Anda di halaman 1dari 37

EKONOMI KOPERASI

SELLINNA FITRIANDI (26218584)


PENYEBAB KOPERASI
TIDAK BERKEMBANG
• Dana/Modal
Kurang berkembangnya koperasi berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala
modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu
tergantungnya modal dan sumber dana koperasi itu sendiri (hanya berasal dari anggota koperasi itu). Dengan
minimnya modal yang ada, menyebabkan koperasi hanya bisa menyediakan barang yang mungkin kualitasnya masih
kalah dengan barang yang dihasilkan/dijual oleh perusahaan.
 
• SDM (Sumber Daya Manusia)
Dengan masih ditemukannya keterbatasan pengetahuan dan pemahaman para pengelola koperasi tentang teknis
perkoperasian, terutama terkait dengan pemahaman atas hakikat dan karakteristik koperasi sebagai badan usaha.
Sehingga berdampak pada perkembangan dan kinerja koperasi dan juga tingkat partisipasi untuk menjadi anggota
koperasi masih rendah karena disebabkan sosialisasi yang belum optimal.

• Kesejahteraan
Koperasi juga menciptakan kesejahteraan untuk anggota-anggotanya bukan hanya mencari keuntungan seperti usaha-
usaha lain. Dan ini juga mengakibatkan kurang diminati oleh masyarakat karena masyarakat sekarang masih banyak
yang lebih mementingkan kegiatan yang lebih menghasilkan uang.
•  
• Manajemen
Manajemen koperasi yang belum professional, ini banyak terjadi di koperasi-koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat Pendidikan
yang rendah. Oleh karena itu, manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategic dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia
yang terampil, bermoral, etos kerja yang tinggi serta mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang usaha, dan juga koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar koperasi yang didirikan dapat
berkembang dengan baik.
 
• Ruang Lingkup
Ruang lingkup usaha yang sangat terbatas itu telah menjadikan koperasi tidak berkembang dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.
Contohnya cenderung terkait dengan program pemerintah, terutama di sektor pertanian, seperti dalam program produksi dan pengadaan pangan.
 
• Teknologi
Koperasi yang sekarang berjalan masih banyak yang menggunakan cara konvensional. Sangat jarang koperasi menngunakan teknologi yang canggih
seperti perusahaan besar yang sudah menggunakan teknologi di era digital ini. Oleh karena itu, koperasi harus siap dengan teknologi untuk
mengejar ketinggalan dari usaha-usaha lain, juga supaya koperasi dapat berkembang lebih baik.
 
