Anda di halaman 1dari 110

PROCEEDINGS

Penyelesaian Sengketa Kontrak


9
LEVEL
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Kontrak Konstruksi dan Decision


10 Making Process
DAFTAR ISI

Daftar Isi ..................................................................................................................... i

Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

A. Penyelesaian Sengketa Kontrak ..................................................................... 1

B. Inovasi (Pengadaan dan Kontrak) .................................................................. 5

C. Permasalahan dalam Penerapan Kontrak Konstruksi Internasional

di Indonesia ................................................................................................. 35

D. Membangun Sinergi dan Mengawal Pembangunan .................................... 45

E. Mediasi untuk Menyelesaikan Sengketa Kontrak di BANI ......................... 51

Kontrak Konstruksi dan Decision Making Process

A. Analisis Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan ........................ 64

B. Kontrak Kerja Konstruksi Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Perumahan Rakyat Nomor 7 Tahun 2019 ................................................ 84


LEVEL
PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK

Oleh;
Dr. Ahmad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M.
- Dekan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara – Jakarta
- Ketua Badan Arbitrase dan Alternatif Penyelesaia Sengketa
Konstruksi Indonesia (BADAPSKI)

Disampaikan Dalam Acara Workshop Ahli Kontrak


Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
Jakarta, 26 Maret 2019

Perjanjian/ Kontrak:

Kesepakatan yang diperjanjikan


secara tertulis yang mengatur
hak dan kewajiban para pihak.

1
Syarat sah Perjanjian/ Kontrak:

1.Kesepakatan para pihak


2.Kecakapan bertindak
3.Suatu hal tertentu
4.Suatu sebab yang halal
(Pasal 1320 BW)

Asas-asas Hukum Kontrak


1. Asas Kebebasan Berkontrak
2. Asas Konsensualisme (Pasal 1320 BW)
3. Asas Pacta sunt servanda / Kepastian Hukum
(Pasal 1338 BW)
4. Asas Itikad Baik (Pasal 1338 BW)
5. Asas Personalitas (Pasal 1315 BW)
6. Asas Kepatutan

2
Permasalahan Perjanjian/ Kontrak,
antara lain:
1. Penafsiran klausul, spt masalah denda
keterlambatan yang dikenakan pekerjaan
tambahan;
2. Perubahan pengadaan lingkup pekerjaan
dalam kontrak;
3. Pemeliharaan pekerjaan;
4. Perubahan kesempatan perpanjangan waktu
5. Pemutusan kontrak.

Perjanjian / Kontrak

Wanprestasi;
Tidak melaksanakan prestasi / kewajiban
Melaksanakan prestasi / kewajiban, tetapi
terlambat
Melaksanakan prestasi / kewajiban, tetapi
tidak sesuai kesepakatan

Sengketa/ Disputes

3
Non-Litigasi:
1. Negoisasi / Musyawarah
2. Mediasi / Konsiliasi
3. Penilaian Ahli
4. Arbitrase
( UU No. 30/1999 tentang
Penyelesaian Sengketa Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa )

Litigasi:
Pengadilan Umum
( PN → PT → MA )

Terima Kasih

4
INOVASI
(PENGADAAN DAN KONTRAK)

DEWI LARASATI- DIREKTORAT LOGISTIK ITB

Latar Belakang

Kondisi Eksisting Harapan melalui inovasi kontrak


• Penyediaan barang dan jasa dianggap • Kebutuhan cepat terpenuhi
lambat akibat proses administrasi • Mutu terjamin
pengadaan yang terlalu lama
• Penyedia berkinerja baik dan responsif
• Mutu hasil pengadaan tidak memenuhi
kebutuhan • Harga pasti dan wajar
• Penyedia memiliki kinerja rendah • Efektif dalam pengelolaan (efektif dalam
pemanfaatan sumberdaya)
• Harga tidak bisa dipastikan, berbeda antar
satker dalam satu PA • Menghindari sengketa
• Biaya transaksi besar dan kurang efektif
• Kontrak dapat menimbulkan
persengketaan

5
Issues

PERPRES
54/2018
PERPRES
TENTANG STRATEGI
55/2012
NASIONAL
PENCEGAHAN
KORUPSI

Isu vs kebutuhan

AKSI HASIL YANG


STRANAS DIHARAPKAN KRITERIA KEBERHASILAN
• Tercapainya tingkat kematangan Unit
PK KPK Kerja Pengadaan Barang dan Jasa
minimal pada level 3 di 100
AKSI 7: Unit pengadaan Kementerian, Lembaga, Pemerintah
Daerah
Peningkatan menjadi modern,
• Terimplementasinya e-katalog sektoral
profesionalitas independen, dan dan daerah
dan didukung sumber • Terlaksananya mekanisme dan sistem
modernisasi daya manusia yang elektronik pengadaan berbasis Nomor
Pokok Wajib Pajak
Pengadaan cukup.
• Meningkatnya efisiensi pengadaan
Barang dan melalui konsolisasi pengadaan di tingkat
Jasa pusat dan tingkat daerah

6
MENINGKATKAN TINGKAT KEMATANGAN
UKPBJ melalukan berbagai pendekatan inovatif pada
Level 5 proses pengadaan secara berkelanjutan sehingga dinilai
INNOVATIVE sebagai ahli tekait praktik unggulan pengadaan
barang/jasa pemerintah Indonesia.

UKPBJ sudah mengembangkan pendekatan strategis pada


Level 4
pelaksanaan pengadaan, dan sebagai mitra bagi unit pembelanjaan
STRATEGIC
melalui kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan

UKPBJ sudah mulai proaktif dalam memastikan proses


Level 3
pengadaan yang lebih baik dan tidak lagi sebatas pada
PROACTIVE
yang diamanatkan dalam regulasi

UKPBJ sudah mewujudkan kesesuaian dengan yang


Level 2
diisyaratkan dalam PerPres dan juga menjaga kepatuhan pada
COMPLIANCE
regulasi terkait pengadaan sektor publik

UKPBJ masih dalam proses pengembangan tahap awal,


Level 1
dimana SDM dan proses cenderung pasif serta
REACTIVE
menunggu adanya permintaan pengadaan

STRATEGI PENGADAAN DAN KONTRAK


BERDASARKAN PERAN DAN NILAI
Peran
Bottleneck Critical
Strategis Contoh: Pengadaan
Long karena kinerja Contoh: Makanan
pengadaan
pasien di RS, Bendungan, Jalur KPBU,
Term berdampak
Kereta Api, Obat dan
Contract langsung Pengadaan Aplikasi D&B,
pada kinerja Sistem, Radar Gempa, Alkes
organisasi EPC
dsb Peran & Nilai
Peran
Pendukung
karena kinerja
pengadaan Routine Leverage
tidak Contoh: Pengadaan Contoh: Pengadaan
berdampak ATK atau Seragam
langsung Gedung Kantor, Belanja
pada kinerja Kerja Kendaraan Operasional
organisasi
Nilai Pengadaan
Kecil (kurang dari • Konsolidasi
Nilai Pengadaan Besar (40% - 70%)

• Katalog
40%)
E-commerce
• Kontak Payung

7
Pengembangan dalam Sistem
• Tradisional
• Metode Pengadaan: Tendering, Pengadaan Langsung, Penunjukan
Langsung
• Jenis kontrak: Lumpsum dan Harga Satuan
• Inovasi baru
• Metode Pengadaan: E-Commerce, E-Purchasing, Gerai Mitra
• Jenis kontrak: Kontrak Harga Satuan Jangka Panjang, Kontrak
Harga Satuan Jangka Panjang dengan Benefit, Kontrak Supply By
Owner (SBO)

Inovasi Kontrak
• Kontrak Payung (Jangka Panjang)- dengan tender (terbatas atau terbuka)
• Kontrak Pengadaan Bersama (paket sejenis beberapa PPK)
• Kontrak harga satuan jangka panjang (Autorized Vendor)
• Kontrak Supply by owner (Konstruksi Gedung)
• Kontrak Bersyarat Berulang (repeat order)
• Kontrak Performance Base (Cleaning Service, Penelitian)
• Kontrak Design Build
• Kontrak Konsolidasi (beberapa paket sejenis pada beberapa satker)
• Kontrak harga satuan dengan pengadaan Itemize (Pembelian buku)
• Kontrak Layanan (internet)
• Kontrak E-commerce
• DLL

8
INOVASI
KONTRAK PAYUNG MELALUI KONSOLIDASI PENGADAAN
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa adalah strategi PBJ
yang menggabungkan beberapa paket PBJ sejenis

Konsolidasi dilakukan pada tahap:

Persiapan
Perencanaan Persiapan Pemilihan
Pengadaan Pengadaan penyedia
melalui
penyedia

Dilaksanakan oleh PA/KPA, PPK, dan/atau UKPBJ

KONSOLIDASI PENGADAAN
Manfaat Konsolidasi?

penurunan biaya pengadaan

efisiensi proses pengadaan

mengurangi biaya transaksi

10

9
SATUAN
SKEMA KERJA
FAKULTAS/
SEKOLAH
SATUAN SATUAN
KERJA KERJA
PENDUKUNG LAINNYA

SIRUP

ANGGARAN
TERKONSOLIDASI
PENGADAAN
TERKONSOLIDASI

KONTRAK
KONSOLIDASI

Efisiensi
pemanfaatan
hasil belanja
Efisiensi
pengelolaan
Menurunnya
melalui SDM
biaya transaksi
professional dan
fulltime
Efisiensi akibat
skala
keekonomian
belanja
Integrasi
perencanaan
belanja dan
pengelolaan
resiko

KEBIJAKAN KONSOLIDASI PENGADAAN

10
DAMPAK KONTRAK
PAYUNG

KENAIKAN SERAPAN ANGGARAN


SEMESTER 1 2016
114%
112%
110%
108%
106%
104%
102%
100%
98%
96%
94%
92%
1

Serapan Semester -1 2015 Serapan Semester -1 2016

GERAI MITRA

KONTRAK
JANGKA
AUTHORIZED KONTRAK E-MARKET
VENDOR PANJANG PLACE
PAYUNG
DENGAN
BENEFIT

11
KONTRAK DENGAN KONSEP GERAI MITRA
(Kontrak harga satuan jangka panjang)

TIPE 2
TIPE 1
TIPE 3 TIPE 4
Kerjasama
Authorized Penyedia Indefinity e-Market
Vendor dengan Delivery place
Benefit Contract

Daftar Penyedia Menawarkan KHS Jangka


terverifikasi produk dengan Panjang dengan Pasar elektronik
untuk produk tambahan benefit (Kontrak melalui e-katalog
sederhana dan manfaat Payung) ITB
jelas

TIPE 1
KETENTUAN GERAI MITRA TIPE 1 Authorized
Vendor

Barang Habis Pakai (Non Spesifikasi Jelas,


Asset) mencantumkan Merk

Pekerjaan Sederhana Dengan belanja langsung

12
TIPE 2
Kerjasama
KETENTUAN GERAI MITRA TIPE 2 Penyedia
dengan
Benefit

Harga negosiasi
Berkontrak dengan
berdasarkan price list
UKPBJ ITB
penyedia

Harga Coorporate ITB Dengan Surat pesanan


PPK

TIPE 3
Indefinity
KETENTUAN GERAI MITRA TIPE 3 Delivery
Contract

Spesifikasi barang
Berkontrak dengan
terdaftar dalam
UKPBJ ITB
SIMAJIK (katalog ITB)

Daftar Barang/Jasa
Berdasarkan Pesanan
terdaftar dalam blanket
PPK
(Oracle)

Tidak diperlukan HPS

13
TIPE 4
e-Market
KETENTUAN GERAI MITRA TIPE 4 place

Web penyedia Pemesanan barang pada


diakses melalui saat perencanaan
aplikasi SIMAJIK rencana anggaran biaya

Pembayaran dapat
Sebagaimana praktis
dilakukan virtual
bisnis
account

Pembayaran dapat
dilakukan perbulan

KONTRAK HARGA SATUAN JANGKA PANJANG


DENGAN BENEFIT
• Jenis kontrak ini dilakukan dengan mengikat harga satuan
yang sudah disepakati antara penyedia dengan owner
dengan tambahan benefit, yaitu kemudahan mendapatkan
kamar, diskon dan prioritas.
• Kontrak ini berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang
denga evaluasi
• Sistem pengadaan dengan negosiasi

