
• Setiap orang dapat menjadi anggota koperasi dengan membayar simpanan pokok dan simpanan wajib .
• Keanggotaanya bersifat sukarela dan terbuka.
• Mengutamakan kepentingan pelayanan terhadap anggota .
•
Keburukan Koperasi
• Keterbatasan dibidang permodalan.
• Daya saing koperasi lebih rendah jika dibandingkan dengan badan usaha swasta yang murni bertujuan
mencari laba.
• Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota.
• Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
Yayasan
• Berbeda dengan Koperasi, yayasan adalah badan hukum yang pada umumnya bersifat non-profit.
Biasanya tujuan dari pendirian sebuah yayasan berhubungan dengan bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan. Yayasan tidak memiliki anggota dan juga tidak didirikan untuk memfasilitasi kepentingan
anggotanya. Sumber dana dari sebuah yayasan bisa berasal dari pribadi, surat wasiat, pemerintah,
sumbangan masyarakat dan bantuan dari luar negri.
• Kebaikan dan Kekurangan Yayasan
• Kebaikannya adalah membantu masyarakat sosial dengan tidak mencari keuntungan
• Kekurangannya adalah terbatasnya dana- dana yang di perlukan
Demikian perbedaan dari koperasi dan Yayasan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara koperasi dan
yayasan adalah jika koperasi didirikan untung mencari untung, sedangkan yayasan semata-mata hanya
untuk kepentingan sosial dan tidak mencari untung. Namun masing-masing memiliki fungsi tersendiri,
namun sama-sama penting bagi kestablian ekonomi negara. Keduanya bersinergi untuk mengurangi
ketimpangan status ekonomi dalam masyarakat dan memperkuat keuangan negara.
PERLAKUAN PEMERINTAH TERHADAP KOPERASI DAN YAYASAN
Koperasi
Pembentukan koperasi sendiri dilindungi oleh Undang-Undang 1945, yaitu pasal 33 ayat (1). Dengan
demikian, lembaga koperasi adalah organisasi yang memiliki kekuatan hukum. Pemerintah juga
menetapkan koperasi sebagai salah satu pilar perekonomian negara yang membantu meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain dengan:
• Memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan, melakukan penelitian untuk pengembangan
koperasi.
• Melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap koperasi yangterdiri dari bidang
ekonomi yang berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya.
• Menyediakan fasilitas yang terdiri dari permodalan, serta pengembangan jaringan usaha dan kerja
sama.
Yayasan
Dalam hal pendiriannya, pemerintah bisa berfungsi sebagai penyalur dana, pelindung dan pengawas akan
fungsi yayasan tersebut. Hal ini sangat diperlukan untuk mencegah penyelewengan dana dan bantuan yang
diperoleh demi kepentingan pribadi atau pengurus yayasan tersebut.
Oleh karena itulah pemerintah berhak melakukan audit kepada yayasan-yayasan resmi milik pemerintah
dan yayasan yang memiliki jumlah kekayaan sesuai ketentuan undang-undang.
DANA SOSIAL UNTUK KOPERASI
Dana sosial bersumber dari :
• Lima koma lima persen ( 3,5% ) dari SHU tahun sebelumnya.
• Lima puluh persen (50%) dari fee yang diperoleh lembaga
• Iuran kematian dari anggota
BADAN PENGAWAS:
• Ketua : Bonar Simangunsong
• Anggota : Philip Andreas
Eddy Sidharta
Susinto
Obert Awuy dll.
PENASIHAT : ML Denny Tewu
Nomor Telepon yang dapat dihubungi yaitu 0818-947-133.
Koperasi ini juga mempunyai program-program yang disediakan dan ditawarkan kepada anggotanya, antara
lain:
• Program PINTAS ini adalah program investasi tanaman singkong dimana seorang yang menabung akan
menerima pengembalian modal antara 150% sampai dengan 170%.
• Program RECEH ini adalah program simpan uang Rp.100.000 bisa memberi seorang penabung
penghasilan sampai dengan Rp 117 Juta per bulan. Program ini bukan "too goog to be true" tapi sudah
teruji walaupun sampai saat ini baru memberi income sampai dengan Ratusan Ribu Rupiah per bulan
kepada seorang penabung.
• Program USAHA ini memberi kesempatan untuk menabung dan meminjam kepada anggota-
anggotanya.