• Keanggotaan
Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang memberikan dukungan serta kontribusi untuk jalannya koperasi. Dengan kondisi
sepeti ini maka koperasi berjalan dengan tidak professional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagaimana usaha lainnya. Oleh
karena itu, semua masalah berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan manfaat
bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.
NILAI, TUJUAN, STRUKTUR DAN
MODAL KOPERASI
PENGERTIAN KOPERASI
• Koperasi ialah sebuah kumpulan individu atau badan usaha yang menjalankan suatu kegiatan usaha
dengan sebuah asas kekeluargaan dan memiliki tujuan untuk mensejahterakan suatu anggotanya.
Sedangkan definisi Secara Resmi, Koperasi menurut sebuah Undang Undang No. 25 tahun 1992,
Koperasi ialah suatu Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum, koperasi
dengan melandaskan suatu kegiatannya yang berdasarkan dengan prinsip koperasi sekaligus sebagai
sebuah gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan oleh asas kekeluargaan.
• Sebagai organisasi, koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari tujuan-
tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan
memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya, dalam operasionalnya harus sinkron.
NILAI-NILAI KOPERASI
• Nilai-nilai koperasi adalah sebuah nilai kekeluargaan, mandiri, egaliterian, demokrasi, kesamaan, serta
peduli terhadap sesama anggota. Koperasi Indonesia berdiri karena nilai-nilai koletifisme yang tercermin
dengan budaya gotong royong yang sejak lama ada di Indonesia.
• Mempunyai nilai kekeluargaan
• Mempunyai nilai dalam menolong diri sendiri
• Mempunyai nilai dalam bertanggung jawab
• Mempunyai nilai Demokrasi
• Mempunyai nilai berkeadilan
• dan mempunyai nilai kemandirian
TUJUAN KOPERASI
• Dalam membentuk sebuah Koperasi diharapkan mampu mencapai tujuannya yaitu sebagai berikut
(dalam pasal 4 UU N. 25 tahun 1992) :
• Untuk membangun dan mengembangkan suatu potensi atau kemampuan ekonomi anggota yang
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan sebuah kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
• Berperan dan aktif dalam upaya mempertinggi sebuah kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
• Untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan suatu perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
• Berusaha dalam mewujudkan dan mengembangkan suatu perekonomian nasional yang merupakan
suatu usaha bersama yang berdasarkan asas keluarga dan demokrasi ekonomi.
STRUKTUR KOPERASI
• Organisasi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi diantaranya
mengenai Bagan Struktur Organisasi yang relevan, perangkat dan fungsi organisasai koperasi. Bagan
Struktur Organisasi Koperasi menggambarkan sususnan, isi dan luas cakupan organisasi koperasi, serta
menjelaskan posisi dari pada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan
tanggung jawab yang jelas. 
• Landasan pembuatan struktur organisasi adalah : 
• 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
• 2. Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. 
• 3. Keputusan Rapat Anggota
Keterangan :
 
Bagan Struktur Organisasi Koperasi ini tidak bersifat baku dan masih dapat dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan/kecukupan/ciri khas organisasinya. Perangkat organisasinya pasti harus tercantum sebagaimana UU Nomor 25
Tahun 1992 pasal 21, adalah Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas, yang selanjutnya dapat dilengkapi adanaya pengelola
(manager dan karyawan).
1. Rapat Anggota

Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam forum Rapat Anggota, sering
kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota Tahunan).
Fungsi Rapat Anggota adalah :
1). Menetapkan Anggaran Dasar/ART.
2). Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
3). Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan atau pengawas.
4). Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi serta pengesahan
Laporan Keuangan.
5). Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya.
6). Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.
7). Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran Koperasi.
2. Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh Anggota Koperasi, dan berperan mewakili anggota dalam menjalankan
kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dapat menunjuk manajaer dan karyawan sebagai
pengelola untuk menjalankan fungsi usaha sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang ada, sebagaimana
jelas tercantum dalam pasal 32 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Pengurus memperoleh
wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT.. Pengurus berkewajiban melaksanakan seluruh
keputusan RAT guna memberikan manfaat kepada anggota koperasi.
Fungsi dan Peran Pengurus:
1). Pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi
2). Fungsi sebagai penasihat
3). Pengurus sebagai pengawas
4). Pengurus sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi
3. Pengawas

Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan,
sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992.

Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, fungsi tugas dan wewenng pengawas antara lain :
1). Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus dan Pengelola Koperasi.
2). Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
3). Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
4). Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
5). Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
6). Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaannya.
7). Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota mengenai hal yang menyangkut
kehidupan koperasi.
8). Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
9). Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.
4. Pengelola (Manager)

Manager dipilih dan diangkat oleh pengurus untuk melakukan fungsi pengelolaan operasional usaha
koperasi. Kewajiban manager antara lain :

1). Melaksanakan kebijakan operasional yang telah ditetapkan Pengurus.


2). Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan – kegiatan di unit – unit usaha.
3). Membimbing dan mengarahkan tugas – tugas karyawan yang dibawahnya seefisien mungkin menuju
karyawan yang berkualitas.
4). Mengusulkan kepada pengurus tentang pengangkatan dan atau pemberhentian karyawan dalam
lingkungan tugasnya.
5). Menyusun Program Kerja dan RAPBK tahunan untuk disampaikan kepada pengurus sebelum dimulainya
rencana dan anggaran yang baru, dan selanjutnya evaluasi sekaligus perencanaan bagi pengurus untuk
disampaikan dalam Rapat Anggota.
6). Membuat laporan pertanggungjawaban kerja secara tertulis setiap akhir bulan and tahun.
7). Melaksanakan dokumen-dokumen usaha atau organisasi koperasi.
MODAL KOPERASI
Modal adalah sejumlah harga (uang/barang) yang digunakan untuk menjalankan usaha, modal berupa uang tunai, barang
dagangan bangunan dan lain sebagainya. Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
1. Modal Sendiri
Modal sendiri Koperasi pertama-tama dihimpun dari simpanan anggota (simpan pokok dan simpanan wajib), setelah
Koperasi berjalan dan mendapatkan sisa hasil usaha sebagian dari sisa usaha tersebut dapat disisikan pada dana cadangan
untuk memperkuat modal sendiri. Dengan demikian modal sendiri Koperasi berasal dari :
• Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama besar,dari semua anggota dan wajib dibayar pada saat masuk menjadi
anggota simpanan pokok tidak dapat diambil kemabali selama masih menjadi anggota. Besarnya simpanan pokok
ditentukan oleh rapat anggota.
• Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang tidak sama besarnya bagi setiap anggota yang wajib dibayar pada waktu
tertentu. Simpanan wajib ditunjukan untuk meningkatkan modal sendiri secara bertahab, selama menjadi anggota,
simpanan wajib tidak dapat diambil kembali.
• Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah dana yang disisihkan dari sisa usaha untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup
kerugian Koperasi bila diperlukan. Besarnya penyisihan dana yang dicadangan ditentukan/tercantum dalam anggaran dasar.
• Hibah/Donasi
Hibah/donasi adalah pemberian yang meningkatkan berupa uang atas barang untuk memperlancar jalannya usaha.
2. Modal Pinjaman
Modal pinjaman Koperasi berasal dari :
• Anggota
Di samping simpanan pokok dan simpanan wajib, Koperasi dapat menghimpun modal pinjaman dari anggota dalam bentuk
simpanan sukarela dan simpanan khusus.  Simpanan sukarela pada dasarnya merupakan uang tiotipan dari anggota yang dapat
diambil sesuai perjanjian yang perlaksaanya diatur dalam anggaran rumah tangga.  Simpanan khusus pada dasranya merupakan
pinjaman dari anggotayang membiayai keperluan tertentuan. Tujuan, imbalan jasa dan cara pengembalain diatur dalam peraturan
khusus.
• Koperasi atau Badan Usaha Lain
Pinjaman dari Koperasi atau badan usaha lain dapat diperolah atas dasar kerjasama yang saling menguntungkan.
• Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Untuk mendapatkan pinjamaan modal dari bank atau lembanga keuangan lainya, Koperasi harus mengajukan surat yang di antara
lain terdiri dari :  Rencana penggunaan modal/rencana usaha  Rencana pengembalian kredit  Jaminan barang yang nilainya
sebanding dengan besarnya pinjaman.
• Penelitian Obligasi atau Surat Hutang Lainnya
Obligasi adalah surat berharga yang merupakan pengakuan hutang jangka panjang kepada pemegangnya dengan sanggupan
membayar bunga tetap dan mengembalikan pada waktu yang ditentukan, untuk menerbitkan obligasi harus memenuhi
persyaratan dan dapat ijin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
• Sumber Lain Yang Sah
Pinjaman dari sumber lain yang syah biasanya diperoleh dari pemerintah atau lembaga lain atas dasar pertimbangan tertentu.
• Modal Penyertaan
Selain modal sendiri dan pinjamaan Koperasi dapat memperluas usaha yang dibiayai dengan modal penyertaan
yang berasal dari pemerintah dan atau masyarakat. Pada hakekatnya modal penyertaan merupakam modal
pinjaman yang dalam hal menanggung resiko diperlukan sebagian modal sendiri (ekuity).
- Modal Penyertaan dari Pemerintah
Modal penyertaan dari pemerintah termasuk BUMN dan BUMN merupakan salah satu bentuk bantuan kepada
Koperasi yang berpotensi. Untuk menjaga agar modal penyertaan digunakan sebagaimana semestinya, pemerintah
dapat mengikut sertakan wakilnya dalam pengelolaan unit usaha yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku setelah usahanya berjalan lancar, modal penyertaan secara berangsur dapat ditarik kembali.
- Modal Penyertaan bukan dari Pemerintah
Kecuali dari pemerintah, modal penyertaan dapat berasal dari lembaga swasta dan perorangan. Penggunaan
modal penyertaan merupakan salah satu usaha Koperasi untuk memperkuat susunan modal ekuity yang ikiut
menaggung resiko dalam rangka mengembangkan usaha. Penempatan modal diikat dengan perjanjian antara
penanaman modal dan Koperasi yang bersangkutan. Ditinjau dari pihak peserta penanaman modal penyertaan
dalam Koperasi merupakan suatu investasi untuk mendapatkan imbalan jasa. Sesuai dengan perjanjian yang
dibuat antara kedua balah pihak penanaman modal diberi hak dan kewajiban : a. Hak atas asasi jasa modal
penyertaan dengan system bagi hasil atau dengan pembayaran bunga tetap. b. Kewenangan untuk ikut dalam
kegiatan perencanaan pengelolaan dan penawasan dengan jalan menempatkan wakilnya diunit usaha Koperasi
yang dibiayai dengan modal penyertaan.
 