14
KERJASAMA PENYEDIA DENGAN BENEFIT
PENGADAAN SNACK BOX

No Penyedia Produk Jajanan Pasar Produk Mini


Brand
1 Primarasa 4% 4% 4%
2 Labelle 4% 4% 4%
3 Mommis 4% 4% 4%
4 Holland Bakery 10% 10% 5%
5 Soes Merdeka 10% 5% 10%

KERJASAMA PENYEDIA DENGAN BENEFIT


AKOMODASI (HOTEL)
Harga Coorporate On Day Meeting Meeting
Hotel
Normal ITB Meeting Full Day Half Day
The Jayakarta Suites Bandung
1.800.000 625.000 400.000 270.000 250.000
(Bintang 4)
The Luxton Bandung
2.000.000 850.000 396.000 264.000 237.600
(Bintang 4)
House Sangkuriang Weekday 550.000
800.000
Weekend 650.000
(Bintang 3)
Patra Comfort Bandung
1.150.000 550.000 450.000 270.000 230.000
(Bintang 3)
Sawunggaling Hotel
598.964 280.000
(Bintang 2)
Mercure Nexa Bandung
Supratman 687.000 650.000 450.000 225.000 200.000

(Bintang 4)

15
KONTRAK HARGA SATUAN JANGKA PANJANG
(Indefinity Delivery Contract)
• Jenis kontrak ini dilakukan dengan mengikat harga
satuan yang sudah disepakati antara penyedia
dengan owner
• Kontrak ini berlaku selama 1 tahun dan dapat
diperpanjang sebanyak 2 kali periode dengan catatan
penyedia mendapatkan penilaian kinerja minimal
BAIK
• Pengadaan dilakukan dengan tender atau negosiasi

CONTOH DAFTAR PENGADAAN BARANG

16
CONTOH DAFTAR PENGADAAN JASA

PLATFORM E-COMMERCE

UKPBJ Unit Kerja


memesan Pembayaran
melakukan
barang dari Unit Kerja melalui virtual
Kontrak
Melakukan account atau
kerjasama e-Marketplace Pesanan bulanan bila
dengan E- melalui dikonsolidasi
Commerce SIMAJIK

17
Melakukan
Pilih daftar transaksi
Melakukan
Login SIMAJIK e-marketplace pembayaran secara
Belanja Barang
jalur unit kerja on-line atau
manual

CONTOH DAFTAR PENYEDIA MELALUI E-COMMERCE


No Jenis Pekerjaan E-Commerce
1 Aksesoris Komputer, Mesin Pengolahan Data Elektronik, Bhinneka.com
Furniture, Mesin Rumah Tangga, Peralatan Telekomunikasi, Audio
Visual, Mesin Perkantoran

2 Aksesoris Komputer, Mesin Pengolahan Data Elektronik, M-Biz.co.id


Furniture, Mesin Rumah Tangga, Peralatan Telekomunikasi, Audio
Visual, Mesin Perkantoran, Bahan Kimia

3 Alat Laboratorium/praktikum, Peralatan Instrumentasi, Digiwarestore.com


Komponen/Sparepart elektronik dan robotic

4 Alat tulis kantor, tinta, statinary, dll Datasricp

18
KONTRAK HARGA SATUAN ITEMIZED

• Kontrak dengan penyedia lebih dari 1 penyedia


• Metode pengadaan melalui pelelangan
• Jangka waktu kontrak ditentukan sesuai kebutuhan
• Contoh kontrak ini adalah untuk Pengadaan Buku

KONTRAK SUPPLY BY OWNER (SBO)


• Jenis kontrak ini dilakukan dengan mengikat harga satuan yang sudah
disepakati antara penyedia dengan owner.
• Kontrak ini berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang
• Kontrak ini baru akan diterapkan pada pengadaan jasa konstruksi di ITB
Cirebon
• Konsep dasar kontrak ini adalah adanya kerjasama 3 pihak yaitu Owner,
Supplier Barang dan Kontraktor.
• Ada beberapa bahan/material utama yang disediakan khusus oleh
Supplier Barang Utama
• Keuntungan dari konsep kontrak ini adalah kecepatan dan kepastian
dalam penyediaan bahan serta pengawasan dalam kualitas bahan.
• Contoh kontrak SBO: Pemasangan Plat Lantai pada pembangunan
Gedung Multifungsi ITB Cirebon

19
DUKUNGAN SISTEM INFORMASI DAN SOP
• SIMAJIK (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LOGISTIK)
• PLATFORM E-COMMERCE ITB
INTEGRATED
PROCUREMENT
STRATEGY &
MANAGEMENT

• PLATFORM BIM ITB


• WISTLEBLOWING SISTEM ITB
• E-GERAI MITRA ITB

DUKUNGAN PERUBAHAN TATA KELOLA

• BUSSINESS PROCESS
• ORGANIZATION
STRUCTURE

20
DUKUNGAN SISTEM ELEKTRONIK
FLOW OF PROCUREMENT PROCESS

INTERNAL
e- BUDGETING INSPECTORATE
e-PLANNING
PLANNING
DIRECTORATE AND e-PROCUREMENT
LOGISTIC
DIRECTORATE
• WORK AND BUDGET PLAN
e- MONEV
• IMPLEMENTATION PLAN
• MASTER OF GOOD AND
SERVICE LIST
e- PERFORMANCE e-DELIVERY &
e-INVENTORY
e-PAYMENT
LOGISTIC
LOGISTIC
DIRECTORATE LOGISTIC
• E- PROCUREMENT
DIRECTORATE AND
PLANNING INFRASTRUCTURE DIRECTORATE AND
• WORKING PAPER SYSTEM
• E-PROCUREMENT DIRECTORATE FINANCE
• E- CONTRACT HANDLING • REÇEIPT SYSTEM DIRECTORATE
• E- MONITORING • ORACLE INVENTORY • SPP SYSTEM
• SUPPLIER MANAGEMENT •
• ASSET MANAGEMENT SISTEM SPM KKPN
SYSTEM • APLIKASI SPAN
SYSTEM
• ORACLE PURCHASING
• ORACLE PAYABEL

THANK YOU

21
SKEMA PENGELOLAAN KONTRAK HARGA SATUAN
JANGKA PANJANG
PENGADAAN OUTSOURCING TENAGA KEBERSIHAN
D I R E K T O R A T L O G I S T I K- UKPBJ
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Tujuan melakukan outsourcing


• K/L/D/I fokus pada bisnis inti
• Penghematan dan pengendalian biaya operasional
• Memanfaatkan kompetensi vendor
• Mengurangi resiko
• Meningkatkan efisiensi

Outsourcing dalam bahasa Indonesia berarti alih daya, outsourcing atau alih daya dapat diartikan
sebagai penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang oleh
suatu perusahaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau
penyediaan jasa pekerja/buruh (Sapurahno).
Pasal 65 UU 13, 2003

22
Alasan-alasan penggunaan Outsourcing
(3%)
Innovation

Conserve Capital (3%),


Improve quality (3%), Grow
Revenue (4%)

Access to skill (9%), Variable Cost


Structure (12%0, Improve Focus(17%)

Penghematan Biaya (49%)

Outsourcing Advantages
1. Flexible workforce to meet needs
2. Makes startup easier ✓Can a vendor save Rp?
3. Requires less training 1. Specialization allows higher
productivity
4. Greater efficiency
5. Increased labor pool 2. Amortization of equipment
investment over time
6. Better equipment
3. Multi-year fixed price
7. Special needs accommodated easier
8. Labor problems belong to contractor
9. Revise contract as change requires with time
10. Emergencies are handled better (flood example)
11. Good budgetary planning
12. Reduced management burden

23
Penyebab gagalnya outsourcing
• Kurangnya komitmen para stakeholder
• Gagal memilih vendor yang tepat
• Lemahnya perencanaan dalam pengadaan outsourcing
• Tanpa visi dan pondasi yang kuat
• Harapan terhadap vendor tidak jelas
• Tidak siap menghadapi perubahan
• Tidak ada patokan kinerja (indeks kinerja kunci)
• Peran dan tanggung jawab pemilik pekerjaan dengan vendor tidak jelas
• Tidak ada dukungan internal
• Lemahnya manajemen pelaksanaan pekerjaan

Outsourcing Disadvantages
1. Usually more expensive
2. Communication challenges
3. No employee loyalty from contract personnel
4. May involve use of cheaper supplies & materials
5. Security concerns
6. Attitudes of contract personnel
7. Hidden costs

24
Langkah-langkah Pelaksanaan
Outsourcing
Pemilihan Pemilihan
Perencanaan Analisis Biaya
strategi rekanan

Transisi Negosiasi
Pengelolaan hubungan
Sumberdaya persyaratan

Merencanakan Outsourcing
• Melakukan assessment kebutuhan, assessment nilai bisnis, assessment
operasional, assessment resiko
• Menetapkan persyaratan dan tingkat kinerja yang harus dicapai
• Membentuk Tim pengelola outsourcing
• Menetapkan sasaran
• Menetapkan jadwal kerja
• Penyusunan kriteria vendor (memenuhi persyaratan, memastikan hak-hak tenaga
kerja terpenuhi, manajemen yang professional, tenaga kerja terlatih)

25
Categories of Maintenance
A. Inspect & repair only as necessary
B. Cyclical Repair (roofs)
C. Preventative Maintenance
D. Predicted Maintenance
E. Breakdown Maintenance
F. Repair Projects

Budgeting should include:


1. Preventative maintenance 2. Custodial
a. Grounds a. Janitorial
b. Exterior and Roof b. Trash / Waste Disposal &
c. Signage Management
d. Interiors c. Window Cleaning
e. Electrical
d. Carpet Cleaning
f. Plant & HVAC Systems
g. Security & Life Safety Systems e. Pest Control
h. Furnishings, Fixtures, & Equipment (FF&E) f. Blinds & Drapes
g. Pews

26
Facility Operating Gross Sq M Index (GSF)
(disesuaikan dengan kebutuhan)

✓ Per area (special area)


✓ GSF Index = Annual Facility Maint Oper Rp

Gross Area (Sq. M.)

✓Custodian Staffing Formula (cust per Sq. M.=CPM)

Manpower (CPM) = Total Square Footage

10-500 sq. M. per man (indoor), 100-5000 sq.M. per man (outdoor)

Advantage of Using GSF Index


1. Easy indicator of cost per square meter (CSM)
2. Can be easily charted / tracked
3. Can be computed for prior years
4. Compares easily to other indexes
5. Consistent basis for budgeting year to year

27
Costs of Ownership
1. Operations
2. Supplies
3. Maintenance & Repair
4. Replacement
5. Alterations & Improvements

Factors in Decision
1. Frequency of need
2. Adequate available workforce
3. Training and supervision
4. Flexibility
5. Cost
6. Questions to ask:
a. Will Contractor respond to a Request for Proposal ?
b. Can Contractor provide manpower needed?
c. Does the Contractor understand of ITB special needs?
d. What equipment & supplies will be used in the facility?
e. Background checks on workers?
f. Adequate supervision?