PENERAPAN 7’S MCKINSEY, REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN
TEORI TRICKLE DOWN EFFECT PADA KOPERASI
 
7’S MCKINSEY
• McKinsey 7s Framework atau Kerangka Kerja 7s McKinsey adalah sebuah alat yang digunakan untuk menganalisis
aspek Internal organisasi sebuah perusahaan dengan menggunakan 7 elemen utama yaitu Strategy, Structure, Systems,
Share-values, Style, Staff dan Skills. Model Analisis McKinsey 7s ini diperkenalkan oleh Tom Peters dan Robert
Waterman yang bekerja sebagai Konsultan di Perusahaan  McKinsey & Company pada tahun 1980-an. Menurut
mereka, keselarasan ketujuh elemen tersebut dalam organisasi merupakan faktor kunci keberhasilan sebuah
perusahaan. 
• Ketujuh Elemen yang dimaksud dalam McKinsey 7s ini memiliki hubungan yang saling berketergantungan satu sama
lainnya. Perubahan pada satu elemen akan mempengaruhi elemen lainnya.
• Model McKinsey 7s ini dapat diterapkan pada berbagai situasi dan merupakan sebuah alat yang sangat baik dalam
merancang bentuk suatu organisasi, meningkatkan kinerja organisasi, menguji faktor-faktor perubahaan pada
organisasi, menyeleraskan departemen dan proses selama akuisisi dan merger serta menentukan strategi yang terbaik
untuk organisasi.
• McKinsey 7s terdiri dari 7 elemen yang dibagi menjadi 2 kelompok besar,  yang pertama adalah Kelompok “Keras” atau
“Hard” yang meliputi Strategy, Structure dan System. Ketiga elemen tersebut dikategorikan sebagai Kelompok “Keras”
karena lebih mudah diidentifikasikan dan dapat dipengaruhi oleh Manajemen secara langsung. Sedangkan Kelompok
kedua adalah Kelompok “Lunak” atau “Soft” yang meliputi Share Values, Skills, Staff dan Style. Empat Elemen tersebut
dikategorikan sebagai Kelompok “Lunak”  karena tidak berwujud dan relatif sulit untuk dijabarkan serta sangat
dipengaruhi oleh budaya suatu organisasi.
Berikut penjelasan dari elemen-elemen McKinsey 7s ini :
1. Strategy (Strategi)
• Strategi merupakan suatu rumusan organsasi yang digunakan untuk mempertahankan dan membangun
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam persaingan. Strategi pada dasarnya memiliki arahan yang
tegas dan jelas  sehingga setiap individu ataupun kelompok mengetahui dengan jelas tentang cara yang diharus
digunakan untuk mencapai sasaran organisasi.
2. Structure (Struktur)
• Struktur yang dimaksud disini adalah Struktur Organisasi Perusahaan yang mengatur sistem kerja, komunikasi,
wewenang dan tanggung jawab serta pendelegasian tugas kepada unit kerja atau orang-orang tertentu untuk
mencapai sasaran organisasi. Struktur merupakan elemen yang dapat terlihat sehingga mudah untuk mengatur
ataupun mengubahnya.
3. Systems (Sistem)
• Sistem di dalam McKinsey 7s ini adalah Proses dan Prosedur Perusahaan yang berisikan kegiatan operasional
sehari-hari dan pembuatan keputusan dalam perusahaan. Sistem ini merupakan fokus utama manajemen
apabila terjadi perubahaan organisasi dalam suatu perusahaan.
4. Skills (Keterampilan)
• Skill adalah kemampuan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga dapat berkinerja dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai sasarannya. Skill atau Keterampilan
yang dimaksud ini juga termasuk Kapabilitas (Capabilities) dan Kompetensi (Competences).
5. Staff (Karyawan)
• Staff adalah Karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Elemen Staff berkaitan dengan bagaimana karyawan tersebut
diseleksi, direkrut, dilatih, dimotivasi dan dihargai.
6. Style (Gaya Kepemimpinan)
• Elemen Style ini berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan Manajemen yang digunakan dalam organisasi untuk mencapai
sasaran perusahaannya.
7. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan)
• Shared Values merupakan inti utama dari Kerangka McKinsey 7s karena berkaitan dengan nilai-nilai inti perusahaan
yang menjadi budayanya. Shared Values pada dasarnya adalah Standar ataupun norma-norma yang menjadi panduan
perilaku bagi semua karyawan dan manajemen perusahaan.
• Dengan model 7s McKinsey yang diterapkan pada koperasi diharapkan dapat menjadi pemicu berkembangnya koperasi
karena model ini dapat meningkatkan kinerja koperasi bila menerapkan model ini dengan benar, memeriksa efek
kemungkinan perubahan masa depan dalam perusahaan, dan dapat menentukan cara terbaik untuk menerapkan
strategi dan system koperasi.
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
• Dengan dimulainya era revolusi industri 4.0, tantangan baru yang dihadapi perkoperasian di Indonesia
terasa semakin kompleks dan rumit. Hal ini disebabkan adanya perubahan gaya hidup generasi milenial
yang begitu cepat dan tidak menentu (disruptif), akibat perkembangan teknologi informasi,
robotik, artifical inteligence, transportasi, dan komunikasi yang sangat pesat.
• Pola dan gaya hidup generasi milenial bercirikan segala sesuatu yang lebih cepat, mudah, murah,
nyaman, dan aman.  Oleh karena itu, bagaimanapun perkoperasian di Indonesia harus bisa mengikuti
arus revolusi industri 4.0.
• Seperti halnya manusia, setiap organisasi termasuk koperasi harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Jika tidak maka akan tergilas oleh adanya perubahan lingkungan. Koperasi era revolusi
industri 4.0 juga mangharuskan koperasi untuk dapat beradaptasi dan bertransformasi dalam
menghadapi lingkungan yang senantiasa dinamis tersebut.
• Insan koperasi yang harus disiapkan di era revolusi industri 4.0 adalah insan koperasi yang mempunyai
kreativitas dan inovasi yang tinggi. Dengan insan yang kreatif dan inovatif koperasi dapat memulai
transformasi dirinya untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya sesuai era industri 4.0. 
TEORI TRICKLE DOWN EFFECT
• Dalam rangka mengatasi keterbelakangan ekonomi ini dikenal adanya istilah trickle down effect(efek menetes ke bawah). Singkatnya,
pengertian trickle down effect adalah kegiatan ekonomi yang lebih besar diharapkan dapat memberikan efek terhadap kegiatan
ekonomi di bawahnya yang memiliki lingkup yang lebih kecil. Teori trickle-down effect menjelaskan bahwa kemajuan yang diperoleh
oleh sekelompok masyarakat akan sendirinya menetes ke bawah sehingga menciptakan lapangan kerja dan berbagai peluang
ekonomi yang pada gilirannya akan menumbuhkan berbagai kondisi demi terciptanya distribusi hasil-hasil pertumbuhan ekonomi
yang merata. Teori tersebut mengimplikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan diikuti oleh aliran vertikal dari penduduk kaya ke
penduduk miskin yang terjadi dengan sendirinya. Manfaat pertumbuhan ekonomi akan dirasakan penduduk kaya terlebih dahulu, dan
kemudian pada tahap selanjutnya penduduk miskin mulai memperoleh manfaat ketika penduduk kaya mulai membelanjakan hasil
dari pertumbuhaan ekonomi yang telah diterimanya. Dengan demikian, maka pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap penuruan
angka kemiskinan merupakan efek tidak langsung oleh adanya aliran vertikal dari penduduk kaya ke penduduk miskin.