28
PERLUNYA PENGELOLAAN KEBERSIHAN
Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang
kuliah

Perawatan kebersihan luar sekitar gedung


perkuliahan

Perawatan kebersihan toilet kampus

Pemeliharaan sarana dan prasarana gedung


Asrama

Pemangkasan dan perapihan rumput dan taman

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SKEMA KONSOLIDASI
FAKULTAS/SEKOLAH

UNIT KERJA UNIT USAHA


PENDUKUNG KOMERSIL

DIREKTORAT
SARANA
DAN
PRASARANA

PENGGAGAS
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

29
PERLUNYA PENGELOLAAN KEBERSIHAN
(LANJUTAN)

ASRAMA MAHASISWA
GEDUNG KULIAH TAMAN DAN AREA TERBUKA
AREA TOILET ASRAMA MAHASISWA
198 LABORATORIUM TERSEBAR PADA 12 FAKULTAS DAN SEKOLAH

Luas Kampus ITB (Ganesha) 286.830

Luas Fasilitas Olah Raga 43.816

Luas Kampus ITB (Jatinangor 465.000


198 LABORATORIUM TERSEBAR PADA 12 FAKULTAS DAN
SEKOLAH INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Slide

51

CONTOH HASIL PERHITUNGAN HPS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

30
KATEGORI TENAGA KEBERSIHAN

Slide
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
53

KOMPONEN BIAYA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

31
SKEMA PEMBAYARAN

Teknis dan Fungsi

32
Kinerja

Kinerja

33
SKEMA PEMBAYARAN
FAKULTAS/SEKOLAH

UNIT KERJA UNIT USAHA


PENDUKUNG KOMERSIL

DIREKTORAT
SARANA
DAN
PRASARANA

ANGGARAN
KEBERSIHAN YANG
TERKONSOLIDASI DI
DIREKTORAT SARANA
DAN PRASARANA

DIREKTORAT LOGISTIK
MEMPROSES BERKAS
PEENAGIHAN

BERKAS PEMBAYARAN
DILIMPAHKAN KE
DIREKTORAT
KEUANGAN

T E R I M A K A S I H

PENGADAAN PROFESIONAL UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

34
7/11/2019

PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN


KONTRAK KONSTRUKSI INTERNATIONAL DI INDONESIA

(STUDI KASUS : FIDIC GENERAL CONDITION OF CONTRACT 1999 EDITION)

DISAMPAIKAN OLEH :

ANDY SATYA NUGRAHA, ST, MT (PRAKTISI MANAJEMEN KONTRAK DAN INDONESIA CONTRACT MANAGEMENT COMMUNITY)

LEMABAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG & JASA PEMERINTAH (LKPP) - JAKARTA, 25 MARET 2019

KONTRAK KONSTRUKSI INTERNATIONAL

35

1
7/11/2019

APA KONTRAK FIDIC?

• Organisasi Konsultan Enjiniring Internasional yang didirikan pada tahun 1913 oleh tiga
negara Belgia, Perancis dan Swiss
• Ketiga negara pendiri familiar dengan Bahasa Perancis (Franchopone0
• FIDIC : Fédération Internationale Des Ingénieurs-Conseils)

KENAPA KONTRAK FIDIC ?

• Telah “terbukti” digunakan lebih dari 50 tahun


• Digunakan dalam berbagai macam proyek dan yurisdiksi

36

2
7/11/2019

FIDIC 1999 EDITION (1ST EDITION)

PENGGUNAAN KONTRAK FIDIC

37

3
7/11/2019

PERBANDINGAN PASAL DALAM FIDIC 1999 EDITION

SERTIFIKASI FIDIC

38

4
7/11/2019

NEW FIDIC 2017 2ND EDITION

MASALAH 1 : HUKUM YANG BERLAKU

• FIDIC dibuat berdasarkan basis Common Law Contract


• Perlu penyesuaian Hukum yang berlaku dalam Pasal

39

5
7/11/2019

MASALAH II – PEMAHAMAN TERMINOLOGI / BAHASA

• “Base Date” – “Tanggal Dasar” batas waktu 28 hari sebelum pemasukan Tender
• “Enjinir” - Konsultan
• “Unforeseeable” – Tidak Dapat Diperkirakan Sebelumnya
• “Dispute Board” – Dewan Sengketa
• “Provisional Sum” – Dana Cadangan
• “Permanent Work”
• “Temporary Work”

MASALAH III – SPECIAL CONDITION/SYARAT KHUSUS

• FIDIC Condition Of Contract berlaku sebagai SYARAT UMUM yang tidak boleh dirubah
• SYARAT KHUSUS diperlukan untuk penyesuaian dengan Pekerjaan
• Peran Pengacara yang berpengalaman dalam menyusun SYARAT KHUSUS

40

6
7/11/2019

MASALAH IV – KORESPONDENSI / ADMINISTRASI KONTRAK

• Korespondensi dalam Bahasa Inggris


• Notifikasi dalam 28 hari
- Penandatangan Kontrak
- Penyampaian Jaminan Pelaksanaan
- penyampaian Jadwal Kerja

MASALAH V – KLAIM

• Hak Dan Kewajiban Klaim dari masing2 Pihak


• Penyampaian “Notification” dan “Detail Claim” yang mempunyai batasan waktu
- Notifikasi : 28 hari
- Detail Klaim : 42 hari

41

7
7/11/2019

EMPLOYER’S CLAIM – KLAIM PENGGUNA JASA

EMPLOYER’S CLAIM – KLAIM PENGGUNA JASA

42

8
7/11/2019

CONTRACTOR’S CLAIM – KLAIM PENYEDIA JASA

CONTRACTOR’S CLAIM – KLAIM PENYEDIA JASA

43

9
CONTRACTOR’S CLAIM – KLAIM PENYEDIA JASA

44
WORKSHOP AHLI KONTRAK
PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK-LKPP

Jakarta, 26 Maret 2019

MENGAWAL
PEMBANGUNAN

45
TUJUAN PEMBANGUNAN
INFRA STRUKTUR

MEMPERKUAT KONEKTIVITAS
MENYAMBUNGKAN POTENSI
EKONOMI
PEMERATAAN PEMBANGUNAN

MENUMBUHKAN KEGIATAN
EKONOMI BARU
PRESIDEN JOKO WIDODO
MENINGKATKAN DISTRIBUSI
PENYAMPAIAN NOTA KEUANGAN
BARANG DAN JASA
16 AGUSTUS 2018

ANGGARAN INFRA STRUKTUR DIPERUNTUKKAN MEMBANGUN


67 KM RUAS JALAN NASIONAL
2018 2019
BARU, 905 KM JALAN TOL, 48
Rp. 410,4 T Rp 420,5 T UNIT BENDUNGAN, DAN 162 RIBU
HEKTAR JARINGAN IRIGASI

PENEGAKAN HUKUM BUKANLAH INDUSTRI

TINGKAT KEJAHATAN PENJELASAN UU NO. 16 / 2004


MENURUN
KEJAKSAAN HARUS MAMPU
TERLIB AT D LM P E M B A N G U N A N
SERTA MENCIPTAKAN KONDISI YG
MENDUKUNG DAN MENGAMANKAN
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

PENEGAKAN HUKUM
BERHASIL PRESIDEN JOKO WIDODO,
UPACARA HBA KE-55, 22 JULI 2015

“PEMBERANTASAN KORUPSI DAN


PENEGAKAN HUKUM HARUS DAPAT
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT DAN MENJAGA
KESADARAN HUKUM KELANCARAN PROGRAM
MENINGKAT PEMBANGUNAN”

46
PENEGAKAN HUKUM

TP4 JAKSA MENYAPA DENDA PERDATA


JAGA DESA JAKSA MASUK SANKSI ADM
SEKOLAH SANKSI PIDANA
KANTIN KEJUJURAN

PENGAWASAN MELEKAT
PEMERIKSA INTERNAL – APIP
KODE ETIK PROFESI
PEMERIKSA EKSTERNAL – BPK DAN BPKP
APARAT PENEGAK HUKUM
MASYARAKAT
PENGAWASAN
MEDIA SOSIAL
PERS
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

47
MODUS PENYIMPANGAN DLM PENGADAAN BARANG DAN JASA

PERENCANAAN PENGADAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN

PENGUMUMAN KONTRAK TIDAK KOLUSI ANTARA


MARK-UP BIAYA LELANG DIBATASI DILENGKAPI PELAKSANA
PADA RENCANA HANYA DOKUMEN PROYEK DENGAN
PENGADAAN KELOMPOK PENDUKUNG PENGAWAS
TERTENTU SAJA /FIKTIF PROYEK

PENGADAAN
DIARAHKAN PENGUMUMAN PEKERJAAN / LAPORAN
UNTUK TIDAK LENGKAP BARANG TIDAK PENGAWAS
KEPENTINGAN DAN SESUAI DENGAN PROYEK TIDAK
PRODUK ATAU MEMBINGUNGKAN SPESIFIKASI SESUAI DENGAN
PENYEDIA (AMBIGIOUS) HASIL PEKERJAAN
BARANG DAN
JASA TERTENTU

PERENCANAAN PEKERJAAN MELULUSKAN


TIDAK REALISTIS, PENUNDAAN BELUM SELESAI, BUKTI-BUKTI
TERUTAMA DARI SURAT SUDAH AKUNTANSI YANG
SUDUT WAKTU PENETAPAN DILAKUKAN TIDAK BENAR
PELAKSANAAN SERAH TERIMA

TP4 SEBAGAI PARADIGMA BARU


PENEGAKAN HUKUM
KEPJA NO. 152/ A/JA/10/2015

GAK-KUM KEJAR PEMERINTAH RAGU


KUANTITAS AMBIL KEBIJAKAN

SERAPAN ANGGARAN PENEGAK HUKUM


TERHAMBAT DISALAHKAN

48
MEKANISME PENGAWALAN & PENGAMANAN
PERJA NO. 014 / A / JA / 11 / 2016

LUHKUM/PENKUM
TP4P
KEJAKSAAN AGUNG PEMBAHASAN HUKUM

TP4D PROVINSI PENDAPAT HUKUM


KEJAKSAAN TINGGI
KOORDINASI
TP4D DGN K/L TERKAIT
KABUPATEN/KOTA
KEJAKSAAN NEGERI PENEGAKAN HUKUM
REPRESIF, SETELAH
BERKOODINASI DGN APIP

KINERJA TP4 2016, 2017, 2018

Rp. 977 T
1. APRESIASI PERAN TP4
DLM MENDUKUNG PEMB 16
PROYEK PELABUHAN
STRATEGISDI JAJARAN PT.
Rp. 605,3 T
10.270 PELINDO IV

2. PENGHARGAAN DARI
5.032 WAKIL PRESIDEN RI ATAS
PERAN TP4 DLM
1.903 Rp.109.6 T MENDUKUNG
PENYELENGGARAAN
ASIAN GAMES 2018

49
INTEGRITAS DAN PROFESIONALISME TP4
SURAT JAMINTEL TGL 15 JANUARI SURAT JAMINTEL TGL 14 DESEMBER
2018 PERIHAL OPTIMALISASI 2018 PERIHAL PENGAMANAN THD
PELAKSANAAN TP4 : KEBIJAKAN PEMERINTAH DLM
T I D A K M E L A K U K A N P U L D ATA PEMBANGUNAN NASIONAL
TERHADAP:
1. INVENTARISASI PERMASALAHAN
1. K E G I A T A N P R O Y E K Y G
DAN HAMBATAN DLM PELAKSANAAN
TELAH/SEDANG DILAKUKAN
PENDAMPINGAN OLEH TP4
PEMBANGUNAN PROYEK STRATEGIS
SEBELUM BERKOORDINASI NASIONAL YANG DIKAWAL TP4 PADA
DGN APIP, TERMASUK DALAM TAHUN BERJALAN, DISERTAI SARAN
TINDAK LANJUT HASIL TEMUAN TINDAK SEBAGAI SOLUSI
INSPEKTORAT MAUPUN BPK RI; PERMASALAHAN DI LAPANGAN
2. K E G I A T A N P R O Y E K 2. M E L A K U K A N P E N G A W A S A N
PEMBANGUNAN YG MASIH DLM M E L E K AT G U N A M E N C E G A H
TA H A P P E L E L A N G A N ,
POTENSI PENYIMPANGAN DAN/ATAU
PENENTUAN PEMENANG
P E K E R J A A N ATA U M A S A
PENYALAHGUNAAN WEWENANG
PEMELIHARAAN. DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN
TP4

PERJANJIAN KERJA SAMA TP4

KEMENTERIAN/INSTANSI BUMN
§ KEMENTERIAN ATR/BPN • PT. ANGKASA PURA I
§ KEMENTERIAN KEUANGAN • PT. PELINDO IV
§ KEMENTERIAN PUPR • PT. PEMBANGUNAN
PERUMAHAN
§ KEMENTERIAN PERHUBUNGAN • PT. PELINDO III
§ KEMENTERIAN BUMN
§ KEMENTERIAN DESA PDTT
§ BNPB

WUJUDKAN PEMBANGUNAN
TEPAT WAKTU, TEPAT MUTU DAN TEPAT SASARAN

Jakarta, 20 Maret 2019

50
WORKSHOP AHLI KONTRAK TENTANG
PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK
Maret 2019

MEDIASI UNTUK MENYELESAIKAN


SENGKETA KONTRAK DI BANI
Oleh BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA
SUNTANA S. BANI ARBITRATION CENTER
DJATNIKA
Hak Cipta presentasi ini ada pada BANI Arbitration Center

4 BAGIAN MATERI PEMBAHASAN

MEDIASI UNTUK 1 • HUKUM KONTRAK


MENYELESAIKAN SENGKETA
KONTRAK DI BANI 2 • SENGKETA KONTRAK
• PENYELESAIAN SENGKETA
3
DI BANI

4 • MEDIASI DI BANI

... 2

51
01 HUKUM
KONTRAK
LATAR BELAKANG HUKUM
DAN PENYELESAIAN SENGKETA

Your Date Your Footer 3

HUKUM PERJANJIAN
- Syarat sahnya perjanjian - KUH Perdata 1320 :
• Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
• Kecakapan untuk membuat suatu perikatan – UU Perseroan Terbatas;
• Suatu hal tertentu – UUJK No. 2 tahun 2017;
• Suatu sebab yang halal – UUJK No. 2 tahun 2017.