• Penumbuhan wirausaha baru melalui dukungan fasilitasi praktek usaha yang melibatkan peran lembaga pendidikan pedesaan.
Lembaga ini merupakan kelompok yang berperan mendorong proses trickle down effect dalam bidang ekonomi dan iptek.
Pemberdayaan lembaga pendidikan pedesaan dalam kegiatan usaha koperasi dan kewirausahaan sekaligus ditujukan pada
pengurangan pengangguran khususnya tenaga kerja terdidik yang sekaligus akan dapat mengatasi masalah keterbatasan kemampuan
SDM koperasi.
• Namun, pada kenyataannya teori ini sudah tidak berjalan seperti sebagaimana mestinya. Kenyataannya yang terjadi justru trickle up
effect atau efek muncrat ke atas. Orang-orang kaya cenderung lebih mendapatkan kemudahan secara ekonomi, justru lupa untuk
membangun perekonomian kecil yang berada di bawahnya. Akibatnya, yang kaya menjadi semakin kaya, dan yang miskin menjadi
semakin miskin. Oleh karena itu, pembagian kue pEmbangunan pun justru semakin dinikmati oleh kalangan atas.
 
KOPERASI VS YAYASAN
PERBEDAAN KOPERASI DAN YAYASAN
• Istilah koperasi dan yayasan pastinya sudah akrab di telinga semua orang. Bahkan dari usia dini, anak
juga sudah dikenalkan dengan konsep ini oleh sekolah dengan fasilitas koperasi simpan pinjam dan
pembentukan yayasan kecil. Meskipun sama-sama badan usaha yang bukan merupakan perusahaan,
kedua lembaga ini sebenarnya memiliki perbedaan secara prinsip, proses pembentukan dan teknis
operasionalnya.
Koperasi
• Istilah koperasi berasal dari istilah “cooperation” yang berarti bekerja sama. Pada dasarnya, kata “kerja
sama” memang merupakan kata kunci dan jiwa dari lembaga keuangan ini. Pengertian umum dari
koperasi adalah suatu organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang
beranggotakan orang atau badan hukum yang mempunyai tujuan yang sama. Adapun tujuan utama dari
koperasi adalah mensejahterakan anggotanya melalui usaha-usaha yang legal.
• Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya
penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian
nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah
satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi
sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut
terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka
koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-
kaidah ekonomi.
Sifat Koperasi
• Keanggotaannya adalah sukarela dan terbuka. Artinya semua orang berhak menjadi anggota dalam
sebuah koprasi tanpa paksaan atau dorongan, selama memiliki tujuan dan prinsip yang sama
• Menganut asas kekeluargaan. Artinya semua keputusan diambil secara musyawarah oleh seluruh
anggota dan menyesuaikan dengan kepentingan masing-masing anggota.
• Keadilan bagi seluruh anggota. Artinya pihak koprasi harus dengan adil membagi SHU (Sisa Hasil Usaha)
kepada anggota sesuai dengan jasa dan usaha masing-masing. Namun dalah hal pemberian balas jasa
terhadap modal, terdapat batasan-batasan yang harus disesuaikan dengan kesepakatan bersama.
• Kemandirian dan kesinambungan. Artinya lembaga koperasi adalah badan usaha yang dapat
menjalankan kegiatan operasionalnya tanpa domniasi dari pihak tertentu dan terus mendidik
anggotanya untuk menjaga keberlangsungan badan usaha.
Kebaikan Koperasi
• Koperasi lebih mengutamakan tujuan yang berupa kesejahteraan anggota .
• Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib ditentukan bersama.
• Setiap orang dapat menjadi anggota koperasi dengan membayar simpanan pokok dan simpanan wajib .
• Keanggotaanya bersifat sukarela dan terbuka.
• Mengutamakan kepentingan pelayanan terhadap anggota .
•  
Keburukan Koperasi
• Keterbatasan dibidang permodalan.
• Daya saing koperasi lebih rendah jika dibandingkan dengan badan usaha swasta yang murni bertujuan
mencari laba.
• Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota.
• Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
Yayasan
• Berbeda dengan Koperasi, yayasan adalah badan hukum yang pada umumnya bersifat non-profit.
Biasanya tujuan dari pendirian sebuah yayasan berhubungan dengan bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan. Yayasan tidak memiliki anggota dan juga tidak didirikan untuk memfasilitasi kepentingan
anggotanya. Sumber dana dari sebuah yayasan bisa berasal dari pribadi, surat wasiat, pemerintah,
sumbangan masyarakat dan bantuan dari luar negri.
• Kebaikan dan Kekurangan Yayasan
• Kebaikannya adalah membantu masyarakat sosial dengan tidak mencari keuntungan
• Kekurangannya adalah terbatasnya dana- dana yang di perlukan
Demikian perbedaan dari koperasi dan Yayasan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara koperasi dan
yayasan adalah jika koperasi didirikan untung mencari untung, sedangkan yayasan semata-mata hanya
untuk kepentingan sosial dan tidak mencari untung. Namun masing-masing memiliki fungsi tersendiri,
namun sama-sama penting bagi kestablian ekonomi negara. Keduanya bersinergi untuk mengurangi
ketimpangan status ekonomi dalam masyarakat dan memperkuat keuangan negara.
PERLAKUAN PEMERINTAH TERHADAP KOPERASI DAN YAYASAN
Koperasi
Pembentukan koperasi sendiri dilindungi oleh Undang-Undang 1945, yaitu pasal 33 ayat (1). Dengan
demikian, lembaga koperasi adalah organisasi yang memiliki kekuatan hukum. Pemerintah juga
menetapkan koperasi sebagai salah satu pilar perekonomian negara yang membantu meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain dengan:
• Memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan, melakukan penelitian untuk pengembangan
koperasi.
• Melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap koperasi yangterdiri dari bidang
ekonomi yang berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya.
• Menyediakan fasilitas yang terdiri dari permodalan, serta pengembangan jaringan usaha dan kerja
sama.
Yayasan
Dalam hal pendiriannya, pemerintah bisa berfungsi sebagai penyalur dana, pelindung dan pengawas akan
fungsi yayasan tersebut. Hal ini sangat diperlukan untuk mencegah penyelewengan dana dan bantuan yang
diperoleh demi kepentingan pribadi atau pengurus yayasan tersebut.
Oleh karena itulah pemerintah berhak melakukan audit kepada yayasan-yayasan resmi milik pemerintah
dan yayasan yang memiliki jumlah kekayaan sesuai ketentuan undang-undang.
DANA SOSIAL UNTUK KOPERASI
Dana sosial bersumber dari :
• Lima koma lima persen ( 3,5% ) dari SHU tahun sebelumnya.
• Lima puluh persen (50%) dari fee yang diperoleh lembaga
• Iuran kematian dari anggota