- Berlakunya perjanjian – KUH Perdata 1338 :


• Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya.
• Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena
alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.
• Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.

- Isi perjanjian
• Sekurang-kurangnya berisi 16 ketentuan – UUJK No. 2 tahun 2017

- Asas perjanjian
• Asas Pacta Sunt Servanda, Asas Universal

52
PENYELESAIAN SENGKETA

- Cara Penyelesaian Sengketa


• UUJK Ps 88 : Ditetapkan dalam kontrak, jika tidak ada harus membuat kesepakatan
penyelesaian melaui mediasi; konsiliasi; dan Arbitrase atau membentuk Dewan Sengketa.
• FIDIC : Arbitrase
- Klausula Arbitrase
• UU Arbitrase dan APS : Ps 2 – Ada Perjanjian Arbitrase,
Ps 3 – Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa yang terikat dalam
Perjanjian Arbitrase
- Pilihan Arbiter
• Ad Hoc atau Institusi, Nasional atau Internasional, Jumlah Arbiter
- Pilihan Hukum dan Tempat
• Hukum RI, Hukum Negara lain, Hukum Acara Arbitrase.

PERJANJIAN ARBITRASE
UU NO 30/1999
BAB III
SYARAT ARBITRASE, PENGANGKATAN ARBITER, DAN HAK INGKAR
Bagian Pertama
Syarat Arbitrase

Pasal 7
Para pihak dapat menyetujui suatu sengketa yang terjadi atau yang akan terjadi antara mereka untuk
diselesaikan melalui arbitrase.
Pasal 11
(1) Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak para pihak untuk mengajukan penyelesaian
sengketa atau beda pendapat yang termasuk dalam perjanjian ke Pengadilan Negeri.
(2) Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan di dalam suatu penyelesaian sengketa
yang telah ditetapkan melalui arbitrase, kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan dalam Undang-
undang ini.

53
02 SENGKETA
KONTRAK
CARA PENYELESAIAN SENGKETA

Your Date Your Footer 7

PENYELESAIAN SENGKETA

SENGKETA

KESEPAKATAN KETIDAKSEPAKATAN

SENGKETA ADM/TEKNIS SENGKETA HUKUM


ADENDUM
CHANGE ORDER
KONTRAK
NON-ADJUDIKASI ADJUDIKASI
Tidak berkekuatan hukum Berkekuatan - Musyawarah - Pengadilan
hukum - Mediasi - Arbitrase
- Konsiliasi
- Dewan Sengketa
PUTUSAN
KESEPAKATAN Berkekuatan hukum

Tidak berkekuatan hukum

54
PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK
Penyelesaian Sengketa

Tidak sepakat Sengketa teknis/adm


Sengketa hukum > Non-Adjudikasi
Adjudikasi

Litigasi Non-Litigasi • Musyawarah


Dewan • Mediasi
Pengadilan Arbitrase Sengketa • Konsiliasi
Pilihan baru
• Dewan Sengketa

Mediasi Mediasi
Putusan
DS Ketidak - Kesepakatan
Putusan Pengadilan Putusan Arbitrase Tidak
berkeku- sepakatan ⮚ Tidak berkekuatan
⮚ Berkekuatan ⮚ Berkekuatan
atan hukum Interpertasi kontrak hukum
hukum tetap setelah melalui proses hukum tetap
banding, kasasi dan PK
Compulsary
Ubah dari voluntary
menjadi compulsary

Adendum Pendapat Hukum Adendum


Kontrak Lembaga Arbitrase Kontrak
(Pasal 1338 (Pasal 52 - 53 (Pasal 1338
KUHPerdata) UU 30 th 1999) KUHPerdata)
⮚ Berkekuatan ⮚ Berkekuatan ⮚ Berkekuatan
Eksekusi hukum hukum hukum
Putusan
Keterangan :
9 = Penyelesaian Hukum Terjadinya Sengketa

PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA


ADJUDIKASI, NON-ADJUDIKASI
• Terdapat dua pilihan penyelesaian sengketa adjudikasi yaitu litigasi dan non-litigasi

• ARBITRASE
• PENGADILAN • ALTERNATIF
PENYELESAIAN SENGKETA
• Apabila pilihan penyelesaian sengketa melalui
pengadilan, maka prosedur dan prosesnya mengikuti • Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa
ketentuan-ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum
perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada
Acara Perdata (KUHAPerdata). Hukum acara perdata ini
menganut beberapa asas sebagai dari ketentuannya. perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh
Asas yang penting dalam hukum acara perdata adalah para pihak yang bersengketa.
asas hakim bersifat menunggu, asas hakim bersifat pasif, • Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga
asas persidangan terbuka untuk umum. penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui
prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian
di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi,
mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli
The Power of PowerPoint | thepopp.com 10

55
PERDAMAIAN

1. Melalui Negosiasi
2. Melalui Mediasi / Konsiliasi
⮚ Pengadilan (Perma No. 1 tahun 2008)
⮚ Arbitrase (Hybrid Arbitration)

11

MEDIASI dan KONSILIASI


• DESKRIPSI dan DEFINISI

Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa • KONSILIASI


melalui seorang atau beberapa penengah atau Konsiliasi adalah upaya penyelesaian sengketa
yang biasa disebut sebagai mediator, yang dengan cara mempertemukan keinginan para
ditunjuk oleh para pihak. Mediator tidak pihak dengan menyerahkannya kepada suatu
memutuskan sengketa tapi membimbing para komisi/pihak ketiga yang ditunjuk atas
pihak dalam berunding mencari suatu kesepakatan dari pihak yang ditunjuk atas
penyelesaian. kesepakatan para pihak yang bertindak sebagai
konsiliator.
• MEDIASI
• Tidak ada aturan baku mengenai hal ini,
tidak ada pula peraturan perundang- • Konsiliator dapat memaksakan pengusulan/resolusi yang
undangan yang mengatur tata cara, batas diambil. Pada saat berakhirnya tugas konsiliator, dia akan
waktu, biaya dan sebagainya. Cara ini membuat perjanjian tertulis yang ditandatangani para
sesungguhnya sangat baik, cepat, mudah pihak atau dapat pula konsiliator membuat suatu laporan
tanpa diketahui pihak lain asalkan dilandasi yang memuat hal-hal mengenai kegagalan atau suatu
dengan itikad baik. pernyataan bahwa proses konsiliasi terhenti.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 12

56
03 PENYELESAIAN
SENGKETA DI
BANI
CARA PENYELESAIAN SENGKETA
Your Date Your Footer 13

PEMILIHAN PENYELESAI SENGKETA


- Cara Penyelesaian Sengketa
• Ditetapkan dalam kontrak ketentuan penyelesaian sengketa melalui arbitrase pada
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), jika tidak ada harus membuat kesepakatan
pada waktu terjadi persengketaan.
- Klausula Arbitrase
• UU Arbitrase dan APS : Ps 2 – Ada Perjanjian Arbitrase,
Ps 3 – Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa yang terikat dalam
Perjanjian Arbitrase
- Pilihan Arbiter
• Ad Hoc atau Institusi, Nasional atau Internasional, Jumlah Arbiter
- Pilihan Hukum dan Tempat
• Hukum RI, Hukum Negara lain, Hukum Acara Arbitrase.

Your Date Your Footer 14

57
KLAUSULA ARBITRASE

• Adalah suatu kesepakatan berupa klausula arbitrase yang


tercantum dalam suatu perjanjian tertulis yang dibuat para pihak
sebelum timbul sengketa atau suatu perjanjian arbitrase tersendiri
yang dibuat para pihak setelah timbul sengketa. (Pasal 1:3 UU No.
30/1999).
• Harus dirumuskan secara jelas ;
- Apakah arbitrase ad-hoc atau arbitrase institusional
- Prosedur/cara penunjukan dan jumlah arbiter
- Tempat arbitrase diselenggarakan
- Prosedur/cara dan jangka waktu penyampaian permohonan/
notifikasi untuk berarbitrase
- Rujukan pada peraturan prosedur arbitrase (jika perlu )
Dan hal-hal lain yang disepakati
Your Date Your Footer 15

PROSES PERSIDANGAN DI BANI

• Persidangan di BANI dapat berupa proses perisidangan Arbitrase biasa,


dapat pula atas permintaan para pihak dilakukan Mediasi dalam kerangka
arbitrase.

PRA Pemerik- PASCA


saan
PERSIDANGAN PERSIDANGAN PERSIDANGAN
persyarat
an - Putusan
- Eksekusi Putusan

Mediasi

Your Date Your Footer 16

58
04 MEDIASI DI
BANI
CARA PENYELESAIAN SENGKETA

Your Date Your Footer 17

HYBRID ARBITRATION
Hybrid Arbitration adalah penyelenggaraan proses arbitrase yang juga menggunakan satu atau lebih
bentuk APS/ADR lainnya, baik pada awal proses maupun selama proses
berlangsung
Sidang I
menawarkan
mediasi

Proses Arbitrase Putusan arbitrase


memuat kesepakatan
mediasi (bila ada)
Y
a permohonan arbitrase
tidak dicapai
kesepakatan tidak dicabut

ADR kesepakatan
mediasi, konsiliasi,
negosiasi proses mediasi dapat dilakukan
selama proses arbitrase berlangsung,
dan dapat dilakukan berulang-ulang

18 Pencabutan Permohonan Arbitrase

59
Perbandingan Mediasi dalam PERMA No. 1/2008 dengan Hybrid Arbitration di BANI

Mediasi Pengadilan Mediasi Arbitrase


(PERMA No. 1/2008) (Hybrid Arbitration)
Kondisi wajib sukarela

Mediator hakim kasus terkait tidak boleh menjadi pilihan diserahkan sepenuhnya kepada para
mediator pihak

1. Dapat dilakukan pada tahap


1. dapat digunakan bersama-sama dengan
banding/kasasi
Pelaksanaan bentuk ADR lain
2. tidak dapat dikombinasikan dengan
2. Putusan arbitrase “final & binding”
bentuk ADR lain

Akibat kesepakatan perkara wajib dicabut pencabutan perkara bersifat sukarela

dapat dieksekusi apabila kesepakatan dapat dieksekusi (bila diperlukan) apabila


Kekuatan eksekusi dikukuhkan Majelis Hakim (menjadi Akta kesepakatan dituangkan ke dalam Putusan
Perdamaian) Arbitrase

19

PROSES
MEDIASI
DALAM KERANGKA
ARBITRASE DI BANI

Your Date Your Footer 20

60
KERANGKA PENYELESAIAN SENGKETA
Penyelesaian Sengketa

Tidak sepakat
Sengketa hukum Sengketa
teknis/adm
Adjudikasi > Non-Adjudikasi
Litigasi Non-Litigasi

• Musyawarah
Mediator non BANI • Mediasi
BANI • Konsiliasi
Mediasi • Dewan Sengketa
Mediator BANI Putusan Arbitrase
⮚ Berkekuatan
hukum tetap
Mediator Mediator
Arbiter Majelis
BANI Arbiter Eksekusi
lainnya BANI Putusan

Your Date Your Footer 21

01 MEDIATOR

• Penetapan Mediator menjadi hak sepenuhnya dari para pihak.


• Mediator dapat dipilih berupa Mediator dari luar BANI atau Mediator dari
BANI.
• Jika pilihan Mediator dari luar BANI penyelenggaraan Mediasinya dapat
di luar BANI atau menggunakan fasilitas BANI.
• Jika pilihan Mediator dari BANI, dapat dipilih dari Arbiter BANI yang lain
atau memilih Majelis Arbitrase yang menjadi Mediator.
• Para pihak harus membuat pernyataan dalam bentuk surat resmi tentang
akan dilakukannya Mediasi dan menetapkan pilihan Mediatornya.

Your Date Your Footer 22

61
02 KETENTUAN M E D I A S I

• Peserta Mediasi harus prinsipal yang dapat membuat


keputusan.
• Sifat pertemuan Mediasi dalam kerangka arbitrase adalah
tertutup.
• Pertemuan dapat berlangsung dengan pertemuan dua
pihak bersama Mediator, atau dilakukan pertemuan salah
satu pihak dengan Mediator secara bergantian.
• Mediator tidak memberikan opini dalam penyelesaian
sengketa.
• Selama pertemuan Mediasi sidang Arbitrase dihentikan
dahulu dan tidak dihitung dalam total masa persidangan.

Your Date Your Footer 23

03 HASIL M E D I A S I

• Mediasi jika berhasil dinyatakan dalam suatu bentuk


kesepakatan, yang akan digunakan oleh Majelis
Arbitrase sebagai bagian dari putusan.
• Putusan arbitrase yang dibuat berdasarkan
kesepakatan para pihak bersifat final dan mengikat.
• Mediasi jika tidak berhasil maka akan dikembalikan
kepada Majelis Aarbitrase untuk melanjutkan
persidangan arbitrase.

Your Date Your Footer 24

62
TERIMA KASIH

SUNTANA S. DJATNIKA
Dr.(T), Dr.(H), Ir., SE, MM, MBA, MT, MH, FCBArb.

YOUR Badan Arbitrase Nasional Indonesia


(BANI Arbitration Center)
LOGO Wahana Graha Lt. 1,2 & 4
Jl. Mampang Prapatan No. 2
Jakarta 12760
Phone : +62 (0)21 7940542, Fax : +62 (0)21 7940543
Email: bani-arb@indo.net.id

Your Date Your Footer 25

CURICULUM VITAE
Nama : SUNTANA SUKMA DJATNIKA
Tempat & Tanggal. Lahir : Sukabumi, 20 Agustus 1946
PENDIDIKAN
1. Sarjana Arsitektur ( Ir ) - ITB - 1971
2. Sarjana Ekonomi ( SE ) - UI - 1993
3. Master of Business Administration ( MBA ) - IPPM - 1988
4. Magister Manajemen ( MM ) - STM - PPM - 1995
5. Magister Teknik Sipil ( MT ) - Fakultas Teknik UI - 2001
6. Magister Hukum ( MH ) - Fakultas Hukum UNTAR - 2014
7. Doktor Bidang Ilmu Teknik (Dr) - Fakultas Teknik UI - 2006
8. Doktor Bidang Ilmu Hukum (Dr) - Fakultas Hukum UNTAR - 2017

PENGALAMAN KERJA
Konsultan Arsitek, Engineering, Construction Management di beberapa perusahaan.
Anggota Team Penasihat Arsitektur Kota (TPAK) - Badan Penasihat Teknis Perkotaan dan Bangunan Pemda DKI - Jakarta.
Arbiter, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) – FCBArb sejak 2003.

PENGALAMAN MENGAJAR
1971 - 1973 Staf Pengajar Merencana Arsitektur di Jurusan Arsitektur ITB
1989 - 1994 Staf Pengajar bidang Manajemen Keuangan untuk Perusahaan Jasa di IPPM
1990 - sek. Pengajar Program Penataran Ikatan Arsitek Indonesia
2003 - 2006 Pembimbing S2 Manajemen Konstruksi – Fakultas Teknik - Sipil UI.
2007 - 2019. Staf Pengajar Pasca Sarjana Manajemen Konstruksi Teknik Sipil – Universitas 17 Agustus Surabaya

PENGALAMAN ORGANISASI
1993 - 1999 Ketua Umum - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
1996 - 1998 Ketua 7th ASIAN Congress of Architects & Architect Regional Council Asia (ARCASIA)
1997 - 2000 Ketua Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Profesi Jasa Teknik & Lingkungan dari 12 Asosiasi Profesi
1996 - 1999 Dewan Insinyur - Persatuan Insinyur Indonesia
1998 - 2002 Council Member ASEAN Association of Planning and Housing (AAPH).
1999 - 2007 Ketua Dewan - Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional - Bidang Profesi, Bidang Perusahaan.
2000 - 2007 Wakil Ketua Sekretariat Bersama Jasa Asuransi dan Jasa Konstruksi
2003 - 2007 Head of Expert Group dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Architecture – Coordinating Committee on Services (CCS) ASEAN.

63
LEVEL
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
&
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dr. R. Bramantyo, SE, Ak, MM, QIA,CPA


Widyaiswara Utama
1966

Auditor BPKP 1988 s.d. 2000


Struktural BPKP 2000 s.d. 2007
Widyaiswara BPKP 2007 s.d. 2011

Pengajar STAN 2011 s.d. 2015

Widyaiswara BPK RI 2011 s.d. Saat ini

bramnoer@yahoo.com
085280111949

64
TUJUAN PEMAPARAN

Setelah Mengikuti Diklat Peserta memahami :

1. Alat Menganalisis sebab permasalahan utama


2. Alat Pengambilan Keputusan terbaik dari beberapa
alternatif keputusan atas suatu permasalahan
3. Mengantisipasi risiko yang terjadi atas Keputusan yang
diambil

07/05/2019 Pusdiklat BPK RI Tahun 2011 3

MASALAH v.s. RISIKO

MASALAH RISIKO
Kejadian Kejadian
telah / sedang Belum / mungkin
terjadi akan terjadi

Menghambat Akan Menghambat


tujuan tujuan

65
PROSES BERPIKIR

i P O
 
INFORMASI ANALISIS KEPUTUSAN
PROSES BERPIKIR

empat situasi yang


dihadapi atas persoalan
 Apa saja persoalan-persoalan
yang ada?

 Mengapa persoalan itu terjadi?

 Tindakan apa yang harus


dilakukan?

 Bagaimana mengamankan
pelaksanaan suatu rencana?

66
4 Basic Pattern of Thinking
? Basic Pattern Of Thinking
Apa yang sedang terjadi ? •Apa yg sedang terjadi?
(what’s going on?) •Dimana terjadinya?
•Apa akibat dari kejadian?
•Siapa yang bertanggung jawab?
Mengapa hal ini terjadi? •Apa penyebab utamanya?
(why did this happen?)
Tindakan mana yang harus •Tindakan –tindakan korektif terbaik apakah
kita lakukan? yang harus diambil?
(which course of action
should we take?)
Apa konsekuensi berikutnya? •Konsekuensi apa yang mungkin dihadapi atas
(what lies ahead?) keputusan yang diambil?
•Bagaimana menangani konsekuensi yang ada
tersebut?

PSDM Flow Chart


Situation
Analysis

Find a
Deviation?
new
facts
Y
N N
Unknown Decision
root causes? needed? Plan
available? N
Y Y
N N
Want to Y
Alternatives?
know?
Can a go
Y Y wrong?
Find root causes: Y
Make a decision: Safeguard plan:
Problem analysis
Decision analysis Analysis of potential
bramnoer@yahoo.com
problem 8

67
Situation Analysis
(what’s going on?)

How to
why did this How to
prevent
happen?) correct the
future
fault?
fault?
Potential
Problem Decision Problem
Analysis Analysis Analysis
Past Present Future

ANALISIS SITUASI
Analisis
AP Persoalan

ANALISIS Analisis
AS AK Keputusan
SITUASI
Analisis
APP Persoalan
Potensial

10

68
AKTIVITAS PENILAIAN SITUASI

List Threats &


Opportunities

Separate &
Determine
Clarify
Help Needed
Concern

Consider
Determine
Seriousness,
Analysis
Urgency,
Needed
Growth
11

Form AS
Rincian Concern Problem Majemuk/Tunggal Prioritasi Alokasi
Masalah Analisis
Di Mem Timin Impac Trend AP AK AP
Pengaruhi Pengaruhi g t G P
U S

69
PROBLEMS

AS

AP APP
AK

PROSES ANALISA PERSOALAN


perumusan
persoalan

verifikasi Rinci
ausmsi Persoalan

tentukan pengemban
sebab yang gan
paling kemungkina
mungkin n penyebab

Uji
kemungkina
n penyebab
14

70
KARAKTERISTIK PERSOALAN
perumusan
persoalan
1. merupakan suatu penyimpangan dari standar;
PERSOALAN
2. umumnya sudah terjadi; dan
Standar
3. persoalan (akibat) memiliki penyebab.
Penyimpangan
Perubahan

Sebab Akibat

Persoalan/deviasi

Masa lalu sekarang Seharusnya/standard

Sebab: perbedaan Perbedaan:


Perubahan relevan yang Kekhasan fakta
terkait dg perbedaan vs bukan fakta
Kenyataannya

16

71
Rinci
Persoalan

Fakta How
What Where When
much

Perubahan Sebab perbedaan

Bukan Fakta What Where When How


much

17

RINCIAN PERSOALAN

1. Apa (What), adalah persoalan yang diidentifikasi


untuk dipecahkan

2. Dimana (Where), adalah lokasi terjadinya


penyimpangan

3. Bilamana (When), adalah saat terjadinya


penyimpangan

4. Luas (Extent/the magnitude of the deviation),


adalah menyatakan besarnya penyimpangan.

72
Rincian AP

PENGEMBANGAN KEMUNGKINAN
PENYEBAB

• Pengembangan kemungkinan penyebab digalih dari pengetahuan,


pengalaman, perbedaan dan perubahan antara Is dan Is Not.
• Tujuan dicarinya perbedaan melalui pembandingan fakta dan bukan
fakta adalah untuk melihat secara lebih jeli kekhasan penyimpangan.

73
UJI KEMUNGKINAN PENYEBAB

• Uji penyebab yang mungkin dengan pernyataan: “if__________


then_________” (“Jika_______Maka_______”), pengujian ini akan
merupakan usaha melakukan usaha uji coba dengan menyelesaikan
persoalan dengan penyebab yang mungkin.

TENTUKAN SEBAB YG PALING MUNGKIN

• Berdasarkan hasil tahap pengujian maka dapat ditentukan sebab


yang paling mungkin, dimana penyelesaian persoalan selesai dengan
mengatasi sebab yang utama.

74
VERIFIKASI

• Tahapan ini merupakan upaya menguji apakah sebab yang paling


mungkin itu benar. Verifikasi ini dapat berupa pengujian berdasarkan
hasil (test by results), simulasi, dan uji laboratorium. Verifikasi
tersebut dilakukan sesuai dengan kasusnya masing-masing.

Form AP
Deskripsi Persoalan:__________________________
RINCIAN IS IS Perbedaan Kemungkinan Verifikasi
PERSOALAN NOT Penyebab Kemungkinan
Penyebab
What
(Identifikasi)
Where (Lokasi)
When
(Saat/Timing)
Extend
(Perkembangan)
Change
(Perubahan)

24

75
PROBLEMS

AS

AP APP

AK

PERTIMBANGAN ATAS KEPUTUSAN


• Terdapat lebih dari satu alternative keputusan

• Banyak faktor yang menjadi pertimbangan untuk sebuah


keputusan

• Memutuskan tindakan apa yang terbaik untuk memenuhi


faktor-faktor tersebut

• pertimbangan risiko/konsekuensi melekat apa yang menyertai


pilihan keputusan

76
I – P – O
Informasi keputusan
Proses
analisis
Cara pikir
berbeda

INFORMASI OUTPUT
PROSES SAMA
SAMA BERBEDA

PENGALAMAN
PENDIDIKAN LEVEL
ASAL POSISI

KEMAMPUAN
KECERDASAN
(IQ, EQ,SQ)

Keputusan
Hasil

•pilihan terbaik Nanti


waktu
•Dari Berbagai alternatif
•pengambil keputusan Ketidak
•pada saat itu pastian

Peramalan ke
Intuitive/
masa depan
rasional
instink/naluri
Untuk
keputusan yang Untuk keputusan
bisa individu (diri
dipertanggung- sendiri)
28
jawabkan

77
PROSES ANALISA KEPUTUSAN
Deskripsi tujuan
dan Penetapan
kriteria

pembuatan identifikasi &


keputusan akhir evaluasi alternatif

penilaian risiko
setiap pilihan
29

DESKRIPSI TUJUAN

• Apa yang perlu kita putuskan? (what do we need to decide?)


• Hal apa yang coba kita lakukan? (what are we trying to do?)
• Buat menjadi kalimat pilihan (decide, pick, select,result/
memutuskan, memilih, pilih, hasil)

78
Keputusan 4.Kembangkan &
Saring alternatif
•pilihan terbaik IDENTIFIKASI & • Gugurkan yg tdk
•Dari Berbagai alternatif memenuhi
•pengambil keputusan EVALUASI ALTERNATIF
kriteria MUST
•pada saat itu • Tetapkan
komponen
alternatif
rasional
berdasar kriteria
INFORMASI PROSES
Want, lalu
1. List Kriteria 3.Pembobotan berikan nilai
• Relevan dg TUJUAN kriteria • Kalikan nilai
2. Kelompokkan komponen
• Batasan Sumber Daya kriteria
WANT
• Manfaat/Hasil Jk • Nilai 10 untuk alternatif dg
• Harus/Must prioritas nilai kriteria
Pendek-Jk Panjang (relevan-
• Hal-hal yg membatasi kriteria Want Want
pilihan
terukur) tertinggi • Pilih alternatif
• Keinginan/Want dg total nilai
• Hal-hal minimum yg (tidak terukur-
hrs dipenuhi tertinggi
optional)

PENGELOMPOKKAN KRITERIA
KRITERIA MUST WANT

79
PEMBOBOTAN KRITERIA WANTS

KRITERIA WANT BOBOT

PENGEMBANGAN & PENYARINGAN ALTERNATIF


KRITERIA WANT AC AC AC
A B C
Bebas
pemeliharaan
Nilai jual kembali
50%
Ionizer dan bebas
bakteri
Sensor suara

Warna putih

Total

80
PROBLEMS

AS

AP APP

AK

Persoalan Persoalan Potensial (PP)

Masa lalu sekarang sekarang Masa yad

AP
APP

Belum
terjadi APP
•Persoalan-persoalan • Prosedur atau tata cara untuk
yang mungkin terjadi di mengantisipasi persoalan-persoalan
yang mungkin terjadi masa yad
masa yad

PP
Jangan-jangan
terjadi
36

81
where

Urutan/langkah/
what jadwal kegiatan
Project/ Langkah/
Plan Bidang
Bidang/kelompok
How kegiatan/departemen
much
Daerah Kritis
when

Sebab Yang PP Sistem Informasi


Mungkin

Tindakan Tindakan
Pencegahan Penanggulangan 37

Daerah kritis

Ciri:
•Kalo gagalfatal
Rentan thd munculnya persoalan
•Deadlineketat
potensial yang dapat mengganggu
•PIC tidak jelas
pelaksanaan keputusan/rencana
•Melibatkan banyak pihak/sumberdaya
•Tergantung pada kegiatan lain

Persoalan Potensial
•Digali pada daerah kritis
•Pertimbangkan kegawatan dan kemendesakannya

38

82
Sebab yang Tindakan
mungkin pencegahan

Rumuskan secara specifik • Upaya menghilangkan/ atau


Identifikasi tingkat memperkecil kemungkinan munculnya
kemungkinan terjadinya sebab
• Utamakan sebab dengan tingkat
kemungkinan tinggi
• Pertimbangkan aspek biaya dan mafaat
Tindakan sebelum persoalan terjadi
Penanggulanan
Kontingen plan
Sistem informasi
Upaya memperkecil
Triger
meluasnya dampak
persoalan potensial •Early Warning Sistem
•Disusun untuk menjamin tindakan
penanggulan berfungsit tepat waktu

39

ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL


Deskripsi pilihan:______________________
PERSOALAN PR SERIO SEBAB TINDAKAN TINDAKAN SET TRIGGERS
POTENSIAL OB USNE YANG PENCEGAHAN PENANGGULAN FOR 1 & 2
ABI SS MUNGKIN 1 GAN
LITY 2

40

83
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DI REKTORAT JENDERAL BI NA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

- KONTRAK KERJA KONSTRUKSI


- BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PUPR
NOMOR 7 TAHUN 2019

OUTLINE

01 02 03
TAHAPAN
HIRARKI DOKUMEN
PENGANTAR PELAKSANAAN
KONTRAK
KONTRAK
2

84
01 PENGANTAR

DEFINISI
MENURUT PERMEN PUPR NO 7 TAHUN 2019

keseluruhan dokumen yang


mengatur hubungan hukum
antara PPK dengan Penyedia

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

85
JENIS KONTRAK
Permen PUPR 07/2019 Kontrak harga satuan untuk Pekerjaan
Konstruksi digunakan dalam hal:
a. Kontrak didasarkan atas unsur
• Harga • Lumsum •Gabungan pekerjaan/komponen penyusun (input
Satuan Lumsum
dan Harga Pekerjaan based);
Satuan Konstruksi b. kuantitas/volume masih bersifat perkiraan;
dan
c. detailed engineering design dan spesifikasi
teknis menyesuaikan kebutuhan pekerjaan
dan kondisi lapangan.
d. cara pembayaran hasil pekerjaan
•Waktu • Lumsum berdasarkan pengukuran hasil pekerjaan
Penugasan Jasa
Konsultansi bersama atas realisasi volume pekerjaan
dengan harga satuan tetap sesuai perkiraan
volume dalam daftar kuantitas dan harga dan
ketentuan dalam Kontrak

JENIS KONTRAK
Permen PUPR 07/2019
Kontrak lumsum untuk Pekerjaan Konstruksi
• Harga • Lumsum •Gabungan digunakan dalam hal:
Satuan Lumsum
dan Harga Pekerjaan a. Kontrak didasarkan atas produk/keluaran
Satuan Konstruksi (output based);
b. ruang lingkup kemungkinan kecil berubah;
dan
c. detailed engineering design dan spesifikasi
teknis lengkap dan akurat
d. cara pembayaran hasil pekerjaan
•Waktu • Lumsum berdasarkan tercapainya tahapan
Penugasan Jasa
Konsultansi produk/keluaran yang dicantumkan dalam
Kontrak tanpa rincian biaya dan volume.

86
JENIS KONTRAK
Permen PUPR 07/2019

• Harga • Lumsum •Gabungan


Satuan Lumsum
dan Harga Pekerjaan
Satuan Konstruksi Kontrak gabungan lumsum dan harga
satuan untuk Pekerjaan Konstruksi digunakan
dalam hal terdapat bagian pekerjaan yang
diberlakukan ketentuan Kontrak lumsum dan
terdapat bagian pekerjaan yang diberlakukan
ketentuan Kontrak harga satuan di dalam satu
•Waktu • Lumsum perjanjian Kontrak
Penugasan Jasa
Konsultansi

JENIS KONTRAK
Kontrak waktu penugasan untuk jasa Konsultansi
Permen PUPR 07/2019 Konstruksi digunakan dalam hal:
a. Kontrak yang didasarkan atas unsur personel
dan nonpersonel (input based);
• Harga • Lumsum •Gabungan b. waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
Satuan Lumsum
dan Harga Pekerjaan pekerjaan belum bisa dipastikan;
Satuan Konstruksi c. KAK menyesuaikan kebutuhan pekerjaan dan
kondisi lapangan.
d. Cara pembayaran hasil pekerjaan dilakukan
dengan ketentuan:
• pembayaran biaya personel dilakukan
dengan remunerasi sesuai dengan daftar
•Waktu kuantitas dan harga berdasarkan volume
• Lumsum Jasa
Penugasan penugasan aktual dan ketentuan dalam
Konsultansi Kontrak; dan
• pembayaran biaya nonpersonel dilakukan
sesuai dengan daftar kuantitas dan harga
berdasarkan pelaksanaan aktual dan
ketentuan dalam Kontrak

87
JENIS KONTRAK
Permen PUPR 07/2019
Kontrak lumsum untuk jasa Konsultansi
Konstruksi digunakan dalam hal:
• Harga • Lumsum •Gabungan
Satuan Lumsum a. Kontrak yang didasarkan atas
dan Harga Pekerjaan
Satuan
produk/keluaran (output based);
Konstruksi
b. ruang lingkup kemungkinan kecil berubah;
dan
c. KAK lengkap dan akurat disertai dengan
kebutuhan minimal tenaga ahli
d. Cara pembayaran hasil pekerjaan
•Waktu • Lumsum dilakukan berdasarkan tercapainya
Penugasan Jasa tahapan produk/keluaran yang
Konsultansi
dicantumkan dalam Kontrak tanpa rincian
biaya personel dan biaya nonpersonel.

HIRARKI DOKUMEN
02
KONTRAK

10

88
HIERARKI KONTRAK
PEKERJAAN KONSTRUKSI

KONTRAK HARGA SATUAN KONTRAK LUMSUM


adendum Surat Perjanjian (apabila ada); adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

Surat Perjanjian; Surat Perjanjian;


Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga; Surat Penawaran;

SSKK; SSKK;

SSUK; SSUK;

Spesifikasi teknis; dan gambar-gambar;

gambar-gambar. Spesifikasi teknis; dan


Daftar keluaran dan harga.

11

HIERARKI KONTRAK
JASA KONSULTANSI

KONTRAK WAKTU PENUGASAN KONTRAK LUMSUM


adendum Surat Perjanjian (bila ada); adendum Surat Perjanjian (bila ada);
Surat Perjanjian; Surat Perjanjian;
surat penawaran berikut Rincian Komponen Remunerasi Personel Surat Penawaran
dan Rincian Biaya Langsung Non Personel SSKK berikut lampirannya yang terdiri dari: a) Lampiran A: Daftar
SSKK berikut lampirannya yang terdiri dari: a) Lampiran A: Daftar Personel, Daftar Subkontrak, Jadwal Penugasan Personel
Personel, Daftar Subkontrak, Jadwal Penugasan Personel
SSUK; SSUK;
KAK KAK
Data Teknis selain KAK (contoh: Dokumen Pengkajian, Dokumen Daftar Keluaran dan Harga
FS/Pra FS, dll); Data Teknis selain KAK (contoh: Dokumen Pengkajian, Dokumen
dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, FS/Pra FS, dll);
BA Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, BA Rapat
dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
Persiapan Pelaksanaan Kontrak
BA Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, BA Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak

12

89
TAHAPAN
03 PELAKSANAAN
KONTRAK

13

PENANDATANGANAN
KONTRAK
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN KONTRAK
SURAT PERINTAH PENGUKURAN DAN
MULAI KERJA PEMERIKSAAN BERSAMA
PEMBAYARAN (MUTUAL CHECK 0) PENGAKHIRAN
RAPAT PERSIAPAN UANG MUKA
SERAH TERIMA KONTRAK
PENANDATANGANAN
KONTRAK TANGGAL PRESTASI SERAH TERIMA AKHIR/FHO
PENYERAHAN PCM MOBILISASI
MULAI PEKERJAAN PERTAMA/PHO
LOKASI KERJA
SPPBJ KERJA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

o Perubahan Kontrak o Keterlambatan o Perhitungan


14 hari kerja 7 hari kerja o Sub Kontrak Pelaksanaan Prestasi100%
o Penyesuaian Pekerjaan dan o Pembayaran
30 hari kerja Harga Kontrak Kristis Denda
o Keadaan Kahar o Peristiwa o Jaminan
Kompensasi

Masa persiapan Masa persiapan


Penandatanganan Pelaksanaan Masa Masa Pengakhiran
kontrak kontrak Pelaksanaan Pemeliharaan Kontrak

TRANSISI PEMILIHAN
PENYEDIA-
PELAKSANAAN
KONTRAK

14

90
PELAKSANAAN
KONTRAK KERJA
KONSTRUKSI

PERSIAPAN PELAKSANAAN SERAH TERIMA


KONTRAK KONTRAK PEKERJAAN

15

1
Rapat Persiapan
Penunjukan Penyedia

2
PERSIAPAN Rapat Persiapan
Penandatanganan
KONTRAK Kontrak

3
Penandatanganan
kontrak

16

91
1 Definisi
Surat penunjukan Penyedia barang/jasa ditetapkan oleh PPK setelah dilaksanakannya
Rapat Persiapan Rapat Persiapan penunjukan Penyedia.
Penunjukan Penyedia
Waktu pelaksanaan
• Rapat diadakan Paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Berita Acara Hasil Pemilihan
Para pihak yangterlibat diterima oleh PPK
1 2 • SPPBJ diterbitkan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Pejabat Pembuat Komitmen
PPK POKJA menerima Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP)

3 4
Uraian
PENYEDIA KPA
Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia dilaksanakan untuk memastikan Penyedia memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. keberlakuan data isian kualifikasi;
• Dalam hal pemenang tidak memenuhi b. bukti sertifikat kompetensi:
ketentuan, PPK bersama Pokja Pemilihan 1. personel manajerial pada Pekerjaan Konstruksi; atau
melaksanakan rapat persiapan penunjukan 2. personel inti pada jasa Konsultansi Konstruksi;
Penyedia bersama pemenang cadangan. c. perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
• Dalam hal tidak ada calon pemenang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran;
cadangan, PPK melaporkan ke Pokja d. kewajiban melakukan sertifikasi bagi operator, teknisi, atau analis yang belum bersertifikat pada
Pemilihan untuk kemudian dilakukan saat pelaksanaan pekerjaan; dan
Tender/Seleksi ulang e. pelaksanaan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang,
membahas paling sedikit terkait jumlah peserta, durasi pelaksanaan, dan jenis keahlian.

17

2 Definisi
PPK dan Penyedia wajib melaksanakan rapat persiapan penandatanganan
Rapat Persiapan Kontrak setelah ditetapkan surat penunjukan Penyedia barang/jasa..
Penandatanganan
Kontrak
Waktu pelaksanaan
Setelah SPPBJ diterbitkan

Uraian
Para pihak yangterlibat Materi pembahasan dalam rapat meliputi:
1 2 a. Dokumen Kontrak dan kelengkapan;
PPK PENYEDIA b. Kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi;
c. Rencana penandatanganan Kontrak;
3
d. Rencana pemberdayaan tenaga kerja praktik/magang (bila ada);
PENGAWAS/MK
e. Jaminan Uang Muka (ketentuan, bentuk, isi, waktu penyerahan);
f. Jaminan Pelaksanaan (ketentuan, bentuk, isi, waktu penyerahan);
g. Asuransi;
h. Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran; dan/atau
i. Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat rapat persiapan penunjukan
penyedia.

18

92
3
Uraian (1)
Penandatanganan
Kontrak Sebelum penandatanganan kontrak, PPK wajib memastikan Isian Kualifikasi masih berlaku/valid. Apabila
terdapat Isian Kualifikasi yang tidak valid maka kontrak tidak dapatditandatangani.
Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ
dan setelah penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan:
Para pihak yangterlibat a. 5% (lima persen) dari Harga Kontrak untuk harga penawaran terkoreksi antara 80%
1 2
(delapan puluh persen) sampai dengan 100% (seratus persen) nilai total HPS;;
PPK PENYEDIA b. 5% (lima persen) dari nilai total HPS untuk harga penawaran atau penawaran terkoreksi di
bawah 80% (delapan puluh persen) nilai total HPS.;
c. Masa berlaku jaminan pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
Waktu pelaksanaan
dengan serah terima berdasarkan kontrak.
PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan
Penandatanganan kontrak
penandatanganan kontrak, kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal
dilakukan setelah DIPA/DPA
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.
ditetapkan, SPPBJ diterbitkan,
PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka
menyerahkan jaminan
dan huruf serta membutuhkan paraf pada setiap lembar dokumen kontrak.
pelaksanaan,
Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun anggaran,
penandatanganan kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.

19

3 Uraian (2)
Penandatanganan Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak dalam surat Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi
kontrak pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. Addendum Surat Perjanjian; e. Spesifikasi Khusus;
b. Surat penawaran berikut daftar f. Spesifikasi Umum;
kuantitas dan harga; g. Gambar-gambar;dan
Para pihak yangterlibat c. Syarat-syarat khusus kontrak; h. Dokumen lainnya seperti: Jaminan-Jaminan, SPPBJ, BAHP,
d. Syarat-syarat umum kontrak; BAPP
1 2 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan,yaitu:
PPK PENYEDIA a. Sekurang-kurangnya 2 (dua) kontrak asli terdiri dari:
1. Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh
penyedia; dan
Waktu pelaksanaan 2. Kontrak Asli kedua untuk Penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh PPK
Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama penyedia adalah Direksi yang disebutkan
Penandatanganan kontrak namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
dilakukan setelah DIPA/DPA perundang-undangan atau penyedia perorangan.
ditetapkan, SPPBJ diterbitkan, Pihak lain yang bukan direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
menyerahkan jaminan Dasar, dapat menandatangani kontrak, sepanjang pihak tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan
pelaksanaan yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah
dari direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
kontrak.

20

93
4
Penyerahan lokasi kerja

5
PELAKSANAAN Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
KONTRAK
6
Rapat Persiapan PelaksanaanKontrak
(Pre- ConstructionMeeting)

7
Pembayaran uang muka

21

8 13 18
Keadaan Peristiwa
Mobilisasi
kahar Kompensasi

9 14 19
Pengukuran dan Pembayaran prestasi Penghentian
pemeriksaan bersama pekerjaan Kontrak

10 15 20
Perubahan Laporan Pemutusan
kontrak hasil pekerjaan Kontrak

11 16 21
Sub kontrak Keterlambatan Penyelesaian
pelaksanapekerjaan
dan kontrakkritis Perselisihan

12 17 22
Penyesuaian Pembayaran denda Perhitungan akhir
harga dan ganti rugi pekerjaan

22

94
4 Waktu pelaksanaan

PENYERAHAN Setelah PPK dan Penyedia Jasa melakukan pemeriksaan lapanganbersama.

LOKASI KERJA Uraian


PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan
Penyedia Jasa yang tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati
oleh para pihak.
Penyerahan dilakukan setelah PPK dan Penyedia Jasa melakukan
pemeriksaan lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan
Para pihak yangterlibat dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasikerja.
1 2 Perubahan isi kontrak akibat pemeriksaan lapangan bersamaharus
PPK PENYEDIA dituangkan dalam adendumkontrak.
Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan Penyedia Jasa
yang tercantum dalam rencana kerja untuk melaksanakan pekerjaandan terbukti
merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa
Kompensasi.
Dibuat Inventarisasi hasil pemeriksaan lapangan berikut bangunan, bangunan
pelengkap dan seluruh aset milik negara, dan berita acara serah terima lokasi
kerja.

23

5
Waktu pelaksanaan
Surat Perintah Mulai Kerja PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal
(SPMK) penandatanganan kontrak. Atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja
pertama kali

Para pihak yangterlibat Uraian


1 2
SPMK digunakan untuk pekerjaan konstruksi dan jasakonsultansi.
PPK PENYEDIA
Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaankontrak
oleh penyedia.
Pada kontrak sederhana/SPK tanggal dapat sama dengan tanggalkontrak.

SPMK diterbitkan setelah serah terima lokasikerja.

Pada kondisi penanganan darurat (akibat bencana alam) SPMK dapat terbit sebelum
penandatangan kontrak setelah usulan penggunaan/penyediaan dana diajukan
kepadaPA.

24

95
6 Definisi
Rapat persiapan pelaksanaan kontrak / Pre Construction Meeting adalah pertemuan yang
Rapat Persiapan diselenggarakan oleh unsur-unsur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan seperti PPK,
Penyedia, Unsur Perencana, dan Unsur Pengawas untuk menyatukan pengertian terhadap
Pelaksanaan Kontrak seluruh Dokumen Kontrak dan membuat kesepakatan terhadap hal-hal penting yang belum
( PRE CONSTRUCTION MEETING )
terdapat dalam dokumen kontrak maupun kemungkinan-kemungkinan kendala yang terjadi dalam
pelaksanaanpekerjaan.

Para pihak yangterlibat Waktu pelaksanaan


1 2
Selambat-lambatnya 7(tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK dan sebelum
PPK PENYEDIA
pelaksanaan pekerjaan.
3 4

PENYEDIA KONSULTAN
JASA SUPERVISI

Uraian(1)
Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat,meliputi:
a. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi;
b. pelaksanaan Rencana Keselamatan Konstruksi;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi;
g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan bersama; dan
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.

Hasil Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
25

7
Waktu pelaksanaan
Pembayaran Setelah kontrak ditandatangani dan penyedia menyerahkanjaminan uangmuka, rencana penggunaan uang
uang muka muka dan rencana pengembalian

Uraian

Para pihak yangterlibat • Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi
kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk persiapan teknis lain.
1
PPK • Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 30% (tiga puluh persen) dari Harga Kontrak.
• Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Harga Kontrak.
2 • Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan paling tinggi 15% (lima belas persen) dari Harga Kontrak
PENYEDIA JASA

• Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka
paling sedikit sebesar uang muka yang diterima.

• Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan
rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya

• PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangananan Surat
Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan uang muka oleh penyedia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima

26

96
8 Definisi
Kegiatan yang mendatangkan sumber daya dalam pekerjaan (peralatan dan personil),
Mobilisasi untuk mempersiapkan fasilitas seperti direksi kit, gudang, laboratorium, dansebagainya.

Waktu pelaksanaan
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkanSPMK atau sesuai kebutuhan
dan rencanakerja.
Para pihak yangterlibat Uraian
1
Penyedia mengajukan surat pemberitahuan mobilisasi kepada PPK yang terdiri dari rincian rencana mobilisasi
PPK
peralatan, personil, dan persiapan pembuatan fasilitasproyek;
2 PPK memeriksa kesesuaian rencana mobilisasi Penyedia dengan pelaksanaan mobilisasidilapangan;
PENYEDIA Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa personil dan/atau peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan
3 kontrak, maka Penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan/atau peralatan yang belum
PENYEDIA memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakatibersama;
JASA Mobilisasi peralatandan Tenaga Kerja Konstruksi dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
4
kebutuhan.

KONSULTAN
SUPERVISI

27

9 Definisi
Pemeriksaan pada tahap awal kontrak setelah penerbitan SPMK, dimana pihakPPK, Penyedia
Pengukuran dan Pekerjaan Konstruksi, Penyedia Jasa Konsultansi dibantu PPPK melaksanakan pemeriksaan
Pemeriksaan lapangan
bersama (MC 0)

Para pihak yangterlibat Uraian


1 Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan
PPK dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran
(Mutual check 0%).
2

PENYEDIA Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak, yang anggotanya dapat
diusulkan dari PPK.
3
Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan
PENYEDIA isi kontrak (sertifikasi teknis, gambar, jenis pekerjaan, mata pembayaran, kuantitas) maka perubahan tersebut harus dituangkan
JASA dalam perintah perubahan kontrak yang ditindak lanjuti dengan adendum kontrak.
4
Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap kegiatan pekerjaan mata pembayaran terus dilaksanakan
PANITIA PENELITI
PELAKSANAAN selama periode waktu pelaksanaan pekerjaan untuk menetapkan kuantitas hasil pekerjaan yang akan dibayar setiap
KONTRAK bulan/angsuran.

28

97
10 Definisi
Berubahnya ketentuan yang tercantum dalam kontrak yang meliputiperubahan
Perubahan waktu, mata pembayaran, persyaratan teknis, kuantitas, fisik, danbiaya.
kontrak
Waktu pelaksanaan
Selambat-lambatnya 7(tujuh) hari setelah perintah perubahan dari PPK.

Para pihak yangterlibat Uraian (1)


1 Kontrak hanya dapat diubah melalui AdendumKontrak
KPA
Perubahan Kontrak diakibatkan oleh:
2 a. Perubahan pekerjaan;
PPK b. Perubahan harga kontrak;
c. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa Pelaksanaan;
3 d. Perubahan kontrak karena masalah administrasi
PENYEDIA Perubahan kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh kedua belahpihak
JASA
Untuk kepentingan perubahan kontrak, PPK menugaskan Panitia Peneliti PelaksanaanKontrak
Perubahan dibolehkan untuk semua jenis kontrak

29

10 Definisi
Berubahnya ketentuan yang tercantum dalam kontrak yang meliputiperubahan
Perubahan waktu, mata pembayaran, persyaratan teknis, kuantitas, fisik, danbiaya.
kontrak
Waktu pelaksanaan
Selambat-lambatnya 7(tujuh) hari setelah perintah perubahan dari PPK.

Para pihak yangterlibat Uraian (2)


1 Perubahan pekerjaan dilakukan apabila:
KPA 1. terdapat perbedaan kondisi lokasi pekerjaan dengan gambar dan/atau spesifikasi dalam kontrak
2. Tidak terjadi perubahan kondisi lapangan, namun ada perintah dari PPK
2
Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:
PPK a. Perubahan pekerjaan;
b. Penyesuaian harga; dan/atau
3
c. Peristiwa Kompensas
PENYEDIA Perpanjangan waktu pelaksanaan untuk hal-hal:
JASA
a. Perubahan pekerjaan;
b. Peristiwakompensasi; dan/atau
c. Keadaan kahar

30

98
11 Definisi
Perjanjian kerja antara Penyedia Utama dengan PenyediaJasa Usaha Mikro, Usaha Kecil
Sub dan Koperasi Kecil atau Penyedia Spesialis untuk melaksanakan bagian pekerjaan bukan
kontrak pekerjaanutama

Waktu pelaksanaan
Selama masa pelaksanaankontrak

Para pihak yangterlibat Uraian (1)


1 Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak. Pengalihan seluruh Kontrak
KPA hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat merger maupun
akibat lainnya.
2 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian pekerjaan utama kepada Penyedia Spesialis
PPK dan/atau pekerjaan bukan pekerjaan utama kepada Penyedia Usaha Kecil

3
Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut
PENYEDIA Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan pekerjaan.
JASA
Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama dengan Subpenyedia hanya boleh
melaksanakan sesuai dengan daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang
dituangkan dalam Lampiran A SSKK
Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan Subpenyedia) tidak boleh diubah
kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak

31

12 Definisi
perubahan harga satuan yang diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak) berbentuk Kontrak
Penyesuaian Harga Satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah dan harus tercantum dengan
harga jelas dalam Dokumen Pengadaan

Waktu pelaksanaan
Dimulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan sampai selesai. Pengajuan
pembayaran dilakukan setiap 6 (enam) bulan atau sesuaiketentuan dalam kontrak dan
berakhir sebelumFHO.

Para pihak yangterlibat Uraian


1 Penyesuaian harga dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
PPK berlaku mulai bulan ke-13 sejak pelaksanaan pekerjaan
pada Kontrak Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 bulan
2
Penyedia berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost)
dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam penawaran

jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga
mulai bulan ke-13 sejak adendum Kontrak ditandatangani

menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang apabila komponen pekerjaan yang berasal dari luar
negeri

32

99
13 Definisi
Suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
Keadaan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak tidak dapat
kahar dipenuhi

Waktu pelaksanaan
14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya keadaankahar

Para pihak yangterlibat Uraian


1
Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, Penyedia memberitahukan tentang terjadinyaKeadaan Kahar kepada PPK secara
KPA tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar,

2 Disertai dengan bukti keadaan kahar :


• pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
PPK undangan; dan/atau
• foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah diverifikasi kebenarannya.
3
Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat bersifat:
PENYEDIA
JASA • sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau.
• permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan
Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan perubahan Kontrak.
Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak

33

14 Definisi

Pembayaran Pembayaran untuk Pekerjaan Konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang, termasuk peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan
prestasi pekerjaan yang akan diserahterimakan

Waktu pelaksanaan
Sepanjang masa kontrak sesuai jenis kontrak yangdigunakan

Para pihak yangterlibat Uraian


1
KPA Pembayaran harus memperhitungkan :
1) angsuran uang muka;
2 2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan yang akan
PPK diserahterimakan (material on site) yang sudah dibayar sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
3 4) pajak; dan/atau
PENYEDIA 5) uang retensi.
JASA Untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi buktipembayaran
kepada seluruh sub penyedia sesuai dengan prestasipekerjaan.

Jika ada material on site, besaran yang akan dibayarkandari material on site (berkisar antara 50% sampai
dengan 70%). Besaran nilai pembayaran dicantumkan di dalamSSKK;

34

100
15 Definisi
Pemeriksaan pekerjaandilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume
Laporan hasil pekerjaan atau kegiatanyang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
pekerjaan
Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan
Waktu pelaksanaan
Selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volumepekerjaan
atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasilpekerjaan
Para pihak yangterlibat Uraian
1
PPK Laporan hasil pekerjaan dapat berupa:
a. Laporan Harian;
2 b. Laporan Mingguan;
PENYEDIA c. Laporan Bulanan
JASA
Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, PPK dan Penyedia membuat foto-foto
dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.

Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh
PPK/pihak PPK

35

16 Definisi
Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
Keterlambatan memberikan peringatan secara tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis
Pelaksanaan Pekerjaan dan
Kontrak Kritis
Waktu pelaksanaan
Saat ada indikasi keterlambatanpelaksanaan pekerjaan dalam periodewaktu tertentu yang
berpotensi menjadi kontrakkritis
Para pihak yangterlibat Uraian
1
DIREKSI Kontrak dinyatakan kritis apabila:
• Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi
LAPANGAN
fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%
2 • Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%;
PPK
• Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara
3 realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melewati Tahun
Anggaran
PENYEDIA
JASA
penerbitan Surat Peringatan Kontrak Kritis apabila penyedia gagal pada setiap uji coba
4
DIREKSITEKNIS Uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku
ketentuan SCM dari awal

36

101
17 Definisi
Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia jasa, sedangkan ganti rugi
Pembayaran denda dan adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada pengguna jasa, karena terjadinya cidera janji
ganti rugi terhadap ketentuan dokumen kontrak.

Waktu pelaksanaan
Selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volumepekerjaan
atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasilpekerjaan
Para pihak yangterlibat Uraian
1
Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia
PPK

2
Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK maupun Penyedia karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi
PENYEDIA
JASA
Besarnya denda keterlambatan adalah 1‰ (satu perseribu) dari harga Kontrak (sebelum PPN) untuk
setiap hari keterlambatan

Besarnya ganti rugi sebagai akibat peristiwa kompensasi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar

ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak setelah dituangkan dalam adendum
kontrak

37

18 Definisi
Peristiwa dimana penyedia berhak mendapatkan
Peristiwa Kompensasi yang diakibatkan kelalaian pengguna jasa
kompensasi
Waktu pelaksanaan
Dalam masa kontrak

Para pihak yangterlibat Uraian


1

PPK Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia yaitu,apabila:


a. PPK mengubah Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2 b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
PENYEDIA d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
JASA e. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
f. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya yang
disebabkan/tidak disebabkan oleh PPK; dan/atau
g. Diatur Ketentuan lain dalam SSKK
Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian
pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan Masa
Kontrak.
Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan Masa Kontrak jika Penyedia gagal atau lalai
untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi

38

102
19 Waktu pelaksanaan
Penghentian Kontrak Apabila pekerjaan sudah selesai atau terjadi keadaankahar

Penghentian Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kalender setelah
kontrak PPK/Penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada
Penyedia/PPK

Uraian (1)
20 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia

Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK:


Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUHAP, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila:
Pemutusan a. Penyedia terbukti KKN dalam proses pengadaan;
kontrak b. Penyedia dalam keadaan pailit;
c. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum tanda tangan Kontrak;
d. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah SP sebanyak 3(tiga) kali berturut-turut;
e. Penyedia lalai/cidera janji;
f. Berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walupun
Para pihak yangterlibat
diberikan kesempatan dengan 50 hari kalender;
1
g. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari tanpa persetujuan Direksi Teknis;
PPK h. Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak bukan dikarenakan pergantian nama
Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh Penyedia
2
Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUHAP, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila:
PENYEDIA a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Direksi Teknis memerintahkan Penyedia untuk menunda
JASA pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari kalender;
b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK

39

21
Waktu pelaksanaan
Penyelesaian Pada saat terjadi perselisihan antara PPK danPenyedia, sebelum berakhirnya kontrak
Perselisihan

Para pihak yangterlibat Uraian


1 PPK
Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua
2
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak dengan prinsip dasar musyawarah
untuk mencapai mufakat.
PENYEDIA JASA
Dalam hal musyawarah para pihak tidak mencapai suatu kemufakatan, maka. penyelesaian
perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui alternatif
penyelesaian sengketa, Dewan Sengketa (menggantikan mediasi/konsiliasi), dan/atauarbitrase
Penyelesaian perselisihan atau sengketa yang dipilih ditetapkan dalamSSKK.

40

103
22 Waktu pelaksanaan
Perhitungan Sebelum berakhirnya masa pelaksanaan kontrak.
akhir pekerjaan
Para pihak yangterlibat Uraian
1
PPK Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100%
(seratus persen) dan berita acara serah terima pertama pekerjaan telah ditandatangani oleh kedua
pihak
2
PENYEDIA Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia berkewajibanuntuk menyerahkan kepada
JASA Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo

PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima oleh
Pengawas Pekerjaan

41

23
Serah Terima
Pertama/Provisional
Hand Over (PHO)

24
SERAH TERIMA Masa
Pemeliharaan
PEKERJAAN

25
Serah Terima
Akhir/Final Hand Over
(FHO)

42

104
23
Serah Terima Pertama / Waktu pelaksanaan
Provisional Hand Over Setelah pekerjaan dinyatakan memenuhi syarat selesai 100% (seratus perseratus)
(PHO) sesuai dengan ketentuan kontrak berdasarkan Berita Acara SerahTerima

Para pihak yangterlibat Uraian


1
PPK Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima pertama pekerjaan
2
PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan
Penyedia
Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka
3 PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan
Pengawas Pekerjaan Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari harga kontrak, sedangkan yang 5%
(lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan 100% (seratus
perseratus) dari harga kontrak dan penyedia harus menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari harga kontrak.

43

24
Waktu pelaksanaan
Masa
Pemeliharaan Sejak penyerahan pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan penyerahanakhir
pekerjaan(FHO)

Para pihak yangterlibat Uraian


1
Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti
PPK pada saat penyerahan pertama pekerjaanKewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah penyerahan
bagian pekerjaan tersebut dilaksanakan pertama kali.
2
Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
PENYEDIA penyerahan akhir pekerjaan (FHO).
Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak
menggunakan uang retensi untuk membiayai perbaikan atau pemeliharaan atau mencairkan jaminan
pemeliharaan.

44

105
25
Serah Terima Waktu pelaksanaan

Akhir / Final Hand Setelah masa pemeliharaanberakhir


Over (FHO)
Para pihak yangterlibat Uraian

1 Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan permohonan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
akhir pekerjaan ( FHO).
PPK
Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah melaksanakan semua kewajibannya selama Masa
2 Pemeliharaan dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia
menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.
PENYEDIA
Setelah penandatangananan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan, PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada
3 PA/KPA
PPHP PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.
PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan
serah terima hasil pekerjaan
Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA memerintahkan PPK
untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan dokumen administratif..

45

TERIMA KASIH

46

106

Anda mungkin juga menyukai