Macam-Macam Dana Sosial Koperasi


- Dana Santunan Duka
- Dana Santunan Rawat Inap
- Dana Bantuan Siswa Berprestasi
- Dana Bantuan Pendidikan
- Dana Bantuan Organisasi Kemasyarakatan
KOPERASI LIMA ROTI DUA IKAN
• Koperasi Lima Roti Dua Ikan adalah sebuah badan hukum berbentuk koperasi, yang didirikan dengan
akte nomor 62 tanggal 25 Juli di depan Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi SH., dan telah disahkan oleh
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
Nomor: 458/BH/MENEG.I/XI/2005 tanggal 29 Nopember 2005.
• Koperasi yang terletak di Jalan Jenderal S. Parman No.6f, Slipi, RT.1/RW.5, Palmerah, Jakarta Barat, DKI
Jakarta, Indonesia, 11480 ini merupakan jenis Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi Simpan Pinjam adalah
suatu koperasi yang kegiatan usahanya menghimpun dan menyalurkan dana kepada para anggotanya
dengan bunga yang rendah. Koperasi ini disebut juga sebagai koperasi kredit dimana pengelolaannya
dilakukan secara mandiri dan demokratis, serta para anggotanya bergabung secara sukarela. tujuan
utama koperasi bukanlah untuk memperoleh laba tapi manfaatnya bagi para anggota. Namun, tentu
saja setiap lembaga keuangan harus diupayakan agar bisa memperoleh laba. Atau setidaknya tidak
menderita kerugian.
Susunan Pengurus dan Pengawas yang baru (2013-2018) berdasarkan Rapat Anggota Tahunan yang diadakan pada
tanggal 24 Juni 2013 adalah sebagai berikut:
BADAN PENGURUS:
• Ketua : Robert Tampubolon
Wakil Ketua : Stephen Rajali
• Sekretaris : Wastu Rinjani Amban
Wakil Sekretaris : Setyo Budi Rinekso
• Bendahara : Ronald Sirait

BADAN PENGAWAS:
• Ketua : Bonar Simangunsong
• Anggota : Philip Andreas
                           Eddy Sidharta
                           Susinto
                           Obert Awuy dll.
PENASIHAT : ML Denny Tewu
Nomor Telepon yang dapat dihubungi yaitu 0818-947-133.
Koperasi ini juga mempunyai program-program yang disediakan dan ditawarkan kepada anggotanya, antara
lain:
• Program PINTAS ini adalah program investasi tanaman singkong dimana seorang yang menabung akan
menerima pengembalian modal antara 150% sampai dengan 170%. 
• Program RECEH ini adalah program simpan uang Rp.100.000 bisa memberi seorang penabung
penghasilan sampai dengan Rp 117 Juta per bulan. Program ini bukan "too goog to be true" tapi sudah
teruji walaupun sampai saat ini baru memberi income sampai dengan Ratusan Ribu Rupiah per bulan
kepada seorang penabung.
• Program USAHA ini memberi kesempatan untuk menabung dan meminjam kepada anggota-
anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai